28 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 15350

Hadapi Bencana, Indonesia jadi Komando ASEAN

JAKARTA- Bencana gempa bumi dan tsunami yang melanda Jepang  sebulan lalu, menjadi pelajaran berharga bagi dunia internasional. Selain menggalang aksi solidaritas yang diberikan kepada Jepang, kerjasama untuk meminimalkan resiko bencana juga semakin kyat disuarakan.

Setidaknya itu yang terlihat dari pertemuan khusus tingkat Menteri Luar Negeri se-Asean dengan Menlu Jepang Takeaki Matsumoto di Sekretariat Asean, Jakarta, kemarin  (9/4). Pertemuan tersebut diinisiatori oleh Indonesia yang tahun ini menjadi ketua Asean. Selain itu, Indonesia juga menjadi Negara Koordinator Dialog Kemitraan ASEAN-Jepang (2009-2012).

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, secara alami, bencana alam akan terjadi di bumi. “Kita tidak tahu negara mana lagi yang terkena, tapi satu hal, dengan sistem, kerjasama, dan pengembangan teknologi yang baik kita bisa meminimalkan resiko bencana,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat membuka pertemuan tersebut.

Menurut SBY, terkait dengan kerjasama menghadapi bencana, telah ada beberapa perangkat, seperti the Asean Agreement on Disaster Management and Emergency Response. Selain itu juga the Asean Coordinating Center for Humanitarian Assistance.

SBY mengatakan, perangkat yang sudah ada harus diefektifkan. “Saya yakin kita bisa melaksanakan kerjasama yang baik utk membantu satu negara atau kawasan yang tengah mengalami bencana alam,” paparnya.

Indonesia, lanjut dia, saat ini juga tengah membangun Peace and Security Center di Jawa Barat untuk pendidikan dan pelatihan penanggulangan bencana alam, serta tugas-tugas misi perdamaian. “Saya menawarkan fasilitas itu bisa kita gunakan bersama dalam meningkatkan kerjasama dalam menanggulangi bencana,” kata SBY.
Terkait dengan bencana di Jepang, SBY mengatakan, negeri Sakura tersebut mempunyai pengalaman dalam menghadapi bencana. (fal/jpnn)

Tiket Terakhir Playoff Milik Grizzlies

Bulls Kunci Puncak Wilayah Timur

MEMPHIS – Lengkap sudah formasi playoff NBA musim ini. 16 tim, masing-masing delapan dari wilayah timur dan barat sudah memastikan tiket ke babak postseason. Memphis Grizzlies dari wilayah barat menjadi tim terakhir yang mendapatkan kepastian lolos ke playoff.

Grizzlies memastikan nasibnya sendiri dengan kemenangan melawan Sacramento Kings, di kandangnya sendiri kemarin (9/4) WIB. Grizzlies unggul dengan 101-96. Hasil tersebut sekaligus menutup peluang Houston Rockets yang sebelumnya berharap Grizzlies kalah di sisa laga musim reguler.

Dua free throw  yang dilakukan Forward Zach Randolph menjadi penentu keunggulan Grizzlies saat laga menyisakan 4,8 detik. Total, Randolph mengemas 27 poin dan 15 rebound  untuk kemenangan tersebut. Grizzlies pun masuk playoff untuk kali pertama sejak 2006 atau lima musim lalu.
Prestasi tersebut memuaskan owner Michael Heisley yang dalam tiga tahun memancang rencana strategis untuk mengembalikan Grizzlies rutin ke playoff. Tapi yang utama, terlebih dahulu mengentaskan timnya dari tahun-tahun keterpurukan.

“Saya luar biasa gembira. Untuk orang-orang yang sudah bersama kami bertahun-tahun, kami mendapatkan banyak fase naik turun,” ungkap Heisley pada Associated Press.
“ Tim ini telah berjuang, kami sudah banyak sengsara. Berada di situasi ini pada akhir musim, mendapatkan kepastian playoff membuat antusias,” lanjutnya.
Sebelum laga, antusiasme para penggawa Grizzlies untuk segera mencapai playoff  begtu terasa. Antusiasme tersebut mereka bawa ke pertandingan. Mereka pun unggul jauh hingga mengakhiri kuarter ketiga dengan kleunggulan sepuluh poin (77-67).

Namun, kebangkitan Kings di kuarter terakhir membuat Grizzlies terkejar. Saat laga menyisakan 39 detik, Grizzlies unggul 97-96.
Ketatnya pertahanan Grizzlies membuat perolehan poin Kings terhenti. Mentalitas untuk segera memastikan Grizzlies raih tiket playoff. (jpnn)

 

Soal Unas Mulai Dicetak

JAKARTA- Pelaksanaan Ujian Nasional (Unas) 2011 tinggal sepekan lagi. Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) melakukan inspeksi mendadak  (sidak), guna menjamin kesuksesan Unas. Selain percetakan, aspek distribusi dan pelaksanaan Unas akan dipantau langsung.

Kemarin (9/4), agenda sidak dimulai dengan menyambangi percetakan. Mendiknas Mohammad Nuh mematau langsung proses percetakan naskah soal Unas untuk tingkat SMA dan sederajat di Balai Pustaka, Jakarta.
Di tempat ini, naskah soal akan didistribusikan untuk DKI Jakarta dan sekitarnya. Nuh memantau mulai proses keamanan penjagaan tempat percetakan, hingga pengepakan. “Kami harus memastikan langsung proses percetakan naskah soal Unas benar-benar menjaga kerahasiaannya,” tandas Nuh.

Sempat muncul dugaan, proses percetakaan naskah Unas tahun ini bakal bocor. Beberapa pihak meyebut, kebocoran mencapai 80 persen dari seluruh kawasan yang diberi wewenang untuk mencetak naskah Unas. Menanggapi hal itu, mantan Rektor  ITS tersebut menyangkalnya. Nuh mengatakan, potensi kebocoran memang ada. “Tapi tidak sebesar itu. Jika 80 persen itu bukan bocor lagi namanya,” tegas dia.

Nuh menjelaskan, Kemendiknas memang harus mengetahui potensi-potensi kelemahan dalam pelaksanaan Unas. Diantaranya adalah potensi kebocoran di tingkat percetakan. Dengan mengetahui potensi-potensi kelemahan tersebut, pihaknya bisa langsung melakukan antisipasi. Di Balai Pustaka kemarin, Nuh mendapat suguhan proses percetakan naskah Unas sesuai dengan SOP. Pengamanan untuk menjaga kerahasiaan naskah cukup ketat.(wan/jpnn)

Sheila Marcia Tersandung Pose Menantang

Gara-gara foto dengan pose menantangnya beredar di internet, Sheila Marcia mendapat kecaman di internet. Namun, Sheila tak mau terlalu mempedulikan hujatan-hujatan tersebut. Menurutnya apa yang terjadi saat ini sebagai tempat belajar untuk menjadi lebih baik.

“Lama-lama aku sudah biasa. Aku belajar dari orang-orang dan ingin menjadi Sheila yang lebih baik,” ujar Sheila, saat ditemui.

Sheila pun meminta maaf atas foto-foto tersebut. Dia pun memastikan foto-foto itu tak akan menjadi penghalang dalam pernikahannya dengan Kiki Mirano.

“Kita akan terus melangkah. Itu tak akan mengganggu pernikahan kita,” kata Sheila saat ditemui di Studio Persari, Ciganjur, Jakarta Selatan.

Menurut cewek asal Malang ini, foto-foto yang beredar di dunia maya adalah foto-fotonya di masa lalu yang kini coba ditinggalkannya.  Dia mengungkapkan kalau dirinya sudah menjalani hidup normal. Kini, ia lebih berkonsentrasi pada karir dan keluarganya. Dalam foto yang beredar tersebut, tampak Sheila sedang berpose menantang dengan seorang pria dan juga teman wanitanya.

“Sekarang aku sudah main sinetron, sudah menjalankan kehidupan yang normal gitu, dan sudah nggak neko-neko,” ucap bintang film Hantu Jeruk Purut itu.

Sheila menuding, penyebar foto nakalnya itu pastilah orang yang tidak bertanggung jawab. (bcg/rm/jpnn)

Kejar 11

Blackpool vs Arsenal

LONDON-Meski masih menduduki peringkat kedua English Premier League (EPL), namun sesungguhnya peluang klub berjuluk The Gunners untuk mengakhiri musim ini di puncak klasemen sangat minim, bahkan terkesan mustahil.
Saat ini Arsenal memiliki nilai 59 dari 30 pertandingan. Mereka tertinggal sepuluh poin dari Manchester United yang kokoh di puncak.

Terseoknya prestasi Arsenal membuat sebagian orang mempertanyakan kebijakan Wenger yang sangat gemar memakai para pemain muda, yang meski bagus secara fisik dan teknik, kadang kurang berpengalaman dan mudah tertekan.

Pun demikian, Wenger  tetap kukuh dengan kebijakannya dan meminta pendukung mengerti. Meski belum menghadirkan piala, Wenger merasa tim mudanya sudah banyak menorehkan catatan positif.
Hingga kini The Gunners sudah enam tahun tidak merasakan gelar juara  apapun.  “Kami berada di peringkat kedua klasemen.  Apakah itu bencana? Ada banyak tim yang berinvestasi 10 kali lebih banyak dari kami, dan mereka di belakang kami,” beber Wenger.

“Kami telah melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan dan bila itu belum cukup baik, yah seperti itulah adanya, apa yang ingin ku sangkal adalah bila semua dianggap negatif,” tambahnya.

Menilik sisa akhir musim, The Professor  (julukan Wenger) berhasrat untuk terus membawa Arsenal bertarung. Dirinya belum menyerah dan akan melakukan yang terbaik, termasuk kala bersua Blackpool, malam ini.
Hanya saja, menatap laga nanti kemungkinan besar The Professor  tidak dapat menurunkan sejumlah pemain pilar akibat cedera.

Memang, kapten tim The Gunners Cesc Fabregas sudah dinyatakan fit. Namun tida demikian dengan kondisi Theo Walcott yang masih diragukan, serta beberapa pemain lainnya.

“Cesc sudah fit untuk menjadi starter,” ungkap Wenger, mengingat gelandang internasional Spanyol berangkat dari bangku cadangan saat laga melawan Blackburn Rovers, akhir pekan lalu.

Sementara itu, punggawa lapangan tengah lainnya belum bisa dipastikan pulih dari cedera. Menurut Wenger, Alex Song masih dihantui cedera lutut.

“Song dipastikan tidak akan main (melawan Blackpool), tapi dia siap diturunkan pekan depan. Sedangkan kondisi Walcott sangat meragukan karena mengalami cedera pergelangan kaki lagi,” jelas The Professor.
Namun kondisi itu tak lantas membuat The Gunners panik. Bahkan jika berkaca pada rekor selama ini, maka peluang The Gunners untuk meraih poin sempurna atas Blackpool sangat terbuka.

Lihatlah dari 56 pertemuan yang telah terjadi, Blackpool menang 13 kali, Arsenal menang 30 kali, sedang 13 pertandingan lainnya berakhir dengan skor imbang.

Jadi, jika kali ini The Gunners memenangkan pertandingan malam ini,  maka pertemuan antara kedua tim di Bloomfield Road akan berimbang menjadi 11. Pasalnya, dari 27 pertemuan yang berlangsung di kandang Blackpool itu, tuan rumah menang 11 kali, sedangkan Arsenal menang 10 kali, dengan 6 pertandingan lainnya berakhir imbang. (jun)

Putusan Sengketa Pemilukada Tapteng Sudah Ada

Rapat Permusyawaratan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK)

JAKARTA- Meski Mahkamah Konstitusi (MK) baru akan menggelar sidang pembacaan putusan sengketa pemilukada Tapanuli Tengah (Tapteng)  Senin besok (11/4), namun sebenarnya sudah ada putusan perkara yang gugatannya diajukan pasangan Dina Riana Samosir-Hikmal Batubara dan Albiner Sitompul-Steven ini. Pasalnya, majelis hakim MK sudah menggelar rapat permusyawaratan hakim Jumat (8/4) lalu.

Rapat permusyawaratan hakim MK memang rutin digelar setiap Jumat, untuk mengambil putusan terkait sengketa pemilukada.

Lantaran para pihak yang bersengketa di pemilukada Tapteng menyerahkan kesimpulan proses persidangan pada Senin (14/4), sedang putusan dibacakan Senin besok (11/4), maka bisa dipastikan rapat musyawarah hakim digelar Jumat (8/4) lalu. Kuasa hukum pasangan Dina-Hikmal, Roder Nababan dan Anggota KPU Tapteng yang membidangi Divisi Hukum dan Humas, Maruli Firman Lubis, juga sudah mendengar informasi mengenai telah dilangsungkannya rapat musyawarah hakim itu. Hanya saja, baik Roder maupun Maruli, mengaku tidak tahu putusan hakim. “Yang jelas rapat musyawarah hakim dilakukan Jumat itu,” ujar Roder kepada koran ini, kemarin. Sedang Maruli Jumat lalu kepada koran ini mengatakan,” Apa pun putusan hakim, kita terima.”

Sesuai Peraturan MK Nomor 15 Tahun 2008 tentang pedoman beracara dalam perselisihan hasil pemilukada, rapat permusyawaratan hakim dilakukan secara tertutup oleh sekurangkurangnya tujuh orang hakim konstitusi.
Dinyatakan juga, dalam hal musyawarah tidak mencapai mufakat bulat, pengambilan putusan diambil dengan suara terbanyak.

Dengan ketentuan tersebut, maka apapun putusan hasil rapat musyawarah hakim, sulit untuk bisa bocor ke pihak luar, hingga digelarnya persidangan pembacaan putusan.

Kalau pun ada pihak di luar hakim yang tahu, mereka adalah para petugas di MK, yang sudah tentu juga dipagari dengan kode etik untuk tidak membocorkan putusan sebelum sidang digelar.(sam)

 

Masalah Banjir hanya Soal Air

Oleh: Ramadhan Batubara

Hari ini 99 tahun yang lalu, tepatnya 10 April 1912, sebuah kapal berlayar dari Southampton, Inggris, menuju New York, Amerika Serikat. Tergambar keceriaan penumpang, mereka memang berlayar bersama kapal raksasa, Titanic. Benar-benar hebat.

Bayangkan saja, ketika Titanic bergerak meninggalkan tempat berlabuhnya, ombak yang dihasilkan oleh kapal tersebut menyebabkan kapal penumpang New York, yang berlabuh di dekatnya, putus tali tambatnya.
Ya, Titanic merupakan kapal uap penumpang terbesar di dunia pada masa peluncurannya. Belum lagi, kapal tersebut memiliki fasilitas kolam renang, ruang olahraga, pemandian Turki, perpustakaan  dan gelanggang squash. Ruang kelas utama dihiasi seluruhnya dengan panel kayu, perabotan mewah dan perhiasan yang indah lainnya.
Tak pelak, Titanic dianggap sebagai puncak arsitektur laut dan pencapaian teknologi.

Sayang, empat hari kemudian, 1500 dari 2.223 kehilangan nyawa. Kapal yang dianggap oleh majalah Ship Builders sebagai kapal yang “hampir tidak mungkin tenggelam” itu karam setelah menabrak gunung es di selatan Grand Banks di Newfoundland.

Membaca sejarah di atas saya terpikirkan soal Medan. Tentu, ini soal banjir. Bukan maksud saya untuk menyarankan Walikota Medan Rahudman Harahap agar menggalang dana untuk membuat kapal semacam Titanic.
Yang ingin saya katakan, Titanic yang terbagi atas 16 ruang kedap air dengan pintu yang diberi pengunci elektrik dan akan menutup hanya dengan menekan satu tombol dari dek kapal saja bisa tenggelam. Maka, bagaimana dengan Medan? Oh, tentu, kalimat saya ini bisa dianggap terlalu mengada-ada.

Ayolah, kapal memang tak sama dengan kota. Namun, dengan apa yang dilakukan oleh White Star Line sebagai pemilik Titanic, tentunya persiapan menangkal karam sudah dipikirkan detail. Dan, tetap saja tenggelam.
Lalu, bagaimana dengan Medan yang penataannya seakan tanpa arah, bisakah bertahan jika banjir kembali datang dan datang terus di kemudian hari?

Teman saya mengatakan, Medan kebanjiran kan karena ada air kiriman dari puncak. Baiklah, saya sepakat dengan kalimatnya itu, meski selain air kiriman, debit hujan memang sedang tinggi. Namun, timbul pertanyaan saya, jika memang aliran air di Medan tidak bermasalah, bukankah air akan langsung ke laut? Ya, kalau begitu, kata teman saya, yang dipuncak saja yang dibenari biar tidak mengalir ke Medan! Jawaban teman saya ini kan mirip dengan kasus Titanic. Ya, kenapa tak dihancurkan saja gunung es di lautan agar kapal tersebut bisa sampai dengan selamat di Amerika Serikat. Bah! Lama-lama kalau berteman dengan kawan tadi bisa bahaya juga ya.

Bagaimana tidak, cara berpikirnya itu agak-agak mengerikan. Ya, semacam anaknya bodoh, eh, malah gurunya yang dimaki.

Memang, guru tugasnya untuk membuat anak pintar, tapi kalau anaknya memang bodoh dan malas, masak gurunya juga yang dimaki. Repot kan?

Parahnya lagi, teman saya yang lain. Dia malah menyarankan walikota untuk membuat program kapal induk bak Nabi Nuh. Itu, katanya, lebih hebat karena tak tenggelam kalau titanic kan karam. Fiuh.

Sumpah, ini bagi saya lebih aneh lagi. Maksudnya begini, jika saja walikota memang mampu menyelamatkan warganya dari bencana banjir dengan kapal ala Nabi Nuh tadi, apakah Kota Medan juga akan selamat? Ayolah, berbicara kota kan bukan semata soal warganya saja. Kota harus dipandang sebagai sebuah kesatuan yang utuh.
Kalau Nabi Nuh kan memang ingin menyelamatkan pengikutnya yang tidak kafir, jadi yang tidak terangkut dalam kapal itu, memang sudah seharusnya hanyut. Nah, apakah sudah seharusnya fisik Kota Medan ini dibiarkan hanyut? Bisa dibayangkan usaha para pejuang kota sejak dulu agar daerah yang bernama Medan ini menjadi metropolitan? Lalu, setelah dia mulai jadi, eh kok malah dibiarkan hanyut. Tak takut kualat?

Belum sempat saya selesaikan pikiran kawan tadi, ada pula teman lain yang menimpal. Teman ini memang tak begitu pusing dengan banjir, pasalnya dia berada di kawasan yang memang bebas banjir.
Kata dia, soal banjir itu bukan tata kota apalagi sampai berpikir soal kapal penyelamat. Banjir itu masalahnya hanya satu, yaitu air. Nah, supaya tak banjir, buang saja airnya. Caranya, tanami sejenis tanaman yang mampu menyedot air sangat banyak di pinggir Sungai Deli, Babura, dan sungai lain yang ada di Medan. Lihatlah Sungai Barumun di Padang Lawas sana, katanya lagi, debit airnya kan sudah tak banyak.

Entahlah, saya tak mau ambil pusing dengan pikiran ‘jenius’nya itu. Saya hanya bisa mengatakan padanya, kalaupun mau ditanami, pinggiran sungai mana yang masih bisa ditanami. Bukankah dia sudah berubah menjadi pohon beton?
Beruntunglah, pertanyaan saya tadi tak ada yang menjawab. Ketiga kawan saya mengerutkan dahi, sepertinya mereka berpikir. Nah, sebelum mereka menemukan pikiran lain, langsung saja saya berikan pertanyaan lain.
Hm, pada 1909 saja sudah ada orang yang berpikir untuk menciptakan kapal antikaram (meski akhirnya karam juga), kenapa di 2011 ini tak kelihatan orang yang bisa membuat air mengalir sampai laut? Bagaimana, ada yang bisa menjawab? (*)
8 April  2011

Tekad Revans

NEWCASTLE-Tim hitam putih berjuluk The Magpies, malam ini melakoni laga berat saat bertandang ke markas Aston Villa, di Stadion Villa Park.

Sebagi refrensi, pada awal musim Newcastle tampil dominan atas Aston Villa dan meraih kemenangan 6-0 di St James Park pada bulan Agustus. Sepertinya, Aston Villa tak bisa tinggal diam dengan hasil itu.
Laga di Villa Park malam ini akan dijadikan laga pembalasan karena sudah membuat Aston Villa pulang dengan malu.
Apalagi Aston Villa punya rekor bagus jika menghadapi Newcastle di kandang sendiri.

Enam dari tujuh pertandingan terakhir antara kedua tim selalu dimenangi tuan
rumah. Satu laga lain berakhir imbang. Aston Villa juga memiliki komposisi tim yang lebih baik dibanding Newcastle United. Untuk laga ini, semua pemain mereka dalam kondisi fit dan siap tempur.

Karenanya, pelatih Aston Villa Gerrard Houllier mewanti-wanti anak buahnya untuk tampil fight guna meraih poin sempurna, sekaligus mematahkan dominasi The Magpies musim ini.

“Pada pertandingan itu kami bukan hanya butuh kemenangan  (menghadapi Newcastle), tapi juga pada tujuh pertandingan lainnya. Kami ingin melakukan sapu bersih, untuk menebus beberapa kekalahan yang kami alami di awal musim kompetisi,” bilang Houllier.

Selanjutnya pria berkebangsaan Prancis itu menegaskan bahwa kemenangan sangat penting artinya bukan hanya untuk tim, tapi juga kepada para fans. “Mereka selalu memberi dukungan pada setiap laga. Jadi, wajar rasanya jika kami memberikan sesuatu yang istimewa kepada fans,” tegas Houllier.
Terpisah, menejer tim Newcastle United Alan Pardew mengatakan bahwa seluruh punggawa The Magpies telah sepakat untuk melakukan revans atas kekalahan pada musim pertama lalu.
Nah, sebuah keuntungan bagi Pardew karena winger Jose Enrique telah pulih dari cedera dan siap tampil.
Dengan kembalinya Pardew, maka Shane Ferguson yang selama ini mengisi posisi bek kiri The Magpies akan kembali ke bangku cadangan.

“Dia (Jose Enrique, Red) telah kembali dalam pelatihan. Demikian juga Hatem (Ben Arfa). Dengan kehadiran mereka maka peluang untuk mencuri kemenangan semakin besar,” bilang Pardew.
Tapi perlu diingat jika malam ini Pardew akan kehilangan Kevin Nolan yang mengalami sanksi tidak tampil di dua laga, sedangkan James Perch dan Cheik Tiote sanksi di satu partai. Ada pun Leon Best, Danny Gosling dan Alan Smith absen karena cedera.

Nah, dengan kondisi sperti yang telah dibeberkan di atas, tim mana yang menjadi jagoan anda? (jun)

Sebatas Sayap Kembar

Cerpen : Zukhrini Khalis

Maukah engkau menemaniku menangkap kupu–kupu? Kita berlari bersama. Berkejar–kejaran. Kau mengejarku dan aku akan mencoba berlari. Pegang erat jaringmu, sebelum dia terlepas dan jatuh di rerumputan basah. Kupu–kupu tak akan menyukainya, sehingga kau harus mengejarnya lebih lincah.

Saat berusaha mengejar kau akan bersenandung manja mendendangkan nyanyian kesukaanmu khas bocah kecil yang mengiris angin. Kau pasti kini sudah lelah, terlihat dari tatapan kedua bola mata cokelat  yang menatapku penuh binar, setitik bening mengumpul di tepian kelopakmu.

Mungkin kau terlalu bahagia ketika itu, hingga menitikkan air mata. Begitu juga aku. Aku yang terlalu senang seakan tak merasakan bumi. Kau selalu mengingatkanku akan kesukaan–kesukaan dalam kehidupan. Menari. Riang.
Menyenandung berbagi senyum. Tertawa. Kau begitu mengerti bagaimana membagi kebahagiaan. Tak hanya aku yang akan melayang terbang mengepakkan sayap abstrak-ku di sekeliling radiasimu. Namun begitu juga insekta – insekta bersayap tipis, indah, warna – warni yang ikut berbagi senyuman bersama kita. Aku dan kau. Kau bukan hanya sumber senyuman, namun isi kehidupan.

Kau kini masih sering berdendang riang, walau keadaan tak sama. Walau kita tak di taman kupu – kupu, namun kau masih berangan sedang mengibaskan jaring kainmu untuk menangkap seekor Lepidoptera bersayap renda biru bercorak bintik hitam teratur. Terlihat dari gerakan tanganmu yang kian hari kian melambat.

Seperti tak berayun, namun gerakan halus itu begitu indah bagiku. Seperti tak bergeser bibirmu, namun aku bisa melihat senyuman indah menghiasi bibirmu saat ini. Seperti saat kita ditaman kupu–kupu.

Kudatangi kau yang menatapku penuh rona kebahagiaan. Menurutku, kau masih seperti dulu, seperti saat kita menatap langit biru berawan teduh yang menaungi taman kupu–kupu. Berbagi cerita, mendengarkan celotehan riangmu, menyimak rentetan kalimat ambigu-ku, membicarakan kisah–kisah orang luar biasa yang selalu menjadi topik hangat kita dan membicarakan masalah kita yang itu–itu saja.

Senja itu kita telah kelelahan mengejar kupu–kupu. Wajahmu penuh peluh. Aku juga. Kita juga menemukan kepompong dibawah daun tambis. Saat itu kau memaksaku untuk menyetujui asumsimu bahwa itu adalah kepompong Libythea.

Tapi aku berkeras mengatakan bahwa itu adalah calon Delias karena kesukaanku pada warna terang sedangkan kau terlalu suka pada warna mati. Kita saling penasaran dan memaksa untuk membawanya pulang. Iya membawanya pulang. Kita tempatkan ulat yang sedang berusaha untuk menjadi indah itu di dalam stoples kaca. Dan berharap ada salah satu diantara kita menebak dengan benar. Entah mungkin perbuatan kita yang tidak benar. Tapi kita tak peduli. Kita adalah penikmat keindahan. Keindahan di sini. Dunia.

Di ruangan kubus berukuran dua kali dua meter berbahan kayu jati, kita letakkan objek observasi kita. Bahkan kau mencatat perubahan yang terjadi setiap harinya. Kau mendeskripsikan bentuk dan warnanya, serta ukuran dan lekukannya. Kau mencatat semuanya.

Setiap saat. Setiap waktu kau akan mendesakku. Mendesak untuk memastikan kalau–kalau tidak akan ada makhluk asing yang keluar dari buntalan benang kepompong itu. Selain tebakan mu. Iya, tebakanmu. Kau tak henti–henti mengatakan padaku bahwa itu adalah Libythea dengan warna cokelatnya yang sangat kau suka. Aku tak tahu mengapa kau begitu menyukai ekstrak tanah. Padahal kau begitu ceria.

Seminggu setelah senja itu. Aku melihat pemandangan yang indah dan menyerukan namamu sebagai respon refleks dari stimulus yang kudapat melalui visualku. Kau pasti akan kaget. Kaget bahwa yang kini ada di dalam stoples bukanlah yang kita pikirkan. Itu lebih indah. Lebih indah dari Libythea atau Delias.
Itu adalah Lepidoptera yang aku tak tahu jenisnya, berwarna, tidak berwarna, dia bening, coraknya bagai gemericik air dengan sedikit corak bagai darah, begitu beraturan, begitu cemerlang seperti permata.  Kita tak peduli, walaupun kita salah kira. Kita saling tatap dengan mata kagum. Begitu indah yang tercipta di hadapan kita. Begitu tak terdefenisi. Begitu misterius.

Senja–senja kita selalu berwarna. Hijau. Jingga. Merah. Biru. Bening. Sejuk. Melegakan. Terkadang aku selalu melihat hidup penuh arti, harapan, tatapan luas kita. Seluas angkasa yang terhampar di atas kepala kita. Tetapi tak sebegitu indah bila aku memikirkan-Nya. Seketika hatiku hampa, walau kau menatapku sepenuh arti hingga tumpah.
Di senja berikutnya, aku menyatakan sesuatu yang mungkin menyambar telingamu. Menggelegarkan hati dan perasaaan mu, atau mungkin memporak porandakan pemikiranmu. Kau memandangku lekat – lekat setelah penyampaianku sore itu. Aku tahu, kau ingin meledak saat itu. Wajah lembutmu yang bersemu merah, kini terlihat begitu menegangkan.

Bahkan aku ragu untuk tegak, walau hanya sekedar menatap matamu yang tajam menatapku. Aku tahu kau ingin mengutarakan semuanya. Ingin memprotesku atas keinginanku. Dari bisu yang menyarang sekian lama, kau mulai bertanya, apakah kau penting. Kau menanyakan apakah kau berarti bagiku.

Aku menjawab yang tak perlu kau lontarkan. Pertanyaan yang kau sendiri dapat menjawabnya. Namun kita tak terlalu genius untuk memainkan peran seperti orang lain memainkan perannya sendiri.

Aku ingin kita tetap seperti senja–senja sebelumnya di taman kupu–kupu. Namun kau memilih untuk diam dan membiarkanku bermain dengan imajinasiku, seakan kita sedang berlari, berkejaran, sekedar berharap dapat menggenggam seekor Parantica yang cemerlang dan besar. Bahkan aku masih ingin mewujudkan mimpi kita untuk membuat pameran kupu–kupu di kota ini, mengembangkan sayap mereka kesana-kemari. Namun kau berhenti menatapku sekarang.

Saat aku menutup seluruh fisikku kecuali wajah dan telapak tanganku kau hanya bisa diam. Kau mulai pergi dari taman kupu–kupu saat aku memutuskan untuk lebih mencintai-Nya  ketimbang kebiasaan kita. Ketimbang jalinan ini. Kau berhenti memikirkanku mungkin saat aku memutuskan untuk selalu berfikir tentang-Nya yang menciptakanku sedemikian rupa. Hingga aku dapat bersamamu sekian lama. Kau tak bisa menerima saat aku berkata bahwa kita tidak saling halal. Walau kau begitu dekat, namun kita tetap berbeda.

Dalam kitab-ku yang kini berbeda dengan milikmu. Menegaskan bahwa aku hanya memiliki dua belas jenis orang yang halal untuk dekat denganku. Dan kau tidak ada didalamnya. Saat aku memutuskan menjadi akhwat. Kau menutup buku kita.

Namun aku tahu hatimu tetap mengikat rasa ini. Kau tetap memilih untuk diam dan bersenandung nyanyianmu saat ini. Ku sadari betapa lembut suaramu mengalun di auditoriku. Menyelesak masuk ke otakku untuk membangkitkan kembali memori–memori yang tersimpan dalam file kehidupan kita. Kau begitu berarti. Walau hanya sebatas arti kedipan. (*)

Zukhrini Khalis adalahMahasiswa Psikologi USU.

Bayi Kembar Siam Dipisahkan

SURABAYA-Bayi kembar siam dempet pantat, Rochman-Rochim, dapat dipisahkan tiga jam lebih cepat dari waktu yang direncanakan. Sebelumnya, tim dokter yang tergabung dalam Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu (PPKST) RSUD dr Soetomo-FK Unair menjadwalkan pemisahan bayi kembar siam asal Jombang itu berlangsung pukul 23.30 tadi malam. Namun, ketika operasi baru memakan waktu 14 jam 30 menit, atau pukul 20.30, badan Rochman-Rochim sudah dapat dipisahkan.

Operasi pemisahan kembar siam yang lahir 4 September 2009 tersebut direncanakan memakan waktu total 27 jam. Dimulai pukul 06.00 kemarin dan selesai pukul 09.00 hari ini.

Ketua PPKST RSUD dr Soetomo-FK Unair dr Agus Harianto SpAK mengatakan, operasi berjalan lancar. Meski ada beberapa kendala, semua dapat ditangani dengan baik.  “Kendala tersebut, antara lain, ketika memisahkan tulang ekor, sempat ada kesulitan. Tapi, akhirnya hal itu dapat ditanggulangi,”  katanya.

Dokter Poerwadi SpB SpBA, anggota tim PPKST lainnya, menyatakan hal serupa. Dokter spesialis bedah anak itu mengatakan, proses pembedahan dimulai dari insis oleh dokter spesialis bedah plastik, dilanjutkan dokter bedah ortopedi dan traumatologi yang bertugas memotong tulang ekor. Setelah itu, dokter spesialis bedah anak yang bertugas memisahkan rectum dan anusnya. “Semua relatif tak ada masalah. Hanya, ditemukan hal baru. Ternyata dempetnya tak hanya di tulang ekor, tapi hingga ke bagian sampingnya,” terang Poerwadi.

Kesulitan utama, kata Agus, tetap pada pemisahan di bagian sekitar penis. Menurut Agus, di daerah tersebut banyak sekali jumlah dan cabang pembuluh darah. Tim bedah urologi harus bekerja ekstrahati-hati untuk memilah pembuluh darah dan persarafan satu per satu. “Jika pembuluh darah besar terpotong, bisa terjadi perdarahan hebat. Ini yang kami hindari,” paparnya.  Pemisahan bagian penis direncanakan selesai dalam waktu empat jam. Namun, karena dirasa belum cukup, waktunya ditambah jadi enam jam.(ai/c2/jpnn)