25 C
Medan
Monday, December 29, 2025
Home Blog Page 15463

Satu Kata untuk Babi di Mandala Tertibkan…

MEDAN-Tak ada jalan lain selain penertiban. Itulah komitmen Pemerintah Kota (Pemko) Medan dalam upaya melakukan penertiban terhadap ternak kaki empat berjenis babi, yang populasi terbesarnya di Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai.

Penegasan itu kembali diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan Syaiful Bahri saat dikonfirmasi wartawan Sumut Pos usai mengikuti pelantikkan Dewan Kota di Lobi Balai Kota Medan, Senin (21/3)

“Kita akan terus jalan. Kita sedang mempersiapkan strategi, agar penertiban yang nantinya dilakukan tidak lagi mengalami kegagalan seperti waktu itu,” ungkap Syaiful.

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol) PP Pemko Medan Kriswan mengaku, siap kapan saja diperintahkan untuk melakukan penertiban.

“Tidak usah ditanya lagi, kami siap melakukan penertiban. Sekarang, tinggal menunggu perintah saja,” tegasnya.
Lebih lanjut Kriswan menuturkan, pihaknya tetap akan melakukan upaya persuasif guna meredam peluang terjadinya gesekan secara fisik dengan para peternak.

“Kita akan terus. Namun memang saat ini, masih dalam tahap calling down dulu untuk di Kecamatan Medan Denai,” tuturnya.

Dikatakannya, kemarin seharusnya telah dijadwalkan untuk melakukan penertiban di lokasi lainnya seperti, Medan Labuhan dan beberapa kecamatan lainnya. Namun, itu urung dilakukan karena sesuatu hal.
Selanjutnya, sambung Kriswan, ada baiknya manakala di Kelurahan Medan Denai dilakukan calling down dulu, dilakukanlah penertiban di kecamatan lain. Itu diharapkan bisa meredam, akan semakin bertambahnya jumlah populasi di daerah-daerah lain tersebut.

Pernyataan tegas dikatakan Dandim 0201/BS Haryanto, saat menghadiri rapat Muspida Plus Pemko Medan yang membahas tentang rencana penerbitan Peraturan Wali Kota untuk pelarangan Jemaat Ahmadiyah di Ruang Rapat I Lantai II Balai Kota Medan, Senin (21/3), dimana penertiban ternak kaki empat di Kota Medan yang belum menunjukkan hasilnya dikarenakan, Pemko Medan masih setengah-setengah.

Dalam arti kata, ketika action atau tindakan dilakukan di lapangan maka harus secara bersama-sama. Jangan ada pengkhianat di dalam barisan sendiri.

“Kalau kita bersama-sama, tidak ada yang tidak bisa. Penertiban ternak babi waktu itu, gagal karena tidak dilakukan secara bersama-sama. Kalau kita (Pemko) mundur, maka akan digerogoti dan akhirnya masalah ini tidak selesai-selesai. Jadi, kalau memang masalah ini mau diselesaikan harus ada kebersamaan,” tegasnya.(ari)

Hakim Sarankan Mediasi

MEDAN- Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan menyarankan agar pihak yang bertikai dalam kisruh pengumuman Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Medan melakukan upaya mediasi. Hal ini terungkap dalam sidang lanjutan yang digelar, Senin (21/3).

“Majelis hakim memberikan waktu 14 hari kepada penggugat dan tergugat untuk melakukan mediasi dalam menyelesaikan permasalahan ini,” ujar Ketua Majelis Hakim Subiharta. Menurutnya, keputusan tersebut diambil berdasarkan amanah Undang-undang.

Pada kesempatan ini, penggugat yang terdiri dari 1.219 warga Kota Medan yang didalamnya termasuk 17 peserta CPNS yang telah dinyatakan lulus dalam website namun tidak muncul di pengumuman media massa, diwakili Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan dengan kuasa hukum Irwandi Lubis SH. Sedangkan Pemko Medan diwakili Biro Hukum, Doni.

Usai persidangan, Irwandi didampingi korban CPNS-gate mengatakan, dalam mediasi yang akan berlangsung, pihaknya akan meminta kepada Pemko Medan agar mengakomodir 17 orang yang awalnya dinyatakan lulus.
“Kami juga akan meminta perbaikan penyeleggaraan penerimaan CPNS yang transparan dan bebas dari permaianan uang,” beber Irwandi pada wartawan. Irwandi mengatakan, jika Pemko Medan tidak mengakomodir 17 CPNS tersebut, pihaknya akan mendesak Pemko Medan dan USU untuk memperlihatkan dan membuka hasil perengkingan ujian CPNS. “Jika memang ranking mereka menyatakan tidak lulus, kami akan terima. Tapi harus terbukalah. Umumkan hasil perengkingan itu,” tegasnya.

Diketahui, gugatan citizen lawsuit diajukan karena adanya kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan masyarakat. Dimana, 17 pelamar merasa dirugikan atas kebijakan Pemko Medan pada 22 Desember 2010 yang mengumumkan hasil ujian CPNSD.

Dalam website resmi Pemko Medan yang diumumkan mulai pukul 00.01 WIB, 17 peserta ini dinyatakan lulus. Namun, pada pagi harinya, nama mereka tidak tercantum baik di website maupun media massa.
Melihat hal tersebut, para pelamar tersebut sudah meminta masukan dan saran kepada DPRD Medan dan Badan Kepegawaian Daerah. Namun, pihak Pemko Medan menganulir hasil pengumuman di website tersebut. Dengan alasan, telah terjadi kesalahan teknis sehingga hasil pengumuman diwebsite tersebut tidak bisa diajukan acuan.(rud)

Panggil Debutan asal Wolves

LONDON – Matt Jarvis membuat kejutan dalam pengumuman skuad Inggris kemarin (21/3). Winger Wolverhampton ‘Wolves’ Wanderers itu masuk daftar 26 pemain yang dipanggil pelatih Inggris Fabio Capello untuk dua laga ke depan. Masing-masing melawan Wales di kualifikasi Euro 2012 di Cardiff (26/3) dan uji coba kontra Ghana di Wembley (29/3).
Panggilan Three Lions (sebutan Inggris) adalah yang pertama bagi Jarvis sekalipun pemain 24 tahun itu kerap direkomendasikan banyak pihak sebelumnya. Seandainya mendapat kesempatan turun, Jarvis akan menjadi penggawa Wolves yang membela Three Lions sejak Steve Bull pada 1990.
“Dia pemain luar biasa dan saya kira tidak banyak pemain sayap di Inggris saat ini,” kata pelatih Wolves Mick McCarthy di situs resmi klub.
Dipanggilnya Jarvis tak lepas dari cedera engkel yang sama-sama dialami winger Arsenal Theo Walcott dan Adam Johnson (Manchester City). Memang masih ada Aaron Lennon (Tottenham Hotspur), James Milner (City), serta duo Aston Villa, Ashley Young dan Stewart Downing.
Tapi, Capello sepertinya ingin melihat kemampuan Jarvis. Apalagi Don Fabio (sebutan Capello) terkesan dengan penampilan terakhir Jarvis. Yakni ketika mencetak gol kemenangan 1-0 Wolves atas Villa di Premier League akhir pekan lalu (19/3). (dns/jpnn)

Jarvis bukan satu-satunya pemain noncaps dalam skuad mengingat ada nama Kyle Walker, bek kanan 20 tahun yang kini membela Villa. Hanya, Walker yang berstatus pemain pinjaman dari Tottenham itu sudah pernah dipanggil sebelumnya dalam skuad Inggris menghadapi Denmark pada 9 Februari lalu.
Masuknya Jarvis dan Walker membuat skuad Inggris kini didominasi para pemain muda. Hanya gelandang Chelsea Frank Lampard dan kiper West Ham United Robert Green yang berusia di atas kepala tiga. Lampard, 32, sedangkan Green 31.
Di sisi lain, pilar lawas Three Lions yang absen adalah defender Manchester United Rio Ferdinand dan skipper Liverpool Steven Gerrard. Keduanya sama-sama dibekap cedera. Ferdinand yang memiliki 80 caps tengah bermasalah dengan betis, sedangkan Gerrard (89 caps) dalam pemulihan pascaoperasi pangkal paha. (

Menagih Utang Malah Dipukuli

Air susu dibalas air tuba. Itu ungkapan yang pas untuk Yanti, warga Bagan Deli. Pasalnya, niatnya memberikan pinjaman sebesar Rp4 juta kepada Eva, temannya yang sedang kesusahan, ternyata balasan yang diterimanya adalah pukulan.

Nasib naas ini dialami Yanti ketika dia hendak menagih utang temannya itu. Dia pun mendatangi rumah Eva di Jalan Bom Lama, Medan Labuhan. Namun saat sampai di rumah Eva, dia tak mendapati temannya itun
Dia pun bertemu dengan anak Eva yakni Iyan (17). Menurut Iyan, ibunya sedang tidak di rumah.
Kesal karena orang yang dicari tak di rumah, Yanti pun mengumpat. “Kalau ibumu tidak ada di rumah, tolong dikabarilah sebelumnya. Jadi, saya tidak capek-capek ke sini,” kata Yanti.

Mendengar umpatan itu, Iyan tidak senang dan melempar Yanti. Terkena lemparan itu, Yanti mendatangi Iyan. “Apa maksud kau melemparku?” bentak Yanti. Bukan menjawab, Iyan malah memukuli Yanti.
Tak senang perlakuan Iyan, Yanti pun mengadukan kejadian itu ke Mapolsek Labuhan Deli. “Saya tidak senang dilempar dan dipukuli seperti itu,” ujarnya Yanti.

Yanti mengatakan, Eva berutang kepadanya untuk biaya berobat anaknya yang kecelakaan. “Merasa kasihan, saya berikan sajalah. Saya tak menyangka seperti ini balasannya,” tambahnya.(mag-11)

Sosialisasi ke Sekolah hingga Menambah Koleksi

Museum Negeri Sumatera Utara Terus Berbenah

Rekaman perjalanan sejarah memberi pelajaran berarti bagi sebuah bangsa. Maka dari itu, pendiri negara ini, Ir Soekarno berpesan agar tidak pernah melupakan sejarah yang ada.

Indra Juli,  Medan

Rekaman sejarah yang paling nyata dapat ditemui di museum-museum yang ada di setiap daerah. Di Kota Medan, Museum Negeri terletak di Jalan HM Joni Medan tak jauh dari Stadion Teladan Medan. Bagaimana jejak sejarah dan kebudayaan, baik dari jaman prasejarah masa kolonial, perjuangan kemerdekaan, hingga peristiwa terbaru di Sumatera Utara dapat ditemui di sana.

Salah satunya, peristiwa eksekusi mati terhadap Namsong Sirilak, warga negara Thailand yang tersangkut masalah narkoba. Dari pakaian yang berlubang di bahagian dada sebelah kanan, terlihat bagaimana kehidupan Namsong berakhir setelah peluru regu tembak Brimob Polda Sumut awal Oktober 2004 silam menembus tubuhnya. Turut pula dipajang penutup kepala dan celana panjang bercorak garis berwarna coklat yang merupakan sumbangan dari Yayasan Rahmat kepada Museum Negeri Sumut ini.

Namsong Sirilak adalah satu dari tiga terpidana mati kasus narkoba di Kota Medan. Namsong bersama Saelow Praseart ditangkap pada 21 Januari 1994 beberapa jam setelah mendarat di Bandara Polonia Medan, dengan pesawat Silk Air dari Singapura. Saat pemeriksaan bea cukai Polonia menemukan heroin seberat 12,19 kilogram dari tas tangan keduanya.

Pemajangan perlengkapan itu di sebelah meja informasi akan menarik perhatian setiap pengunjung. Khususnya bagi pelajar yang merupakan kelompok pengunjung terbesar, keberadaan perlengkapan tadi dapat menjadi peringatan akan bahaya narkoba. Kesadaran tadi pun akan membuat pelajar sebagai penerus bangsa ini berusaha menghindar dan tidak bergaul dengan narkoba tadi. Begitu juga dengan beberapa kejahatan yang beresiko dengan hukuman mati lainnya dapat memberi pelajaran bagi pengunjung.

Di tahun yang sama, Pengadilan Negeri Medan juga menjatuhkan eksekusi mati terhadap Ayodya Prasad Chaubey. Selain kasus narkoba, Sumut juga pernah mencatat sejarah hukuman mati terhadap Ahmad Suradji yang dikenal dengan Dukun AS. Namun perlengkapan ketiganya tidak ditemukan di museum tersebut. “Kita memang tidak menyimpan perlengkapan seperti itu karena Museum Negeri ini fokus pada kebudayaan saja. Perlengkapan Namsong Sirilak saat eksekusi itu juga sumbangan dari Pak Rahmadsah,” jelas Pemandu Ruangan Museum Negeri, Sri kepada wartawan Sumut Pos, Jumat (18/3) lalu.

Seperti yang disampaikan Sri, Museum Negeri Sumatera Utara terus melakukan pembenahan dalam rangka meningkatkan kunjungan masyarakat. Selain terus mensosialisasikan ke sekolah-sekolah, juga memperbanyak koleksi yang ada. Bahkan beberapa koleksi masih original.

Seperti berbagai nisan di sisi kanan lantai satu museum. Ada juga keramik Cina tua dan perlengkapan adat dari berbagai suku yang diletakkan di lantai dua museum. Seperti perlengkapan membuat ulos (kain Batak), peralatan musik tradisi, dan alat penangkap ikan yang keasliannya tetap dipertahankan.

Hal itu lanjutnya dilakukan untuk menjaga nilai-nilai yang ingin disampaikan para leluhur melalui berbagai corak yang terdapat di alat-alat kebudayaan tadi. Begitu juga dengan replika beberapa benda bersejarah yang dibuat sepersis mungkin dengan aslinya. Seperti kubur batu dari Pulau Samosir.

Tanpa disadari koleksi-koleksi tua tadi pun memberikan nuansa yang berbeda bagi pengunjung. Seperti dirasakan sekelompok siswi salah satu SMP swasta di Kota Medan yang berfoto di satu prasasti di taman belakang museum. “Ada bayangan hitam tadi waktu aku lihat di kamera. Tapi waktu da difoto kok hilang,” ucap Fitri.

Terlepas dari kehebohan siswi SMP tadi, keberadaan benda-benda sejarah yang masih asli tadi juga diakui beberapa pegawainya menghadirkan kesan mistis. Dengan mengimbau pengunjung untuk menjaga ketertiban mereka pun berharap hubungan dua kehidupan tadi berlangsung harmonis. “Ya namanya juga beberapa benda sejarah masih asli pasti lah ada. Beberapa pengunjung yang memiliki indra ke enam juga pernah menyampaikan itu kepada kita. Makanya dari depan kita ingatkan pengunjung untuk tertib,” ucap seorang pegawai museum yang tak ingin namanya disebut. (*)

Lagi, Tentara Malaysia Rompak Nelayan

BELAWAN- Nelayan asal Belawan semakin takut untuk melaut. Pasalnya, Angkatan Laut Malaysia kembali merampas hasil tangkapan nelayan dan membuang alat pancingnya ke laut, Sabtu (19/3).
Kali ini yang menjadi korban adalah Normansyah (56) dan tiga anak buah kapalnya (ABK) yakni Ariyanto (23), Dedek (21) dan Agus Salim (19) yang merupakan warga Jalan Taman Makam Pahlawan, Lorong Melati, Kelurahan Belawan I, Medan Belawan.

Akibat ulah angkatan laut Malaysia tersebut, mereka kehilangan hasil tangkapannya yakni 400 Kg ikan Tongkol dan alat pancing yang dibuang.

Kejadian tersebut berawal saat keempat nelayan tersebut pergi melaut pada Selasa (15/3) lalu, pukul 08.00 WIB. Keempat nelayan tersebut berangkat menggunakan kapal motor Agus I yakni kapal ikan bermotor Dompeng ukuran 5 Grooston (GT). Mereka berlayar menuju tempat pencarian ikan di Selat Malaka sekitar 40 mil dari perairan Belawan.
Selanjutnya, pada Sabtu (19/3) sore sekitar pukul 17.00 WIB, saat nelayan sedang berputar-putar melakukan pencarian ikan sekitar 40 mil dari perairan Belawan, tiba-tiba kapal Angkatan Laut Malaysia berukuran besar berwarna abu-abu mendekati dan menghadang kapal mereka.

Selanjutnya, Angkatan Laut Malaysia tersebut mengancam nelayan dengan mengatakan, “Sekarang you mau ditarik ke Malaysia atau pergi dari sini”. Karena keempat nelayan tersebut takut dipenjara, maka keempat nelayan tersebut memilih pergi.(mag-11)

Uptrend Kembangkan Bisnis e-Commerce

UNTUK meningkatkan kesejahteraan masyarakat Medan, Uptrend mengembangkan kiprahnya di Medan. Guna mem berikan manfaat yang diterima masyarakat, Uptrend Indonesia menggelar seminar di Hotel Madani Medan, Minggu (20/3) lalu.

Seminar dengan menampilkan Ir Nasir SI, presenter Uptrend ini mengupas peluang usaha teknologi, kesehatan dan bisnis kepada para peserta seminar. ‘’Ada empat bisnis Uptrend yakni kesehatan, teknologi, pendidikan dan hiburan,’’ katanya.

Ia menambahkan, Uptrend memiliki lima karakter sebagai perusahaan yang baik. Antara lain dengan manajemen yang sudah teruji, produk dan perusahaan yang bagus dengan meraih sejumlah penghargaan. Nasir menambahkan, Uptrend juga memiliki inovasi produk secara berkala, menggelar pelatihan untuk sumber daya manusia dan teknologi yang berorientasi global market.

Ia mengatakan, pihaknya mengembangkan tata cara perdagangan melalui internet dengan sistem pembayaran semi multi level marketing. ‘’Program ini sudah lama dikembangkan di luar negeri yang diawali dari Malaysia yang berkembang ke Singapura, Pakistan, India hingga Amerika Serikat,’’ sebutnya.

Nasir menyebut usaha ini baru memasuki tahun pertama beroperasi di Medan. ‘’Seorang pengusaha juga dapat memperkenalkan produknya melalui internet. Ada juga personal website. Untuk menjadi member dapat dilaksanakan melalui registrasi online,’’ jelasnya.

Melalui seminar, lanjut dia, Uptrend ingin memberi edukasi kepada masyarakat mengenai penjualan melalui internet. “E-commerce melalui internet tak perlu lagi ke pertokoan,” ujar Nasir. (ade)

Tiga Pengedar Narkoba Dibekuk

MEDAN- Direktorat Narkoba Polda Sumut, berhasil membongkar jaringan peredaran narkoba dengan tiga orang tersangka yang berperan sebagai pengedar. Dibekuk dari dua lokasi berbeda dengan barang bukti 22,8 gram, Minggu (20/3).
Keterangan yang diperoleh di Mapoldasu, ketiga tersangka masing-masing, Heri Rajali (31), warga Desa Saentis, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang, Zoelkarnain (44) warga Aceh yang diketahui tinggal di Komplek Mulia Mas No 23 Km 10,5 Medan dan T Oktafizal (41) warga Aceh yang tinggal di Komplek Fortuna Permai No 1 Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Utara.
Keberhasilan pengungkapan jaringan narkoba tersebut setelah polisi menerima informasi dari masyarakat yang mengetahui maraknya peredaran narkoba di wilayah Pulo Brayan, Kecamatan Medan Barat.
Informasi tersebut pun ditindaklanjuti, hingga petugas mengetahui peredaran sabu-sabu tersebut dilakukan Heri Rajali. (adl)

Tiga Kadis Dievaluasi

MEDAN- Sebulan lebih para pejabat eselon II dan III di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Medan dilantik. Apa hasil kinerja yang telah dilakukan sejumlah pejabat tersebut selama satu bulan ini?

Menurut pantauan Sumut Pos, Wali Kota Medan Rahudman Harahap dalam satu bulan ini, Wali Kota beberapa kali menyoroti kinerja dari tiga kepala SKPD yang baru dilantik tersebut. Yakni, Kepala Dinas Kependudukan Darussalam Pohan yang sempat disentil saat launching Kartu Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Medan Sehat, Jumat (11/3) lalu di Kantor Camat Medan Marelan kawasan Jalan Kapten Rahmad Buddin.

Kemudian, Kepala Dinas Perhubungan Syarif Armansyah juga sempat disoroti dalam beberapa kali rapat di Balai Kota Medan. Kadis Pertamanan Erwin Lubis juga mendapatkan sorotan yang sama dari Wali Kota Medan Rahudman Harahap, tatkala menghadiri acara launching pelayanan kebersihan di Kecamatan Medan Kota, Sabtu (19/3) lalu.
Hal tersebut dibenarkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan Syaiful Bahri yang ditemui Sumut Pos seusai acara pelantikkan Dewan Kota Medan di Lobi Lantai I Balai Kota Medan, Senin (21/3).

“Ya, memang pada beberapa kali kesempatan Wali Kota sempat menyoroti beberapa kepala dinas. Tapi, sepertinya tidak etis kalau kita sebutkan nama-namanya,” kata Syaiful Bahri.

Saat disebutkan satu per satu, seperti Kadisduk Darussalam Pohan, Kadis Perhubungan Syarif Armansyah dan Kadis Pertamanan Erwin Lubis, Syaiful Bahri terlihat tersenyum dan manggut-manggut. “Bulan April ini akan ada evaluasi terhadap kadis-kadis yang ada,” katanya lagi. (ari)

Ratusan Warga Blokir Jalan

MEDAN- Ratusan masyarakat Dusun II, Bangun Setia Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan memblokir Jalan Dusun IV, Senin (21/3) sekitar pukul 09.00 WIB. Bahkan, ratusan orang ini menghadang truk dan alat berat agar tidak masuk melalui jalan tersebut.

Pemblokiran jalan ini dilakukan warga lantaran jalan arah ke kawasan perumahan warga tidak ikut dalam proyek pengaspalan tahun 2011 oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Deli Serdang. Padahal, sesuai perjanjian Pemkab Deli Serdang sejak tahun 2006 lalu jalan tersebut akan diaspal.

Dalam aksi tersebut, tidak hanya kaum laki-laki yang melakukan pemblokiran jalan, melainkan kaum perempuan juga melakukannya. Sambil membawa spanduk dan poster melakukan penghadangan terhadap satu unit truk pengangkut pasir, satu unit beko dan satu unit kendaraan peralatan jalan untuk tidak masuk menuju jalan ke Dusun IV Bangun Setia.
“Pengaspalan seharusnya satu paket, Dusun II dan Dusun IV Bangun Setia. Mengapa hanya Dusun IV saja yang diaspal. Mana keadilan ini,”  ujar Mimpin Beru Ginting (69) perwakilan dari pengunjuk rasa.

Sementara itu, Koordinator Aksi, Barusta Barus (41) mengatakan, permohonan untuk pengaspalan telah diajukan mayarakat sejak 8 tahun lalu. Bahkan,  pada 2006 lalu, ketika Wakil Bupati Deli Serdang, Jusuf Sembiring mewakili Bupati Deli Serdang, Amri Tambunan berjanji akan mengaspal jalan. Tapi pada akhir 2010 lalu, kami dapat kepastian jalan akan diaspal. “Yang membuat kami marah, proyek pengaspalan dilakukan di Dusun IV Bangun Setia. Padahal warga kami lebih banyak, hasil pertanian kami juga lebih banyak. Sementara kami baru diaspal tahun 2012. Ini tidak adil,” ucapnya.

Kepala Desa Amplas Edi Purwanto mengatakan, proyek pengaspalan jalan tersebut sama sekali tidak mengetahui. “Ini proyeknya Dinas PU Deliserdang. Tadi  telah diputuskan, pengaspalan dibagi dua. Seharusnya untuk Dusun IV 1200 meter, dialihkan ke Dusun II. Saya akan koordinasi kan ke Pemkab, “ bebernya. (adl)