28 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 15531

Varney Siap Diandalkan

SETELAH Blackpool tidak dapat menurunkan duet  striker DJ Champbell dan Charlie Adam yang telah mengemas enam belas gol bagi timnya, Ian Holloway tinggal berharap pada ketajaman Luke Varney.

Sebelumnya, Varney yang sejauh ini telah mencetak lima gol bagi Blackpool terhitung jarang diturunkan karena sering cedera.

Jadi, menghadapi Chelsea, dini hari nanti merupakan kesempatan terbaik untuk membuktikan diri jika dia sama baiknya dengan Champbell dan Charlie Adam.

“Saya benar-benar dalam kondisi fit dan siap diturunkan. Kesempatan ini takkan saya lewatkan begitu saja. Fans akan kembali melihat kemampuan saya mencetak gol,” bilang Varney.

Selanjutnya Varney mengatakan bahwa tekadnya itu diapungkan bukan saat timnya menjamu Chelsea semata. Dia juga ingin tampil maksimal pada setiap laga Blackpool .

“Fans perlu tahu jika striker Blackpool bukan hanya Champbell dan Adam saja. Masih ada saya. Dan saya siap jika ke depan coach Ian (Holloway) memasang kami secara berbarengan di lini pertahanan lawan. Mungkin ini cara yang paling tepat untuk melihat siapa yang paling hebat di antara kami,” pungkas Varney. (jun)

Tak Beruntung

Pro Titan vs PSLS

MEDAN-Pro Titan hanya berbagi angka usai ditahan PSLS Lhokseumawe dengan skor 1-1 di Stadion Teladan Minggu (6/3), dalam lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia. Keberuntungan dianggap belum bertandang ke kubu tuan rumah.
Apalagi Pro Titan sempat unggul lebih dulu lewat sontekan Tambun Naibaho di menit 30. Tambun berhasil memanfaatkan bola liar di depan gawang PSLS.

Tambun yang tidak terkawal langsung melesakan bola ke sudut atas kanan gawang yang tidak dapat diantisipasi penjaga gawang PSLS, M Aly.

Selanjutnya, Pro Titan masih mendominasi pertandingan. Beberapa peluang berhasil dilesakkan, meski gagal berbuah gol. Hingga usai babak pertama, skor masih 1-0.

Di babak kedua, Pro Titan kembali menekan. Namun PSLS juga bangkit dan lebih sering membahayakan gawang tim tamu. Petaka tuan rumah terjadi pada menit 60.

Memanfatkan kemelut di depan gawang, Raul yang berdiri bebas langsung melesakkan bola datar ke ujung kiri tiang gawang, yang tidak dapat diantisipasi Mukti Ali Raja.

Tidak ingin malu di depan publiknya, Pro Titan mencoba merubah strategi dengan merotasi beberapa pemain.
Di antaranya dengan memasukkan pemain muda Kurniawan Karman dan menarik keluar Faruk. Serta memasukkan pemain berpengalaman Ansyari Lubis dan menggantikan Heri Irwansyah. Pergantian ini cukup membuat tuan rumah kembali mendominasi.

Peluang emas silih berganti dimiliki. Seperti kans emas lewat Ghazali Muharram di menit 61 yang berhasil digagalkan tiang gawang.

Dewi fortuna ternyata tidak berpihak kepada tim tuan rumah, peluang emas kembali di dapat Pro Titan, hanya saja sundulan pemain belakang Suyatno kembali membentur tiang gawang. Skor imbang 1-1 pun berhak dimiliki kedua tim hingga usai laga.

Menanggapi hasil itu manajemen Pro Titan yang diwakili Soni, mengaku kecewa dengan bebrapa keputusan wasit yang cenderung memihak tim tamu. “Beberapa kali permainan kasar diperagakan anak-anak PSLS, namun wasit hanya memberikan peringatan yang seharusnya kartu kuning ataupun merah,” ungkap Sony.
Sementara itu pelatih PSLS Imran Juned mengaku puas dengan hasil yang diperolah anak asuhnya. Terlebih sepanjang pertandingan skuad PSLS tampak kehilangan irama permainan yang selama ini diterapkannya.
“Main Pro Titan lumayan Bagus, tapi yang saya heran anak-anak bermain tidak seperti biasanya. Mereka seakan terikut dengan gaya permaianan yang diterapkan anak-anak Pro Titan,” sebutnya.(uma)

Empat Cedera, Satu Kartu Merah

Kemenangan meyakinkan kontra PSSB harus dibayar mahal. Usai laga itu, dua pemain PSMS harus parkir lantaran cedera. Jumlah itu menambah daftar pemain yang cedera menjadi empat orang.

Sebelumnya, Novianto dan Zulkarnain tak main saat melawan PSSB Bireun yang berkesudahan 3-0. Keduanya absen lantaran cedera. Novi tak bisa turun sebab ada masalah di lututnya. Itu didapatnya ketika Novi turun kali pertama untuk PSMS melawan Persita. Sedangkan Zulkarnaen sudah tiga laga absen lantaran cedera tumit kaki.

Nah, usai menang lawan PSSB, dua pemain yang cedera adalah Mahadi Rais dan Ade Chandra Kirana. Keduanya didera cedera otot paha.  Kalau tak kunjung pulih hingga Rabu (9/3), maka PSMS akan pincang ketika menjamu PSLS Lhokseumawe. Kondisi itu bakal diperparah dengan bakal absennya  Faisal Azmi akibat kartu merah yang diterima ketika melawan PSSB.

Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa menilai kondisi ini sangat mengkhawatirkan. Terlebih PSLS merupakan lawan berat. “Kalau melawan PSLS pemain masih cedera bisa gawat,” kata Benny kemarin.

Benny juga bersyukur Gaston Castano sudah bisa diturunkan melawan PSLS karena hukuman kartu merahnya sudah berakhir. Kondisi ini tentu menguntungkan sebab PSMS butuh tukang gedor mumpuni di lini depan.
Soal cedera pemain, tim dokter PSMS sudah dikoordinasikan untuk segera merawat pemain cedera.  “Kami sudah berkoordinasi dengan dokter tim untuk mengecek kondisi pemain. Kalau memang parah, sebaiknya diboyong ke Rumah Sakit Putri Hijau,” sambung Benny.

Roriwansyah Pane, dokter tim menjelaskan perawatan para pemain cedera sejauh ini cukup baik. Ada asa tinggi, kalau seluruhnya bisa pulih tepat waktu. Maka itu, konsultasi dengan dokter spesialis juga akan digeber untuk memaksimalkan pemulihan. “Saya rasa Novi, Mahadi dan Ade tidak begitu parah karena cedera mereka akibat benturan,” kata Rori.

Bagaimana dengan Zulkarnaen? Tampaknya cedera mantan kapten PSMS ini cukup parah. Hal itu diperparah dengan psikologis pemain yang baru saja kehilangan ayah kandungnya itu. Selain itu, Zul lebih senang melakukan terapi pemulihan sendiri.

“Zul juga akan kami pantau lagi. Dia bilang dia terapi pribadi, tapi saya lihat perkembangannya belum begitu kelihatan. Bisa saja ia masih trauma karena ayahnya baru meninggal,” pungkas Roriwansyah. (ful)

Gara-gara Ular dalam Lubang

Hati-hati merogoh lubang di kedalaman air. Awas tangan dipatuk ular. Seperti yang dialami, Lukman Manulang (35), warga Paluh Kutau. Gara-gara ingin menangkap ikan gabus yang masuk ke dalam lubang, Lukman harus mendapat
perawatan intensif. Tangannya mengalami pembengkakan karena dipatuk ular yang belum diketahui jenisnya.
Informasi yang dihimpun wartawan koran ini, Minggu (6/3), di RSU Pirngadi menyebutkan, seperti biasanya kala hari Minggu Lukman selalu pergi memancing ikan gabus di sawah, tak jauh dari rumahnya. Ketika baru tiba di lokasi memancing, Lukman dibuat gembira dengan lompatan seekor ikan gabus berukuran lumayan. Mata kail belum dilemparkan, ikan sudah menyambutnya.

Lukman pun bertambah semangat, saat melihat ikan gabus tadi masuk ke dalam lubang di kedalaman air di pematang. Dia segera meletakkan joran pancingnya. Perlahan dia memasukkan tangan kirinya ke dalam lubang untuk menangkap ikan gabus tersebut. Beberapa saat kemudian diapun menjerit, terkejut juga kesakitan. Ujung jari tengahnya dipatuk ular. Dia sendiri belum sempat mengidentifikasi jenis ular tersebut, karena binatang itu langsung kabur usai mematuknya. “Aku nggak tahu di dalam lubang itu ada ularnya,” kata Lukman kepada wartawan koran ini.
Lukman yang panik kemudian berlari pulang. Oleh keluarganya dia dibawa ke dukun kampung. Bukannya sembuh, tangan kirinya bengkak dan membiru hingga siku. Sakitnya juga bukan kepalang. Khawatir terjadi hal-hal yang tak diinginkan, Lukman kemudian dilarikan ke RSUD Pirngadi Medan. “Sebelum saya kesini sempat dibawa ke dukun kampung untuk mengeluarkan bisanya, namun tak sembuh juga,” kata Lukman.

Usai dilakukan tindakan medis, Lukman hingga kemarin petang masih dirawat intensif di ruang ICU. Jarum infus pun masih terlihat menggantung. (mag-7)

Sampah Menumpuk Rahudman Marah, Kadis Kebersihan Ngeluh

MEDAN-Tumpukan sampah masih saja terlihat di sejumlah kawasan di Kota Medan. Salah satu yang terlihat langsung oleh Wali Kota Medan Rahudman Harahap adalah tumpukan sampah di seputaran Jalan A Rivai, minggu (6/3)n
Tumpukan sampah itu persis di depan rumah warga dan di depan bank swasta.

melihat itu Rahudman berang. Menurutnya, dengan kondisi itu membuat Medan menjadi tidak asri. Rahudman sempat memarahi Camat Medan Polonia, Ali Nafiah, agar segera membersihkan tumpukan sampah itu. Apalagi, area Jalan A Rivai itu merupakan kawasan inti kota.

Camat Medan Polonia, Ali Nafiah, yang dikonfirmasi wartawan koran ini malah melemparkan persoalan ini kepada Kepala Dinas Kebersihan Kota Medan, Pardamean Siregar. “Hampir setiap hari saya kontak ke Dinas Kebersihan, tapi tidak pernah ditanggapi,” katanya.

Mendengar pernyataan itu, Kepala Dinas Kebersihan Pardamean Siregar pun membela diri. Menurutnya, dia sudah bekerja semaksimal mungkin. “Tengok saja nanti siang, itu pasti sudah bersih. Nggak ada lagi sampah di situ,” tandasnya.

Permasalah sampah juga bukan hanya di situ saja, tumpukan sampah juga terlihat menggunung di sepanjang bantaran Sei Denai. Sampai-sampai warga harus membuangnya ke sungai agar tak menimbulkan bau busuk.
Mengenai hal itu, Pardamean Siregar juga berdalih, pihaknya sudah bekerja maksimal. “Kita sudah membagi petugas dari pagi sampai malam, dari malam sampai pagi. Jadi, semua sudah dibersihkan,” jawabnya.

Bahkan Pardamean Siregar juga mengaku, masih terjadi penumpukan sampah di seputaran Pajak Kemiri Simpang Limun. Dengan kenyataan masih banyaknya sampah yang belum terangkut, membuat Pardamean mengeluh dengan kekurangan tenaga honorer pengangkut sampah. Selama ini, jumlah tenaga honorer pengangkut sampah yang ada masih sekitar 1.200 orang. Sementara yang dibutuhkan adalah sebanyak 1.500 orang.

“Di Medan ini, sampah setiap harinya sebanyak 1.5 ton kubik. Sementara tenaga honorer pengangkut sampah kita hanya 1.200 orang. Kita membutuhkan tambahan, diperkirakan 300 orang lagi. Dalam jangka waktu dekat ini, kita akan rekrut 300 orang itu. Jadi, dengan 1.500 tenaga tersebut penanganan sampah di Medan bisa lebih maksimal,” bebernya.

Terkait saling salah menyalahkan antara Camat Medan Polonia Medan Ali Nafiah dan Kadis Kebersihan Kota Medan Pardamean Siregar, Wali Kota Medan Rahudman Harahap meminta kepada kedua belah pihak untuk saling berkoordinasi.

“Jangan saling melempar bola. Tugas untuk mengawasi sampah adalah camat, lurah dan keplingnya. Yang mengangkut adalah Dinas Kebersihan. Jadi, harus saling koordinasi,” pungkas Rahudman.(ari)

Sukseskan Visit Medan Year 2012

Dalam rangka menyambut Medan Visit Year 2012, Pemko Medan dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Medan telah mempersiapkan segala hal untuk menyukseskan even tersebut. Apa-apa saja yang telah dipersiapkan? Berikut petikan wawancara wartawan koran ini, Ari Sisworo, dengan Kadisbudpar Pemko Medan, Busral Manan. Berikut petikannya.

Sebenarnya apa itu Visit Medan Year 2012?

Visit Medan Year 2012 adalah sebuah even yang bertujuan untuk meningkatkan dunia pariwisata di Kota Medan. Even ini sendiri merupakan sebuah refleksi dari arahan Wali Kota Medan yang menyatakan tahun 2012 merupakan Tahun Kunjungan ke Kota Medan. Ini juga sebagai tindak lanjut dari penghargaan yang diterima Kota Medan Tahun 2010 lalu. Dimana Kota Medan terpilih sebagai The Most Favourite City atau Kota Tujuan Wisata Terfavorit serta Medan juga terpilih sebagai The Best Service City atau kota dengan pelayanan terbaik. Saat itu, penghargaan diserahkan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI kepada Wali Kota Medan di Grand Studio, Metro TV, Jakarta 2 Desember 2010 lalu.

Apa Latar Belakang Visit Medan Year 2012?

Latar belakang Visit Medan Year 2012 tidak terlepas dari even skala nasional dengan istilah Tahun Kunjungan sejak 2008 lalu. Even tersebut merupakan pencanangan dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI dengan slogan Visit Indonesia Year 2008. Pencanangan Visit Medan Year 2008 lalu mengambil momentum peringatan 100 tahun Kebangkitan Nasional. Visit Medan Year dijadikan sebagai tonggak kebangkitan pariwisata di Indonesia dengan mengoptimalkan promosi pariwisata di dalam dan luar negeri, guna menarik sebanyak-banyaknya wisatawan ke dalam negeri. Inilah yang diadopsi pada Visit Medan Year 2012 yang kita canangkan. Dengan digelarnya even tersebut nantinya, diharapkan akan mampu menambah kunjungan wisatawan ke Medan.

Langkah pertama yang akan kita lakukan?

Ada beberapa langkah yang telah kita laksanakan. Di antaranya, Medan saat ini tengah mencari jargon atau branding baru untuk pariwisata. Kita ketahui, Indonesia memiliki jargon Wonderful Indonesia. Thailand punya branding Amazing Thailand, India memiliki Incredible India, Malaysia dengan Malaysia Truli Asia. Jargon pariwisata juga telah dimiliki oleh beberapa kota di Indonesia antara lain, Jakarta dengan Enjoy Jakarta-nya, Bali dengan Shanti Shanti Shanti, Surabaya dengan Sparkling Surabaya, Bandung dengan Everlasting Beauty, Jogjakarta dengan Never Ending Asia dan Solo dengan The Spirit Of Java. Untuk Medan, masih dalam pencarian nama. Namun, kita targetkan branding atau jargonnya akan di Launching saat Launching Visit Medan Year 2012 oleh Wali Kota Medan pada Bulan Juni 2011 mendatang.

Selain itu, langkah lainnya untuk mendukung kegiatan Visit Medan Year 2012 yang telah dilakukan?

Langkah lainnya adalah melakukan koordinasi dengan para pimpinan atau general manager hotel berbintang yang ada di Medan beberapa waktu lalu di Hotel Grand Aston. Dalam kegiatan itu, juga dilaksanakan sosialisasi terhadap program Visit Medan Year 2012. Langkah lainnya, kita juga berupaya untuk merealisasikan adanya Medan Convention Center (MCC) yang juga merupakan arahan dari Wali Kota Medan.

Sudah sejauh mana rencana pembangunan MCC ini?

Keberadaan MCC ini memang, cukup strategis. Kita ketahui, MCC ini merupakan sebuah hall atau gedung yang bertaraf internasional dengan segala fasilitas dan kelengkapan yang ada di dalamnya. Di Jakarta sudah ada Jakarta Convention Center (JCC). Kita berharap, MCC ini bisa seperti JCC. Jadi, segala even berskala nasional dan internasional bisa digelar di MCC tersebut. Saat ini, kita masih dalam tahap mencari lokasi atau lahan yang refresentatif untuk pembangunan MCC tersebut. Setelah itu, mungkin akan dilakukan langkah-langkah selanjutnya seperti mencari investor dan lainnya. (*)

Launching Sophie Martin Medan Mall

Buah Dari Ketekunan

Sophie Martin Paris hadir di Lantai I Medan Mall. Sederet acara pun digelar untuk meramaikan launching outlet tersebut. Di antara seabrek acara, Fun Aerobic yang paling seru. Ratusan member pun bergoyang ria bersama dalam komando Vicky Burky.

Acara yang digelar perusahaan penyedia perlengkapan kaum Hawa dari fashion hingga aksesoris itu memang tergolong tak biasa. Pasalnya hampir tak pernah ada di Medan, senam massal yang digelar di atrium plaza. Para member dan pengunjung pusat perbelanjaan itupun dibuat heboh. Apalagi saat Vicky Burky menggebern dengan iringan house music dan irama dangdut.

Tak cuma memberi komando, Vicky juga berinteraksi langsung dengan para member. Beberapa kali dia menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. “Aerobik itu merupakan gerakan menjaga Kesehatan dan membugarkan diri,” katanya.

Selain Fun Aerobic, lauching outlet juga diramaikan dengan Perforamance Gendang Gondang serta Tarian Tortor sebagai seremoni acara ini. Juga diramaikan dengan Talk Show Live Healty Be Happy bersama Dr Jacques. Kemudian juga ditampilkan 20 Finalis Model Competition serta Dance Competition, Fashion Show hingga sejumlah games menarik.

Acara ini dihadiri langsung Mr Mathieu Chassang, General Manager Sophie Martin Paris dari Perancis. Dia juga sekaligus memberikan hadiah kepada Wisda Yeni berupa satu Unit Mobil Toyota Yaris sebagai Agen member Sophie Martin Paris dengan 20.000 jaringan member seindonesia.

“Saya tekun membangun jaringan dari nol sampai sekarang mempunyai 20 ribu lebih jaringan member. Saya bangga lauching outlet ini dihadiri langsung oleh Mr Mathieu Chassang dari Paris. Dengan ketekunan serta mengikuti prosedur penjualan, saya diberi kesempatan memiliki Toyota Yaris. Acara ini saya sendiri yang selenggarakan untuk memanjakan para member setia Sophie Martin,” ujarnya kepada wartawan koran ini. (mag-7)

Jabatan Itu tak Panjang….

Amuk Wali Kota kepada Kadishub Medan

MEDAN KOTA-Amuk Wali Kota Medan, Rahudman Harahap, Kepada Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Pemko Medan, Syarif Armansyah Harahap, akhir pekan lalu jadi perbincangan serius sejumlah pihak. Pernyataan Rahudman yang menilai Bob-panggilan akrab Syarif Armansyah-tidak becus berkerja bisa dibuktikan dengan kemacetan di sejumlah titik di Kota Medan, termasuk di depan Kantor Dishub Medan, Jalan Yos Sudarso.

Rahudman yang dikonfirmasi kembali terkait persoalan itu, Minggu (6/3), mengaku belum bisa mengomentarinya. Wartawan koran inipun akhirnya meminta penjelasan Sekda Medan, Syaiful Bahri. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, akhir pekan lalu Rahudman sempat dibuat naik darah oleh Syarif Armansyah. Saat itu Syarif terlambat ikut rapat persiapan MTQ yang tengah membahas soal pengaturan lalulintas saat acara itu digelar. Rahudman pun sempat bicara keras. Pasalnya, sempat terjebak kemacetan di depan Kantor Dishub Medan.

Kemacetan di Medan masih menjadi persoalan yang belum teratasi. Solusi yang dilakukan Dishub baru sebatas rekayasa lalulintas, mengubah tujuh arus jalan. Namun solusi itu hingga saat ini belum bisa mengatasi tingkat kemacetan. Buktinya, kemacetan masih saja terjadi seperti di Jalan Pulau Penang menuju Jalan Ahmad Yani VII-Jalan Perdana dan Jalan Hindu. Penumpukan jumlah kendaraan juga kerap terjadi di sepanjang Jalan Raden Saleh, tepatnya di dekat Hotel Grand Aston Medan. Begitu pula yang terjadi di sepanjang Jalan S Parman Medan, tepatnya mulai Jalan S Parman-simpang Jalan Kejaksaan hingga dekat Patung Guru Patimpus terus ke arah Jalan Kapten Maulana Lubis. Ini merupakan tugas besar Kadishub, Syarif Armansyah. “Sudah ada perubahan arus tahap I, namun belum memberikan dampak yang maksimal dalam mengatasi kemacetan. Sekarang dengar-dengar ada rencana perubahan arus tahap II, tapi sepertinya belum ada kajian ke arah sana,” kata pengamat Tata Kota Medan, Abdul Rahim, kepada wartawan koran ini.

Dijelaskannya, rencana perubahan arus yang kedua diharapkan dilakukan setelah ada kajian yang matang. Karena perubahan arus yang pertama, terkesan dilaksanakan sembarangan, tanpa kajian yang matang. Kebijakan itu dilakukan tanpa melihat perkembangan angkutan kota (angkot), tidak mempertimbangkan kondisi infrastrukstur jalan dan lainnya.

“Seharusnya Dinas Perhubungan memasukkan rencana-rencana rekayasa lalulintas yang telah melalui kajian ilmiah dan akademis ke Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang wilayah. Agar, semua yang direncanakan bisa dipetakan. Ini adalah rencana jangka panjang. Jadi, tidak berpikiran untuk sementara waktu saja. Buktinya, perubahan arus yang pertama itu tidak melalui kajian yang mendalam adalah masih adanya penumpukan volume kendaraan, dan terjadi kemacetan di Jalan Ahmad Yani VII, Perdana dan Jalan Hindu. Jadi, Kepala Dinas yang baru harus benar-benar mampu merancang itu,” tegasnya.

Abdul Rahim menyatakan, Syarif Armansyah, juga harus menjadi pribadi yang terbuka. Harus membangun sinergitas dengan semua pihak, termasuk kepada media dan menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. “Kepala Dinas itu kan pejabat publik, jadi masyarakat berhak mengetahuinya terutama kebijakan atau ide-ide yang akan dijalankannya. Kalau seorang Kepala Dinas tertutup dengan masyarakat, apalagi dengan media, saya pikir jabatan itu tidak akan panjang,” tegasnya.

Terkait hal itu, pengamat tata kota lainnya, Rafriandi Nasution menuturkan, berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional, pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran untuk setiap kota metropolitan termasuk Medan untuk menyegerakan angkutan massal sejenis bus way dan lainnya, paling lambat 2012. Untuk itu Pemko melalui Dinas Perhubungannya harus membicarakan secara serius berkaitan program sharing yang tertampung di APBD Kota Medan dan mengajukan ke pemerintah pusat, baik program, anggaran dan pelaksanaannya. “Sekarang yang jadi pertanyaan adalah apakah Pemko melalui Dinas Perhubungan Medan sudah melakukan langkah-langkah tersebut?” tanya Rafriandi.

Menanggapi hal itu, Sekda Medan, Syaiful Bahri pun memberikan menjelaskan. Menurutnya, perubahan arus tahap satu memang belum maksimal, masih terlihat ada kemacetan di beberapa titik, tapi tidak secara keseluruhan. Maka dari itu, diharapkan Kepala Dinas Perhubungan Medan untuk melakukan evaluasi dan kajian ulang, sebelum dioperasikannya perubahan arus tahap II. “Memang rencananya perubahan arus Tahap II dilaksanakan tahun ini. Bulan Maret ini akan ada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang), kita akan lihat di Musrembang itu apakah nanti akan bisa dilaksanakan perubahan arus itu atau tidak,” tukasnya. (ari)

Untuk Apa Pertahankan Syaiful Syafri…

Bola Panas Silpa Disdik Sumut Rp56 Miliar

GEDUNG DEWAN-Persoalan sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut sebesar Rp56 miliar lebih, masih jadi bola panas di DPRD Sumut. Bahkan Komisi E mendesak pim pinan tertinggi di Pemrovsu untuk mengevaluasi Kadisdik Sumut, Syaiful Safri, yang dinilai gagal menjalankan tugasnya.

“Kelebihan Silpa Rp56 miliar di Disdik Sumut menjadi tolok ukur Bagi Komisi E kepada Ba dan Anggaran DPRD Sumut dan pimpinan dewan, un tuk melakukan evaluasi terhadap kinerja kadis itu. Dan tidak mustahil, Komisi E juga bisa merekomendasikan pengevaluasian terhadap pimpinan pemerintahan tertinggi Pemprov,” ujar anggota Komisi E DPRD Sumut, Richard Eddy M Lingga kepada wartawan koran ini, Minggu (6/3).

Untuk ke arah sana, lanjutnya, Komisi E DPRD Sumut meminta laporan detil dari Dinas Pendidikan Sumut terkait penggunaan anggaran.

“DPRD Sumut berhak meminta itu,” ungkapnya. Dikatakannya, keberadaan Silpa Rp56 miliar juga dikhawatirkan dialokasikan di triwulan keempat tahun anggaran. Namun alasan yang diberikan Syaiful Syafri saat dipanggil Komisi E,  di masa itu pihaknya tidak ada kegiatan. “Siapa tahu, Silpa itu di Tri Wulan IV. Tapi tidak dilaporkan,” tegasnya.
Desakan evaluasi juga dilontarkan oleh anggota Komisi E DPRD Sumut lainnya, yakni Siti Aminah. Srikandi Fraksi PKS DPRD Sumut ini menyatakan, keberadaan Silpa itu kuat dugaan adanya indikasi ketidakmampuan Kepala Disdik Sumut menyalurkan anggaran. Buktinya, selama ini tidak ada program dari Disdik Sumut yang memberi ruang pendidikan bagi rakyat miskin.

“Keberadaan Silpa itu, menandakan Kepala Disdik tidak mampu menggunakan anggaran. Kita lihat, sejauh ini program Disdik juga tidak pernah memuaskan masyarakat. Ini bisa dijadikan bahan bagi Pemprovsu untuk melakukan evaluasi. Kalau (Syaiful Syafri, Red) tidak mampu, untuk apa dipertahankan,” tukasnya.
Hal senada juga diungkapkan anggota Komisi E dari Fraksi Demokrat, Sopar Siburian. Secara detil Sopar menjelaskan, keberadaan Silpa ini memberi ruang adanya program-program yang ditutupi. Artinya, bukan tidak mungkin ada yang tidak seusai aturan dan sebagainya. Maka dari itu, Kepala Disdik Sumut akan dipanggil oleh Pansus Pendidikan Sumut untuk mempertanggungjawabkan anggaran yang telah dipakai tersebut.

“Kita mempertanyakan Silpa itu kenapa bisa terjadi. Bagaimana pula dengan APBD 2011 ini. Setahu saya, APBD 2011 lebih kecil dari APBD 2010, nah ini menandakan Disdik Sumut dan khususnya kadisnya tidak mampu merefresentasikan program-program pendidikan. Padahal seharusnya, masalah pendidikan ini adalah yang vital sesuai dengan visi misi kepala daerah Sumut yakni, Tidak Lapar, Tidak Bodoh dan Tidak Sakit. Dengan ketidakmampuan ini, menjadi satu pertimbangan apakah kadisnya akan dipertahankan atau dievaluasi,” tuntasnya. (ari)

Car Free Day Monoton

MEDAN POLONIA-Car Free Day ketiga dalam tahun ini dan kali kedua yang digelar di Jalan Sudirman, Minggu (6/3), sepi peminat. Pantauan wartawan koran ini, area yang dipadati pengunjung hanya dari depan Rumah Dinas Pangdam I BB, Leonardus Siegers, hingga persimpangan Jalan Sudirman-Diponegoro. Sedangkan pada penyelengaraan Car Free Day Februari lalu, pengunjung terlihat lebih padat hingga ke depan Hotel Polonia Medan.

Terkait sepinya gelaran Car Free Day kedua di Jalan Sudirman tersebut, menurut sejumlah pengunjung dikarenakan acara yang digelar setiap penyelenggaraan terkesan monoton.

Diketahui, kegiatan yang digelar di Car Free Day hanya itu-itu saja. Senam pagi, atraksi sepeda, tari-tarian dan sebagainya. Tidak ada agenda lainnya, yang lebih menarik perhatian. Malah, pengunjung yang notabene mayoritas PNS di jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Medan, juga terkesan terpaksa.

“PNS-PNS ini kayaknya terpaksa ikut Car Free Day ini. Sekarang pun sudah banyak yang malas. Buktinya, sekarang lebih sepi dari yang bulan lalu. Ini karena acaranya monoton, itu-itu saja. Coba kalau panitia Car Free Day mendatangkan artis, mungkin lebih fresh lagi,” ujar Jon Ris, salah seorang pengunjung.

Sementara itu, Wali Kota Medan Rahudman Harahap ternyata memberikan pengakuan berbeda. Menurutnya, even Car Free Day yang digelar kemarin, tetap diminati warga dan para PNS di Pemko Medan. “Masyarakat tetap antusias mengikuti kegiatan ini. Malah ada permintaan masyarakat, kegiatan Car Free Day ini tidak hanya digelar sekali dalam satu bulan, tapi bisa digelar sekali dalam dua minggu,” ujarnya.

Orang nomor satu di Pemko Medan ini menyatakan, dikarenakan keantusiasan masyarakat ini, maka ada rencana Car Free Day nantinya diadakan di sejumlah lokasi berbeda. Rencananya, lokasi yang dipilih untuk gelaran Car Free Day selanjutnya adalah di kawasan Lapangan Merdeka Medan.

“Dan Kalau perlu, lokasinya tidak hanya di Jalan Sudirman. Kemungkinan nanti Lapangan Merdeka Medan sebagai kawasan Heritage Kota Medan nantinya akan kita kemas menjadi lokasi atau agenda Car Free Day. Ini akan kita koordinasikan dengan Dirlantas, karena Lapangan Merdeka itu kan lokasi yang padat,” katanya.
Ditambahkan Rahudman, dalam penyelenggaraan Car Free Day ke depan, akan didukung oleh Pelindo. “Pelindo sudah menawarkan berbagai fasilitas, juga Coca Cola dan sebagainya,” ungkapnya. (ari)