28 C
Medan
Tuesday, December 30, 2025
Home Blog Page 15418

Tak Punya Pelatih Hanya Didampingi Istri

Petinju M Rachman Bangkit Lagi, Jadi Juara Dunia Tertua di Indonesia

Bagi petinju, meraih gelar juara dunia di usia menjelang 40 tahun termasuk langka. Tapi, itulah yang terjadi pada Muhammad Rachman. Dia akhirnya berhasil meraih juara dunia lagi setelah karir bertinjunya sempat terseok-seok.

MUHAMMAD AMJAD, Jakarta

Ruang VIP di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, mendadak ramai pada Rabu (20/4) malam lalu. Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng, Ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) n
Gordon Mogot, dan beberapa insan olahraga tanah air terlihat berkumpul di sana.

Berkumpulnya para petinggi olahraga tanah air itu terjadi secara mendadak. Kehadiran mereka di bandara ternyata diputuskan dengan tiba-tiba pada hari itu juga untuk menyambut kedatangan juara dunia tinju kelas terbang mini (47,6 kg) WBA baru, M Rachman.

Kesuksesan Rachman memang tidak diprediksi oleh kalangan olahraga tanah air. Sebab, tidak ada gembar-gembor sebelumnya tentang rencana dia menantang juara dunia asal Thailand, Kwantai Sithmorseng. Itu pula yang diungkapkan Andi saat menyambut Rachman. “Anda pergi tidak bilang-bilang. Ternyata, saat pulang membuat kami terkejut dengan membawa kemenangan dan sabuk juara,” kata mantan juru bicara kepresidenan itu.

Dia juga memuji Rachman. Sebab, saat meraih gelar juara dunia itu, dia tidak muda lagi, hampir memasuki usia 40 tahun. “Kami bangga karena dia telah berhasil mengharumkan nama Indonesia. Istimewanya, dia sudah tua. Kalau saya boleh sebut, tua-tua nanas, makin tua makin ganas,” ujar Andi.

Rachman menceritakan, kesuksesannya membawa pulang gelar juara dunia tak bisa dilepaskan dari sikapnya selama ini. Dia memang sengaja berangkat diam-diam ke Thailand. Dengan cara begitu, dia menjadi lebih tenang dan tidak terlalu terbebani. “Lebih baik begini (berangkat diam-diam). Saya bisa lebih berkonsentrasi. Selain itu, tidak ada pikiran lain-lain dari saya. Mungkin berbeda kalau rame-rame berangkatnya,” ucapnya saat ditemui di Jakarta (21/4) lalu.

Keberhasilan Rachman itu harus dilalui dengan jalan cukup panjang. Sebab, dia sebenarnya sudah dianggap habis oleh insan tinju tanah air. Bisa jadi, karena anggapan itu pula, nyaris tidak terdengar rencana pertarungannya.

Petinju kelahiran Merauke, Papua, itu mengatakan, keberhasilannya bertanding melawan juara dunia dari Thailand tidak didapatkan dengan mudah. Kesempatan itu didapat karena dia memang sering bertarung di luar negeri.

Sebelumnya, Rachman merebut sabuk juara dunia kelas terbang mini versi IBF pada 2004. Gelar tersebut melayang pada 2007 setelah dia ditaklukkan petinju Filipina, Florante Condes. Setelah itu, Rachman ternyata tidak berhenti. Dia masih meneruskan karir bertinjunya.

Pertarungan besar yang sempat dia lakoni sebelum 2011 adalah pada 2009. Saat itu dia menantang juara dunia versi WBC Oleydong Sithsamercai asal Thailand. Dalam pertarungan yang digelar di Thailand itu, Rachman kembali harus menelan kekalahan. “Saat itu saya belum merasa waktunya untuk berhenti meskipun sudah tua. Saya tetap bertinju karena ini hobi saya. Jadi, saya terus saja berlatih,” terangnya.

Belajar dari kekalahan itu, Rachman lebih mematangkan persiapan. Hebatnya, dia tidak perlu seorang pelatih yang mendampinginya berlatih.

Rachman membuat sendiri program latihannya. Pada medio 2010 itu, Rachman telah bertanding dua kali, dan keduanya dia menangkan. Peringkatnya pun terus melorot dari sepuluh besar hingga hanya berada di peringkat ke-12. Namun, keberuntungan berpihak kepadanya.

Pada akhir 2010, juara dunia WBA Kwantai memilih melakoni pertarungan choice (pilihan). Saat itu promotor dari bendera Galaxy Promotion, Niwat Laosuwanwat, menawarinya menjadi lawan Kwantai.

“Saya mengiyakannya saja. Saya melihat itu adalah kesempatan besar untuk kembali menjadi juara dunia,” ucapnya. Dia pun membuat persiapan secara matang. Selama persiapan tanpa pelatih itu, Rachman hanya didampingi sang istri (Dia tidak mau menyebutkan namanya) berlatih setiap pagi dan sore.

Melihat hasil latihan, lanjut Rachman, dia semakin yakin bahwa fisiknya masih mampu menghadapi petinju Thailand itu.

“Istri saya sebagai timer (pemantau waktu saya) saat berlatih fisik. Latihan saya lakukan mandiri di rumah dan alun-alun Blitar,” bebernya. Selain faktor persiapan, Rahman mengaku kesuksesannya disebabkan pihak lawan cenderung meremehkannya. Sebab, saat berangkat ke Thailand dia hanya didampingi tiga koleganya. Bahkan, sang manajer Erik Purna Irawan juga tidak ikut.

Setibanya di Thailand, saat timbang badan pada Senin (18/4), Rachman ternyata juga kelebihan berat 5 ons dari 47,6 kg yang diwajibkan. Karena itu, dia sempat skipping 15 menit hingga berat badannya memenuhi syarat.
“Mungkin dari beberapa alasan itu lawan semakin meremehkan saya. Dia melihat saya tidak siap sehingga menjadi kurang waspada,” ungkapnya.

Meskipun sempat terjatuh dua kali pada ronde kedua dan kelima, Rachman akhirnya berhasil membalikkan kedudukan dan meng-KO Kwantai pada ronde ke-9. “Melihat lawan terlalu percaya diri, saya semakin termotivasi dan yakin juga bahwa saya pasti bisa mengalahkannya. Itu akhirnya terbukti,” ujarnya.

Rachman menyebut akan meneruskan karir bertinjunya hingga benar-benar habis. Selama masih mampu bertarung, Rachman akan berusaha keras untuk mempertahankan sabuk juaranya. “Saya tidak akan pensiun dalam waktu dekat. Saya akan berusaha mempertahankan sabuk ini selama mungkin.

Saya juga tidak akan mencari pelatih, karena dengan program saya ternyata saya mampu,” tandas petinju dengan rekor 64 kali tanding dengan 49 kali menang (33 KO/TKO), 10 kali kalah, dan 5 kali draw tersebut. (c2/kum/jpnn)

Bintang Medan Optimis Menang Tandang

Bintang Medan akan tampil full team kontra Bogor Raya di Stadion Cibinong Sabtu (23/4) sore ini. Kondisi itu tak ayal membuat Soldier Kinantan menargetkan kemenangan laga tandang perdana.

Bek jangkung Amin Kamoun, gelandang senior Ahn Hyo Yeon, Gutti Ribeiro dan Yoseph Ostanika dipastikan turun pada partai tandang ke tujuh tim berjuluk Soldier Kinantan ini. “Banyak pemain yang sudah pulih. Jadi kami punya lebih banyak pilihan dan itu bagus. Saya sudah bilang sama pemain bahwa kami punya peluang untuk meraih kemenangan tandang perdana besok (hari ini),” ujar arsitek Bintang Medan Michael Feichtenbeiner kemarin.

Lini belakang bakal lebih kokoh dengan hadirnya Amin. Kendati belum memutuskan siapa yang bakal masuk menjadi winning eleven, Michael memastikan, Amin akan dipasangkan di lini belakang sejak awal. Dengan begitu, Steve Pantelidis tetap akan mengisi posisi andalannya, lini tengah. “Steve tetap di posisinya di lini tengah sebagai pengontrol pertahanan dan penyerangan,” tandasnya.

Di lini tengah, Michael beserta asistennya juga tengah mempertimbangkan siapa yang turun di awal. Ada Ahn yang punya teknik yang bagus. Ada juga Yoseph Ostanika yang memiliki kecepatan prima untuk ditempatkan sebagai second striker.

“Ahn dan Yoseph sedang dipersiapkan untuk turun menjadi gelandang menyerang. Tapi mungkin di awal, kami akan pasangkan Ahn. Untuk Gutti yang punya kemampuan finishing satu sentuhan dan heading yang baik, kami mungkin akan dudukkan dia di bench sebagai pengganti, yang jelas kami akan pasangkan dia untuk mengakomodir strategi yang kami siapkan,” lanjut pria kelahiran Stuttgart Jerman 50 tahun lalu itu.

Bogor Raya saat ini berada pada posisi sembilan klasemen sementara Liga Primer Indonesia (LPI) musim ini dengan mengantongi 18 poin dari 12 kali pertandingan yang digelar, terpaut tiga angka lebih banyak dari Bintang Medan yang berada di posisi 12. Diakui Michael, skuad  besutan John Arwandi tersebut merupakan tim yang memiliki statistik yang bagus. “Kami melihat pertandingan Bogor Raya lewat DVD.  Mereka termasuk tim yang cukup sukses di LPI dan tidak terkalahkan di lima pertandingan terakhir.

Tapi sejujurnya, kekuatan tim kami juga saat ini komplet. Mudah-mudahan kami bisa menunjukkan permainan seperti beberapa pertandingan terakhir, terutama saat menghadapi Bandung Raya di kandangnya, kami bisa memenangkan pertandingan,” pungkasnya.

Sementara itu Manajer Bogor Raya Pramasatya Majid yang dikonfirmasi kemarin mengakui, tidak ada persiapan spesial yang dilakukan pihaknya jelang menghadapi Bintang Medan.

Di satu sisi, kekuatan yang dimiliki Bogor Raya dan Bintang Medan cukup berimbang. Kemenangan yang diraih dua tim tersebut di pertandingan sebelumnya menegaskan bahwa kedua tim memiliki kekuatan yag relatif berimbang.

“Menghadapi Papua di pertandingan sebelumnya kami menang, begitu juga dengan Bintang Medan yang menang menghadapi Tangerang Wolves. Jadi kekuatan kedua tim juga relatif sama, tinggal, siapa yang mampu memaksimalkan kemampuannya untuk meraih kemenangan besok,” kata pria yang biasa disapa Pram itu.

Tapi dia mengakui, bermain di hadapan publik pendukung tentunya bisa menjadi kans tersendiri Bogor Raya untuka berpeluang memenangkan pertandingan. “Ada keuntungan memang bagi Bogor Raya untuk menang karena bermain di stadion yang telah dikenalnya. Tapi saya rasa LPI tidak ada tim yang punya kekuatan dominan, dan kans siapa saja untuk menang itu tetap ada,” tandasnya. (ful)

Nginap di Hotel, HP Ditukar

Pengalaman Muriadi (24), dapat menjadi pelajaran bagi Anda yang suka numpang ngecas HP lowbat. Pasalnya, HP Muriadi dengan tipe 5300 ditukar dengan HP tipe 3315 yang kondisinya dalam keadaan rusakn oleh karyawan hotel tempatnya menginap.

Ceritanya, saat itu Muriadi warga Jalan Polonia Gang A, Kecamatan Medan Polonia bersama pacarnya, Devi (23) menginap di satu hotel di kawasan Jalan Setia Budi Medan. Usai berurusan dengan penjaga hotel untuk memesan kamar dan membayar uang penginapan sebesar Rp35 ribu, mereka langsung masuk ke kamar. Karena di dalam kamar tersebut tidak ada cok listrik, Muriadi pun keluar kamar dan menemui penjaga hotel. Dia menitipkan HP nya untuk dicas, karena lowbat.

Tak berapa lama, seorang karyawan hotel mendatangi kamar Muriadi untuk mengembalikan HP nya, dengan alasan terjadi pemadaman listrik dari PLN. Namun saat melihat HP tersebut, Muriadi kaget. Karena HP yang diberikan karyawan hotel itu bukan HP miliknya, tetapi kartunya memang miliknya.

Muriadi pun protes. Dia minta kepada karyawan hotel itu untuk segera mengembalikan HP nya. Namun karyawan hotel tersebut berkilah dan mengatakan, “Tadi sewaktu di dalam kantor hotel, saya bersama anak pemilik hotel. Memang tadi HP nya ada ku tinggal sebentar. Aku curiga kepada anak pemilik hotel.”

Karena tidak ada penyelesaian, Muri bersama Devi melaporkan peristiwa itu ke Polsek Delitua dalam nomor laporan STBL/262/IV/2011/SU/Resta Medan/Sek Delta. Dimana didalam laporannya, pemilik hotel telah melanggar Pasal 363.

“ Kita masih melakukan pemeriksaan saksi dan rencananya kita akan memanggil pemilik hotel untuk dimintai keterangannya,” ujar Kapolsek Delitua, Kompol SP Sinulingga melalui Kanit Reskrim Iptu Simion Sembiring.(adl)

Rahudman Sindir Kinerja Eldin

Penertiban Ternak Babi

MEDAN- Penertiban ternak babi di Kota Medan, tidak pernah memberikan hasil yang memuaskan. Kenyataan itu diakui Wali Kota Medan Rahudman Harahap saat memberikan pemaparan kepada para lurah dan camat se-Kotan Medan serta jajaran Kepala Satuan Kerja Perangkat (SKPD) Pemko Medan di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Medan Jalan Sudirman, Kamis malam (21/4).

Menurut Rahudman, selalu gagalnya penertiban ternak babi tersebut dikarenakan, penertiban yang dilakukan tidak dilakukan berdasarkan perencanaan yang matang. Dijelaskannya, seharusnya ada inisiatif SKPD terkait yakni, Dinas Pertanian dan Kelautan (Distanla) Medan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Ketua Tim Penertiban yang dibawahi Assisten Pemerintahan, Daudta P Sinurat.

Inisiatif tersebut misalnya, adanya cara-cara intelijen yang dilakukan terlebih dahulu. Dari cara itu, barulah diketahui langkah-langkah yang bisa diambil dan dilakukan. Potensi kegagalan pun relatif kecil, ketimbang yang dilakukan beberapa waktu lalu. Rahudman kemudian mengekspos gagalnya penertiban babi di Medan Denai dan Medan Labuhan yang berakhir bentrok.

“Harusnya ada inisiatif. Ada operasi intelijen dulu, baru kita bisa mengetahui cara yang seperti apa yang akan dilakukan. Cara ini terbukti, dan inilah yang dilakukan TNI maupun kepolisian. Ini, tidak pernah bekerja badan intelijen yang telah kita buat,” tandas Rahudman.

Dalam pemaparan tersebut, secara halus Rahudman menyindir kinerja Wakil Wali Kota Dzulmi Eldin. Pasalnya, Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) Pemko Medan diketuai Wakil Wali Kota Medan Dzulmi Eldin dan diwakili Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kota Medan Drs Vuko Redward Bakkara Msi terkesan tidak bekerja maksimal.

“Ini Kepala Kesbangpolinmasnya duduk-duduk saja. Kalau tidak ditegur, tidak ada kerjanya. Harus bekerja, mencari inisiatif sendiri. Seharusnya dari Kesbangpolinmas inilah kita bisa mengetahui apa alternatif yang akan kita lakukan,” tukasnya.

Mulai sekarang, sambung Rahudman, Kepala Kesabngpolinmas harus menunjukkan kinerjanya. Bagaimana menyusun strategi, bukan hanya dalam upaya penertiban ternak babi, tapi untuk menghadapi jika ada persoalan-persoalan lain. Mendengar apa yang disampaikan Rahudman, Vuko hanya terdiam, tidak melakukan pembelaan diri. (ari)

Kadis Perhubungan tak Tahu Tugasnya

Belum lekang dalam ingatan, saat Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Syarif Armansyah Lubis diberi shock therapy oleh para anggota Komisi D DPRD Medan, saat menghadiri rapat dengar pendapat Komisi Dn DPRD Medan, Jum’at (8/4) lalu.

Dalam rapat tersebut, terungkap bahwa banyak persoalan yang tidak bisa diatasi Syarif Armansyah atau yang akrab disapa Bob tersebut selaku Kadis Perhubungan Medan. Dari persoalan kemacetan, parkir berlapis, pungli serta retribusi parkir yang tak jelas arahnya, hingga ke persoalan marka jalan.

Anehnya, sampai saat ini kritikan para anggota Komisi D DPRD Medan tersebut seolah tak digubris. Buktinya, sampai saat ini belum ada upaya perbaikan yang dilakukan Dishub Medan.
Mengenai hal in, berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos Ari Sisworo dengan Ketua Fraksi PKS DPRD Medan Salman Al Farisi.

Bagaimana Anda memandang masalah perhubungan di Kota Medan?
Masalah perhubungan, terutama lalulintas adalah merupakan masalah keindahan kota. Kalau tidak diatur, maka akan membuat wajah Kota Medan menjadi buruk. Memang kita ketahui, sampai sejauh ini belum ada realisasi nyata yang dilakukan Dishub Medan, khususnya Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan.

Apalagi sebenarnya, Kepala Dinas Perhubungan ini sudah pernah diberi kritikan dan masukkan, tapi nyatanya kritikan dan masukkan itu tidak dilakukan. Pada akhirnya, terkesan Kepala Dinas Perhubungan Medan ini tidak peduli dengan anggota dewan khususnya Komisi D DPRD Medan.

Pendapat Anda tentang sikap acuh Kepala Dinas Perhubungan Medan terhadap kritik dan masukkan Komisi D tersebut?
Saya pikir dan kita semua ketahui, anggota dewan adalah representasi rakyat dan masyarakat. Jadi, kalau masukkan dan kritikan dari anggota dewan saja tidak digubris, bagaimana dengan masyarakat. Seharusnya, kalau Kepala Dinas Perhubungan Medan itu bijak, dia bisa mengambil sikap terkait kritikan dan masukkan itu.

Caranya?
Dengan meningkatkan kinerja dan memberikan bukti kalau memang ada yang telah diperbaiki. Tapi, nyatanya tidak ada. Kemacetan, parkir berlapis, retribusi yang tak jelas, marka jalan dan sebagainya tetap masih terjadi. Kondisi seperti ini juga telah menunjukkan, Kadis Perhubungan Medan lalai terhadap tugas-tugasnya.

Yang diketahuinya, hanya menempatkan petugas-petugasnya di lapangan saja, menggantikan aparat kepolisian untuk mengatur lalulintas. Tidak lebih dari itu. Kalau Kepala Dinas Perhubungan Medan paham akan tugasnya, harusnya melakukan upaya perubahan. Karena, dengan lalulintas dan perhubungan yang baik, akan memberikan hal yang baik pula.

Hal apa itu?
Dengan kondisi lalulintas dan perhubungan yang baik, akan memperlancar aktifitas masyarakat. Otomatis pula roda perekonomian juga semakin lancar.

Jadi, sikap apa yang harus diambil Wali Kota Medan?
Dengan sikap yang ditunjukkan Kepala Dinas Perhubungan Medan tersebut, baik belum adanya program dan upaya perbaikan dalam bidang perhubungan, maupun terkesan mengacuhkan masukkan anggota dewan khususnya Komisi D DPRD Medan, saya pikir, Wali Kota Medan tidak usah berpikir panjang lagi untuk mengevaluasi kepala dinas ini. Bila perlu, ganti dengan orang lain. Tempatkan orang yang tepat atau orang yang lebih pantas, agar persoalan lalu lintas yang kita alami ini bisa teratasi.(*)

Kepala Inspektorat Diperiksa Kejari

Kasus Hanas Terus Berlanjut

MEDAN- Pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan, terus melakukan penyidikan terhadap kasus dugaan korupsi yang diduga dilakukan mantan Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Medan 2010, Hanas Hasibuan. Pendalaman kasus tersebut yakni, dengan cara memintai keterangan pihak Pemko Medan dalam hal ini bagian Inspektorat Kota Medan.

Pengakuan itu dikemukakan Kepala Inspektorat Pemko Medan Farid Wajedi saat ditemui Sumut Pos di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Medan, usai acara pemaparan mendadak Walin Kota Medan Rahudman Harahap kepada para lurah dan camat serta semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemko Medan di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Medan, Jalan Sudirman Medan, Kamis malam (21/4).

Meskipun awalnya, Kepala Inspektorat Pemko Medan Farid Wajedi membantah hal tersebut. Namun, setelah didesak akhirnya Farid Wajedi pun mengakui, pihak Inspektorat Pemko Medan memang telah dipanggil Kejari Medan guna memberikan keterangan mengenai persoalan yang membelenggu Hanas Hasibuan yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Kadispora) Medan.

“Kalau pun saya tutupi, pasti kalian (wartawan, red) juga tahu dari Kejari. Tapi, kita cek dulu lagi ya. Takutnya saya salah-salah ngomong. Kalau persoalan ini kan sewaktu Kepala Inspektoratnya Pak Syahminan,” ungkapnya.

Farid Wajedi juga mengaku, akan memberikan keterangan yang sebenar-benarnya ketika nanti memberikan keterangan kepada pihak Kejari Medan.
“Kita tanya lagi nanti Pak Syahminan mengenai hal itu, jadi nanti biar jelas dalam pemberian keterangannya,” tuturnya.

Sementara itu, Hanas Hasibuan yang berusaha dikonfirmasi Sumut Pos pada acara yang sama terlihat terus menghindar dari kejaran wartawan Sumut Pos.
Ketika hendak ditanya, Hanas langsung pasang aksi menelpon atau menerima telepon. Dan itu terlihat beberapa kali.

Diketahui, kasus dugaan korupsi di Bagian Humas Setdako Medan adalah pada tahun anggaran 2010 lalu sebesar Rp2,049 miliar lebih. Total anggaran tersebut berasal dari APBD dan PAPBD 2010. Antara lain, anggaran penyediaan bahan-bahan bacaan dan perundang-undangan sebesar Rp910 juta, anggaran penyediaan bacaan buku kliping dari surat kabar, majalah dan tabloid sebesar Rp100 juta dan dinaikkan menjadi Rp 135 juta pada Perubahan APBD 2010.

Lalu anggaran penerbitan buku petunjuk telepon sebesar Rp104.280.000, anggaran peliputan penyelenggaraan kegiatan kepala daerah pada hari kerja dan hari libur sebesar Rp350 juta dan jumlahnya naik menjadi Rp450 juta pada PABPD 2010.(ari)

Masak HP di Microwave, Samsung Bayar Rp40 Juta

SEOUL – Seorang warga Korea Selatan (Korsel) memasak telepon selulernya di dalam microwave, setelah dimasak pria tersebut langsung lalu mengajukan klaim ganti rugi. Anehnya, ganti rugi didapat sekitar 5 juta won setara dengan Rp40 juta.

Uang ganti rugi tersebut didapatkannya ternyata tak bertahan lama, pria itu akhirnya dipenjara lantaran melakukan pemerasan. Seorang pria yang diketahui memiliki nama keluarga Lee harus mendekam di penjara selama satu tahun akibat menipu perusahaan pembuat telepon seluler.

Lee (28), menerima ganti rugi itu dari perusahaan pembuat telepon seluler, Samsung Electronics, setelah mengklaim telepon selulernya meledak ketika tengah diisi baterainya.

“Lee telah menipu Samsung agar memberi ganti rugi dengan memanfaatkan klaim perusahaan enggan melayani keluhan konsumen,” demikian putusan pengadilan seperti dilansir AFP, Jumat (22/4).

Setelah media memberitakan mengenai klaimnya, Lee melancarkan aksi unjuk rasa seorang diri di depan kantor pusat Samsung dan di Bandara Internasional Incheon sebelum kompensasi diberikan padanya. (bbs/jpnn)

Jatuh dari Lantai 4, Bayi 16 Bulan Selamat

ORLANDO- Seorang bayi perempuan berusia 16 bulan terhindar dari maut setelah jatuh dari lantai empat sebuah balkon hotel. Bayi itu terhindar dari maut karena ada turis asal Inggris yang menangkapnya di lantai dasar.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (22/4), kejadian ini berlangsung di sebuah hotel di Orlando, Amerika Serikat (AS) sekitar pukul 23.00 waktu setempat Rabu (20/4) lalu. Sang bayi jatuh dari balkon hotel mengarah ke area kolam renang.

Helen Beard (44), turis asal Inggris yang menangkap bayi tersebut bercerita, saat itu dia sedang berada di kolam renang. Lalu dia melihat seorang bayi bergelantungan di balkon.

Saat itu, Beard langsung berlari ke lokasi kemungkinan jatuhnya si bayi. Meski berbeda tiga lantai, Beard terus memperhatikan arah jatuh bayi tersebut.Untungnya, bayi bernama Jah-Nea Myles itu berhasil ditangkap meski sempat terselip dari lengannya.

“Saya fikir Tuhan bersama saya karena bayi saya selamat. Saya juga berterima kasih pada wanita yang menolongnya karena dia adalah malaikat yang dikirim dari surga,” ucap Ibunda bayi tersebut, Helena Myles.

Saat ditanya alasan jatuhnya bayi, Myles mengaku teledor. Dia menitipkan anaknya itu kepada temannya yang tidak menyadari kalau Jah-Nea sudah jatuh ke balkon. (bbs/jpnn)

6 Militer Tewas, Belasan Luka-luka

Kamboja-Thailand Saling Serang

BANGKOK- Hubungan Militer Thailand dan Kamboja kembali terlibat aksi baku tembak. Hal tersebut lantaran sengketa batas wilayah di dekat kuil Hindu Preah Vihear. Akibatnya, 6 orang tewas dan 12 lainnya terluka, termasuk 3 tentara Thailand yang dilaporkan dalam kondisi kritis.

Korban tewas terdiri dari 3 tentara Thailand dan 3 tentara Kamboja. Ribuan penduduk desa juga terpaksa dievakuasi. Demikian seperti dilansir AFP, Jumat (22/4).

Berdasarkan catatan yang disampaikan, kejadian paling serius sejak pertempuran pada Februari 2011 lalu. Pertempuran di dekat kuil Preah Vihear yang telah berumur 900 tahun itu menyebabkan 10 orang tewas.

“Tentara Kamboja yang menembak pertama kali dengan senapan di Thailand dan kami hanya melakukan pembalasan yang sesuai. Saya pikir Kamboja ingin mengambil alih kuil di perbatasan,” kata Menteri Pertahanan Thailand, Jenderal Prawit Wongsuwon.
Sebaliknya, Kamboja menuduh tentara Thailand memasuki 0,4 kilometer (0,25 mil) ke wilayahnya.

“Pasukan Thailand berbaris langsung menuju posisi pasukan Kamboja yang ditempatkan di kuil Krabei Ta dan meluncurkan serangan tak beralasan. Ini adazlah satu lagi invasi Thailand di Kamboja dan kita tidak bisa menerima hal ini,” kata Juru Bicara Pemerintah Kamboja, Phay Siphan.

Perbatasan Thailand-Kamboja tak sepenuhnya dibatasi, sebagiannya dipenuhi dengan ranjau darat sisa dari perang di Kamboja. Konflik memanas ketika UNESCO memberikan status kuil Hindu Preah Vihear sebagai warisan dunia.

Pengadilan Dunia pada tahun 1962 memutuskan bahwa kuil itu milik Kamboja, namun kedua negara mengajukan klaim kepemilikan seluas 4,6 kilometer persegi (1,8 mil persegi) dari daerah yang berdekatan.

Menyikapi ini, Pemerintah Indonesia selaku Ketua ASEAN meminta Kamboja dan Thailand segera berhenti saling tembak Sebaiknya diselesaikan kembali dengan mengutamakan perundingan untuk mengatasi sengketa perbatasan.

“Indonesia, selaku Ketua ASEAN, menyerukan agar Kamboja dan Thailand segera menghentikan pertikaian insiden militer di antara keduanya, yang terjadi hari ini tanggal 22 April 2011,” demikian pernyataan Kementrian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia. (bbs/jpnn)

AS Kerahkan Predator ke Libya

WASHINGTON – Berlarutnya penyelesaian krisis Libya membuat Negeri Paman Sam tak sabar. Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama, Kamis (22/4) menyetujui pengiriman pesawat pembom canggih predator untuk segera mematahkan perlawanan pasukan loyalis Muammar Kadhafi.

Menteri Pertahanan AS, Robert Gates membenarkan, pesawat pembom bersenjata akan dilibatkan dalam misi di Libya. Dia menambahkan bahwa pesawat tanpa awak tersebut disetujui sang pemimpin. “Presiden Obama telah menyatakan pesawat tersebut memiliki kemampuan unik dan memutuskan untuk menggunakannya,” terang Gates dalam jumpa pers.

Menhan menambahkan, predator akan disiagakan sesuai kebutuhan NATO. Keputusan tersebut sekaligus menjawab kebutuhan NATO akan tambahan pesawat canggih dengan akurasi tembakan mumpuni.

Jenderal James Cartwright, wakil kepala staf gabungan AS menuturkan, pesawat pertama telah dikirim Kamis (21/4). Namun terpaksa kembali karena cuaca buruk.

Cartwright menjelaskan, pesawat pembom tanpa awak tersebut mampu terbang lebih rendah dari pesawat tempur konvensional. Cocok untuk perang di wilayah perkotaan karena dilengkapi perangkat mendeteksi secara akurat keberadaan tank dan target potensial lainnya.

Seperti dilansir Agence France Presse, Pentagon menambahkan, Predator mampu mengenali lokasi pasukan Kadhafi meski mereka bersembunyi di kendaraan sipil ataupun rumah penduduk. Predator telah lama digunakan untuk menarget militan Taliban di perbatasan Pakistan-Afghanistan.
Sebagian pihak berpendapat bahwa keputusan mengirimkan Predator menunjukkan bahwa AS semakin dalam terlibat dalam konflik Libya.

Sebulan setelah intervensi militer barat dilakukan, misi pasukan koalisi seperti menemui jalan buntu. Seperti yang diprediksi banyak kalangan, serangan udara tidak akan cukup bagi NATO untuk membantu pemberontak “yang melawan pasukan Kadhafi sejak Februari lalu?demi memenangkan pertempuran kota melawan pasukan Libya.

Dari Libya dilaporkan, Senator ternama John McCain, dari komisi pertahanan, berkunjung ke Benghazi kemarin (22/4). Dalam pertemuannya dengan pihak pemberontak McCain memberikan penghargaannya kepada para pejuang oposisi dengan menyebutnyasebagai pahlawan. (cak/ami/jpnn)