26 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 15502

Bangkitkan Semangat Belajar Siswa

Safety Riding dan Pentas Seni di SMK Negeri 1 Medan

MEDAN- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Medan menggelar kegiatan safety riding (keselamatan dalam berkendaraan) yang diikuti 1.008 siswa dan guru di sekolahnya Jalan Sindoro Medan, Sabtu (12/3).
Kegiatan ini menghadirkan 4 orang personel Sat Lantas Poltabes Medan dan pihak Honda. Sebelum praktik berkendaraan yang baik, para guru dan siswa dibekali syarat-syarat berkendaraan yang baik, yang kemudian mempraktikkannya dalam dua lintasan yang sudah disiapkan panitia.

Kepala SMK Negeri 1 Medan, Dra Asli Sembing MM mengatakan, safety riding ini baru pertama kali digelar. Apalagi, menurut Asli kegiatan ini sangat bagus untuk mengajari anak-anak cara berkendaraan yang baik. Ini seiring dengan upaya pencegahan angka kecelakaan lalulintas di jalan raya.

Kan, kegiatan seperti ini tidak ada dalam kurikulum pendidikan formal di sekolah. Makanya kita gelar lewat kegiatan ekstrakurikuler yang bekerjasama dengan instansi terkait,” ungkap Asli.Dia menuturkan, pada dasarnya safety riding ini merupakan pelajaran tambahan di luar jam sekolah. Apalagi digelarnya acara ini, Sabtu (12/3) usai ujian kompetensi bagi siswa kelas tiga. “Ini bagus, jadi anak-anak ada waktu refreshingnya setelah ujian. Apalagi kegiatan ini kita rangkaikan dengan pentas seni,” ujar Asli.

Mantan Kepala SMK Swasta Medan Area ini menjelaskan, pentas seni segaja digabung dengan safety riding untuk menyemarakkan suasana. Pentas seni ditandai dengan penampilan tari-tarian, fashion show, drama dan kegiatan seni lainnya. Para siswa dan guru yang menyaksikan acara tersebut terlihat gembira.

“Sekali-sekali kita buat kegiatan seperti ini untuk menambah semangat belajar para siswa, sekaligus menghilangkan kejenuhan para siswa setelah mengikuti ujian kompetensi khususnya kelas tiga, dan persiapan menghadapi berbagai pelaksanaan ujian selanjutnya,” tutur Asli.

Kedepannya, lanjut Asli mereka akan aktif menggelar kegiatan-kegiatan yang dapat memacu semangat belajar siswa. “Ini komitmen kita, dan saya sebagai kepala sekolah akan berusaha menjadikan sekolah ini menjadi sekolah terbaik,” pungkasnya. (dra)

Gatot Gubsu, Syaiful Syafri Terancam

MEDAN- Pernyataan Wagubsu, Gatot Pujdonugroho pekan lalu yang menyatakan segera melakukan evaluasi terhadap Kadisdik Sumut, Syaiful Syafri, masih jadi perbincangan hangat.

Tak hanya Syaiful Syafri, sejumlah pejabat eselon II juga diperbincangkan. Ini terkait bakal naiknya Gatot sebagai pucuk pimpinan di Pemprovsu yang diperkirakan bakal melakukan pergantian pejabat eselon II yang dinilainya tak mampu berkerja.

Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Rafdinal S Sos mengatakan, ada peluang atau kemungkinan pergantian jabatan di semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemprovsu. “Dari perkembangan yang ada, memang terkesan adanya disharmonisasi, sehingga memunculkan adanya pengangkatan pejabat tanpa sepengetahuan Gatot. Jadi, secara logika yang menjadi persoalan adalah apakah pejabat yang diangkat tanpa sepengetahuan Gatot, bisa sejalan dengan Gatot. Dari sini, bisa jadi bakal ada pergantian pejabat atau SKPD. Namun, jika memang ada sebaiknya pula pergantian itu bukan karena dendam. Tapi harus melalui mekanisme yang ada, secara objektif dan karena penilaian kinerja. Bukan karena dendam. Kalau memang SKPD nya bekerja dengan baik, salah kalau harus diganti. Ada baiknya kalau SKPD tersebut dipertahankan. Kecuali memang ada SKPD yang mendapat rapor merah, wajar kalau dievaluasi,” tegasnya.

Begitu pula dengan keberadaan fit and profer test Sekda Sumut. Menurutnya, jika memang ada rencana melakukan evaluasi terhadap salah satu kandidat yakni, Kadisdiksu Syaiful Syafri, maka seyogyanya pengevaluasian tersebut secara objektif pula. “Gatot memang menyatakan akan mengevaluasi Syaiful Syafri. Terkait adanya Silpa Rp56 miliar atas usulan Komisi E DPRD Sumut. Menurut saya, upaya tersebut juga jangan secara subjektif. Karena berdasarkan asumsi Syaiful Syafri orang Syamsul Arifin terus akan diganti. Tapi, jika memang evaluasi tersebut dikarenakan memang Syaiful Syafri tidak memiliki program jelas terkait pendidikan, sementara uangnya ada. Itu wajar dievaluasi,” paparnya.

Pernyataan lainnya yang mengatakan peluang pemutasian terhadap sejumlah pejabat, juga dikemukakan oleh Ketua Forum Masyarakat Peduli Sumatera Utara (Formapsu), Awaluddin, kepada Sumut Pos. Menurutnya, ada beberapa SKPD yang perlu mendapat sorotan terkait kinerjanya. Di antaranya Kadisdik Sumut, Syaiful Syafri. “Kepala Dinas Pendidikan Sumut Syaiful Syafri, juga gagal. Keberadaan Silpa itu bukan karena penghematan, tapi ketidakmampuan menggunakan anggaran dan ketidakmampuan membuat program. Itu namanya Syaiful Syafri tidak kapabel,” tegasnya.

Hal yang lebih vulgar disampaikan anggota Komisi A DPRD Sumut, Marasal Hutasoit. Dia menyatakan, dengan beralihnya kepemimpinan di Sumatera Utara akan membuat para SKPD di lingkungan Provsu menjadi ketar-ketir, termasuk Syaiful Syafri. “Ini semua SKPD nggak bisa tidur. Sebetulnya, yang harus direvisi ini adalah peraturannya. Jangan lagi ada kepala daerah yang sudah menyandang status tersangka bisa melakukan atau menandatangani pelantikan,” tegasnya. Karena, sambungnya, dalam peraturan yang ada saat ini memang, tidak ada yang melarang kepala daerah untuk menandatangani atau melantik pejabat sebelum ada kepastian hukum atau status terdakwa dari yang bersangkutan.

Sebelumnya saat ditanya wartawan koran ini terkait Silpa Rp56 miliar lebih, Syaiful Syafri menyatakan hal itu merupakan sesuatu yang baik. “Dalam manajemen keuangan kalau ada sisa berarti bagus, hemat namanya,” katanya. Dia juga menolak berkomentar terkait evaluasi yang bakal dilakukan Gatot. (ari)

Cotto Menang TKO

Siap Tantang Pacman

LAS VEGAS – Gelar juara dunia tinju kelas welter super versi WBA tak berpindah tangan. Petinju Puerto Riko Miguel Angel Cotto masih berhak memilikinya. Cotto mempertahankan gelarnya berkat kemenangan TKO (technical knockout) di ronde ke-12 atas Ricardo Mayorga, dalam duel yang berlangsung di MGM Grand, las Vegas, kemarin (13/3) WIB.

Penampilan konsisten Cotto sejak awal ronde berbuah manis di ronde terakhir. Akumulasi pukulannya terbukti menggoyahkan Mayorga yang lebih banyak melakukan serangan balik. Sebuah hook kiri yang dilepaskan Cotto di ronde terakhir membuat lawannya yang asal Nikaragua itu terkulai berlutut.

“Hook itu yang menjadi penentu pertarungan. Sepanjang pertarungan berjalan baik, tapi ujungnya berlangsung menakjubkan,” ungkap Cotto seperti dikutip AFP.

Setelah sempat mendapatkan hitungan dari wasit Robert Byrd, Mayorga masih melanjutkan pertarungan beberapa saat. Tapi, Cotto segera menghamburkan pukulannya ke tubuh Mayorga. Mayorga kemudian meminta pertarungan dihentikan, sambil menunjukkan tangan kiri yang cedera.

“Tangan kiri saya, di salah satu pukulan kombinasi dia (Cotto), tangan saya terkena pukulan dan mulai terasa sakit. Saat saya mencoba memukul dengan tangan kiri, saya tak bisa. Lalu saya mengatakan, saya tak mampu melanjutkan (pertarungan),” terang petinju 38 tahun itu.

Cotto memperbaiki rekornya dengan 36 kemenangan, 29 kali di antaranya sebelum akhir, dan dua kekalahan.
Sementara, Mayorga yang pernah menjadi juara dunia kelas welter meraih delapan kekalahan dari 39 pertarungan. Hasil buruk tersebut membuatnya harus mengubur mimpi menantang jagoan Filipina, Manny Pacquiao.   Bagi Cotto harus bersiap menuju duel yang lebih akbar. Salah satunya menantang Pacquiao. Pada November 2009, Cotto mengalami kekalahan dari petinju dengan julukan Pacman itu. (ady/jpnn)

Dendam Derby

MEDAN-Pertandingan Derby Medan, Pro Titan FC kontra PSMS Medan akan kembali tersaji di Stadion Teladan Medan, Senin (14/03) sore sekitar 15.30 WIB. Pada putaran pertama, PSMS berstatus tuan rumah  namun sore ini mereka menjadi tamu di kandang sendiri.

Dalam putaran pertama, Pro Titan FC taklukkan dari PSMS Medan dengan skor 2-0. Jelas skuad Dirk Buitelar tidak menginginkan hasil tersebut terulang kembali.

Apalagi berstatus tuan rumah di kandang yang sama.
Pelatih Kepala Pro Titan Dirk Buitelar mengusung dendam untuk mengimpaskan hasil yang pernah mereka raih di putaran pertama.”Saya tidak sabar menantikan laga (melawan PSMS) ini,” seru Dirk Buitelar kepada wartawan, Minggu (13/3).

Tim berjuluk Kuda Pegasus kini merasa optimis akan merevans kekalahan yang pernah mereka alami pada putaran pertama Divisi Utama Liga Indonesia Rabu (12/01) lalu itu.

Dirk Buitelar sangat antusias terhadap Derby ini, bahkan pelatih asal Belanda tersebut membandingkan pertandingan nanti layaknya Manchester United melawan Manchester City di Inggris.

“Saya tidak sabar menantikan laga (melawan PSMS) ini, teman-teman saya di Belanda juga mengikuti perkembangan Pro Titan melalui website,” ungkap Dirk Buitelar.

Keyakinan tersebut diperkuat dengan hadirnya mantan pemain PSMS yang sekarang membela Pro Titan, Mario Costas yang dipastikan turun dalam pertandingan nantinya.

Seperti yang pernah disampaikan Pelatih Fisik Pro Titan, Dick Buitelaar sebelumnya yang mengaku jika dirinya tak sabar untuk menyaksikan secara langsung penampilan pemain asing asal Argentina tersebut.
“Costas pemain yang sangat bagus, apalagi dia juga cepat beradaptasi dengan tim, selain itu dia juga tidak asing dengan Teladan sehingga diharapkan dia akan bisa membantu tim ini lebih berkembang” ungkapnya.
Rasa optimis bisa mendulang nilai penuh juga disampaikan Sekretaris Tim PSMS Medan Fityan Hamdi dalam temu pers di Jalan Sindoro Medan.

PSMS yang berhasil mengalahkan Pro Titan sebulan yang lalu tersebut di Stadion Teladan Medan dengan skor 2-0 tidak akan merubah pola permainan ciri khas PSMS yang terkenal keras namun sportif mencari kemenangan.
“Meskipun dalam laga sebelumnya kita menang namun kita harus tetap waspada.
Mengingat Pro Titan kini telah banyak berubah semenjak kehadiran beberapa pemain lokal dan ditambah dua pemain asing yang sudah tahu betul tentang sepakbola Indonesia,” sebutnya. (uma)

Gara-gara Curi Kabel

Dua anak baru gede (ABG) yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung terpaksa berurusan dengan polisi. Pasalnya, mereka nekat menyikat besi dan kabel milik Hasyim (32), warga Jalan Illeng, Kelurahan Rengas Pulau, Medan Labuhan, yang berada di halaman rumahnya.

Kejadian tersebut bermula saat kedua pelaku Rico (13) dan Robert (13), warga Lorong 7, Kelurahan Sei Mati, Medan Labuhan, melintas di Jalan Illeng dan melihat rumah Hasyim dalam keadaan sepi. Lantas, keduanya masuk memalui pagar depan dan mengambil kabel dan besi yang ada di halaman rumah tersebut dan memasukkannya ke goni yang mereka bawa.

Tak lama kedua ABG ini pergi, Hasyim keluar dan melihat kabel dan besi miliknya sudah hilang. Dia pun keluar dan bertanya kepada tetangganya. Seorang tetangga mengaku melihat dua orang masuk ke halaman rumahnya dengan membawa goni.

Menerima informasi tersebut, korban langsung melakukan pengejaran. Tepat di Jalan Titi Pahlawan, Hasyim menemukan kedua ABG ini dan langsung menyergapnya.

Selanjutnya, keduanya dibawa ke Polsek Labuhan Deli untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.(mag-11)

Walau Kami Tua, tapi tak Kalah Saing…

Majelis Taklim Forum Silaturahmi Kota Medan Gelar Lomba Busana Muslim Lansia

Seakan tak ingin kalah dengan anak-anak remaja masa kini, sejumlah wanita lanjut usia (lansia) berlenggak lenggok di atas catwalk (panggung, Red). Mereka memamerkan busana yang mereka kenakan, layaknya peragawati dengan busana rancangan desainer ternama.Seperti apa?

Bagus Syahputra, Medan

Jangan harap Anda dapat melihat wanita dengan bodi bahenol di acara Perlombaan Busana Muslim yang digelar di Auditorium Unversitas Al-Washliyah Jalan SM Raja oleh Majelis Taklim Forum Silaturahmi Kota Medan ini. Rata-rata pesertanya terdiri dari wanita lansia dengan batas usia minimal 50 tahun yang berasal dari berbagai majelis taklim atau pengajian di Kota Medan, Deli Serdang dan Labuhan Batu Selatan.

Sebelum tampil, ke-54 peserta dirias oleh anak-anak dan cucu-cucu mereka. Mereka di dandani di samping Auditorium Universitas Al-Washliyah dengan make up seadanya.

Satu per satu peserta dipanggil oleh MC. Dengan percaya diri, mereka mereka menunjukkan kebolehannya melenggak lenggok di atas panggung memamerkan busana terindah yang mereka kenakan di depan dewan juri dan penonton. Sontak para penonton memberi aplaus atas penampilan mereka. Tak jarang, aksi mereka juga membuat penonton ketawa.

Peserta yang menjadi pusat perhatian saat itu adalah Jariah yang kini berusia 77 tahun. Dia menjadi peserta tertua dalam acara ini. Dengan busana batik warna kuning keemasan dipadu dengan jilbab berwarna hitam, ibu lima anak ini seakan tak ingin kalah dengan peserta lainnya.

Dia melenggak-lenggok di atas panggung tanpa sedikit pun demam panggung, membuat penampilan nenek yang bercucu 16 orang dan cicit 22 orang ini lebih sempurna. “Saya ikut Perlombaan Busana Muslim Lansia ini hanya ingin menunjukkan kecantikkan saya. Walau saya tua, tapi tidak kalah saing dengan yang lain. Saya tidak mengharap juara, hanya berpartisipsi saja dengan busana dan make up seadanya,” ujar Jariah yang mengaku tinggal di Jalan Karya Medan.

Dalam acara ini, panitia menyiapkan hadiah bagi Juara I berupa uang tunai Rp500 ribu, Juara II Rp400 ribu dan Juara III Rp300 ribu.

Menurut Panitia Pelaksanan, Hikmatul Fadillah, acara ini dilaksanakan setiap tahun dan tahun ini merupakan tahun ketiga. “Acara ini kita laksanakan untuk membangkitkan rasa percaya diri dan silaturahmi sesama kaum ibu lanjut usia. Acara ini agak sedikit unik, biasanya peserta busana muslim itu diikuti anak-anak atau remaja, namun kali ini pesertanya wanita lansia dari pengajian yang ada di Kota Medan, Deli serdang dan Labuhan Batu Selatan,” bebernya lagi.(*)

Rahudman: Daudta tak Dipakai Lagi

MEDAN- Upaya penertiban ternak kaki empat di Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai akan terus dilakukan. Namun, upaya tersebut masih akan menunggu hasil rapat Muspida Plus Kota Medan.

“Kita Senin ini akan berkoordinasi dengan Muspida Plus untuk tindak lanjut penertiban ternak kaki empat. Kita tetap akan meneruskan itu,” ujar Wali Kota Medan Rahudman Harahap yang ditemui Sumut Pos di sela-sela acara peresmian Sekretariat Expedition Trail Mania Indonesia (Xtrim) di Jalan Balam No 42 Medan Sunggal, Minggu (13/3).

Bagaimana dengan upaya pembackingan oknum Wakil Ketua DPRD Medan August Napitupulu? Menjawab pertanyaan itu, Rahudman mengatakan, dirinya sendiri akan melakukan komunikasi dengan pihak pimpinan dewan lainnya, khususnya Ketua DPRD Medan, Amiruddin.

“Kita akan komunikasikan dengan pimpinan dewan. Kita menyayangkan adanya upaya penghadangan dari anggota DPRD Medan itu,” katanya lagi.

Selain menyayangkan sikap Wakil Ketua DPRD Medan August Napitupulu, Rahudman juga mengaku kecewa dengan Asisten Pemerintahan (Aspem) Daudta Sinurat. Pasalnya, di saat terjadinya negosiasi antara warga dengan pihak Pemko Medan di Kantor Lurah Tegal Sari Mandala I, Daudta Sinurat bersama Kepala Bagian Hukum Pemko Medan Iwan Habibi tidak berada di lokasi. Bahkan, Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan (Distanla) Medan Ir Wahid sempat kecarian Daudta ketika berada di Kantor Camat Medan Denai.

Menurut Rahudman, Daudta tidak akan “dipakai” lagi dalam proses-proses lainnya. “Tidak usah pakai dia (Daudta, Red) lagi. Kita cari yang berani saja,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Medan Amiruddin kepada Sumut Pos berjanji akan berkoordinasi dengan pimpinan DPRD Medan lainnya, guna menyikapi keberadaan August Napitupulu pada pelaksanaan penertiban ternak kaki empat tersebut.

“Dalam waktu dekat, kita akan panggil yang bersangkutan, untuk mengklarifikasi keterlibatannya dalam penertiban tersebut,” katanya.(ari)

Nyonya Tua Kembali Kecewa

Cesena (2) v Juventus (2)

CESENA – Juventus kembali meraih hasil mengecewakan. Berhadapan dengan klub gurem Cesena kemarin dini hari (13/3), Juve harus puas dengan hasil seri 2-2. Hasil di Stadion Dino Manuzzi itu menjadikan Nyonya Tua – sebutan Juve – tidak pernah menang dalam empat laga terakhirnya.

Juve seharusnya pulang dengan kemenangan setelah Alessandro Matri dua kali membobol gawang Cesena di babak pertama. Masing-masing pada menit ke-18 dan 35. Berarti, dari tujuh kali membela Juve sejak diboyong dari Cagliari Januari lalu, Matri sudah mempersembahkan lima gol.

Pada menit ke-40, kiper Juve Gianluigi Buffon menjatuhkan Marco Parolo di kotak terlarang. Buffon beruntung tidak dikartu merah sekalipun Juve dihukum penalti. Luis Jimenez sukses menjadi algojo. Tiga menit berselang, barisan pertahanan Juve kembali melakukan error. Bek kanan Marco Motta menerima kartu kuning kedua karena dianggap menendang striker Cesena Emanuele Giaccherini.

Kalah kuantitas pemain menyebabkan Juve lebih banyak tertekan di babak kedua. Sekalipun Buffon tampil brilian dengan lima kali penyelamatan, gawang tim tamu akhirnya kebobolan. Parolo akhirnya memaksakan skor 2-2 sepuluh menit sebelum bubaran.

Raihan seri kemarin tak pelak makin menyudutkan posisi allenatore Juve Luigi Del Neri. Itu karena posisi Juve di klasemen sementara semakin berat untuk bersaing di zona Eropa atau minimal enam besar. Selentingan di Italia menyebutkan, Marcello Lippi akan segera menggantikan jabatan Del Neri.
Tapi, beberapa pemain Juve masih membela Del Neri. Winger Juve Simone Pepe misalnya. Dia mengatakan, seri melawan Cesena bukan hasil yang buruk-buruk amat. “Bermain dengan sepuluh pemain mengingatkan kami saat menghadapi Lecce. Kala itu kami kalah, sedangkan kini kami bisa meraih satu poin,” ungkap Pepe kepada Football Italia.
(dns/jpnn)

Massimo Ambrosini Ingin Reuni dengan Ancelotti

MASSIMO Ambrosini begitu identik dengan AC Milan. Itu karena sejak 1995, Ambrosini telah mengenakan kostum Milan. Di musim ini, Ambrosini dipercaya sebagai kapten Rossoneri – sebutan Milan – karena loyalitasnya. Namun, situasinya terancam berbeda musim depan.

Ambrosini mengisyaratkan hengkang seiring belum adanya tawaran perpanjangan kontrak dari Milan. Kontrak lama gelandang 33 tahun itu bakal habis Juni nanti. “Sekarang, semuanya bergantung Milan,” ungkap Moreno Roggi, agen Ambrosini, kepada Radio Sportiva.”Massimo seorang Milanista sepanjang hidupnya dan kini kapten Rossoneri. Dia masih ingin bertahan, tapi selama tidak ada kontrak baru, dia juga harus membuat keputusan,” tambahnya.
Roggi tidak menampik spekulasi bahwa Ambrosini ingin bereuni dengan mantan pelatih Milan yang kini menangani Chelsea, Carlo Ancelotti. Ancelotti diklaim media Italia telah mengontak Ambrosini untuk bisa satu tim lagi. Kemungkinannya tidak hanya di Chelsea, dengan catatan Ancelotti masih bertahan, melainkan juga bisa di AS Roma, klub yang dikaitkan dengan Ancelotti musim depan.

“Keduanya pernah bekerja sama bertahun-tahun dan saling respek satu sama lain sehingga wajar masih berhubungan. Namun, saat ini, saya tidak bisa mendiskusikannya mengingat saya tidak dalam kapasitas mengomentari urusan Carlo,” paparnya.

Setali tiga uang dengan Ambrosini, isyarat hengkang juga meluncur dari mulut Clarence Seedorf. Gelandang serang 34 tahun Belanda itu dikabarkan tidak terlalu akur dengan pelatih Milan Massimiliano Allegri. Seedorf beberapa kali dipasang di posisi bukan spesialisasinya.

Saat Milan menahan 0-0 Tottenham Hotspur di Liga Champions (9/3), Seedorf memang dimainkan sebagai gelandang jangkar menggantikan Andrea Pirlo yang  didera cedera panjang. “Tidak ada masalah antara saya dengan pelatih. Saya respek dengannya sehingga saya selalu menerima apapun keputusannya,” kelit Seedorf kepada Corriere della Sera.

“Tapi, saya memang tidak banyak bermain musim ini dan telah mendapat banyak tawaran (dari klub lain). Target saya hanya ingin meraih trofi kelima Liga Champions,” ungkap pemain yang telah menjuarai Liga Champions bersama Ajax Amsterdam, Real Madrid, dan Milan (dua kali) itu.
Seandainya harus kehilangan gelandang veteran macam Ambrosini dan Seedorf, Milan sebenarnya tidak akan merugi. Justru itu menjadi kesempatan untuk meremajakan skuad. Apalagi Milan memiliki beberapa gelandang muda potensial. Sebut saja Kevin-Prince Boateng, Alexander Merkel, dan Rodney Strasser.  (dns/jpnn)

Dua Tahun Jadi Budak Seks Ayah Angkat

MEDAN- Malang benar nasib Bunga (18), warga Jalan Kasuari, Medan Sunggal. Dia terpaksa menjadi budak seks ayah angkatnya Suherianto (40), warga Jalan Marelan, Pasar IV, selama dua tahun karena takut diancaman.

Namun, penderitaan Bunga berakhir setelah terungkapnya kebejatan ayah angkatnya tersebut oleh orangtua kandung Bunga. Orangtua kandung Bunga curiga dengan perubahan pada diri anaknya. Setelah mengetahui apa yang terjadi pada anaknya, orangtua kandung Bunga langsung membuat pengaduan ke Mapolresta Medan, Jumat (11/3). Selanjutnya, polisi berhasil meringkus tersangka pada Minggu (13/3) pagi.

Bunga diangkat sebagai anak oleh Suherianto sejak masih berusia 14 tahun. Kala itu Bunga masih duduk di bangku SMP. Segala biaya sekolah dan kebutuhan hidup sehari-harinya ditanggung oleh Suheriantyo.

Namun saat Bunga menginjak usia 16 tahun dan duduk di kelas I SMA, tersangka mulai tergoda dengan kemolekan tubuh anak angkatnya itu. Dia pun mulai sering merayu Bunga untuk melayani nafsu birahinya. Namun, permintaan tersebut selalu ditolak Bunga.

Karena selalu mendapat penolakan dari Bunga, akhirnya Suherianto menyusun siasat untuk memperkosa anak angkatnya tersebut dengan ancaman, tidak akan membiayai sekolah dan kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dengan ancaman itu, Suherianto pun berhasil merenggut kesucian anak angkatnya itu.

Ternyata, Suherianto ketagihan. Dia pun mengulangi perbuatannya setiap ada kesempatan. Hal ini terjadi hingga dua tahun lamanya.

Beberapa minggu lalu, Bunga dijenguk orangtua kandungnya. Saat itu, orangtua korban curiga dengan tingkah laku anaknya yang sangat berubah. Sehingga orangtua korban bertanya kepada Bunga, apa yang telah terjadi sebenarnya. Awalnya Bunga hanya terdiam, setelah didesak akhirnya korban mengungkapkan kalau selama 2 tahun menjadi budak seks ayah angkatnya. Mendengar perkataan yang keluar dari mulut Bunga.

Setelah berembuk dengan sanak keluarga, akhirnya pada Jumat (11/3) lalu, orangtua korban membawa Bunga ke Mapolresta Medan untuk membuat pengaduan. Berdasarkan laporan itu, pada Minggu (13/3) pagi, Tim Serse Polresta Medan langsung membekuk tersangka dari kawasan rumahnya.

Wakasat Reskrim Polresta Medan, AKP Ruruh SH SIK ketika dikonfirmasi wartawan di Mapolresta Medan, membenarkan penangkapannya. “Tersangka masih dalam pemeriksaan secara intensif di Mapolresta Medan,” ujarnya.(adl)