27 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 15519

Perampok Rp17 Juta Ciumi PRT

KUALA LUMPUR-  Seorang perampok di Malaysia bertingkah aneh, pasalnya dalam aksi perampokan itu sempat-sempatnya mencium seorang pembantu rumah tangga (PRT) sebelum kabur membawa hasil rampokannya.
Insiden perampokan itu dilakukan seorang pria bersenjata pisau mendatangi sebuah rumah berlantai dua dan langsung menodongkan pisaunya ke seorang wanita muda yang bekerja sebagai PRT di rumah tersebut.

Setelah masuk, pria itu langsung mengikat sang PRT. Namun, sebelum kabur, pria itu sempat meraba-raba tubuh PRT tersebut. Dia juga mencium wanita berumur 23 tahun tersebut. Setelah itu barulah si perampok kabur meninggalkan rumah itu. PRT yang tidak disebutkan identitasnya itu kemudian berhasil melepaskan ikatannya dan langsung melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Kepala Kepolisian Cheras, Mohan Singh Tara Singh seperti dilansir harian The Star, Selasa (8/3), mengatakan bahwa insiden pada Senin (7/3) itu terjadi sesaat setelah majikan PRT tersebut pergi bekerja.

Dikatakan Mohan Singh, PRT tersebut sedang mengerjakan tugas-tugas rutinnya ketika si perampok masuk melalui pintu depan dan langsung mengancamnya dengan pisau. “Pria 20-an tahun itu membawa lima telepon genggam, sebuah kamera dan uang tunai 200 ringgit, diperkirakan barang ini bernilai 6 ribu ringgit (Rp17,3 juta),” kata Mohan Singh. (bbs/jpnn)

Cirus Sinaga Kecapekan

Dicecar Penyidik Hingga Malam

Polri Siapkan Tim Dokter

Jakarta- Hingga larut malam, Cirus Sinaga masih menjalani pemeriksaan di Bareskrim. Cirus ternyata mengeluh kecapekan. Penyidik pun menyiapkan tim dokter.

“Penyidik menyiapkan tim dokter katanya (Cirus) kurang enak badan. Sekitar satu jam yang lalu,” kata Kabagpenum Mabes Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar saat dihubungi wartawan, Selasa (8/3).

Tersangka kasus korupsi Gayus Tambunan, Cirus Sinaga diperiksa 11 jam oleh penyidik Bareskrim Polri. Cirus akhirnya diperbolehkan pulang setelah dicecar 25 pertanyaan penyidik.

Cirus memang nampak lesu saat keluar Bareskrim. Wajahnya kusut dan tak ada komentar apapun yang keluar dari mulutnya. Mantan jaksa kasus Antasari ini keluar pada pukul 22.15 WIB.
Pria yang mengenakan baju dinas jaksa warna cokelat ini didampingi pengacaranya Tumbur  Simanjuntak dan Parlindungan Sinaga.

“Hari ini 25 pertanyaan jadi totalnya 55,” kata Tumbur, usai mendampingi Cirus.
Tumbur menjelaskan, kliennya tidak mengubah pasal apapun saat menangani kasus Gayus Tambunan. Apalagi sampai mengubah pasal korupsi menjadi penggelapan.

“Tadi tidak ada pertanyaan seperti itu. Yang buat dakwaan itu JPU bukan Cirus, Cirus bukan JPU,” ungkap Tumbur.
Terkait rencana dakwaan (rendak), lanjut Tumbur, pihaknya menjelaskan bahwa hal itu tidak mengikat. Rendak tidak mengikat dalam kebiasaan Kejagung. “Hanya memperkuat pendapat peneliti kepada atasannya. Tidak mengikat kepada JPU,” jelas Tumbur.

Parlindungan Sinaga membenarkan kliennya mengeluh kecapekan. “Nggak tuh biasa-biasa saja. Memang sih kecapekan karena satu harian ini,” kata Parlindungan.

“Tadi sih saya dengar penyidik bicara dokter, tapi kayaknya nggak jadi tuh,” tandasnya.
Cirus dan Haposan dijadikan tersangka pemalsuan dokumen rentut dan dijerat pasal 263 KUHP. Sebelumnya, Kejaksaan Agung mengumumkan kronologi terjadinya pemalsuan rentut Gayus. Rentut nomor R-455 kasus Gayus diterbitkan Direktur Penuntutan Jampidum Pohan Lasphy pada 25 Februari 2010. Pohan memerintahkan kepada Kasubag TU Emo Sudarmono untuk mengirimkan rentut tersebut ke Kejati Banten.
Tetapi, sebelum Benu mengirimkan ke Kejati, dia dihubungi jaksa Fadil Regan. Fadil saat itu menjabat sebagai jaksa P-16 (jaksa yang ditunjuk dalam kasus Gayus). Fadil mengaku mendapat perintah dari Cirus Sinaga, yang memerintahkan Fadil untuk menghubungi Benu agar mengefaks rentut ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan. Dari tangan Cirus, rentut itu sampai pada Haposan yang kemudian diperlihatkan pada Gayus Tambunan.(net/bbs/jpnn)

Lagi, Mantan Mensos Salahkan Bawahan

Pembacaan Pleidoi Kasus Korupsi Pengadaan Sarung

JAKARTA- Mantan Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah kembali menuding mantan bawahannya, Amrun Daulay, sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam kasus korupsi pengadaan sarung, mesin jahit dan sapi impor di Kemensos pada tahun 2003 sampai 2008. Hal itu disampaikan terdakwa dalam nota pembelaan atau pleidoi atas nama pribadi dan kuasa hukumnya, di hadapan persidangan kemarin (8/3).

“Tidak menutup kemungkinan jika terdapat staf yang dipercaya kemudian staf tersebut melanggar aturan yang kemudian tanpa sadar terdakwa menyetujuinya,” papar Bachtiar di hadapan majelis hakim Pengadilan Tipikor, kemarin (8/3). Bachtiar memaparkan, dirinya tidak menguasai hal-hal teknis yang berkaitan dengan proyek pengadaan. Dia menuding, persoalan teknis tersebut lebih dikuasai para stafnya. Dalam hal ini, Amrun Daulay yang kala itu menjabat sebagai Direktur Jenderal Bantuan Jaminan Sosial Kemensos.

Terkait penandatanganan surat permohonan atau disposisi proyek pengadaan sarung, sapi dan mesin jahit, politiku senior PPP tersebut mengakui tidak sepenuhnya mencermati prosedural administratif tersebut. Dia beralasan, terlampau sibuk menangani berbagai permasalahan sosial yang menjadi tanggung jawab Kementrian yang dipimpinnya kala itu.

“Berbagai aktivitas terdakwa lakukan untuk penanganan berbagai permasalahan sosial, sehingga menjadikan terdakwa sangat sibuk luar biasa. Kemungkinan inilah faktor yang menjadi pemicu ketika terdakwa tidak hati-hati dalam menetapkan kebijakan,” keluhnya.

Sementara itu, dalam pleidoi yang dibacakan tim kuasa hukumnya, Amrun disebut memiliki peran aktif dalam melakukan pengadaan ketiga barang tersebut. Hal itu dilakukan Amrun ketika menjadi bawahan terdakwa. Saat ini, Amrun menjadi anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat.

Menurut salah satu kuasa hukum Bachtiar, Djufri Taufik, Amrun pernah memarahi bawahannya Amusdjaya yang akan mengenakan denda kepada PT Lasindo yang merupakan rekanan dalam pengadaan mesin jahit. Kemarahan tersebut seolah-olah mewakili kepentingan Menteri Sosial saat itu, padahal hal itu dilakukan untuk kepentingan pribadi Amrun. “Saksi Yusrizal menyatakan penunjukan langsung karena perintah Amrun Daulay,” ujar Djufri saat membacakan pledoi di hadapan persidangan.
‘Kesimpulan penuntut umum yang menyatakan bahwa terdakwa memberikan persetujuan, disposisi, arahan, dan perintah untuk menunjuk PT Lasindo, PT Atmadhira, dan Cep Ruhyat adalah asumsi belaka,’ lanjutnya. (ken/iro/jpnn)

Komandan Paspampres Jadi Pangdam Jaya

Jakarta – Tentara Nasional Indonesia melakukan mutasi dan promosi para perwira tinggi. Panglima Daerah Militer Jakarta Raya (Jaya) dipimpin oleh mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Mutasi ini tertuang dalam Keputusan Panglima TNI No Kep/142/III/2011 tertanggal 1 Maret 2011. Panglima TNI melakukan mutasi dan promosi terhadap 7 pejabat di jajaran Mabes TNI, 11 pejabat di jajaran TNI AD, 7 pejabat di jajaran TNI AL, 2 pejabat di jajaran TNI AU, 1 pejabat di jajaran Kemenko Polhukam RI, 5 pejabat di jajaran Kemhan RI, 3 pejabat di jajaran Lemhannas RI, 2 pejabat di jajaran Universitas Pertahanan (Unhan), dan 3 orang di jajaran Basarnas.

Sebanyak 14 pejabat yang mendapatkan mutasi antar jabatan dalam pangkat sama antara lain Letjen TNI Y Surjo Prabowo dari Wakasad menjadi Kasum TNI, Letjen TNI Budiman dari Dankodiklat TNI AD menjadi Wakasad, Mayjen TNI Waris dari Danpaspampres menjadi Pangdam Jaya, dan lainnya.

Sedangkan 14 pejabat yang mendapatkan promosi jabatan antara lain Mayjen TNI Marciano Norman dari Pangdam Jaya menjadi Dankodiklat TNI AD, Brigjen TNI Agus Sutomo dari Wadanjen Kopassus menjadi Danpaspampres, Kolonel Inf Doni Munardo dari Danrem 061/SK Kodam III/Slw menjadi Wadanjen Kopassus dan lainnya.

Sebanyak 13 pejabat yang dipensiunkan antara lain Marsdya TNI Edy Harjoko dari Kasum TNI menjadi Pati Mabes TNI AU, Mayjen TNI Amiruddin Usman SIP dari Deputi I Bid Koordinasi Politik Dalam Negeri Kemenko Polhukam RI menjadi Pati Mabes TNI AD, Marsma TNI Sigit Herdiyanto SIP dari Irum Itjen Kemhan RI menjadi Pati Mabes TNI AU. Kepala Staf TNI Angkatan Darat sebelumnya telah membenarkan adanya mutasi ini.
“Oh iya, perintahnya baru keluar,” kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal George Toisutta. (net/bbs/jpnn)

Alami Gangguan Otak dan Paru

MEDAN- Hasil pemeriksaan tim dokter neurologi dan paru RSUP H Adam Malik, terhadap pasien suspect flu burung Muhammad Hidayat (16), yang dirawat di rumah sakit milik pemerintah tersebut, ternyata mengalami suspect flu burung dan gangguan otak serta paru.

“Paru-parunya memang infeksi, tapi tidak khas flu burung. Memang ada penyumbatan di radang paru-paru mungkin dahak. Demikian juga dengan darah putihnya yakni 20.000 sedangkan untuk penderita flu burung darah putihnya cuma 1.500 sampai 2.000,” ungkap Prof Dr H Luhur Soeroso SpP (K), Ketua Tim Penanggulangan Flu Burung RSUP HAM, Selasa (8/3).

Dengan demikian, sambung Luhur hasil sementara Hidayat bukan terkena flu burung, tapi karena banyaknya ayam yang mati di lingkungannya pasien ini bisa dikatakan suspect flu burung.

“Kalau suspect atau dugaan iya, tapi belum pasti flu burung. Maka kita tunggu hasil dari labotorium di Jakarta besok (9/3), mudah-mudahan bukan flu burung,” jelasnya.
Luhur menuturkan, selain diperiksa oleh dokter paru, pasien juga diperiksa dokter syaraf (neurologi) karena Hidayat mengalami kejang-kejang.

“Hasil pemeriksaan neurologi positif ditemukan adanya gangguan pada otaknya atau enchepalitis, gangguan radang otak itu kemungkinan bisa disebabkan demam tinggi,” tuturnya. (mag-7)

AT br S: Saya Siap Sampai Pengadilan

SIANTAR-AT br S alias Oshin (19), gadis karaoke di Siantar Hotel yang mengadu ke Mapolres Siantar, Sabtu (5/3) karena dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Ketua DPD Hanura Sumut, Zulkifli Siregar, akhirnya buka bicara. Oshin mengaku sudah berada di kawasan Sipirok, Tapanuli Selatan, mengaku siap menghadapi masalah ini sampai ke sidang di pengadilan nanti.

“Saya berani karena benar. Saya tidak takut siapa pun. Bahkan saya siap sampai masalah ini disidangkan nanti,” katanya via seluler pukul 11.00WIB,  Selasa (8/3). Ditegaskannya, peristiwa pelecehan terhadap dirinya memang benar-benar terjadi. Dikisahkannya, malam itu, Sabtu (26/2), seorang pria yang diketahuinya bernama Alan Ginting memintanya bernyanyi bersama ketua DPD Hanura Propinsi Sumut itu. “Tiba-tiba tangannya (Zulkifli) menarik bajuku ke atas hingga bagian atas perutku. Terang saja aku berontak dan menahan malu. Aku pun menghindar dan keluar pergi dari depan,” terang AT kemudian. Ditambahkannya, kejadian pertama ini masih bisa di tahannya. Namun kejadian yang lebih parah kembali terulang. “Waktu semua menari tor-tor, aku kembali ke depan. Disana kami mendapat saweran dari Zulkifli. Tapi pas manortor, aku kembali di tarik dan rokku dinaikkan sampai celana dalamku kelihatan. Bahkan dia sempat pegang bokong ku. Aduh, malu kali aku waktu itu. Walaupun wanita kayak aku ini bandal dan sering masuk hiburan malam, tapi masih punya harga diri,” tegas nya.(hez/smg)

Perkuat Jaringan Internasional

Bagi Anies Baswedan, Rektor Universitas Paramadina, mahasiswa yang tugas belajar di luar negeri bisa menjadi mesin bagi pembangunan. Karenanya mereka juga harus memperkuat jaringan internasionalnya.

“Bagi yang tengah studi, ketika pulang di Indon.esia akan menjadi mesin yang berguna untuk membangun negeri. Karena itu para mahasiswa perlu memperkuat jaringan internasionalnya,” ujar Anies saat berdiskusi dengan mahasiswa Indonesia yang tengah belajar di Paris, Prancis akhir pekan lalu.

Bangsa Indonesia, menurut Anies, selalu terbawa oleh suasana kekinian. Saat ini, Indonesia masuk ke fase baru, dahulu berada pada fase lokal menjadi nasional, sekarang dari nasional menjadi global.
Bagi mahasiswa yang tengah studi di luar negeri adalah kesempatan untuk membaca perubahan-perubahan yang akan datang dan bagaimana memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. “Harus belajar tentang tren perubahan di masa yang akan datang,” lanjut Anies.

Menurutnya, masyarakat sering gagal bukan karena tidak mampu, tapi tidak mengantisipasi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. (net/jpnn)

Rem Blong, Trailer Tabrak Sepeda Motor

SIANTAR- Akibat rem blong, mobil trailer pengangkut peti kemas menabrak pengendara sepeda motor Yamaha Mio BK 6924 TAB di Lampu Merah Jalan Medan-Ahmad Yani Selasa (8/3) sekira pukul 13.30 WIB.

Akibatnya, pengendara sepeda motor Charles James Lubis (53) warga Jalan Serumpun, Siantar Utara tewas di lokasi kejadian dengan luka kepala yang cukup parah.

Usai menabrak sepeda motor korban, trailler yang dikemudikan Wahyudi Gunawan (26) ini masih berjalan sekira 100 meter ke depan jurusannya dan menyeruduk 2 unit mobil pick up yang searah dengannya. Tak hanya itu, satu unit mobil Kijang Innova dan Bus Sentosa yang datang dari arah berlawanan juga ikut ditabrak. Kini kasusnya masih diselidiki petugas Satlantas Polresta Siantar.

M Simanjuntak (42) saksi mata  mengatakan, peristiwa bermula saat mobil trailler datang dari arah Jalan Ahmad Yani dengan kecepatan tinggi. Setibanya di lampu merah Simpang Rambung Merah, keadaan lampu traffic light masih berawarna merah. Mobil pun langsung menerobos maju tanpa memperdulikan pengendara sepeda motor yang ada di depannya dan terjadi tabrakan.

Petugas Unit Laka Satlantas Polresta Siantar yang terjun ke lokasi langsung mengatur arus lalu lintas yang sempat macet sepanjang 1 Km.

Kasatlantas Polres Pematangsiantar AKP Hendrik Situmorang membenarkan adanya kejadian lakalantas yang menyebabkan seorang korban tewas.

“Kasusnya masih dalam penyelidikan, dugaan sementara, penyebab kecelakaan adalah akibat rem trailer blong,” ungkapnya. (hez/smg)

Honorer 1.625 Orang, Terdaftar Cuma 117 Orang

BINJAI- Teka-teki belum dibayarnya gaji pegawai honorer di lingkungan Pemko Binjai mulai terjawab. Dari hasil penelusuran wartawan koran ini, belum gajiannya pegawai honorer dikarenakan jumlah honorer dari tahun ke tahun bertambah.

Hingga saat ini, data honorer keseluruhan berjumlah 1.625 orang. Padahal menurut Kabag Mutasi BKD Binjai, Bahrin Ritonga sejak tahun 2005 tidak diperkenankan lagi menerima pegawai honor.

“Honorer yang gajinya dari APBD hanya 117 orang, dan honorer ini masuk di tahun 2005 ke bawah. Untuk honorer ini, sudah diusulkan menjadi PNS dan masih diverifikasi di Kemenpan,” tutur Bahrin.

Inilah yang menjadi tanda tanya bagi Bahrin, soalnya jumlah tenaga honorer mencapai 1.625 orang.
Di tempat terpisah, Kasi Pidsus Kejari Binjai, FKJ Sembiring menilai, jika ada honorer dua versi itu tidak boleh.
“Sekarang begini saja, dari PP 48 tahun 2005 saja kita lihat, di situ sudah dijelaskan bahwa, tidak dibenarkan lagi menerima tenaga honorer. Nah, pertanyaanya, kenapa masih ada penerimaan honorer? Berarti ada permainan di dalamnya,” ulas Senbiring.

Untuk itu, Pemko Binjai harus bersikap. Bila perlu menggugatnya pe Pengadian Tata Usaha Negara untuk membatalkan seluruh honorer yang masuk setelah PP itu dikeluarkan.

“Kalau kita ambil intinya, penerimaan honorer setelah PP itu dikeluarkan sudah cacat hukum. Maka dari itu, bisa dibatalkan Wali Kota sendiri. Sebab, SK honorer itu dikeluarkan oleh Wali Kota,” terangnya.

Sementara itu, Arjuli Indrawan, Ketua Komisi A DPRD Binjai mengatakan sejauh ini dia belum mengetahu pasti anggaran Rp8 miliar itu apakah digunakan untuk meng gaji honorer yang 117 orang tersebut atau keseluruhannya.
“Yang saya ketahui, anggaran untuk gaji honorer Sat Pol PP untuk tahun ini Rp1,16 miliar. Sementara, untuk gaji honorer lainnya saya belum tahu dari mana. Yang jelas, sejauh ini saya mengetahui, bahwa gaji honorer non APBD dibayarkan dari setiap kegiatan,” ungkapnya.

Sebelumnya, ada 310 tenaga honorer Sat Pol PP menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Binjai, Jalan Veteran, Kecamatan Binjai Kota. Aksi yang dilakukan ratusan honorer Sat Pol PP ini, guna menuntut gaji mereka yang sudah tiga bulan terakhir tidak diterimanya, dengan jumlah perbulannya mencapai Rp520 ribu.  Dari hasil unjuk rasa tersebut, mereka diminta menunggu sampai Rabu (9/3).

Dari Langkat ada 285 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi 2010 yang lulus seleksi, belum menerima surat keputusan (SK) untuk memulai aktivitas mereka.

Belum diserahkannya SK pengangkatan CPNS formasi 2010 ini disebabkan, adanya sejumlah gangguan kelengkapan yang belum terselesaikan oleh Pemkab Langkat. Sehingga, proses penyerahan SK dari BKN belum terealisasi.
Kabag Humas Pemkab Langkat Syahrizal, ketika dikonfirmasi membantah adanya kabar tak sedap dimaksud. Dirinya menyebutkan, SK CPNS formasi 2010 tinggal menunggu giliran.
“Sejauh ini CPNS kita tidak ada masalah, hanya saja, pengangkatan CPNS tahun ini, serupa dengan tahun-tahun sebelumnya, dilakukan serentak di seluruh Indonesia, jadi harus melalui proses antrean panjang untuk mendapatkan SK dimaksud,” ungkapnya.(dan/ndi)

Kanker tak Sembuh, Ibu Gantung Diri

BERINGIN- Sejak enam tahun yang lalu Suwarti (37) ibu satu anak asal Dusun Jati, Desa Tumpatan, Kecamatan Beringin menderita akibat penyakit kanker otak yang dideritanya.

Berbagai upaya perobatan baik secara tradisional maupun lewat upaya medis, tapi nyatanya penyakit yang diderita ibu satu itu tak kunjung sembuh tapi malah kondisinya bertambah kronis.
Hal itu pun membuat Suwarti putus asa, apalagi jika mengingat biaya yang tetap diupayakan suaminya Subandi (45) untuk perobatan sudah cukup besar.

Stres pun dirasakan ibu malang itu. Selain merasa sudah tak sanggup lagi menahan derita akibat penyakit yang diidamnya, Suwarti pun merasa kian hari dirinya hanya menjadi beban sang suami.
Kemudian Selasa  (8/3) pagi, sekira pukul 7.55 WIB, ibu rumah tangga ini nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri pada seutas tali nilon yang diikatkan pada kayu penyangga atap kamar tidur bagian belakang rumah warisan mertuanya itu.(pas/smg)