27 C
Medan
Sunday, December 28, 2025
Home Blog Page 15457

Salju

Salju adalah air yang jatuh dari awan yang telah membeku menjadi padat dan seperti hujan. Salju terdiri atas partikel uap air yang kemudian mendingin di udara atas, lalu jatuh ke bumi sebagai kepingan lembut, putih, dan seperti kristal.
Pada suhu tertentu (disebut titik beku, 0° Celsius, 32° Fahrenheit), salju biasa meleleh dan hilang. Proses saat salju/es berubah secara langsung ke dalam uap air tanpa mencair terlebih dulu disebut menyublim. Proses lawannya disebut pengendapan.(net/jpnn)

Pemenggalan Kata

Jika di tengah kata ada huruf konsonan, termasuk gabungan huruf konsonan, di antara dua buah huruf vokal, pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan.

Misalnya:  ba-pak, ba-rang, su-lit, la-wan, de-ngan, ke-nyang, mu-ta-khir

Mahir Komputer dan Bahasa Inggris

SMK Negeri 6 Medan

MEDAN- Dunia usaha dan industri (DUDI) membutuhkan tenaga kerja yang terampil di bidangnya. Sebagai tambahan biasanya dalam perekrutan tenaga kerja, DUDI mengutamakan pekerja yang mampu mengaplikasi komputer sesuai bidang dan juga mahir berbahasa Inggris.

SMK Negeri 6 Medan Jalan Jambi No 23 D Medan juga telah lama menerapkan berbagai pengetahuan kepada para siswanya, baik dari segi teori hingga praktik. Di sekolah yang memiliki 3 program studi yakni Akuntansi, Administrasi Perkantoran dan Pemasaran ini, masing-masing program studi harus menerapkan penggunaan aplikasi komputer, wajib menguasai Bahasa Inggris dan melakukan magang di berbagai perusahaan mitra sekolah.
Kepala SMK Negeri 6 Medan, Robinson Butar-butar didampingi Wakil Bidang Sarana dan Prasarana TP Silaban dan Wakil Bidang Kesiswaan Aziz Bongga mengatakan, pihaknya menerapkan program yang memberikan kesiapan bagi para alumni sekolah tersebut.

“Di program studi Akuntansi misalnya, kami menerapkan aplikasi komputer khusus untuk Akuntansi yang disebut ‘Mayob.’ Dengan aplikasi ini, siswa tak lagi melakukan perhitungan atau aktivitas Akuntansi secara manual, tapi dengan komputer,” jelasnya, Selasa (22/3).

Lebih lanjut Robinson mengatakan, untuk program studi lainnya seperti Administrasi Perkantoran, siswa wajib menguasai Bahasa Inggris. Karena menurutnya, aplikasi-aplikasi komputer khusus perkantoran penuh menggunakan Bahasa Inggris. “Jadi jika mereka tak menguasai bahasanya, bagaimana mereka mau bekerja? Tentunya, dengan mewajibkan mereka berbaha asing ini, memberikan nilai lebih kepada mereka. Mampu berdialog Bahasa Inggris dan mampu mengoperasikan komputer dengan baik sesuai program studi dan jobdesk-nya,” tutu Robinson.

Sementara untuk program studi Pemasaran, sambung Robinson, para siswa diwajibkan melakukan praktik pemasaran yang didukung berbagai perusahaan mitra sekolah tersebut. “Namun, bukan berarti program studi lain tak melakukan praktik lapangan atau permagangan. Begitu pula sebaliknya, jadi semua program studi menggunakan aplikasi komputer dalam kegiatan belajar mengajarnya. Wajib berbahasa Inggris dan semuanya juga melakukan permagangan,” katanya seraya menambahkan saat ini, SMK Negeri 6 Medan telah memiliki 40 perusahaan mitra.
Ia juga menceritakan, sempat pada 2006-2008 lalu, begitu siswa SMK Negeri 6 Medan lulus, mereka langsung direkrut bekerja di Carrefour yang bertempat di Plaza Medan Fair Medan. Dan itu merupakan kerjasama langsung dari sekolah dengan pihak Carrefour. “Sebelumnya juga kami sempat bekerjasama dengan perusahaan di Malaysia yang dihubungkan langsung oleh sebuah konsultan. Dan pada tahun itu, sebanyak 30 alumni langsung di rekrut bekerja di sana,” jelas Robinson.

Untuk mendukung semua itu, pihak SMK Negeri 6 Medan juga telah memfasilitasi proses pembelajaran dengan menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). “Saat ini 40 persen guru kita telah menggunakan laptop,” katanya.(saz)

Jual 900 Gram Ganja Demi Sewa Rumah

BELAWAN- Pihak kepolisian Polres Pelabuhan Belawan berhasil mengamankan 900 Gram daun ganja kering dari tangan, Rusli Pasaribu (47) warga Jalan Selebes Gang 16 Lingkungan 30 Kelurahan Belawan II Kecamatan Medan Belawan.

Rusli yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan ditangkap di ruang tunggu Pelabuhan Belawan sedang menunggu kapal KM Kelud tujuan Batam. Rusli ditangkap karena tingkah lakunya mencurigakan.

Ketika ditangkap Rusli tak berkelit karena barang bukti 900 gram ganja kering  diamankan dari bawaannya. Kepada petugas, Rusli mengaku akan menjual ganja tersebut ke Batam. Rusli juga mengaku mendapatkan barang haram tersebut dari Agam (35) teman lamanya asal Aceh. Rusli membeli ganja dari Agam Rp1 juta.

“Maksudnya keuntungan menjual barang tersebut untuk menyewa rumah yang lebih baik. Rumah sewa yang kami huni sekarang tak layak lagi. Kalau hujan kami harus pindah tempat saudara karena airnya merembes masuk ke dalam rumah,”jelasnya. (mag-11)

Bela Diri dengan Karate

Ilmu beladiri bertujuan untuk menjaga diri dari perbuatan tak baik dari orang lain. Namun, tak sedikit pula yang menyombongkan diri karena memiliki kemampuan ilmu beladiri.

Tak begitu bagi Andi Endang Fitria. Bagi siswa kelas XII Administrasi Perkantoran 2 SMK Negeri 6 Medan ini, ilmu beladiri yang ditekuninya sejak duduk di kelas 6 SD, merupakan aset untuk berprestasi sekaligus membentengi diri.
Tak sia-sia, anak keenam dari 9 bersaudara pasangan Andi Syamsul Rizal Irwan dan Sutirah ini akhirnya meraih segudang prestasi. Saat ini, Endang juga masih menekuni Karate yang merupakan satu kegiatan ekskul di sekolahnya.
Remaja kelahiran Medan 20 Maret 1993 ini memang mengaku sangat bangga sekaligus senang bisa mengembangkan bakat dan kemampuannya dalam Karate. “Dengan prestasi yang saya raih, saya bisa membantu orangtua dalam menanggulangi biaya sekolah dan keperluan saya sehari-hari. Dan tentunya itu semua juga membuat bangga orangtua saya,” terang Endang, Selasa (22/3).

Karena, sambungnya, setiap prestasinya selalu menghasilkan uang tunai maupun beasiswa dari sekolah dalam bentuk bebas uang sekolah.

Menurutnya, hobi yang sudah menjadi kebiasaannya ini sangat didukung oleh kedua orangtuanya. “Karena semenjak mereka mengetahui adanya bakat dalam diri saya, mereka langsung memasukkan saya dalam satu perguruan Karate,” ujar Endang.

Adapun prestasi yang pernah diraih oleh Endang yakni menjadi juara kedua kelas junior min 45 pada Porkot Kota Medan pada Oktober 2010. Selain itu, menjadi juara pertama kelas prakadet min 35 kejuaraan Forki Medan pada Maret 2010, dan masih banyak lainnya. Endang mengatakan, Ia berlatih setiap Rabu dan Jum’at pada pukul 13.00-15.00 WIB. “Pada hari itu saya berlatih di dojo sekolah. Tapi saya juga berlatih di dojo yang berada di dekat rumah dengan jadwal berbeda,” katanya. (saz)

Media Pembelajaran Diskusi

Pembelajaran yang disajikan di dalam kegiatan belajar mengajar belum berlangsung seperti yang diharapkan. Guru cenderung menggunakan teknik pembelajaran yang bercorak teoretis dan hafalan sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung kaku, monoton, dan membosankan.

Materi yang disajikan dalam setiap mata pelajaran khususnya pembelajaran berdiskusi belum mampu melekat pada diri siswa sebagai sesuatu yang rasional, kognitif, emosional, dan afektif.Dari gambaran yang sudah tersaji jika kita telaah lebih lanjut maka akan timbul sebuah pertanyaan yaitu. Mengapa pembelajaran diskusi yang dilasanakan di kelas belum efektif untuk membangun kemampuan siswa dalam berkomunikasi khususnya berbicara?

Jawaban dari pertanyaan yang demikian terjadi di akibatkan oleh penggunaan metode diskusi kelompok  belum mampu melibatkan setiap siswa ke dalam kegiatan pembelajaran secara aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Hanya siswa tertentu yang terlibat dalam proses diskusi secara dialogis dan interaktif. Akibatnya, mata pelajaran yang diampu oleh guru belum mampu menjadi mata pelajaran yang disenangi dan dirindukan oleh siswa. Imbas lebih jauh dari kondisi pembelajaran semacam itu adalah kegagalan siswa dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, serta sikap positif terhadap kegiatan pembelajaran yang melaksanakan diskusi.Untuk menjawab permasalahan tersebut, penulis mengusulkan sebuah inovasi pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok model peserta bernomor khusus.

Saat ini metode pembelajaran yang sudah ada dan banyak dilaksanakan di sekolah salah satu  adalah diskusi kelompok. Dengan menggunakan metode ini, para siswa diharapkan dapat saling belajar bekerja sama dan saling berkomunikasi secara lisan sehingga mampu memecahkan masalah yang didiskusikan.

Berdasarkan pengalaman empirik di lapangan, penggunaan metode diskusi kelompok memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan metode ceramah, misalnya, yang selama ini mendominasi kegiatan pembelajaran. Melalui metode ini, kegiatan pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru. Siswalah yang lebih aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan guru hanya memosisikan diri sebagai fasilitator pembelajaran.

Sejalan dengan keunggulan metode diskusi  Zaini, dkk. (2004) menyatakan bahwa  keunggulan lain yang dimiliki metode diskusi kelompok, di antaranya: (1) membantu siswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir; (2) membantu siswa mengevaluasi logika dan bukti-bukti bagi posisi dirinya atau posisi yang lain.
(3) memberikan kesempatan kepada siswa untuk memformulasikan penerapan suatu prinsip; (4) membantu siswa menyadari akan suatu problem dan memformulasikannya dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari bacaan atau ceramah; (5) menggunakan bahan-bahan dari anggota lain dalam kelompoknya; dan (6) mengembangkan motivasi untuk belajar yang lebih baik

Masalah yang Ditemukan

Meskipun demikian, metode diskusi kelompok yang digunakan selama ini masih mengandung dua kelemahan yang cukup mendasar, yaitu: (1) belum semua siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan diskusi kelompok; dan (2) siswa masih mengalami kesulitan mengemukakan pendapat dan memberikan tanggapan terhadap pendapat teman sekelasnya.

Berdasarkan permasalahan yang ditemukan, diperlukan inovasi metode diskusi kelompok yang benar-benar dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Landasan filosofis penggunaan metode diskusi kelompok model peserta bernomor khusus dalam kegiatan pembelajaran adalah metode konstruktivistik. Asumsi sentral metode ini adalah bahwa belajar itu menemukan. Meskipun guru menyampaikan sesuatu kepada siswa, mereka melakukan proses mental atau kerja otak atas informasi yang diterima sehingga informasi tersebut masuk ke dalam pemahaman mereka. Konstruktivistik dimulai dari masalah untuk selanjutnya berdasarkan bantuan guru, siswa dapat menyelesaikan dan menemukan langkah-langkah pemecahan masalah tersebut.

Sejalan dengan itu Depdiknas (2005) Metode konstruktivistik didasarkan pada teori belajar kognitif yang menekankan pada pembelajaran kooperatif, pembelajaran generatif, strategi bertanya, inkuiri, atau menemukan dan keterampilan metakognitif lainnya (belajar bagaimana seharusnya belajar). Pembelajaran yang bernaung dalam metode konstruktivistik adalah kooperatif. Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks.

Metode Pembelajaran

Sesuai dengan inovasi pembelajaran yang diusulkan, disajikan metode diskusi kelompok model peserta bernomor khusus. Metode ini termasuk ke dalam jenis metode diskusi kelompok berbasis pembelajaran kooperatif yang lebih menekankan pengajaran individual meskipun tetap menggunakan pola kooperatif (Team-Assisted Individualization).
Dalam praktiknya, metode diskusi kelompok model peserta bernomor khusus didukung oleh penggunaan alat bantu berupa nomor peserta yang terbuat dari kertas HVS berukuran 5 cm x 5 cm.jumlah kartu bernomor disesuaikan dengan jumlah siswa. Dan kartu ditulis dua angka yang dipisahkan dengan tanda titik. Angka depan merupakan nomor kelompok sedangkan angka belakang merupakan nomor khusus peserta. Penggunaan kertas HVS ini dimaksudkan agar mudah digulung sehingga siswa tidak dapat melihat nomor khusus yang akan dipilih.

Kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa lebih ditekankan pada kompetensi individual meskipun dilakukan dalam bentuk diskusi kelompok. Penggunaan kartu bernomor khusus dimaksudkan sebagai upaya untuk membangkitkan motivasi siswa secara individual dalam mengemukakan pendapat atau tanggapan secara lisan. Dengan menggunakan metode ini, siswa tidak bisa lagi bergantung kepada sesama anggota. Setiap anggota memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap setiap permasalahan yang dibahas dalam forum diskusi. Dengan cara demikian, setiap anggota akan selalu siap jika sewaktu-waktu ditunjuk oleh guru untuk memberikan pendapat  berdasarkan nomor khusus yang dimilikinya. Dengan cara demikian kompetensi siswa dalam hal berbicara dapat ditingkatkan.

Oleh, Nikson Tampubolon, S.Pd
Guru SMA Negeri 2 Lubuk Pakam

Aktifkan Kegiatan Pramuka

Praja Muda Karana (Pramuka) di sekolah belakangan ini terlihat kurang aktif. Terbukti banyak gugus depan (gudep) yang tak lagi aktif menggelar kegiatan di sekolah-sekolah.

Hal ini seiring semakin banyaknya kegiatan ekskul lain yang muncul dan lebih menarik perhatian siswa kebanyakan, seperti kegiatan sejenis Paskibra, bidang kesenian maupun olahraga.

Namun, tak begitu bagi Gudep 2125/2126 SMK Negeri 6 Medan. Mereka tetap semangat menggelar berbagai kegiatan, baik kegiatan rutin maupun mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di tingkat kabupaten/kota, provinsi hingga nasional.

Seperti pada Januari 2011 lalu mereka mengikuti even tingkat Kota Medan yang mengagendakan beberapa jenis mata lomba seperti LKBB, Pioneering, Teknologi Tepat Guna dan Seni Tari. “Namun, pada saat itu kami belum bisa membawa satu tropi pun pulang ke sekolah. Tapi, kami tak patah semangat,” ujar Ketua Gudep 2125/2126 Jhontua, Selasa (22/3).
Lebih lanjut Jhontua mengatakan, mereka tetap menggelar latihan rutin setiap Minggu pukul 09.00 WIB di sekolah. Pada latihan tersebut, mereka tetap menggelar latihan seperti baris-berbaris, seni budaya dan lainnya. “Karena Pramuka tak hanya identik dengan baris-berbaris tapi juga seni budaya bahkan olahraga. Jadi kami tetap mempersiapkan diri untuk itu,” katanya.

Siswa kelas XI Akuntansi 2 ini juga menjelaskan, saat ini anggota yang aktif di Gudep 2125/2126 berjumlah 23 orang. Hal ini karena angkatan senior atau yang saat ini duduk di kelas XII sudah tak aktif lagi, karena sedang sibuk mempersiapkan diri untuk mengikuti Ujian Nasional (UN) yang sudah sangat dekat waktunya.

Menurut Jhontua, anggota yang kini berada di Gudep 2125/2126 ini dulunya memilih masuk ke Pramuka karena memiliki tujuan untuk melatih kedisiplinan dan kemandirian. “Karena di Pramuka hal tersebutlah yang paling dominan akan dimiliki setiap anggota. Bahkan fisik dan mental juga akan semakin terlatih di sini,” terangnya. (saz)

Rahudman: Jangan Asal Cakap Saja

Dari Musyawarah Perencanaan Pembangunan RKPD Kota Medan 2012

Kata pepatah, makin tinggi posisi maka makin banyak angin. Nah, Medan sebagai kota metropolitan tentunya akan semakin banyak menghadapi tantangan. Bagaimana dengan Medan pada 2012?

Ya, pertanyaan ini tampaknya mulai dibahas Pemerintahan Kota (Pemko) Medan. Setidaknya hal ini dapat dilihat dari  Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Medan.

Wali Kota Medan Rahudman Harahap, saat membuka Musrenbang, mengingatkan para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) agar menggunakan anggaran tepat sasaran. “Jangan asal cakap saja, kurangi biaya-biaya kegiatan yang tidak perlu,” katanya di Hotel Emerald Garden Medan, Selasa (22/3).

Hal ini digarisbawahi Rahudman karena pada 2012 mendatang, Pemko Medan mengalokasikan 65 persen lebih dari total belanja daerah, pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)  Kota Medan untuk membiayai enam program prioritas pembangunan kota.

“Prioritas pembangunan pada 2012 dibagi dalam dua kelompok, prioritas pembangunan kota dan prioritas SKPD. Untuk prioritas pembangunan kota dialokasikan dana sekitar 65 persen lebih dari total belanja daerah,” cetus Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan Zulkarnain, di sela-sela Musrenbang.
Enam prioritas pembangunan kota tersebut antara lain, pembenahan pendidikan secara bertahap yang dilakukan dengan peningkatan akses dan kualitas pendidikan masyarakat, serta peningkatan kualitas budaya.

Kedua yakni, perbaikan infrastruktur mulai perbaikan jalan nasional, drainase dan penataan pasar tradisional secara simultan. Ketiga, pembenahan pelayanan kesehatan dengan meningkatkan akses dan kualitas kesehatan masyarakat dan peningkatan penataan ruang dan kualitas lingkungan hidup.

Keempat, peningkatan pelayanan administrasi publik hingga pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK). Kelima, peningkatan disiplin PNS untuk meningkatkan kapasitas sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Dan keenam, menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan dengan peningkatan produktifitas dan inovasi daerah, serta peningkatan kesempatan kerja dan lapangan kerja.

Untuk prioritas SKPD pada 2012 di antaranya, peningkatan hubungan antartingkatan pemerintahan dan antarlembaga pemerintahan di daerah, peningkatan fungsi pembuatan dan pelaksanaan Peraturan Perundang-undangan, peningkatan keterbukaan dan akuntabilitas publik, peningkatan efektivitas perencanaan dan pengelolaan keuangan serta barang daerah, peningkatan keselarasan program pusat dan daerah.

Kemudian, peningkatan pertumbuhan ekonomi dan produktivitas daerah, peningkatan penanaman modal sektor riil dan pelayanan perizinan/nonperizinan, peningkatan fungsi dan peranan sektor keuangan dalam pembangunan kota, peningkatan ketenteraman masyarakat dan ketertiban umum, peningkatan suasana kehidupan yang harmonis, saling menghormati, aman dan damai, serta lainnya.

Sementara itu, pendapatan pada 2012 diproyeksikan sekitar Rp2,949 triliun yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekitar Rp935,306 miliar, Dana Perimbangan Rp1,463 triliun, dan lain-lain Pendapatan yang sah Rp556,321 miliar.

Sedangkan belanja dan pengeluaran pembiayaan tahun 2012  diproyeksikan sekitar Rp1,502 triliun, terdiri dari belanja tidak langsung Rp1,155 triliun, Rp1,092 triliun.
Di antaranya dihabiskan untuk membayar gaji dan tunjangan pegawai. Kemudian, belanja langsung Rp337, 281 miliar dan pembiaya an pengeluaran  Rp10 mil iar. (ari)

Proyeksi Pendapatan Pemko Medan pada 2012

A. Pendapatan Asli Daerah 935.306.828.130*
1. Pendapatan Pajak Daerah 615.988.035.542
2. Retribusi Daerah 273. 768.801.445
3. Hasil Pengelolahan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 15.086.831.218
4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 30.132.187.342
B. Dana Perimbangan 1.463.192.379.663
1. Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 296.088.303.391
2. Dana Alokasi Umum 1.066.995.879.755
3. Dana Alokasi Khusus 110.196.513.943
C. Lain-lain Pendapatan yang Sah 556.376.786.755
1. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemda lainnya 336.376.786.755
2. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda lainnya 30.370.801.817
3. Pendapatan Hibah 4.850.000.000
4. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 125.345.618.978
Total Pendapatan Daerah 2.949.517.934.931

*Dalam Rupiah

Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan Pemko Medan pada 2012

A.Belanja Tidak Langsung 1.155.661.822.971,63*
1. Belanja Gaji dan Tunjangan 1.092.452.217.750
2. Belanja Penerimaan Anggoita dan Pimpinan DPRD serta Operasional KDH/WKDH 5.924.500.000
3. Biaya Pemungutan Pajak 54.785.105.221,64
4. Belanja Bunga 2.500.000.000
B.Belanja Langsung 337.281.947.163,20
1. Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 605.000.000
2. Belanja Jasa Kantor (Khusu tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon, dan sejenisnya) 336.676.947.163,20
C.Pembiayaan Pengeluaran 10.000.000.000
1. Pembayaran Pokok Utang 10.000.000.000
Total Pengeluaran 1.502.943.770.134,83

*Dalam Rupiah

BBM tak Naik, Rugi Rp6 Triliun

JAKARTA – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro mengatakan, bila dalam tahun ini pemerintah tidak segera mengambil kebijakan terkait subsidi BBM, diperkirakan bisa menimbulkan kerugian hingga Rp6 triliun. Angka ini merupakan hasil dari asumsi kenaikan kebutuhan BBM subsidi yang melebihi kuota anggaran yang ada.
Kepada wartawan di Jakarta, Selasa (22/3), Bambang menjelaskan bahwa dalam asumsi makro APBN 2011, ditetapkan harga minyak Indonesia (ICP) adalah USD80 per barel. Sedangkan saat ini menurutnya, harga minyak kian melonjak naik hingga menyentuh level USD113 per barel.

“Kalau tidak dilakukan pembatasan sama sekali tahun ini, saya ambil patokan sampai USD90 per barel (misalnya), maka bisa ada potensi kehilangan penghematan Rp4 triliun sampai Rp6 triliun,” kata Bambang.

Lantaran pemerintah belum berniat untuk merubah asumsi makro APBN 2011, maka melonjaknya kebutuhan anggaran untuk BBM subsidi, diharapkan bisa tertutupi dari cadangan resiko fiskal yang sudah disiapkan. “Juga melalui penghematan anggaran. Saya lupa, berapa nilai cadangan resiko fiskal. Tapi kita harap, berapapun bisa kita dapatkan dari penghematan, untuk menambal subsidi tadi,” kata Bambang lagi.

Bukan hanya beban anggaran yang meningkat, Bambang juga memprediksi lonjakan harga minyak pun akan menambah kewajiban pemerintah untuk ketersediaan dana pendidikan. Di mana sesuai amanat UU, anggaran pendidikan wajib 20 persen dari seluruh APBN. Oleh karena itu, Bambang berharap agar kuota BBM subsidi sebesar 38,5 juta KL benar-benar dapat dijaga.

“Saat ini, harga Pertamax dan premium itu makin jauh, sehingga kemungkinan orang pakai premium semakin tinggi. Bisa saja volumenya jadi melebihi, dan pasti ada beban subsidi. Penambahan ini yang harus diwaspadai,” tandas Bambang. (afz/jpnn)

Nasib Syaiful Syafri Tunggu Instruksi Gubsu

Menteri Pendidikan Tegur Pemprovsu Soal Dana BOS

MEDAN- Keberadaan Kepala Dinas Pendidikan Sumut Syaiful Syafri ditentukan dari instruksi Gubernur atau Wakil Gubernur Sumut, apakah akan dievaluasi atau tidak.

Hal itu dikemukakan Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah (Plt Sekda) Provsu Rahmatsyah kepada Sumut Pos, kemarin (21/3).

“Kalau memang ada rekomendasi dari Gubsu atau Wagubsu untuk mengevaluasi Syaiful Syafri, maka akan kita tindaklanjuti. Tapi sampai saat ini, belum ada instruksi atau surat pengantarnya. Jadi, kita belum bisa melakukan evaluasi,” kata Rahmatsyah.

Apakah jika nantinya ada instruksi pengevaluasian itu, akan berdampak pada peluang Syaiful Syafri sebagai kandidat calon Sekretaris Daerah (Sekda) Provsu definitif? Mengenai hal itu, Rahmatsyah tidak berani memastikannya. Karena menurutnya, wewenang itu ada di pundak pimpinan Sumatera Utara baik Gubsu maupun Wagubsu.
“Saya tidak bisa memberi komentar mengenai itu. Itu hak pimpinan. Sampai saat ini juga belum ada surat penetapan Sekda yang saya terima,” katanya.

Bagaimana dengan pendistribusian dana BOS Sumut yang belum teralokasi secara baik? Mengenai hal itu, Rahmatsyah juga tidak bisa memberi penjelasan lebih lanjut. “Saya tidak bisa memberi komentar mengenai hal itu,” tuturnya.

Terkait dana BOS, Wakil Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho usai menghadiri acara pembukaan Pekan Olah Raga dan Seni Tingkat Madrasah ke IX di Stadion Olah Raga Unimed, Selasa (22/3), mengatakan, pengalokasian atau pendistribusian dana Bantuan Operasional Siswa (BOS) di Sumatera Utara baru diterima delapan kabupaten/kota, yakni Mandailing Natal, Tebing Tinggi, Medan, Labuhan Batu Utara, Serdang Bedagai, Toba Samosir, Binjai dan Tanjung Balai.

“Kita memang mendapat teguran dari Menteri Pendidikan Nasional beberapa waktu lalu, karena pengalokasian dana BOS masih enam persen. Untuk itu, saya mengeluarkan surat agar kabupaten/kota ikut proaktif agar dana BOS itu bisa segera diterima dan dialokasikan dengan baik. Dan saat ini, sudah ada beberapa kabupaten/kota lainnya yang telah menerima dan mengalokasikan ke sekolah-sekolah,” ungkap Gatot.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Pendidikan Sumtera Utara Syaiful Syafri saat dikonfirmasi Sumut Pos. “Berdasarkan surat dari Wagubsu No 900/2912 Tanggal 21 Maret 2011 dimana dalam surat itu menginstruksikan agar seluruh kabupaten/kota segera mencairkan dana BOS. Karena, dana itu ditransfer langsung dari pusat ke kabupaten/kota lainnya. Kita harapkan sebelum akhir Maret ini bisa segera selesai semua kabupaten/kota yang ada,” ungkapnya.(ari)