28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 15525

Two piece DI Miss Universe 2011

Nadine Alexandra

Putri Indonesia 2010 Nadine Alexandra siap mengenakan swimsuit twopiece pada kontes Miss Universe 2011 April mendatang.
Awalnya, Nadine berjanji tak akan mengenakan swimsuit onepiece. Dia khawatir mengenakan pakaian renang dua potong pada sesi bikini show di ajang pemilihan ratu sejagat itu menimbulkan kontroversial.

Namun, kata Nadine jika panitia Miss Universe tidak menyediakan atau tidak ada ukuran yang pas dengan badannya, swimsuit two-piece akan jadi pilihan dalam acara yang akan digelar Agustus mendatang di Sao Paolo, Brasil itu.

“Tetap akan pakai onepiece tapi kalau di sananya nggak ada, yah terpaksa mengenakan two piece.  Aku rasa tak ada masalah. No problem. Acara ini tak ada unsur seks nya. It’s beauty competion,” kata Nadine saat ditemui di Royal Heritage Spa, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Nadine menceritakan, peristiwa tidak ada ukuran pakaian renang yang pas pernah terjadi pada Zivanna Letisha Siregar di Ajang Miss Universe 2009. Sehingga Putri Indonesia 2008 itu terpaksa mengenakan swimsuit two piece.
“Mau gimana lagi. Aku rasa harus menghormati peraturan. Kita juga sudah teken kontrak. Aku harap masyarakat Indonesia bisa mengerti keadaan saya,” kata perempuan berusia 19 tahun itu.

Saat ini, perempuan cantik ini tengah sibuk mempersiapkan perbekalan selama mengikuti ajang Miss Universe. Selain mengikuti pembekalan kecantikan, seperti modelling, public speaking, Nadine juga berlatih berjalan di sepatu berhak tinggi (highheels).
“Mencoba hells dengan 17 centimeter. Tapi nggak ada maslah. Aku biasa dengan sepatu 15 centimeter,” ucapnya.
Berbagai busana yang akan dipakainya sehari-hari dalam ajang Miss Universe, tak lupa dipersiapkan secara teliti. “Di sana kan panas, jadi disesuaikan dengan iklim Amerika Latin di sana yang tropis. Cari batik dengan model yang baru, baju yang cerah,” urainya.

Kendati tidak mengejar target muluk, namun Nadine berharap setidaknya ia dapat menyamai pencapaian Miss Indonesia 2004, Artika Sari Devi, yang bisa masuk babak 15 besar. “Saya sangat hormat dengan prestasi Artika.  Karena saya bisa membayangkan kompetisinya seperti apa yang dia jalani.” (bcg/jpnn)

Melahirkan saat Banjir Besar, Ibu dan Bayinya Dievakuasi Pakai Perahu Karet

Kuasa Tuhan, Anak Kami Lahir Selamat

Di tengah kondisi banjir besar yang melanda Kota Medan dan sekitarnya, Jumat (1/4) dini hari, Tety Herlina Siregar (31) melahirkan bayi ketiganya. Bagaimana kisahnya hingga ia dan bayinya dievakuasi dengan perahu karet?

Di tengah kondisi memprihatinkan pascabanjir besar yang melanda Kota Medan sekitarnya, pasangan suami (pasutri) istri M Sulaiman Daud (39) dan Tety Herlina Siregar termasuk orangtua yang bahagia. Luapan air tidak mampu menenggelamkan rasa syukur atas rahmat yang diberikan pencipta kepada mereka.

Pasutri warga Jalan KL Yos Sudarso Lingkungan IV Kambes Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, itu bahagia setelah anak ketiga mereka lahir. Bayi laki-laki itu lahir saat rumah mareka terendam air.

Sulaiman mengisahkan kejadian yang dianggapnya ajaib ini. Istrinya Tety yang sudah mengandung selama 9 bulan, merasakan tanda-tanda akan melahirkan Kamis malam. “Sejak tadi malam istri saya sudah kesakitan karena mau melahirkan,” ujarnya.

Jumat pagi sekitar pukul 05.30 WIB, Tety mengeluh tidak tahan lagi sehingga dibawa ke Klinik Rose, tidak jauh dari tempat tinggal mereka. Sulaiman turut membawa dua anak mereka. Di klinik, Tety langsung ditangani bidan bernama Rose dan tak lama kemudian lahirlah seorang bayi laki-laki sehat dengan proses normal. Pagi itu, kondisi jalanan becek setelah wilayah itu diguyur hujan dari malam hingga pukul 3 pagi.

Setelah melahirkan, Tety yang masih dalam kondisi lemah beristirahat di klinik tersebut. Namun, tiba-tiba sekitar pukul 07.00 WIB, air meluap dan mulai menggenangi klinik. Dari informasi yang mereka dapat dari warga sekitar, tanggul Sungai Deli jebol karena tidak bisa menahan debit air yang datang dari hulu sungai.

Masuknya air membuat panik bidan berusia sekitar 40-an tahun itu dan suaminya. Tak ingin anak dan istrinya terjebak di klinik, suaminya langsung meminta bantuan kepada warga sekitar untuk mengevakuasi istri dan ketiga anaknya.

Warga sekitar kemudian memberitahukan kepada kepala lingkungan untuk meminta pertolongan kepada Tim PMI yang kebetulan turun ke lokasi kejadian banjir tersebut. Kepala lingkungan langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak PMI.

Tak lama, tim PMI datang menggunakan perahu karet tiba untuk mengevakuasi Tety dan anaknya. Warga sekitar berbondong-bondong membantu mendorong perahu karet tersebut hingga ke tempat yang tidak tergenang air lagi.

Setelah itu, Tety dan bayi mungilnya dibawa dengan mobil PMI ke klinik Mariyati di Jalan Young Panah Hijau Lingkungan 8 Kelurahan, yang masih satu kelurahan dengan tempat tinggal mereka. Setibanya di Klinik Mariyati, istri dan anaknya langsung dibawa masuk ruangan untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.

“Ini kuasa Tuhan. Pada waktu bencana banjir melanda, anak saya pun lahir,” ujarnya yang senang. “Istri saya saat ini masih terbaring di ruangan klinik (Klinik Mariyati) karena masih lemas akibat melahirkan tadi pagi,”jelasnya.

Sulaiman belum memberi nama anak ketiganya itu. “Kami belum memberikan nama kepada anak kami, yang penting anak kami lahir dengan selamat. Kemungkinan anak saya nanti akan saya berikan nama yang khusus karena melahirkannya pada saat bencana bajir,” tambahnya.

Sulaiman mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak PMI, Koramil dan juga warga sekitar yang sudah membantu melakukan evakuasi keluarganya. “Saya ucapkan terimakasih kepada mereka karena telah membantu saya, dan juga kepada bidan yang sudah membantu persalinan istri saya dengan baik,” katanya.
Dia berharap agar bencana banjir yang terjadi saat ini, cepat surut. “Agar kami bisa kembali menempati rumah kami dengan anak yang baru lahir,” tandasnya. (*)

Polisi Masih Kejar Pelaku Penembakan

MEDAN-Isak tangis mewarnai prosesi kremasi Kho Wi To alias Awie alias Suwito alias Wito (40) dan istrinya Lim Chi Chi alias Dora Halim (28) di Krematorium Tie Cang Tien Jalan Tanjung Morawa, Jumat (1/4) sekitar pukul 15.00 WIB. Di krematorium itu, jasad korban penembakan orang tak dikenal di rumahnya, Selasa (29/3) malam, diperabukan.

Sebelumnya, jasad suami istri pengusaha ikan tangkapan dan garam ini disemayamkan di Balai Persemayaman Angsapura di Jalan Waja Blok 4 dan Blok 5 dengan mewah. Di sana, sejumlah keluarga, sahabat dan kerabat melakukan sembahyang arwah dan mendoakan Awie dan Dora.

Hingga tadi malam, polisi masih terus melakukan penyelidikan mencari pelaku penembakan. Direktur Reskrim Polda Sumutn
Kombes Pol Agus Andrianto mengatakan, enam tim gabungan dari Polda Sumut, Polresta Medan dan Polsekta Medan Timur dibentuk untuk mengejar pelaku.

Meski belum menemukan titik terang dari penyelidikan pelaku yang diduga kuat berjumlah tiga, pengawasan wilayah perbatasan Kota Medan diperketat, menyusul adanya dugaan jika pelaku melarikan diri.
Sedangkan keterangan dari saksi belum cukup membantu proses penyelidikan. Belum ada petunjuk yang mengarah ke bentuk wajah pelaku serta motivasi penembakan.

“Belum, kita belum ada mengeluarkan sketsa wajah pelaku karena masih dalam penyelidikan. identitas dan ciri-ciri pelaku juga masih dalam penyelidikan, “ ujar Agus.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hery Subiansauri menambahkan, hasil penyelidikan sementara, korban diduga ditembak dari jarak dekat. “Jarak tembaknya diperkirakan sekitar dua meter,” ucapnya Heri.

Hery menambahkan, hasil penyelidikan menunjukkan pelaku bukan orang profesional atau terlatih. “Kalau menggunakan cara penembakan jarak jauh (sniper) dengan satu peluru bisa kena, itu baru profesional atau baru disebut terlatih, “ dalihnya.
Sedangkan, selongsong peluru dilokasi kejadian, hingga kemarin masih diperiksa oleh Laboratorium Forensik (Labfor) Cabang Medan Polda Sumut, guna mengetahui jenis senjata yang digunakan pelaku. “Untuk jenis peluru dan senjata yang digunakan masih kita lakukan pemeriksaan di Labfor,” cetusnya lagi.

Dari peristiwa penembakan itu, pihak kepolisian menemukan 25 selongsong peluru yang disita untuk diteliti di Labfor Cabang Medan. Ke-25 selongsong itu didapatkan dari 29 tembakan yang diarahkan ke Kho Wie To (19 tembakan), Dora Halim (delapan tembakan), serta anak korban Cristopin dan pembantu rumah tangga Aini yang masing-masing menerima satu tembakan.


Dari Polresta Medan dilaporkan, petugas Reskrim telah mengamankan mobil Chevrolet Captiva BK 333 TO milik ayah korban sekitar pukul 16.00 WIB. Nobil diparkir di halaman parkir Mapolresta Medan dan dibungkus terpal biru. Sedangkan para saksinya juga semakin bertambah. Hingga saat ini pihak Polresta Medan telah memeriksa 11 orang.

Sementara itu, Gultom, pekerja di perusahaan yang dikelola Awie yang diperiksa sebagai saksi mengetahui permasalahan terakhir yang dialami korban adalah masalah kapal ikan yang ditangkap oleh aparat. Kemudian diurus oleh seseorang hingga akhirnya kapal dilepas. Dengan dilepasnya kapal ikan korban diduga ada seseorang yang tidak diketahui identitasnya tidak senang.

Sejak bekerja hingga belasan tahun dengan perusahaan yang dikelola Awie, ia tidak pernah mendengar pengelola perusahaan itu terlibat utang piutang antara hingga menimbulkan permasalahan besar antara pengelola dengan orang lain.

Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Fadillah Zulkarnaen SIK melalui Wakasat Reskrim AKP Ruruh Wicaksono membenarkan Gultom telah diperiksa sebagai saksi. Namun Ruruh mengaku tidak mengetahui permasalahan penangkapan kapal penangkap ikan seperti yang dimaksud Gultom.
Disinggung pemeriksaan saksi dari pihak keluarga korban, pihaknya tinggal menunggu kesediaan keluarga. “Keluarga korban masih dalam suasana duka. Kita tunggu aja dulu kapan maunya keluarga korban untuk dimintai keterangan,” simpulnya.


Sementara pantaun di gudang milik Awi di gabion Belawan tampak terlihat pembongkaran dan penjualan ikan.
Menurut sumber terpercaya di gudang tersebut, menyebutkan bahwa malam Jumat malam ada dua boat ikan yang telah bersandar di Gudang tersebut, namun tidak ada pembongkaran. Pegawai hanya duduk dan bersantai di gudang. Namun, orang di sekitar masih gempar membicarakan peristiwa penembakan yang menimpa Awi dan istrinya Dora.(adl/mag-8/mag-11)

Rumah Pejabat pun Kebanjiran

Korban Dilarang Minta-minta

MEDAN-Bencana banjir yang melanda Kota Medan sekitarnya menyisakan duka mendalam. Banyak warga yang menjadi korban menjadi tidak berdaya akibat bencana itu. Dari data resmi yang diperoleh Pemerintah Kota (Pemko) Medan per pukul 17.00 WIB, Jumat (1/4), korban banjir sudah mencapai 7.241 Kepala Keluarga (KK) atau 26.959 Jiwa.
Jumlah tersebut diperoleh dari Kecamatan Medan Tuntungan, Medan Labuhan, Medan Johor, Medan Maimun dan Medan Polonia serta Medan Deli.

Di Medan Tuntungan sendiri, jumlah KK yang terendam sebanyak 1.414 KK  dengan jumlah jiwa sebanyak 5.656 jiwa. Titik terparah terjadi di Kelurahan Mangga. Di kelurahan ini, terdapat sebanyak 11 lingkungan yang terendam banjir, antara lain Lingkungan I, Lingkungan IV, Lingkungan V, Lingkungan  VI, Lingkungan VII, Lingkungan IX, Lingkungan X, Lingkungan XII, Lingkungan XIV, Lingkungan XX dan Lingkungan XXI. Sedangkan di Kecamatan Maimun, terdapat 2.257 KK dengan 8.309 jiwa.

Sementara itu, di Kecamatan Medan Johor terdapat sebanyak 500 KK dengan 2.000 jiwa. Untuk Kecamatan Medan Labuhan diperoleh data korban banjir sebanyak 1.800 KK dengan 7.200 jiwa yang tersebar di dua kelurahan, yaitu Kelurahan Martubung dan Kelurahan Pekan Labuhan. Di Kelurahan Martubung, lokasi yang terendam banjir ada sebanyak 5 lingkungan, yaitu Lingkungan I, II, IV dan VI serta lingkungan VII. Sedangan di Kelurahan Pekan Labuhan hanya satu lingkungan yakni lingkungan I. Sementara itu, di Kecamatan Medan Deli daerah yang terendam banjir adalah Kelurahan Titi Papan tepatnya di Lingkungan IV, V dan VI dengan jumlah korban sebanyak 410 KK dengan 1.892 jiwa. Sayangnya, untuk Kecamatan Medan Polonia, Pemko Medan belum mendapatkan data ril dan saat ini masih dalam tahap pendataan.

Air yang mulai merendam Medan sejak pukul 22.00 WIB, Kamis malam (31/3), juga menggenangi sejumlah sekolah dasar (SD), antara lain SD Negeri 068005 Jalan Jahe, SD N 068008 Jalan Damar, SD N 068044 Jalan Pinang Raya, SD N 068007 Jalan Rotan, SDN 068003 Jalan Kayu Manis, SD N 068006 Jalan Pala dan Yayasan Mulia Pratama Jalan Jahe Raya.


Pejabat Ikut Kebanjiran
Banjir datang tidak pandang bulu. Selain menggenangi pemukiman warga, air juga singgah di rumah dinas gubernur, rumah dinas wali kota, rumah pribadi wakil wali kota serta rumah sejumlah muspida Medan dan Sumut lain.

Pantauan Sumut Pos, rumah dinas gubernur di Jalan Sudirman terendam banjir. Begitu juga rumah dinas Pandam I BB Leonardus Siegers dan Rumah Dinas Kapolda Irjen Pol Wisnu, termasuk halaman rumah dinas wali kota Medan juga digenangi air.

“Tadi pukul 10.00 WIB, belum banjir gini. Tadi pun di sekitar Jalan Mongonsidi mau ke Polonia juga belum banjir. Tapi sekarang sudah merata semua banjirnya. Sekitar pukul 11.30 WIB tadi mulai nampak banjirnya,” kata Endika, anggota Satpol PP di rumah dinas wali kota Medan.

Sementara rumah pribadi Wakil Wali Kota Dzulmi Eldin di Komplek Citra Wisata, Medan Johor, juga terendam banjir selutut orang dewasa. Banjir di komplek ini akibat tanggul Sei Babura jebol.

Bukan hanya di lokasi itu, di Jalan Juanda tepatnya ke arah Jalan Sudirman banjir juga terjadi dengan ketinggian mencapai lutut orang dewasa.
Pemandangan yang sama terlihat di Jalan DR Cipto, tepatnya di samping Rumah Dinas Gubsu. Begitu pula di Jalan Wali Kota, Jalan Uskup Agung, Jalan Hang Kesturi, Jalan Hang Tuah, Hang Jebat, Jalan T Cik Di Tiro dan beberapa lokasi lainnya.

Akibat banjir tersebut, terjadi kemacetan di beberapa ruas jalan. Kemacetan antara lain terlihat di Jalan Sudirman tepatnya di persimpangan Jalan Cik Di Tiro. Ruas jalan lain yang macet adalah akses jalan Imam Bonjol menuju ke Jalan Avros, sehinggga ditutup dan dialihkan ke jalan yang menembus Jalan Juanda-Mongonsidi. Namun, di titik ini, tepatnya di dekat KFC Mongonsidi juga terjadi kemacetan yang relatif panjang.

——
Landasan Polonia Terendam
Bandara Polonia Medan yang diapit Sungai Deli dan Sungai Babura juga tidak luput dari banjir. Landasan pacu (run way) Bandara Polonia Medan digenangi air. Air mulai masuk di kawasan run way mulai Jumat pagi sekira pukul 03.00 WIB hingga sore hari
Pangkosek Marsekal Utama Bonar Hutagaol mengatakan, banjir tidak mengganggu penerbangan. “Sampai sekarang ini maskapai penerbangan tidak ada yang ditunda,” kata Bonar Hatagaol di Bandara Polonia Medan, kemarin.

Untuk mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan, Pasukan Khas (Paskhas) TNI Angkatan Udara diturunkan. Paskhas melakukan pengecekan di run way Bandara Polonia Medan. Selain itu, pasukan baret orange ini dilengkapi perahu karet untuk menyelamatkan warga di pemukiman komplek AURI dan warga sipil. “Ketinggian air di komplek Angakatan Udara yang berdekatan Bandara Polonia mencapai pinggang orang dewasa,” ujar Hutagaol.


Humas PT Angakasa Pura (AP) II Bandara Polonia Medan, Firdaus membenarkan banjir tidak berdampak pada arus penerbangan di Bandara Polonia Medan. “Genangan-genangan air memang tampak di areal landasan. Namun genangan air ini belum mengganggu kegiatan penerbangan. Hingga saat ini segala kegiatan di Bandara Polonia masih aman,” tegas Firdaus.

Menurut jubir AP II Bandara Polonia Medan ini, bandara baru akan ditutup bila genangan air kian tinggi. “Namun sampai saat ini tidak ada laporan dari para maskapai yang menyatakan terganggu dengan genangan air,” tegas Firdaus
Penelusuran wartawan koran ini di perumahan TNI AU yang terletak di belakang Bandara Polonia Medan, air mulai membanjiri kawasan tersebut pukul 04.00 WIB.

Air mulai naik sebatas pinggang dimulai pukul 09.15 WIB. Namun mulai pukul 17.00 WIb, air berangsur surut. Akibat banjir tersebut, seluruh warga terpaksa mengungsi dan menyelamatkan barang-barang mereka masing-masing ketempat yang lebih tinggi.

Dilarang Minta-minta
Wali Kota Medan Rahudman Harahap pada rapat evaluasi bencana banjir di Pendopo Rumah Dinasnya petang kemarin menegaskan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Hasan Basri untuk bertanggung jawab terhadap semua sekolah yang banjir. “Jangan sampai proses belajar-mengajar terganggu,” tegasnya.

Rahudman juga “mengharamkan” para korban banjir meminta-minta bantuan di jalan-jalan. Untuk yang ini, Rahudman menugaskan kepada Kepala Dinas Perhubungan Medan Syarif Armansyah alias Bob, untuk melakukan penertiban.
“Pemko masih sanggup membiayai para korban. Dinas Perhubungan harus memperhatikan ini, jangan sampai saya lihat ada warga yang meminta-minta bantuan di jalan,” tegasnya.
(ari/rud)

8 Staf PBB Tewas dan 2 Dipenggal

AFGHAN CITY – Aksi unjuk rasa di Afghanistan berakhir dengan kekerasan. Sedikitnya, delapan orang staf Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi korban dan dua di antaranya tewas terpenggal.

Insiden berdarah itu terjadi di wilayah utara Afghan City, di Mazar-i-Sharif. Menurut polisi setempat, aksi dipicu isu pembakaran Al-Quran di Amerika Serikat (AS).

“8 Orang tewas dan satu terluka setelah para pendemo menyerbu kantor PBB di Mazar-i-Sharif,” kata Lal Mohammad Ahmadzai, seorang juru bicara polisi setempat seperti diberitakan Reuters, Jumat (1/4).

Sedikitnya ada 1.000 pendemo yang membanjiri jalanan setelah salat Jumat.  Usai menggelar orasi selama dua jam, kerusuhan pun mulai mencair. Massa akhirnya bentrok dengan aparat.
Di tengah kekacauan, sekelompok orang menyerbu kantor PBB. Mereka melempari kantor dengan batu dan menerobos ke dalam ruangan. Staf yang tewas berasal dari Norwegia, Rumania dan Swedia.

Sementara dua orang tewas dengan kepala terpenggal. “8 orang tewas dan dua dipenggal,” tambah Lal Mohammad Ahmadzai.
Pembunuhan ini terjadi di terminal truk yang memasok logistik bagi NATO di Landi Kotal yang terletak di wilayah Khyber, Pakistan. Terminal ini memang menjadi tempat penumpukan logistik bagi pasukan koalisi NATO yang bertugas di Afghanistan.
“Kami menemukan mayat petugas keamanan yang dipenggal di terminal truk NATO,” ungkap pejabat setempat, Iqbal Khan Khattak seperti dikutip AFP.

“Pelaku penyerangan merusak 10 truk tanki dengan serangan mortar dan tembakan. Beruntung tidak ada api tersulut akibat serangan karena kondisi tanki yang kosong dari bahan bakar, sehingga tak ada ledakan,” papar Khattak.
Lebih lanjut, Khattak menilai, insiden ini dilakukan oleh kelompok militan yang biasa mengincar para pekerja yang bekerja di terminal NATO atau PBB tersebut. Tetapi hingga kini belum ada pihak secara gamblang mengaku bertanggung jawab atas pemenggalan keji ini. Bahkan, sejumlah petugas kepolisian masih berjaga-jaga di  lokasi serangan demonstran di sekitar kantor PBB dan terminal tanki. Amukan massa ini juga diketahui merupakan serangan spontan tanpa perencanaan. Kini, sejumlah korbannya sudah diamankan pihak kepolisian dan PBB. (bbs/jpnn)

PM Jepang:Asal Warga Patuhi Aturan Pemerintah, Paparan Radiasi Aman

TOKYO- Paparan radioaktif yang diketahui terus menjalar ke sejumlah negara termasuk Malaysia, ternyata Pemerintah Jepang berusaha mendinginkan kekalutan masyarakat akibat krisis nuklir pasca bencana gempa bumi dan tsunami 11 Maret lalu.
Proses pendinginan itu disampaikan Perdana Menteri Naoto Kan, Jumat (1/4). Dia menyatakan paparan radiasi dari PLTN Fukushima tidak berbahaya bagi kesehatan jika masyarakat mengikuti imbauan pemerintah.

“Kebijakan pemerintah yang diberlakukan di sekitar wilayah (aman radiasi di sekitar PLTN) tersebut diambil berdasarkan masukan dan usulan para ahli,” ujar Kan dilansir AFP.  “Di Jepang, kami meminta semua orang mematuhi aturan. Jika mereka patuh, tak akan ada efek bagi kesehatan,” ucapnya.

Jepang menyatakan belum merasa perlu untuk memperluas zona aman seperti diusulkan badan pengawas nuklir internasional IAEA, dari radius 20 kilometer menjadi 40 kilometer dari PLTN. Imbauan IAEA tersebut dilansir setelah ditemukan kandungan radioaktif di Desa Iitate, berjarak 40 Km dari PLTN Fukushima Daiichi.
“Pemerintah telah mengumpulkan semua ahli yang mumpuni untuk menstabilkan PLTN. Namun, situasinya belum bisa mencapai kondisi yang kita sebut sebagai stabil,” terangnya.

Di hari yang sama, Kan beserta anggota kabinetnya mengganti seragam biru yang dipakai selama masa darurat dengan baju kerja sebagai simbol melangkah ke tahap berikutnya dalam operasi pemulihan pasca bencana. (cak/ami/jpnn)

Al Qaeda Sebut Kadhafi Pemimpin Gila

Inggris tak Beri Suaka  ke Menlu Libya

LONDON –  Majalah al Qaeda, Inspire, terbitan Maret 2011 menampilkan tema pergolakan di Libya. Pada majalah tersebut, pemimpin Libya Muammar Kadhafi dikatakan sebagai orang gila dan pemimpin palsu. Sebutan itu ada di majalah edisi ke lima yang hanya terbit di internet.

Di dalam artikel utama pada majalah yang ditulis ulama besar al-Qaeda, Anwar al-Awlaki, berjudul “Tsunami Perubahan”.
Pada artikel itu dikatakan bahwa Kadhafi akan jatuh dan akan dikenal sejarah sebagai pemimpin palsu paling gila yang pernah ada. Awlaki menyebutkan, karena berbagai kontradiksi, kebohongan, dan berbagai kebodohan serta konspirasi yang konyol yang telah dilakukannya.

Sementara itu, perkembangan yang kontras di Libya lainnya sepanjang hari, Kamis (31/3). Secara politik, kubu pemberontak dan koalisi menang setelah Moussa Koussa, menteri luar negeri sekaligus tangan kanan Muammar Kadhafi, membelot terbang ke Inggris dan menyatakan mundur dari jabatan. Tetapi, secara fisik di medan pertempuran, rezim Kadhafi yang justru berjaya.

Sebagaimana dilaporkan BBC, pasukan Kadhafi terus merangsek ke wilayah timur Libya yang sempat beberapa hari dikuasai pemberontak. Setelah merebut Bin Jawad dan Ras Lanuf, loyalis Kadhafi juga memukul mundur kekuatan anti-Kadhafi dari Brega. Kabar terakhir hingga berita ini ditulis, pasukan pemerintah sudah mendekati perbatasan Ajdabiya, kota terdekat dari Benghazi, ibu kota kubu oposisi.

Pasukan Kadhafi lebih terlatih dan bersenjata lengkap sulit ditandingi kelompok oposisi yang kebanyakan pejuangnya tak punya pengalaman tempur. Keberhasilannya merebut Ajdabiya, Brega, Bin Jawad, dan Ras Lanuf berkat bantuan koalisi. “Problem kami adalah kami membutuhkan bantuan, mulai peralatan komunikasi, radio, hingga senjata,” kata Mayjen Suleiman Mahmoud, wakil komandan pemberontak, kepada BBC. (c4/ttg/jpnn)

Melihat Kesiapan Pernikahan Pangeran William

Jelang Sunting Middleton, Pangeran William Gugup

Bagi pangeran Wiliam, pernikah itu merupakan sebuah hal yang menakutkan. Apalagi semuanya harus dilakukan secara sakral dan sempurnah, karena selain untuk tanggungjawab diri pribadi, juga tanggungjawab kepada khalayak ramai.
“Pernikahan adalah sesuatu yang menakutkan,” ucapnya singkat saat ditanyi seusai menjalani latihan rutin bersama Angkatan Udara Inggris (ARF) di Pangkalan Anglesey kemarin (1/4), seperti dilansir Agence France-Presse.

Saat ditanya lebih lanjut soal bagian dari rangkaian pernikahan yang paling membuatnya gugup, William menyebut “semuanya,”jawabnya. Bahkan, dalam gladi resik beberapa waktu lalu, dia mengaku gemetaran.
“Jujur saya katakan kepada orang-orang yang terlibat dalam gladi resik beberapa waktu lalu bahwa lutut saya gemetar,” ungkap William di hadapan wartawan.

Meski gugup, kakak Pangeran Harry itu mengaku tak sabar ingin segera naik pelaminan dan menyanding Middleton yang sudah dipacarinya sejak 2003 lalu, walau hubungannya sempat putus pada 2007, akhirnya 2008 rujuk kembali.
William masih menunggu empat pekan sebelum mengikat janji setia dengan Middleton di Westminster Abbey. Kini ada beberapa persiapan yang perlu dimatangkan sebelum pesta pernikahan kerajaan yang dihadiri sekitar 2.500 undangan.

Sebagai keluarga kedua William, RAF tak mau tinggal diam. Menurut Kementerian Pertahanan Inggris, RAF menyemarakkan pesta pernikahan dengan atraksi udara. “Beberapa pesawat yang dulu digunakan dalam Perang Dunia II akan bergabung dengan jet-jet modern dan melakukan manuver udara di atas Buckingham Palace,” terang kementerian dalam pernyataan tertulis. (ap/afp/bbc/hep/ami/jpnn)

Aa Gym Resmi Gugat Cerai Teh Ninih

BANDUNG- Kabar perceraian pimpinan Pondok Pesantren (Pontren) Daarul Tauhid, KH Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym dengan istri pertamanya, Hj Ninih Mutmainah atau Teh Ninih merebak sejak akhir 2010. Kini dai kondang tersebut akhirnya melayangkan permohonan cerai ke Pengadilan Agama (PA) Bandung.

Kepala Humas PA Bandung Acep Saefuddin menjelaskan, gugatan cerai dilayangkan Aa Gym pada 14 Maret lalu. Namun berkas gugatan tersebut tidak dibawa langsung Aa Gym, tapi oleh pengacaranya, Jenal SH.

“Jadi dalam perceraian ini, yang mengajukan adalah bapak Haji Abdulah Gymnastiar. Jadi perkara ini termasuk permohonan cerai talak, karena diajukan oleh suami,” ujar Acep saat ditemui wartawan di Ruang Serbaguna PA Bandung, Jalan Jakarta Kota Bandung, Jumat (1/4).

Acep menyebutkan, nomor perkara permohonan cerai tersebut No 845/pdt-g/2011/PA-bdg. Dalam surat permohonan cerai itu, alamat Aa Gym sebagai pemohon dan Teh Ninih kendati berbeda masih berada di kawasan yang sama, yakni di Jalan Gegerkalong Girang Kota Bandung.

Aa Gym menuliskan alamat di Jalan Gegerkalong Girang No 32B RT 01/06, Kelurahan Isola Kecamatan Sukasari Kota Bandung. Sedangkan Teh Ninih di Jalan Gegerkalong Girang No 38 RT 01/08, Kelurahan Isola.
“Hingga saat ini, belum ada penunjukkan kuasa hukum dari pihak Teh Ninih. Sedangkan Aa Gym telah menguasakan kepada Jenal SH,” ujar Acep.(net/jpnn)

Dua Malam Berlatih Hafal Nama Istri

Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin “buka rahasia” soal pernikahannya dengan Novalinda Jonafrianty. Menjelang akad nikah, Din rupanya membutuhkan waktu dua hari dua malam untuk berlatih.

Bukan kalimat ijab kabul yang menjadi kendala Din, melainkan nama lengkap sang istri. “Yang sulit itu latihan menghafal nama beliau,” cerita Din saat bersilaturahmi dengan wartawan dan pimpinan media di Kedai Tiga Nyonya, Jalan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, tadi malam (31/3).

Menurut Din, dirinya pernah salah menulis nama istrinya dalam undangan yang disebar via SMS. “Saya tulis Novalinda Jonafriantyni. Padahal, nggak ada tini-nya,” canda Din. Novalinda yang tadi malam hadir mendampingi Din ikut tertawa lepas.
Din kembali menceritakan bahwa Novalinda sebenarnya bukan orang jauh.

Novalinda adalah sepupu mendiang istrinya terdahulu, almarhumah Fira Beranata. Ibu Novalinda dan ayah Fira merupakan saudara.
Ayah Novalinda, lanjut Din, pernah menjadi Dirut Semen Gresik. Karena itu, Novalinda lahir di Gresik. Pendidikannya, mulai SD hingga SMA, juga dilalui di Gresik. “Makanya, walau bapak ibu Padang, istri ini nggak bisa bahasa Padang,” ujar Din. (pri/c4/nw/jpnn)