25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 15361

Tangkal Kriminal dengan Bela Diri

Wahyudi SH

Angka kriminalitas yang makin tinggi membuat warga resah. Tidak hanya saat ini, sejak dulu pun tingkah tersebut membuat warga khawatir.  Maka, tidak berlebihan jika seseorang membekali diri dengan ilmu bela diri sejak usia dini.

Hal ini dialami langsung oleh Wahyudi SH. Lelaki yang kini menjabat asisten II Pemko Binjai tersebut rupanya telah mempelajari taekwondo sejak muda.

Ya, pria berbadan tegap dan memakai kaca mata ini, pertama kali belajar taekwondo pada tahun 1973 saat ia masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). “Memang, pertama kali saya belajar taekwondo, disebabkan ketertarikan saya dengan teman saya. Waktu itu, teman saya bisa menangkap 3 orang pelaku perampok. Kebetulan yang menjadi korban adalah ibunya sendiri. Mulai dari situ, saya tertarik dan langsung belajar taekwondo,” ujar Wahyudi, Kamis (7/4) di ruang kerjanya.

Lucunya, alih-alih untuk menangkal kegiatan kriminal, selama Wahyudi belajar taekwondo ia malah pernah berhadapan dengan pelaku kriminal. Akhirnya, ilmu taekwondo yang dimilikinya ia alihkan untuk menjadi atlet. “Mudah-mudahan, sampai sekarang saya belum pernah berhadapan dengan pelaku kriminal,” ungkapnya.
Menjadi atlet ternyata Wahyudi mendulang prestasi juga. “Gini-gini saya sudah pernah juara dua di tingkat Jawa Tengah,” tambah Wahyudi sambil tersenyum.

Selain itu kata suami dari Hj Erma Idawati ini, selain meraih prestasi, belajar tekwondo juga dapat melatih kedisipilinan dan pikiran yang sehat. Namun, impiannya untuk menjadi seorang atlet terkenal akhirnya sirna. Pasalnya, ia memiliki kesibukan untuk mengurusi adik-adiknya. “Karena kesibukan itulah saya tak dapat meneruskan cita-cita sebagai atlet. Walapun begitu, saya tetap eksis merawat tubuh dengan angkat berat dan jalan santai bersama keluarga setiap Sabtu dan Minggu,” ucapnya.

Nah, setelah tak menggeluti dunia atlet, Wahyudi akhirnya bergelut ke dunia politik. Bahkan, saat di dunia politik, ia sempat diamankan petugas disebabkan selalu menentang peraturan yang dianggapnya tidak benar. “Akhirnya saya mencoba untuk masuk PNS dan akhirnya saya diterima menjadi PNS di Langkat pada tahun 1980-an,” cetusnya.
Wahyudi yang pernah kuliah di Universitas Islam Indonesia (UII) di Jogjakarta dan tamat SI di bidang hukum perdata di Panca Budi tahun 1987 ini, juga tak menyukai hidup berlebihan. Sebab menurutnya, hidup berlebihan dapat membuat kecemburuan sosial.

“Sekarang ini, prinsif hidup saya hanya satu, mensyukuri apa yang ada dan jangan terlalu ambisius. Buatlah orang lain senang agar kita dapat disenangi orang lain,”ungkapnya.Seiring berjalannya waktu, Wahyudi yang pernah aktif di berbagai organisasi kepemudaan di tempat ia tinggal, semakin lama karirnya terus meningkat. Kini, ia sudah menjadi asisten II di Pemko Binjai.
“Di dalam pemerintahan ini, saya paling tidak senang peraturan Asal Bapak Senang (ABS). Bahkan, saya juga tetap menentang siapa saja yang sudah menyimpang dari aturan yang ada,” ujarnya.

Menariknya, meski umur Wahyudi sudah terbilang tua, tetapi ia tetap menjaga tubuhnya dengan berbagai cara. Hal itu dilakukannya, agar kondisi tubuhnya tetap segar dan bersemangat.

“Terus terang saja, saya paling tak suka kalau perut laki-laki itu buncit. Makanya, saya sampai sekarang memakai pengikat perut agar tidak buncit,” ujar Wahyudi sambil memperlihatkan ikat perutnya. (dan)

Pameran Perhiasan Terbesar Se-Asia Pasifik

BAGI Anda yang suka mengkoleksi perhiasan dan ingin memborongnya, bisa menyambangi negeri tetangga di Marina Bay Sands, Singapura.

Pasalnya, di negara tersebut akan digelar pameran perhiasan terbesar dan termegah se-Asia Pasifik pada 27 – 31 Juli 2011 mendatang.

Steven Tan, Direktur Senior Exhibition dari Conference & Exhibition Management Services Pte, Ltd (Cems), menyampaikan, kalau pameran ini akan menjadi yang terbesar se-Asia Pasifik karena mengikutsertakan 190 perusahaan perhiasan dari 25 negara.

Target jumlah pengunjungnya 16.000 (termasuk yang bertransaksi maupun masyarakat umum), dengan hall terbesar yaitu seluas 7.700 meter. Ruang VIP yang dilengkapi dengan furnitur prestisius, berkarya seni, juga dijanjikan.

Tema pameran yang diangkat tahun ini adalah The Elements (Earth, Fire, Wood, Metal, and Water). Setiap harinya akan ada peragaan perhiasan dan busana, antara lain akan menampilkan koleksi tahun 2010 milik pelukis Italia, Thomas Diego Armonia.

Hendry Bunardy, perwakilan Indonesia untuk event ini, kata dia, sudah mengundang Asosiasi Perhiasan Indonesia dan Mutu Manikam Indonesia untuk berpartisipasi sebagai exhibitor dalam Singapore International Jewellery Show 2011.

Namun ia belum dapat memastikan berapa total jumlah perusahaan perhiasan dari Indonesia yang akan ikut serta dalam pameran ini. “Yang terdaftar di kami baru satu perusahaan perhiasan dari Indonesia, namun panitia sudah mengakuinya sebagai perwakilan negara Indonesia,” tutur Hendry.

Dengan mengikuti pameran ini, perusahaan perhiasan akan mendapat akses ke pasar Eropa, juga melakukan komunikasi pemasaran di Asia-Pasifik, Timur Tengah, dan Eropa. Nah, bagi yang ingin shopping perhiasan di pameran ini, sediakan buget banyak untuk bisa membeli perhiasan sebanyak-banyaknya. (net/jpnn)

Pabrik Konveksi Penyebab Banjir

08566367xxx

Ke mana kami harus mengadu, kami warga masyarakat yang berdomisili di Kelurahan Kedai Durian dan Kelurahan Suka Makmur, kalau hujan selalu kebanjiran setinggi 1 meter, penyebabnya ada bangunan pabrik konveksi di atas parit sepanjang 50 meter. Kami sudah memohon ke pihak perusahaan untuk dapat mebongkar lantainya. Tapi tidak ada tanggapan mohon sekali ditinjau perusahaan tersebut beralamat di Jalam Bigjend Zein Hamid Km 8 Gang Sempurna, Kelurahan Kedai Durian, Medan Johor. Terima kasih Sumut Pos.

Jangan Dirikan Bangunan di Atas Parit

Terimakasih informasinya, kami dari Dinas Bina Marga Kota Medan akan segera mengecek persoalan ini. Kami ingatkan berdasarkan Perda dan Perwal yang ada di Kota Medan, bangunan tidak boleh berdiri di atas parit atau drainase. Apabila ada, maka segera dilakukan pembongkaran.

Kami ingatkan kepada pemilik perusahaan, bila benar laporan warga tersebut sebaiknya segera melakukan pembangkaran sendiri.  Sejalan dengan itu, kami meminta aparat kelurahan dan kecamatan khususnya camat segera bertindak terkait laporan warga ini.

Gunawan Surya Lubis
Kepala Dinas Bina Marga Kota Medan

Tertibkan Hewan Kaki Empat

085275260xxx

Pemko Medan yang terhormat, mengenai penertiban hewan kaki empat yang dilakukan kami warga Medan sangat berterima kasih. Tapi kami mohon juga hewan kaki empat yang ada di Gang Maju Jalan Pintu Air IV ikut di tertibkan, karena wilayah tersebut masuk wilayah Kota Medan. Terimakasih .

Kami Tertibkan Bertahap
Laporannya kami terima dan ditindaklanjuti, dalam penertiban ternak kaki empat di Kota Medan dilakukan secara bertahap per wilayah.

Karena, selama ini kami masih melakukan penertiban dengan cara persuasif dan tertib. Jadi, kami sangat berharap warga juga turut membantu kami untuk melakukan penertiban ini. Terimakasih

Ir H Wahid M SI
Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan

Bahaya Kekebalan Obat

Beli Obat tanpa Resep Dokter

Masyarakat Kota Medan belum menerima pendidikan kesehatan yang mamadai. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil survey Jaringan Kesehatan Masyarakat (JKM).

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan Jaringan Kesehatan Masyarakat (JKM) dari 200 sampel di Kota Medan, sebanyak 45 persen masyarakat Medan membeli obat sendiri di apotek tanpa adanya resep dokter.
Demikian dipaparkan Direktur Eksekutif JKM Indonesia, DR H Delyuzar Sp PA (K) dalam diskusi publik bertema hak Azasi Manusia (HAM) atas kesehatan, menyoal obligasi negara dalam menanggulangi penyakit-penyakit menular melalui resistensi obat.

Diskusi yang digagas JKM Indonesia bekerjasama dengan Pusat HAM (Pusham) Unimed serta Dinas Kesehatan Sumut diadaiakn di Aula Unimed, Kamis (7/4).

Delyuzar menyebutkan, bila masyarakat terus berlanjut membeli obat tanpa ada resep dokter, efeknya cukup besar. Bisa saja, obat yang dibeli bisa tidak tepat dan belum tentu kumannya sama dengan gejalanya. Selain itu, belum tentu juga dosisnya sama. Untuk itu, obat tidak boleh dibeli bebas.

Dia memaparkan dari survey tersebut, hanya 35 persen yang mengetahui cara makan obat antibiotik yang benar. Sebagian besar masih memakan obat antibiotik secara sembarangan, berhenti kalau sudah merasa lebih enak. Bahkan, 45 persen dari sampel tercatat makan obat dengan membeli tanpa resep dokter.

“Pendidikan kesehatan belum memadai di masyarakat, itu menjadi tantangan tersosialisasinya bahaya resistansi (kekebalan) obat terutama antibiotik,” paparnya.

Menurutnya, di samping perlunya pendidikan kesehatan yang didata masyarakat, tapi fungsi pengawasan apotek menjadi hal utama. Tantangan kesehatan di Kota Medan yakni pengobatan Tuberculosis (TB). “Dengan demikian semua orang mendapatkan dan mengkonsumsi antibiotik tanpa indikasi yang tepat dan berisiko terjadinya obat antibiotik,” ucapnya yang juga sebagai Wakil Ketua Pokja Kolaborasi TB/HIV Sumut.

Kepala Pusat Studi HAM Unimed, Majda El Muhtaj mengatakan akibat tema resistensi obat yang dikeluarkan WHO, hari ini menteri kesehatan mengeluarkan kebijakan soal resistensi obat. “Saya baru dengar kabar hari ini, menteri mengeluarkan kebijakan baru soal perlawanan obat,” ucapnya.

Dia menambahkan, elemen HAM atas kesehatan harus didasarkan pada ketersediaan, keterjangkauan, keberterimaan, dan kualitas. Tapi, hal yang kerap menimbulkan pelanggaran HAM kesehatan yakni soal keterjangkauan yang melingkupi non diskriminasi. (mag-7)

Diikuti Pereli Papan Atas

Langkat Rally 2011

MEDAN- Ajang reli bertajuk ‘Langkat Rally 2011’ yang digelar Sabtu-Minggu (9-10/4) ini menjadi arena persaingan para pereli papan atas Sumut.

Pada sesi pendaftaran hingga kemarin, seluruh pereli Sumut tampak sudah terdaftar  untuk ikut tampil dalam event dua hari penuh, yang mengambil lokasi di kawasan perkebunan Maryke dan Turangie Kabupaten Langkat itu.
Pimpinan Perlombaan, Elwin Siregar mengatakan pihaknya memastikan event dengan label kejurda tersebut diikuti 22 peserta. Jumlah tersebut potensial bertambah, karena beberapa nama masih belum mendaftar.

“Kita sangat gembira dengan antusias peserta. Dengan jumlah perserta ini, telah memperlihatkan bahwa Sumut tetap merupakan gudang para pereli di tanah air,” kata Elwin didampingi Sekum Panpel Prihatin Kasiman dan Ketua Harian IMI Sumut John Ismadi Lubis Kamis (7/4).

Dari deretan kompetitor Grup N atau kelas N4, tim Bla Bla Bla menurunkan wakil terbanyaknya, yakni empat peserta atas nama Ijeck, Doddy yang menggeber Subaru Impreza. Ada juga Harun Nasution dan Kiky Desky, yang menggeber Mitsubishi Lancer Evolution.

Dengan komposisi para drivernya, tim Bla Bla Bla pantas diunggulkan, terutama atas nama Ijeck, satu-satunya pereli Sumut yang pernah naik podium di ajang kejurnas reli, yakni sebagai runner-up pada seri II 2006. Sementara Harun, pernah mengenyam gelar juara nasional GR 2 yakni pada tahun yang sama.

Di grup GR 2 (kelas GR 2.2), tim Twenty menempatkan tiga pereli andalan mereka, masing-masing Arjun Kumar, Haris Abdillah serta pereli berpengalaman Harry Jonggi Pasaribu. Adapun tim Suzuki Spectra Indocafe yang mengandalkan Eddy WS, memimpin starting list yang dikeluarkan kemarin di antara peserta di kelas GR 2.1. Eddy bersama navigator Syariful Adil pemegang rekor gelar nasional N-16 2006 dan 2007 serta GR 2 di 2010, bahkan mendapat nomor start kecil, karena ditempatkan sebagai unggulan ke tujuh. Selain peserta di atas, masih ada nama lain semisal Robby Harahap dan Ahmad  Taufik Harahap dari MMRT, serta wakil Net Motorsport masing-masing Dian AP dan Dodi Sutanto.

Event ini memulai kegiatan pagi ini,  dengan  scrutineering bagi mobil peserta, di SPBU H Anif Jl. Cemara Medan, serta temu pers pada pukul 16.00 Wib di tempat yang sama. “Start reli dimulai Sabtu pagi dari alun-alun kantor bupati Langkat, di Stabat dan akan dilepas  Bupati Langkat H. Ngonesa Sitepu,  didampingi Muspida Tk. II, serta Ketua KONI Sumut dan Ketua IMI Sumut,” papar Elwin. Setelah start, para peserta  harus menempuh 9 SS (Spesial Stages/treyek) berjarak tempuh total 122,6 km, dengan rincian 3 SS har i petrama berjarak tempuh 40,8 km, di Maryke 1, Turangie A1 dan Turangie B1. (jun)

Pembalasan Klaten di Sritex Arena

Honda DBL 2011

SOLO – Pertandingan superketat mewarnai final Honda Development Basketball League (DBL) 2011 seri Jawa Tengah – South Region, di Sritex Arena Solo, Rabu (6/4) lalu. Tim putri SMA Padmawijaya Klaten berhasil mengalahkan SMA Regina Pacis Solo dengan skor 65-63.

Bagi tim asal Klaten tersebut, hasil ini merupakan pembalasan dari kekecewaan tahun lalu. Waktu itu, juga di final South Region, tim putri Regina Pacis yang menang 57-54.

Di final putra malam harinya, juara bertahan juga tumbang. Tim putra SMAN 3 Solo kemarin tak mampu membendung SMA Kalam Kudus Sukoharjo, kalah 43-51.

Dengan hasil ini, para SMA Padmawijaya Klaten dan SMA Kalam Kudus Sukoharjo sukses melangkah ke babak final Jawa Tengah, melawan tim putri dan putra SMA Karangturi Semarang, jawara North Region.
Laga final itu digelar Sabtu akhir pekan ini, 9 April, di Sritex Arena Solo. Bagi wakil South Region, kesempatan ini merupakan tantangan superberat. Tahun lalu, meski bermain di Solo, gelar juara Jateng disapu oleh tim-tim dari Semarang.

Usai final South Region kemarin, pasukan Klaten mengaku optimistis. “Kegagalan tahun lalu kami jadikan pelajaran penting. Skill dan mental anak-anak makin berkembang. Kami yakin tahun ini bisa memboyong gelar juara DBL Jawa Tengah,” tandas Kristianto Dono Prabowo, pelatih Padmawijaya Klaten.

Serunya final putri kemarin benar-benar menghibur ribuan penonton yang bergantian memadati tribun Sritex Arena. Total lebih dari 6.000 penonton menyaksikan dua laga kemarin, hampir menyamai total penonton tahun lalu.
“Dalam jumlah penonton, dari tahun lalu di Solo selalu lebih banyak dari Semarang. Ini salah satu kota terbesar Honda DBL di seluruh Indonesia. Padahal juara Jateng masih milik tim-tim Semarang. Antusiasme di sini memang luar biasa,” kata Masany Audri, general manager DBL Indonesia sebagai penyelenggara, di Solo kemarin.
“DBL ini konsisten ramai. Final tahun lalu dan tahun ini sama penuhnya. Sukses DBL mengundang kompetisi lain untuk tumbuh. Kami sangat bangga kalau pada tahun-tahun mendatang, DBL terus diselenggarakan di Sritex Arena,” tambah Megawati Budiono, penasihat Sritex Arena, yang menjadi partner penyelenggara Honda DBL 2011 di Kota Solo.

Menurut Anthony Christianto, ketua Perbasi Solo, dengan antusiasme seperti ini, gelar juara tinggal menunggu waktu. “Saya menaruh harapan besar pada final Jateng nanti. Semoga juara dari Solo bisa jadi juara DBL Jateng,” ucapnya. (nor/jpnn)

Futsal Pra PON Geber Fighting Spirit

MEDAN-Tim Futsal Pra PON Sumut yang dipersiapkan untuk menghadapi kualifikasi pada PON XVIII, diharapkan memiliki fighting spirit atau jiwa petarung, sehingga tidak
kalah sebelum bertanding.

“Tim Pra PON Futsal Sumut dapat memiliki skill yang baik dalam berlaga di PON nantinya,” Bilang Manajer tim futsal Sumut Zulham Effendi Siregar di Lapangan Futsal Disporasu Jalan Pancing Medan, Kamis (7/4).
Dilanjutkan Zulham, Tim Pra PON futsal Sumut lebih dahulu akan mengikuti Piala Emas Futsal Indonesia yang berlangsung di GOR  Ciracas Jakarta Timur pada 15-21 April 2011 nanti.

Piala Emas Futsal Indonesia tersebut nantinya akan diikuti 20 peserta, yakni dari tim Pra PON Sumbar, Pra PON Bengkulu, Pra PON Sumsel, Pra PON Jateng, Pra PON Papua dan Pra PON Sumut. Sedangkan tim lainnya seperti Cosmo FC, Gading Kusuma FC, Riska FC, Jakarta Corner FC, My Futsal, Bank Papua Kaimana, Futsal 35 Bandung, Surabaya FC, Kenambi Umbai FC, Himalaya FC, Papua Junior, Arena Futsal Malang dan Riau Futsal.

“Event Futsal Piala Emas nantinya merupakan kesempatan kepada tim futsal Pra PON Sumut untuk menjajal kemampuan.Oleh sebab itu, Saya harap pemain jangan cepat merasa puas dengan hasil yang sudah diperoleh sekarang ini saat berlaga uji coba dengan tim futsal yang ada di Sumut,” pesan Zulham.

Zulham yang juga Ketua KNPI Kota Medan, menekankan kepada pemain untuk meningkatkan disiplin diri sendiri dan kompak.

“Kalian sudah membawa nama Sumatera Utara, jadi jangan kecewakan masyarakat Sumatera Utara,” terangnya. (omi/uma)

Asa Tiga Terbaik

MEDAN- Kans PSMS finish di peringkat dua Klasemen Divisi Utama Wilayah I sudah tertutup. Satu-satunya harapan adalah menyodok ke peringkat tiga dan membuka peluang lolos ke babak delapan besar.

Meski ada harapan namun upaya duduk ke peringkat tiga bakal sulit. Pasalnya persaingan antara PSMS-Persih-Persipasi-Persita masih ketat. PSMS saat ini duduk di peringkat tiga dengan raihan 36 poin disusul Persipasi di peringkat lima dengan poin 34. Selanjutnya ada Persita di peringkat enam dengan poin 33 angka. PSMS-Persipasi dan Persita masih melakoni 20 laga, sedangkan Persih di peringkat tiga sudah menjalani 21 laga dengan kumpulan poin 37.

Sesuai regulasi pelaksanaan kompetisi divisi utama musim ini, babak delapan besar akan diisi klub yang berhasil finish di peringkat 1 dan 2 setiap grup. Divisi Utama punya tiga grup, jadi enam tim dengan peringkat terbaik otomatis lolos. Dua tim sisa untuk menggenapi delapan tim diambil dari posisi tiga terbaik. Dari tiga wilayah berarti hanya akan diambil dua tim.

Memasuki pekan ke 21, posisi tiga terbaik masing-masing tim masih cukup berimbang. Artinya peringkat tiga setiap wilayah masih punya kesempatan. Di wilayah I sejauh ini dihuni Persih dengan raihan 37 angka. Persih rawan terkudeta oleh skuad Ayam Kinantan sebab hanya selisih satu poin dan Persih sudah melakoni satu laga lebih banyak. Sedangkan di wilayah II, posisi tiga dihuni Gresik United dengan torehan 33 angka. Namun Gresik tak sendirian mengumpulkan poin 33. Di bawahnya ada Perseman dan PSIM yang mengumpulkan nilai sama dan mengekor di peringkat empat dan lima, tapi kalah selisih gol. Dan ketiga klub tersebut sudah melakoni 21 laga.
Di wilayah III, posisi tiga dihuni oleh PSBI Blitar dengan raihan 35 angka dari 20 kali tanding. PSBI relatif aman sebab peringkat empat yang dihuni Persebaya baru mengumpulkan 30 angka dari 19 kali main. Sesuai hitung-hitungan awal sampai pekan 21 ini, maka yang paling berpeluang lolos ke delapan besar adalah PSAP, Persiraja, Mitra Kukar, Persiram, Persidafon dan Persiba Bantul. Dan pendampingnya dari posisi tiga terbaik sejauh ini kandidat kuatnya adalah Persih dan PSBI Blitar.

Lalu bagaimana dengan PSMS? Tenang. Jalan ke delapan besar masih terbuka. Saratnya seluruh laga sisa harus disapu bersih, sembari berharap Persih-Persipasi-Persita tergelincir. Dengan demikian, posisi tiga besar bisa jadi milik PSMS.

Di kandang, PSMS masih akan melakoni laga kontra PSAP dan Persiraja. Diharapkan dua laga ini bisa dimenangi. Dengan tambahan dua kemenangan tersebut maka PSMS akan mengumpulkan 40 poin. Selanjutnya klub asuhan Suharto ini akan tandang ke markas Persikabo dan Persitara. Di atas kertas PSMS bakal sulit mengumpulkan poin penuh dari dua laga itu. Kalau  dari dua lawatan itu PSMS bisa mencuri dua angka, maka nilai akhir PSMS musim ini adalah 42 poin. Poin yang cukup mengantarkan PSMS duduk di peringkat tiga terbaik di bawah PSAP dan Persiraja yang kini mengumpulkan 44 angka.  (ful)

Yosefh Ostanika Ditinggal

Bintang Medan membawa 17 pemain untuk melakoni laga tandang menghadapi Bandung FC Sabtu (9/4). Striker lokal andalan Bintang Medan, Yosefh Ostanika tak dibawa serta karena masih dibalut cedera.

Semula, 18 pemain direncanakan dibawa pada lawatan ke Bandung, namun, belum pulihnya cedera pemain yang akrab disapa Nico itu membuat pelatih Michael Feichtenbeiner hanya membawa 17 pemain untuk melakoni laga di Stadion Mashud Wisnusaputra, Kuningan itu. “Kami berharap Yoseph bisa sembuh. Tetapi hingga hari ini (kemarin), dia belum pulih, jadi tidak dibawa,” tandasnya.

Yoseph Ostanika memang baru menciptakan dua gol namun, kecepatannya dibutuhkan tim.  “Rekor tandang tidak bagus. Kami ingin memperbaikinya,” ujar Feichtenbeiner sebelum berangkat kemarin.

Soal strategi Feichtenbeiner berencana menerapkan pola defensif. “Untuk pertandingan nanti, kami akan mengintensifkan pola bertahan dengan counter attack, baru babak kedua menyerang. Ketika tim  menyerang sejak awal dan kebobolan lebih dulu, mental akan dop,” sebut pria 50 tahun itu. (ful)