26 C
Medan
Sunday, December 28, 2025
Home Blog Page 15500

Kenalkan Tugas Polisi

TEBING TINGGI- Puluhan siswa Taman Kanak-Kanak (TK) Islam Terpadu Permata Hati, Jalan Thamrin Kota Tebing Tinggi mengunjungi kantor Sat Lantas Polres Tebing Tinggi, Sabtu (12/3).

Dalam kunjungannya, anak-anak diajarkan mengenal polisi dan cara menyeberang jalan lewati zebra cross. Lalu ada meteri pembuatan surat izin mengemudi (SIM) dan melihat-lihat kendaraan bermotor yang rusak akibat tabrakan.
Kasat Lantas Polres Tebing Tinggi, AKP Juliani Prihatini SIK mengatakan, kegiatan anak-anak ini bertujuan agar anak-anak lebih dekat lagi dengan polisi serta membudayakan tertib lalulintas.

“Dengan tertib lalulintas maka anak-anak akan mematuhi rambu-rambu lalulintas,” ungkap Juliani Prihatini.
Kepala TK Permata Hati , Sinung mengatakan, kunjungan ke Sat Lantas ini merupakan kegiatan ektrakurikuler. (mag-3)
di luar jam belajar.(mag-3)

Pembunuh Guru SD Ditangkap

TARUTUNG- Tim Reserse Polres Taput serta Polsek Adiankoting  berhasil  menangkap  pelaku pembunuhan Herlinda Br Situmeang  (guru SD Parlobu lobuan 28/2), Kasrim Situmeang (17) warga Mardinding II Torhonas Desa Pardomuan Nauli Kecamatan Adiankoting, Sabtu (12/3) di Desa Torhonas Kecamatan Adiankoting.

Penangkapan dipimpin, Kasat Reskrim Polres Taput AKP Josua Tampubolon, setelah selama kurang lebih 10 hari melakukan penyelidikan serta beberapa kali melakukan uji labfor terhadap barang bukti yang ditemukan berupa darah pelaku dikuku korban.

Selain itu, tim juga melakukan pemancingan terhadap pelaku dengan cara menyadap serta menghubungi nomor ponsel si korban yang dicuri oleh tersangka. Karena tersangka setelah mendapat ponsel korban, selalu memised call nomor nomor yang termemori. Kapolres Taput AKBP IKG Wijatmika, mengatakan pengungkapan kasus pembunuhan bermotif perampokan ini memakan waktu,  serta menguras energi yang banyak dan tak jarang anggota yang turut terlibat di dalam pengusutan harus pulang balik ke lokasi kejadian untuk meneliti. Kasrim Situmeang mengaku menyesal atas perbuatanya itu. Ia mengakui, belakangan ini dia sering bermimpi, bahwa korban datang membayang-bayangi kehidupannya. (adl/smg)

5 Honorer Sat Pol PP Diamankan

BINJAI- Lima honorer Sat Pol PP Binjai diamankan Polres Binjai, pasca pengerusakan Balai Kota dan Pos Jaga Sat Pol PP Binjai, beberapa waktu lalu.

Informasi yang dihimpun, Minggu (13/3), sehari pasca kerjadian, Polres Binjai langsung memburu pelaku pengerusakan. Jumat (11/3) petugas berhasil mengamankan satu persatu honorer Pol PP dan akhirnya berhasil mengamankan 5 orang honorer Pol PP.

Pantawan wartawan koran ini di Polres Binjai, tiga unit mobil Sat Pol PP diamankan sebagai barang bukti, pengeruskan yang dilakukan ratusan honorer Pol PP, saat mengamuk setelah tak menerima gaji selama tiga bulan.
Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Ronni Bonic SIK, saat dikonfirmasi terkait diamankannya lima honorer Pol PP membenarkannya.  “Iya memang benar, kita sudah mengamankan lima honorer Pol PP terkait pengerusakan Balai Kota dan Kantor Pol PP.  Untuk saat ini, kelimanya masih terus menjalani pemeriksaan,” ungkap Ronni.(dan)

Abang Beradik Dipasung 15 Tahun

LAGUBOTI- Abang adik, Charles Haro (36) dan Benny Haro (34) saat pulang merantau menderita penyakit jiwa dan dipasung selama 15 tahun di dalam sebuah rumah gubuk di Dusun Lumban Haro Desa Simatibung, Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir, Minggu (13/3).

T Sianipar (57) ibu keduanya melakukan hal itu karena penyakit yang dideritanya. Soalnya kalau dibiarkan keluyuran bisa mengganggu warga sekitar dan membuat malu.

Pihak keluarga sendiri pun sudah mengusahakan kesembuhanya. Membawanya berobat kesana kemari. Namun tidak lekas sembuh dan susah disembuhkan. Sampai saat ini keluarga tidak ada biaya lagi untuk membawa keduanya berobat. Ditotal biaya yang sudah dihabiskan mencapai Rp100 juta termasuk menjual sawah, kerbau, dan masih banyak lagi dililit utang.

Hal inilah menjadi alasan kedua abang-adik penderita penyakit jiwa ini dipasung di dalam sebuah rumah gubuk dekat rumahnya.

Kepala Desa Simatibung L Hutahaean saat di temui METRO TAPANULI (Grup Sumut Pos) di rumahnya menjelaskan, perangkap desa sangat prihatin, dan Semoga ada bantuan ularan tangan untuk keduanya agar penyakit aneh itu bisa disembuhkan.(mag-01/smg)

Rumah Ketua PAC PDI-P Dibakar

TEBING TINGGI– Rumah milik Ketua PAC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Sipispis Alinson Damanik (48) ludes terbakar, Minggu (13/3) sekira pukul 02.30 WIB. Diduga rumah yang beralamat di Kampung Nagori II, Desa Tinokah, Serdang Bedagai ini dibakar oleh orang tak dikenal.

Sebelum kejadian, teman-teman Alinson sudah mengingatkan agar jangan menempati rumah tersebut, karena ada informasi lawan bisnisnya.

Alinson menduga, mungkin ada orang yang iri dengan bisnisnya selama ini. Bisnis yang dikelola seperti ternak ayam, tangkahan pasir, doorsmeer, agen getah dan warung kopi sekaligus rumah yang ditinggalinya. ”Saya curiga melihat rumah saya terbakar. Pasalnya api mulai terbakar dari bawah bukan dari atas rumah,” ujar Alinson lagi. Kapolres Tebing Tinggi, AKBP Robert Haryanto Watratan mengatakan, pihaknya sedang mengumpulkan fakta-fakta di lapangan.(mag-3)

Anggota Dewan Ditangkap Berjudi

KARO- Anggota DPRD  Karo asal Partai Indonesia Sejahtera (PIS) berinisial AS, diciduk polisi  terkait kasus judi togel. Kejadian ini berawal saat anggota Reskrim Polres Tanah Karo, melakukan penggerebekan di salah satu warung, di kawasan Simpang Enam Kabanjahe, Rabu (9/3).

Saat penggerebekan, AS  tengah membahas nomor judi togel. Naasnya lagi,  pria yang  sebelumnya bertugas di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karo ini, tertangkap tangan memegang secarik kertas yang berisi sejumlah angka-angka. Merasa memiliki bukti awal, polisi selanjutnya menggiring AS, ke Polres Tanah Karo  guna menjalani  pemeriksaan lebih lanjut. Sementara itu,  juru tulis (jurtul) yang sebelumnya menjadi target polisi, berhasil melarikan diri.

Kapolres Tanah Karo, AKBP Drs Ig Agung Prasetyoko SH MH, ketika dihubungi melalui telepon selularnya, Minggu (13/3) malam, mengakui jika pihaknya sebelumnya mengamankan seorang anggota DPRD Kabupaten Karo periode 2010-2015. Orang nomor satu di jajaran Polres Tanah Karo ini mengaku, pihaknya akan melakukan proses hukum lebih lanjut, terkait tertangkapnya AS. Meski demikian, Kapolres tidak menampik jika  oknum anggota DPRD itu tidak ditahan sehubungan dengan jabatan yang disandang.(wan)

Penertiban Betor di Kota Medan, Harusnya Ada Solusi

Upaya penertiban terhadap para penarik Becak Bermotor (Betor), khususnya yang berada di inti kota oleh Kepala Dinas Perhubungan Medan Syarif Armansyah Lubis alias Bob, ditentang para penarik Betor.
Hal tersebut diungkapkan seorang penarik becak yang biasa mangkal di seputaran Jalan Imam Bonjol Medan yang mengaku bernama Andre yang ditemui Sumut Pos, Minggu (13/3).

Menurut pria kelahiran 1979 ini, kebijakan penertiban itu sama sekali tidak mempertimbangkan masa depan para penarik becak. Dalam artian, jika memang harus ada penertiban, sebaiknya juga ada solusi yang ditawarkan.
“Kami siap kalau mau ditertibkan, tapi harus ada juga solusinya. Apa mau Dinas Perhubungan itu memberi makan kami semua setiap hari? Pasti nggak mau orang itu kan,” katanya.

Lebih lanjut pria yang telah lebih dari lima tahun menjadi penarik Betor ini mengungkapkan, solusi lain yang mungkin bisa diberikan Dishub Medan misalnya, memberi lokasi lain yang memang bisa memberi pendapatan bagi mereka.

“Alhamdulillah saya setiap hari bisa dapat Rp60 ribu sampai Rp70 ribu. Itu sudah termasuk makan, uang minyak dan rokok. Kalau memang mau dipindahkan, kami berharap lokasi yang baru minimal bisa memberikan penghasilan yang sama bagi kami,” tegasnya.Ditambahkannya, dirinya dan bersama 25 teman penarik Betor lainnya, hanya pasrah jika memang tidak ada solusi yang diberikan oleh Dinas Perhubungan Medan. “Ya, kalau memang mau ditertibkan tapi tidak disertai solusi, mau bagaimana lagi Bang. Itu lah memang pemimpin-pemimpin kita, nggak pernah memikirkan nasib rakyatnya. Mungkin lebih baik, Kadisnya diganti sama Kadis yang lebih punya perasaan sama kami Bang,” keluhnya.

Sementara, Yetno seorang penarik betor lainnya di lokasi yang sama, juga menyatakan hal senada. Dirinya hanya pasrah kalau memang harus ditertibkan. “Kami ini cuma orang miskin. Nggak bisa melawan pemerintah. Pasrah saja lah,” katanya singkat.

Sebelumnya, Dishub telah melakukan penindakan betor yang melanggar memasuki wilayah bebas betor seperti di Jalan Sudirman, Jalan Diponegoro, Imam Bonjol, dan Jalan Palang Merah.

Selain itu, betor yang berasal dari luar kota Medan tapi beroperasi di Kota Medan serta betor yang ilegal (berplat hitam) juga ditindak. “Kita berharap dengan penindakan ini jumlah betor akan jauh berkurang dan akan beroperasi secara tertib tanpa menganggu lalulintas lainnya,” kata Kepala Dinas Perhubungan Medan Syarif Armansyah Lubis belum lama ini.

Dia menjelaskan berdasarkan data yang diperoleh Dinas Perhubungan sejak menjabat beberapa minggu sudah menindak sebanyak 40 betor.

Armansyah mengaku, saat ini meskipun belum maksimal tapi sejumlah persimpangan sudah kelihatan lancar dimana staf Dinas Perhubungan Kota Medan secara energik dan penuh semangat melakukan pengaturan lalulintas dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.(ari)

Bak Buah Simalakama

Keberadaan becak bermotor (betor) bak buah simalakama bagi Pemko Medan. Bagaimana tidak, satu sisi kehadiran mereka cenderung menggangu, disisi lain nasib mereka yang bergantung padaa pekerjaan tersebut juga menjadi perhatian.

Seorang warga Medan, Freddy Hutabarat yang menjabat Ketua Bidang Pembinaan dan Pertandingan PSMS pun menyadari itu. Menurutnya, Pemko memang harus tegas menyikapi hal itu.
“Yang pasti ini harus ditertibkan. Bukankah peraturan mengenai keberadaan betor ini sudah dibuat. Pemko harus lebih tegas,” katanya.

Freddy tak menampik, kehadiran betor kini lumayan meresahkan. Hampir di setiap sudut kota kita menemukan kelompok penarik betor. Katanya, malah lebih baik yang dulu.

Ya, dulu betor masih memiliki nilai sejarah bahkan Kota Binjai terkenal dengan kota becak. Sekarang ini, tidak ada lagi nilai sejarah. Justru yang nampak sifat-sifat rakus. “Para penarik betor itu tidak pandang bulu dalam memilih tempat mangkal. Tidak cuma jalan raya, trotoar pun dijadikan tempat mangkal,” urainya.

Sebelumnya, Pemko Medan melalui Sekretaris Daerah (Sekda) yang saat itu masih dijabat oleh HM Fitriyus sempat berujar kepada Sumut Pos kalau niat untuk menghapus betor agar tidak lagi beroperasi di inti kota, bukanlah isapan jempol.

Buktinya, Pemko Medan berjanji akan membuat lapangan pekerjaan baru bagi para penarik betor. Hal ini sebagai upaya, agar para penarik betor itu tetap memiliki mata pencaharian. “Ada beberapa solusi yang nantinya akan ditawarkan.

Yang pertama, para penarik betor dialihkan ke pinggiran kota dan yang kedua adalah Pemko Medan akan membentuk sebuah lapangan pekerjaan baru,” ujarnya.
Memang, kala itu Fitriyus belum bisa memastikan lapangan pekerjaan seperti apa yang dimaksud. “Itukan perlu ada kajiannya lagi. Lagian, rencana itu baru akan berjalan dua atau tiga tahun lagi,” tegasnya. (ari/jul)

Berantas Judi Togel

06191510xxx
Kepada Yth Bapak Kapolsek Medan Timur, Kapolres Kota Medan tolong berantas judi bola kaki, biliar maupun judi togel di warung depan GKPS Jalan Pelita 1/Lorong Gino.

082165023xxx

Pak Kapoldasu, kami warga Tuntungan sangat resah adanya judi beromzet besar di Desa Tuntutang II, Namo Pecawir. Tolongan ditindak Pak.

Kami Berantas

Terimakasih kepada pembaca atas apresiasinya kepada Polri, informasi sekecil apapun  akan ditindak lanjuti oleh Polri, untuk diketahui tidak ada orang kaya karena judi, bahkan banyak misklin karena judi, sebab banyak menggandaikan barang dan rumah untuk main judi. Bila sekarang ini banyak informasi untuk Polri, maka ini menandakan semakin banyak masyarakat sayang dan cinta epada Polri.

Kemudian, jangan sampai ada satupun aparatur pemerintah yang membekingi usaha judi ini, karena judi merupakan penyakit masyarakat, harus kita berantas bersama-sama. Peran serta formal dan informal leader sangat diharapkan. Selanjutnya, peran serta masyarakat khususnya, uilama, tokohg agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh pemuda bersama-sama dengan Polri untuk menggalakkan pemberantasan judi. Karena, sehebat apapun Polri menangkapkan pelakunya, apabila tidak diperbaiki akhlaknya akan tetap melakukan judi. Artinya semua kita bersama untuk melakukan pemberantasan judi ini.

Kombes Pol Heri Subiansaori
Kabid Humas Poldasu

Polisi Harus Bertindak

Hadirnya judi tak disangka-sangka, bahkan banyak permainan judi yang secara spontan muncul. Sebenarnya prihal inilah yang terus merambat dan berkembang menjadi permainan judi secara terang-terangan. Apabila sampai sekarang ini muncul judi togel, biliar dan judi bola dengan menggunakan mesin. Sebenarnya bukan dikarenakan penyakit masyarakat saja, melainkan karena ada fasilitas yang disediakan.

Sudah seharusnya, aparatur penegak hukum untuk menindak dan memberikan sanksi kepada setiap pemilik wilayah setingkat Polsek yang daerahnya masih marak aksi judi. Sebab, sistem inilah yang memungkinkan seperti apa yang pernah di buat Kapolri Sutanto. Selanjutnya, penerapan sanksi kepada aparatur jangan lemah, harus tegas dan jelas.

Ikrimah Hamidy ST M Si
Wakil Ketua DPRD Medan

Tahanan Dikenakan Biaya

081361347xxx

Kami mau tanya nih sama Kapolres Langkat, berapakah biaya yang harus dibayar setiap tahanan di Polres Langkat Pak? tahukah Bapak bahwa banyak tahanan Polres yang berutang setelah ditahan? kami heran, kalau tahanan itu banyak uang keluarnya  ngapain saja mereka dalam tahanan kok bisa jadi banyak utang? tolong Pak Kapolres diselidiki para tahanan itu agar keluarga yang di luar tidak terbebani oleh utang para tahanan-tahananya dibebaskan mencuri? .

Tim Propam Segera Turun

Terimakasih laporannya, setiap tahananan tidak dipungut biaya apapun, apabila ada pungutan dan sampai beberapa tahanan berhutang di luar, maka Tim Propam akan turun segera mungkin untuk menyelidiki kasus ini, apakah utang ini untuk setoran kepada petugas. Jadi kami selidiki secepatnya. Sesuai proseduralnya, tahanan tidak boleh keluar, kemudian setiap tahanan juga harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan yang ada, oleh karena itu propam Polda akan turun untuk mengecek ini. Diharapkan kepada keluarga yang ditahan  untuk menanyakan untuk apa saja uangnya. Terimakasih.

Kombes Pol Heri Subiansaori
Kabid Humas Poldasu