25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 15341

Pakai Sabu, Empat Polisi Sergai tak Naik Jabatan

SERGAI- Empat oknum Polres Sergai, Bripka DR, Bripka SY, Brigadir AF dan Briptu RZ yang diduga melakukan melakukan tindakan pidana penggunaan narkoba jenis sabu di sidang disiplin di Aula Polres Sergai, Senin (11/4).
Wakil Kepala Polres Sergai Kompol Syafril Yusuf langsung memimpin sidang disiplin, didampingi Sekretaris sidang Kabag Min, Kompol Desando, Penuntut oleh Kasi Propam, Ipda Syahnan Siregar, empat orang tim pembela dipimpin Kabag Hukum AKP Suhartono.

Pimpinan sidang disiplin, dalam putusannya menjatuhkan hukuman teguran tertulis, penundaan kenaikan pangkat satu periode, serta penempatan dalam tempat khusus selama tujuh hari terhadap ke-empat terperiksa. (mag-15)

Antiseri

MAN. UNITED vs CHELSEA

MANCHESTER-Manchester United mengalahkan Chelsea 1-0 di Stamford Bridge pekan lalu (6/4). Kemenangan itulah yang membuat United difavoritkan lolos ke semifinal.

Liga Champions kali keempat dalam lima musim terakhir. Terlebih, Setan Merah, sebutan United, menjadi tuan rumah dalam pertemuan kedua dini hari nanti (siaran langsung RCTI, kickoff 01.45 WIB).

United praktis hanya butuh seri untuk lolos. Dengan statistik belum pernah kalah di Old Trafford sepanjang musim ini, tugas Setan Merah tidak berat. Kali terakhir tim asuhan Sir Alex Ferguson itu kalah home dalam ajang Eropa adalah saat diperdaya  0-1 Besiktas (Turki) di fase grup Liga Champions musim lalu.
Tapi, Ferguson mengatakan apabila berpikir lolos dengan seri akan menjadi bumerang bagi timnya. “Kami harus menang dan melupakan opsi lainnya,” tegasnya kepada MUTV.

“Jalan terbaik untuk lolos adalah memenangkan pertandingan dengan permainan terbaik karena saya tidak mau berandai-andai seperti apabila Chelsea mencetak gol dulu,” tambah pelatih yang biasa disapa Fergie itu.
Ferguson memprediksi kedua tim tetap akan bermain hati-hati di Old Trafford dan menghindari kesalahan sekecil apa pun karena bisa mempengaruhi hasil akhir. “Kami hanya memiliki keunggulan satu gol sehingga harus selalu fokus sepanjang pertandingan,” tuturnya.

Di pihak lain, pelatih Chelsea Carlo Ancelotti percaya tim asuhannya mampu membalas kekalahan di pertemuan pertama. Kemenangan 2-1 di Old Trafford musim lalu (3 April 2010) menjadi sumber motivasi timnya. “Kami tetap percaya diri. Setahun lalu, kami menang di Old Trafford,” ucapnya di Chelsea TV.

Ancelotti percaya, sekalipun bermain di bawah tekanan fans United, tidak ada alasan timnya tidak bisa menang di Old Trafford. Dalam sejarah fase knockout di era Liga Champions, hanya ada dua tim yang berhasil lolos dari posisi kalah 0-1 dalam pertemuan pertama di kandang sendiri.

Yakni, Inter Milan di babak 16 besar musim ini. Kalah 0-1 di Giuseppe Meazza dari Bayern Munchen, Inter balik menang 3-2 di Jerman. Satu lagi adalah Ajax Amsterdam pada semifinal 1995-1996. Ajax menang 3-0 di kandang Panathinaikos (Yunani) untuk membalas kekalahan 0-1 di kandang sendiri.

“Ada ungkapan di Italia yang mengatakan: Apabila Anda sudah memiliki dua, Anda akan memiliki yang ketiga. Saya percaya Chelsea bisa menjadi yang ketiga. Yang terpenting, pemain harus memiliki kepercayaan diri bisa meraih kemenangan,” papar Ancelotti yang dua kali meraih gelar Liga Champions baik sebagai pemain maupun pelatih itu.
Yossi Benayoun, gelandang Chelsea, merespons pernyataan Ancelotti. Benayoun yang kembali pulih dari cedera lutut enam bulan terakhir itu mengatakan apabila laga di Old Trafford menjadi laga penentu nasib Chelsea musim ini.
Liga Champions menjadi harapan terakhir The Blues, sebutan Chelsea, meraih prestasi musim ini setelah kans merebut gelar Premier League lebih berpihak kepada United. “Jika kami gagal di Old Trafford, berakhir sudah musim ini bagi kami,” jelasnya.

Sebaliknya dengan United. Berhasil mengatasi Chelsea dan lolos ke semifinal Liga Champions membuka asa Setan Merah meraih treble winners (tiga gelar) musim ini. Selain Premier League, Nemanja Vidic dkk lolos ke semifinal Piala FA dan akan menghadapi rival sekota, Manchester City, di Wembley akhir pekan nanti (16/4).
“Jika kami meraih hasil positif atas Chelsea di Liga Champions, kami punya modal bagus menghadapi City di Wembley,” tutur Michael Carrick, gelandang bertahan United, kepada Daily Telegraph. (dns/bas/jpnn)

Diguyur Hujan, Saribu Dolok Banjir

Simalungun- Hujan yang turun mengguyur Saribudolok sejak pukul 12.00 WIB mengakibatkan banjir, Senin (11/4). Pantaun Metro Siantar(grup Sumut Pos), banjir paling parah terjadi di Tugu Simpang Empat Seribudolok, sepanjang ruas jalan Merdeka atau yang dikenal jalan saran padang, dari Simpang empat menuju Kaban Jahe dan sebagian besar lokasi Pasar Seribudolok.

Di lokasi ini, air masuk ke rumah rumah penduduk dengan ketinggian betis orang dewasa bahkan di beberapa titik ada yang mencapai setengah meter.

Karena jalan direndam air, terlihat para supir berhati-hati terlebih, mobil yang menuju ke Jalan seribudolok atas. Sebab, tepat di simpang empat ada lubang bekas galian pembangunan drainase yang tak kunjung selesai.
Sementara, sebagian pedagang di Pasar Saribudolok terpaksa mengungsikan barang dagangannya ke lantai dua masing-masing gedung dan ada juga yang hanya memindahkan ke tempat tempat yang dianggap aman.
Rodearman Girsang alias Pak Emman, mengharapkan adanya perhatian pemerintah terhadap masalah ini. Karena ini sudah berlangsung lama setiap turun hujan.

Sementara Lurah Seribudolok, Simson Tambunan mengaku setiap turun hujan daerah itu selalu terendam air dan pihaknya sudah berusaha melakukan antisipasi.(sp/smg)

SMA Negeri 3 Medan Juara Bulu Tangkis Beregu

MEDAN-SMA Negeri 3 A Medan keluar  sebagai yang terbaik pada kejuaraan beregu bulutangkis pelajar bertajuk PB. Smantig Cup III, setelah pada partai final yang berlangsung Sabtu (9/4) mengalahkan SMK Telkom Sandhy Putra dengan skor 3-0

Sebelumnya, pada babak semifinal kedua tim ini mengalahkan lawan-lawannya. SMA Negeri 3 A mengalahkan MAN 1 dengan skor 3-0, sedangkan SMK Telkom Sandhy Putra mengalahkan SMA Harapan 1 dengan skor 2-1.
Pembina eskul bulutangkis SMAN 3 Medan Erwin Effendi Polem mengatakan bahwa kejuraan bulu tangkis ini merupakan agenda tetap pihaknya.

Karenanya, tak heran bila even ini mendapat sambutan antusias dari banyak pihak, seperti yang diungkapkan Ade, salah seorang pebulu tangkis asal MAN 1 Medan.

Menurutnya, even seperti ini perlu lebih ditingkatkan lagi karena mampu menyalurkan bakat dan hobi para pelajar yang gandrung dengan olah raga tepok bulu angsa itu.

“Akan lebih baik lagi bila even ini mendapat dukungan dari Kadisdik Kota Medan. Siapa tau, dengan besarnya perhatian yang diberikan Kadisdik maka semakin besar pula potensi atlet kita untuk berprestasi maksimal, bukan saja di tingkat lokal dan nasional, tapi juga di ajang internasional.

Even ini ditutup oleh Kepala Sekolah SMAN 3 Medan yang diwakili Wakasek Kesiswaan Drs Emir HarahapMM.
Dalam sambutannya beliau berharap kepada para siswa untuk tidak menjadikan even ini sebagai sarana mengejar prestasi semata, tapi lebih dari itu, pihaknya berharap agar even ini menjadi momentum untuk meningkatkan persahabatan dan persaudaraan di antara para siswa. (ila)

Demo PT Agro, Warga Minta Ganti Rugi

LABUHAN- Presedium Masyarakat Medan Utara (PMMU) bersama puluhan warga korban banjir melakukan aksi di depan PT Agro Jaya Perdana di Jalan Kolonel Yos Sudarso Km 15,5, Kelurahan Martubung, Medan Labuhan, Senin (11/4).

Aksi tersebut dilakukan agar DPRD Sumut segera mengusut izin pengerukan yang dilakukan PT Agro Jaya Perdana dan memberikan ganti rugi kepada warga sekitar karena proyek tersebut dituding sebagai penyebab tanggul Sungai Deli jebol yang mengakibatkan daerah tersebut terendam banjir.

Dalam orasinya, meminta kepada pimpinan PT. Agro Jaya Perdana memberikan klarifikasi kepada masyarakat dan public terhadap proses pengerjaan proyek pengerukan serta proses perizinan yang dimiliki perusahaan untuk kepentingan pengambilan air baku permukaan dari Sungai Deli yang mengakibatkan rusaknya tanggul yang merugikan warga sekitar.

Sementara Kariyanto, perwakilan PT Agro Jaya Perdana membantah kalau perusahaannya tidak memiliki izin melakukan proyek pengerukan tersebut.
“Kami mempunyai izin, surat rekomendasi sudah dikeluarkan pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) II Sumut,” ujarnya. (mag-11)

Dikeroyok, Malah Jadi Tersangka

Sungguh malang nasib Sri Wahyuni Br Ginting (29), warga Jalan Satria Ujung Rel, Desa Mekar Sari, Dusun III, Kecamatan Delitua, Deliserdang ini. Selain menjadi korban pengeroyokan dan perusakan rumah oleh tetangganya bersama dua anaknya, ibu tiga anak ini malah dilaporkan sebagai tersangka penganiayaan.

Keterangan yang diperoleh, Sri Wahyuni yang mengadukan nasibnya ke Mapolsekta Delitua pada 24 Maret lalu dengan bukti lapor Nomor : SBTL/304/III/2011/SU/RESTA MEDAN/SEK Delitua. Dalam laporan, polisi menjerat ibu Jawa (60) bersama dua anaknya, Ayu Andira (30) dan Ijah (40) dengan pasal berlapis, yakni 170 Yo 351, 406 KUHPidana tentang penganiayaan dilakukan secara bersama-sama dan perusakan.

Menurut Sri, laporan itu disampaikan ke polisi berawal dari permasalahan pembuangan air hujan. Letak dua bangunan rumah sederhana yang sama-sama berada di dataran rendah, berupaya menyelamatkan kediamannya dari terpaan banjir yang waktu itu hujan hampir setiap hari mengguyur.

Namun, upaya menghalau banjir tersebut menimbulkan ketersinggungan hingga berujung pengeroyokan. Akibatnya, ibu tiga anak yang bertubuh mungil tersebut dikeroyok tetangga, ibu dan dua anaknya Hingga korban langsung terjerembab ke lantai dengan kondisi terluka. Ketiga pelaku bukannya merasa iba. Justru, mereka masih sempat merusak rumah orangtua Sri yang berdindingkan tepas itu.

Awalnya, korban tak berniat memperpanjang perselisihan tersebut. Namun karena mengetahui dirinya dilaporkan tetangganya, Sri pun menyusul membuat laporan. “Sesuai surat panggilan, saya harus datang menemui penyidik Polsekta Delitua, Brigadir Zulfikar Nasution, hari ini (Selasa 12/4, Red), “ ucap Sri sedih.

Menanggapi itu, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hery Subiansauri melalui Kasubbid Dokliput, AKBP MP Nainggolan mengatakan, penyidik akan menangani kedua kasus tersebut secara proporsional dan professional. “Kita akan sidik semuanya, termasuk adanya dugaan rekayasa penganiayaan yang dialami Ayu Andira,” beber Nainggolan.(adl)

Sibolga Gelar Seleknas TAKO

SIBOLGA-Kota Sibolga dipercaya sebagai tempat seleksi nasional (Seleknas) sekaligus pemusatan latihan nasional (Pelatnas) perguruan TAKO Indonesia pada 19 – 30 Mei 2011 mendatang.

Seleknas dan Pelatnas ini bertujuan mempersiapkan atlet Tako mengikuti Kejuaraan Nasional Piala Mendagri XV dan Piala Mendiknas III tahun 2011 yang berlangsusng di Kalimantan Selatan.

Effendi Silalahi dan Ramli Lumbangaol selaku Binpres beserta Ketua Dewan Guru Tako Indonesia Tengku Zulfakasnizab dan Dewan Guru Tako Udin Chelman mengungkapkan hal itu usai meninjau GOR Aek Parombunan Sibolga, Minggu (10/4) sore kemarin.

“Penunjukan Sibolga sebagai tempat selenas dan pelatnas merupakan instruksi PB Tako. Karena hal itu, kami melakukan peninjauan terhadap sarana dan pra sarana yang dimiliki oleh kota Sibolga” kata Effendi .
Berdasarkan peninjauan yang sudah dilakukan, sambung Effendi, kota Sibolga dianggap layak sebagai tempat seleknas dan pelatnas.

“GOR yang akan dijadikan sebagai tempat seleknas dan pelatnas sangat refresentatif. Ini sangat menggembirakan. Selain itu juga baik terhadap pembinaan olahraga, utamanya pengembangan TAKO,” bilang Effendi.
“Lokasi yang jauh dari kebisingan membuat konsentrasi karateka tidak terpecah,” bilang Effendi lagi. (tob/smg)

Rahudman Didesak Evaluasi Kadishub

MEDAN- Setelah Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Syarif Armansyah Lubis yang akrab disapa Bob “dikeroyok” Komisi D DPRD Medan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP), Jum’at (8/4) lalu, mencuatkan desakan agar Wali Kota Medan mengevaluasi kinerja Bob yang dilantik pada 18 Februari 2011 lalu.

Penegasan itu diungkapkan Sekretaris Komisi D DPRD Medan Muslim Maksum kepada Sumut Pos, Minggu (10/4). Dijelaskannya, hal itu berkaca pada tidak ada realisasi nyata terhadap semua problematika lalulintas dan perhubungan di Medan.

Salah satunya adalah persoalan parkir, yang dinilai Muslim Maksum merupakan faktor utama kemacaten. Beberapa di antaranya, parkir berlapis di sejumlah sekolah di Kota Medan salah satunya di Sekolah Sutomo Jalan Thamrin Medan. Kemudian, parkir juga merajalela di kawasan Jalan Ringroad Medan, yang seharusnya menurut UU No 22 Tahun 2009 tentang Perhubungan, semua jalan negara tidak diperbolehkan menjadi lahan parkir. Bukan itu saja, Muslim juga mengatakan, hal itu juga berkorelasi dengan kutipan ilegal parkir tersebut.

Dikatakannya, tidak semua upaya untuk mengambil PAD dibenarkan dengan menghalalkan segala cara. Kalau memang mau mengambil PAD berdasarkan kutipan, lebih baik Peraturan Daerah (Perda) No 7 tahun 2002 tentang retribusi pelayanan parkir  di tepi jalan umum dihapuskan saja.

Kemudian lagi, Muslim juga tidak yakin Bob bisa merealisasikan tugas yang diberikan Wali Kota Medan Rahudman Harahap yakni mengatasi kemacetan di Medan dengan melakukan sejumlah perbaikan infrastruktur jalan. Salah satunya akan membuat jalur khusus terhadap kendaraan-kendaraan yang ada, misalnya jalur khusus sepeda motor, jalur khusus becak bermotor dan sebagainya.

“Sewaktu RDP itu, saya tanya berapa lama Dishub Medan bisa memperbaiki kinerjanya, baik mengenai parkir, penyelesaian persoalan kemacetan dan sebagainya saja. Dishub tidak bisa menjawab. Konon lagi diberi tugas lainnya. Saya tidak yakin itu bisa terlaksana. Maka dari itu, dengan banyaknya persoalan yang tak terselesaikan oleh Dushub Medan seharusnya menjadi pertimbangan dan tolok ukur bagi rahudman untuk melakukan evaluasi terhadap Kadishub Medan,” tegas politisi PKS ini.

Menyikapi rencana wali kota melakukan evaluasi pada Selasa (12/4) nanti, menurut Muslim itu merupakan langkah yang tepat. Apalagi Rahudman menyatakan, bagi SKPD yang mendapat nilai rapor maka tidak segan-segan akan dicopot sementara yang masih setengah akan terus digenjot guna meningkatkan kinerjanya.

“Saya pikir, pernyataan wali kota itu jangan hanya lips service. Jangan hanya menggertak saja. Ini adalah masukan yang berharga bagi Wali Kota Medan untuk melakukan evaluasi terhadap Kadishub Medan, baik itu evluasi kinerja maupun jabatan,” tandasnya.

Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Medan Ahmad Arif terlihat lebih santun terkait upaya evaluasi terhadap Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Syarif Armansyah.

Pria yang juga Ketua Fraksi PAN DPRD Medan ini menyatakan, memang waktu 3 bulan yang diberikan kepada SKPD termasuk Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan bukan waktu yang panjang untuk kemudian melakukan pencopotan atau evaluasi.

“Saya pikir, 3 bulan memang belum bisa memberikan hasil yang maksimal. Dalam waktu 3 bulan itu, SKPD masih melakukan pembenahan. Mungkin setelah 6 bulan baru bisa dilakukan evaluasi,” tuturnya.
Untuk diketahui, saat rapat dengar pendapat antara Komisi D DPRD Medan dengan jajaran Dinas Perhubungan Kota Medan, Jum’at (8/4) lalu, Kadishub Medan Syarif Armansyah mendapat sorotan tajam dari para anggota Komisi D DPRD Medan.

Berawal dari persoalan kunjungan kerja (kunker) Komisi D DPRD Medan ke Kantor Dishub Medan Jalan Yos Sudarso Medan, yang tidak mendapat respon dari Syarif Armansyah, hingga persoalan buruknya penataan parkir dan lalulintas di kota Medan.(ari)

Kalau tak Kawin, Saya Laporkan…

Lurah Jomblo Ditenggat Tiga Bulan

MEDAN- Guna menjalankan instruksi Wali Kota Medan Rahudman Harahap yang menganjurkan lurah yang belum menikah alias jomblo untuk secepatnya menikah, sejumlah camat mulai memberi ketegasan kepada para lurahnya.
Seperti Camat Medan Tuntungan Edward Sembiring, dia mengaku telah memberi penegasan terhadap dua lurahnya, yang belum memiliki istri. Dua lurah tersebut yakni Lurah Kemenangan Tani Raja Ian Lubis dan Lurah Namo Bintang, Namo Ginting. “Ada dua yang belum memiliki pasangan hidup, yang satu memang masih lajang yang satu lagi sudah duda. Yang duda adalah Lurah  Namo Bintang,” bebernya.

“Karena ini instruksi wali kota, maka saya telah memberi penegasan kepada dua lurah saya yang belum menikah. Agar dalam tiga bulan mendatang, harus sudah punya pasangan hidup. Kalau tidak, maka mau tidak mau saya akan mengambil kebijakan untuk melaporkan ke Pemko Medan,” tegasnya.

Dijelaskannya, pada prinsipnya instruksi itu adalah untuk membuat para lurah yang belum menikah tersebut lebih matang. Sehingga lebih bisa menjalankan roda pemerintahan kelurahan agar lebih baik lagi. “Kalau sudah menikah kan jauh lebih matang,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan Syaiful Bahri menyatakan, dalam penerapan instruksi wali kota tersebut selain diawasi oleh setiap camat, tapi camat juga harus terus memberi laporan kepada Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Kabag Tapem) Pemko Medan yang membawahi para camat.

“Memang camat yang mengawasi, dan camat harus memberi laporan kepada Kabag Tapem. Nanti laporan Kabag Tapem ini yang akan kita tindak lanjuti,” cetusnya.

Syaiful Bahri menambahkan, jadi meskipun ada instruksi wali kota tersebut, tapi tidak serta merta bias secepat itu diambil sikap dan tindakan. Dan harus pula sesuai dengan waktu yang diberikan.

“Kan waktunya tiga bulan. Jadi kalau sekarang, belum bisa kita memastikannya. Nanti setelah tiga bulan, baru bisa mengambil sikap. Mengenai masalah menikah ini kan masalah penting, jadi tidak semudah yang kita bayangkan. Dengan menikah seseorang bisa lebih matang, baik dalam berpikir, bertutur dan bertingkah laku sehingga bisa menjadi pemimpin. Begitulah yang dimaksudkan wali kota itu,” katanya.(ari)

Belum Ada Instruksi Wali Kota

Soal Bangunan di Sepanjang DAS Deli dan Babura

Penertiban bangunan yang berdiri di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Sei Deli dan Sei Babura yang ditengarai penyebab banjir belum juga usai. Pasalnya, Wali Kota Medan Rahudman Harahap belum juga memberikan instruksi yang jelas kepada bawahannya.

Hal ini ditegaskan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan Syaiful Bahri kepada Sumut
Pos, Senin (11/4). Dijelaskannya, untuk penertiban terhadap bangunan-banguan di DAS tidak semudah yang dibayangkan. Diperlukan perencanaan yang matang, serta peran serta semua pihak misalnya, Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Kota Medan serta tidak ketinggalan pihak pemilik atau pengembang dan juga masyarakat.
“Kita akan lakukan, tapi tidak secepat itu. Perlu adanya perencanaan serta pembentukan tim.

Nah, itu akan kita lakukan sesuai instruksi Wali Kota Medan yang akan mengevaluasi mengenai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), serta izin bangunannya. Maka dari itu, kita akan menyurati pihak pemilik bangunan yang ada,” ungkapnya.

Terkait hal itu, Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (Kadis TRTB) Kota Medan Syampurno Pohan kepada Sumut Pos menyatakan, pihaknya masih menunggu instruksi dari wali kota kapan penertiban akan dilakukan.
“Kita akan bentuk tim, tapi itu menunggu dari instruksi wali kota. Setelah ada instruksi itu, barulah tim dibentuk dan mulai bekerja. Tim itu juga nantinya pasti akan melibatkan tim dari Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS),” ungkapnya.

Langkah pertama yang akan dilakukan tim tersebut nantinya, sambung Syampurno, akan melakukan inventarisasi terhadap bangunan-bangunan yang ada. Kemudian mencocokan dengan izin pendirian bangunan yang telah diterbitkan. Setelah itu, dicek lagi dengan aturan dari BWSS.

“Setelah mendapat hasilnya, baru kita akan ketahui bangunan-bangunan mana yang menyalahi izin. Bagi bangunan yang menyalahi izin, maka akan diprioritaskan terlebih dahulu. Nah, kalau tidak dibongkar secara keseluruhan mungkin akan dipangkas. Misalnya seperti ini, dari aturannya kan bangunan boleh berdiri 15 meter dari bibir sungai.
Kalau ternyata ada yang 10 meter atau 8 meter dari bibir sungai, maka akan kita tertibkan atau kita pangkas bangunannya,” tukasnya.

Sementara untuk penertiban terhadap bangunan warga, Syampurno juga menuturkan, saat ini tidak serta merta bisa dilakukan. Karena, ketika dilakukan penertiban maka Pemko Medan harus sudah memiliki lahan pengganti bagi warga tersebut. Kalau tidak, bukan mustahil maka warga tersebut akan kembali lagi membangun rumah di sepanjang DAS.
“Kita tidak bias membongkar begitu saja, mesti ada solusinya. Maka dari itu, kita terus mencari-cari lahan yang bias diperuntukkan bagi warga di DAS,” terangnya.(ari)

Dari Hulu ke Hilir

Sepanjang Sei Deli dan Sei Babura dari bagian hulu hingga ke hilir banyak bangunan yang berada di bantaran DAS (daerah aliran sungai). Dari perbatasan Medan Johor-Namorambe (Sei Deli) dan Medan Tuntungan-Pancur Batu-Tuntungan (Sei Babura) tak ada lagi terlihat daerah resapan. Semuanya telah berubah jadi pemukiman sejak berpuluh tahun lalu, bahkan ada pemukiman yang baru dibangun saat ini. Bahkan banyak pemukiman penduduk, baik perumahan perorangan atau komplek perumahan, bahkan perkantoran pemerintah yang menembok badan sungai atau bahkan berdiri di atas badan sungai.

Berikut di antara seabrek bangunan yang telah berdiri dan sedang dibangun di kawasan DAS. (*)