25 C
Medan
Tuesday, December 30, 2025
Home Blog Page 15421

Antara Madrid dan Pique

PENYANYI asal Kolombia Shakira bingung antara harus sedih atau gembira atas kemenangan Real Madrid di final Copa del Rey, kemarin dini hari. Pasalnya, dia dikenal sebagai pendukung setia Real, tapi di sisi lain dia juga kekasih bek Barcelona Gerard Pique.Shakira menyaksikan langsung el clasico di Stadion Mestalla, markas Valencia. Dia datang mengenakan baju berwarna merah yang senada dengan kostum Barca. Itu menunjukkan bahwa kemarin dini hari dia datang sebagai pendukung Pique.

Dia tampak gusar ketika Barca berada dalam tekanan. Sebaliknya saat Barca menguasai permainan Shakira tampak antusias. Wajahnya tegang di akhir-akhir babak tambahan waktu. Saat itu, Pique bahkan bermain sebagai striker, bukan posisi aslinya bek.

Akhirnya, Barca harus menyerah pada musuh bebuyutannya lantaran gol tunggal winger asal Portugal Cristiano Ronaldo di menit ke-103. Jelas kekalahan yang menyedihkan buat Pique dan Barca, meski mereka menilai bahwa Copa del Rey bukan prioritas utama.

Wajah kecewa dan sedih Pique terlihat jelas tatkala menaiki tribun untuk menerima medali sebagai runner-up. Saat itulah Shakira berusaha berperan sebagai kekasih yang baik hati. Dia menghibur dan memeluk bek berusia 24 tahun itu.

Pique bukan hanya sedih, tapi juga malu. Sebab, sebelumnya Pique sempat sesumbar kepada pemain Real. Itu terjadi usai pertandingan di Liga Primera Spanyol yang berakhir 1-1 (16/4). Dia sempat mengejek punggawa Real di saat akan memasuki ruang ganti.

Ketika itu, Pique mengatakan Barca akan merebut Copa del Rey alias Piala Raja Spanyol dari tangan Real. “Kami akan mengalahkan kalian dan juga merebut piala milik raja kalian,” kata Pique yang membuat panas para pemain Real.
Ya, el clasico memang bukan melulu soal sepak bola saja. Namun, juga soal identitas Spanyol dan Catalan. Makanya, kata-kata dari Pique itu dianggap penghinaan karena ada sentimen Spanyol versus Catalan. (ham/jpnn)
Sementara itu, sebelum dikenal sebagai kekasih Pique, Shakira adalah pendukung setia Real. Bahkan, Presiden Real Florentino Perez pernah memberikan kostum khusus kepada Shakira bernomor punggung 5 pada era kepemimpinan pertamanya di Real.

Tidak tanggung-tanggung, ketika itu yang menyerahkan kostum itu adalah legenda Real asal Prancis Zinedine Zidane. Setelah berpacaran dengan Pique, Real mengambil kebijakan untuk melarang pemutaran lagu Shakira di Santiago Bernabeu, markas Real. (ham/jpnn)

Para Klub Raksasa Terancam di Eropa

Kejuaraan antarklub Eropa, baik Liga Champions maupun Europa League, adalah ajang eksistensi dan unjuk gigi klub seantero Benua Biru. Sayang, beberapa klub raksasa terancam melewatkannya
musim depan.

LIVERPUDLIANS harap-harap cemas musim ini. Suporter Liverpool itu sangat prihatin dengan pencapaian tim kesayangannya. Tanpa gelar mungkin bakal dimaklumi. Apalagi Liverpool memang sepi gelar lima tahun terakhir atau sejak mengangkat trofi Piala FA 2006.

Tapi, ada yang lebih parah dari itu. Apa – Gagal tampil di Eropa. Sulit membayangkan klub tersukses Inggris di Eropa (lima trofi Liga Champions) absen di Eropa. Kali terakhir The Reds – sebutan Liverpool – adalah musim 1999-2000 atau setelah finis ketujuh di Premier League musim sebelumnya.

Liverpool sebenarnya finis ketujuh di Premier League musim lalu. Namun, The Reds beruntung lolos ke Europa League. Kuota Premier League di Europa League adalah peringkat kelima dan keenam. Namun, Liverpool mendapat limpahan dari peringkat keenam Aston Villa yang lolos setelah memanfaatkan jatah Piala Carling (sekalipun hanya runner-up karena Manchester United selaku juara sudah memastikan lolos ke Liga Champions).
Berkaca dari hasil musim lalu, Liverpool pun melakukan pembenahan di awal musim ini. Pelatih Spanyol Rafael Benitez yang dianggap mulai stagnan setelah enam tahun dan sering rewel, didepak. Penggantinya, Roy Hodgson. Pelatih yang musim lalu banjir pujian usai membawa Fulham sebagai finalis Europa League.

Sektor pemain ikut berbenah. Liverpool dianggap beruntung setelah mendapatkan Joe Cole dari Chelsea. Juga bintang Serbia Milan Jovanovic dari Standard Liege. Keduanya didapat gratis. Sekalipun kehilangan Javier Mascherano ke Barcelona, Hodgson mendapat ganti dua pemain sekaligus, Raul Meireles dan Christian Poulsen.
Siapa sangka, ekspektasi tinggi terhadap Hodgson dan skuadnya berbanding terbalik dengan raihan di lapangan. Performa Liverpool anjlok dengan hanya menang sekali dalam dua bulan awal Premier League. Cole dan Jovanovic memberi kontribusi nol seakan mencerminkan perekrutannya. Liverpool bahkan langsung tumbang di babak awal Piala Carling dari klub antah berantah Northampton Town.

Terlepas punya pengalaman menangani Inter Milan, Udinese, serta timnas Swiss dan timnas Finlandia, Hodgson tetap pelatih baru di Liverpool. Dia butuh waktu dan itulah yang tidak ditemukannya di Anfield. Liverpool akhirnya memecat Hodgson pada 8 Januari lalu dan menunjuk Kenny Dalglish, mantan pemain dan pelatih Liverpool.
Dalglish memang tampil di tengah musim dan mewarisi skuad yang mentalnya sudah down. Namun, bedanya dengan Hodgson, Dalglish punya sejarah hebat di Liverpool. Ditambah sosoknya yang sangat disayangi Liverpudlians, pelatih berjuluk King Kenny itu sukses membangkitkan Steven Gerrard dkk.

“Sayang, Dalglish tidak menangani kami sejak awal musim. Dia datang di saat posisi tim sulit (lolos ke Europa League, Red),” ungkap Jamie Carragher, pemain senior Liverpool, kepada Liverpool Echo.

Setelah laga ke-33 Premier League, Liverpool masih tertinggal empat poin dari peringkat kelima Tottenham Hotspur. Itu pun dengan Tottenham memainkan dua laga lebih sedikit.

Padahal, kuota Europa League hanya jatah peringkat kelima. Itu setelah juara Piala Carling musim ini disabet Birmingham City yang kini masih berkutat di papan bawah. Final Piala FA juga mempertemukan Manchester City versus Stoke City yang apapun hasilnya tidak akan memberikan kuota tambahan di Premier League.  “Kami akan sedih (seandainya Liverpool gagal lolos ke Eropa musim depan) – Tidak. Bagi saya, Liverpool masih tetap klub terbaik Inggris,” ungkap Dalglish kepada Sky Sports.  Jika Dalglish percaya The Reds  masih terbaik , tidak demikian dengan fans Galatasaray musim ini.  (dns/jpnn)

Untung tak Kalah

milan vs palermo

MILAN- Allenatore AC Milan Massimiliano Allegri tak begitu gusar mendapati timnya hanya bisa imbang 2-2, kontra Palermo di Leg I Semifinal Coppa Italia Kamis (21/4) kemarin. Allegri

Milan lebih dulu unggul melalui Zlatan Ibrahimovic di menit keempat. Namun tuan rumah kemudian tertinggal setelah Palermo mencetak dua gol dari Javier Pastore dan Abel Hernandez.
Adalah Urby Emanuelson yang kemudian menghindarkan Diavolo Rosso dari kekalahan. Dia mencetak gol penyama saat laga tersisa 14 menit.

Hasil imbang ini menjadi kerugian buat Milan mengingat mereka harus menjalani laga tandang pada leg kedua. Skuad besutan Massimiliano Allegri wajib memetik kemenangan untuk mewujudkan ambisi meraih gelar ganda.
Meski peluang lolos ke final Coppa Italia akan berat, namun Massimiliano Allegri masih bersyukur karena Rossoneri setidaknya tidak kalah.

“Pemain menjalani start yang bagus dan kemudian memimpin, mereka tak memanfaatkan peluang yang dimiliki dan kemasukan gol penyama. Palermo menyebabkan kesulitan melalui serangan balik dan kami berisiko kemasukan tiga kali,” sahut Allegri di Football Italia.

“Yang terpenting adalah tidak kalah dan tetap menjaga peluang terbuka jelang laga kedua, jadi kami bisa fokus ke Seri A. Saat waktunya datang kami akan bersiap untuk laga penentu di Palermo,” lanjut dia.

Milan tampil tidak dengan kekuatan terbaiknya dalam laga tersebut. Terutama di lini belakang mereka tak bisa menurunkan Alessandro Nesta, Mario Yepes, Gianluca Zambrotta, serta Alexandre Pato di lini depan.
Soal dua gol yang bersarang di gawangnya, Allegri menyebut itu bisa dipahami lantaran pemain yang dimainkan jarang diberi kesempatan merumput. Di sisi lain Palermo juga punya kecepatan di lini depannya.
“Itu normal kalau pertahanan akan mendapatkan masalah hanya dengan tiga pemain yang tak punya banyak waktu bermain di atas lapangan. Mereka tetap tampil bagus atas Palermo yang punya kualitas bagus dan pecepatan,” tuntas Allegri.

Sementara Arsitek Palermo, Delio Rossi mengaku sedikit menyesal dengan hasil imbang itu, karena ia merasa Rosanero layak meraih kemenangan.
“Kami menghadapi tim hebat yang tengah memiliki kepercayaan diri tinggi saat ini,” kata Rossi.
“Jujur saja, ada sedikit penyesalan, karena dengan konsentrasi dan ketajaman yang sedikit lebih banyak, kami bisa pulang dengan kemenangan. Meski demikian, saya gembira dengan performa tim saya. Anda butuh performa macam ini untuk mendapatkan sesuatu dari Milan saat ini,” bebernya. (bbs/jpnn)

TI Medan Dukung Krakatau Kids II

MEDAN- Pengurus Cabang Taekwondo Indonesia (TI) Kota Medan mendukung kegiatan Open Turnamen Krakatau Kids II, yang diselenggarakan Dojang Taekwondo Krakatau Club di Gelanggang Remaja Jalan Sutomo Ujung Medan 1 Juli 2011 nanti mendatang.

Dukungan yang diberikan Pengcab TI Medan terhadap kejuaraan tersebut berupa bantuan material serta piala dan sejumlah hal terkait lainnya. “Kita harapkan dengan Kejuaran tersebut dapat terlahir atlet taekwondo yang beprestasi. Sehingga, ke depannya bisa menjadi atlet yang andal yang mampu berlaga di tingkat nasional dan internasional,” ujar Ketua Pengcab Taekwondo Indonesia (TI)  Kota Medan, Bobby Octavianus Zulkarnaen SE didampingi Wakil Ketua I,  Sofyan Pencawan  saat menerima audiensi Panitia Open Turnamen Krakatau Kids II di sekretariat Jalan Gaharu Medan, Kamis (21/4).

Menurut Bobby, Kejuaran yang diselenggarakan Dojang Taekwondo Krakatau Club sangat berpotensi baik. Pasalnya kejuaraan yang digelar nanti juga berkaitan dengan upaya membangkitkan gelora atlet untuk meraih prestasi dan menunjukkan kemampuan sebagaimana yang diajarkan selama ini. “Saya akan fokus dan mendukung kejuaraan yang positif untuk perkembangan atlet,” ujar Bobby yang juga ketua DPP MPI Sumut itu.

Sementara Ketua Dojang Taekwondo Krakatau Club yang juga Ketua Panitia Open Turnamen Kids II, Drs Muhammad Rifai MPd mengucap terima kasih kepada Ketua Pengcab TI Medan, yang telah mendukung turnamen tersebut.
Dijelaskan Rifai, tujuan turnamen tersebut untuk meningkatkan prestasi pemuda  pada usia anak-anak menuju remaja dan mengakomodasi semangat pemuda untuk tidak terjerumus hal –hal yang negatif. Selain itu untuk meningkatkan jiwa sportifitas atlet dan kreativitas antar atlet taekwondo Medan. Serta membina presatasi atlet dan mencari bibit unggul atlet Dojang Taekwondo Krakatau Club. (omi)

Rita Kembali Pimpin KOI

JAKARTA- Tak ada kejutan dalam pemilihan Ketua Umum (Ketum) Komite Olimpiade Indonesia (KOI) 2011-2015. Rita Subowo akhirnya terpilih secara aklamasi setelah dirinya menjadi calon tunggal dalam pemilihan yang dilakukan di Hotel Peninsula, Jakarta kemarin (21/4).

Setelah terpilih, Rita berjanji bakal melakukan banyak gebrakan untuk memajukan dunia olahraga Indonesia. Salah satunya ialah menjalin rekonsiliasi dengan Kemenpora serta pihak-pihak di luar negeri.

“Kami ingin menjadikan olahraga sebagai nafas kehidupan bagi bangsa. Karena olahraga banyak sekali sisi positifnya,” terang Rita setelah pemilihan kemarin.

Karena itu, Rita membutuhkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Apalagi, jabatan kali ini merupakan yang terakhir bagi perempuan yang juga menjabat sebagai Ketum KONI tersebut. Rita pun mengaku sudah belajar banyak dari pengalaman di periode pertamanya menjabat sebagai Ketum KOI.

Rita juga ingin membawa KOI menjadi organisasi modern di masa mendatang. Bukan hanya secara organisasi, tetapi juga pencapaian. Hal itulah yang belum dicapai pada periode pertamanya lalu.  “Kami membutuhkan kritik. Kami siap diwarning oleh siapapun. Kami ingin mengajak berbagai pihak untuk sama-sama memajukan dunia olahraga Indonesia,” jelas perempuan yang juga mantan Ketum PP PBVSI tersebut.  Di sisi lain, Menpora Andi Alifian Mallarangeng mendukung keinginan KOI untuk menjadikan olahraga sebagai nafas kehidupan bangsa. Apalagi, momen yang dihadapi KOI termasuk tepat.  (ru/jpnn)

Rachman Enggan Pakai Pelatih

JAKARTA – Juara dunia tinju terbang mini WBA Muhammad Rachman mulai berani bersikap tentang langkahnya ke depan. Kendati belum menemukan kesepakatan tentang kontrak pertarungannya dengan promotor asal Thailand, dia memastikan siap meladeni tantangan siapapun.

“Saya siap menghadapi siapapun lawan selanjutnya. Meskipun kepastian kontrak saya masih belum jelas ke depannya saya tetap siap,” katanya saat ditemui di Jakarta, kemarin (21/4).

Petinju berusia 39 tahun tersebut menjelaskan bahwa dirinya sudah melakukan pembicaraan dengan promotor asal Indonesia, Raja Sapta Oktohari, mengenai kontraknya di Thailand, Rabu malam (20/4).  Hanya, sifatnya masih penjajakan dan belum ada kesepakatn.

“Saya fokus ke pemulihan kondisi dulu. semua itu saya serahkan ke Manajemen saja bagaimana ke depannya, sambil menunggu tantangan dari lawan,” terang petinju yang bergelar sarjana hukum tersebut.

Di sisi lain, keberhasilan Rachman menjadi juara dengan persiapan yang mandiri dan dengan tim manajemen yang sederhana membuatnya semakin yakin tak perlu melakukan perombakan tim.  Bahkan, dia memastikan tidak akan merekrut pelatih untuk menanganinya.

Rachman merasa program latihan yang selama ini dibuatnya sendiri sudah cukup mumpuni untuk membuatnya menjadi juara dunia. Ya, memang selama ini Rachman tidak melibatkan pelatih selama persiapan.
“Saya sudah memastikan tidak akan menggunakan pelatih. Saya akan bikin program sendiri lagi untuk mempertahankan gelar saya. Saya yakin itu sudah cukup karena telah terbukti,” ucap petinju yang juga pernah menyabet gelar juara dunia versi IBF tersebut. Menurut dia, dengan menggunakan pelatih baru berarti bakal perubahan program. Rachman khawatir itu justru berdampak negative terhadap kondisinya. (aam/jpnn)

Selingkuhi Rekan Sendiri

Sidang dua oknum Polresta Medan yang disangkakan kasus perselingkuhan
kembali ditunda di Pengadilan Negeri (PN) Medan. Sidang beragendakan putusan terhadap Brika Yt dan Aiptu Dw direncanakan, Rabu (19/4), tertunda setelah salah satu dari terdakwa diterangkan sakit.

Jaksa penuntut umum (JPU) kasus itu, Herbert, saat dihubungi wartawan tak bersedia memberikan keterangan terkait penundaan putusan. Saat dihubungi, Herbert tak menjawab konfirmasi penundaan sidang. “Saya lagi di kantor bang,” kata Herbert dari seberang telepon, Rabu (20/4)
pukul 12.00 WIB.

Menurut informasi, penundaan persidangan dalam kasus ini sesuai rujukan salah satu oknum Polresta menerangkan tidak dapat mengikuti persidangan dengan alasan sakit. “Katanya dua hari sakit dan minggu depan disidangkan,” kata sumber.

Sementara, praktisi hukum Zauhari, SH Mh mengatakan, kasus perzinahan dapat diancam lebih berat dari kasus perselingkuhan. Sesuai pasal yang di kenakan dalam menjerat seorang tersangka. Contoh kasus, kata Zauhari, seorang suami atau istri yang telah bersuami dapat dikenakan pasal yang lebih berat. Ancaman hukumannya pun diatas tujuh tahun.

Pemberatan ancaman sesuai pasal 284 bagi sepasang selingkuh yang kedapatan melakukan perselingkuhan, kata Zauhari.

Contoh kasus di atas, seharusnya dikedepankan dalam menyidangkan sebuah kasus. Hal itu, tak lain guna memberikan efek jera bagi pasangan selingkuh agar tidak mengulangi perbuatannya. “Di dua sisi pasangan, jelas terjadi kerusakan rumah tangga bagi kedua keluarga,” kata Zauhari alumunus Unpad Bandung ini.

Sehari sebelumnya, Bripka Yt dan Aiptu Dw dua oknum yang bertugas di Polresta Medan terancam Pemberhentian Secara Tidak Hormat (PTDH). Keduanya dinilai mencoreng citra kepolisian sebagai anggota polri. “Apapun vonis yang dijatuhkan di pengadilan, Polri dapat memberikan sanksi pemecatan terhadap keduanya. Apalagi, dalam kasus ini keduanya telah mencoreng citra polri sebagai penegak hukum,” kata Kapoldasu, Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro, melalui Pjs Kabid Humas, Kombes Pol Dr Hery S, kepada wartawan, Senin (18/4) kemarin.

Sambung Hery, ancaman pemecatan menimbang beberapa paktor dan pelanggaran yang dilakukan. Bila, hasil persidangan nantinya dinyatakan bersalah atau tidak sesuai azas praduga tak bersalah, polri
tetap mengedepankan sidang kode etik terhadap setiap anggota polri.

Contoh kasus, dua oknum Polresta Medan yang lagi dalam persidangan dalam kasus dugaan perselingkuhan. Kasus perselingkuhan, salah satu dari kasus yang mencoreng citra penegak hukum, khususnya di kepolisian
sendiri. (rud)

Kepercayaan Kami Sudah Habis …

Infrastruktur di Medan Utara perlu mendapatkan perhatian serius oleh Pemko Kota Medan. Pasalnya, sampai saat ini di berbagai kawasan masih banyak jalan rusak dan drainase yang buruk
Tak cuma itu, janji Pemko Medan untuk membangun tanggul air pasang hingga kini juga belum terwujud. Kondisi inilah yang membuat Presidium Masyarakat Medan Utara (PMMU) tak kenal lelah mendesak Pemko Medan untuk perbaikan dan pembangunan di Medan Utara. Berikut petikan wawancara wartawan koran ini, Nopan Hidayat, dengan Ketua PMMU, Syaharuddin, Kamis (21/4).

Kalau menurut abang, bagaimana sebenarnya kondisi infrastruktur di Medan Utara?
Kondisi infrastruktur di kawasan Medan Utara tidak ada perubahan dan kemajuan yang signifikan, dari tahun ke tahun. Dari waktu ke waktu seiring dengan realisasi APBD, rasanya pemerintah kota justeru terjebak dengan slogan dan retorika ingin mempercepat pembangunan. Tetapi faktanya di lapangan, tak terbukti. Dari dulu orientasi pelaksanaan pembangunan infrastruktur sepertinya sebatas cakap-cakap dan kegiatan seremoni saja, buktinya bisa kita rasakan kawasan kumuh, banjir rob, punahnya hutan bakau, populasi industri yang tak terkendali, rusaknya jalan, masalah nelayan, fasilitas pendidikan dan kesehatan yang minim, rusaknya tanggul, pendangkalan sungai Deli dan juga pengangguran. Semua itu adalah masalah klasik. Belum lagi persoalan pelayanan administrasi kependudukan. Medan Utara sebenarnya butuh perhatian yang lebih serius dan menginginkan inovasi serta kreasi yang kreatif untuk mengekplorasi potensinya menjadi andalan yang berpihak bagi kelangsungan kesejahteraan warganya.

Infrastruktur apa di Medan Utara yang kondisinya sangat parah?
Saya melihat kondisi infrastruktur di Kota Medan secara keseluruhan relative sama dengan apa yang terjadi di Medan Utara, akan tetapi di Medan Utara ini diperparah oleh kebijakan yang tidak berpihak. Perhatian sektor anggaran dari satuan kerja perangkat daerah (SKPD) setingkat kepala dinas mestinya membuat skala prioritas yang jelas dan tegas. Misalnya, untuk jalan setapak sampai tahun 2012 tidak ada lagi di Medan Utara jalan setapak yang tidak dibeton begitu juga drainase yang buruk, penerangan, sekolah dan juga puskesmas. Belakangan ini saya memantau sejumlah kelurahan memang sibuk menata tapal batas kelurahan. Itu baik, tapi masalahnya apakah itu hal-hal prioritas yang dibutuhkan masyarakat?

Apa penyebab lambanya pembangunan infrastruktur di Medan Utara?
Lambanya pembangunan infrastruktur di Medan Utara, meurut saya secara teknis bisa saja disebabkan proses pencairan atau penggunaan dana APBD yang mandek realisasinya. Padahal pengesahannya sudah dilakukan jauh hari sehingga SKPD pun otomatis belum melaksanakan hal tersebut atau memang formasi anggaran yang diperuntuhkan bagi kepentingan percepatan pembangunan infrastruktur Medan Utara tidak signifikan atau lebih ekstrim lagi, pemerintah Kota Medan tidak memiliki atau tidak serius membuat kebijakan strategis untuk menjadikan Medan Utara sebagai potensi andalan bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Apa solusi yang anda berikan kepada Pemko Medan untuk pembangunan infrastruktur di Medan Utara?
Sebenarnya kepercayaan kita terhadap Pemerintahan Rahudman-Eldin sudah habis, ditambah lagi persoalan dugaan korupsi yang melilit mereka khususnya walikota yang sudah menjadi tersangka tetapi walau demikian kita berkewajiban mendukung program pemerintah Kota Medan. Oleh karena itu, pembentukan daerah otonom baru yakni Medan Utara dapat menjadi salah satu solusi guna mempercepat pembangunan infrastruktur tersebut karena itu juga merupakan bahagian yang ditawarkan oleh UU 32/2004 dan PP 78 tahun 2007.

Apa harapan anda untuk infrastruktur di Medan Utara?
Harapan saya tentu saja agar pemerintah Kota Medan dan DPRD Kota Medan dapat merespon positif dengan membuka ruang dialog untuk proses pemekaran yang kita upayakan ini, karena UU 32 tahun 2004 dan PP 78 tahun 2007 membuka peluang out secara legal. Sebab paling tidak ada substansi dan visi yang sama antara pemerintah dan PMMU guna percepatan Medan Utara dapat dilaksanakan secara konstruktif. (*)

April, Babi di Labuhan Harus Beres

MEDAN-Penertiban ternak babi di Medan Labuhan yang gagal dilakukan Pemko Medan karena mendapat perlawanan dari warga, Kamis (21/4), dibahas dalam rapat tertutup di ruang Rapat I, Balai Kota.

Berbagai strategi pun disusun agar penertiban ternak ilegal di Medan Utara itu berhasil dilakukan.

“Penertiban akan dilanjutkan. Dan rapat tadi adalah mendalami permasalah yang terjadi pada penertiban sebelumnya. Untuk kemudian, dibuatlah strategi lainnya agar penertiban di Medan Labuhan bisa rampung. Dan kemungkinan, penertiban lanjutan akan kita gelar pada pekan-pekan depan,” terang Wahid.

Lebih lanjut Wahid menuturkan, selain itu, dalam rapat tersebut juga dibahas untuk menjalin koordinasi yang lebih kuat antara semua pihak terkait. Pihak keamanan yang dilibatkan yakni, kepolisian, brimob, Kodim, Angkatan Laut serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Sebelum aksi di lapangan akan terlebih dahulu dilakukan pendekatan persuasif kepada para peternak.

Terkait target atau hasil penertiban ternak babi tersebut, terutama di Kecamatan Medan Labuhan, Wahid menjelaskan, diharapkan bisa selesai pada April ini. “Saat ini kita fokus dulu di Medan Labuhan, mudah-mudahan bulan ini selesai. Setelah itu, baru kita lanjutkan di daerah Medan Belawan dan lainnya,” bebernya. Untuk pematangan rencana penertiban tersebut, rapat kordinasi lanjutan akan digelar Rabu oekan depan. (ari)

Pemko Undang 30 Delegasi Formas

Sengketa Tanah Sari Rejo

MEDAN-Pemko Medan telah mengagendakan pertemuan antara Wali Kota Medan, Rahudman Harahap, dengan perwakilan masyarakat Sari Rejo, Forum Masyarakat Sari Rejo (Formas), guna membicarakan rencana penyelesaian sengketa lahan tersebut pekan depan.

Hal itu dikemukakan oleh Zul Ahmadi, staf protokoler Pemko Medan yang ditemui wartawan koran ini di Lobi Balai Kota Medan, Kamis (21/4). “Surat sudah ke Pak Wali, kemungkinan Selasa pekan depan. Ini juga melihat-lihat waktu Pak Wali yang senggang, karena setiap hari jadwal Pak Wali padat. Tapi, nanti saya tanyakan lagi kapan waktu tepatnya,” ujarnya.

Ditambahkannya, pemilihan waktu yang tepat untuk melakukan komunikasi antara Pemko Medan dan Formas, karena pada pertemuan nanti terbilang relatif besar. Karena sesuai dengan permintaan Rahudman Harahap, pihak masyarakat yang hadir pada pertemuan itu sebanyak 30 orang agar informasi dapat diterima masyarakat secara keseluruhan. “Pak Wali kan minta masyarakat Sari Rejo 30 orang, mungkin nanti pertemuannya di ruang rapat,” terangnya lagi.

Hal itu pun dibenarkan oleh Ketua Formas, Riwayat Pakpahan. “Saya sudah kontak dan mendapat kabar dari Pak Zul, staf protokoler. Katanya Selasa depan Formas akan dijamu Pak Wali Kota untuk membicarakan mengenai sengketa lahan Sari Rejo. Mudah-mudahan nanti ada titik terang dari pembicaraan itu,” ungkapnya.

Berkunjung ke Sumut Pos

Sementara itu, siang kemarin, rombongan Formas berkunjung ke kantor redaksi Sumut Pos di gedung Graha Pena Medan. Mereka memberikan apresisasi kepada Sumut Pos yang banyak memberitakan kasus sengketa tanah antara TNI AU dengan masyarakat Sari Rejo. Kedatangan mereka diterima Wakil Pimpinan Redaksi (Wapimpred), Pandapotan MT Siallagan dan Redaktur Pelaksana, Faliruddin Lubis

Drs H Riwayat Pakpahan, sebagai Ketua rombongan Formas mengucapakan terima kasihnya kepada Sumut Pos yang dinilainya sebagai satu-satunya media yang senantiasa mengikuti perkembangan sengketa tanah antara masyarakat Sari Rejo dengan TNI AU. Mereka berharap pemberitaan seperti ini terus ditindaklanjuti hingga kasus ini selesai.

“Hingga saat ini TNI AU terus mengklaim tanah yang kami tempati sebanyak 9 lingkungan dengan 5 ribu lebih Kepala Keluarga. Padahal kami memiliki bukti-bukti kepemilikan tanah kami itu, namun TNI AU terus ngotot bahwa area kami itu milik TNI AU,” kata Pakpahan.

Sejauh ini mereka sudah mengadukan kasus ini kepada Wakil Presiden, anggota DPD dan BPN Pusat, namun beberapa kali pertemuan belum juga menemukan solusi. “Bahkan Wali Kota Medan berjanji usai Pilkada kemarin, kasus sengketa tanah ini sudah selesai, nyatanya hingga sekarang ini kasusnya belum juga tuntas,” kenangnya.

Dalam pertemuan itu, Wapimpred dan Redaktur Pelaksana Harian Sumut Pos berjanji akan terus menindaklanjut kasus sengketa lahan antara TNI AU dengan masyarakat Sari Rejo. “Ya, kami berharap kita saling memberikan informasi tentang perkembangan tentang kasus ini ke depannya, dengan acuan Sumut Pos sebagai medianya,” kata Pandapotan. (ari/azw)