27 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 15577

Semua Merek Susu Formula Diuji Ulang

JAKARTA-Pemerintah menawarkan solusi bagi publik yang resah dengan merek susu formula yang tercemar bakteri enterobacter sakazakii. Beberapa minggu kedepan, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan melakukan uji ulang semua merek susu formula dan makanan bayi yang beredar di Indonesia. Pengujian ulang dilakukan untuk meyakinkan masyarakat bahwa semua produk yang beredar di pasaran aman dikonsumsi.

“Sosialisasi  cara mengkonsumsi susu formula yang aman sudah dilakukan tapi masyarakat masih resah. Karena itu akan kami uji ulang dan hasilnya diumumkan kepada masyarakat,” ujar Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih ketika ditemui di sela acara The 2nd Billateral Meeting RI-Malaysia on Health di Hotel Gran Melia, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Jumat (25/2) kemarin.

Endang mengatakan, pengujian akan dilakukan oleh Balitbang Kemenkes bekerja sama dengan BPOM. Pengujian tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 2003-2006 silam. Karena dalam pengujian kali ini hasilnya segera dibuka kepada publik.

“Kalau hasil yang ini, diumumkan. Karena ini pengujian bukan penelitian. Penelitian sama pengujian itu beda, pengujian ini untuk memastikan makanan ini aman atau tidak. Kalau penelitian IPB kemarin bukan dalam rangka itu,” jelas Endang.(zul/jpnn)

Gebrakan Pamungkas

KLA Project Exelentia

Memasuki awal 2011, Surya 16, produk andalan PT Gudang Garam menggelar event eksklusif, berkelas dan menghibur. An Exclusif Experience With Kla Project Exelentia pun digelar
di Entrance Hotel Aston, Sabtu (25/2).

Pemilihan KLA Project sebagai bintang, menurut consumer marketing Surya 16, Oki Kristiawan menyatakan karena kemampuan Kla Project yang jeli melihat hal unik dalam hidup, kemudian menuangkannya dalam lirik puitis serta melodi yang mudah dinyanyikan.

Sementara itu, promotor konser, Heidi Yunus menyatakan, ke eksklusifan konser ini terletak pada tata panggung, di mana untuk konser ini akan menggunakan jasa show director sehingga akan meningkatkan mutu konser.

Dicky Oscar, marketing officer planner dari Entrance mengatakan, kapasitas yang seharusnya mampu menampung 1.200 orang, namun khusus untuk konser ini hanya disediakan 600 bangku untuk para Klanis.

Dari 8 kota penyelenggaraan konser ini, Medan merupakan kota terakhir. Karenanya, konser ini dibuat sedemikian rupa agar penggemar tidak kecewa.
Katon (vokalis dari Kla Project) mengaku senang dengan konser ini. Selain dapat mempromosikan album terbaru mereka, juga dapat mengenalkan kembali Kla Project yang sudah lama vakum.

Selain konser, para pengunjung juga akan disuguhi dengan kedekatan penggemar dengan para personel Kla. Membawakan 16 lagu, konser ini akan dikemas dengan ekslusif dengan menampilkan video mapping, multimedia yang dilengkapi dengan lighting serta sound system yang megah. Sedangkan untuk host dalam konser ini akan diisi promotor konser sendiri yakni Hedi Yunus.

Album terbaru Kla Project, Exelentia dalam bahasa Yunani berari kesempurnaan, karena itu album kesepuluh, setelah 10 tahun vakum menjadi sebuah kesempurnaan bagi Kla Project dalam bermusik.(mag-1/mag-9)

Tertular Cerutu dari Partner Bisnis

Izedrik Emir Moeis

Jakarta – Izedrik Emir Moeis atau lebih dikenal dengan Emir Moeis merupakan satu dari sekian politisi parlemen yang gemar mengisap cerutu. Bagaimana asal usul Emir mengisap rokok asal Kuba ini.

Emir Moeis mulai menghisap cerutu sejak 1992 saat masih menjadi dosen di Universitas Indonesia (UI). Saat itu, dia juga telah menjadi pengusaha. Aktivitas bisnisnya inilah yang menjadikan Emir mulai mengenal dengan cerutu.

“Dulu saya punya partner asal Eropa dan Brazil. Di situ saya ketularan,” akunya. Rekan bisnisnya, menurut Emir merupakan penghisap cerutu berat. Dia mengaku kerap menghisap cerutu jenis Cohiba dan Trinidad. “Dua jenis cerutu itu yang saya suka,” katanya.

Ketika ditanya soal harga cerutu yang ia isap, Emir mengaku harganya variatif. Ada yang Rp150 ribu ada pula yang Rp100 ribu per batang. “Saya sering menghisap yang Rp100 ribu,” ungkapnya. Dia mengaku, cerutu yang ia hisap mayoritas hasil pemberian orang lain alias hadiah.

Namun belakangan, Emir mengaku dua bulan terakhir mengurangi kebiasannya menghisap cerutu.
“Dua bulan terakhir ini saya batuk, sekarang mulai mengurangi,” katanya sembari menghisap cerutunya dalam-dalam. (net/jpnn)

Kepsek SD Alwasliyah akan Diperiksa

MEDAN- Polsekta Medan Area akan memeriksa Kepala Sekolah SD Al Wasliyah, Lindung Siregar terkait 14 murid yang diduga keracunan minuman akibat menenggak Super Jus, beberapa hari lalu. Sebelumnya, penyidik Polsekta Medan Area telah memeriksa dua saksi lainnya yakni Rumi Rumini (25), pemilik kantin sekolah dan Salimin (35), warga Jalan Bromo Gang Santun sebagai penitip minuman Super Jus tersebut.

Kanit Reskrim Polsekta Medan Area AKP Jonser Banjarnahor mengatakan, pihaknya akan memeriksa Kepala Sekolah SD Alwsliyah tersebut, setelah memeriksa dua Saksi lainya. “Masih kita periksa saksi-saksinya dan rencananya hari ini mau kita periksa kepala sekolahnya Drs Lindung Siregar. Kalau jadi kepseknya kita periksa, berarti sudah 3 orang saksi,” Jonser Banjarnahor kepada wartawan, Jumat (25/2) pukul 14.00 WIB.

Dikatakannya, hingga kini pihaknya masih terus melakukan upaya pengungkapan dan penyelidikan untuk mengetahui secara pasti penyebab keracunan akibat menenggak minuman berwarna tersebut oleh 15 murid SD Al Wasliyah itu ke Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Medan.

“Sampel barang bukti Super Jus yang kita amankan dan yang dicurigai mengandung racun tadi pagi sudah kita kirim ke Labfor Mabes Polri,” tuturnya.

Lanjutnya, melalui hasil pemeriksaan yang dilakukan Labfor Cabang Medan tersebut selesai, pihaknya akan melakukan tindakan tentang asal muasal minuman beracun tersebut.
Dijelaskanya, agar tidak salah melangkah dalam mengusut kasus keracunan tersebut pihaknya juga masih menunggu pelaporan dari pihak-pihak korban yang sebelumnya terkena dampak Keracunan tersebut.

“Sampai saat ini, kita masih menunggu para korban itu untuk melapor, agar kita dapat bertindak secepatnya mengungkap kasus ini, karena jika tidak ada yang dirugikan dalam persoalan ini bagaimana polisi akan mengusutnya?jangan-jangan nanti malah kita yang disalahkan, jadi agar tidak salah melangkah ada baiknya ada warga yang melapor.”pungkasnya. (mag-8)

Rahudman Enggan Bicara Soal Hanas

Kejari Terus Cari Bukti

MEDAN- Dugaan adanya penyelewengan dana yang dilakukan mantan Kabag Humas Pemko Medan Hanas Hasibuan, menjadi buah bibir yang tak henti-hentinya diperbincangkan. Bukan di Bagian Humas Pemko Medan saja, pembicaraan itu sampai merembet di gedung DPRD Medan, khususnya para wartawan di gedung dewan itu.

Sejumlah wartawan di Pemko Medan mengeluhkan uang iklan ucapan selamat terhadap Wali Kota Medan Rahudman Harahap yang dilantik pada Juni 2010 lalu, yang belum dibayar Hanas Hasibuan.
Padahal, Hanas berjanji akan membayar uang iklan tersebut. Besaran uang iklan yang belum dibayar bervariasi, antara Rp1 juta hingga Rp2 jutan
“Dia yang berjanji akan membayar uang iklan itu. Tapi janji-janji saja, tidak ada buktinya. Nggak banyak sih, memang cuma Rp1 juta saja,” ungkap Lilik, wartawan media lokal, Jum’at (25/2). Dikatakannya lagi, iklan tersebut dipesan Hanas saat Lilik masih bekerja di salah satu media on line di Medan.

Senada dengan Lilik, wartawan lainnya yakni, Lambok Manurung juga mengakui hal yang sama. Hingga saat ini, utang iklan sebesar Rp2 juta belum juga dibayarkan Hanas kepada dirinya.
Indikasi masih adanya uang iklan terhadap media lainnya, sambung Lambok, juga masih terbuka lebar. “Masih ada banyak lagi yang uang iklannya belum dibayar,” ungkap Lambok.

Terkait dugaan penyelewengan dana yang dilakukan Hanas Hasibuan, Wali Kota Medan Rahudman Harahap yang dikonfirmasi Sumut Pos sesaat sebelum menaiki bus di halaman Balai Kota Medan, dalam rangka Safari Jumat ke Medan Utara, terlihat enggan menjawab pertanyaan wartawan koran ini.

“Tidak bisa secepat itu kita memanggil dan mempertanyakan masalah tersebut kepada yang bersangkutan. Nggak bisa secepat itu,” katanya singkat dan menaiki tangga bus.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kabag Humas Pemko Medan Khairul Bukhori saat ditemui Sumut Pos di ruang kerjanya menyatakan, secara pribadi dirinya telah meminta kepada Wali Kota Medan agar persoalan tersebut tidak begitu dikembangkan. Karena memikirkan dampak psikologis terhadap staf-staf di Humas.

“Saya sudah menghadap Wali Kota, untuk melaporkan hal ini. Jangan sampai para staf di Humas ini menjadi tidak maksimal kinerjanya karena persoalan ini,” ungkapnya.

Ketua Fraksi PKS DPRD Medan Muslim Maksum yang dimintai komentarnya mengenai hal ini mengungkapkan, seharusnya Wali Kota Medan lebih peka terhadap persoalan-persoalan seperti ini. “Seharusnya, pejabat-pejabat yang terindikasi tersangkut masalah hukum sebaiknya tidak dinaikkan jabatannya. Karena dengan munculnya persoalan ini, secara otomatis akan semakin membuat citra Pemko Medan menjadi lebih buruk,” tegasnya.

Lebih lanjut Muslim menyatakan, dengan kenyataan yang terjadi ini, sebaiknya dijadikan pelajaran agar ke depan, Wali Kota Medan lebih mawas diri dalam pemilihan pejabat.

Hanas Hasibuan sendiri sempat menelepon wartawan Sumut Pos, Kamis (24/2) malam. Dalam perbincangan itu, Hanas berjanji akan memberikan semua data yang ada, dan data tersebut akan membuktikan bahwa tidak ada penyelewengan yang dilakukannya.

Kepastian tersebut kembali dinyatakan Hanas Hasibuan saat dihubungi wartawan koran ini pada Jum’at (25/2) siang. “Nanti saja kita ketemu setelah Salat Jumat,” katanya.
Usai Salat Jumat, saat wartawan koran ini meneleponnya untuk bertemu di kantornya, ternyata yang mengangkat ponsel bukan Hanas, namun orang lain.

Orang yang mengangkat telepon itu mengatakan, Hanas sedang rapat jadi tidak bisa diganggu.
“Siapa ini? Maaf, Pak Hanas sedang rapat jadi tidak bisa diganggu. Ada perlu apa, nanti biar saya sampaikan,” kata orang yang menerima telepon Sumut Pos ke nomor ponsel milik Hanas Hasibuan.

Sementara, Kejari Medan terus mendalami kasus dugaan korupsi di Bagian Humas Pemko Medan ini. Hingga kemarin, selain telah melakukan pemeriksaan terhadap staf Humas Pemko Medan, Pidsus Kejari Medan rupanya mencari temuan dan barang bukti, adanya dugaan korupsi di Humas Pemko Medan.

“Penyidikan ini perlu pendalaman yang lebih jauh lagi. Selain telah memanggir beberapa orang saksi untuk dimintai keterangan, kita juga mencari adanya unsur kerugian negera dan barang bukti pendukung,” tegas Kasi Pidsus Kejari Medan, Dharmabella Timbasz pada wartawan di Jalan Adinegoro Medan, Jumat (25/2).

Untuk menguak dugaan korupsi ini, kejari terus menelusuri. “Dari keterangan saksi inilah nanti kita telusuri. Baik meminta audit ataupun meminta keterangan dari berbagai pihak,” tegas Timbasz.

Ketika ditanya, kapan dan siapa yang akan dipanggil untuk diperiksa, Dharmabella belum mau berkomentar. “Nanti dululah, ini masih baru. Kalau sudah lengkap baru akan kita paparkan,” tegas Timbasz, dengan tersenyum sembari pergi meninggalkan wartawan. (ari/rud)

Suporter: Revolusi PSSI Harga Mati

Gerakan Nasional Anti Nurdin Halid

MEDAN-Aksi penolakan kepemimpinan Nurdin Halid di PSSI, serta penolakan pencalonan kembali ketua dua periode itu merebak di sejumlah kota di tanah air. Ribuan suporter menuntut ketua umum PSSI Nurdin Halid mundur dari jabatannya.

Di Jakarta, suporter mendatangi kantor kementerian pemuda dan olahraga (kemenpora) serta menuntut agar menpora segera membekukan PSSI. Menurut koordinator suporter asaln Jakarta Sangab Surbakti, pihaknya menyesalkan sikap ketua umum PSSI Nurdin Halid dan pengurus PSSI lainnya yang tak merespon tuntutan masyarakat bola Indonesia. Bahkan, lanjutnya, pengurus PSSI lebih memilih tidak berkantor daripada harus menemui para pengunjuk rasa.

Karena itu suporter yang terdiri dari suporter tersebut lantas mengambil langkah tegas dengan menyegl kantor PSSI dari pada tidak digunakan. Nah, melihat gerakana tersebut masih belum bisa menyadarkan Nurdin bahwa dirinya lagi dikehendaki oleh masyarakat sepak bola Indonesia sebagai ketum PSSI, pengunjuk rasa meminta campur tangan Menpora.

“Kementerian ini yang berwenang mengurusi olahraga di tanah air. Kami ingin Menpora bisa menunjukkan kebijakannya dan mengambil langkah tegas terhadap PSSI,” kata lelaki yang berprofesi sebagai pengacara tersebut.
Selain menerobos masuk ke halaman kantor Menegpora, ribuan suporter dari berbagai daerah di Indonesia tersebut juga menyerahkan kunci gembok yang digunakan untuk menyegel kantor PSSI, sehari sebelumnya, Rabu (22/2). Mereka ingin menunjukkan bahwa masyarakat pecinta sepak bola siap mendukung langkah Menpora memperbaiki PSSI

“Kami menyerahkan kunci ini kepada Menpora agar tidak lagi digunakan oleh Nurdin dan kroninya. Jangan sampai aset tersebut ditempati lagi oleh para mafia. Selainj itu, segera ambil langkah tegas bekukan NUrdin,” ujar lelaki yang mengaku mantan penjaga gawang Persija U-21 tersebut.

Sekitar pukul 13.55 para pendemo akhirnya ditemui oleh perwakilan dari Menpora Djoko Pekik Irianto. Lelaki yang menjabat sebagai Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Menpora tersebut menerima kunci gembok tersebut secara simbolik dari perwakilan Pendemo, Sangab.

“Tentu kami akan mengambil langkah terbaik untuk sepak bola Indonesia. Kami ingin amanh dari anda semua bisa kami laksanakan dengan maksimal,” tutur Djoko Pekik.

Lelaki yang bergelar professor tersebut juga berjanji akan melakukan koreksi-koreksi terhadap semua aturan yang dikeluarkan oleh PSSI. Apakah aturan tersebut sesuai dengan aturan FIFA atau hanya mengada-ada.
“Kami akan secepatnya bergerak. Kami juga memiliki harapan yangs ama seperti anda semua,” tandasnya.
Namun, para pengunjuk rasa tetap merasa tidak puas. Mereka mengeluarkan ultimatum bila sampai tiga hari tidak ada kemajuan dan tindak lanjut atas tuntutan pecinta sepak bola untuk segera mebekukan PSSI, dipastikan gejolak tersebut akan semakin membesar di daerah.

“Kami bukan mengancam. Tapi, kami tidak ingin hanya mendengarkan janji. Kami ingin segera ada tindakan realistis sehingga apa yang telah lakukan oleh para suporter saat ini benar-benar bisa merevolusi PSSI,” tegas Sangab.

Di Medan, suporter Medan Cinta Kinantan (Smeck) biasanya mendukung PSMS Medan saat melakoni pertandingan juga turun ke jalan, melakukan aksi menentang kemimpinan Nurdin Halid sebagai ketua umum PSSI selanjutnya, periode 2011-2015. Kemarin, Kamis (24/2) pagi, ratusan Smeck Holigan berbaju khas hijau, berkumpul di depan Stadion Teladan Medan. Merek membawa sejumlah atribut serta keranda mayat sebagai simbol matinya matinya kejayaan PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin Halid .

Dari Teladan, suporter berkonvoi menggunakan sepeda motor dan odong-odong menuju Budaran Majestyk di Jalan Gatot Subroto Medan. Dari sini, meraka long march menuju Setariatan PSSI Sumut di Jalan Skip Baru, Medan Petisah.
Didepan kantor PSSI Sumut, para Smeck Holigan yang kecewa karena ruko 2 lantai itu kosong. Sejumlah pengurus PSSI belum ngantor hingga siang hari. Tak habis akal, suporter tetap berorasi menentang kepemimpinan Nurdin Halid yang dituding ditunggangi para elit politik.

Selain orasi, massa membagi brosur penolakkan serta melakukan aksi treatikal dengan membawa kerenda mayat.
“Bayangkan saja pada statuta FIFA Pasal 32 ayat 2 menyatakan anggota komite eksekutif tidak boleh cacat hukum seperti Nurdin yang terbukti korupsi dan menyandang bekas mantan napi,” tegas kordinator aksi Bobi Septian.
Dari sekretaris PSSI, massa bergerak ke Kantor Wali Kota Medan. Dalam orasinya, Bobi meminta Wakil Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum PSMS tidak mendukung kepemimpinan Nurdin Halid. “Kita minta Pak Eldin hadir di sini sekarang juga dan memberi pernyataan tidak mendukung kepemimpinan Nurdin Halid,” ujar Bobi.

Aksi itu sendiri disambut Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Medan, Hanas Hasibuan. Kepada suporter, Hanas hanya menyatakan mendukung apa pun yang terbaik bagi persepakbolaan di tanah air.

Tidak hanya di Medan, tuntutan reformasi di tubuh PSSI serta aksi tolak Nurdin Halid meluas hingga Kabupaten Batubara. “Turunkan Nurdin, Turunkan Nurdin. Tolak Nurdin Halid!” teriak earusan pengunjuk rasa sembari mengacung-acungkan spanduk dan poster berisi kecaman terhadap Nurdin Halid di sekretatiat PSSI Cabang Batubara.

Koornator aksi, Rizal Siregar mengatakan pecinta sepakbola di Batubara juga menginginkan revolusi di tubuh PSSI. “Kami menolak Nurdin Halid untuk menduduki jabatan di PSSI. Haram hukumnya mendukung Nurdin jadi Ketua PSSI lagi,” ujar Rizal Siregar.

Aksi ini mendapat sambutan Ketua PSSI Cabang Batubara Ahmad Yusro. “Kita menginginkan PSSI Sumatera Utara ikut mendukung reformasi di tubuh PSSI dan menolak Nurdin Halid kembali duduk di PSSI,” ungkap Ahmad Yusro yang disambut para suporter. (jpnn/mag-7/ari/smg)

Saatnya Tobat Massal

Korupsi Sumut Nomor Satu di Indonesia

MEDAN-Sejumlah pejabat, mantan pejabat birokrasi di provinsi Sumatera Utara, saat ini memang terjerat kasus korupsi. Sebut saja Gubernur Syamsul Arifin, mantan Wali Kota Siantar RE Siahaan, mantan Bupati Simalungun Zulkarnaen Damanik, Bupati Nias Binahati B Baeha, serta sejumlah tokoh lain. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Sumut juga sudah mengeluarkan data potensi kerugian negara yang terjadi di provinsi, kabupaten dan kota di Sumatera Utara selama 2008-2009 yang nilainya mendekati Rp47,2 miliar.

Tak salah bila sejumlah lembaga pemerhati tindakankorupsi di Indonesia menyoroti provinsi ini sebagai sarang koruptor yang pantas diobok-obok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Untuk kasus kroupsi dengan tersangka Syamsul Arifin dan RE Siahaan, KPK sebagai penyidik bahkan sudah mengumpulkan data dari Medan dan Siantarn

Anggota Komisi A DPRD Sumut Taufik Hidayat malu dengan predikat provinsi tersubur tingkat korupsinya di Indonesia. Apalagi, banyak kasus korupsi di Sumut yang dilakukan secara bersama-sama atau jamaah. “Korupsi di Sumut ini adalah korupsi yang berjamaah. Jadi, pemberantasan yang dilakukan juga harus berjamaah,” tegasnya.
Selain aparat penegak hukum, masyarakat dan LSM, media dan anggota legislatif mestinya berperan lebih untuk membongkar kasus-kasus korupsi. “Sumut tidak lagi menjadi sarangnya koruptor,” ungkapnya.

Ketua Fraksi PKS DPRD Sumut Hidayatullah juga mengaku prihatin dengan predikat provinsi terkorup yang disandang Sumut. “Kita tidak bisa membantah, karena faktanya, pada periode lalu maupun saat ini ada beberapa kepala daerah yang tersangkut masalah korupsi. Ada yang sudah divonis bersalah, dan sebagiannya masih dalam proses hukum,” tandas Hidayatullah.Pria berjanggut ini mengaku merasa sesuatu yang terasa namun tidak terkatakan terkait permainan uang dalam pelaksanan birokrasi di Sumut. “Seperti, harus bayar untuk jabatan-jabatan eselon, menyogok untuk jadi PNS, pungutan liar, pungli di jembatan timbang, pungli untuk mengurus perizinan, tambahan biaya tak resmi untuk KTP/KK, surat nikah, paspor dan lain-lain,” jelasnya.

Dia menambahkan, sudah saatnya masyarakat Sumut, pejabat serta elit politik bertobat massal dan berkomitmen membersihkan citra daerah terkorup. “Itu perlu dilakukan sebelum ditangkap KPK dan dipanggil Tuhan Yang Maha Esa,” katanya.

Kajatisu Ngaku Sudah Bekerja

Apa tanggapan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab menangani kasus korupsi di Sumut? Kehadiran empat penyidik KPK di Pematangsiantar dan penyematan provinsi paling korup selama 2010 dari ICW, ternyata kembali mengusik eksistensi korps Adhyaksa itu. Tak ingin disebut tidak maksimal bekerja memberantas korupsi di Sumut, Kejatisu langsung membeber kasus dugaan korupsi yang melibatkan mantan pejabat di Sumut yang kini ditanganinya.

Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara Sution Usman Adji, kembali menegaskan komitmennya memberantas korupsi di Sumut. “Kita tidak akan pernah kompromi dengan korupsi. Selama saya memimpin Kejatisu, tidak akan ada kasus-kasus korupsi yang diberhentikan. Itu sudah menjadi tekad saya,’’ tegas Sution Usman Adji.
Sution mengungkapkan, sejak menjabat Kajatisu, sudah tiga belas kasus korupsi yang disidik bahkan sudah ada yang masuk ke peradilan. “Sudah banyak yang kita proses pelaku korupsi hingga sampai peradilan. Bahkan sudah ada yang mencapai putusan dan mendekam di dalam lembaga,’’ beber Sution.
Saat ini pihaknya melakukan penyidikan pelaku korupsi di Sumut. Diantaranya dugaan korupsi mantan Bupati Tobasa dan mantan Bupati Simalungun.

“Masih banyak lagi pekerjaan rumah kita di Sumut ini,’’ tegas Sution.
Melalui Kasi Penkum Edi Irsan Tarigan, Kejatisu menegaskan kasus dugaan korupsi Rp14 miliar di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkab Simalungun yang melibatkan mantan Bupati Simalungun Zulkarnaen Damanik hingga saat ini masih terus disidik Pidsus Kejatisu.

“Zulkarnaen Damanik pernah diperiksa 7 jam oleh penyidik Pidsus,’’ tegas Tarigan kepada wartawan di kantornya di Jalan AH Nasution Medan, Kamis (23/2).

Pemeriksaan terhadap Zulkarnaen, beber Tarigan, bertujuan mencari informasi melengkapi alat bukti yang telah ditemukan. “Dari keterangannya ini dapat mengungkap dugaan penyimpangan anggaran proyek. Dari keterangan dia juga kita dapat mengetahui, siapa saja yang terlibat,’’ tegas Tarigan.

Namun, kata Tarigan, mantan Bupati Simalungun belum jadi tersangka
Kejatisu juga telah memeriksa mantan kepala Dinas Pertamanan Kota Medan, Muhammad Idaham, terkait indikasi kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Medan dari pengemplangan pajak iklan mencapai Rp18,5 miliar.
“Baru tadi saya tahu dari Kasi Pidsus, kalau Idaham sudah diperiksa terkait kasus pengemplangan pajak papan reklame. Pemeriksaan Idham itu, setelah dilayangkan surat pemanggilan berdasarkan temuan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI ke Dinas Pertamanan kota Medan, No 510.12/20634 tertanggal 11 Desember 2009, prihal tidak lanjut,” Edi Irsan Tarigan.

Selain Idaham, dua mantan Kepala Dinas, Randiman Tarigan dan Chairulsyah juga telah dimintai keterangan dalam peneyelidikan kasus indikasi kebocoran PAD kota Medan ini.

Dalam penyelidikan ini, Kejatisu telah memeriksa 15 orang saksi diantaranya, direktur PT Star Indonesia, Iskandar dan direktur PT Multi Grafindo, Albert Kang, diduga sebagai perusahaan penunggak pajak papan reklame puluhan miliaran rupiah, tetapi status dua orang ini sampai saat ini belum tersangka.
“Keduanya masih sebetas dimintai keterangan dan belum ada tersangka dalam kasus ini karena masih dalam proses penyelidikan dan belum penyidikan,” ungkap Edi Irsan.

Sedangkan Wakil Direktur LBH Medan Muslim Muis memandang sinis kinerja penegak hukum di Sumut. Muslim meminta KPK, Kajagung dan Kapolri benar-benar memperhatikan Sumut untuk meminimalisir aksi korupsi. “Ini pukulan berat bagi aparat penegak hukum, baik kejaksaan ataupun kepolisian. Aparat jangan bermain-main lagi memberantas korupsi di Sumut,’’ tegas Muslim Muis.

Pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara (USU) Ridwan Rangkuti menyatakan, lansiran ICW seharusnya dilengkapi dengan indikatornya. “Memang bisa jadi, indikator dari ini semua adalah banyaknya kepala daerah di Sumatera Utara yang tersangkut masalah hukum atas kasus korupsi yang dilakukannya. Namun, tetap saja ada indikator lainnya. Maka seharusnya pula, ICW juga melansirkan indikator penyebabnya, agar tidak terjadi kesimpangsiuran,” jelasnya.

Ridwan berpandangan, korupsi di Sumut mestinya bisa diredam. Pasalnya, dengan APBD propinsi yang hanya berkisar Rp4,7 miliar. Dia membandingkan dengan Aceh yang APBD nya mencapai di atas Rp10 miliar dan DKI Jakarta dengan APBD mencapai Rp20 miliar, namun tingkat korupsinya tidak separah di Sumut.
Selain itu, selayaknya pelaku korupsi yang diadili di Sumatera Utara dihukum berat untuk memberi efek jera. “Selain upaya itu, harus juga ada upaya preventif dengan pengaturan anggaran yang lebih relevan dan teratur serta terawasi dengan semaksimal mungkin,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelunya, Sumatera Utara meraih predikat juara satu untuk jumlah kasus korupsi di Indonesia dalam selama tahun 2010. Rentang waktu semester I (Januari-Juni) dan Semester II (Juli-Desember) di Tahun 2010 lalu. Di  semester I (Januari-Juni), Sumut mengalami 26 kasus korupsi, dan di semester II (Juli-Desember) jumlah tersebut menjadi 38 kasus.(rud/ari)

Istri Bupati Nias Diperiksa KPK

JAKARTA-Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Nias, Ny Lenny Binahati, kemarin (24/2) menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Istri Bupati Nias Binahati B Baeha itu dimintai keterangan sebagai saksi perkara dugaan korupsi dana bantuan penanggulangan bencana tsunami di Kabupaten Nias tahun 2006. Binahati sendiri kemarin juga menjalani pemeriksaan dalam statusnya sebagai tersangka perkara ini.

Berdasarkan jadwal pemeriksaan yang dirilis Bagian Humas KPK, selain Binahati dan istrinya, tim penyidik juga memintai keterangan Kabag Umum Pemkab NIas Baziduhu Ziliwu.

“Lenny Binahati dan Ziliwu dimintai keterangan sebagai saksi untuk pengembangan penyidikan perkara,” ujar Juru Bicara KPK, Johan Budi.

Johan tidak menjelaskan keterkaitan Lenny dengan perkara yang membelit suaminya itu. Hanya saja, berdasarkan dokumen yang diserahkan Forum Masyarakat Nias Peduli (Formanispe) ke KPK beberapa waktu lalu, disebutkan dugaan keterkaitan perkara dengan Lenny.

Dalam keterangan tertulis yang diteken pimpinan Formanispe, Sonitehe Telaumbanua, disebutkan bantuan bencana gempa Nias dari Menko Kesra tahun 2006 dari APBN itu tidak masuk ke kas daerah, melainkan masuk rekening pribadi yang dibuat Binahati.

Karenanya, dana sebesar itu tidak masuk ke APBD Kabupaten Nias. Bahkan disebutkan, pelaksanaan anggaran senilai Rp9,4 miliar itu diduga dilaksanakan langsung oleh Binahati dan istrinya Ny.Leni Trisandi, bersama Kabag Umum Baziduhu Ziliwu tanpa mengindahkan Keppres No.80 Tahun 2003 tentang pedoman pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Binahati B Baeha sendiri sudah berstatus sebagai tersangka sejak 16 November 2010, dan dijebloskan ke rumah tahanan (rutan) Cipinang, Jakarta, pada 11 Januari 2011.

Pemeriksaan di Siantar Berlanjut

Terkait kehadiran KPK di Siantar, kemarin tiga pegawai Dinas PU kota Pematangsiantar mendapat giliran menjalani pemeriksaan di ruang PDDO Mapolres Simalungun. Ketiganya diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi pemeliharaan jalan Dinas Pekerjaan Umum pada tahun 2007 lalu.
Meski demikian, mereka membantah telah diperiksa oleh KPK. “Aku bukan diperiksa, hanya mengantarkan berkas saja. Di dalam ada Pak Holder Siahaan dan S Silalahi (staf di bagian peralatan Dinas PU Pemko Siantar, Red),” ungkapnya sambil berlalu.

Holder Siahaan terlihat mendatangi Mapolres Simalungun pukul 10.30 WIB. Di sana Holder diperiksa sebagai saksi bersama dengan S Silalahi dan seorang pegawai Dinas PU yang tak menyebut nama sebelumnya.
Hingga pukul 16.00 WIB, Holder dan Silalahi terlihat belum keluar dari ruang pemeriksaan. Namun saat hendak ke Toilet, Silalahi yang sempat di temui METRO SIANTAR (grup Sumut Pos), tidak mau memberikan komentar apapun. “Jangan dulu ya, nanti saja… belum selesai diperiksa. Nanti kan kita bisa tahu semuanya, sekarang belum bisa. Belum selesai. Udahlah jangan dulu, saya memang dari PU dan diperiksa sebagai saksi,” katanya menghindar dari bidikan kamera wartawan.

Pantauan METRO, penyidik KPK yang dipimpin Kompol E Purba, beberapa orang pegawai Dinas PU terlihat berulang kali datang keruang PDDO. Mereka terlihat membawa arsip dan dokumen-dokumen yang berbentuk bundel dan diserhkan kepada penyidik. Terhitung, ada 4 orang yang terlihat berjalan menuju ruang PDDO sambil menyerahkan dokumen. Setelah itu, mereka pergi meninggalkan lokasi.(sam/hez/smg)

Perwira Polda Sumut Tewas Mendadak

Mulut dan Hidung Keluarkan Darah

MEDAN-Warga Jalan Panglima Denai, Gang Seser, Lingkungan III, Me dan Amplas mendadak heboh, Kamis (24/2) sekira pukul 10.00 WIB.

Pasalnya, seorang warganya perwira polisi, Kompol Manan Ritonga (46) yang bertugas di Direktorat Narkoba Polda Sumut tewas mendadak. Dari mulut dan hidungnya keluar darah. Jenazah korban kemudian dibawa ke RS Brimobdasu.

Keterangan yang dihimpun, jenazah Kompol Manan Ritonga yang menjabat Kanit Pelayanan Penyidik pertama kali ditemukan pembantunya Adek Boru Nasution (32), di kamar tidur korban. Saat itu Adek berniat memanggil majikannya. Tapi, setelah dipanggil tidak menjawab. Adek masuk ke kamar yang tak terkunci dan melihat tubuh majikannya sudah tidak bernyawa lagi.

“Ku lihat dari dekat tubuh bapak itu sudah tegang dan tidak bernyawa, aku langsung memberitahu tetangga dan kepling,” ucap Adek.

Tetangga korban, Inpun Nasution yang mendengar verita Adek masuk ke dalam rumah. Ternyata korban sudah tidak bernyawa lagi lalu memberitahukan kepada warga sekitar selanjutnya diteruskan ke polisi.
“Aku yang luruskan kakinya tadi, karena kakinya bengkok. Posisinya menyamping, tangannya di atas kepala, ada keluar darah di hidung sama mulutnya sedikit,” ucap Inpun.

Di kamar berukuran 4×3 meter itu ditemukan obat-obat seperti Paracetamol, Ciprolaxin, Neorobion, Dexametason, CTM serta formula 44.

Kepling Lingkungan III Kecamatan Patumbak, Armada Hasibuan menuturkan kalau Manan tinggal sendiri di rumah tersebut. Sedangkan istrinya Ida Boru Batu Bara tinggal di Siantar.

“Kami warga di sini sangat terkejut. Karena malamnya ada warga yang sempat menegurnya. Kondisinya waktu itu sehat-sehat saja. Bapak itu ditemukan tewas di atas tempat tidur dengan posisi telentang,” tukas Hasibuan.
Manan diketahui sudah menetap di Jalan Panglima Denai, Gang Seser hampir 4 tahun. “Kalau dia tinggal di sini sudah hampir 4 tahun, anak-anaknya sama istrinya di Siantar,” tambahnya.

Wasliyah Rangkuti, warga sekitar mengatakan, korban dikenal baik. “Baik orangnya, sering kasih makanan dengan kami,” katanya. Kanit Reskrim Polsekta Patumbak, AKP. P Samosir saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan.

Direktur Narkoba Poldasu, Kombes.Pol Drs Jhon Turman Panjaitan mengatakan, kalau korban bertugas di Poldasu menjadi Kanit Pelayanan Penyidik Direktorat Narkoba Polda Sumut.

“Dia baru dua bulan sebagai Kanit Pengawasan Penyelikan, sebelumnya dia di Unit Baya,” katanya. Menurut, anak buahnya itu sempat melakukan rapat analisis dan evaluasi (Anev) untuk mengetahui hasil kerja selama seminggu.
“Kemarin, dia Anep mingguan dengan saya. Seperti kita gini cakap-cakap,” katanya.

“Kalau dugaan kita sakit jantung, kalau orangnya rajin olahraga main voli,” sambungnya.
Sementara teman kerja korban, Tuti mengatakan, korban dikenal suka bergurau dan periang. Tapi, seminggu terakhir Tuti melihat wajah korban hitam.

Menurutnya, Kompol Manan juga berencanan menunaikan ibadah haji pada tahun ini. “Tahun ini dia (korban, Red) mau naik haji, pokoknya orangnya lucu lah,” sambungnya. (mag-1/eza/min/smg)

8 TKI Terjebak di Istana Khadafi

Tentara Rudal Demonstran di Masjid

BENGHAZI-Ancaman isolasi dari negara-negara besar terhadap Libya tidak membuat gentar sang pemimpin Muammar Kadhafi. Kemarin militer pro-Khadafi bahkan menyerang Masjid Souq yang berlokasi di Zawiya, sekitar 50 kilometer barat Tripoli. Dilaporkan, belasan demonstran yang berlindung di masjid tewas dan belasan lainnya terluka parah.

Sebagaimana dilansir Associated Press (AP), penyerangan itu juga dilakukan dengan menggunakan rudaln
Laporan pengeboman tersebut diinformasikan oleh seorang saksi mata lewat sambungan telepon. Sumber itu merahasiakan identitasnya karena takut dikejar dan dibunuh aparat maupun tentara bayaran Libya.
Militer dilaporkan telah menghancurkan menara masjid tersebut dengan menggunakan rudal antipesawat tempur. Mereka juga menyerang para demonstran dengan menggunakan senjata otomatis sekitar pukul 09.00 waktu setempat. Saksi menjelaskan bahwa penyerangan dilakukan sehari setelah utusan Khadafi datang di kota pelabuhan dan kilang minyak tersebut dan memerintah para demonstran bubar. Jika tetap melawan, mereka akan dibunuh.
Setelah Kadhafi berpidato pada Selasa (22/2) menegaskan bahwa dirinya tidak akan mundur, semakin banyak tentara dan pembunuh bayaran berkeliaran di jalanan. Sepanjang malam, suara tembakan terdengar di beberapa sudut kota. Khadafi menuduh para demonstran itu adalah para pemuda pecandu obat. Karena itu, dia akan memberantas habis mereka. Dia juga mengatakan bahwa para demonstran terpengaruh kekuatan dari luar dan aksi mereka juga ditunggangi para ekstremis Islam.

Serangan juga dilakukan militer di sebuah bandara yang berlokasi di pinggiram Misrata, kota terbesar ketiga di Libya. Para demonstran diserang dengan menggunakan roket, granat, dan mortar. Warga dan demonstran akhirnya bergabung untuk melawan.

Mereka bahkan merebut beberapa senjata otomatis miliki para tentara yang berada di sekitar bandara. Namun, dalam serangan itu belum bisa dipastikan berapa jumlah korban tewas maupun terluka. “Serangan itu berlangsung hingga sore,” kata salah seorang warga sebagaimana dilansir Reuters.

Namun, serangan di Libya dilaporkan menewaskan 1.000 orang. Itu dikatakan Perdana Menteri Italia Franco Martini saat berbicara di sebuah organisasi Katolik di Roma sebelum pertemuan parlemen membahas kekerasan di Libya pada Kamis dini hari WIB. Frattini mengatakan, berdasar laporan dari para saksi mata dan rumah sakit di Libya, korban tewas sekitar 1.000 orang.

“Informasi korban tewas belum lengkap. Namun, kami percaya bahwa informasi korban tewas 1.000 orang cukup kredibel,” ujar Frattini sebagaimana dilansir Associated Press. Jumlah berbeda dan lebih besar disampaikan para dokter yang baru kembali dari kota Benghazi. Sebagaimana laporan CBS News, para dokter mengatakan bahwa korban tewas 2.000 orang sejak Minggu lalu. “Ambulans kami menghitung sekitar 75 orang tewas pada hari pertama, lalu bertambah menjadi 200, setelah itu lebih dari 500,” ujar Dr Gerard Buffet. Sementara Libya menyatakan bahwa korban tewas hanya 300 orang.

Sementara itu, menurut laporan AP, ratusan warga rela antre di Benghazi. Mereka terlihat berbaris teratur hanya untuk mendapatkan giliran memegang senjata. Senjata-senjata itu justru berasal dari kalangan militer dan polisi yang membelot dari Muammar Khadafi untuk bergabung dengan pasukan anti pemerintah.

Bersamaan dengan itu, media massa juga melaporkan bahwa wilayah kekuasaan Khadafi semakin kecil. Sebaliknya, dukungan kelompok oposisi justru bertambah. Khadafi menurut perkiraan hanya akan bertahan di rumahnya, Tripoli. Padahal, gerakan kelompok perlawanan, baik dari barat maupun timur Libya, sudah mengarah ke Tripoli.
Kemarin Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyatakan bahwa pemerintahannya mengutuk kekerasan yang terjadi di Libya. Obama juga tengah mendiskusikan langkah yang akan diambil AS terhadap Libya. Termasuk mengirim Menteri Luar Negeri Hillary Clinton dalam rapat badan HAM PBB terkait pembunuhan di Libya.
“Penderitaan dan pertumpahan darah sangat mengerikan dan tidak dapat diterima. Begitu pula halnya dengan ancaman dan perintah tembak mati para demonstran dan menghukum rakyat Libya,” ujar Obama sebagaimana dilansir CNN merujuk kepada ancaman Khadafi untuk menggempur para demonstran.

TKI di Terjebak di Istana

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terus berusaha mengeluarkan ratusan warga negara Indonesia (WNI) di Libya. Kali ini pemerintah akan menjemput dan memulangkan delapan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di istana milik Khadafi.

“Informasi yang kami miliki, ada delapan TKI yang diduga kuat bekerja di istana,” kata Ketua Satuan Tugas Evakuasi WNI di Luar Negeri Nur Hassan Wirajuda di Kantor Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta Pusat, kemarin (24/2).
Hassan memastikan, delapan WNI yang bekerja di istana Khadafi itu secepatnya akan dievakuasi dengan mempertimbangkan kondisi keamanan Libya yang memang sudah parah. Menurut mantan Menlu itu, perpecahan dua kelompok di negeri itu sudah pada level kritis dan berbeda dengan kondisi Mesir.
Sebab, yang terjadi di Libya rentan dengan kekerasan akibat banyaknya milisi dan rakyat yang memiliki senjata api. Karena itu, evakuasi harus dilakukan sedini mungkin untuk menghindarkan mereka terlibat di antara bentrok milisi bersenjata itu. “Kami masih memantau bandara untuk bisa memulangkan WNI. Sebab, sekarang kondisinya masih buka tutup,” kata dia.

Saat ini 870 WNI yang berada di Libya terdiri atas mahasiswa, pekerja tambang, dan TKI. Kesulitan yang dihadapi pemerintah RI adalah komunikasi dengan kedutaan besar di Tripoli . Sebab. akses komunikasi juga banyak yang terputus. Yang saat ini sudah dipastikan adalah evakuasi pekerja PT Wika (Wijaya Karya) yang sedang mengerjakan proyek bangunan mal di Kota Tripoli. “Kalau pekerja Wika, persiapannya sudah agak matang. Mereka tinggalnya bersamaan dan 210 orang sudah siap diangkut,” kata dia.

Pemerintah Libya telah menjamin bahwa sepuluh mahasiswa Indonesia di Tripoli dalam keadaan aman. Pihak universitas juga telah menyampaikan kabar itu secara langsung kepada kantor perwakilan RI setempat. Meski demikian, pemerintah Indonesia tetap mempertanyakan kepada pihak universitas seberapa besar keamanan yang diberikan kepada mahasiswa bersangkutan. “Apakah Mereka merasa aman atau tidak”? tanya Wirajuda.
Secara terpisah, kondisi dalam negeri Libya yang tidak kunjung reda membuat prihatin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Apalagi, konflik yang terjadi di Libya bisa berdampak kepada dunia, tidak hanya secara geopolitik di kawasan Teluk.

Salah satu yang mendapat sorotan SBY adalah ancaman kenaikan harga minyak. “Kalau ini tidak dihentikan, dunia akan terkena dampaknya, seperti (kenaikan) harga minyak,” kata SBY dalam keterangan pers sebelum bertolak ke Brunei Darussalam di Bandara Halim Perdanakusuma, kemarin.

Kenaikan harga minyak dikhawatirkan juga akan berimbas kepada terjadinya kenaikan harga pangan. Dampak itu, menurut SBY, tidak hanya dirasakan negara-negara berkembang, namun juga dialami negara-negara maju. Konflik yang terjadi di Libya, kata SBY, tidak hanya tergolong besar dari aksi yang dilakukan. “Korban-korban yang jatuh, menurut saya, juga sudah di luar kepatutan,” tuturnya.

Karena itu, SBY menyeru kepada Dewan Keamanan PBB dan komunitas global untuk melakukan langkah riil mencegah terjadinya aksi kekerasan yang tidak perlu. “Selain itu, melakukan sesuatu agar harga minyak tidak naik signifikan agar tidak memukul harga pangan dan sebagainya,” urai mantan Menko Polkam itu. (ap/afp/jpnn)