27 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 15445

Modal Berharga

PSMS vs PSAP

MEDAN- PSMS menang cukup meyakinkan atas pemuncak klasemen sementara Divisi Utama Wilayah I, PSAP Sigli. PSMS menang 2-0 berkat gol Ari Yuganda menit 55 dan Rinaldo menit 68. Laga itu merupakan laga kandang terakhir PSMS musim ini.

Kemenangan itu tentu saja akan menjadi modal berharga bagi PSMS untuk melakoni dua laga sisa musim ini, kontra Persitara dan Persikabo. Laga itu berstatus away, tapi PSMS yakin bisa membawa empat poin untuk memaksimalkan peluang lolos ke babak delapan besar. Saat ini PSMS berada di peringkat tiga dengan 42 poin.

“Kami akui PSAP sangat menyulitkan PSMS. Wajar jika mereka berada di papan atas. Kami bersyukur bisa menang pada pertandingan ini,” ujar Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa usai laga.

Benny mewakili segenap manajemen dan pengurus mengucapkan terimakasih kepada pendukung setia. “Jujur kami merinding melihat antusias ribuan pendukung setia PSMS. Kami harapkan dukungan itu terus diberi hingga kita bisa lolos ke babak delapan besar. Kalau lolos, maka kita berpeluang besar jadi tuan rumah,” sambung Benny.
Laga tadi malam berlangsung ketat. Meski berstatus tim tamu, PSAP pantang bertahan. Moussa Traore dkk tak sungkan menyerang. Bahkan beberapa kali merepotkan barisan belakang PSMS.

Serangan tim tamu lebih sering terjadi via serangan balik. PSMS yang tampil ngotot menyerang membuat serangan balik tim tamu terkadang jadi maksimal.

Beruntung Vagner dkk di lini belakang masih antisipatip terhadap serangan balik cepat. Hingga babak pertama usai, PSAP berhasil tahan imbang PSMS 0-0.

Memasuki babak kedua, serangan PSMS langsung kencang. Berkali-kali ulah Gaston Castano merepotkan barisan pertahanan lawan. Apalagi kekasih Gaston, Julia Perez menonton langsung laga itu. Meski akhirnya Gaston gagal mencetak gol malam itu.

Kebuntuan akhirnya terpecahkan berkat aksi Ari Yuganda yang bekerjasama dengan Faisal Azmi dan Donny Fernando Siregar. Umpan 1-2 ketiga pemain ini di sisi kanan gawang lawan berhasil dimaksimalkan Ari Yuganda dengan tendangan keras ke sudut kiri gawang. Skor 1-0.
Tak lama setelah gol itu, PSMS menambah golnya. Kali ini yang jadi aktor adalah Rinaldo yang masuk di babak kedua menggantikan Mahadi Rais. Rinaldo dengan leluasa menceploskan bola ke gawang lawan setelah terbebas dari perangkap offside, dan berhasil melewati penjaga gawang. Skor 2-0 bertahan hingga usai laga. (ful)

Solo FC Takluk

Solo FC takluk dengan skor tipis ketika melawat ke markas Medan Chief di Stadion Baharoeddin Siregar, dalam lanjutan Liga Primer Indonesia (LPI) Minggu (17/4). Solo FC kalah skor 2-1.

Syahril Ishak dari tim tuan rumah membuka keunggulan di menit 15. Selebihnya banyak peluang yang tercipta tapi tuan rumah terlalu lemah dalam penyelesaian. Hingga berakhirnya babak pertama, skor 1-0 bertahan untuk keunggulan sementara tuan rumah.

Memasuki babak kedua, Solo FC yang tidak diperkuat dua pemain  intinya Stevan dan Pitono mencoba mengimbangi permainan cepat yang diperagakan tim tuan rumah.

Memanfaatkan serangan balik yang cepat, tim tamu akhirnya mampu menyamakan kedudukan pada menit 48 melalui David Micevski. Mendapatkan umpan terukur dari Dian Fachruddin, David yang tidak terkawal langsung melesakkan si kulit bundar ke arah gawang yang tidak mampu diantisipasi penjaga gawang Medan Chiefs, Yudha.

Gol tuan rumah baru tercipta pada menit 80 melalui kaki Luis Eduardo, yang memanfatkan bola liar dari tendangan bebas Laakkad yang membentur tiang gawang. Keunggulan 2-1 bagi tuan rumah bertahan hingga wasit meniup pluit tanda berakhirnya pertandingan.

Kekalahan Solo FC, menurut Pelatih kepala Branko Babic, tak lain disebabkan buruknya disiplin para pemain belakangnya.

“Selain tidak diperkuat  dua pemain inti yang absen akibat cedera dan akumulasi kartu. Buruknya koordinasi dan disiplin pemain belakang menjadi peneyabab kekalahan tim kami,” sebut Branko usai laga. (uma)

Tren Positif Pupuk Organik

MEDAN-Tren penggunaan pupuk organik di Sumut semakin meningkat setiap tahunnya, peningkatan itu mencapai 20 persen. Tapi, jumlah tersebut bisa semakin membaik apabila setiap kelompuk tani menyiapkan plasma-plasma untuk pengolahan pupuk organik.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian Sumut, Mohamamd Roem ketika membuka Reksa Fine Compost di Mabar Hilir, Sabtu (16/4) lalu.

Roem menyebutkan, alokasi pupuk organik bersubsidi di Sumut berkisar 58.644 ton pada 2010, kini sudah meningkat menjadi 70.000 ton pada 2011. Peningkatan permintaan pupuk organik tersebut otomatis masyarakat tidak lagi ketergantungan dengan pupuk kimia.

Dia menerangkan, akibat banyak penggunaan pupuk kimia mulai pelita 1 hingga pelita IV, unsur har tanah rusak. Akibatnya tingkat keseburan tanah juga mulai menghilang dan dampak lainnya terhadap produksi menurun tajam. Untuk memulihkannya perlu kembali disiram dengan pupuk organik yang berasal dari tumbuhan, kotoran ternak, dan lainnya sehingga hal ini mengembalikan kesuburan tanah.

“Memang sampai saat ini posisi tertinggi permintaan masih pupuk kimia yaitu Urea kemudian NPK akan tetapi pupuk organik telah menduduki posisi ketiga setelah itu ZA dan SP-36 didalam pupuk bersubsidi,” sebutnya. “Sebagai petani dan kelompok tani mampu membuat pupuk organik setidaknya untuk kebutuhan produksinya sendiri,” tambahnya.

Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD Sumatera Utara, Brilian Muktar menyatakan sebaiknya petani membentuk kelompok ataupun plasma agar penyaluran pupuk-pupuk bersubsidi dari pemerintah menjadi jelas dan tepat sasaran, hal ini juga untuk menghindari pemanfaatan individu yang mementingkan dirinya sendiri.

Sementara, ketua Pupuk Organik Reksa Fine Compost, Supriyanto menyatakan pembentukan usaha ini dimulai dari sebuah kelompok usahatani dan kini berkembang membentuk kelompok-kelompok kecil di setiap daerah seperti Langkat, Binjai, Deli Serdang, dan beberapa daerah lainnya.  “Pemasarannya telah merambah ke seluruh wilayah Sumut, Aceh, Riau, Sumatera Barat” sebutnya. (ril)

Mou Protes Alves

MADRID- Sebelum laga El Clasico, entrenador Real Madrid Jose Mourinho menyatakan bahwa mereka menyiapkan latihan dengan sepuluh pemain. Ternyata, keputusan Mourinho itu tepat, bek Raul Albiol diusir dari lapangan di menit ke-52.

Albiol dikartu merah langsung plus hadiah penalti untuk Barcelona diberikan wasit Muniz Fernandez setelah dianggap melanggar David Villa di area terlarang. Namun, bukan insiden itu yang membuat kubu Real kesal, melainkan pelanggaran Dani Alves di menit ke-82.

Ketika itu, Alves melanggar Marcelo di area penalti dan kemudian wasit memberikan penalti buat Real, tapi Alves sama sekali tidak dijatuhi kartu, hanya peringatan. Padahal, bila kartu kuning saja, maka dia harus keluar lapangan, karena sudah mengoleksi satu kartu kuning.

“Alves seharusnya dikeluarkan dari lapangan ketika penalti itu diberikan. Saya memang tidak melihat insiden Albiol, tapi sangat mengesalkan dia tidak bisa bermain di final (Copa del Rey),” kata Alvaro Arbeloa, bek Real, seperti dikutip Goal.

Protes yang sama juga diungkapkan bek Real Sergio Ramos. “Kami menunjukkan sikap yang bagus setelah kartu merah Albiol. Kami tampil bagus dan pantas meraih imbang. Hanya, seharusnya Alves juga diusir dari lapangan,” ketus Ramos kepada AS.

“Saya heran, wasit tidak mengusir Alves dari lapangan karena pelanggaran terhadap Marcelo. Tapi, dia tidak ragu mengusir Raul Albiol dari lapangan. Keputusan yang sulit kami pahami,” bilang bek timnas Spanyol itu.
Selain dua pemain Real itu, Mourinho juga angka bicara soal kebijakan wasit yang dinilainya tidak konsisten. “Kami hanya ingin keputusan yang sama untuk kedua tim. Aturan harus sama karena saya lelah bermain dengan sepuluh orang,” ketus Mourinho.

Menurut Mourinho, sulit untuk bertandingan sepuluh melawan 11 orang di lapangan, apalagi lawannya Barca.
“Pendekatan wasit berbeda ketika tidak mengusir Alves. Sekali saja saya ingin melihat Barca main dengan sepuluh orang,” lanjut Mourinho.

“Ketika saya tanyakan kepada ofisial keempat, alasannya mengapa tidak kartu kuning kedua, dia menjawabnya karena dia (Alves) adalah fullback. Seandainya selama sepuluh menit itu, kami bermain sepuluh lawan sepuluh, situasinya akan berbeda,” jelas Mourinho.

Berikutnya Mourinho mempersiapkan pasukannya untuk final Copa del Rey.
Dia menyakini, pasukannya akan menang. Asalkan aturannya yang ditegakkan sama untuk kedua tim. “Harus berhadapan 11 melawan 11, bukan sepuluh,” lanjut pelatih berusia 48 tahun itu. (ham/jpnn)

Gol untuk Kolo Toure

HANYA ada satu orang yang menginspirasi Yaya Toure dalam derby Manchester kemarin. Dia tidak lain adalah kakak kandungnya yang juga defender City, Kolo Toure. Yaya pun memilih mendedikasikan gol semata wayangnya kemarin kepada Kolo.

Kolo tidak dimainkan City sejak 3 Maret lalu setelah gagal lolos tes doping. Kolo ditengarai mengonsumsi pil diet istrinya, Awo, yang ternyata mengandung zat jenis doping. Pemain 30 tahun Pantai Gading itu juga terancam skors dua tahun dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA).

Dalam laga kemarin, Kolo terlihat di bench City. “Dia (Kolo) selalu membantu saya. Dia seseorang yang sangat penting dalam hidup saya. Karena itu, saya mempersembahkan kemenangan ini untuknya,” ungkap Yaya seperti dilansir Sky Sports.

Saya sangat sedih melihat apa yang dialaminya saat ini. Secara mental, dia sangat kuat. Namun, dia seorang pemain profesional dan sangat ingin bermain. Orang terkadang membuat kesalahan. Itu adalah bagian dari hidup, bagian dari olahraga,” tambahnya.

Seandainya City meraih trofi Piala FA dalam final 14 Mei nanti, Yaya kembali akan mendedikasikannya kepada sang kakak. Sebab, Kolo kemungkinan tetap tidak bisa main sampai akhir musim. “Saya yakin City akan menjadi juara dan mengakhiri penantian gelar selama 35 tahun. Kolo pasti ikut senang karena dia akan tercatat pula dalam sejarah klub,” jelas Yaya yang diklaim memiliki gaji pemain tertinggi di Premier League itu.

Yaya dan Kolo baru musim ini menjadi rekan setim di City. Kolo sudah membela City sejak musim panas 2009 setelah digaet dari Arsenal. Sedangkan Yaya yang tiga tahun lebih muda itu digaet dari Barcelona. Bergabungnya Yaya tak lepas dari ajakan Kolo.

Kolo dan Yaya juga juga memiliki adik pesepak bola profesional, Ibrahim Toure. Ibrahim, 25, saat ini bermain di klub Mesir Makasa. Karir Ibrahim yang berposisi striker itu memang tidak sesukses kedua abangnya. Selain hanya membela klub antah berantah, Ibrahim belum pernah dipanggil timnas Pantai Gading. (dns/jpnn)

Ambisi Lain

Villareal vs Real Zaragoza

VILLAREAL-Persaingan di ajang La Liga Primera musim ini sepertiya tak lagi seru. Barcelona yang masih menempati peringkat pertama dengan poin 85, sepertinya kian sulit dikejar Real Madrid yang baru mendulang poin 77, atau tertinggal 8 angka ketika kompetisi hanya menyisakan 7 pertandingan lagi.

Untuk posisi ketiga dan keempat juga tak bergeming dari Valencia dan Villareal.
Pasalnya, kans untuk menyodok kedua tim tadi pun sangat kecil, karena Valencia dan Villareal baru mendulang poin 63 dan 54.

Pun demikian, baik Valencia ataupun Villareal mustahil terlempar dari zona Liga Champions,  karena Sevilla, Atletico Madrid, Athletic Bilbao dan Espanyol tertinggal delapan hingga sepuluh angka dari keduanya.  Paling realistis bagi keempat tim tadi adalah memperebutkan tiket untuk berlaga di ajang Europa League.
Jadi, di saat Villareal menjamu Real Zaragoza di Stadion El Madrigal dinihari nanti , sesungguhnya laga ini hanya menjadi ajang penasbihan jika klub berjuluk The Yellow Sub Marine (julukan Villareal) memang pantas berada di zona Liga Champions.

“Akan sangat memalukan jika kami sampai kalahd ari mereka (Real Zaragoza),” bilang  Juan Carlos Garrido, entrenador Villareal

Ungkapan Garrido ini pun tak dibantah Diego Lopez, kiper Villareal. Bahkan secara tegas Lopez mengatakan bahwa seluruh skuad Yellow Sub Marine telah siap memberi hiburan kepada fans.

Terpisah, Toni Doblas, kiper Real Zaragoza mengatakan bahwa saat ini seluruh pertandingan di ajang La Liga Primera laksana partai final. Itu bisa terjadi karena klub berjuluk Blanquillos itu berada di zona degradasi karena hanya memiliki poin 33, atau unggul tiga angka atas Hercules yang menempati peringkat ke-19.

Peluang Blanquillos untuk meninggalkan zona degradasi masih terbuka karena empat tim yang berada di atasnya Deportivo La Coruna, Real Sociedad, Ossasuna dan Malaga hanya unggul dua dan tiga angka dari Blancquillos.
Kendati begitu, menatap laga di El Madrigal dinihari nanti Doblas harus realistis, karena tuan rumah justru memiliki motivasi lain selain apa yang telah dipaparkan di atas.

Sejauh ini rekor pertemuan diantara kedua tim masih berimbang, yakni sama-sama meraih 7 kemenangan, dengan 6 pertandingan lainnya berakhir imbang.

Jadi pemenang pertandingan nanti akan didaulat lebih unggul atas lawannya.
Pertanyaannya, mampukah Real Zaragoza menahan ambisi Villareal yang ingin  menorehkan dominasi atas Blanquillos, setelah pada pertandingan putaran pertama di La Romareda saja pun, Zaragoza harus menanggung malu takluk 0-3 atas Villareal? (jun)

Gagal Pesta Ganja

Maksud hati, Ronald Dwi Putra (23) warga Jalan Teratai, Padang Bulan Medan hendak berpesta ganja dengan rekan-rekannya. Namun rencana itupun gagal, karena Ronald yang mengantongi 1 amplop besar daun ganja kering keburu ditangkap polisi saat terjaring razia di Jalan HM Jhoni Medan, Sabtu (16/4) malam.

Ceritanya, malam itu Ronald bersama tiga temannya melintas di Jalan HM Jhoni dengan mengendarai mobil Xenia warna hitam BK 1586 HA miliknya. Ternyata, di Jalan HM Jhoni itu, personel Polsekta Medan Kota dipimpin langsung Kapolresta Kombes Pol Tagam Sinaga bersama Kapolsekta Medan Kota Kompol Sandi Sinurat menggelar razia.
Melihat ada razia, Ronald sedikit gugup. Polisi pun merasa curiga dan menghentikan mobil yang dikemudikan Ronald tersebut. Petugas langsung melakukan penggeledahan ke dalam mobil. Namun petugas tak menemukan benda mencurigakan.

Namun, saat tubuh keempat pemuda ini digeledah, polisi menemukan 1 amplop besar ganja kering dari kantong celana Ronald. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, keempatnya langsung diboyong ke Polsek Medan Kota untuk penyelidikan.
“Ganja tersebut didapat dari temannya yang akan dihisap bersama-sama di rumah. Polisi masih melakukan pengejaran terhadap teman tersangka yang memberikan ganja tersebut,” ujar Kapolsek Medan Kota, Kompol Sandi Sinurat melalui Kanit Reskrim, AKP Sangkot Simaremare.(adl)

Evaluasi Kadis Kebersihan

Masalah sampah di Kota Medan masih belum teratasi. Padahal, Pemerintah Kota (Pemko) Medan telah berupaya dengan segala kemampuan mewujudkan kota ini menjadi Kota yang bersih. Apa sebenarnya yang menjadi kendala?
Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos Ari Sisworo dengan Sekretaris Komisi D DPRD Medan Muslim Maksum.

Bagaimana Anda memandang masalah kebersihan di Kota Medan?
Pemerintah Kota (Pemko) Medan memiliki keinginan kuat dalam upaya menciptakan Medan menjadi kota yang bersih dan kota yang bebas sampah. Tapi sayangnya, Pemko Medan sendiri terkait pula Dinas Kebersihan Kota Medan tidak memiliki program yang signifikan untuk merealisasikan itu semua.

Bagaimana dengan program Medan Bebas Sampah per 1 April 2011 lalu?
Benar memang ada program itu, tapi pada akhirnya konotasinya adalah Medan bebas terhadap sampah yang berserakan di mana-mana. Bukan dalam artian Medan itu menjadi lebih bersih dari sekarang.

Apa tindakan riil yang harus dilakukan Pemko Medan?
Dalam konteks ini, selain memang harus memiliki program yang riil dan jelas, harus juga didukung kinerja di lapangan. Jangan hanya program, tapi tanpa dibarengi realisasi nyata di lapangan. Selain itu, Pemko Medan juga harus meletakkan orang-orang yang tepat di jajaran Dinas Kebersihan.

Jadi, apakah orang yang duduk di Dinas Kebersihan, khususnya kepala dinasnya saat ini orang yang tidak tepat?
Biarlah diartikan sendiri. Tapi intinya, kita akan lihat dan memantau kinerja Kepala Dinas Kebersihan Kota Medan saat ini yang baru dua bulan dilantik. Waktu bagi kepala dinas tersebut masih ada satu bulan lagi, sesuai dengan janji wali kota yang memberi tenggat waktu tiga bulan untuk para kepala dinas yang baru dilantik 18 Februari 2011 lalu. Kalau nantinya tidak ada perubahan dan pembenahan dalam menciptakan Medan yang benar-benar bersih dari sampah, maka kita sarankan kepada Wali Kota Medan untuk melakukan evaluasi terhadap Kepala Dinas Kebersihan serta jajaran Dinas kebersihan lainnya. Setelah evaluasi itu juga, jangan sampai nantinya menjadi lebih buruk dari sebelumnya.

Solusi lain yang bias dilakukan?
Ada dua solusi menurut saya dalam upaya menciptakan Medan menjadi kota yang bersih. Pertama, kita atau Pemko Medan harus memastikan setiap rumah harus menyediakan tong-tong sampah sendiri dan setiap rumah harus dikenakan retribusi sampah. Dengan cara ini, setiap rumah tangga akan lebih bertanggungjawab sehingga tidak membuang sampah sembarangan. Dengan hal ini pula, masyarakat akan lebih semangat dan sadar untuk menjaga kebersihan.

Tapi, anggaran untuk pengadaan tong-tong sampah sudah ada di APBD?
Inilah, sebenarnya saya tidak sepakat dengan ditampungnya pengadaan tong-tong sampah di PAPBD Kota Medan. Karena, sudah banyak kejadian, tong-tong sampah yang disediakan raib begitu saja. Karena disediakan pemerintah, masyarakat menjadi tidak peduli dengan keberadaan tong-tong sampah itu. Sebaiknya, pengadaan tong-tong sampah itu disediakan setiap rumah tangga. Dengan seperti ini, setiap rumah tangga akan lebih bertanggungjawab terhadap keberadaan tong sampah itu. Mungkin perlu dibuat aturan seperti Perda atau Peraturan Wali Kota (Perwal).

Apakah ada dampak positif dari keberadaan sampah di Medan?
Ada, sekarang persoalannya bagaimana sampah-sampah itu dijadikan komoditi insdustri daur ulang serta komoditi bahan energy. Setahu saya, banyak pihak ketiga yang bersedia untuk melakukan itu. Tinggal lagi, bagaimana Pemko Medan membuat pihak ketiga itu semakin berminat, yang salah satu caranya membuat pihak ketiga tersebut merasa nyaman. Namun sayangnya, Kepala Dinas Kebersihan Kota Medan saat ini tidak pandai melihat peluang itu.(*)

Warna Baru Lebih Ceria

Kado Scoopy untuk Ultah Sumut

Sebagai produk yang paling digemari, Honda Scoopy kembali tampil dalam dua pilihan warna terbaru. Peluncuran itu sehubungan dengan perayaan HUT ke-63 Provinsi Sumatera Utara yang digelar di Lapangan Merdeka
Medan, Minggu (17/4).

Adapun produk yang terbaru itu adalah Honda Scoopy dalam balutan warna merah dan Honda Scoopy dalam balutan warna biru. Kedua warna yang diharapkan memberi keceriaan bagi masyarakat Sumatera Utara di hari jadinya tersebut.

“Mengingat antusias masyarakat terhadap Honda Scoopy, kita kembali meluncurkan Honda Scoopy dalam dua varian warna merah dan birun Dengan demikian memberi banyak pilihan terhadap konsumen setelah tiga warna di awal peluncurannya,” ucap Promotion Manager CV Indako Trading Co, Gunarko Hartoyo.

Honda Scoopy sendiri merupakan terobosan yang dilakukan produsen berlogo sayap ini di kategori motor matic. Selain responsif, Honda Scoopy juga dilengkapi dengan teknologi penahan tuas rem kiri dan sangat membantu bila berhenti di tanjakan tanpa tangan terus menarik tuas skutik ini agar berhenti. Motor ini juga memiliki desain yang menarik ditandai dengan tekukan oval. Membuat bentuk Honda Scoopy secara keseluruhan membulat, perpaduan dua zaman, lawas dan modern. Dengan bentuknya yang unik dan tampilan warna-warna centil, skutik asal negeri sakura ini banyak dimodifikasi sejumlah bikers.

Peluncuran itu sendiri dimeriahkan dengan berbagai kegiatan yang digelar. Dimulai pagi hari dengan melaksanakan senam massal dan Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) antar instansi yang dibuka Wali Kota Medan Drs Rahudman Harahap didampingi sejumlah kepala SKPD.

Kegiatan juga menaruh perhatian terhadap kreatifitas masyarakat dengan menggelar festival band etnis, dance etnis, model cilik, model etnis. Ada juga lomba mewarnai dan menulis cepat bagi anak-anak. Sementara di sore harinya digelar konvoi pengguna scoopy se-Kota Medan yang diikuti 250 peserta.

CV Indako Tracing Co sebagai main dealer sepedamotor Honda di Sumatera Utara juga menggelar beberapa permainan berhadiah seperti scoopy test ride, photo contest, photo bud, schoopy play fever, scoopy city rider, scoopy unigely fever, dan scoopy modification. Seluruh permainan memperebutkan hadiah yang menarik. Seluruh pengunjung pun dihibur lewat penampilan Wak Ute. (jul)

Formas: Gatot Jangan Seperti Syamsul Arifin

Sengketa Tanah Sari Rejo

MEDAN- Perwakilan masyarakat Sari Rejo mengaku akan diterima oleh Wali Kota Medan Rahudman Harahap  guna membahas persoalan sengketa lahan tersebut pada pekan ini. Hal ini dikemukakan Ketua Forum Masyarakat Sari Rejo (Formas) Riwayat Pakpahan kepada Sumut Pos, Minggu (17/4).

Sayangnya, tanggal pasti pertemuannya belum diketahui. Kepastian pertemuan itu diketahui Riwayat setelah mengkonfirmasi kepihak Protokoler Pemerintah Kota (Pemko) Medan, Jum’at (15/4) lalu.

“Saya sudah konfirmasi ke protokoler, dengan Pak Zul Ahmadi, katanya agenda pertemuan antara masyarakat Sari Rejo dengan wali kota akan dilaksanakan pekan ini. Tapi, memang belum tahu tanggal pastinya. Besok (hari ini, red) saya akan konfirmasi lagi tanggal pastinya,” kata Riwayat.

Dijelaskannya, rencana pertemuan antara masyarakat Sari Rejo dengan wali kota sendiri adalah atas prakarsa wali kota sendiri ketika bertemu dengan Riwayat Pakpahan dan masyarakat Sari Rejo, saat mengunjungi Jembatan Sari Rejo yang rusak dihantam banjir, Rabu (6/4) lalu.

Nantinya, sambung Riwayat, Formas yang merupakan perwakilan masyarakat Sari Rejo pada pertemuan itu akan mempertanyakan beberapa hal antara lain, langkah-langkah yang telah ditempuh wali kota untuk menyelesaikan persoalan ini. Kemudian keberadaan tim penyelesaian masalah ini yang tidak kunjung terbentuk.

“Kita akan pertanyakan langkah-langkah riilnya, bukan hanya pengalihan dari TNI AU ke Pemko saja. Pak Wali harus beranilah. Harus terukur berapa lama masalah ini bisa diselesaikan. Kami juga akan mempertanyakan tim yang katanya akan dibentuk untuk penyelesaian sengketa ini. Dulu kan katanya mau dibentuk tim, tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan,” tegasnya.

Riwayat juga menuturkan, kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugroho untuk menunjukkan responnya terhadap persoalan ini. Apalagi, Gubsu Syamsul Arifin sendiri pernah menyinggung hal ini, walaupun respon yang ditunjukkan Syamsul Arifin sebatas guyonan belaka.

“Pak gubernur yang sekarang, haruslah merespon ini, karena selama ini kami gamang. Pak Gatot kan punya otoritas untuk penyelesaian hal ini. Dulu Pak Syamsul memang memberi respon, tapi tidak serius. Jadi, kami berharap kepada Pak Gatot jangan sekedar cakap-cakap. Kalau dengan ini juga tidak ada responnya, mau tidak mau kami akan unjuk rasa besara-besaran. Kami sudah memiliki dasar-dasar hukum yang kuat. Kami pun  berharap, Pak Gatot jangan seperti Pak Syamsul, selalu guyon saja tapi tidak serius. Tolonglah serius. Inikan hajat hidup orang banyak,” tuturnya.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugroho yang ditemui Sumut Pos di rumah dinasnya Komplek Taman Setia Budi Indah (Tasbih) Blok YY No 29 Medan yang dikonfirmasi mengenai hal ini mengaku, belum membaca dan belum mempelajari data dan berkas-berkas yang dimiliki Formas yang telah diserahkan kepadanya, Jum’at (15/4) lalu. “Saya belum membaca dan mempelajari itu. Nanti ya, sabar dulu,” katanya.(ari)