26 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 15420

KPK Polisikan Pegawai Sendiri

JAKARTA- Setelah kasus penggelapan oleh pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkuak, lembaga antikorupsi tersebut akhirnya mengambil tindakan yang lebih tegas. Di samping memutuskan memecat yang bersangkutan, KPK juga memolisikan oknum berinisial E tersebut. Kemarin (28/3), KPK resmi memasukkan laporan atas kasus penggelapan oleh oknum tersebut ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri.

“Sudah kita laporkan Bareskrim. Dulu sudah kita pecat,” ujar Ketua KPK Muhammad Busyro Muqoddas di kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, kemarin (28/3).

Busyro menegaskan, kasus penggelapan uang yang terjadi di KPK tersebut, bukan perkara korupsi. Alasannya, oknum E yang kemudian disebut Endro Laksono itu bukan bendahara KPK, sehingga bukan penyelenggara negara. “Saya tegaskan bukan bendahara. Kalau bendahara berarti penyelenggara Negara, berarti diproses KPK sendiri,”lanjut Busyro.

Ketika ditanya mengapa KPK baru melaporkan kasus tersebut ke polisi, padahal kejadiannya pada 2009, Mantan Ketua Komisi Yudisial (KY) tersebut mengatakan hal tersebut menunggu proses pengembalian duit oleh yang bersangkutan.
Pengembalian uang senilai Rp 389 juta tersebut dilakukan secara bertahap dan baru dilunasi bulan Februari lalu. “Karena proses pengembalian dana itu bertahap,”imbuh dia.

Kepala Biro Hukum KPK Khaidir Ramli melanjutkan, pihaknya siap memberikan sejumlah bukti terkait kasus tersebut kepada Bareskrim Mabes Polri. “Kalau diminta, kita akan serahkan bukti-buktinya,” ujar Khaidir, kemarin. (ken/nw/jpnn)

Jelang Derby Milan Seperti Penentu Scudetto

MILAN – AC Milan masih memimpin klasemen sementara Seri A. Hanya saja hasil kurang memuaskan diraih tim berjuluk Rossoneri belakangan ini. Dari dua laga terakhir, tim asuhan Massimiliano Allegri ini gagal mendulang kemenangan yakni seri 1-1 dengan Bari dan kalah 0-1 dari Palermo.

Situasi tersebut jelas membuat posisi Zlatan Ibrahimovic dkk terancam di puncak klasemen. Apalagi mereka akan melakoni laga derby Milan, melawan Inter Milan yang merupakan rival terdekat Il Diavolo Rosso (sebutan Inter Milan), Minggu (3/4) malam.

Strike Milan Zlatan Ibrahimovic langsung angkat bicara tentang situasi timnya tersebut. Pemain bertubuh jangkung itu mengatakan bahwa timnya harus berhati-hati menghadapi laga derby Milan nanti. “Melihat bahwa Inter memenangi laga terakhir mereka dan kami kalah, maka persaingan menuju gelar juara akan berat,” ujar pemain asal Swedia itu dilansir dari Football-Italia.

“Derby merupakan laga yang penting karena ini lebih dari sekadar pertandingan biasa. Saya sudah pernah tampil di berbagai laga derby dan saya paham seperti apa pertandingannya. Sungguh penting untuk memenangi derby ini,” tandas pemain yang pernah membela Ajax Amsterdam, Juventus dan Barcelona itu.
Jika timnya menemui kegagalan, maka hal tersebut semakin mengancam peluang Milan meraih scudetto. “ Masih ada delapan pertandingan lagi. Jika kami sampai gagal scudetto, itu kesalahan kami sendiri karena kami tim terbaik di Italia,” pungkasnya.

Perlu diketahui saat kontra derby Milan, Ibra dipastikan absen dalam laga tersebut. Ia medapat hukuman tiga laga akibat memukul pemain Bari. Untungnya sanksi larangan bertanding Ibra dikorting, namun Ibra tetap tak bisa tampil dalam Derby Della Madonnina.

Absennya Ibra jadi kerugian besar buat Milan mengingat Ibra merupakan top skorer mengoleksi 14 gol. Thiago Silva pun mengakui kalau striker asal Swedia itu tak ada yang bisa menggantikan di lini depan Rossoneri. “Itu kenyataan yang pahit, tak bisa disembunyikan. Ibra adalah seorang juara, dia bisa membuat perbedaan. Dia bukan pemain yang mudah digantikan. Itu tak adil, (sanksi) dua laga terlalu berlebihan. Tindakannya memang buruk, tapi dia tak menyakiti siapapun,” sahut Silva.

Tak jauh berbeda dengan Inter Milan. Persiapan jelang melakoni derby Milan,  Inter dihantui kehilangan sejumlah pemain belakangnya. Yang terakhir mengalami cedera adalah Cristian Chivu, yang mendapatkan masalahnya saat membela timnas Rumania di laga internasional kemarin.
Menurut rilis Football Italia, Chivu mengalami cedera paha.  Ia masih harus menjalani tes lanjutan untuk mengetahui kondisi lebih jelas.

Selain itu Lucio yang mendapat skorsing, Walter Samuel yang belum pulih dari masalah cedera, juga Andrea Ranocchia yang masih berkutat dengan masalah cedera lutut. (net/jpnn)
Jika kondisi ini masih akan bertahan sampai awal April, Leonardo kemungkinan akan mengandalkan Ivan Cordoba dan Marco Materazzi untuk mengawal lini belakang timnya dari gempuran penyerang Milan.

Kasus Salah Tangkap, Kompol Saptono Paling Bertanggung Jawab

MEDAN BARU- Keluarga Nindi yang menjadi korban salah tangkap beberapa waktu lalu, menuding mantan Kapolsek Medan baru Kompol Saptono sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas kasus tersebut. Karenanya, mereka meminta agar Kompol Saptono dihukum seberat-beratnya.

“Yang paling bertanggung jawab itu ya Pak Saptono selaku kapolsek pada waktu itu. Walaupun sekarang dia bukan lagi kapolsek, tapi bukan berarti persoalan ini terlepas dari dia,” kata kuasa hukum Nindi, Hasbi Sitorus SH kepada wartawan koran ini, Senin (28/3).

Dijelasakanya, pelanggaran yang dilakukan Saptono yakni menuduh, menangkap dan menahan kliennya hingga empat bulan lamanya. Hal ini menurutnya, merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang seharusnya tidak pantas dilakukan pihak kepolisian.

Disebutkan Hasbi, beberapa waktu lalu dia telah melayangkan gugatan sebesar Rp1 miliar terhadap Kapolresta dan Kapoldasu di Pengadilan Negeri Medan. Gugatan tersebut, kata Hasbi, berdasarkan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang termaktub dalam Undang-undang Nomor 8 tahun 1980 tentang, seseorang yang ditangkap tanpa dasar hukum yang jelas dapat mengajukan gugatan ganti rugi kepada tergugat.

Dikatakanya, gugata Rp1 miliar tersebut cukup kecil dibandingkan dengan kerugian yang ditanggung kliennya. Dia berharap, dengan dilayangkanya gugatan itu dapat menjadikan efek jera bagi kepolisian sehingga tidak bertindak sembarangan.(mag-8)

Melahirkan Kini Gratis

Jampersal Segera Direalisasikan

MEDAN- Kabar gembira bagi ibu-ibu yang sedang hamil. Pasalnya, program Jaminan Persalinan (Jampersal) sudah bisa direalisasikan. Dengan begitu, mereka tak perlu lagi memikirkan biaya persalinan, karena melahirkan kini sudah gratis.
Kepala Bidang Jamkesmas Dinkes Sumut Agustama mengatakan, petunjuk teknis Jampersal sudah diterimanya kemarin (28/2). Dalam program ini, Sumatera Utara mendapat kucuran anggaran sebesar Rp110,846 miliar. Dari jumlah tersebut, Kota Medan mendapat anggaran terbesar yakni Rp14,6 miliar, Deli Serdang Rp12,758 miliar, Langkat sebesar Rp9,2 miliar, Simalungun Rp6,9 miliar dan Asahan Rp4,86 miliar.

“Berdasarkan SK Menkes itu, Sumut terima anggaran sebesar Rp110 miliar lebih untuk 33 kabupaten/kota di Sumut. Dengan keluarnya juknis dan SK Menkes itu berarti pelaksanaan Jampersal sudah bisa dilakukan walaupun sebenarnya sejak Januari 2011 sudah bisa dilaksanakan,” ungkapnya kepada wartawan di ruang kerjanya.

Dikatakannya, anggaran dari pemerintah pusat nantinya langsung dikirim melalui rekening dinas kesehatan kabupaten/kota, kecuali RS provider Jamkesmas. Sedangkan Dinas Kesehatan Provsu hanya mengawasi saja, karena nantinya harus ada laporan dari kabupaten/kota misalnya, berapa yang sudah dilayani. “Kita ada tim kordinasi dan pengelola yang menerima laporan dari Dinkes kabupaten/kota,” ujarnya.Agus menyebutkan, pihaknya sudah menyiapkan surat edaran untuk diedarkan ke kabupaten/kota tentang juknis Jampersal.

“Sekarang sedang ditandatangani Kepala Dinkes Sumut, besok mungkin akan diedarkan surat edarannya. Kita harapkan, Dinas kabupaten/kota mensosialisasikan ke seluruh klinik-klinik di wilayah kerjanya tentang program itu,” ucapnya.(mag-7)

Genjot Stamina Pemain

MEDAN-Trio pelatih tim sepak bola Sumut yang sedang dipersiapkan berlaga pada babak Pra PON Rudi Saari, Subono AT dan Mardiyanto  terus menggenjot pemainnya.

Itu terlihat pada sesi latihan yang berlangsung kemarin (28/3) di lapangan sepak bola Paskhas TNI AU Medan. Ketiga pelatih tadi tiada henti menginstruksikan kepada seluruh pemain untuk terus bergerak, baik dengan bola ataupun tanpa bola.

“Jika Pra PON digelar pada bulan Juli, maka kita hanya punya waktu tiga bulan untuk mempersiapkan tim. Karenanya, pada bulan April nanti intensitas latihan akan lebih ditingkatkan . Kita berencana menggelar  latihan pagi dan sore hari,” bilang Rudi.

Selanjutnya pria yang dua kali mengantarkan PSMS menjadi juara Piala Emas Bang Yos itu mamaparkan bahwa pemulangan pemain beberapa waktu lalu ke daerahnya masing-masing membuat stamina mereka menurun drastis.
“Kita ingin mengembalikan performa mereka seperti ketika menjuarai turnamen sepak bola Piala Bank Sumut maupun ketika menjuarai Piala Inalum,” bilang Rudi lagi.

Saat ini tim Pra PON Sumut berlatih tiga kali dalam sepekan yakni Senin, Rabu dan Jum’at. “Semoga rencana untuk meningkatkan intensitas latihan dapat terwujud. Karenanya kita butuh dukungan dari pihak-pihak terkait agar tidak mengalami kesulitan untuk berlatih pagi hari di Stadion Teladan Medan,” bilang Rudi.
Terkait mentalitas anak asuhnya, Rudi menuturkan bahwa seluruh pemain tak keberatan menjalani seluruh sesi latihan. “Mereka semakin dewasa. Mereka sadar bahwa pada Pra PON nanti mereka mewakili jutaan masyarakat Sumut, bukan mem bawa nama pribadi. Jadi meskipun pola latihan yang diberikan semakin berat, mereka seolah tak merasakannya. Semoga ini pertanda baik  untuk meraih hasil seperti yang diharapkan,” pungkas Rudi. (jun)

Hari ini 131 SSB Bersaing

Turnamen Sepak Bola Kebun Bunga Cup III

MEDAN-Sebanyak 131 tim sekolah sepak bola (SSB) akan bersaing pada turnamen sepak bola Kebun Bunga Cup ke III memperebutkan Piala Walikota Medan yang berlangsung hari ini (29/3) di Stadion Kebun Bunga Medan.

Even yang digelar dalam rangka memeriahkan HUT ke-3 SSB Kebun Bunga Medan itu mempertandingkan kategori U-17, U-14 dan U-12. “Turnamen ini  mendukung pembinaan sepakbola usia dini di Sumut,” jelas Ketua Umum SSB Kebun Bunga, H Iswanda Nanda Ramli, Minggu (27/3).

Selanjut pria yang kerap disapa Nanda ini mengaku bangga dengan tingginya antusiasme para peserta yang mencapai 131 tim.

“Kita juga memberikan apresiasi kepada tim-tim asal Aceh yang turut ambil bagian pada turnamen tahun ini,” jelas Nanda.

Sementara Ketua Panpel Turnamen, Ferdinan L Tobing didampingi Wakil Ketua Suherman mengatakan turnamen akan dibuka resmi Walikota Medan Drs H Rahudman Harahap pada Selasa (29/3) besok. “ Kiranya para tim SSB yang akan berlaga dapat hadir untuk acara pembukkaan tersebut,” harap Ferdinan.(omi)

Bedah Rumah Bikin Susah

LUBUK PAKAM- Program bedah rumah tak layak huni yang dilaksanakan Pemkab Deli Serdang dinilai menyusahkan warga miskin. Pasalnya, akibat program tersebut, Fergianto (33), warga Lingkungan I B Desa Sidourip Kecamatan Beringin, mengaku makin susah setelah terdaftar sebagai penerima program bedah rumah itu.

Kepada wartawan koran ini, Senin (28/3), pria yang memiliki tiga anak itu menyatakan, bahan material bangunan berupa semen, kayu, besi yang diberikan Pemkab Deli Serdang untuk membangun rumah dengan tipe 36 itu tidak cukup. Karenanya, untuk menutupi kekurangan itu, Fergianto terpaksa mencari tambahan biaya dengan cara berutang kepada tetangganya. Hampir sekitar 50 persen dari biaya pelaksanaan pembangunan ditutupinya sendiri.
Bahkan selain itu, suami Endang (30) itu, mengaku mengeluarkan biaya tambahan Rp1 juta untuk membuat surat tanahnya.

Sebelumnya, Fergianto memiliki rumah berdindingkan tepas dan beratapkan rumbia (nipah). “Sejak rumahku dibedah, hidup kami malah semakin susah karena mikirkan utang,”cetus Endang.

Menurut ibu muda itu, beberapa waktu lalu keluarganya didatangi perangkat desa dan diberi tahu rumahnya masuk daftar program bedah rumah. Diperkirakan, biaya satu unit rumah mencapai Rp30 juta. Tapi persyaratannya, penerima bedah rumah harus memiliki lahan sendiri dibuktikan dengan surat tanah (SKT).

Camat Beringin Batara Harahap, Senin (28/3) sore, saat dihubungi via ponselnya tidak sempat menjawab wartawan koran ini. “Besok saja kita bicara di kantor. SMS Abang sudah saya baca,” katanya via ponselnya. (btr)

Sepuluh Sekolah Ikuti Turnamen Futsal

MEDAN-Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Teknik (STT) Poliprofesi Medan akan menggelar turnamen futsal bertajuk Poliprofesi Cup I di Lapangan Tibor’s Futsal Jalan Titi Bobrok kelurahan Karang Rejo Nomor 1, Kecamatan Medan Sunggal.

Eeven ini diikuti 10 tim yang berasal dari berbagai sekolah. Adapun kesepuluh tim yang mengikuti even ini adalah SMU St Thomas I, SMU St. Thomas II, SMU St. Thomas III, SMU Brigjend Katamso, SMU Teladan, SMU Methodist I Medan, STT Poliprofesia A, STT Poliprofesi B, Politeknik Poliprofesi dan Poliprofesi kampus ungu.

Kepada Harian Sumut Pos, Ketua BEM Kampus Poliprofesi Prima Apriandi Sebayang didampingi Ketua Panitia Peatren Barus mengatakan bahwa turnamen kali ini dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan silaturrahmi antara sesama mahasiswa serta berupaya membangun hubungan dengan para pelajar tingkat SMP maupun SMU.
“Lewat even ini kami juga berharap agar kebugaran para pelaku dapat miningkat, sehingga potensi serta gairah belajar para siswa kian meningkat,”ujar Prima.

Kepada juara I even ini berhak atas piala tetap dan uang pembinaan sebesar Rp750 ribu, sedangkan peringkat kedua berhak atas piala tetap serta uang pembinaan Rp500 ribu dan Juara III dapat piala serta uang pembinaan Rp400 Ribu.
Even ini mendapat dukungan Pembina BEM Poliprofesi Nirwan Sinuhaji. Tak sampai di situ Nirwan pun berharap agar even ini dapat melahirkan pemain andal yang mampu mengharumkan nama Sumut di tingkat nasional.
Sementara itu Ketua STT Poliprofesi David CM Sembiring M. Kom mengatakan agar even ini mampu meningkatkan kualitas belajar para pemain yang terlibat di dalamnya.

Rencananya, partai pembuka turnamen ini akan mempertemukan tuan rumah STT Poliprofesi berhadapan dengan SMU St Thomas I Medan. (mag-8)

LPI Medan, SMAN 15 Taklukkan Methodist 7 Medan

MEDAN- Kesebelasan tim SMAN 15 Medan berhasil menaklukkan SMA Methodist 7 Medan dengan skor 12-0 pada lanjutan Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Kota Medan memprebutkan Piala Wali Kota Medan, Rahudman Harahap MM yang berlangsung di Lapangan Sepak Bola Disporasu Jalan Williem Iskandar/Pancing Medan, Senin (28/3).
Dua belas gol SMAN 15 Medan berhasil diciptakan Fajri (6’,52’), Daniel (14’, 29’), Zainuddin (30’,40’,44’), Ridhoi (31’), Fahmi Ridho (32’), Andes (38’), Uswi (55’) dan Rio Napadi (59’).

Menanggapi kemenangan yang diraih timnya, pelatih SMAN 15 Medan Supriono mengaku bangga. Apalagi pada pertandingan itu anak asuhnya tampil kompak.

“Kemenangan ini sungguh sangat sensasional. Kami saja tak pernah menyangka jika anak-anak akan memenangkan pertandingan ini dengan skor yang sangat mencolok,” ujar Supriono.
Lebih lanjut Supriono berharap agar kemenangan yang diraih atas SMA Methodist 7 Medan itu mampu meningkatkan motivasi pemainnya untuk tampil lebih baik pada laga-laga berikutnya. “Janganlah kemenangan ini membutat mereka besar kepala. Kami ingin mereka semakin termotivasi,” harap Supriono. (omi)

Keluarga Korban Salahkan Polisi

Seputar Tewasnya Tahanan Polres Tanah Karo

KARO- Kematian Bangun Ginting, tahanan Polres Tanah Karo, Kamis (24/3) malam pukul 23.05 WIB lalu, di RSU Kabanjahe masih menyimpan misteri. Selain keterangan dari Polres berbeda dengan keterangan petugas jaga RSU, belakangan diketahui, sebelum dikabarkan tewas, pria terbelakang mental itu, sepertinya terlambat mendapat pertolongan medis.

Hal ini diungkapkan sepupu korban, Kongres Sinulingga, warga Kabanjahe. Menurutnya, saat itu dia berada di Mapolres saat sepupunya tersebut ditangkap. Dia lantas menemui sepupunya di ruang juru periksa. “Ketika itu saya melihat dia sedang tertunduk. Yang pertama saya tanyatakan, apakah dia sudah makan. Tapi dia hanya diam, tidak menjawab sepatah katapun,” ujar Kongres kepada wartawan koran ini, ketika ditemui di rumah orangtua korban di Desa Kandibata, kemarin.

Ketika itu, lanjut Kongres, dia sudah melihat sepupunya mengalami luka memar, namun belum dalam kondisi kritis. Walau demikian, dia memberikan pertolongan seadannya. Tidak lama berselang Kongres pergi untuk mencarikan minak urut untuk mengurangi memar di tubuh sepupunya itu.

Usai membeli obat tradisional itu, Kongres Sinulingga kembali menemui Bangun Ginting. Ketika hendak mengobati sepupunya itu, Kongres dilarang petugas karena Polres Karo memiliki tim medis sendiri. Dengan kecewa, Kongres berlalu dan meninggalkan ruangan periksa. Merasa tidak puas, akhirnya Kongres menemui Kanit Reskrim.
“Ketika bertemu dengan, Ipda Oscar, saya meminta agar diberi pertolongan kepada sepupu saya itu. Saya lihat ada luka dan memar di bagian tubuhnya. Tetapi, lagi-lagi saran tersebut diabaikan,” katanya.

Bahkan menurut Kongres, Ipda Oscar sempat menghardik dirinya dan berkata, “apa perlu saya kabarkan kepada dunia kalau dia sudah ditangani Dokkes Polres Karo?” Melihat kenyataan itu, akhirnya Kongres Sinulingga mengurungkan niatnya untuk melanjutkan pembicaraan. Melihat sejumlah sanak family lainnya termasuk orangtua  Bangun Ginting, telah datang ke Polres, akhirnya sekitar pukul 16.15 WIB, Kongres pulang ke rumahnya.

Sebelum Kongres Sinulingga meninggalkan Mapolres Tanah Karo, dirinya dan orangtua korban, Sobat Ginting (70) juga masih sempat berupaya melihat kondisi terakhir, Bangun Ginting. Tetapi keinginan keluarga kandas, karena alasan masih dalam tahap pemeriksaan. Bahkan, sepupu korban lainnya, Tambah Ginting, juga berupaya untuk melihat korban Bangun Ginting di ruang periksa. Tetapi, tidak lagi satupun pihak keluarga yang diperbolehkan melihat.

Karena tidak ada harapan untuk bertemu dengan anaknya, Sobat Ginting, bersama keluarga lainnya pergi meninggalkan Polres Tanah Karo sekitar pukul 18.00 WIB, dengan harapan besok dapat bertemu kembali. Tetapi, nasib berkata lain. Tiga jam kemudian, pihak keluarga menerima kabar kalau Bangun Ginting telah tewas di RSU Kabanjahe dengan kondisi yang mengenaskan.

Informasi yang diperoleh wartawan koran ini, Bangun Ginting, ditangkap Tim Opsnal Polres Karo, dibawah pimpinan Ipda. Oscar, Kamis (24/3) sekitar pukul 11.00 WIB, di kawasan stasiun P.O Sigantang Sira, desa Kacaribu, Kecamatan Kabanjahe, terkait tuduhan pencurian kenderaan bermotor. Namun pihak keluarga dan sejumlah warga desa korban membantah kalau pria IQ di bawah rata-rata  mustahil melakukan hal itu.

Keterbelakangan mental yang diderita Bangun Ginting sejak lahir, kerap membuatnya mengklaim seluruh angkutan sebagai miliknya.

Walau sempat dikabarkan  tidak senormal manusia lainnya, pihak kepolisian tetap membawa korban ke Polres Karo. Sesuai keterangan sejumlah saksi mata di TKP, ketika ditangkap polisi, Bangun Ginting hanya mengalami luka ringan akibat tamparan beberapa orang supir.

Sekitar pukul 12.00 WIB setelah sempat dibawa kebeberapa tempat, akhirnya, Bangun Ginting, tiba di Polres Tanah Karo. Pukul sekitar pukul 21.05 wib, anak keenam dari enam bersaudara itu, dinyatakan telah tewas. Sesuai keterangan pihak kepolisian, korban di bawa ke RSU  Kabanjahe sekitar pukul 17.30 WIB. Namun pihak RSU Kabanjahe mengklaim kalau korban  tiba di RSU pukul 21.00 WIB. (wan)