25 C
Medan
Monday, December 29, 2025
Home Blog Page 15275

Kenali Alat-alat Kelengkapan Bahasa

Alat dan kelengkapan psikologis yang dimiliki manusia mampu memproduksi bahasa. Aspek fisikal manusia seperti gigi, tekak, lidah dan lainnya perannya tidak sama seperti pada makhluk lainnya karena pada manusia mempunyai kapasitas sebagai alat bicara.

Namun demikian tidak bermakna hanya manusia yang dapat berkomunikasi karena hanya cara, bentuk dan pengutaraannya yang berbeda.

Komunikatif  lawan informatif, untuk membicarakan lebih lanjut mengenai alat dan kelengkapan bahasa harus terlebih dahulu membedakan isyarat-isyarat komunikatif (communicative signal) dari apa yang sering kurang disadari merupakan isyarat-isyarat informatif (informative siganal).

Seseorang yang mendengarkan orang lain kemungkinan menerima informasi sebelumnya mengenai lawan bicaranya melalui seperangkat isyarat tanpa diketahui sebelumnya oleh lawan bicaranya.

Umpamanya telah diketahui sebelumnya oleh pembicara bahwa lawan bicaranya sedang pilek, kurang tenang duduknya (sering bergeser), tidak rapi (rambut tidak tersisir rapi), atau bahkan berasal dari tempat atau negeri lain karena menggunakan aksen yang berbeda.

Namun demikian apabila lawan bicara menyampaikan umpamanya “Saya ingin mengetahui mengenai operasi otak saya” pendengar  akan segera mengatahui bahwa dia sedang mengkomunikasikan sesuatu. Potensialitas ini akan segera berperan sebagai alat komunikasi yang intensif.
Alat-alat kelengkapan yang unik, terdapat berbagai  upaya yang merumuskan alat dan kelengkapan bahasa manusia termasuk ciri-cirinya yang dapat ditemukan dan didaftar. Upaya ini harus membedakan secara unik dengan apa yang terdapat pada dan digunakan oleh makhluk lainnya untuk berkomunikasi.
Namun harus tetap disadari bagaimana cara makhluk lainnya merupakan sesuatu yang secara esensial tidak akan akurat malahan kemungkinan merupakan “dugaan”. Contoh kemungkinan hewan piaraan seseorang mempunyai cara dan alat komunikasi yang berbeda dengan hewan lainnya malahan lebih komplek.

Kesan di  atas membawa kesimpulan antara manusia alat dan cara berkomunikasi yang berbeda malahan antara sesama teman pun kadangkala berbeda dan komplek, sehingga keseluruhannya berbeda  sistem linguistiknya.
Arbitrer, fakta membuktikan hubungan antara makna sebuah ujaran dengan substansi fonik  dan grafik sehingga apa melalui jalur  mana di ekspresikan tidak selamanya sama. Bahasa berbeda antara lain melalui hubungan atau keterkaitannya dengan struktur fonologis, gramatikal dan semantik.

Rumusan di atas membuktikan sesuatu kasus  sesungguhnya tidak terdapat hubungan natural (natural connection) antara bentuk  linguistik  dan makna yang terdapat di dalamnya. Bentuk linguistik tidak mempunyai hubungan natural atau juga disebut hubungan/isyarat ikonik (iconic sign/relation) dalam hubungan kekayaan atau kevariabelan bahasa di dunia ini. Bentuk bahasa manusia mendemonstrasikan ciri dan kelengkapan yang disebut arbitrer yang selalu terkait dengan obyek yang dituju dan perlu mempunyai nama atau peristilahan.

Terdapat pula seperangkat kata dalam sesuatu bahasa yang mempunyai bunyi yang merupakan ‘eko (echo)’ aktivitas atau gema auckoo, crash, atau sharp yang berperingkat onomatopoeik dan dicatat sebagai bagian dari “teori bunyi suara” natural dari asal bahasa” (the theory of natural sound of language origin). Dalam kenyataannya kata-kata onomatopoeik frekuensinya jauh lebih rendah dibandingkan dengan yang berada dalam kelompok bahasa atau kata arbitrer.

Produktivitas, ciri kebahasaan jenis memperlihatkan kreasi bahasa yang berlangsung terus dan berkesinambungan. Seorang anak umpamanya sangat aktif dalam membentuk dan melahirkan kata dan ujaran yang sesungguhnya belum pernah dikenal atau didengar sebelumnya.

Untuk orang dewasa situasi dan objek baru perlu dijelaskan dan dikomunikasikan sebagai pengguna bahasa dapat memanipulasi  sumber  linguistik yang dimilikinya sehingga menyebabkannya mampu memproduksi ujaran, ungkapan, kata dan kalimat baru. Kelengkapan bahasa yang dilahirkan ini disebut produktivitas, kreativitas, keterbukaan (produktivitas, kreativitas, open-wholeness). Hal ini merupakan aspek bahasa yang terkait dengan fakta seperangkat ugkapan kebahasaan dalam hampir keseluruhan bahasa manusia, dan berperangkat infinitif.
Isyarat non-human sebaliknya sangat kecil fleksibilitasnya, karena isyarat yang digunakan atau dipunyai hewan adalah yang disebut referensi tetap/terbatas (fixed reference).

Setiap isyarat tertentu atau terbatas pada obyek atau kejadian tertentu. Dalam kosa kata bahasa Inggris tedapat reportoir monyet antara lain: isyarat chutter  apabila seekor  ular  berada di sekitarnya, apabila elang terbang mendekat, dan apabila hewan terbang yang menyerupai terbang mendekat.

Tranmisi Kultural, seseorang dapat mewarisi dari orangtuanya warna bermata hitam atau cokelat demikian pula rambut berwarna hitam atau pirang tetapi tidak selamanya mewarisi bahasa. Seseorang mewarisi bahasa melalui media atau jalur budaya dengan orang lain termasuk dengan orangtua.

Seorang bayi  umpamanya yang lahir dari orangtua yang tinggal di Cina dan berbicara bahasa tionghoa kanton tetapi dibesarkan dan dipelihara oleh penutur bahasa Inggris di Amerika Serikat besar kemungkinannya akan menampilkan karakteristik fisikal yang diwarisi dari orang tuanya tetapi tak terhindar akan bicara dalam bahasa Inggris.
Proses ini dimana bahasa bergulir dari satu generasi ke generasi lainnya disebut dengan alih budaya (cultural transmission) walupun manusia dikatakan lahir dengan membawa kemampuan berbahasa tetapi bukan berarti kemampuan bahasa khusus. Bayi manusia berkembang dan membesar secara isolatif  yang karenanya tidak memproduksi bahasa ‘restingtif’. Alih budaya khusus bahasa merupakan sesuatu yang krusial dalam proses  alih kemanusiaan.

Kedwigunaan, bahasa secara simultan terorganisir secara dua peringkat (levels) atau lapis (layers). Keadaaan atau perangkat ini disebut kedwigunaan (duality) atau artikulasi ganda (double articulation).

Pada peringkat produksi bunyi suara manusia memiliki kelengkapan fisikal yang secara individual dapat mengujarkan bunyi suara seperti /n/, /b/, /i/ dan lainnya.

Apabila bunyi suara ini digabungkan menjadi bin, bin-ti atau lainnya akan dipunyai kemampuan mengujarkan sesuatu yang bermakna lainnya seperti nib, atau lainnya. Akibatnya, pada sebuah peringkat dan perangkat terdapat bunyi atau kumpulan bunyi yang distingtif sedangkan pasa sisi lainnya makna yang distingtif. Peringkat dan perangkat kedwigunaan berkapasitas merupakan ciri bahasa yang ekonomis manusia dimana bunyi dan makna berperan.

Alat dan kelengkapan bahasa seperti pengalihan, arbitrer, produktivitas, alih kultural, kedwiguaan dan lainnya merupakan ciri inti-utama (cora features) bahasa manusia. Bahasa manusia mempunyai ciri-ciri lainnya tetapi tidak unik.

Penggunan saluran vocal auditoris (vocal auditory channel) jelas merupakan ciri kelengkapan ujar. Komunikasi linguistik manusia secara tipikal digenerasikan melalui alat vokal yang diterima melalui telinga. Komunikasi linguistik ditransmisikan tanpa bunyi suara, melalui tulisan atau melalui bahasa isyarat.

Butir dan cara lain dapat melalui timbal-balik (recopric-ity), ketidak-langsungan non-spesialisasi (specialization) atau pemudaran cepat (rapid fade). Alat dan  kelengkapan ini bermanfaat untuk cara pengdeskripsian bahasa tetapi bukan sebagai alat atau cara membedakannya dengan sistem komunikasi. (*)

SMS Kunci Jawaban Betul Separuh Lebih

Penelusuran Kecurangan UN Tingkat SMA

JAKARTA-Masih ingat pemberitaan Sumut Pos mengenai peredaran kunci jawaban sebelum pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SLTA tahun 2011, atau peredaran kunci jawaban lewat pesan singkat (SMS)?

Panitia Pusat Ujian Nasional (UN) 2011 menyebutkan, lebih dari separuh kunci jawaban yang beredar di kawasan Banda Aceh itu benar. Di tempat lain, seperti di Sumatera Utara dan pulau Jawa, akurasi kebocoran kunci jawaban yang beredar tidak sampai separuh.

Dalam sebuah foto SMS kunci jawaban tersebut, terekam jika kunci itu untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pelajaran ini, diujikan pada hari pertama UN, Senin (18/4) pekan lalu. Dengan asumsi siswa mendapatkan nilai ujian sekolah 8, peluang siswa yang mendapat bocoran kunci jawaban tersebut dinyatakan lulus UN semakin besar.
Dihubungi kemarin, Koordinator Panitia Pusat UN 2011 Masnyur Ramly berkilah jika kunci jawaban tersebut beredar setelah ujian rampung. “Jadi belum ada bukti SMS tersebut membantu siswa dalam mengerjakan soal,” terang dia kemarin (24/4).

Pejabat yang sekaligus menjadi Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendiknas itu menjelaskan, kunci jawaban itu memang tersebar di Banda Aceh dan sejumlah kota besar lain di Indonesia. Untuk itu, dia kemarin langsung meluncur ke Banda Aceh bersama Mendiknas Mohammad Nuh.

Setelah tiba di Banca Aceh, Mansyur menjelaskan pihaknya langsung berkoordinasi dengan tim yang sudah lebih dulu diturunkan. “Kami sudah cek dan hasilnya ada jawaban yang benar lebih dari 50 persen,” ujar dia.

Hasil pengungkapan sementara, Mansyur tetap bersikeras jika SMS tersebut beredar setelah ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia rampung dikerjakan siswa. Jadi dia tetap mengelak jika telah terjadi kebocoran.

Mansyur mengaku awal penyelidikan kecurangan UN tersebut dari foto di Jawa Pos. Dia lantas langsung mengamati kiriman SMS itu yang tertera pukul 14.17. Sedangkan pelajaran Bahasa Indonesia diujikan mulai pukul 08.00 sampai 10.00. “Hasil pengamatan sementara, SMS tersebut beredar setelah ujian selesai. Buktinya kan ada di layar SMS itu,” kata dia.

Meski jelas-jelas kunci jawaban yang beredar tersebut akurasi ketepatannya lebih dari separuh, Mansyur tetap mengelak jika telah terjadi kebocoran naskah soal UN. Dia menyebutkan, modus yang digunakan pengirim SMS tersebut adalah menjawab secara acak. Jika memang acak, kenapa tingkat kebenarannya mencapai separuh lebih? Mansyur menegaskan masih menunggu hasil investigasi lebih mendalam lagi. Yang pasti, panitia pusat UN siap menjatuhkan sanksi kepada pihak yang secara terbukti melakukan kecurangan UN.

Fenomena akurasi kunci jawaban yang banyak betulnya ketimbang salahnya itu, memang tidak perlu menunggu ada kebocoran naskah soal UN. Modus yang paling rawan adalah, tim sukses yang dibentuk kepala sekolah setempat mencuri naskah soal UN saat ujian berlangsung. Lalu, soal itu dikerjakan secara marathon di tempat terpisah oleh guru mata pelajaran yang di-UN-kan. Selanjutnya, jawaban langsung dikirim via SMS.

Setrategi tersebut memang tidak sulit dijalankan. Pasalnya, saat evaluasi terakhir UN pekan lalu, panitia pusat UN mengatakan masih terdapat banyak siswa peserta ujian yang membawa HP kedalam kelas. Hal tersebut diungkapkan oleh Sekertaris Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) Richardus Eko Indrajit.

Khusus di pulau Jawa Mansyur juga menerima informasi jika sebagian kunci jawaban yang beredar lewat SMS benar. Namun, khusus di pulau Jawa, Mansyur menegaskan belum menerima laporan jika akurasi kunci jawaban lewat SMS lebih dari 50 persen.

Sementara itu, pelaksanan UN 2011 tingkat SMP dan sederajat yang dimulai hari ini dipastikan sudah benar-benar siap. Pihak panitia pusat belum menerima laporan jika adalah daerah yang tidak bisa menjalankan ujian hari ini. Dengan laporan sementara itu, UN tingkat SMP yang diikuti 3,7 juta siswa di 47 ribu lebih sekolah bisa berlangsung serentak.

Terkait dugaan kecurangan UN tingkat SMA sederajat, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Hasan Basri tidak mau berkomentar banyak. “Pengawasan dan pengamanan UN SMA kemarin, melibatkan pengawas dari perguruan tinggi dan bantuan pengamanan dari polisi,” ujarnya.

Dia kemudian menyebutkan, hari ini, Senin (23/4), giliran UN tingkat SMP digelar serentak di seluruh sekolah yang ada di Medan. Peserta UN SMP Kota Medan 2011 berjumlah 42.365 siswa. “Kita semua berharap agara proses UN dapat berlangsung dengan tertib dan lancar, tidak ada gangguan,” katanya.

Bagaimana dengan siswa sekolah swasta yang belum terakreditasi atau akreditasinya telah berakhir? Hasan mengatakan, siswa dari sekolah tersebut digabung dengan rayon terdekat. “Jadi semuanya bisa mengikuti UN. Soal UN sudah berada di kantor, besok pagi didistribusikan ke sekolah masing-masing. Kita berharap doa semuanya agar UN SMP tahun ini berjalan lancar,” tutupnya. (wan/jpnn/ari)

Kabupaten/Kota Bisa Pindah ke Provinsi Lain

Pemerintah menyiapkan sejumlah rumusan baru yang akan merombak aturan mengenai pemekaran daerah. Jika selama ini hanya dikenal istilah pemekaran dan penggabungan daerah, maka ke depan ada istilah ‘penyesuaian’ daerah.

Istilah terbaru ini memungkinkan sebuah kabupaten/kota untuk keluar secara administratif dari provinsi induk dan pindah ke provinsi lain yang berdekatan.

“Sebuah daerah yang selama ini bergabung dengan provinsi, tapi jauh dari induknya itu, bisa bergabung ke provinsi lainnya,” ujar Gamawan Fauzi saat membuka seminar khusus membedah desain besar penataan daerah di Jakarta, pekan lalu.

Dia memberi contoh Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), yang secara geografis lebih dekat dengan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). “Kalau berpikir efektivitas, jika masyarakatnya setuju, pemerintah daerahnya setuju, sudahlah bergabung ke Kalbar saja karena dengan induk (ibukota Provinsi Kepri, Red), terlalu jauh,” ujarnya.
Tidak hanya untuk tingkat kabupaten/kota, untuk cakupan wilayah lebih kecil lagi juga dimungkinkan loncat ke provinsi tetangga. Gamawan memberi contoh status Pulau Berhala, yang hingga kini diperebutkan oleh Provinsi Jambi dengan Provinsi Kepri.  Untuk memutuskan gabung ke Kepri atau Jambi, warga di Pulau Berhala berhak menentukan pilihannya sendiri. “Masyarakat mau gabung ke mana, supaya penyelenggaraan pemerintahan lebih efektif dan efisien,” kata Gamawan.

Aturan baru lainnya terkait pemekaran adalah, pemerintah pusat bisa menggulirkan ide pembentukan daerah otonom baru. Selama ini, aspirasi pemekaran hanya dibuka untuk masyarakat daerah. Gamawan menjelaskan, aturan baru ini antara lain untuk kepentingan pertahanan keamanan nasional. “Misal di daerah perbatasan. Demi keamanan negara, usulan pemekaran bisa dari pusat,” terangnya.

Hal baru lainnya, sebelum menjadi daerah otonom, suatu daerah harus menjadi daerah persiapan terlebih dahulu selama tiga tahun, yang dipimpin oleh seorang kepala daerah persiapan.  Kepala daerah persiapan provinsi, kabupaten/kota diangkat dan diberhentikan oleh mendagri.  Pembentukan daerah persiapan ini tidak langsung dipayungi UU, melainkan cukup dengan peraturan pemerintah (PP).

Satu lagi persyaratan yang tergolong anyar, daerah layak menjadi daerah otonom jika luas lahanya 60 persen lahan efektif. (sam)

Asahan Juga Punya Talenta

Road to Famous

Audisi bintang film dan bintang suara Road to Famous kali ini menyambangi calon bintang di Kabupaten Asahan. Meski digelar dalam cuaca panas, Sabtu (23/4), para peserta tetap bersemangat mengikuti audisi di Radio Bas FM Jalan Jenderal Sudirman No 158 Kelurahan Sidomukti Kisaran.

Saking semangatnya, Lucy Ucil, peserta audisi menyatakan talenta-talenta di Asahan tidak kalah dibandingkan daerah lainnya yang menjadi rute audisi sebelumnya. “Asahan juga punya talenta!” kata gadis cilik berusia sembilan tahun ini sembari menceritakan, akting pengamen jalanan yang diperankannya di hadapan dewan juri.

Dari pantauan Sumut Pos, peserta tidak hanya berasal dari Kisaran. Sedikitnya 15 peserta datang dari Rantau Prapat mencoba menunjukkan talenta yang mereka miliki.

Berdasarkan keputusan dewan juri, ada sembilan peserta yang lolos untuk diadu kembali di Kota Medan bersama peserta terbaik dari kota/kabupaten lainnya di Sumatera Utara.(ari)

Salahkan Kabiro Keuangan, Hasbullah Siap Diperiksa KPK

Dugaan Penyelewengan Rp9,7 Miliar Dana Bansos untuk USU

MEDAN-Apa kabar dugaan penyelewengan dana hibah bantuan social untuk Univertitas Sumatera Utara (USU)? Siapa yang bertanggung jawab atas dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provsu 2010 yang hanya dikucurkan Rp8,8 miliar dari seharusnya Rp18.5 miliar?

Soal dana sekitar Rp9,7 miliar yang tidak dicairkan,mantan Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah (Plt Sekda) Provsu kala itu, Hasiholan Silaen, langsung menyebut Kepala Biro Keuangan, M Syafii, dan Kepala Biro Binsos, Hasbullah Lubis, yang tahu hal itu.

Apa tanggapan M Syafii? Kepala Biro Keuangan Provsu itu berkilah, pencairan dana hibah Rp8,8 miliar sesuai permintaan pihak USU sendiri. “Itu sesuai permintaan pihak USU,” katanya.

Penegasan itu diucapkannya saat menghadiri jamuan makan malam Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho dengan Pengurus Wilayah Al Washliyah Sumut di Rumah di Komplek Taman Setia Budi Indah (Tasbih) Blok YY No 29 Medan, Jumat malam (22/4).

Ditanyakan berulang-ulang, M Syafii tetap menyatakan, dana sebesar itu sesuai permintaan USU. Syafii menolak disebut bagian dari konspirasi untuk memangkas pencairan dana bansos pendidikan tersebut. “Ada suratnya dari USU,” ungkapnya.

Ditanya berapa nomor surat, kapan diberikan pihak USU ke Pemprovsu ke Biro Keuangan, Syafi’I menjawab, lupa. “Lupa lah saya nomornya, kapan surat itu diberikan. Berkasnya ada di kantor,” jawabnya.

Sebelumnya, Kepala Biro Binsos Provsu Hasbullah juga menolak bertanggung jawab. “Nggak, nggak ada,” bantahnya saat yang ditemui pada acara Pengukuhan Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Methodist Indonesia di Platinum Room Raz Plaza Convention Hall Jalan Dr Mansyur Medan, Kamis (31/3).

Hasbullah juga membantah menyaksikan penyerahan uang Rp8,8 miliar dari pemprovsu ke pihak USU di Mess Pemprovsu di Jalan T Daud. “Saya Nggak di situ,” tegasnya. Namun Hasbullah tak berkutik ketika diingatkan kembali terkait keterangan Hasiholan Silaen dan PR II USU Armansyah Ginting, Hasbullah saat digelarnya Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi E DPRD Sumut dengan pihak Universitas Sumatera Utara (USU), Senin 21 Maret 2011 lalu. “Iya, saya di situ,” akunya.

Ditanya mengapa anggaran dana Rp18,5 miliar hanya diserahkan Rp8,8 miliar, Hasbullah malah menunjuk Kepala Biro Keuangan, M Syafii. “Saya hanya urusan (teknis)-nya saja. Yang soal uang dan pencairannya Kepala Biro Keuangan. Saya tidak tahu itu,” katanya.

Saat ditanya, siapakah yang menandatangani persetujuan pencairan dana tersebut, Hasbullah enggan menjawab. “Saya tidak tahu. Pecairannya kan Kepala Biro Keuangan. Coba tanya ke dia saja,” ungkapnya.
Nah, ketika ditanya apakah dirinya pernah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan-dugaan penyelewengan dana, Hasbullah kembali membantah. “Tidak. Saya tidak pernah diperiksa KPK. Tidak pernah,” tegasnya.

Hasbullah tidak takut bila nanti kasus ini diperiksa KPK. “Ya. Apa yang nantinya bakal ditanya akan saya jawab,” katanya.

Seperti telah diberitakan, USU menerima hibah bansos Rp8,8 miliar dari yang seharusnya Rp18,5 miliar yang bersumber dari APBD Provsu 2010. Hasiholan membenarkan proses pencairan dana tersebut di Mess Pemprovsu 20 Desember 2010 lalu, dihadiri Kabiro Keuangan Provsu M Syafi’i, Kabiro Bansos Hasbullah Lubis, dan pihak USU diwakili Pembantu Rektor II yakni, Armansyah Ginting.

Hasiholan menyatakan, yang bertanggung jawab dengan munculnya persoalan ini adalah Kepala Biro Keuangan dan Kepala Biro Bansos Provsu. “Iya benar. Soal angkanya, waktu itu ada Rp18,5 miliar. Sisanya katanya belum cair. Saya tanya kenapa belum cair. Kemudian, diadakanlah rapat. Waktu saya bilang, mana yang bisa dicairkan cepatlah dicairkan.  Kenapa yang lain belum cair, Purek II bilang Kabiro Keuangan dan Kabiro Binsos yang tahu. Saya yang memimpin rapat waktu itu karena waktunya memang tinggal sedikit” katanya kala itu.

Saat ditegaskan, berarti persoalan ini muncul bersumber dari dua biro yang bersangkutan yakni, Biro Binsos dan Keuangan Provsu, Hasiholan Silaen ternyata menyangkal pernyataannya sendiri.
“Ooo, saya tidak mengatakan seperti itu. Biro Binsos dan Biro Keuangan yang lebih tahu,” ungkapnya.(ari)

Dipermak Korban Sendiri

Seorang pencuri spesialis sepeda motor babak belur dihajar korbannya sendiri saat hendak membawa lari curiannya. Pencuri itupun babak belur dihajar massa, Sabtu (23/4) malam, pukul 23.00 WIB.

Nasib naas ini dialami Herdison Piliang (35), warga Padang Pariaman, yang tinggal di Jalan Brigjend Katamso, Gang Melur, Medan. Saat itu dia mengintai sepeda motor milik Apriando Manihuruk (19), warga Jalan Jamin Ginting, Pasar I yang diparkir di Indomaret Jalan Dr Mansyur Medan.

Dia pun mendekati sepeda motor tersebut dan duduk di atasnya. Ternyata, aksinya sudah dipantau oleh pemilik sepeda motor tersebut. Saat Herdison hendak menyorong sepeda motor itu ke Jalan Dr Mansyur, Apriando langsung mengejarnya dan berteriak maling.

Naas, Herdison tak sempat melarikan diri, dia tertangkap oleh Apriando yang langsung melayangkan tinjunya ke wajah lelaki asal Padang Pariaman itu.

Tidak mau jadi bulan-bulanan massa, sebagian warga pun langsung menghubungi Mapolsek Medan Sunggal untuk mengamankan pencuri sepeda motor itu.

Di Mapolsek Medan Sunggal, Herdison mengaku dirinya sudah 6 kali melakukan pencurian di kawasan Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan Medan.

Bukan itu saja, pada akhir 2010 lalu Herdison juga pernah ditangkap Polisi dari Mapolsek Patumbak. Dia mengaku, akan menjual kreta curianya itu kepada seseorang yang disebut-sebut bernama Andi (warga NAD) seharga Rp2 juta. “Kujual Rp2 juta Bang, kalau berhasil kami jumpa di kawasan Jalan Ring Road,” ujarnya.(fit/smg)

Hanas Hasibuan Mister No Comment

MEDAN- Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Kadispora) Medan Hanas Hasibuan, sudah terlihat gamang. Pasalnya, Hanas yang biasa ramah dalam menjawab pertanyaan wartawan terkait kasus dugaan korupsi yang disinyalir melibatkannya, tiba-tiba berubah menjadi mister no comment.

Seperti saat ditemui wartawan Sumut Pos di sela-sela acara gotong royong Wali Kota Medan Rahudman Harahap dengan segenap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemko Medan di pekuburan muslim Jalan Halat Medan, Minggu (24/4), dia tak mau menjawab pertanyaan wartawan koran ini.

“Kalau untuk yang itu, no comment lah ya,” katanya kepada Sumut Pos. Jawaban yang sama juga terlontar dari mulut pria yang memiliki hobi menyanyi ini, saat kembali ditanya mengenai hal tersebut oleh Sumut Pos. “Aduh, kalau untuk yang itu no commentlah,” katanya sembari meninggalkan wartawan koran ini.

Terkait hal itu, pengamat hokum asal Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Farid Wajdi mengungkapkan, pada prinsipnya penanganan kasus di Bagian Humas Pemko Medan ini sudah terlihat berlarut-larut. Tidak ada kejelasan yang signifikan dari pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan. Seharusnya, pihak Kejari Medan memberikan informasi yang jelas, sudah sejauh mana proses pengumpulan buktinya, sudah sejauh mana proses pemeriksaan saksi-saksi dan sebagainya.

Dengan kondisi seperti ini, secara otomatis juga membuat pelapor terus-terusan bertanya. Sementara yang terlapor dalam hal ini Hanas Hasibuan, juga akan bertanya-tanya mengenai perkembangan kasus tersebut. Itu sama artinya, menjadi siksaan bagi terlapor. Terutama dalam masalah sosiologisnya.

“Penegak hukum harus memberi informasi, sudah sejauh mana perkembangan proses ini. Kalau memang layak jadi tersangka, maka secepatnya proses ini dilanjutkan. Kalau tidak layak, secepatnya pula diselesaikan. Kalau ini berlarut-larut, ini juga akan menjadi siksaan secara sosiologis bagi terlapor,” kata Farid Wajdi.
Maka untuk itu, sambung Farid Wajdi, seharusnya pihak penegak hukum khususnya Kejari Medan memiliki konsistensi dalam penyelesaian kasus ini. “Harus konsisten, jangan ada kesan politis, jangan ada kesan kepentingan dan sebagainya. Karena ini sudah berbulan-bulan, namun tidak ada kepastian hukum. Jangan masyarakat terombang-ambing. Masyarakat saja dag-dig-dug menunggu perkembangan kasus ini, apalagi yang bersangkutan” tuturnya.(ari)

Pak Kadis Minta Setoran Wajib…

Dugaan Pungli di Dinas Kebersihan Medan

MEDAN- Indikasi adanya pungutan liar (Pungli) merebak di jajaran Dinas Kebersihan Pemerintah Kota (Pemko) Medan. Pungli tersebut dilakukan kepada para mandor kebersihan Dinas Kebersihan Kota Medan, dan diindikasikan dilakukan Kepala Dinas Kebersihan Kota Medan Pardamean Siregar.

Wartawan koran ini akhir pekan lalu ditemui beberapa mandor di Dinas Kebersihan Medan. Mereka mengadukan soal pungli tersebut. Awalnya mereka ragu menceritakan persoalan pungli yang menimpa mereka. Setelah wartawann koran ini menyakinkan bahwa identitas mereka tak disebut, barulah mereka bersedia berbicara.

“Kadis baru yang ini lain, beda sama kadis yang sebelumnya. Masak kami diminta menyetor uang bulanan kepada Pak Kadis. Seharusnya, Pak Kadis lah yang perhatian sama kami yang ada di lapangan, bukannya harus menyetor uang bulanan. Macam uang preman saja,” ujar seorang mandor dan diamini mandor lainnya.

Saat wartawan koran ini menanyakan soal ‘kebijakan’ yang nyeleneh tersebut mungkin karena ada pendapatan lain (uang masuk, Red) yang diterima para mandor, sejumlah mandor tersebut awalnya diam, tapi kemudian mereka blak-blakan. “Iya memang ada Bang. Tapi itukan uang minyak kami, ya semacam dana operasional di lapangan. Uang masuk itu katanya berasal dari pemberian sukarela pemilik rumah yang sampahnya telah diangkut. Paling Rp5 ribu sampai Rp10 ribu yang kami dapat. Kalau harus menyetor Rp150 ribu sampai Rp250 ribu, dari mana kami mencarinya,” tambah mandor yang lain.

Apakah perintah memberikan setoran itu datang langsung dari mulut Kadis Kebersihan? Para mandor tersebut mengatakan tidak. Menurut mereka, ratusan mandor yang ada di Dinas Kebersihan dikumpulkan seorang kepala bidang (Kabid) di dinas tersebut. “Pak Kabid bilang, ini perintah Pak Kadis, kami harus memberikan setoran wajib tiap bulan,” tambahnya.

Sejauh ini, lanjut mereka, belum semua mandor memberikan setoran tersebut. Namun, sudah ada puluhan mandor yang melakukannya sejak bulan lalu. “Kami-kami ini yang masih membandel sudah diancam. Kalau bulan ini tak memberikan setoran juga, bakal dicopot dari jabatan kami,” tambahnya.

Terkait dengan itu, Pardamean Siregar yang dikonfirmasi Sumut Pos membantah hal itu. Dikatakannya, kalau pun ada yang melakukan hal tersebut, itu adalah perbuatan dari oknum di Dinas Kebersihan yang menjual-jual namanya.
“Nggak ada, itu fitnah. Kalau memang ada, pasti saya sudah kaya. Dan isu bahkan laporan adanya pungutan yang katanya atas nama saya, sudah saya terima sejak pekan lalu. Tapi anehnya, sampai sekarang tidak ada yang menunjukkan batang hidungnya, siapa yang merasa dipungli,” bantahnya.

Selanjutnya, Pardamean menuturkan, jika nantinya ditemukan oknum dari Dinas Kebersihan yang melakukan itu dan bias ditemukan bukti-bukti yang menguatkan, maka dirinya tidak segan-segan untuk memberhentikan oknum tersebut.

“Kalau ada itu, akan langsung saya berhentikan detik ini juga,” tegasnya.

Pardamean menjelaskan, laporan yang diterimanya adalah besaran pungutan liar itu berbeda-beda, antara Rp150 ribu sampai Rp250 ribu. “Itu laporannya. Tapi itu tidak benar, itu fitnah,” tandasnya lagi.
Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Medan Juliandi Siregar menjelaskan, jika memang benar adanya pungli yang dilakukan Kepala Dinas Kebersihan Kota Medan Pardamean Siregar, diharapkan para mandor kebersihan bisa memberikan laporan kepada Komisi D DPRD Medan.

Agar Komisi D DPRD Medan bisa menindaklanjuti hal itu. Baik dengan cara mengkonfrontir langsung Kepala Dinas Kebersihan serta para mandor kebersihan lainnya.

Jika nantinya terbukti hal itu benar-benar terjadi, bukan hal yang mustahil kalau nantinya Komisi D DPRD Medan bisa memasukkan rekomendasi kepada Wali Kota Medan untuk melakukan evaluasi, terlebih lagi evaluasi jabatan. Karena, pungutan liar yang dilakukan tersebut merupakan sikap dan tindakan yang fatal dan tidak bisa ditolerir. “Ini fatal. Kalau terbukti nantinya benar, maka tidak mustahil Komisi D akan membuat rekomendasi kepada wali kota untuk mengevaluasi Kepala Dinas Kebersihan Kota Medan,” tegas Juliandi.(ari)

Tip Top, Pertahankan Cita Rasa

Mengunjungi Ikon Kuliner Kota Medan (3)

Penelusuran sejarah kuliner kita masih terus berlanjut. Tujuan kali ini Restaurant Tip Top di Jalan Ahmad Yani No 92 Medan. Rumah makan yang tidak hanya melegenda di Kota Medan juga tercatat sebagai salah satu restauran tertua
di Indonesia.

Ditandai dengan canopy merah, Tip Top menawarkan tigan ruangan untuk menikmati waktu senggang. Ruang paling depan dengan konsep beranda rumah memberikan kenyamanan tersendiri. Di bahagian tengah, suasana
tempo dulu menyapa dengan berbagai ornamen yang ada. Seperti mesin kasir tempo dulu, tatanan meja kursi yang menawarkan perpaduan nuansa western, Tiongkok, juga Indonesia.

Foto-foto dari perjalanan restaurant Tip Top yang dipajang di sekeliling ruangan pun menjadi perkenalan sejarah bagi pengunjung. Hiburan berupa live music juga dapat dinikmati di ruangan ini setiap
Rabu, Sabtu, dan Minggu mulai pukul 20.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB. Dari lagu-lagu tradisional Batak, nasional, hingga irama latin. Dengan pencahayaan yang temaram sudah bisa dibayangkan bagaimana mesranya
komunikasi yang terjalin di situ.

Tip Top yang pernah menjadi salah satu restauran tujuan wisata mancanegara dari Belanda maupun Cina Taipe juga menawarkan ruangan dengan kenyamanan lebih. Berada di bagian belakang gedung ruang berkapasitas 80 orang ini dilengkapi dengan pendingin ruangan. Di ruangan ini pula kerap digelar berbagai kegiatan.

“Kita memang sengaja mempertahankan bangunan sebagaimana dulunya untuk menjaga suasana tempo dulu, dari lantai hingga corak di dinding. Jadi selain memberi pelajaran sejarah kepada pengunjung juga menjaga
romantisme pengunjung yang memiliki cerita di masa lalu. Karena dari studi yang ada, kemewahan justru beresiko menghilangkan suasana tadi,” jelas Manager Tip Top, Didrikus Kelana (40) kepada Sumut Pos, Sabtu
(23/4).

Sebagai tujuan kuliner, restaurant Tip Top pun menawarkan ragam menu yang khas, western, Tiongkok, dan Idonesia. Untuk menu western ada steak lidah yang lembut begitu juga dengan omlet, salad, bitter
bullet dan pacage. Untuk Chines food ada ayam goreng somboi, hot pad, ikan asam manis, sup sirip ikan, kepiting, juga cap cai. Adapun untuk citarasa Indonesia ada gado-gado, kari kambing, kepala ikan, rendang,
dan nasi goreng special Tip Top. Untuk menemani obrolan santai, Tip Top juga menyadiakan kopi yang cukup diminati selain aneka juice dan martabe.

Tip Top juga memiliki menu yang dapat menghantar pengunjung kembali ke masa lalu dengan mencicipi ice cream dan roti bolunya. Pasalnya, kedua menu tersebut masih menggunakan proses tradisional. Seperti roti
bolu yang masih dibakar dengan tungku kayu. Kayu yang dipilih pun tidak sembarangan yaitu menggunakan kayu Mahoni yang sengaja dikembangkan. Bukan dari ilegal logging kok. Semua itu membuat roti
bolu masih terasa sedikit kasar di mulut dan menimbulkan aroma wangi. Begitu juga dengan ice cream yang resepnya dipertahankan dari zaman kolonial. Menggunakan bahan-bahan tanpa pengawet yaitu susu murni.
Pembuatannya juga masih menggunakan peralatan lama seperti untuk pengolahan susu dan mesin pembeku. Tak heran ice cream Tip Top kerap disebut ice cream dari perang dunia II. Begitu pun kenikmatan menu-menu tadi tidak akan merobek kantong pengunjung karena ditawarkan
dengan harga yang terjangkau masyarakat awam. Karena itu belakangan ini Tip Top pun menjadi salah satu tongkrongan paforit remaja Kota
Medan.

“Untuk mempertahankan cita rasa tadi, sampai sekarang kita tetap membakar roti bakar dan menjadikan ice cream ini secara home made. Mesin yang kita gunakan untuk mengolah susu ini dari yang pertama kalinya. Untuk pembeku esnya merupakan generasi kedua. Jadi untuk sparepartnya harus kita buat sendiri dengan dibubut,” papar Kelana yang mengajak Sumut Pos menyaksikan proses dan mesin antik yang masih
digunakan Tip Top.

Tip Top dulunya merupakan restauran bernama Jangkie yang merupakan nama pendirinya pada 1929 silam di Jalan Pandu Medan. Berganti nama menjadi Tip Top setelah pindah ke Jalan Kesawan Medan 1934 dengan menu
yang semakin lengkap. Tip Top pun menjadi tongkrongan mebeer-meneer Eropa van Belanda setiap Sabtu dan Minggu. Berlanjut hingga sebelum pecahnya kerusuhan Mei 1998, setiap  Kamis diramaikan oleh turis asal
Belanda membuat Tip Top menjadi putih.

Keberadaan Tip Top pun tersebar dan menarik perhatian orang-orang penting di negara ini. Bahkan Presiden I Republik Indonesia Ir Soekarno sikabarkan sudah menginjakkan kaki di restaurant terlengkap di Indonesia ini. Begitu juga Aktivis 66 Arifin Siregar, Akbar Tanjung, hingga Almarhum Tengku Rizal Nurdin yang berpesan untuk
mempertahankan keberadaan Tip Top dengan tidak mengalihfungsikannya.(*)

Didominasi Developer

BNI Gelegar Expo

Bank Negara Indonesia (BNI) mengadakan acara untuk para nasabahnya. Selain untuk mendekatkan diri dengan nasabah, juga untuk memperkenalkan produk BNI ke masyarakat, melalui BNI expo yang diselenggarakan di Atrium Plaza Medan Fair Jalan Gatot Subroto Medan  Expo yang telah terselenggara selama tiga hari ini, akan berakhir pada 1 Mei 2011 mendatang. BNI Expo ini lebih didominasi developer perumahan. Menurut Area sales manajer BNI Medan Darual Kutni, semua yang mengikuti pameran ini adalah yang bekerja sama dengan BNI untuk KPR nya.

Ada 28 stand perumahan yang mengikuti pameran ini. Selain stand untuk perumahan, delapan stand juga disediakan untuk umum, baik untuk produk BNI, seperti kartu kredit, BNI emerald dan dalam expo ini juga para pengunjung dapat membuka rekening BNI. Juga produk umum seperti handphone, laptop hingga iphone dan juga sentral kredit usaha jasa yang bekerja sama dengan BNI.

“Untuk perkembangan kredit, selama ini terus berkembang, ini membuktikan masyarakat percaya dengan bank ini,” ujar Darul. Selain itu, acara expo ini sebelumnya digelar di Palembang, Pekanbaru, Jakarta dan sukses mencuri perhatian masyarakat.

Hal yang menarik dari BNI Expo, acara ini juga mengandung unsur hiburan. Dimana setiap harinya digelar hiburan musik, perlombaan model cilik, mewarnai dan menggambar. “Karena konsumen kita sudah berkeluarga, makanya acara hiburan juga untuk keluarga,” ucap Darul. Seperti acara pada Minggu (24/4) kemarin, untuk acara hiburan, BNI mengadakan lomba joget untuk para pengunjung, bapak dan juga untuk anak gadis. Setelah itu dilanjutkan lomba model cilik.

Pelaksana Tugas (PLt) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H Gatot Pujo Nugroho ST  mengajak Bank Nasional Indonesia (BNI) 46 untuk ikut serta dalam menyukseskan pembangunan di Sumut. Peran tersebut, khususnya dalam hal pembiayaan proyek-proyek infrastruktur yang sedang dan akan berlangsung di Sumut.

“Peran ini tentu sangat diharapkan, khususnya dalam perbaikan dan pembangunan jalan-jalan di Sumut. Hal ini demi memperlancar taransportasi di Sumut, sehingga akses masuk dan keluar Sumut bisa lebih mudah dan cepat dijangkau,” kata Plt Gubsu Gatot Pujo Nugoroho, dalam sambutannya saat membuka BNI Gelar Expo, di Lantai I Plaza Medan Fair Medan, Sabtu (23/4) lalu.

Gatot mengutarakan, saat ini sedang banyak program pelaksanaan infrastruktur di Sumut yang butuh percepatan segera, diantaranya pembangunan jalan akses ke Bandara Kualanamu baik itu jalan tol maupun non tol yang nantinya sangat menentukan dalam operasional bandara pengganti Bandara Polonia tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Plt Gubsu juga mengungkapkan pentingnya peran perbankan, termasuk BNI 46 dalam hal pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Hal ini mengingat, ekonomi kerakyatan sangat penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Upaya yang dilakukan perbankan, kata Gatot, adalah dengan memberikan kredit-kredit bagi kegiatan ekonjomi kerayatan, seperti Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

“Informasi yang saya dapat sesungguhnya masih banyak pelaku UMKM yang belum terjangkau oleh pihak perbankan. Dalam artian, perbankan masih harus meningkatkan volume dan intesitas pembiayaannya bagi pelaku kegiatan ekonomi kerakyatan ini. Di sisi lain, pelaku UMKM masih merasa keseulitan untuk mengakses perbankan,” ungkap Gatot.(mag-9/ari)