27 C
Medan
Wednesday, December 31, 2025
Home Blog Page 15304

Dua Bulan Air PDAM Tirtanadi Macet

081370185xxx
Bapak DPRD Medan yang terhormat tolong kasihani kami masyarakat Helvetia ini Pak karena sudah dua bulan ini air PAM di daerah kami macet sampai-sampai untuk cuci muka saja terpaksa kami pakai aqua galon. Jadi tolong di perhatikan pak. Terima kasih atas perhatiannya.

Buat Laporan Tertulis
Terimakasih informasinya, kami juga turut merasakannya. Kami berharap kepada warga untuk membuat laporan tertulis kepada DPRD Medan, selanjutnya kami akan memanggil pihak PDAM Tirtanadi untuk menengani persoalan ini dan segera mungkin untuk memperbaikinya.

Pada prinsipnya, kami di DPRD Medan sudah sangat menyadarai bahwasannya konsumen PDAM tirtanadi 89 persennya adalah warga Kota Medan. Jadi, sangat layak bagi Pemko Medan untuk mengambil alihnya sebagai perusahaan daerah milik Pemko Medan, bukan lagi milik Pemprovsu.

Hal ini penting dilakukan, sebenarnya bukan mencari sebuah kekuasaan semata. Melainkan sebagai kepentingan kedaerahan, sehingga pelaksanaan pelayanan airnya bisa lebih baik lagi.

Selanjutnya, prihal ini juga sebagai bagian untuk memudahkan pihak DPRD Medan untuk memberikan pengawasannya dan memberikan sanksi tegas kepada manajemen.

Bangkit Sitepu
Anggota Komisi C DPRD Medan

Gudang Penyimpanan Ikan tak Berfungsi

SERGAI- Gudang penyimpanan ikan di Dusun I, Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) tidak berfungsi. Padahal, bangunan berbiaya Rp938 juta yang bersumber dari APBN 2009 itu sudah rampung dikerjakan.

Kadis Perikanan dan Kelauatan Sergai Ir HM Ramlan Matondang ketika dikonfirmasi, Jumat (13/5) mengatakan, bangunan yang berlokasi di komplek tempat pendaratan ikan (TPI) Tanjung Beringin itu, masih menjadi tanggungjawab Dinas PU Provinsi, sehingga belum bisa difungsikan. “Itu tanggung jawab provinsi. Jangan saya ditanya,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan Matondang, bangunan itu  sengaja dibangun untuk penyimpanan ikan, tatkala hasil penangkapan menumpuk sebelum dipasarkan. Selain gudang, juga diserahkan bantuan berupa 5 unit mesin kukur es dan ratusan buah fiber kepada nelayan.

Sementara Badrul Helmi tokoh nelayan setempat mengatakan, seharusnya proyek pembangunan gudang tersebut ditinjau terlebih dahulu kelayakannya, karena tangkapan ikan nelayan, tidak pernah menumpuk sampai berhari-hari.(mag-15)

Warga Klaim Lahan Eks HGU PTPN II

BINJAI- Perebutan lahan eks Hak Guna Usaha (HGU) PTPN II Sei Semayang terus berlanjut. Penguasaan lahan kembali dilakukan warga Kelurahan Bhakti Karya, Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai, dengan menanam palawija dan mengibarkan bendera merah putih, Jumat (13/5).

Menurut Seman (70) warga Bhakti Karya kepada wartawan koran ini, lahan seluas 30 hektar itu, merupakan milik orangtua mereka yang telah dirampas PTPN2 sejak tahun 1966. “Lahan ini adalah milik orangtua kami, sudah 45 tahun lahan kami diambil dan dikuasai PTPN II,” terang Seman.

Dia mengisahkan, lahan eks HGU PTPN II ini adalah lahan milik masyarakat Bhakti Karya sejak 1951. “Saya masih ingat, saat itu saya dan orangtua saya menanami padi di lahan itu, bahkan rumah kami dahulunya masih di areal eks HGU PTPN II saat ini,” ujar Seman.

Saat itu, kata dia, lahan eks HGU itu dihuni 80 Kepala Keluarga (KK) dengan nama Kampung Lali dan Kampung Lama. Dimana, satu KK memiliki lahan seluas 1 hektar.

Syukur (63) warga lainnya menjelaskan, dia juga pernah tinggal di lahan eks HGU PTPN II itu bersama orang tuanya. Sejak masa Kolonial Belanda, warga masih diberikan tempat tinggal dan lahan itu untuk bertani.(dan)

Derita Gizi Buruk, Bayi Butuh Perhatian

HUMBAHAS- Horas Siregar (8 bulan), menderita gizi buruk. Kini buah hati pasangan Kamso Junedi Siregar dan almarhum Cahaya br Hutasoit ini kondisinya memprihatinkan. Horas lahir prematur dengan berat 1,2 kilogram.

Ia dilahirkan 16 Oktober 2010, atau persis satu bulan hi dup bersama dengan ibunya yang meninggal dunia akibat sesak nafas.
Tidak ada Air Susu Ibu (ASI) yang dikecap Horas Siregar. Sebab, pasca melahirkan, penyakit sesak nafas yang diderita ibunya bertambah parah dan meninggal dunia.

Sementara itu, Kamso Junedi Siregar ayah Horas, pergi meninggalkan Horas Siregar di rumah orangtuanya Jauli Siregar (68) dan istri Sonnar br Sihombing (68), di Desa Sibuntuon Partur, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan.

Hingga kini, tidak ada satu keluarga pun yang mengetahui kemana Kamso Junedi Siregar pergi. METRO TAPANULI yang menyambangi kakek dan nenek Horas Siregar, Jumat (12/5) di  sebuah kebun kopi miliknya, sekira 4 kilometer dari kediamannya mengaku, prihatin atas  sikap anak kandungnya tersebut.

“Saya tidak tahu bagaimana hati anak saya itu terhadap anaknya ini, kenapa sampai ditinggal begitu saja cucu saya ini tanpa pemberitahuan kemana pergi,” ungkap Sonna br Sihombing sambil menggendong cucunya di sebuah gubuk berukuran 2 x 2 meter yang ada di sekitar area kebun kopi. Dia berharap agar pemerintah memperhatikan kondisi cucunya itu. (hor/smg)

Peringatan Reformasi di Medan

Usut Kasus Penembakan Mahasiswa

MEDAN- Perubahan era orde baru ke era reformasi sudah 13 tahun berlalu, empat orang mahasiswa Universitas Trisaksi Jakarta yang tewas akibat ditembak oknum aparat di kampusnya. Uniknya, hingga kini kasus itu tak juga tuntas.

Akibat belum diketahui dalang penembakan itu, puluhan mahasiswa yang bergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Institut Teknologi Medan (KAM-ITM) menggelar aksi di depan Kampus ITM Jalan Gedung Arca Medan, Jumat (13/5). Puluhan mahasiswa itu menuntut pengusutan tuntas atas tragedi Mei 1998 yang tak lepas peran dari aparat keamanan, TNI dan Polri.

Aksi yang menyedot perhatian masyarakat dan pengguna jalan. Untuk menyaksikan aksi tersebut, para pengguna jalan sengaja menjalankan kendaraannya perlahan sehingga menyebabkan sedikit kemacatan.

Secara bergantian mahasiswa menyampaikan orasi yang mengecam pemerintah atas kegagalan menguak tabir tragedi Mei 1998 silam. Begitu juga berbagai konflik di tengah-tengah masyarakat yang belum menemukan penyelesaian hingga saat ini adalah bukti kegagalan rezim yang ada. Massa juga mengultimatum pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono untuk turun bila tidak dapat mengungkap tragedi yang terjadi 13 tahun silam tersebut.

“Pemerintah harus serius mengusut tuntas siapa otak di balik tewasnya keempat mahasiswa Trisakti pada 12 Mei 1998 silam. Kami minta Kapolri Timor Pradopo turun dari jabatannya karena beliau juga ikut bertanggungjawab,” ketus dinamisator aksi, Andi kepada Sumut Pos di sela-sela aksi.

Lebih lanjut, Andi menyampaikan, aksi peringatan tragedi Mei 1998 ini akan berlanjut pada 25 Mei mendatang. Untuk aksi puncaknya akan dilaksanakan secara parade dengan rute Kampus ITM Medan ke Bundaran Majestyk Jalan Gatot Subroto Medan. (jul)

Pesta Rakyat, Makan 30 Ribu Ikan Lele

BINJAI- Untuk memeriahkan hari jadi Kota Binjai yang ke- 139 tahun, Pemerintah Kota (Pemko) Binjai, sudah menyiapkan 30 ribu ekor ikan lele, dalam pesta rakyat “makan ikan lele” yang akan dilaksanakan Senin (16/5) mendatang, di Gedung Olahraga (GOR) Binjai, Jalan Jambi, Kecamatan Binjai Selatan. Ribuan ikan  lele tersebut, rencananya akan diolah  menjadi berbagai menu  untuk  dinikmati bersama  unsur Muspida, pejabat  Pemko Binjai, wakil rakyat dan masyarakat Binjai lainnya.

Selain memeriahkan hari jadi Kota Binjai ke- 139, kegiatan pesta makan  ikan lele  ini juga untuk menunjukkan, bahwa  Kota Binjai merupakan penghasil ikan lele terbesar di provinsi Sumatera Utara.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Binjai, Iqbal Pulungan, selaku panitia acara yang didampingi koordinator seksi, Edy Gunawan, kepada wartawan koran ini mengatakan, 30 ribu ekor ikan lele itu merupakan sumbangan pihak swasta. Demikian juga  bahan makanan lainnya seperti minyak goreng, beras, bumbu, gas,  dan air minum.

“Kita tidak menggunakan dana APBD dalam kegiatan ini. Semuanya partisipasi masyarakat dan perusahaan, yang ingin turut memeriahkan hari jadi Kota Binjai,” jelas Iqbal.

Lebih jauh dijelaskannya, dipilihnya ikan lele sebagai menu pesta rakyat, juga dikarenakan Kota Binjai merupakan penghasil ikan lele terbesar di Sumatera Utara  dan telah menjadi salah satu mata pencarian masyarakat. “Hal itu terbukti, benih ikan lele merupakan permintaan paling besar untuk kelompok-kelompok penangkar ikan maupun individu di Binjai ini,”paparnya.

Edy Gunawan  yang  menjabat  sebagai Kepala Dinas (Kadis) Pertanian  Kota Binjai menambahkan, pesta makan ikan lele ini, sekaligus  bertujuan untuk memasyarakatkan menu ikan lele. Sebab,  lele  tidak hanya  bisa  digoreng atau  dipanggang, tapi juga  bisa disale, abon, bakso, dan lainnya. Dengan demikian akan memperkaya menu berbahan ikan lele di tengah masyarakat.

“Kami akan menjalin kerjasama dengan TP PKK Kota Binjai dalam hal penganekaragaman menu ikan lele. Tujuannya, untuk  memanfaatkan produksi ikan lele yang besar dan meningkatkan gizi masyarakat,” ujar Edy Gunawan. (dan)

Perangi 3 Penyakit Berbahaya

Pembangunan Kesehatan 2014

Tiga penyakit berbahaya AIDS, TB Paru dan Malaria (ATM). Ketiga penyakit tersebut harus diberantas karena menular dan telah menjadi program dunia yang tergabung dalam Millenium Development Goals (MDGS).

Komitmen untuk pemberantasan tiga penyakit ATM itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Sumut, dr Candra Syafei SpOG melaluiKepala Seksi Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Kasi P2PL),  Sukarni SKM.

Menurutnya, tiga penyakit itu menjadi prioritas Dinas Kesehatan Sumut hingga 2014 karena penyakit tersebut menyangkut banyak orang dan mempunyai dampak besar yang dialami.

Dia menyebutkan, perkiraan AIDS secara nasional dengan perbandingan kurang dari 1 persen sampai tahun 2014. Bila perkiraan di Sumut dari 7 ribu per 13 juta penduduk dan yang baru ditemukan sekitar 4 ribu.

Berdasarkan hitungan populasi beresiko, jumlah penderita terbesar yaitu Medan, Deli Serdang, Pematang Siantar, Langkat dan Samosir. Begitu juga berdasarkan jumlah Wanita Pekerja Seks (WPS).

Sedangkan untuk penyakit Tuberculosis (TB) Paru, terang Sukarni dalam program MDGs ditarget sebesar 160 per 100 ribu penduduk.  TB yang tidak menular ditargetkan sebesar 30 persen dari 160 per 100 ribu penduduk.
“Hal ini karena jumlah TB yang tidak menular masih sedikit,” ujarnya.

Sementara itu, jumlah penderita TB terbesar yaitu Medan,  Deli Serdang, Simalungun dan Langkat. Hal ini tergantung dari jumlah penduduk di setiap kabupaten/kota.

“Targetnya menemukan 70 persen penderita TB Paru menular. Ini harus ditemukan dan diobati sampai sembuh,” tegas Sukarni.
Sedangkan tahun 2010, sambungnya, target  penderita TB di Sumut yang ditemukan mencapai 76 persen. Hingga Maret 2011 ini baru sekitar 18,4 persen dari target pada 2011 ini sebesar 80 persen.

Meningkatnya target itu, dipaparkannya sekarang ini dilaksanakan sosialisasi TB dan rumah sakit untuk mengikuti program DOTS. Ada sebanyak 16 Rumah sakit di Medan yang baru ikut program tersebut.

Penyakit Malaria, dia mengutarakan tahun 2010 sebanyak 8.034 penderita di Sumut. Hingga Mei 2011 berjumlah 2.776  orang penderita. Bila jumlah  terbesarnya di kabupaten/kota tergantung jumlah penduduknya.  Dihitung berdasarkan jumlah positif per jumlah penduduk pada 2011.

Hingga April tahun ini, jumlah terbesarnya ada di Nias Selatan (Nisel)  dan Madina. Upaya untuk MDGs, intinya kata Sukarni, penemuan sumber penularan positif dan memutuskan rantai penularan untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian.

“Kami lakukan sosialisasi agar jangan orang yang sehat kena penyakit ATM, baik melalui leaflet dan sosialisasi. Siapkan pelayanan di Puskesmas dan rumah sakit, kalau sudah sakit jangan sampai meninggal atau cacat,” ucapnya.

Lebih lanjut, dia menyampaikan untuk pencegahan penyakit malaria di dua kawasan tersebut, sudah didistrribusikan 400 ribu kelambu pada resiko tinggi seperti pada ibu hamil dan bayi atau balita di daerah  endemis.

“Pemkab/Pemko diharapkan ikut berperan dalam pembiayaan seperti operasional klinik VCT atau sharing cost,” pungkasnya. (mag-7)

Ketua Koperasi Karyawan Kebun Pabatu Dipolisikan

Penggunaan Uang Koperasi Diduga tak Transparan

TEBING TINGGI- Sejumlah anggota dan badan pengawas koperasi karyawan (kopkar) PTPN IV Kebun Pabatu mengadukan pengurus Koperasi Serba Usaha Karyawan PTPN IV, Kebun Pabatu ke Polres Tebing Tinggi, terkait dugaan penggelapan usaha koperasi, Rabu (11/5).

Dalam laporan mereka, selama tahun 2007-2008, sesuai rapat tahunan koperasi, khusus bidang SPBU mengalami kerugian mencapai Rp1,5 miliar. Dengan rincian, tahun 2007 koperasi mengalami kerugian Rp685 juta lebih, tahun 2008 merugi Rp908 juta lebih.

“Hal ini sangat tidak mungkin terjadi, kami menduga ada kecurangan dan penyalahgunaan keuangan koperasi untuk kepentingan pribadi di bidang SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar), Jalan Gatot Subroto, Kota Tebing Tinggi,” kata Sekretaris Badan Pengawas (Bapeng) Koperasi Serba Usaha Kekar Kebun Pabatu, H Suharto, kemarin (13/5).

Didampingi Ketua Bapeng, H N Kaban, Wakil Ketua Masjunaidi dan anggota koperasi lainnya, Suharto mengatakan, Januari hingga April 2011, penjualan BBM jenis premium dan solar mengalami penurunan drastis. Bahkan solar tidak ada penjualan, premium sering kosong.

Selain masalah SPBU, bidang lain juga mengalami kerugian, seperti penjualan 2 unit mobil Taf  GT, 4 minibus toyota dan 1 micro bus Desember 2009 tidak jelas hasil penjualannya.

Demikian juga penjualan sebidang tanah seluas 4.800 meter persegi di Kampung Manggis, Kelurahan Assilum Bahjambi, Kabupaten Simalungun dengan harga Rp110 juta yang telah dibayar pihak pembeli (Badrus Zaman) Pegawai kantor BPS Simalungun kepada Ketua I, berinisial JS.

Akan tetapi, sambung dia, sampai 10 Mei 2011 ini, belum ada disetor ke kas Koperasi Sumber Usaha Kekar PTPN IV Kebun Pabatu. Pengurus telah melanggar AD/ART pasal 12 ayat 1 c,g,h Pasal 27 ayat 1,2,3 dan pasal 30 ayat 1,3.
“Kami sudah berulang kali mencoba untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan sebagaimana azas koperasi, namun tidak ada hasilnya, hingga kami sepakat untuk menempuh jalur hukum, kami mohon aparat hukum mengusut kerugian ratusan anggota koperasi karyawan Kebun Pabatu ini,” kata Suharto.

Laporan pengaduan tersebut juga mereka sampaikan secara tertulis kepada Kapolres Tebing Tinggi dengan nomor surat, Bapeng/ist/01/V/2011. Ditandatangani 14 orang anggota Kopsu Kekar dan Badan pengawas, ditembuskan kepada Kajari Tebing Tinggi, Dir SDM dan Umum PTPN IV, Ketua Puskopkar PTPN IV, anggota KSU Kekar PTPN IV Pabatu dan Menejer GUU-III PTPN IV.

Sementara itu, Ketua I Koperasi Sumber Usaha Kekar PTPN IV Kebun Pabatu, JS ketika hendak dikonfirmasi baik di kantor maupun di rumahnya, Rabu sore (11/5) tidak berhasil ditemui, bahkan Sumut Pos berhasil menjumpai istri dari JS  di rumahnya di Komplek Kebun Pabatu, Kabupaten Sergai. Menurut istrinya, JS telah berangkat kerja.

“Betul bang, suami ku berangkat kerja ke kantor, hari Jumat saja ditemui, karena besok kami akan pergi melihat anak kami yang mau wisuda di Medan,” bilang istrinya.

Jumat (13/5), wartawan Sumut Pos mencoba mendatangi rumah JS, namun sayang keduanya tidak berhasil ditemui di rumahnya dan rumah ditutup rapat. Menurut keterangan tetangganya, mereka semua sedang pergi keluar kota. Sementara itu dihubungi melalui ponselnya, kembali gagal karena tidak aktif. Informasi yang didapat dari teman sekerjanya di kantor, bahwa semenjak terjadinya kasus tersebut, JS tidak pernah lagi masuk kantor.(mag-3)

Simalungun Bentuk Tim

Terkait Penebangan Kayu di Hutan Lintong
Polres dan Dishut
SIMALUNGUN- Untuk tidak memperkeruh persoalan penebangan kayu pinus di Huta Lintong, Dusun Sidahapittu, Nagori Sirpangan Bolon, Kecamatan Girsang Sirpangan Bolon, Kabupaten Simalungun. Mapolres Simalungun dan Dinas Kehutanan Simalungun, sepakat membentuk tim untuk mencari duduk persoalan yang sebenarnya.

Kesepakatan itu didapat, Jumat (13/5), saat Mapolres Simalungun memediasi pertemuan antara TB Sihaloho dkk dan pihak Silo Sinaga dkk, yang saling mengklaim keberatan atas penebangan tersebut.

Pada pertemuan itu, masing-masing pihak dimintakan untuk menyampaikan keberatannya. Atas kesempatan itu, dihadapan Kapolres Simalungun AKBP Marzuki, pihak TB Sihaloho dengan jelas menyatakan keberatan atas penebangan kayu pinus yang dilakukan di Huta Lintong. Menurut pihak Sihaloho, selain tidak punya izin, penebangan itu mengakibatkan kerusakan pada lahan persawahan pihak TB Sihaloho dkk.

Menurut, TB Sihaloho, lahan penebangan di Huta Lintong merupakan tanah miliknya dan keluarganya, dan kondisi tanah itu saat ini tengah menjalani proses hukum di Pengadilan Tinggi (PT). Kata dia, soal pembuatan jalan, pihaknya tidak merasa keberatan bila pembuatannya dilakukan dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihaknya, dan harus ditungkan dalam kesepakatan tertulis. “Kami meminta pembuatan jalan itu harus tertulis,” katanya.

Atas keberatan yang disampaikan pihak TB Sihaloho, Kepala Dinas Kehutanan, Ir Janwanner Saragih menyebut pihaknya tidak dapat mengomentari persoalan klaim kepemilikan lahan yang dimaksudkan pihak TB Sihaloho. “Soal siapa pemilik yang sah, itu bukan kewenangan kami,” katanya menyebutnya dipastikan melalui gugatan di pengadilan.

Kata Janwanner, dalam pengambilan kayu itu, Parulian Tambunan dan Silo Sinaga telah menyanggupi seluruh dokumen yang menjadi persyaratan Standar Operasioanal Pelaksanaan Pengurusan SK SKB Cap KR, semisal kepemilikan lahan yang sudah didaftarkan dalam Akta Notaris.

“Hemat kami, Akta Notaris sudah cukup untuk melegalkan kepemelikan lahan tersebut,” ujarnya seraya menyebut bila pihak TB Sihaloho merasa itu tanahnya, sebaiknya diselesaikan secara hukum dengan mengajukan gugatan perdata ke pengadilan. (mag-1/smg)

Youth & Bikers Expo Berhadiah Total Rp15 Juta

Pendaftaran Hingga 16 Mei

MEDAN – KEGIATAN Youth & Bikers Expo 2011 yang digelar DPD KNPI Kota Medan didukung Harian Sumut Pos pada Selasa (17/5) di arena Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) akan menyediakan piala KNPI Kota Medan dan total hadiah uang pembinaan Rp15 juta.

Untuk itu, para peserta Youth & Bikers Expo 2011 mendaftar ke panitia pada Kantor DPD KNPI Kota Medan di Jalan Merbabu Lantai II Nomor 28 Medan dan Harian Sumut Pos di Jalan SM Raja Km 8,5 Medan Amplas.
Pendaftaran peserta acara memeriahkan Hari Pendidikan Nasional 2011 dapat menggunakan formulir pendaftaran yang terbit di Harian Sumut Pos hingga 16 Mei 2011 pukul 14.00 WIB.

Pembukaan beragam acara yakni motor expo modelling, sexy dancer, freestyle, touring city, lomba mewarnai tingkat TK, lomba menulis cerpen tingkat SMP/SMA, donor darah dan pemberian beasiswa bagi siswa berprestasi serta pameran akan dilaksanakan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM.

Ketua DPD KNPI Kota Medan Zulham Effendi Siregar ST didampingi Ketua Panitia Youth & Bikers Expo 2011 Nasrullah dan Koordinator Event Organizer Sumut Pos Deddi Mulia Purba di Medan kemarin mengatakan, petinggi Pemko Medan akan secara langsung dalam touring city mengelililingi Kota Medan bersama Muspida Plus Kota Medan dan undangan lainnya.

‘’Acara ini akan dihadiri seribu peserta termasuk 500 bikers terdiri dari berbagai klub sepeda motor di Medan dan kota lain dengan beragam kendaraan seperti Honda, Yamaha, Bajaj Pulsar dan Suzuki. Ada juga sepeda motor tua yang ikut ambil bagian.

Pokoknya lintas merek dan lintas cc,’’ kata Ketua DPD KNPI Kota Medan Zulham Effendi Siregar ST.  Sedangkan Nasrullah berharap dengan kegitan Youth & Bikers Expo 2011 berharap melalui hobbi dapat memberi contoh bagi masyarakat dalam mematuhi penguna jalan untuk tertib lalu lintas. ‘’Kita harap para bikers dapat mendidik masyarakat terbit mematuhi aturan dan budaya berlalu lintas yang termasuk dalam konsep pendidikan,’’ katanya.

Ia menambahkan touring city sebagai konvoi kampanye safety radding dengan rute PRSU Jalan Gatot Subroto, Jalan Iskandar Muda, Jalan Gajah Mada, Jalan S Parman, Jalan Balai Kota, Lapangan Merdeka, Jalan Amir Hamzah, Kapten Muslim, Jalan Gaperta, Jalan Sumarsono dan finish di PRSU Jalan Gatot Subroto Medan,’’ urainya.

Bersamaan dengan itu, lanjut Nasrullah, dilaksanakan aneka perlombaan termasuk lomba mewarnai tingkat Taman Kanak-kanak (TK), lomba menulis cerita pendek tingkat SMP/SMA, modelling show, dancer, freestyle ketangkasan dan modifikasi sepeda motor,
lucky draw serta donor darah bekerja sama dengan Lions Club. ‘’Kita menargetkan jumlah peserta untuk semua item acara mencapai seribu orang.

Selain piala, bingkisan dan total hadiah pembinaan mencapai Rp15 juta,’’ kata dia.  Koordinator Event Organizer Sumut Pos Deddi Mulia Purba mengingatkan calon peserta untuk segera mendaftarkan diri hingga 16 Mei 2011. ‘’Buruan daftar agar tak ketinggalan mengikuti beragam acara Youth & Bikers Expo 2011 tersebut,’’ katanya. (*/sih)