26 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 15333

Kalian Jangan Cari Masalah…

Dicecar Dewan, Ketua Tim Aset TNI AU Marah

MEDAN- Ketua Tim Asset Mabes TNI AU Brigjen Sunarto marah saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi A DPRD Sumut, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumut dan Medan, Pemerintah Kota (Pemko) Medan serta masyarakat Sari Rejo, Rabu (13/4).

Kemarahan Brigjen Sunarto tersebut disebabkan cecaran dari anggota Komisi A DPRD Sumut yang menyatakan, masyarakat Sari Rejo telah memiliki kekuatan hukum melalui putusan Mahkamah Agung (MA) RI No : 229K/Pdt/1991 tanggal 18 Mei 1995 yang amar putusannya diantaranya, -tanah-tanah sengketa adalah tanah garapan, bahwa perbuatan tergugat yang melarang penggugat membangun rumah atau mengharuskan penggugat-penggugat agar terlebih dahulu memperoleh izin dari tergugat untuk membangun rumah di atas tanah-tanah sengketa adalah perbuatan melanggar hukum.

Namun, pihak TNI AU terus mengklaim, penggugat dalam hal ini masyarakat adalah penggarap, sehingga tetap tidak berhak memiliki atau mendapatkan sertifikat hak milik. Hal itu juga ditandai dengan adanya register IKN No 50506001 yang menjadi dasar klaim TNI AU atas tanah tersebut.

Pernyataan dari TNI AU tersebut spontan dibantah Komisi A DPRD Sumut. “Ya kalau masih penggugat belum memiliki sertifikat hak milik. Kalau sudah memiliki sertifikat hak milik tersebut, mereka bukan lagi penggarap tapi pemilik,” kata Ketua Komisi A DPRD Sumut Hasbullah Hadi pada RDP tersebut.

Bukan itu saja, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan segenap anggota Komisi A DPRD Sumut lainnya seperti Nurul Azhar, Sekretaris Komisi A DPRD Sumut Isma Fadly Ardya Pulungan dan anggota Komisi A lainnya sontak membuat Ketua Tim Asset TNI AU Brigjen Sunarto marah.

“Kalian jangan cari masalah. Kami (TNI AU, red) tidak pernah mencari masalah,” ucap Brigjen Sunarto pada RDP tersebut sambil melemparkan berkas yang dipegangnya di mejanya.

Kemarahan itu, sontak membuat segenap peserta rapat terdiam. Namun, Ketua Komisi A DPRD Sumut langsung memegang kendali dan membantah pernyataan Ketua Tim Aset TNI AU tersebut. “Ini bukan rapat macam-macam. Ini rapat yang formal dan resmi. Ini membahas tentang masa depan ribuan masyarakat yang ada di Sari Rejo,” jawab Hasbullah.

Di akhir rapat tersebut, Hasbullah yang dikonfirmasi Sumut Pos mengenai pernyataan kasar dari Ketua Tim Asset TNI AU tersebut menjawab dengan enteng. “Biasalah, memang seperti itu,” katanya.

Sementara, anggota Komisi A DPRD Sumut Marasal Hutasoit kepada Sumut Pos menyatakan, dengan klaim-klaim yang dilakukan pihak TNI AU dan BPN dalam hal ini perwakilan pemerintah, itu menandakan tidak adanya keberpihakan pemerintah kepada masyarakat kecil.

“Dari hasil rapat ini, menunjukkan pemerintah tidak berpihak kepada masyarakat. Tanah yang seharusnya menjadi milik masyarakat, tapi diklaim menjadi milik pemerintah,” tegasnya.

Setelah itu, perdebatan terus berlanjut. Kali ini yang dicecar anggota Komisi A DPRD Sumut adalah pihak Pemko Medan yang diwakili oleh Assisten Umum Pemko Medan Sulaiman.

Pada kesempatan itu, Pemko Medan berjanji akan melakukan inventarisir di lokasi sengketa yang kemudian laporan inventarisir tersebut akan dijadikan acuan kepada TNI AU dalam upaya kesepahaman penyelesaian sengketa tersebut antara Pemko Medan dan TNI AU.

Sedangkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumut yang diwakili Kepala Bidang Sengketa Konflik dan Pertanahan Dr Supriadi menjelaskan, persoalan ini pada prinsipnya bermuara ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI. Karena pada dasarnya, apakah nantinya aset tersebut akan dilepaskan kepada warga atau tidak, tetap harus mendapat jawaban atau persetujuan dari Kemenkeu.

“Dalam rapat ini, kita semua memiliki keterbatasan. Kita tidak bisa mengambil keputusan. Solusi terbaik adalah kita mempertanyakan persoalan ini langsung ke Kementerian Keuangan saja, karena dilepas atau tidak nya tanah tersebut kepada masyarakat itu adalah keputusan dari Kemenkeu,” bebernya.

Pernyataan dari Kabid Sengketa Konflik dan Pertanahan BPN Sumut tersebut, dinilai paling relevan oleh segenap peserta rapat. Akhirnya, rapat diskors dengan menghasilkan kesimpulan bahwa, baik Komisi A DPRD Sumut, Tim Aset TNI AU, perwakilan Masyarakat Sari Rejo, BPN Medan dan Sumut serta Pemko Medan akan datang ke Kementerian Keuangan. Sayangnya, rencana keberangkatan mereka ke Kemenkeu belum terjadwal kapan.

Perwakilan Masyarakat Sari Rejo yang diwakili Ketua Forum Masyarakat Sari Rejo (Formas) Riwayat Pakpahan dan beberapa anggota Formas kepada Sumut Pos menyambut baik adanya rencana pertemuan dengah Kemenkeu. Karena dengan pertemuan nantinya, diharapkan ada titik terang dari sengketa tanah tersebut.(ari)

Usut Pungli Jembatan Timbang

MEDAN- Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Pembaharuan (AMPP), medatangi gedung Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu), Rabu (13/4). Mereka, meminta Kejatisu agar tidak main-main dalam membongkar kasus dugaan pengutipan liar (pungli) di Dinas Perhubungan (Dishub) Sumut.

Koordinator aksi AMPP, Rahmat Hidayat dalam orasinya mengatakan, kutipan dana di jembatan timbangan yang ada di Sumatera Utara merupakan suatu dugaan kepentingan setoran kepada petinggi sumut sebesar Rp300 juta per bulan. Dimana, dana siluman ini dikumpulkan dari Unit Pelaksana Penimbangan Kenderaan Bermotor (UPPKB) Jembatan Timbangan yang diperoleh setiap bulannya.

Di samping adanya dugaan setoran kepada petinggi Dishub Sumut, dalam pengelolahan Jembatan dan Timbangan rawan praktek korupsi akibat lemahnya pengawasan di lapangan. Menurutnya, sejak diberlakukannya Perda No 14 Tahun 2007 tentang pengendalian muatan angkutan barang pada Februari 2008 disinyalir dijadikan sebagai alat melakukan aksinya.

Seharusnya, isi dan fungsi perda tersebut digunakan sebagai alat untuk memasukkan atau penambahan pendapatan daerah. Namun kenyataannya, hanya segelintir yang didapatkan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Jembatan Timbangan. Buktinya, dari Rp6.5 milliar yang ditargetkan dari seluruh jembatan timbangan se- Sumut nyatanya hanya Rp3,8 milliar yang dihasilkan.

Sementara itu Kasi Penkum Kejatisu Edi Irsan Tarigan SH, di hadapan massa berjanji akan menyampaikan tutuntan massa pada pimpinan Kejatisu.

Sementara itu, puluhan massa dari Satma Pemuda Pancasila (PP) juga mendatangi kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu), Rabu (13/4). Mereka menuntut penuntasan kasus penggelapan pajak reklame atas nama PT HM Sampoerna melalui pihak ketiga.

“Kejatisu belum maksimal dan masih lamban menangani dan memberantas dugaan tindak pidana korupsi,” ujar Koordinator Aksi Bahreen Rambe dalam orasinya.

Kedatangan massa tersebut mendapatkan pengawalan ketat dari pihak kepolisian. Dalam melancarkan aksinya, massa memanjat dan menggoyang-goyangkan pagar kantor Kejatisu.
Namun aksi tersebut tidak berbuntut anarkis. Aksi tersebut membuat laju kenderaan lalu lintas sempat terganggu da macet.

Kedatangan massa ini diterima Kepala Seksi Penerangan dan Hukum (Kasipenkum) Kejatisu, Edi Irsan Tarigan. Edi berjanji, pihaknya akan menyampaikan tuntutan massa ke Kajatisu.  (rud)

Seimbangkan Pendidikan Agama dan Umum

Yayasan Perguruan Muhammadiyah Lubuk Pakam

Yayasan Perguruan Muhammadiyah, Jalan RA Kartini memiliki visi menciptakan sumber daya manusia yang berakhlak, beriman serta bertaqwa.

Irwandi, Pengurus Yayasan Perguruan Muhammadiyah Lubuk Pakam, bersama Kepala SD, Wachidun dan Kepala SMP,  Weni Zahara, SSi serta kepala SMA, Nurhayati Siregar PPd, mengatakan, untuk membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang berakhlak mulia, cakap, percaya diri, berdisiplin, bertangungjawab, cinta tanah air, yang berlandaskan Al-Quran dan sunnah Nabi Muhammad.

Semenjak berdiri tahun 1948, Yayasan Perguruan Muhammadiyah Lubuk Pakam memiliki sekolah mulai jenjang TK, SD, SMP dan SMA. Dalam proses mengajar, pelaksanaannya menyeimbangkan pendidikan agama dan umum.
Nah, untuk mempermudah proses mengajar, Yayasan Perguruan Muhammadiyah Lubuk Pakam memiliki fasilitas gedung sendiri dilengkapi sarana olahraga, berupa lapangan basket, futsal, bola voli, badminton, sepak takraw, tenis meja, ruang perpustakaan dan ruang komputer.

Selain lokasinya di tengah-tengah Kota Lubuk Pakam, sekolah ini juga mudah menjangkaunya. Sarana penunjang lainnya, berupa musalla untuk kegiatan salat berjamaah.

Kemudian, murid-murid yang kurang mampu serta berprestasi disediakan bantuan berupa beasiswa bagi juara I, II dan III setiap kelas. Beasiswa itu berupa pembebasan uang sekolah serta pemberian sertifikat sebagai juara dan penerima beasiswa.

Sedangkan untuk tenaga pengajar, terdiri dari tenaga pengajar yang terampil serta andal. Proses belajar mengajar berlangsung pagi hari. Dengan luas areal hampir 1,7 hektar, sangat memungkinkan untuk dilakukan pengembangan.
Selain itu, keunggulan Yayasan Perguruan Muhammadiyah Lubuk Pakam juga diajarkannya dua bahasa, Arab dan Inggris. Agar tidak ketinggalan informasi teknologi (IT), pada tingkat SMA telah berbasis IT.(btr)

Warga Minta Kepling Dicopot

MEDAN- Puluhan warga Jalan Brigjen Katamso, Gang Kasih, Lingkungan V, Kelurahan Sei Mati, Medan Maimon, menggelar unjuk rasa di kantor Lurah Sei Mati, Rabu (13/4) pukul 10.00 WIB. Mereka menuntut Kepling mereka dicopot dari jatannya karena tidak transparan dan arogan terhadap warga.

Unjuk rasa ini bermula dari penolakan warga atas berdirinya tower di salah satu bangunan rumah toko milik warga yang diduga tidak memiliki izin dan tidak ada kordinasi dengan warga sekitar.

“Seharusnya mereka koordinasi dengan warga yang berjarak 40 meter dari lokasi, karena dari dampak radiasi tower sudah menimbulkan gejala dan pengaruh terhadap warga,” kata Erwin Siregar kepada wartawan.
Menurut warga, sebelumnya pada Desember 2010 lalu, mereka sudah pernah melaporkan hal ini kepada kepling mereka. “Kepling hanya menyarankan untuk membuat proposal yang tidak jelas untuk diajukan ke pihak perusahaan,” ujar Erwin lagi.

Menanggapi tuntutan warga, Hasbian Siregar Lurah Sei Mati yang baru menjabat selama 2 minggu berjanji akan mencopot Kepling V. Perjanjian itu dituangkan di atas selembar kertas yang ditandatangani lurah dan pejabat kelurahan. “Bila tanggapan kami juga tak dijalankan, kami akan melakukan aksi yang lebih besar lagi, dan tidak hanya itu, upaya hukum juga akan kami lakukan,” tambah Erwin.(adl)

Motor Turing Jarak Jauh

Kawasaki Ninja 1000

Kawasaki meluncurkan Ninja 1000 baru yang dirancang perpaduan untuk turing, tapi dengan performa mesin yang galak. Basis moge ini dipakai dari Z1000 dengan model naked. Pengembangan diberikan pada Ninja 1000.

Perubahan paling mencolok dari Ninja 1000  tampak pada fairing. Desainnya menyatu, mulai dari lampu depan sampai menutup mesin, yang dikombinasi dengan lubang angin. Begitu juga dengan tangki bensinnya memiliki muatan 19 liter. Dengan kapasitas tangki segitu bisa menempuh jarak perjalanan 300 km  karena konsumsi bahan bakarnya 7,5 liter per 100 km.

Motor ini berpendingin cairan, DOHC, 4 silinder segaris dan mempunyai tenaga 133HP pada 9.600 rpm dengan torsi 110 Nm pada 7.800 rpm. Termasuk juga sistem bahan bakar masih menggunakan karburator Keihin 38 mm. Hanya, sproket belakang dikurangi 4 gigi dengan tujuan agar tenaga mesin bisa didapat pada putaran rendah (putaran bawahnya galak). Ditambah dengan buka tutup gas yang halus, sangat membantu penghematan bahan bakar. Harga dibanderol Rp148 juta lebih. (net/jpnn)

Harganya Dipatok Rp254 Juta

Motor Horex VR6 Pabrikan Jerman

Salah satu merek sepeda motor Jerman, Horex kembali masuk jalur pasar (setelah berhenti pada 1950-an) akan memasarkan produknya akhir 2011 yang kini sedang menjalani tes.

Mesin yang digendong kendaraan berotot ini cukup radikal, berkonvigurasi “V” dan punya tenaga 200 HP, juga lagi dalam pengembangan. Motor ini dikatakan radikal karena, jantung pacu Horex berkapasitas 1.218 cc V6 (bore 68 mm dan stroke 55 mm) dilengkapi supercharged ini, terinspirasi dari kesuksesan mesin VR6 VW. Jika dilihat dari luar penampilannya seperti tiga silinder, padahal multisilinder segaris.

Mesin ini digarap oleh insinyur Jerman Clemens Neese bersama mitra bisnisnya, Frank Fischer. Pengembangannya sudah dilakukan selama lima tahun terakhir secara rahasia. “Ini mesin 6 silinder yang halus, tapi hentakannya ganas dengan mengeluarkan suara yang khas,” bangga Fischer. Sedang desain motor dikerjakan oleh Peter Naumann dengan karya besarnya seperti Moto Guzzi MZ 1000 dan 1000SF. Dan paling fenomenal skuter BMW C1 dan konsep tiga roda Clever dengan kedua roda depan dimiringkan saat hendak membelok.

Jadi, lanjutnya, ini satu-satunya cara bisa mengevaluasi respon mesin di semua kondisi, dan mengetahui bagaimana kerja per dan kerangka dengan beban yang berbeda di jalanan aspal.  Kemudian, untuk menekan efisiensi (biaya), banyak komponen komersil dipakai saat pengujian, kecuali sistem exhaust yang tampaknya belum siap diproduksi. Horex diberi  teknologi tough rubber belt untuk mengirim daya yang disalurkan ke roda belakang. Horex akan dipasarkan akhir 2011 dengan harga diperkirakan Rp234 juta, masih lebih murah ketimbang pesaingnya Yamaha V-Max yang dibenderol Rp254 juta. (net/jpnn)

RSU Pirngadi Rawan Curanmor

MEDAN- RSUD dr Pirngadi Medan mulai tidak aman bagi para pengendara sepeda motor yang memarkirkan sepeda motornya di rumah sakit itu. Pasalnya, kasus kehilangan kenderaan kembali terjadi lagi di rumah sakit milik Pemko Medan tersebut. Kejadian kali ini dialami salah seorang pegawai RSUD dr Pirngadi Medan, Haris Purwadi (41), Warga Marelan Pasar IV.

Saat ditemui di kawasan rumah sakit, Selasa siang (12/4), Haris menyebutkan, sekitar pukul 08.00 WIB, dirinya memarkirkan sepeda motor jenis Honda Beat dengan nomor polisi BK 5581 XY di parkiran yang tak jauh dari kantin rumah sakit.

Namun sekitar pukul 11.00 WIB, ketika dirinya kembali ke lokasi parkir, dia sudah tidak melihat lagi sepeda motornya terparkir di sana. “Sepeda motor saya parkirkan di tempat parkir kendaraan pegawai yang berada di dekat kantin belakang rumah sakit. Ketika turun dan mau ngurus paman saya yang sakit. Taunya kereta saya sudah nggak ada lagi diparkiran. Dan kejadian ini sudah dua kali terjadi dalam waktu berdekatan,” ujarnya dengan nada kecewa.
Padahal, sepeda motor second tersebut baru dua bulan dibeli Haris secara kredit.

“Saya sudah biasa parkir di tempat itu, tapi nggak nyangka hari ini kok bisa apes. Dan kasus seperti ini juga pernah terjadi dalam waktu yang berdekatan,” sebut Haris. Atas kejadian itu Haris selanjutnya melaporkan kasus tersebut ke Polresta Medan.

Sementara itu direktur utama RSUD dr Pirngadi Medan, Dewi F Syahnan saat dikonfirmasi via ponselnya membenarkan perihal hilangnya sepeda motor yang dialami salah seorang pegawai pirngadi.

Dewi juga mengatakan, kehilangan sepeda motor yang dialmi pegawainya bukanlah tanggung jawab rumah sakit. Selain sepeda motor yang tidak diparkir di tempat parkiran resmi,  pengelolaan perparkiran rumah sakit milik Pemko itu juga bukan ditangani pihak rumah sakit melainkan Dinas Perhubungan Kota Medan. Untuk itu lanjut Dewi, upaya yang akan dilakukan manajemen rumah sakit saat ini adalah meminta Pemerintah Kota Medan agar memberikan keleluasaan untuk pihak RSUD dr Pirngadi Medan mengelola perparkirannya sendiri.(uma)

Karyawan HDTI Diimbau Bekerja Kembali

MEDAN-Seluruh karyawan PT Hotel Danau Toba International diimbau untuk tidak takut terhadap isu-isu pemecatan dan diminta kembali bekerja seperti biasa. Hal ini terkait kekisruhan yang terjadi di manajemen PT Hotel Danau Toba International.

“Kita imbau karyawan untuk bekerja seperti biasa pada manajemen yang sah yakni yang dipilih sesuai hasil rapat umum pemegang saham, isu-isu pemecatan tolong dikesampingkan. Kepada kepolisian untuk memberikan perlindungan hukum kepada managemen yang sah,” kata pengacara manajemen PT HDTI Ojak Nainggolan saat temu pers di loby Hotel Danau Toba Medan, Selasa (12/4) sore pukul 17.00 WIB.

Kepada wartawan koran ini Ojak Nainggolan menuturkan, sejak terjadi kekisruhan di PT Hotel Danau Toba International hanya 150 orang dari 500 karyawan yang bekerja. Ini tentu saja, berdampak pada pemasukan hotel. “Kondisi sekarang hanya Rp100 juta per sepuluh hari, sedangkan gaji seluruh karyawan sebesar Rp1 miliar, uang listrik, air mencapai Rp600 juta,” jelas Nainggolan.

Dijelaskanya, sejak terjadi kekisruhan di pihak manajemen beberapa waktu lalu, para pengunjung hotel yang akan menginap menjadi sepi dari biasanya, dari  200 jumlah kamar yang tersedia seluruhnya terisi. “Saat ini cuma 20 kamar yang terisi,” jelasnya Ojak.(mag-8/mag-7)

Lebih Bertenaga

Cadillac SRX 2012

Setelah pengenalan ke pasar di akhir 2009 silam, sport utility vehicle (SUV) yang memiliki tampilan gagah, Cadillac SRX, nampaknya akan berubah wujudnya di tahun 2011.

Sang induk perusahaan Cadillac, General Motors (GM) mengatakan bahwa yang membuat SRX terbaru ini berbeda dibanding versi lawasnya adalah penggunaan mesin yang lebih kuat serta beberapa fitur canggih.

Untuk mesin, Cadillac SRX akan mengunakan V6 berkapasitas 3.600 cc direct injection yang sanggup menghasilkan tenaga hingga 300 hp dan torsi sebesar 353 Nm.

Mesin baru tersebut menggantikan mesin lama yang memiliki spesifikasi V6 3.000 cc direct injection yang sanggup menghasilkan tenaga hingga 265 hp dan torsi 302 Nm.

Selain output tenaga yang lebih tinggi, GM mengatakan bahwa mesin baru ini memiliki kisaran torsi maksimum yang lebih dahsyat. Selain itu, mobil ini juga memiliki kemamuan FlexFuel, dimana dapat mengkonsumsi bahan bakar bensin konvensional atau etanol 85 maupun kombinasi dari keduanya.

Dengan teknologi baru tersebut, Cadillac SRX baru ini diklaim memiliki konsumsi bahan bakar yang irit dan emisinya ramah lingkungan. Perbaikan lain dapat dilihat pada penggunaan pelek berukuran 20 inci, konektivitas telepon Bluetooth pada semua model, hingga pemanas roda kemudi.

SRX baru ini akan ditawarkan dalam dua versi yakni penggerak roda depan, dan all – wheel drive. Rencananya, SRX akan tiba di dealer Cadiilac pada akhir musim panas dengan harga yang belum, dipastikan. (net/jpnn)

Perintis Triple Cooller pada PC

Fahmi Djaafar

Ketika yang lain enggan tampil, dengan spek yang sederhana Fahmi Djaafar (34) justru membuat sejarah lewat kreativitas di dunia Informasi Teknologi. Triple Cooler buatannya pun mengundang decak kagum saat dipublikasikan di ngobrolaja.com

Ya, di era milenium ini komputer bukanlah barang yang asing. Hampir setiap lapisan masyarakat mengenal dan memiliki komputer minimal dalam bentuk Personal Computer (PC). Hanya saja, kebutuhan informasi yang terus meningkat pun membutuhkan penyesuaian terhadap kemampuan PC yang dimiliki. Memang semua itu bisa dipenuhi dengan sejumlah uang. Tinggal datang ke counter dan memilih komputer dengan spek yang mutakhir.

Namun Fahmi punya cara tersendiri dalam mengoptimalkan kemampuan PC miliknya atau yang dikenal dengan overclocking. Yaitu meningkatkan kecepatan prosessor hingga melampaui batas biasanya. “Namun overclocking juga memiliki dampak panas yang jadi berlebih. Kondisi itu juga akan berpengaruh pada keawetan spek-spek di dalamnya,” jelas tamatan SMA yang mahir komputer secara otodidak ini.

Untuk mengatasi dampak negatif tadi, pria kelahiran Bandung 12 Agustus 1976 ini memasang ‘Triple Cooler’ atau tiga sistem pendingin; kipas, air, dan Telmare Electric Cooling (TEC) pada PC kesayangannya. Hasilnya, prosessor Pentium D945 miliknya dengan mudah menjalankan program game Dirt II yang mensyaratkan prosessor i7 dan VGA 1 Gygabyte (G). Dahsyat!

Fahmi pun mengawali dengan mengganti casing standar dengan Thermaltake Super Tower yang tidak terlalu mahal namun menawarkan ruang sirkulasi udara yang cukup. Untuk meningkatkan kemampuan prosessor D945 yang terbilang langka ini Fahmi menggunakan dua Power Suplly. Untuk motherboad (MB) dipilih Tagam B2 700 dan untuk VGA dipercayakan pada Thellmatake XpresCard 650 W. Jadilah prosessor dengan kemampuan 4,5 G.

Agar tidak dituntut atas ‘penyiksaan’ yang dilakukan, dirinya pun memasang tiga sistem pendingin sekaligus untuk tiap bagian. Mengingat kinerja prosessor yang demikian besar, Fahmi pun memasang TEC buatan cooler master V10. Kipas standar tak lupa digantikan dengan ukuran yang agak besar. Agar maksimal, tiga unit kipas dipasang sekaligus untuk naple-naple. Nah, giliran water cooling yang dipasang untuk pendingin chepset. Untuk itu dirinya mempercayakan pompa dan reservier buatan thermaltake. Untuk water block dipasang water chill dengan radiator buatan asetec.

“TEC V10 hanya aktif saat suhu mencapai tingkatan yang ekstrim biasanya 65 drajat celcius. Jadi selama suhu masih dibawah, kipas yang berfungsi. Bila sensor sudah mencapai titik ekstrim sensor otomatis aktif,” paparnya.
Dengan hasil yang ada saat ini, Fahmi mengaku puas meskipun untuk itu satu unit sepeda motor Ninja dihabiskan. Belum lagi kelangkaan sparepart yang memaksanya harus menunggu dalam waktu lama. Pasalnya kegiatan PC modding seolah belum mendapat perhatian dari pengusaha-pengusaha komputer di Kota Medan. “Justru aku dapat casingnya dari Binjai dan water colling system malah dari Kalimantan. Padahal banyak juga modder-modder di Kota Medan yang bahkan berprestasi di tingkat nasional,” ketus Fahmi yang juga designer bordir komputer ini.

Ketertarikan pada overclocking sendiri berawal ketika Fahmi berada di Bandung 2007 silam. Untuk memuaskan rasa penasaran itu, prosessor pentium III dengan kemampuan 800 Megahertz (MHz) ke OC  900 MHz. “Awalnya ingin ngerasai overclocking tu gimana. Rasanya prosessor pecah dan memang waktu pertama itu betul-betul pecah,” kenang putra dari Mirzi Djaafar dan Triana ini.

Dari perbincangan dengan beberapa teman di kegiatan moding, Fahmi pun melanjutkan kegemaran tadi. Dirinya semakin antusias saat mengetahui keberadaan pelaku modding di Kota Medan dari satu forum yang diikutinya. Ke depan Fahmi berharap lebih banyak modding Kota Medan yang tampil ke permukaan dengan karya-karyanya fantastisnya. (jul)