27.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Pembalasan Klaten di Sritex Arena

Honda DBL 2011

SOLO – Pertandingan superketat mewarnai final Honda Development Basketball League (DBL) 2011 seri Jawa Tengah – South Region, di Sritex Arena Solo, Rabu (6/4) lalu. Tim putri SMA Padmawijaya Klaten berhasil mengalahkan SMA Regina Pacis Solo dengan skor 65-63.

Bagi tim asal Klaten tersebut, hasil ini merupakan pembalasan dari kekecewaan tahun lalu. Waktu itu, juga di final South Region, tim putri Regina Pacis yang menang 57-54.

Di final putra malam harinya, juara bertahan juga tumbang. Tim putra SMAN 3 Solo kemarin tak mampu membendung SMA Kalam Kudus Sukoharjo, kalah 43-51.

Dengan hasil ini, para SMA Padmawijaya Klaten dan SMA Kalam Kudus Sukoharjo sukses melangkah ke babak final Jawa Tengah, melawan tim putri dan putra SMA Karangturi Semarang, jawara North Region.
Laga final itu digelar Sabtu akhir pekan ini, 9 April, di Sritex Arena Solo. Bagi wakil South Region, kesempatan ini merupakan tantangan superberat. Tahun lalu, meski bermain di Solo, gelar juara Jateng disapu oleh tim-tim dari Semarang.

Usai final South Region kemarin, pasukan Klaten mengaku optimistis. “Kegagalan tahun lalu kami jadikan pelajaran penting. Skill dan mental anak-anak makin berkembang. Kami yakin tahun ini bisa memboyong gelar juara DBL Jawa Tengah,” tandas Kristianto Dono Prabowo, pelatih Padmawijaya Klaten.

Serunya final putri kemarin benar-benar menghibur ribuan penonton yang bergantian memadati tribun Sritex Arena. Total lebih dari 6.000 penonton menyaksikan dua laga kemarin, hampir menyamai total penonton tahun lalu.
“Dalam jumlah penonton, dari tahun lalu di Solo selalu lebih banyak dari Semarang. Ini salah satu kota terbesar Honda DBL di seluruh Indonesia. Padahal juara Jateng masih milik tim-tim Semarang. Antusiasme di sini memang luar biasa,” kata Masany Audri, general manager DBL Indonesia sebagai penyelenggara, di Solo kemarin.
“DBL ini konsisten ramai. Final tahun lalu dan tahun ini sama penuhnya. Sukses DBL mengundang kompetisi lain untuk tumbuh. Kami sangat bangga kalau pada tahun-tahun mendatang, DBL terus diselenggarakan di Sritex Arena,” tambah Megawati Budiono, penasihat Sritex Arena, yang menjadi partner penyelenggara Honda DBL 2011 di Kota Solo.

Menurut Anthony Christianto, ketua Perbasi Solo, dengan antusiasme seperti ini, gelar juara tinggal menunggu waktu. “Saya menaruh harapan besar pada final Jateng nanti. Semoga juara dari Solo bisa jadi juara DBL Jateng,” ucapnya. (nor/jpnn)

Honda DBL 2011

SOLO – Pertandingan superketat mewarnai final Honda Development Basketball League (DBL) 2011 seri Jawa Tengah – South Region, di Sritex Arena Solo, Rabu (6/4) lalu. Tim putri SMA Padmawijaya Klaten berhasil mengalahkan SMA Regina Pacis Solo dengan skor 65-63.

Bagi tim asal Klaten tersebut, hasil ini merupakan pembalasan dari kekecewaan tahun lalu. Waktu itu, juga di final South Region, tim putri Regina Pacis yang menang 57-54.

Di final putra malam harinya, juara bertahan juga tumbang. Tim putra SMAN 3 Solo kemarin tak mampu membendung SMA Kalam Kudus Sukoharjo, kalah 43-51.

Dengan hasil ini, para SMA Padmawijaya Klaten dan SMA Kalam Kudus Sukoharjo sukses melangkah ke babak final Jawa Tengah, melawan tim putri dan putra SMA Karangturi Semarang, jawara North Region.
Laga final itu digelar Sabtu akhir pekan ini, 9 April, di Sritex Arena Solo. Bagi wakil South Region, kesempatan ini merupakan tantangan superberat. Tahun lalu, meski bermain di Solo, gelar juara Jateng disapu oleh tim-tim dari Semarang.

Usai final South Region kemarin, pasukan Klaten mengaku optimistis. “Kegagalan tahun lalu kami jadikan pelajaran penting. Skill dan mental anak-anak makin berkembang. Kami yakin tahun ini bisa memboyong gelar juara DBL Jawa Tengah,” tandas Kristianto Dono Prabowo, pelatih Padmawijaya Klaten.

Serunya final putri kemarin benar-benar menghibur ribuan penonton yang bergantian memadati tribun Sritex Arena. Total lebih dari 6.000 penonton menyaksikan dua laga kemarin, hampir menyamai total penonton tahun lalu.
“Dalam jumlah penonton, dari tahun lalu di Solo selalu lebih banyak dari Semarang. Ini salah satu kota terbesar Honda DBL di seluruh Indonesia. Padahal juara Jateng masih milik tim-tim Semarang. Antusiasme di sini memang luar biasa,” kata Masany Audri, general manager DBL Indonesia sebagai penyelenggara, di Solo kemarin.
“DBL ini konsisten ramai. Final tahun lalu dan tahun ini sama penuhnya. Sukses DBL mengundang kompetisi lain untuk tumbuh. Kami sangat bangga kalau pada tahun-tahun mendatang, DBL terus diselenggarakan di Sritex Arena,” tambah Megawati Budiono, penasihat Sritex Arena, yang menjadi partner penyelenggara Honda DBL 2011 di Kota Solo.

Menurut Anthony Christianto, ketua Perbasi Solo, dengan antusiasme seperti ini, gelar juara tinggal menunggu waktu. “Saya menaruh harapan besar pada final Jateng nanti. Semoga juara dari Solo bisa jadi juara DBL Jateng,” ucapnya. (nor/jpnn)

Artikel Terkait

Panpel Klaim PSMS U-15 Tak Curi Umur

Honda DBL All-Star 2016 Tiba di AS

GOR Samudra Riuh Lagi

Terpopuler

Artikel Terbaru

/