25 C
Medan
Tuesday, December 30, 2025
Home Blog Page 15475

Tuah Serbuk Kayu

Zulkifli

Bagi yang mengenal Zulkifli (43) tentunya sepakat kalau pengusaha jamur tiram di Tebing Tinggi tersebut sebagai sosok yang menyenangkan. Ya, dia adalah tokoh yang murah senyum, murah tertawa, dan sering bercanda. Namun siapa tahu, kalau kehidupannya penuh liku. Beruntung, serbuk kayu telah membangkitkan semangat hidupnya.

Sejatinya Zulkifli merupakan asli orang dari Kota Medan dengan kelahiran tanggal 18 Maret 1968  yang beralamat di Jalan Sei Sikambing, Pasar II, Medan. Dia meraih gelar sarjana pertanian dengan lulusan tahun 1995 dari Institut Pertanian (Stiper) Yogyakarta. Di Kota Pelajar itulah dia menemukan Sulastri yang kemudian dinikahinya pada 1995 lalu.

Nah, liku hidup Zulkifli dimulai sejak dia menikah dan menjadi sarjana. Mulanya setelah perkawinan, mereka pulang ke Sumatera Utara. Zulkifli bekerja sebagai asisten di perkebunan Teh Hijau di Pematang Siantar selama tiga tahun. Krisis moneter global pada 1998 lalu ternyata membuat perusahaan tempatnya bekerja bangkrut. “Karena bangkrut dan saya tak bekerja, saya bersama istri kembali lagi ke Yogya untuk mencari pekerjaan, namun di sana tetap juga tak ada pekerjaan,’’ urai Zulkifli di rumahnya di Jalan Bakti, Gang Cik Ramlah, Lingkungan V, Kelurahan Damarsari, Kecamatan Padang Hilir, Kota Tebing Tinggi , belum lama ini.

Karena tak ada pekerjaan di Yogya, Zulkifli memutuskan bersama istrinya untuk kembali di Sumatera Utara. Masih pada 1998, Zulkifli pun mencoba peruntungan dengan merantau di Kota Tebing Tinggi, tepatnya di daerah Kebun Sayur, Jalan Abdul Hamid, Sungai Segiling Kota Tebing Tinggi. Dia membangun usaha baru yakni membudidayakan peternakan sekaligus pembibitan burung puyuh.

Namun, usaha yang digeluti selama empat tahun menuai kegagalan karena semua burung puyuhnya telah mati terserang maraknya virus flu burung. “Lalu, daripada menganggur, saya coba berjualan kain batik yang didatangkan dari Yogya sambil berpikir mencari pekerjaan atau usaha lain,” kenangnya.

Nah, sambil berjualan batik keliling di Kota Tebing Tinggi terbersit dipikirannya untuk memulai usaha lain. Ya, dilihatnya banyak industri pengolahan kayu di kawasan kota tersebut. Karena itu, banyak pula menghasilkan limbah yang berupa serbuk gergaji. Dan, limbah itu dibuang ke sembarang tempat. Maka, mulai tahun 2005, dirinya melakukan riset terkait limbah tadi.

Dalam otaknya, bagaimana jika serbuk kayutersebut dijadikan mediasi jamur tiram. Setidaknya, soal jamur telah ia pelajari di masa kuliah tempo dulu. “Riset pertama gagal dan saya tak putus asa. Sambil berjualan, saya lakukan riset kembali tahun 2006 dan barulah tahun 2007 pemerintah Kota Tebing Tinggi melalui bagian Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota (BPMK) mengajak kerja sama untuk pengembangbiakan budidaya jamur tiram. Dan, usaha tersebut berlanjut sampai sekarang,” senyum Zulkifli.

Dikatakannya, serbuk kayu yang dijadikan mediasi jamur berasal dari serbuk gergaji kayu karet dengan pembelian per mobilnya harga Rp300.000.

Cara pengolahannya menjadi baglog siap jual adalah serbuk kayu dicampur dengan kapur yang mengandung kalsium, tepung jagung, tepung tapioka dan dedak sekam padi. Setelah dicampur kemudian dimasukan ke dalam plastik dan dipadatkan. Selanjutnya untuk menseterilkan kuman atau virus pengganggu pertumbuhan jamur, baglog dikukus (dimasak) selama 4 hingga 6 jam dengan suhu rata-rata 100 celcius.

Setelah proses itu terlewati, baglog didiamkan selama dua puluh empat jam dan setelah itu baru dimasukan bibit (spora) jamur. “Untuk per satu baglog yang sudah diisi spora jamur saya jual Rp5.000 dan untuk bibit spora yang masih F2 (keturunan kedua) saya jual per botolnya dengan harga Rp25.000,’’ terang Zulkifli.

Lalu, bagaimana dengan penjual? Zulkifli kembali tersenyum. Dengan bangga dikatakannya kalau jamur yang dihasilkannya dijual ke supermarket atau pusat perbelanjaan di daerah sekitar hingga di Kota Medan. Kedepan Zulkifli berharap kepada para sarjana untuk bisa menciptakan usaha sendiri yang bisa menampung tenaga kerja. “Kita bangga bisa mempekerjakan empat orang karyawan,” pungkas lelaki yang juga tercatat sebagai guru honorer di salah satu Madrasah Aliyah Negeri (MAN) yang ada di Kota Tebing Tinggi. (mag-3)

Sengketa Tanah Sari Rejo

Wali Kota Jangan Cuma Janji

MEDAN- Untuk kesekiankalinya, Wali Kota Medan Rahudman Harahap berjanji akan melakukan pembicaraan dengan TNI AU guna menyelesaikan sengketa tanah Sari Rejo, Medan Polonia. Kali ini, Rahudman berjanji dalam waktu dekat akan melakukan pembicaraan dengan pihak TNI AU, agar ditemukan solusi sengketa tanah tersebut.

Menurut Rahudman, harusnya pertemuan tersebut dilakukan pada pertengahan Maret ini. Namun karena perwakilan dari TNI AU sedang melaksanakan umroh, sehingga pertemuan tersebut terpaksa ditunda.

“Ya, waktu itu memang harusnya ada pembicaraan. Tapi, karena yang menjadi utusan TNI AU tengah menjalankan umroh, maka ditunda. Saat ini, utusan itu telah selesai melaksanakan umroh, dan saya telah berkomunikasi untuk kelanjutan masalah tersebut. Kita upayakan secepatnya, sudah ada pembicaraan,” kata Rahudman saat ditanya Sumut Pos di ruang kerjanya, Jum’at (18/3).

Sementara itu, perwakilan masyarakat Sari Rejo yakni, Forum Masyarakat Sari Rejo (Formas) melalui ketuanya Riwayat Pakpahan kepada Sumut Pos menyatakan, menyambut baik rencana itu jika memang itu terealisasi.
Karena selama ini, janji-janji Wali Kota Medan Rahudman Harahap untuk melakukan pembicaraan dengan tim dari TNI AU tidak pernah terealisasi.

“Waktu itu katanya akan ada pembicaraan pada Januari, kemudian katanya di Bulan Februari. Sekarang katanya akan melakukan pembicaraan. Kalau memang itu benar, kami menyambut baik. Dan itu jangan hanya wacana yang membuat masyarakat mendapat angin surga,” katanya.

Lebih lanjut Riwayat menegaskan, jika memang nantinya itu tidak terealisasi, maka bukan tidak mungkin masyarakat Sari Rejo akan menggelar demo besar-besaran.

“Saya juga terus-terusan ditanya masyarakat mengenai masalah ini. Kami tidak tahu lagi kemana harus mengadu. Kalau rencana pembicaraan itu tidak terjadi, mau tidak mau kami akan menggelar demo besar-besaran,” tegasnya. (ari)

Ditikam Hingga Kritis

TANAH JAWA- Melarang orang lain mengambil buah pinang di lokasi PT Kwala Gunung, Iwan Sinambela (31) Pengawas PT Kwala Gunung  warga Huta Ujung Bondar Nagori Bosar Galugur Kecamatan Tanah Jawa kritis  terkena  tikaman dan bacokan, Jumat pagi (18/3) sikira pukul 10.30 WIB.

Korban terkapar di perladagang ubi dengan luka pada tangan kanan dan tangan kiri hingga mengeluarkan darah. Perut luka terkena tusukan benda tajam. Asli Gultom (35) dan Lambok Siagian (20) rekan kerja korban langsung mengevakuasi korban dari TKP dengan menggunakan mobil lansir sawit milik Vinencius Sinaga.

Akibat luka serius yang dialaminya, korban terpaksa mendapatkan perawatan intensif di RS Harapan Siantar .

Satu jam setelah kejadian, kedua  tersangka penganiayan, Jonson Siallagan (59) warga Dusun IV Panambean Batangio Nagori Bosar Galugur Tanah Jawa dan Marjuang Sinaga (61) warga yang sama berhasil diamankan Unit Patroli Polsekta Tanah Jawa dari jalan raya Bosar Galugur.

Sebagai barang bukti sebilah kelewang panjang 75 Cm dan sebilah pisau sepanjang 40 cm yang berlumuran darah turut disita. Kapolsekta Tanah Jawa Kompol B Siallagan SH didampingi Kanit Reskrim AKP Liston Siregar ketika dikonfirmasi  di ruang kerjanya, membenarkan adanya peristiwa penganiayaan itu. Kedua tersangka dikenakan pasal 170  yunto 351 ayat  2.(iwa/smg)

Van der Sar Tandem Terbaik Ferdinand

MUSIM ini menjadi musim terakhir buat Edwin van der Sar sebagai pemain sepakbola. Defender Manchester United, Rio Ferdinand, sangat menyayangkan keputusan gantung sepatu yang segera diambil kiper asal Belanda tersebut.

Ferdinand yang saat ini sedang dibekap cedera, mengklaim bahwa sangat sulit buat diri dan timnya nanti mencari sosok pengganti van der Sar.
Rio menyatakan bahwa kiper 40 tahun tersebut adalah kiper terbaik yang pernah bermain dengannya.

Tanpa keraguan, Edwin adalah kiper terbaik yang pernah satu tim dengan saya. Sejak datang ke Old Trafford, dia sudah bermain sangat brilian. Dan dia mengubah pandangan buruk saya terhadap seorang kiper. Jika saya menjadi seorang kiper, saya akan mencari kiper seperti Edwin buat tim saya,” jelas Ferdinand kepada Inside United, Jumat (18/3).

“Edwin bisa bermain sangat baik dan tenang kendati berada di bawah tekanan. Komunikasinya  juga bagus,” bilang Rio. (net/jpnn)

Pertanyakan Aliran Dana Rp19,5 Miliar

BINJAI- PD Pembangunan belum menjelaskan penggunaan aliran dana Rp19,5 miliar tahun 2009. Untuk itu, Komisi C DPRD Binjai mengundang badan pengawas PD Pembangunan untuk membahas permasalahan tersebut, Jumat,(18/3) sekitar pukul 09.00 WIB.

Pertemuan itu dipimpin Ketua Komisi C DPRD Binjai, Arjuli Indrawan, dan sejumlah anggota Komisi C lainnya, Asistem I, Wahyudi, Asisten III Umum Pemko Binjai, Asnawi,  serta sejumlah intansi terkait lainnya.

Asisten III Umum Pemko Binjai, Asnawi, yang juga sebagai Badan Pengawas PD Pembangunan, dalam pertemuan tersebut mengatakan, Inspektorat Kota Binjai, sudah pernah menyampaikan kepada Wali Kota Binjai, agar mengundang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) guna melakukan audit terhadap aliran dana sebesar Rp19,5 miliar di tubuh PD Pembangunan tersebut, yang sampai saat ini masih dianggap tidak jelas kemana aliran dana tersebut.

“Namun, setelah kami usulkan kepada Wali Kota Binjai, BPKP sudah pernah turun guna melakukan audit, tetapi sampai saat ini belum ada realisasi dari BPKP, dan sejauh ini belum ada data-data yang berhasil ditemukan oleh BPKP,”ujar Asnawi.

Menanggapi hal ini, Zulkarnain, salah seorang anggota Komisi C mengatakan, audit yang dilakukan BPKP mustahil tidak ada temuan. “Hendaknya, Pemko Binjai memanggil BPK bukan BPKP. Sebab, BPKP sifatnya hanya pembinaan saja,”ujar Zulkarnain. Untuk itu, Komisi C DPRD Kota Binjai berharap, badan pengawas, kembali mengusulkan agar aliran diaudit.(dan) “Kami beri satu Minggu untuk menyelesaikan surat-surat guna memanggil BPK, untuk melakukan audit terhadap anggaran ini,”tegas Zulkarnain. (dan)

Uang Rp90 Juta Milik Anggota DPRD Simalungun Raib

SIANTAR- Nasib sial dialamai Barita Dolok Saribu, Anggota DPRD Simalungun. Soalnya saat mengganti ban mobilnya yang bocor, uang Rp90 juta yang berada di dalam mobil Mitsubishi Pajero miliknya dicuri orang, di Jalan Melanthon Siregar, Jumat (18/3).

Peristiwa itu bermula saat korban dan Sayat (51) supirnya baru saja pulang dari Bank Mandiri Jalan Sudirman Kota Pematangsiantar. Padahal uang itu digunakan untuk pembayaran bisnis sawit yang dilakoninya selama ini.

Usai mengambil uang, korban langsung beranjak pulang ke rumahnya di kawasan Raja Umbang, Kecamatan Hutabayu Raja, Simalungun. Namun saat mobil berada di Jalan Melanthon Siregar, secara mendadak, ban belakang sebelah kiri kempes. Merasa ada yang tidak beres pada ban, Sayat langsung menghentikan laju mobil dan memarkirkannya di kiri jalan.

Hitungan detik, Sayat langsung mengecek ban dan didapati sudah kempes. Berniat hendak mengganti ban, Sayat langsung mengeluarkan peralatan. Ia kemudian mendongkrak ban untuk dibuka. Hal yang sama dilakukan oleh korban.

Saat Sayat mendongkrak, korban yang duduk di bangku depan sebelah kiri ikut-ikutan turun. Sambil membuka pintu mobil, korban keluar sambil melihat Sayat ganti ban.

Saat yang bersamaan, seorang pria berkulit putih dan berambut pirang menghampiri pintu supir yang tidak dikunci. Begitu sudah mendekat, pelaku yang masih diselidiki petugas ini langsung mengambil tas hitam berisi uang Rp90 juta yang diletakkan di lantai mobil dekat kaki supir.

Merasa ada yang aneh, korban memalingkan wajah ke dalam mobilnya dan melihat pelaku sudah meraih tas tersebut dan berlari ke depan. Sekira 10 meter dari lokasi, seorang pelaku yang menunggangi sepedamotor Yamaha Jupiter dan mengenakan helm sudah menunggu.

Kapolsek Siantar Marihat AKP E Tarigan saat dikonfirmasi melalui Kasubbag Humas AKP Altur Pasaribu membenarkan adanya pengaduan. “Sesuai penuturan saksi dan korban, pelaku lari ke arah Jalan Bah Kora yang bisa tembus ke Silomangi ,”katanya.(hez/smg)

Cor Jalan Kami

082161066xxx
Yth Bapak Pemko Medan tolong di tindak oknum Kelurahan Timbangan Deli, kami warga Jalan Balai Desa Medan Amplas merasa sangat dibodohi, karena sampai saat ini gang kami yang persis di samping kantor Lurah belum di aspal/cor dari dana PNPM. Apa uangnya sudah habis? Terimakasih Sumut Pos

Kami Tindak Lanjuti
Terimakasih laporannya, kami akan teruskan ke instansi terkait, karena ini berkaitan kepada penggunaan anggaran PNPM. Kami akan cek apakah anggarannya sudah dimasukkan atau belum. Sebab, kami di Pemko Medan harus berkordinasi dan mengetahuinya dengan melihat buku anggarannya.

Begitupun, kami akan tindak lanjuti bila diketahui di dalam buku anggaran ada dianggarkannya pengaspalan jalan yang dimaksud.

Selain itu, kami juga koordinasikan persoalan ini ke pihak Kecamatan, dan Dinas Perumahan dan Pemukiman, karena ada instansi yang bekerjasama mengelola PNPM ini. Terimakasih.

Khairul Buchari
Plt Kepala Bagian Humas Pemko Medan

—–

Harus Segera Dibangun
Setiap pembangunan jalan harus diajukan dalam anggaran Pemko Medan, dalam anggaran inilah yang nantinya ditindak lanjuti untuk dilaksanakan pembangunannya. Apabila sudah ada di dalam buku anggaran, tapi belum dilaksanakan anggaran.

Tentunya hal inilah yang menjadi masalah, dan membuktikan bahwa instansi terkait tidak bekerja.
Dengan adanya laporan ini, sebaiknya instansi terkait segera menindak lanjutinya.

Karena, pembangunan ini tak terlepas dari peran serta masyarakat. Khususnya dalam hal pembayaran pajak dan retribusi, jadi wajar saja masyarakat melakukan pengusulan pembangunan jalan di wilayahnya.

Ahmad Arif SE MM
Ketua Fraksi PAN DPRD Medan

Pencurian Marak

081361347xxx
Kepada Polsek Pancur Batu, kami mohon agar mengawasi dan menjaga wilayah Puri Anom Asri, sebab sekarang ini warga sudah mulai resah, kami bingung kenapa nyuri dan nyuri lagi. Sepertinya sudah mulai banyak pencurian ini.

Kami Siagakan Personel
Terimakasih laporannya, kami dari pihak kepolisian khususnya di wilayah Pancur Batu menindak lanjuti SMS ini, kami juga akan sampaikan laporan ini ke seluruh jajaran personel di Polsek Pancur Batu, selanjutnya kami juga mengawasi wilayah perumahan tersebut.

Tapi, kami bermohon kepada warga jika ada pencurian sebaiknya segera melaporkan ke Polsek, dengan waktu sesingkat mungkin kami akan tidak lanjuti laporannya.

Kami juga mengimbau kepada masyarakat agar sama-sama menjaga keamanan lingkungan sekitar perumahan. Sebab, dengan bantuan masyarakat akan memudahkan cara kerja kami di lapangan.

AKP Faidir Can
Kanit Reskrim Polsek Pancur Batu

Bukti Sakti

MAN. UNITED v BOLTON

MANCHESTER-Selama ini Manchester United identik dengan sosok Sir Alex Ferguson. Pria berkebangsaan Skotlandia itu mampu menyukap The Red Devils menjadi klub tangguh di daratan Eropa.

Lantas, bagaimana bila pemegang 18 tropi Premier League itu tampil tanpa kehadiran Fergie (panggilan akrab Sir Alex Ferguson)? Mau, tahu jawabannya, jangan lewatkan aksi Wayne Rooney dkk saat menjamu Bolton Wanderers, malam ini?

Ya, terhitung mulai malam ini, hingga empat pertandingan ke depan Fergie tak dapat mendampingi timnya karena mendapat sanksi dari FA,  akibat tindakannya yang menghujat keputusan wasit Martin Atkinson, saat The Red Devils bertandang ke markas Chelsea, beberapa waktu lalu.
Selain absen saat menjamu Bolton, Fergie pun terpaksa duduk di tribun saat timnya menghadapi West Ham, Fulham, Manchester City (Piala FA) dan Everton.

Kondisi ini harusnya menguntungkan Bolton. Apalagi, jauh-jauh hari The Red Devils pun bakal  kehilangan sejumlah pemain pilar akibat cedera seperti Rio Ferdinand, Nemanja Vidic, John O’ Shea, dan Rafael.

“Ini masalah yang runyam. Tapi,  selama ini cukup banyak pelatih yang bekerja dan mengambil keputusan dari tribun” bilang Fergie.

Owen Coyle, tactician Bolton Wanderers pun mengakui jika apa yang menimpa kubu Manchester United sekarang ini takkan mengurangi kesaktian klub itu untuk melindas lawan-lawannya.

Karenanya, Coyle tak berani bermimpi terlalu muluk jika anak asuhnya akan mencuri kemenangan di Stadion Old Trafford. “Paling baik bagi kami adalah memikirkan cara yang tepat untuk memenangi Piala FA, sebab tropi Liga Primer secara nyata bukan menjadi hak kami,” bilang Coyle.

Coyle memang cukup tahu diri dan paham jika tuan rumah akan mengerahkan semua kemampuannya untuk memenangkan laga menghadapi Bolton sehingga terus menjauh dari kejaran Arsenal, yang di saat bersamaan bertandang ke markas Sunderland.

“Motivasi untuk mengalahkan Arsenal akan membuat penampilan pemain mereka semakin baik. Saya tak ingin gegabah dalam menentukan target,” bilang Coyle.

Pertanyaannya, apakah ungkapan Coyle ini disebabkan pada rasa pesimis yang dimilikinya semata, ataukah karena sejarah pun mencatat The Red Devils memang terlalu dominan atas Bolton pada setiap pertemuan di Old Trafford?

Memang, dari 51 kali menjamu Bolton di Old Trafford, tuan rumah menang 30 kali, Bolton menang 12 kali, sedang 9 pertandingan lainnya berakhir imbang
Dasar pertimbangan lainnya, pada musim kompetisi kali ini The Red Devils pun belum pernah kalah jika tampil di hadapan pendukungnya. Dari 14 kali menjamu lawan di Old Trafford, Rooney dkk meraih poin 40 dari hasil 13 kali menang dan sekali bermain seri.

Lantas, mampukan Bolton mengalahkan Manchester United untuk memutus dominasi tuan rumah itu? (jun)

Jalan Rusak, Tanam Pisang

KARO- Puluhan warga Desa Suka Dame, Kecamatan Tiga Panah, nekad menanam pisang dan jagung di lubang jalan di daerahnya, Jumat (18/3) .
Aksi yang mengundang  perhatian banyak pihak ini, diduga kuat dari kekesalan penduduk setempat, akibat  minimnya perhatian pemerintah terhadap kondisi ruas jalan negara yang  beberapa tahun belakangan mengalami rusak berat.

Salah seorang warga, J Ginting  kepada wartawan mengatakan, bentuk protes yang digelar masyarakat kali ini, merupakan bentuk peringatan sekaligus mengingatkan Pemda Karo, Provsu dan Pemerintah Pusat, agar ruas jalan negara yang  menghubungkan Kab Karo, Simalungun, Dairi, Humbahas, Tobasa, Pakpak Bharat, Samosir dan Provinsi NAD segera diperbaiki.

“Jika pemerintah tidak lagi mampu memperbaikinya, biar jalan ini kami jadikan kebun saja. Lumayan untuk  menambah pendapatan perkapita  warga sekitar sini. Kami sudah jenuh  dengan kondisi kerusakan yang  telah berlangsung minimal tiga tahun terakhir ini.  Ketika musim penghujan jalanan menjadi becek, sebalikya kemarau tiba, jalan dipenuhi debu,” ujarnya dengan nada kesal.

Dikatakannya lebih lanjut, padahal jalan yang dilalui kenderaan jalur itu, diketahui sebagai urat nadi mobilitas masyarakat, baik dari aspek sosial maupun ekonomi.

, khususnya di bidang pertanian. Namun karena  tidak ada perhatian, bila hujan turun sedikit saja, jalan yang terlihat bagai kubangan itu  tidak  jarang berubah  seolah menyerupai  kubangan kerbau,” ungkapnya. (wan)