27 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 15419

Tanah Sari Rejo Diserahkan ke Pemko

Hasil Rapat Tertutup di Grand Aston

MEDAN- Penyelesaian sengketa tanah Sari Rejo di Kecamatan Medan Polonia mulai menemukan titik terang. Berdasarkan pertemuan tertutup antara Pemko Medan dengan Tim Aset TNI AU di Hotel Grand Aston, Sabtu (26/7) lalu, menyepakati bahwa, tanah Sari Rejo akan diserahkan ke Pemko Medan dan pemko yang akannmenyelesaikannya ke masyarakat.

“Sudah ada notulensinya, dalam rapat itu kami (Pemko Medan dan TNI AU) akan mengirimkan persoalan ini ke Pemerintah Pusat untuk dilepaskan asetnya ke Pemko Medan, setelah itu Pemko Medan yang menyelesaikannya ke masyarakat,” kata Wali Kota Medan Rahudman Harahap ketika ditemui wartawan koran ini di Kantor Wali Kota Medan, Senin (28/3).

Rahudman juga mengungkapkan, ada kesepakatan lainnya, yakni mengenai penyusunan draf kesepakatan antara Pemko Medan dengan Markas Besar TNI tentang tanah Sari Rejo seluas 260 hektare itu untuk dilepaskan kepada masyarakat. Kesepakatan ini akan secepatnya disusun dan akan diusulkan ke Mendagri untuk dikeluarkan rekomendasi ke Menteri Keuangan, sehingga melalui Menteri Keuangan dilepaskan aset tersebut ke Pemko Medan.
“Inikan aset negara, jadi harus kembali ke negara dulu,” sebutnya.

Terpisah, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Medan, M Thariq menyampaikan, persoalan tanah Sari Rejo memang benar dimenangkan warga di Mahkamah Agung (MA). Tapi, kemenangan itu hanya masuk dalam 52 persil saja, sedangkan di wilayah itu sudah ada ratusan persil. Selanjutnya, sampai saat ini tidak ada turun surat eksekusi terhadap kawasan tersebut.

“Kalau sudah ada surat eksekusinya, maka bisa dilakukan eksekusi di kawasan tersebut,” ujarnya singkat.
Menanggapi hasil pertemuan Pemko Medan dengan Tim Aset TNI AU itu, Ketua Umum Forum Masyarakat Sari Rejo (Formas), Riwayat Pakpahan meminta Pemko Medan tegas terkait nasib 260 hektar tanah milik warga itu. Sebab, selama ini TNI AU juga sudah melepas beberapa asetnya, padahal sudah menjadi satu kesatuan dengan tanah yang disebut dalam register IKN No 50506001.

“Jadi mengapa tanah kami yang ditahan-tahan, apakah karena miliki masyarakat, bukan milik pengusaha besar. Harusnya diberikan kemudahan bagi kami, bukan diputar-putar tak jelas seperti ini,” bebernya. (ril)

Sabar Menjalankan Peran

H Muhammad Afan SS

Usia bukan alasan untuk tidak memiliki kamauan dan tujuan. Berbagai kegagalan justru menjadi pelajaran berharga untuk terus maju menggapai setiap peluang.

Demikianlah, di usia memasuki tiga puluh lima tahun, H Muhammad Afan SS sudah duduk sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Sumatera Utara dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada Pemilu Legislatif 2009 lalu. Menjadi yang termuda dari empat wakil partai pemenang lainnya; Demokrat, Golkar, PKS, dan PAN.
Namun seperti yang dipaparkan kepada Sumut Pos, posisi itu tidak diraih dengan mudah. Tapi dengan beberapa kegagalan dan melalui proses pembelajaran yang terus menerus. “Kegagalan adalah konsekuensi untuk sebuah usaha. Tak ada kemudahan dalam dunia organisasi sebesar partai politik. Harus ada kesabaran dan ketulusan dalam menjalankan peran,” ucap HM Afan yang ditemui di kediamannya Jalan Amaliun Gang Kesatuan No 6A Medan, Minggu (13/3).

Proses pembelajaran itu sendiri sampai sekarang terus dilakoninya. Bahkan sudut pandang akan partai politik sebagai satu proses pembelajaran berorganisasi justru memberinya tanggungjawab yang besar. Bagaimana melibatkan semua unsur partai sebagai oposan pemerintah dalam setiap pengambilan keputusan. Terlebih memimpin 95 wakil rakyat yang memiliki wawasan dan pengalaman lebih darinya.

Begitu juga dengan beberapa kegagalan yang dialami tetap dilihat dengan sudut pandang positif oleh suami dari Rahmayani Sinaga ini. Sebut saja gagal maju sebagai utusan Konfrensi Cabang dengan tawaran konsep akan situasi pragmatis di level bawah partai. Juga saat dirinya ditolak maju pada Pemilu Legislatif Kota Medan 2004 silam dengan Daerah Pemilihan I dan oleh partai dicalonkan untuk Dapil V (Medan Labuhan).

Posisi saat ini pun diawali dengan kegagalan saat dicalonkan dari Labuhan Batu dengan nomor urut tiga bersama Efendi Naibaho dan Oka Azhari di urutan satu dan dua. “Saya lihat itu semua pelajaran berharga demi keingintahuan rasanya menjadi seorang anggota legislatif. Saya lalu kembali ke Kota Medan untuk bantu kawan-kawan menghadapi Pilpres,” kenang Afan.

Ketertarikan terhadap organisasi sendiri sudah ada sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Kemampuan itu kian terasah saat melanjutkan pendidikan di Jurusan Bahasa Arab Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara (USU) 1994 dan menjadi pengurus di musholah dan Wakil Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Medan. Bahkan di semester III bontot dari empat bersaudara ini sudah bergabung di Senat Mahasiswa dan turut mengawal peralihannya ke sistem pemerintahan saat ini.

Terjun ke partai politik pun tidak dilakukan begitu saja. “Banyak tawaran dari partai politik. Tapi kita harus paham betul Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga partai. Apakah sesuai dengan harapan yang dulu diperjuangkan yaitu belajar untuk mengatasi masalah di internal dan memberi solusi terhadap masalah di tengah-tengah masyarakat. Dan dari semua itu saya pun memilih berjuang di PDIP,” tegasnya.

Affan mengawali karir sebagai Wakil Ketua Ranting Kelurahan Kota Matsum III. Dua kegagalan pada pemilu legislatif justru membuka jalan ke jabatan di Dewan Pimpinan Daerah. Ketika Konfrensi Daerah 2006 kembali memilih Rudolf Pardede jadi Ketua DPD PDIP Sumut, HM Afan pun ditunjuk sebagai Wakil Ketua bidang Organisasi Kemasyarakatan. Pengabdian yang diperlihatkan pun mendapat imbalan kepercayaan sebagai Sekretaris Pelaksana Harian secara penuh mendampingi Panda Nababan yang ditugaskan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP saat kisruh calon gubernur Sumut 2008 silam.

Didukung Surat Keputusan DPP, Ayah dari Anandita Marsila Afrah (4) dan Atta Syauki Afrah (8 bulan) ini pun maju sebagai Wakil Ketua DPRD SU dari PDIP dengan 11 anggota PDIP lainnya. “Itu setelah saya diskusi panjang dengan Pak Panda Nababan karena sebagai sekretaris saya harus tahu kemistri ketua yang maju di DPR RI. Pak Panda juga yang meyakinkan senior-senior di partai kalau saya representasi nasionalis,” tuturnya. (jul)

Tak Lupa Dunia Seni

Menjadi Wakil Ketua DPRD SU dari PDIP tak menghilangkan kerinduan HM Afan SS akan dunia seni yang pernah digeluti.

“Kalau ada undangan dari kawan-kawan teater, saya pasti turun,” ucap HM Afan.

Entah pengaruh sebagai putra tunggal di antara tiga saudari perempuannya, HM Afan memiliki ketertarikan akan dunia seni yang besar. Hal itu yang menjadi pertimbangan saat memilih USU dari IAIN untuk melanjutkan pendidikan 1994 silam. Di situ bergabung dengan Teater O, komunitas seni peran di Fakultas Sastra USU sejak 1990.
Selain seni akting, dirinya juga tertarik pada seni menulis dan pernah menjadi reporter di salah satu media cetak lokal di 1999. Pengalaman sebagai reporter tadi ternyata berlanjut saat menjadi penyiar honorer di Radio Republik Indonesia (RRI) 2005-2009 sebelum maju sebagai anggota legislatif.

Posisi saat ini pun dilihat sebagai salah satu cara berdakwah, kegiatan yang sudah dilakoninya sejak awal kuliah. “Sebagai seorang muslim berdakwah untuk memberikan pencerahan adalah hal yang harus kita lakukan. Kalau lagi jenuh saya pasti balik mengajar di Madrasah Ulfa Khairuna,” tuturnya.

Memberi ceramah di remaja masjid, remaja Muhammadiyah, pengajian mahasiswa, hingga pengajian orantua sudah tidak asing baginya.

Setelah bergabung di PDIP pun hal itu tetap dilakukan yaitu bersama Syamsul Hilam, Anwar Nur Siregar membentuk Baitul Muslimin 2007 lalu. (jul)

Selly Dikenal Klepto Sejak SM

JAKARTA- Selama 2 hari ditahan, penipu cantik Selly alias Selly Yustiawati beraktivitas normal seperti tahanan lainnya. Selly juga tidak bermuram durja dan makan nasi bungkus dengan lahap di tahanan.
“Dia biasa saja. Dia nggak sedih. Cuma tadi nangis saat diwawancara wartawan tadi, saat ditanya tentang anaknya, orangtuanya,” kata Kapolsek Denpasar Selatan, AKP Leo Pasaribu.

Menurut dia, Selly beraktivitas normal. Selly juga mau menyantap makanan yang menunya sama dengan tahanan lainnya. “Makannya lahap. Dia makan nasi bungkus, lauknya ikan, telur sama seperti tahanan lainnya,” ujar Leo.
Aksi tipu muslihat yang dilakukan gadis cantik Selly alias Selly Yustiawati (26), bukan kali pertama terjadi. Selly dikenal sudah sejak dia duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). “Dia itu klepto, sakit jiwa. Teman-teman di sekolah mengenal dia sebagai penipu,” kata salah seorang rekan satu kelas Selly, Ramdan Alamsyah.

Selly pernah bersekolah di SMA Muhammadiyah 18, Jalan Panjang, Jakarta Selatan. Dia masuk ke sekolah tersebut sejak kelas 2 sampai dengan kelas 3 semester pertama. Menurut laki-laki yang berprofesi sebagai advokat tersebut, modus yang dilakukan Selly hampir mirip dengan modus penipuan yang santer diberitakan.

“Ada teman yang titip bayaran ternyata nggak dia bayarkan. Pernah juga dia dititipkan uang katering untuk pesta dan akhirnya nggak ada kateringnya,” ujar Ramdan yang mengaku tengah berada di Polda Metro Jaya menunggu kedatangan Selly.

Menurut Ramdan, Selly angkat kaki dari sekolah tersebut karena keluhan dari teman-teman SMA-nya yang merasa tertipu dengan perbuatan Selly. “Akhirnya sekolah memutuskan untuk mengeluarkan Selly,” jelasnya.

Di mata rekan sekolah, Selly dikenal supel dan mudah bergaul. Sehingga teman-teman semasa SMA tidak curiga dengan ucapan sang gadis berparas cantik tersebut. Anda pernah jadi korban penipuan Selly? “Saya, bukan jadi korban hanya bantu dia saja,” jawabnya sambil tertawa. Saat ini Ramdan dan empat orang rekan satu sekolah di SMA Muhammadiyah tengah menunggu kedatangan Selly. Saat dimintai keterangan, Selly membantah melakukan penipuan dengan modus investasi bisnis pulsa elektronik. Menurut pengakuannya, dia hanya meminjam uang kepada teman dan tidak ada barang tertulis yang membuktikan dirinya telah melakukan penipuan. (net/bbs/jpnn)

Pipa Gas Bocor Karena Kurang Perawatan

MARELAN- Saluran pipa milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN) di pinggir Jalan Marelan Raya, Pasar II, Lingkungan 17, Kelurahan Rengas Pulau, Medan Marelan, yang mengalami kebocoran masih dalam proses perbaikan, Senin (28/3). Penyebab bocornya pipa milik PGN, diduga akibat kurangnya perawatan dan banyaknya material bangunan yang sering diletakkan di pinggir jalan tersebut.

Hingga kemarin, lalulintas di kawasan tersebut masih macet. Sejumlah petugas Satlantas Titipan turun ke lokasi untuk membantu mengatur arus lalulintas agar tidak terjadi kemacetan panjang.

Sementara itu, petugas PGN terlihat masih melakukan penggalian dengan menurunkan alat beratn
berupa beko untuk mempermudah proses perbaikan terhadap pipa PGN yang bocor tersebut. Namun, aktivitas pasca bocornya pipa milik PGN sudah tampak berjalan normal.

Lurah Rengas Pulau, Achmad BSc mengaku kecewa dengan PT PGN yang lamban melakukan perbaikan pipa bocor tersebut. Dia meminta agar petugas PGN segera memeperbaiki saluran pipa yang bocor karena dengan kejadian tersebut warga sekitar menjadi takut. “Kami minta pipa yang bocor segera diperbaiki agar aktivitas warga dapat berjalan normal dan tidak menggangu arus lalu lintas,”ujarnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Operasional PT PGN area Medan, Muhammad Kahfi mengatakan, pihaknya saat ini masih terus berupaya melakukan proses perbaikan terhadap pipa yang bocor. “Kami masih melakukan perbaikan terhadap pipa yang bocor kemungkinan besok (hari ini, Red) sudah selesai,” ujarnya.

Kahfi menjelaskan, kebocoran pipa tersebut merupakan hal yang wajar dan ini cuma kerusakan kecil saja. “Kerusakannya tidak parah dan tidak ada dampak yang signifikan untuk warga sekitar,” jelasnya.
Saat disinggung soal kerugian yang ditanggung PGN, Kahfi belum bisa menjawabnya. “Kerugian belum bisa dipastikan,” tandasnya.(mag-11)

Waria Penata Rias Keliling Tewas

BANDA ACEH-Sorang penata rias keliling, T Husni alias Cut Yanti Asmara alias Yah Bit (40), warga Ulee Lhee, Banda Aceh, tewas mengenaskan. Batok kepalanya pecah diduga akibat pukulan benda tumpul. Yanti menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin, Banda Aceh, sekitar pukul 14.00 WIB, Senin (28/3).

Kepala IGD RSU ZA, dr Iskandar SpBS mengatakan, kondisi korban saat ditangani pihaknya sudah dalam kondisi kritis dan tak sadarkan diri. “Setelah lima jam atau sekitar pukul 14.00 WIB, korban menghembuskan nafas terakhirnya. Darah mengucur deras dari bagian kepala belakang bagian kiri,” kata Iskandar sore tadi.

Awalnya, kata Iskandar, pihaknya kesulitan mengidentifikasi korban karena tak ada kartu identitas apapun di dalam tas korban. Belakangan setelah polisi berhasil mengidentifikasi, barulah diketahui  bahwa korban bernama T Husni alias Cut Yanti Asmara alias Yah Bit yang dikenal berprofesi sebagai penata rias keliling.
“Saat ini, jenazah korban masih diruang jenazah,” tuturnya. (net/jpnn)

Kuota CPNS 2011 200 Ribu Lebih

JAKARTA—Besaran kuota CPNS tahun ini sama dengan tahun 2010 lalu atau sekitar 200 ribu PNS. Menteri PAN dan RB, EE Mangindaan mengatakan, dari jumlah itu akan ikut direkrut para honorer daerah. “Masih ada beberapa ratus honorer yang masih di verifikasi dan akan dimasukkan dalam kuota CPNS 2011,” kata Mangindaan, Senin (28/3). Ia menambahkan, diharapkan 2012 mendatang penerimaan CPNS sudah akan masuk pada zero growth. Itu dapat dilakukan bila para honorer daerah sudah terakomodir semuanya. “Kalau tahun ini belum bisa, nanti 2012 baru bisa karena sudah masuk pada reformasi birokrasi,” tambahnya. Dijelaskannya, yang dimaksud zero growth, penerimaan CPNS betul-betul hanya sesuai kebutuhan. “Jadi berapa yang pensiun dan berhenti kita isi supaya menjadi the right size and the right function,” katanya.

“Kalau itu sudah jalan baru kita evaluasi apakah strukturnya sudah rapi atau gemuk. Pendistribusiannya memang perlu kita atur lagi,” paparnya. Saat ini, kata Mangindaan, yang perlu dilakukan adalah memperbaiki struktur yang ada. “Makanya daerah jangan sembarang mengajukan kalau strukturnya belum jelas. Berapa kebutuhan minimal harus jelas dulu, sesuai kebutuhan dan formasi yang dibutuhkan,” tambahnya. (jpnn)

Spanyol tak Pandang Enteng

KAUNAS-Duel Lithuania kontra Spanyol mempertemukan dua tim dengan pola permainan yang bertolak belakang. Untuk itulah La Furia Roja (julukan Spanyol) yang memiliki ciri khas ofensif mewaspadai permainan defensif milik Lithuania.

Lithuania saat ini berada di urutan keempat dari lima tim yang ada di Grup I Kualifikasi Euro 2012. Namun begitu tim Eropa Timur tersebut memiliki catatan kebobolan yang cukup sedikit yakni tiga.
Angka tersebut bahkan lebih baik dari Spanyol yang ada di puncak klasemen sementara (kebobolan empat).
Dini hari nanti Lithuania akan menjamu Tim Matador. Menghadapi juara Euro 2008 itu, Lithuania mengindikasikan tampil bertahan. Hal itu sudah ditunjukkan anak buah Raimondas Zutautas dalam laga ujicoba menghadapi Polandia Jumat kemarin.

“Tim mengimplementasikan strategi dengan sangat baik lewat serangan balik melalui sayap,” ujar Zutautas seperti dikutip dari Reuters.

Sementara itu gelandang Spanyol Andres Iniesta meminta rekan-rekannya siap untuk menghadapi tembok pertahanan yang bakal dibangun Marius Stankevicus dkk.

“Lithuania merupakan tim yang tak akan membiarkan lawan bernapas. Mereka bertahan begitu dalam, sesuatu yang menjadi kebiasaan kebanyakan tim saat ini. Kami juga bermain di kandang lawan, dalam kondisi yang mungkin bukan yang terbaik. Laga nanti bakal berat,” lugas pemain Barcelona itu.

Apa yang diucapkan Iniesta boleh jadi merujuk pada pertemuan pertama di Spanyol di mana Tim Matador menang 3-1. Ketika itu Espana mencatatkan 14 kali tembakan ke arah gawang namun hanya tiga yang berbuah gol.
Selain mewaspadai negatif football yang bakal diterapkan Lithuania, La Furia Roja pun mengeluhkan kondisi lapangan yang berada di Stadion Darius and Girenas
Bek Lithuania Marius Stankevicus mengaku malu dengan kondisi
lapangan di negaranya. “Saya sedih dengan kondisi di mana kami akan menerima tim seperti Polandia dan Spanyol. Ini memalukan untuk Lithuania,” tukas pemain  Valencia itu. (net/jpnn)

Diperiksa, Majelis Hakim Diganti

Kasus Panitera Peras Terdakwa

MEDAN- Terkait pemerasan yang dilakukan penitera pengganti Eddy Suhairi SH, Ketua Pengadilan Negeri Medan Panusunan Harahap memutuskan untuk mengganti tiga hakim, yang menangani sidang perkara sabu-sabu atas nama terdakwa Said Ikhsan.

Ketiga hakim yang diganti Ketua Pengadilan Negeri Medan Panusunan Harahap, di antaranya hakim ketua M Sabir SH, Johni Sitohang SH dan Muhammad SH.

“Ketiga hakim ini kita ganti, terkait penangkapan oknum Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Medan Eddy Suhairy, yang ditangkap Direktorat Reskrim Polda Sumut karena diduga terlibat dalam pemerasan terhadap keluarga terdakwa,” tegas Panusunan Harahap pada wartawan di Pengadilan Negeri Medan, Senin (28/3).

Selain mengganti ketiga hakim pengadilan negeri ini, sambung Panusunan Harahap, pihaknya juga telah melakukan klarifikasi dengan majelis hakim yang menangani perkara terdakwa Said Ikhsan.

“Berdasarkan keterangan ketiga hakim yang menangani perkara dengan terdakwa Said Ikhsan, mereka membantah terlibat dalam pemerasan itu,” tegas Harahap.

Walaupun ketiga hakim ini tidak mengakui, sambung Panusunan Harahap, ketiga hakim ini akan tetap menjalani pemeriksaan pengawasan internal PN Medan. “Pemeriksaan ini agar, tidak menimbulkan polemik berkelanjutan di kalangan masyarakat. Nah, untuk perkara terdakwa Said Ikhsan, akan diganti dengan hakim yang lain, untuk menjaga independensi hakim,” tegas Panusunan. Namun siapa majelis hakim pengganti tidak disebutkannya.

Sementara itu, menyikapi soal penangkapan yang dilakukan polisi terhadap Eddy Suhairy, Panusunan mengaku prihatin. “Setiap bulan Pengadilan Negeri Medan ini melakukan pembinaan terhadap seluruh jajaran staff di lingkungan. Hal ini kita lakukan agar tidak ada penyimpangan,” tegas Panusunan. Sebagai aparat peradilan, sambung Panusunan, seharusnya Panitera Pengganti menjadi contoh penegakan hukum. Pengadilan Negeri juga  akan menghormati proses hukum terhadap Eddy Suhairy yang kini sudah menjadi tersangka.

Sementara, Poldasu akan memanggil Ketua Majelis Hakim dan anggota yang memimpin persidangan terdakwa Said Iksan, jika terbukti memberi perintah terhadap Panitera Pengganti, Eddi Suhairy (50), untuk meminta uang sebanyak Rp100 juta kepada Syarifah Hazanah (50) yang merupakan orangtua terdakwa.

“Polda Sumut, akan melakukan pemanggilan terhadap Hakim Majelis Persidangan, bila ada kaitannya dengan hasil pemeriksaan panitera pengganti tersebut,” ujar Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Heri Subiansaori kepada wartawan, Senin (28/3).

Sebelumnya, Dit Reskrim Poldasu telah memeriksa Panitera pengganti Pengadilan Negeri Medan, Eddi Suhairy. Dalam pemeriksaan itu, Eddi memberikan keterangan yang berbelit-belit sehingga membuat penyidik kebingungan. “Walaupun keterangannya berbelit-belit, penyidik sudah mengambil keterangannya di atas BAP (Berita Acara Pemeriksaan, Red), bahwa yang dilakukan penitera tersebut bukan atas perintah dari ketua Majelis Hakim. Itu semua dilakukannya atas kemauannya sendiri,” ucap Dir Reskrim Poldasu Kombes Pol Agus Ardiyanto kepada wartawan, Minggu (27/3) lalu. (rud/adl)

Investasi Kuliner dan Sekolah

Kesibukan presenter Choky Sitohang semakin bertambah. Selain sibuk memandu acara di berbagai stasiun televisi, suami Melissa Aryani itu juga mulai merambah dunia bisnis. Tepatnya bisnis kuliner dan sekolah.

“Iya nih, lagi sibuk ngurusin perusahaan roti sehat dan sekolah presenter,” ujarnya di Grand City Surabaya (27/3).
Bagi pria kelahiran Bandung 10 Juli 1982 itu, bisnis di dua bidang tersebut sangat menjanjikan. “Makan dan menempuh pendidikan itu kebutuhan dasar manusia. Tapi, tentu saya tidak mau asal-asalan. Makanya, bikin roti juga yang sehat, mulai bahan sampai proses pembuatannya,” tutur Choky.

Presenter yang namanya melejit saat memandu acara Take Me Out Indonesia itu memandang, investasi mutlak dilakukan sejak dini. (nji/c2/nw)

Darah untuk Saudara

234 Solidarity Community Peduli Sesama

Sebagai generasi muda, 234 Solidarity Community (SC) paham betul peranannya di tengah-tengah masyarakat. Seperti yang dilakukan, Sabtu (26/3) lalu di Nuansa Sky Lounge, Jalan Adisucipto A1-A9, Komplek River View Medan, saat menggelar kegiatan sosial yang merupakan agenda tahunan.

INDRA JULI, Medan

Sekelompok remaja mengenakan seragam berwarna hitam dengan sigap menyambut serta mengarahkan peserta ke dalam satu ruangan. Di situ peserta donor darah ini menjalani pemeriksaan terlebih dahulu. Setelah memenuhi kriteria, peserta pun diarahkan ke ruangan dimana tenaga kesehatan sudah menunggu untuk proses transfusi darahn
Setelah selesai, peserta kemudian dijamu puding untuk dinikmati di ruangan yang nyaman. Kegiatan donor darah itu sendiri diikuti 23 peserta. Karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan seorang peserta dinyatakan gagal. “Peserta tersebut memiliki tekanan darah yang tidak stabil jadi kita batalkan. Mendonorkan darah secara teratur memiliki banyak manfaat yang bisa dirasakan. Salah satunya dalam melancarkan siklus peredaran darah,” jelas dr T Gita Aisyaritha.

Seperti yang disampaikan Ketua Kordinator Wilayah (Korwil) 234 SC Kota Medan, Ibnu Akbar SSos, kegiatan donor darah adalah agenda tahunan 234 SC Kota Medan di bidang sosial. Kegiatan ini merupakan kali kedua yang digelar. “Sebelumnya yang pertama kita gelar di 2010 awal. Untuk donor darah ini kita bekerjasama dengan Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Cabang Medan,” ucap didampingi Humas Habibi SH dan Ketua Panitia Dr Budi Siregar.
Beberapa kegiatan sosial juga kerap digelar seperti menyantuni anak yatim di setiap peringatan hari keagamaan. Begitu juga saat terjadi tsunami di Mentawai 234 SC yang beranggotakan 250 orang ini menggelar aksi pengumpulan dana di jalanan Kota Medan.

Kegiatan Darah untuk Saudara ini juga diramaikan komunitas sepeda fixie Kota Medan. Warna-warni fixie dan beragam keunikan pun menghadirkan suasana ceria sepanjang kegiatan. Untuk sesi tersebut panitia menggelar kompetisi dalam tiga kategori yaitu time attack, beauty of fixie, dan trick. Untuk kegiatan ini panitia menyiapkan total hadiah cukup besar pula yaitu Rp5 juta.

“Di time attack peserta harus melalui beberapa rintangan dalam waktu yang sudah kita tentukan. Untuk beauty of fixie ada tiga penilaian yaitu warna, kreatifitas, dan kerapian. Sementara untuk trick, peserta mendomonstrasikan kemampuan tricknya dalam waktu lima menit. Di sini peserta tidak kita pungut biaya,” ucap Sekretaris Panitia Gerhad.

Tampil sebagai pemenang di kategori time attack yaitu M Hari Akbar di tempat pertama diikuti Oshin dan Amun di tempat kedua dan ketiga. Kategori beauty of fixie sendiri dimenangkan oleh Odon diikuti Fatrai. Adapun kategori trick dimenangkan oleh Bayu diikuti Ando di urutan kedua, dan Bastio di urutan ketiga.

Untuk bidang kepemudaan sebelumnya menggelar kegiatan otomotif yaitu drag race di Sirkuit Pancing 2010 lalu yang dilanjutkan Mei mendatang. Selain itu bersama klub-klub otomotif naungan IMI Sumut, mereka juga terlibat dalam Pesta Otomotif Sumut 2010. “Kita juga bahagian dari generasi muda dan adalah kewajiban kita mengakomodir potensi yang ada. Dengan begitu kita berusaha menjauhkan mereka dari pengaruh narkoba. Apalagi fixie ini juga sudah menjadi trend,” tambah Ibnu.

Ke depan, Ibnu dkk akan menambah cakupan kegiatan dengan masuk ke bidang budaya. Satu konsep kegiatan pun sudah disiapkan dan tengah dalam proses pemantapan. Hal itu dilakukan untuk memastikan kegiatan nantinya maksimal. “Kita di sini datang dari berbagai latar belakang dan tidak pernah memandang status. Mau yang punya kendaraan atau tidak punya kendaraan semua bisa gabung. Yang penting punya nilai solidaritas dan rasa persaudaraan yang tinggi. Seperti moto 234 SC, kita bukan sedarah tapi kita tetap bersaudara,” tegasnya.(*)