26 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 15525

Rakyat Cina Suka Kerja, Tak Suka Demonstrasi

BEIJING – Pemerintah Tiongkok membantah adanya peningkatan tensi politik dalam negeri, seiring munculnya seruan demonstrasi, terinspirasi Revolusi Melati di dunia Arab, me lalui Internet. Menteri Luar Negeri, Yang Jiechi menyatakan rakyat Tiongkok lebih senang menyibukkan diri dengan bekerja.

“Saya belum melihat adanya tanda-tanda ketegangan politik (di Cina),” ujarnya kepada wartawan saat menggelar jumpa pers pada rapat tahunan parlemen Cina, Senin (7/3).
Pemerintah Cina tengah khawatir dengan meluasnya konflik politik di Afrika Utara dan Timur Tengah. Ratusan aktivis ditangkap dan wartawan asing dilarang meliput rencana demonstrasi di sejumlah kota.

Mereka yang berada di balik seruan online untuk berdemonstrasi setiap Minggu, mencoba menarik perhatian dengan isu-isu ketidakpuasan publik atas semakin lebarnya kesenjangan ekonomi, korupsi, dan pelanggaran norma hukum.

Namun Yang, justru membanggakan kesuksesan ekonomi bang sa Tiongkok. Dia menegaskan bahwa rakyat sedang sibuk memusatkan perhatiannya untuk mencapai pembangunan ekonomi.
“Inilah (kesuksesan) yang saya lihat dan saya tidak ingin melihat siapa pun mengacaukan itu semua,” tambah Yang seperti dilansir AFP.

Komentar menteri luar negeri tersebut bertolak belakang dengan Perdana Menteri Wen Jiabao yang geram dengan munculmya ajakan demonstrasi di dunia maya. Kegeraman Wen diungkapkannya Sabtu (5/3). (cak/dos/jpnn)

Gatot Evaluasi Syaiful Syafri

MEDAN-Bola panas kasus sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) 2010 sebesar Rp56 miliar lebih di Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut disikapi serius oleh Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu), Gatot Pudjonugroho.

Kepada wartawan koran ini, Senin (7/3), Gatot menyatakan akan melakukan pendalaman kasus tersebut. Tak cuma itu, Gatot juga mengaku segera melakukan evaluasi terhadap jabatan Syaiful Syafri.

“Saya sudah dengar dan sudah baca berita itu. Kabarnya memang ada Silpa di Tahun 2010 lalu. Itu akan kita dalami. Dari pendalaman itu, nanti akan bisa diambil kebijakan. Nanti akan kita evaluasi,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sumut Syaiful Syafri yang dikonfirmasi Sumut Pos mengenai dirinya yang akan dievaluasi, menanggapi dengan dingin.
Syaiful Syafri berkilah, keberadaan Silpa Disdik Sumut sebesar Rp56 miliar tersebut merupakan bentuk manajemen keuangan yang baik “Semua sudah jelas, kemana arahnya keberadaan Silpa itu. Dalam manajemen keuangan adanya sisa itu adalah bentuk penghematan,” kilahnya.

Mengenai desakan dari anggota Komisi E DPRD Sumut yang juga akan merekomendasikan hal yang sama, Syaiful juga menanggapinya dengan dingin. “Ya, memang DPRD Sumut khususnya Komisi E itu memang berhak mengetahui penggunaan anggaran. Jadi, sah-sah saja jika nantinya Komisi E memiliki rekomendasi itu,” tutupnya.

Berita sebelumnya, sejumlah anggota Komisi E kompak mengatakan, Syaiful Syafri tak layak dipertahankan sebagai Kadis Pendidikan Sumut. Pasalnya, Syaiful dinilai gagal mengelola anggaran. Komisi E mendesak pimpinan tertinggi di Pemrovsu untuk mengevaluasi Kadisdik Sumut, Syaiful Safri, yang dinilai gagal menjalankan tugasnya.

“Kelebihan Silpa Rp56 miliar di Disdik Sumut menjadi tolok ukur Bagi Komisi E kepada Badan Anggaran DPRD Sumut dan pimpinan dewan, untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja kadis itu. Dan tidak mustahil, Komisi E juga bisa merekomendasikan pengevaluasian terhadap pimpinan pemerintahan tertinggi Pemprov,” ujar anggota Komisi E DPRD Sumut, Richard Eddy M Lingga.
Desakan evaluasi juga dilontarkan oleh anggota Komisi E DPRD Sumut lainnya, yakni Siti Aminah.

Anggota Fraksi PKS DPRD Sumut ini menyatakan, keberadaan Silpa itu kuat dugaan adanya indikasi ketidakmampuan Kepala Disdik Sumut menyalurkan anggaran. Buktinya, selama ini tidak ada program dari Disdik Sumut yang memberi ruang pendidikan bagi rakyat miskin. “Keberadaan Silpa itu, menandakan Kepala Disdik tidak mampu menggunakan anggaran.

Kita lihat, sejauh ini program Disdik juga tidak pernah memuaskan masyarakat. Ini bisa dijadikan bahan bagi Pemprovsu untuk melakukan evaluasi. Kalau (Syaiful Syafri, Red) tidak mampu, untuk apa dipertahankan,” tukasnya. (ari)

Korut Minta Kesaksian Pembelot

SEOUL – Membelotnya empat warga Korea Utara (Korut) ke Korea Selatan (Korsel) pekan lalu, membuat Pyongyang kebakaran jenggot. Senin (7/3), Korut mendesak Korsel membawa empat warganya ke perbatasan. Menurut rencana, mereka akan dipertemukan dengan keluarga masing-masing.

Dalam pesan tertulis yang dilayangkan ke Seoul, Palang Merah Korut mengaku tersinggung atas keputusan Korsel yang menerima begitu saja pembelotan empat warganya. Pyongyang yakin, pemerintahan Presiden Lee Myung-bak memaksa keempat warga Korut tersebut membelot ke Korsel. Konon, kecurigaan senada juga diungkapkan keluarga empat warga Korut yang membelot itu.

“Anggota keluarga dan teman dekat empat warga Korut tersebut bersaksi bahwa keempatnya tak mungkin membelot ke Korsel atas keinginan mereka sendiri. Sebab, mereka berempat tak punya alasan kuat untuk meninggalkan Korut,” terang Korean Central News Agency, mengutip keterangan sanak-saudara dan keluarga keempat pembelot.

Berdasar kesaksian tersebut, Korut lantas mengusulkan pertemuan di Desa Panumjom yang terletak di perbatasan dua negara Rabu lusa (9/3).  Selain mempertemukan keempat pembelot dengan keluarganya, pejabat Korut juga berniat menemui perwakilan pemerintah Korsel. Dalam pertemuan itu, keempat pembelot diminta menyatakan keputusan mereka untuk tinggal di Korsel di hadapan keluarga.

“Korut berusaha menggunakan anggota keluarga (keempat pembelot) sebagai sandera, agar mereka berempat berubah pikiran,” kata Baek Seung-joo dari Institut Korea untuk Analisis Pertahanan yang bermarkas di Kota Seoul, seperti dikutip Agence France-Presse.

Terpisah, Lee Hae-Young menyesalkan taktik licik Korut dengan melibatkan anggota keluarga empat pembelot. Sekjen Asosiasi Pembelot Korut di ibu kota Korsel itu curiga. “Rasanya, mereka semua diancam. Jika tidak dengan hukuman di kamp konsentrasi pasti relokasi ke wilayah terpencil,” katanya. (hep/dos/jpnn)

Terbuai Janji Manis akan Dinikahi

MEDAN- Jangan percaya janji. Bisa-bisa seperti yang dialami oleh anak baru gede (ABG) sebut saja namanya Bunga. Pasalnya, akibat percaya janji mau dinikahi, ABG berusia 14 tahun warga Titipapan Kecamatan Medan Labuhan itu berhasil disetubuhi Ek (24), warga Jalan KL Yos Sudarso, Medan Labuhan. Buntutnya, Bunga mengadu ke Mapolsekta Medan Labuhan.

Perbuatan itu dilakukan oleh siswi SMP swasta di Medan itu di sebuah sekolah SD Negeri Pekan Labuhan, 6 Januari lalu. Saat itu, Bunga kebingungan saat pulang sekolah karena rumahnya dilanda banjir. Karena bingung, Bunga bertemu Ek yang sering dilihatnya di sekitar sekolahnya.

Menjelang maghrib Ek menawarkan jasa ingin mengantarkan Bunga pulang ke rumahnya.
Tawaran tersebut pun di terima Bunga dengan senang hati. Sebelum pulang mengantarkan ke rumahnya, Ek mengajak Bunga untuk makan di sebuah warung.

Pada saat itu, Bunga yang masih mengenakan seragam sekolah. Sewaktu makan di warung keduanya terlihat seperti orang layaknya pacaran.
Sehabis makan, Ek mengajak Bunga untuk pulang. Namun, Ek bukan mengantarkan Bunga ke rumah dengan alasan jalan ke rumahnya belum bisa dilalui karena masih terendam banjir.

Akhirnya, Ek membawa Bunga ke sekolah SD Negeri di Pekan Labuhan. Di sekolah tersebut, mereka duduk di sebuah ruang kelas dengan para pengungsi yang tertimpa musibah banjir.

Ek mengajak Bunga untuk duduk di sebuah ruang kelas kosong, di ruang kelas tersebut Ek membujuk Bunga untuk melakukan hubungan suami istri. Ajakan Ek ditolak oleh Bunga. Namun, Ek merayu dan berjanji akan bertanggungjawab. Bunga pun pasrah.

Setelah itu, Bunga meminta untuk diantarkan pulang namun Ek tidak mau malah Bunga dibawa ke suatu tempat yang tidak diketahui Bunga. Dengan kondisi tidak berdaya, Bunga pun ikut dengan pelaku. Setelah semalaman dengan pelaku. Keesokan harinya, Bunga pun kembali besekolah. Setelah pulang sekolah mereka kembali janjian dan mengajak Bunga ke suatu tempat untuk bersetubuh.

Perbuatan tersebut mereka lakukan sebanyak tiga kali, pada hari ketiga akhirnya Ek mengantarkan Bunga pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah, keluarga Bunga merasa curiga dan Bunga pun diintrogasi karena tidak pulang. Bunga menceritakan telah dinodai oleh Ek. Mendengar itu kedua orangtua Bunga mengajak Bunga ke rumah orangtua Eka.

Setelah bermusyawarah dan disepekati Ek akan menikahi Bunga. Tapi, belakangan keluarga Ek mengingkari. Tidak senang dengan perbuatan Ek kedua orangtua beserta Bunga mengadu ke Mapolsekta Medan Labuhan.

Kanit Reskrim Polsek Labuhan Deli, AKP Oktavianus mengaku, akan memproses dan akan mengamankan pelakunya. (mag-11)

Istri Kedua Kadhafi Punya 20 Ton Emas

Oposisi Mulai Melemah

TRIPOLI- Pasca meletusnya aksi unjuk rasa yang berujung perang saudara antara pro-Kadhafi dengan oposisi kian memanas, dibalik korban jiwa berdarah itu dan melemahnya oposisi. Perlahan kekayaan Presiden Libya, Muammar Kadhafi mulai terungkap. Seperti diketahui beberapa waktu lalu, sekitar 100 ribu poundsterling atau sekira Rp12 triliun, uang milik Kadhafi ditahan militer Inggris. Praktis, ramalannya Kadhafi mulai kesulitan dari sisi keuangan. Ternyata, hal itu tidak ada masalah.

Ibu negara Libya, Safia Farkash seperti dilansir first lady Arab menyebutkan memiliki sebanyak 20 ton emas. Safia merupakan istri kedua Pemimpin Libya Muammar Kadhafi, selain memiliki emas 20 ton sesuai klaim WikiLeaks, diketahui memiliki sebuah maskapai penerbangan, Buraq Air, yang bermarkas di Bandara Internasional Mittiga, Tripoli. Perusahaan itu, pesaing terbesar maskapai nasional Libya dan memonopoli pengangkutan jemaah haji Libya. Khadafi juga telah menyetujui bisnis tersebut.

Khadafi, menurut situs  itu, merupakan kepala keluarga yang amat kuat dan kaya. Tapi, keluarganya terpecah-pecah dan mengalami disfungsi. Safia,  menurut WikiLeaks seseorang yang rendah hati. Ia bepergian dalam pesawat sewaan dan mau naik  mobil  biasa dari bandara ke tujuannya.

Saat menggelar pesta sekalipun, ia tak foya-foya. Seperti saat menggelar perayaan Revolusi 1969 di kompleks Bab Al Azizia, tempat tinggal utama keluarga Khadafi. Pascakrisis akibat pemboman Lockerbie, sekitar 1992, kekayaan Khadafi dilaporkan mencapai dollar US 80 miliar sekitar Rp64 triliun dan Safia Dollar US 30 miliar sekitar Rp24 triliun.

Sementara itu, pihak oposisi Libya kekurangan kekuatan mereka dari pasukan yang loyal terhadap Muammar Kadhafi. Hal ini terjadi di tengah desakan Amerika Serikat (AS) untuk mempersenjatai pihak oposisi dan penunjukan utusan khusus baru dari PBB untuk Libya.

Pihak oposisi mulai menarik pasukan dari kota Ras Lanuf hari ini, saat pesawat tempur Libya membombardir kota penghasil minyak tersebut. Usai serangan, tersebar kabar bahwa pasukan pemerintah sedang menyusun sebuah serangan terbaru, Senin (7/3).

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ban Ki-Moon mendesak dibukanya akses untuk mengevakuasi korban terluka dan sekarat di Kota Misrata. Ban juga meminta pasukan oposisi untuk menarik pasukannya dari garis depan di Bin Jawad yang jaraknya sekitar 30 kilometer dari Ras Lanuf.

PBB sendiri telah menunjuk mantan Menteri Luar Negeri Abdulilah al-Khatib sebagai utusan khusus, untuk melakukan dialog dengan rezim Khadafi.

Sementara itu, mantan Duta Besar AS untuk PBB Bill Richardson mengatakan sudah waktunya mempersenjatai pihak oposisi. Dirinya meminta AS untuk mendorong diberlakukannya zona larangan terbang terhadap Libya. Pasukan yang loyal kepada Pemimpin Libya Muammar Kadhafi melancarkan serangan udara kepada pihak pasukan oposisi. Tidak ada korban jiwa pada serangan yang diarahkan ke Ras Lanouf ini.

Sedangkan pasukan oposisi sendiri langsung mengumpulkan kekuatan mereka kembali, setelah pihak pasukan oposisi menghujani wilayah Ras Lanouf dengan roket dan tembakan artileri.
Tampak helikopter tempur juga turut dikerahkan pasukan Pemerintah Kadhafi demi merebut kembali Raf Lanouf dari tangan pihak oposisi. Sadar bila Ras Lanouf, dapat menjadi pembuka jalan bagi pasukan oposisi ke Tripoli, pihak pasukan pemerintah terus melancarkan hebat kepada pihak oposisi. (bbs/jpnn)

Balai Kota Dipindah ke CBD

GEDUNG DEWAN-Wacana pemindahan Balai Kota Medan dan Gedung DPRD Medan ke kawasan Central Bussiness District (CBD) Polonia. Kembali mendapat respon positif dari anggota DPRD Medan Dukungan disampaikan Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Kota Medan, Ilhamsyah. Pria yang juga duduk di Komisi A DPRD Medan ini menyatakan, sangat setuju jika Balai Kota dan kantor DPRD Kota Medan dipindahkan ke kawasan Polonia.

“Sangat setuju sekali, jika pusat pemerintahan Kota Medan dipindahkan ke CBD, mengingat kantor DPRD Kota Medan dinilai tidak representatif lagi,” ujarnya kepada Wartawan, Senin (7/3).

Ditambahkannya, pemindahan pusat Pemerintahan Kota Medan juga tidak serta merta begitu saja. Tapi harus melihat dari berbagai faktor dan dampak yang saling berkaitan satu sama lainnya.
“Faktor akses sosial dan ekonomi hingga dampak kemacetan juga harus dipertimbangkan dan kajian mendalam lagi dan juga harus ada hitung-hitungan ekonomi serta harus ada pembahasan dan kajiannya,” tambahnya.

Selain faktor sosial ekonomi, sambung Ilhamsyah, faktor lain yang harus diperhatikan adalah masalah transportasi. Bila pemindahan pusat pemerintahan jadi dilakukan, Pemko Medan harus menyediakan akses jalan masuk dan transportasi agar tidak menimbulkan kemacetan di kawasan itu.

Senada dengan itu, Sekretaris Fraksi Demokrat Kota Medan, Parlaungan Simangunsong, juga merespon positif rencana tersebut. “Namun yang paling utama sebelum pemindahan itu, yakni perbaikan infrastruktur dan akses jalan dari dan menuju kawasan CBD itu,” tegas anggota komisi D DPRD Medan ini.

Dijelaskannya, ada beberapa infrastruktur jalan yang harus diperbaiki oleh Pemko Medan, yakni Jalan Sisimangaraja, Jalan Jamin Ginting, Jalan Karya Jaya, Jalan Pintu Air IV, serta Jalan Imam Bonjol yang merupakan jalur vital penghubung dan  penunjang pemindahan pusat pemerintahan kita ke kawasan CBD.

“Pemko harus perbaiki dulu infrastruktur jalan dari dan menuju kawasan itu, sebelum pusat pemerintahan di pindahkan ke sana, jangan dibangun dulu kantor wali kota dan kantor DPRD-nya baru perbaiki infrastrukturnya,” pungkasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Kota Medan Ikrimah Hamidy membenarkan kalau rencana pemindahan pusat Pemerintahan Kota Medan sudah masuk dalam draft RTRW Kota Medan.

“Saya kira gini, kalau pusat pemerintahan Kota Medan di RTRW yang diajukan Pemko Medan memang akan dipindahkan, Kantor Walikota dan kantor DPRD Kota Medan akan dipindahkan ke kawasan Polonia, lokasinya di kawasan CBD, jadi nantinya kan di Polonia itu akan ada CBD dan ada juga pusat pemerintahan. Apalagi Bandaranyakan juga dipindahkan ke Kuala Namu,” katanya. (ari)

Lindungi Nelayan dari Perompak

Aksi perompak di laut semakin meresahkan nelayan. Sementara pengawasan dari aparat keamanan seperti Ditpolair dan Lantamal tak bisa diharapkan. Kenapa? Demikian ungkapan Ketua HNSI Medan, Zulfahri Siagian ketika diwawancarai Nopan Hidayat dari Sumut Pos, kemarin.

Sebagai ketua himpunan nelayan, dari kacamata Anda apa masalah besar yang dihadapi nelayan saat ini?
Selain alam dan harga BBM, maraknya perompakan di laut. Perompakan terjadi karena tidak didukung aparat keamanan seperti Polair dan kurangnya pengawasan Lantamal terhadap nelayan. Ini tidak sejalan dengan pencanangan Menteri Perikanan dan Kelautan yang ingin mensejahterakan nelayan.

Kenapa bisa begitu?
Untuk soal pengamanan selalu ada jawaban klasik, anggaran tidak mencukupi untuk melakukan pengawasan di perairan Belawan. Padahal, itu merupakan tugas mereka harus menjaga perairan Indonesia. Imbasnya, nelayan tak mau melaut lagi karena takut.

Apa yang Anda harapkan?
Aparat keamanan di wilayah Belawan harus lebih gencar lagi meningkatkan pengawasan dan mengadakan patroli rutin. Pengamanan jangan hanya dilakukan di kawasan perairan laut semata, tetapi juga di sekitar pesisir Belawan dan Kecamatan Medan Labuhan. Pihak aparat keamanan harus lebih peka dan tanggap terhadap keselamatan dan keamanan nelayan. (mag-11)

Pencairan Dana Bos

085275008xxx
Yth Bapak Kadis Diknas Medan, kapan dana BOS akan di cairkan? mengingat penandatanganan NPHD dan sosialisasi telah dilakukan dan mekanisme yg baru ini, seharusnya lebih cepat di proses dengan adanya surat edaran bersama Mendagri dan Mendiknas Terima kasih.

Bulan Maret Ini
Terimakasih pertanyaannya, sekarang ini kami dari Dinas Pendidikan memproses berkas, dan tahapannya berada di Sekretariat Pemko Medan. Apabila sudah selesai diseleksi, maka kami akan langsung salurkan ke sekolah-sekolah. Sesuai rencana, kami salurkan pada Maret 2011 ini. Jadi, sekarang tunggu finalisasi saja. Kami minta kepada setiap sekolah untuk menyiapkan rekening yang masih aktif atau up to date. Sehingga memudahkan sistem penyalurannya nanti.

Hasan Basri
Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan

Pipa PDAM Bocor

081370784xxx
Pipa tanam PDAM di Jalan STM Perbatasan Medan bocor dengan aliran cukup deras,  akibatnya jalan rusak dan becek. Kebocoran ada beberapa titik mohon diperbaiki.

Kami Perbaiki
Terimakasih informasinya, kami akan sampaikan ke divisi teknis, dan selanjutnya kami tindak lanjuti untuk segera mungkin diperbaiki. Kami sampaikan terimakasih banyak bagi warga yang sudah melaporkan kejadian ini.

Ir Joni Muliadi
Kepala Bidang Publikasi dan Komunikasi PDAM Tirtanadi

Tertibkan Togel

087868474xxx
Kepada Yth Bapak Kapolres Deli Serdang, tolong Pak di Kampung Kolam Kecamatan Percut Sei Tuan banyak sekali pengedar togel, sabu-sabu dan judi biliar besar-besaran yang mangkalnya di Jalan Utama II, tepatnya di belakang kilang padi/biliar Saragih.

Kami Tindak
Terimakasih laporannya, kami di jajaran Kepolisian khususnya bapak Kapoldasu memiliki komitmen untuk mebasmi judi sekecil-kecilnya. Bagi kepolisian yang mengetahui dan membiarkannya, maka akan diberikan sanksi. Jadi, judi dan narkoba adalah musuh bersama untuk diberantas dan ditertibkan. Terimakasih sarannya dan kami akan tindak lanjuti.

Kombes Pol Heri Subiansaori
Kabid Humas Poldasu