24 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 15536

JK: Nurdin Sebenarnya tak Mau Maju Lagi

Tudingan bahwa kongres PSSI di Pekanbaru bisa melanggengkan posisi Nurdin Halid sebagai Ketua Umum PSSI, coba ditampik Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menurut Kalla, Nurdin secara pribadi sudah menyampaikan keinginannya untuk tidak maju kembali sebagai tokoh puncak di organisasi sepakbola Indonesia itu.

“Nurdin itu sudah ngomong sama saya, bahwa dia cenderung tak mau maju lagi,” kata Kalla kepada wartawan.
Nurdin menyampaikan hal itu kepadanya melalui telepon. Nurdin sadar tidak mungkin lagi menjadi Ketua Umum PSSI karena terganjal aturan FIFA . “Sekiranya kongres di Pekanbaru itu diselenggarakan secara teratur, saya pikir selesai sudah,” ujar Kalla. (bay/jpnn)

Menegpora: NH Seperti Kadhafi Kecil

Dalam konflik antara Menegpora Andi Alfian Mallarangeng dengan Ketua Umum PSSI Nurdin Halid (NH), akhir-akhir ini, Menegpora ‘menang angin’ menyusul gagal berlangsungnya kongres PSSI di Riau. Andi dalam kuliah umum di Universitas Pesantren Darul Ulum (Unipdu), Rejoso Peterongan, jombang Jawa Timur, secara implisit ia menyampaikan, konflik yang terjadi ada kaitannya dengan jalannya demokrasi. “Ini agar demokratisasi di Indonesia terus berjalan,” kata alumnus UGM ini.

Andi mengibaratkan, Nurdin Halid laiknya Muammar Khadafi, presiden Libya, yang ngotot mempertahankan kekuasaan. “Bisa disebut Khadafi kecil,” ucapnya.

Nurdin juga dianggap tak bisa meniru langkah mantan Presiden Habibie, ketika laporan pertanggungjawabannya ditolak MPR, saat reformasi tahun 2000 lalu. Begitu LPj ditolak, Habibie tak mau mencalonkan lagi. Lalu, muncul Gus Dur yang mampu diterima banyak pihak. “Ini kalau terjadi di PSSI, selesai sudah (tak ada konflik berkepanjangan),” jelasnya.
Terkait rencana kongres PSSI di Surabaya, Andi mengaku telah berkoordinasi dengan FIFA. “Jika positif, kongres tinggal dilaksanakan,” tegasnya. Tapi, jika tak mendapat tanggapan positif, Andi mengaku tinggal membuat kongres baru lagi. Kongres di Surabaya rencananya diadakan 78 pemilik suara. (fen/lal/yr/jpnn)

Terbitkan Buku Cinta

JAKARTA – Meski masih dalam perawatan dokter di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, wartawan senior Rosihan Anwar masih sempat menceritakan kisah cintanya dengan Siti Zuraidah di zaman revolusi, kepada Wakil Presiden Boediono yang membesuknya.

“Rosihan menceritakan rencana penerbitan buku kisah cintanya dengan istri, Siti Zuraidah, di zaman revolusi,” ujar Juru Bicara Wapres, Yopie Hidayat, di Jakarta, Rabu (30/3).

Buku itu menceritakan hubungan cinta Rosihan di Jakarta dengan istri yang jadi penyiar radio di Yogyakarta. Selama 30 menit, Rosihan menceritakan rencana penerbitan buku itu. Roman percintaan berlatar Indonesia di masa revolusi, jelang kemerdekaan yang saat itu terpisah dengan istrinya. Rosihan dirawat di rumah sakit sejak 7 Maret 2011 dan sudah menjalani operasi pembuluh jantung, Kamis (24/3) lalu.(fas/jpnn)

Promosi Dihapus , Harga Tiket Pesawat Naik 10 Persen

JAKARTA – Bagi Anda yang punya rencana bepergian dengan pesawat terbang harus siap merogoh kocek lebih dalam. Sebab, maskapai penerbangan mulai menaikkan harga tiket pesawat. Keputusan sulit itu harus diambil karena harga bahan bakar pesawat (avtur) terus naik.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan, naiknya harga minyak membuat beban biaya bahan bakar ikut naik. ’’Karena itu, harga tiket kami sesuaikan. Salah satu caranya, memangkas tiket promosi,’’ ujarnya di Kantor Kementerian BUMN kemarin (30/3).
Menurut Emirsyah, program-program tiket promosi berharga murah yang selama ini diberlakukan untuk rute domestik kini tidak bisa lagi diberikan. ’’Jadi, untuk sub classes (tiket dengan harga terbawah, Red), kami naikkan 5 hingga 10 persen,’’ katanya.

Emirsyah menerangkan, setiap maskapai penerbangan mengelompokkan harga tiket melalui mekanisme kelas-kelas. Mulai kelas termurah, sedang, hingga kelas termahal. ’’Nah, di Garuda, tiket promosi untuk sub classes itu porsinya sekitar 10 hingga 15 persen dari total tiket yang dijual. Jadi, tiket itulah yang harganya dinaikkan,’’ jelasnya.
Direktur Pemasaran dan Penjualan PT Garuda Indonesia Arif Wibowo menambahkan, alasan harga tiket sub classes dinaikkan karena beban biaya avtur sudah tidak bisa di-cover dengan harga lama. ’’Dengan harga minyak di atas USD 100 per barel, kontribusi avtur terhadap biaya operasi sudah lebih dari 30 persen. Padahal, kalau harga minyak di bawah USD 100 per barel, kontribusinya hanya sekitar 20 persen. Karena itu, untuk rute luar negeri, fuel surcharge sudah kami naikkan,’’ terangnya.

Strategi memangkas tiket promosi juga diterapkan oleh maskapai lain. Secara terpisah, Juru Bicara Sriwijaya Air Agus Soedjono mengatakan, maskapai kini memang dihadapkan pada pilihan sulit. ’’Biaya terus meningkat seiring tingginya harga avtur, tapi sulit juga kalau harus menaikkan harga tiket karena bakal memberatkan konsumen. Karena itu, solusinya, tiket promosi untuk beberapa rute tertentu kami kurangi,’’ ujarnya.
Adapun Manajer Humas Batavia Air Eddy Haryanto mengatakan, untuk menyiasati tingginya harga avtur, saat ini pihaknya tidak lagi menjual tiket dengan kelas harga termurah yang biasanya diberikan kepada instansi tertentu yang sudah menjalin kerja sama. ’’Saat ini penjualan tiket termurah sementara kami hentikan,’’ katanya.  (owi/c10/kim/jpnn)

Umar Patek Ditangkap, Kemenlu Bungkam

JAKARTA-Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) lepas tangan soal kabar tertangkapnya buronan terorisme, Umar Patek oleh Kepolisian Pakistan. “Soal ini, saya tidak bisa konfirmasi,” ujar Jurubicara Kemenlu Michael Tenne saat dihubungi JPNN, Rabu (30/3).

Seperti yang dikutip dari news.com.au, Buronan teroris paling top Indonesia, Umar Patek yang diburu oleh aparat keamanan Indonesia, Filipina, Australia, dan Amerika Serikat (AS) telah ditahan di Pakistan sejak 2 Maret 2011. Ia dituduh terlibat Bom Bali I pada tahun 2002 dan menewaskan 202 orang, 88 diantaranya menewaskan warga Australia.
Karena susahnya memburu Umar Patek, pemerintah AS berjanji akan memberikan reward sebesar USD 1 juta kepada siapapun yang dapat menangkap Umar Patek.

Patek terlibat dalam serangan Bom Bali I dengan target Sari Club dan Paddy’s Bar di Kuta, Bali. 202 orang tewas dalam kejadian itu, 88 di antaranya warga negara Australia. Patek diburu oleh aparat keamanan Indonesia, Filipina, Australia, dan AS. Kepalanya dihargai 1 juta dolar AS.

Umar Patek ditengarai sebagai komandan lapangan pelatihan Jamaah Islamiyah di Mindanao, Filipina. Noordin M Top, yang berhasil dilumpuhkan Densus 88 beberapa waktu lalu, pernah jadi muridnya.

Namun, belum ada konfirmasi resmi dari Kepolisian Indonesia mengenai kabar penangkapan Umar Patek ini.(arp/jpnn)

Hati-hati, Raskin di Sumut Bisa Sebabkan Kanker

Banyak Mengandung Jamur Aflatoksin

JAKARTA-Jangan anggap enteng bila menemukan kualitas beras miskin (raskin) berjamur dan berkualitas jelek. bila sudah berwarna kekuning-kuningan, bisa dipastikan beras mengandung jamur aflatoksin. jamur ini.

Anggota DPD RI asal Gorontalo, Budi Doku mengatakan, DPD telah melakukan penelitian di seluruh daerah atas kualitas raskin. Menurutnya, didapati di beberapa daerah raskinnya berjamur dan berkutu. “Seperti di Sumut yang berasnya mengandung unsur yang dapat mengakibatkan munculnya jamur aflatoksin,” kata Doku dalam rapat kerja Komite II dengan Bulog, Rabu (30/3).

Doku yang juga seorang dokter mengatakan, beras yang tak lagi berwarna putih dan telah hitam atau kekuning-kuningan pasti telah berjamur aflatoksin. “Belum lama ini saya ke Taiwan dan di sana Menteri Luar Negeri Taiwan memamerkan berasnya yang putih bersih. Kata Menlu, bila sudah berwarna lain pasti sudah berjamur aflatoksin,” jelasnya.

Tidak sedikit masyarakat yang menganggap sepele rendahnya kualitas beras Raskin berjamur. Padahal, jika beras berjamur aflatoksin itu dikonsumsi dalam jumlah banyak dengan intensitas tinggi, besar kemungkinan pengkonsumsinya terkena afatoksikosis atau keracunan akibat afaltoksin yang bisa menimbulkan sirosis yang menjadi benih terjadinya kanker hati. Kalau sudah terjangkiti, bisa menyebabkan meninggal dunia.
Budi Doku  mengatakan, sering raskin disiasati oknum tak bertanggung jawab agar terlihat baik. “Di Bali didapati raskin yang sudah berwarna hitam dan kekuning-kuningan dicampur tepung agar terlihat putih,” ujar Doku yang bertindak sebagai pimpinan raker.

Selain beras, kacang-kacangan juga rentan terkena jamur aflatoksin. Pada kacang tanah yang terkena aflatoksin, bias dibedakan dari warna butirannya yang tidak cerah atau agak buram. Sedang yang baik-tergantung jenis varietas-isinya berwarna merah jambu dan coklat.

Hafid Ashrom, anggota DPD asal Yogyakarta menambahkan, kualitas raskin dari Bulog memang jelek. “Berwarna kuning dan berkutu. Mestinya tak seperti itu karena Bulog kan sebelumnya seleksi beras tersebut. Ini tak hanya terjadi diraskin, beras lain juga Ini juga tak hanya di raskin,” katanya.
Parlindungan Purba, anggota DPD RI asal Sumut menambahkan, “Banyak yang disalurkan kepada yang tak berhak. Mestinya bulog ikut memastikan raskin sampai ke tangan yang layak menerima,” paparnya. (sto/jpnn)

Satu Tahun Lampu Jalan Padam

081264678xxx

Bagaimana Pak, lampu penerangan jalan di Jalan Budi Luhur sudah hampir satu tahun padam. Kami sudah melaporkannya ke lurah, bahkan secara tertulis sudah kami sampaikan ke Dinas Pertamanan Kota Medan. Namun hasilnya nol besar.

081375857xxx

Pak, kami sudah bayar pajak lampu jalan selama 5 bulan, tapi lampu jalannya tetap mati.

Tunggu  Proses Tender

Terima kasih atas laporannya. Kami dari Dinas Pertamanan Kota Medan sedang melakukan pengecekan, sekaligus pendataan terhadap jalan-jalan yang belum memiliki lampu penerangan dan bahkan mendata lampu jalan yang rusak di Kota Medan.

Namun, yang menjadi kendala bagi kami adalah, proses tender pengadaan barang dan jasa terutama komponen-komponen lampu jalan yang masih berlangsung hingga saat ini. Kami berharap agar warga bersabar menunggu proses tender ini rampung. Kami dari Dinas Pertamanan Kota Medan berjanji akan segera memperbaiki lampu jalan yang rusak, sekaligus memasang lampu jalan yang baru yang sebelumnya belum ada fasilitas penerangan

Erwin Lubis
Kadis Pertamanan Kota Medan

Hak Masyarakat

Penerangan lampu jalan kepada masyarakatnya sudah menjadi tugas Pemko Medan dalam hal ini Dinas Pertamanan.
Ini tidak bisa ditawar-tawar dan sebagai pelayan masyarakat Dinas Pertamanan harus segera melakukannya. Tak hanya lampu jalan yang rusak dan lain sebagainya, pemasangan lampu jalan baru juga harus dilakukan Dinas Pertamanan Kota Medan.

Apalagi kita tahu bahwa setiap bulannya, masyarakat melalui pembayaran rekening listrik secara otomatis sudah membayar pajak penerangan jalan sebagai kompensasi dari penerangan.
Jadi berikan hak masyarakat untuk mendapatkan penerangan jalan di lingkungannya masing-masing.

Ahmad Arif
Anggota Komisi D DPRD Medan

Penumpang Xenia Luka Ditabrak Truk

RAYA- Sial. Kata inilah yang terlontar dari mulut Budilasman Manurung  supir Xenia BK 1525 TY yang datang dari arah Siantar membawa familinya Salma br Sinaga, saat ditabrak truk BK 8962 BQ dari arah berlawanan di Jalinsum Raya, 50 meter dari Simpang Sigodang Huta Iling, Kecamatan Raya Simalungun, Rabu (30/3).

Walau tidak ada korban jiwa, namun satu keluarga terpaksa dilarikan ke Rumah sakit  Vita Insani  guna mendapatkan perawatan lebih lanjut, sementara supir truknya melarikan diri.

Menurut keterangan Budilasman, sekitar pukul 09.00 WIB, dia diajak familinya  Salma br Sinaga warga Marubun Jaya Tanah Jawa untuk mengurus gaji pensiun PNS ke Kantor Bupati Raya dengan merental Xenia BK 1525 TY dan didampingi keluarga yang lainnya, yakni Lenni Prajawati br Manurung (28) dan Rusmina Manalu (52) keduanya warga Perumnas bt VI.

“Percis di tikungan manis tempat Kejadian Perkara (TKP) atau sekitar 50 meter dari Simpang Sigodang (bila kita dari arah Siantar) tiba-tiba truk muncul dengan kecepatan tinggi dan langsung menghantam mobil kami, hingga terbentur sampai 10 meter dan kandas di darainase (saluran air) jalan,” katanya.

Aparat  Polantas dari Polsek Raya Brigadir W Simatupang di TKP membenarkan kejadian sembari membuat olah TKP. “Kami sudah melaporkan kejadian ini kepada pimpinan, termasuk supir truk yang melarikan diri setelah menghantam Xenia ini, sementara para korban luka-luka sudah dilarikan ke rumah sakit Vita Insani, guna mendapatkan perawatan lebih lanjut dan kedua kenderaan ini akan kita tarik langsung ke Polres Simalungun, sekaligus melakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya. (jst/smg)

Untung Menangkar Burung

Joni, Warga Tebing Tinggi

Kicau burung membuat Joni (34) menjadi nyaman. Warga Jalan Deblod Sundoro Gang Kelapa Kota Tebing Tinggi ini pun tak mau kehilangan kenyaman tersebut hingga dia berinisiatif membuat penangkaran burung. Dan, dia berhasil. Malah, inisiatif itu kini berbuah penghasilan yang lumayan.

Sejatinya, Joni yang masih keturunan Tionghoa ini mewarisi hobi orangtuanya yang rajin memelihara berbagai jenis burung dari usahanya berjualan sarapan nasi di Kota Tebing Tinggi.

Kini, berbagai jenis burung kicauan sudah dimilikinya seperti murai batu, kacer, kenari, lebet, siri-siri, celicin, colibri, dan jalak belong. Selain itu, dia juga memiliki burung lebet yang berasal dari Afrika dan burung kenari berasal dari Belanda.

Soal penangkaran, awalnya tujuan Joni adalah agar populasi burung-burung yang dilindungi itu tetap terjaga. Dan, penangkaran burung ini sudah dilakoninya sejak tahun 2007 namun selalu tidak berhasil. Baru pada 2010 penangkaran burung jenis kicauan tersebut berhasi. Ini tak lepas setelah dirinya membaca buku petunjuk dan membuang pikiran untuk menyerah. “Sudah jutaan rupiah uang kuhabiskan untuk membeli betina, namun selalu menuai kegagalan. Tapi aku tak putus asa, upaya terus kulakukan dan sekarang berhasil kutangkarkan berbagai jenis burung,” kata Joni.

Kini, penangkaran yang sudah berhasil dilakukan Joni adalah penangkaran burung murai batu, kenari dan burung lebet. Sementara harga jual untuk jenis burung kicauan ini mencapai Rp1 juta untuk pejantan murai batu dan Rp500.000 untuk betinanya. Sedangkan, jenis burung lebet dan kenari mencapai Rp500.000 per ekornya.
Untuk penjualan, kata Joni, dalam sebulan dirinya bisa meraih jutaan rupiah dari penjualan lima hingga sepuluh murai batu. Jenis burung ini memang sangat diminati pasar.

Penjualan hasil penangkaran burung ini sampai keluar Kota Tebing Tinggi seperti Medan, Kisaran, dan Pematang Siantar melalui rekan-rekan pecinta burung kicauan. Selain penagkaran burung, Joni juga melakukan penangkaran jangkrik spesial untuk pakan burung.

Dikatakan Joni, kesulitan dalam hal penangkaran ini adalah masalah perkawinan, perjodohan antara burung betina dan pejantan selalu tidak berhasil karena sang pejantan sering melakukan kekerasan terhadap sang betina. Lama-kelamaan burung mengalami stress dan mati.

Untuk usahanya, Joni membuatkan kandang dari dinding batu bata dan atap rumbia, kawat selebar dua meter kali satu meter, dan kotak sebagai sarana kandang untuk bertelur sang betina. Joni menjelaskan, masa kawin tidak membutuhkan waktu yang lama. Sekitar dua hari perkawinan, burung selanjutnya akan bertelur dan mengerami telurnya. Ya, sekitar empat belas hari telur sudah menetas dan anak burung dipindahkan ke kotak pemanas buatan. “Untuk memberikan pakan anak buruk, kita berikan pakan pelet dan harus setiap jam. Jadi, tidak bisa ditinggalkan kemana-mana. Harus kita akui, waktu kita  habis bersama burung,” kata Joni.

Untuk ekstrapuding, burung diberikan pakan tambahan seperti jangkrik, ulat bambu, ulat Hongkong, dan telur semut angkrang. Kadang burung harus dibersihkan setiap hari dan pemberian vaksin rutin setiap bulan untuk mencegah burung sakit. Masa rawan adalah pergantian musim seperti musim panas ke penghujan.”Kematian burung bisa disebabkan stress dan masuk angin, untuk mengatasi hal tersebut kita selalu mengawasi dan memberikan antibiotik,” jelas Joni.

Diharapkannya, ke depan usaha yang dilakoni sebagai sampingan ini akan terus berkembang. Mulai dari hobi memelihara burung kicauan kini berhasil menangkarkan dan mendapat bonus penghasilan pula.
“Masyarakat harus bisa menjaga kelangsungan hidup berbagai jenis burung kicauan ini. Populasinya akan tetap kita pertahankan dengan penangkaran,” pungkas Joni.  (mag-3)

Perampok Bersenpi Gasak Toko Rokok Uang Rp25 Juta Lenyap

LANGKAT- Kawanan perampok bersenjata api (senpi) beraksi kembali di Langkat. Kali ini mereka beraksi di tengah pusat pasar tradisional Stabat di Jalan Perniagaan, Kelurahan Stabat Lama, Rabu (30/3) dinihari sekira pukul 02.00 WIB.

Keterangan yang berhasil dihimpun di lokasi kejadian menyebutkan, kawanan perampok bersenpi ini, menggunakan sebuah mobil Kijang Inova warna silver dan menggunakan sepucuk senjata api laras panjang jenis AK-47 dan berhasil menggasak puluhan tim rokok senilai Rp25 juta dari dalam toko grosir milik Aiyub (33).
Kawanan perampok berjumlah empat orang ini, diketahui datang dari arah belakang pusat pasar dan tepat berhenti di depan pintu masuk toko. Tiga diantaranya membobol pintu toko dan mengambil barang berharga dan seorang lagi menggunakan sepucuk senpi bertugas berjaga diluar toko.

Usai melancarkan operasinya sekitar 30 menit, kawanan perampok ini langsung kabur dengan membawa hasil rampokannya mengarah ke Medan. Aksi kawanan perampok bersenpi ini, berlangsung di tengah guyuran hujan deras yang melanda Kota Stabat, kemarin malam.

Menurut keterangan Aiyub ketika dimintai keterangan di Mapolsek Stabat menjelaskan, aksi perampokan itu baru diketahuinya sekira pukul 03.00 WIB, setelah diberitahu penjaga malam pusat pasar. “Saya ditelepon sama penjaga malam, katanya pintu toko saya terbuka dan barusan dimasuki orang. Setelah menerima kabar itu, saya langsung keluar dan melihat pintu toko sudah terbuka,”ujarnya.

Begitu masuk ke dalam toko,lanjut dia,dirinya melihat tempat penyimpanan rokok berserakan dan laci penyimpanan uang terbuka. Beruntung, uang hasil jual beli telah dibawanya pulang, yang ada hanya uang pecahan seribu rupiah senilai Rp300 ribu. “Memang uang kontan cuma Rp300 ribu, tapi puluhan tim rokok yang diambil perampok, nilainya mencapai Rp25 juta,” ungkap Aiyub saat membuat pengaduan.

Ketika ditanya kecurigaanya, toke ikan asin ini tidak memiliki dugaan keterkaitan orang-orang di sekitarnya sebagai pelaku perampokan. “Nggak tahu siapa pelakunya, karena saat kejadian saya tidak melihat langsung dan tidak ingin menuduh,” tandasnya.

Kapolres Langkat AKBP Mardiyono ketika dikonfirmasi prihal perampokan dimaksud, pihaknya masih melakukan penyelidikan. “Masih diselidiki Polsek Stabat,” ucapnya. Ketika ditanya keterkaitan perampokan di wilayahnya dengan sejumlah perampokan lain, Kapolres belum bisa memastikan hal tersebut. “Saya belum bisa pastikan, karena  senjata yang digunakan senpi  laras panjang,  sedangkan di daerah lain jenis pistol,” tegas dia.(ndi)