25 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 15603

Dipukul Pacar hingga Pingsan

Hanya karena selisih paham, Jumianah (39), warga Jalan Kejaksaan, Medan Baru, terpaksa mendapatkan perawatan intensif di RS Malahayati, Jalan Kejaksaan, Medan, Sabtu (19/3) malam 23.00 WIB. Jumianah cekcok dengan pacarnyan James (35), warga Polonia Gang A, di dekat rumahnya. Tidak hanya itu, Jumianah sempat pingsan 2 jam sehabis dipukul pacarnya lalu dilarikan ke rumah sakit.

Dengan kondisi bibir koyak, Jumianah menceritakan kepada wartawan koran ini, kejadian ini berawal ketika dia bersama pacarnya menjenguk sepupunya yang baru melahirkan. Tiba-tiba, James marah-marah dan mengajaknya pulang.

“Saya ribut dengan James, dia mengajak saya pulang. Saya mau pulang, tapi tidak mau naik sepeda motornya,” ujarnya sambil memegang bibir yang robek.

Dalam perjalanan pulang, mereka berhenti tak jauh dari rumah Jumianah. Tiba-tiba James menariknya dan memukulnya dengan sekuat tenaga. Mendapat pukulan telak itu, Jumianag pun terjatuh dan jatuh pingsan. “Saya tidak tahu masalahnya apa. Tiba-tiba saja James memukul saya. Saat saya sadar, saya sudah di RS Malahayati ini,” terangnya. Tak senang atas perlakuan itu, keluarga Jumianah pun membuat pengaduan ke Mapolsekta Medan Baru. “Ditangkap saja dia, karena dia kasar sekali sama perempuan,” ucapnya.

Dokter RS Malahayati yang menangani Jumianah, Dr Arif menjelaskan, Jumianah mengalamui luka serius pada bagian bibir sepanjang 1 cm. “Lukanya panjang 1 cm dan harus dijahit, tapi pasien tidak mau dijahit,” ungkap sang dokter.(jon)

Fergie Puji Pemainnya

MANCHESTER-Pemuncak klasemen sementara Premier League  Manchester United sempat dibuat frustrasi bahkan kehilangan seorang pemainnya saat melawan Bolton Wanderers. Namun dengan semangat pantang menyerah skuadnya tiga poin pun bisa didapat.

Dengan hasil ini The Red Devils semakin jauh dari kejaran Arsenal yang  kemarin ditahan West Bromwich.
“Itu bukan penampilan bagus tapi kami tidak pernah menyerah. Ini karakter klub ini. Tidak ada klub di Inggris yang memiliki semangat seperti itu,” sahut Ferguson kepada MUTV.

“Satu hal yang dapat saya nilai hari ini adalah bahwa kami punya lima pertandingan besar di beberapa pekan belakangan: dua laga melawan Marseille, kami telah bertanding melawan Chelsea, Liverpool dan kami mengalahkan Arsenal. Ini rangkaian gila dan para pemain pantas mendapat pujian,” sambungnya,
Sir Alex tak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para fans yang setia mendukung. “Fans amat fantastis dalam 20 menit terakhir, mereka selalu mendukung kami. Mereka sungguh luar baisa. Mereka selalu mendukung kami di segala lini. Faktanya kami terlihat lebih baik dalam hal itu. Kartu merah (Evans) bikin kami lebih ngotot,” bilang Fergie yang menonton dari  tribun akibat sanksi.

Meski mengaku termotivasi dengan kartu merah Evans, namun Fergie tak dapat menerima tekling Evans kepada Stuart Holden. “Saya sudah menyaksikan tayangan ulangnya. Kaki Evans memang sangat tinggi. Namun, saya pikir  tekelnya mencoba mendapatkan bola, begitu juga Holden,” bilang Ferguson .
“Nah, ketika wasit melihat ada pemain cedera (Holden), maka sangat wajar jika Evans mendapat kertu merah,” lanjut Fergie. (bbs/jpnn)

Tim Sepak Bola Pra PON Sumut Kembali Berlatih

Biaya Operasional dan Biaya Makan Hanya Bertahan Sepuluh Hari

MEDAN-Setelah sempat mengalami kevakuman akibat kehabisan dana, hari ini tim sepak bola Sumut yang dipersiapkan berlaga pada babak Pra PON mendatang kembali berlatih.

Rencananya, tim yang menjuarai turnamen sepak bola Bank Sumut dan Inalum Cup ini berlatih di lapangan sepak bola Paskhas, Medan. “Mereka kita genjot empat kali dalam sepekan, yakni Senin, Rabu, Jum’at dan Sabtu pagi. Diharapkan dengan pola latihan seperti itu kemampuan para pemain kembali terdongkrak, seperti saat menjuarai Piala Bank Sumut dan Inalum Cup,” bilang Rudi Saari, pelatih tim sepak bola Sumut didampingi asistennya Subono AT dan Mardianto.

Memang, sejak kali pertama terbentuk, hasil yang dicapai tim Pra PON Sumut cukup bisa diandalkan. Dari 13 kali melakukan pertandingan, baik yang bersifat friendly match ataupun turnamen, tim ini menorehkan hasil 11 kali menang, 1 kali imbang dan 1 kali kalah.

“Karenanya saya tak heran bila sebagian besar anak-anak ini  telah dilirik oleh tim-tim yang berkiprah di ajang Divisi Utama, maupun di Divisi I,” bilang Rudi lagi.

Sayangnya, meski telah ada kepastian jika tim ini akan kembali berlatih, namun tampaknya masalah pendanaan kembali bakal menghambat program latihan tim ini.

Pasalnya, setelah jajaran pengurus bersepakat mengumpulkan dana agar para pemain dapat kembali berlatih, ternyata dana dari hasil patungan itu hanya mencukupi untuk berlatih selama sepuluh hari.
Plt. Ketua PSSI Sumut H Idrus Junaidi mengungkapkan hal tersebut, Sabtu (19/3).

Menurutnya, selama ini hampir semua biaya operasional tim saat berlatih berdasarkan swadaya para pengurus.
“Semua pengurus telah berusaha membangun tim ini. Namun baru sampai disinilah kemampuan kami. Yang pasti, untuk sepuluh hari ke depan, baik biaya operasional maupun makan anak-anak diperhitungkan dapat ditanggulangi,” bilang Idrus lagi.  Lantas, bagaimana kelanjutan tim ini? “Kita berharap dukungan dari pihak-pihak terkait seperti KONI Sumut dan Pemprovsu. Semoga ada jalan keluar, sehingga tim ini tetap eksis menggelar latihan,” pungkas Idrus. (jun)

Hari Pers Dimeriahkan One Heart Jalan Sehat PWI Sumut

MEDAN-Panitia Hari Pers Nasional (HPN) 2011 dan HUT ke-65 PWI tingkat Sumatera Utara membuka pendaftaran peserta “One Heart Jalan Sehat PWI Sumut” mulai 21 sampai 25 Maret 2011 di Gedung PWI Sumut, Jln Adinegoro No.4 Medan.

Demikian Ketua Panitia Pelaksana Drs Hendra DS didampingi Ketua dan Wakil Ketua Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) PWI Sumut SR Hamonangan Panggabean dan Jonny Ramadhan Silalahi di Medan, Minggu (20/3).
“Untuk hari pertama dan kedua pada 21 dan 22 Maret, panitia memprioritaskan pendaftaran peserta dari kalangan masyarakat umum. Ini sejalan dengan tema peringatan Hari Pers Nasional tahun ini bahwa PWI untuk Masyarakat,” jelas Hendra.

Ditambahkannya bahwa One Heart Jalan Sehat PWI Sumut merupakan puncak  perayaan Hari Pers Nasional dan HUT ke-65 PWI tingkat Sumatera Utara, menurutnya, digelar bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Sumut serta didukung Pemprovsu, Pemko Medan, KONI Sumut,  Disporasu dan KONI Medan.

Kegiatan  ini juga didukung CV Indako Trading Co selaku main dealer Honda di Sumatera Utara serta didukung PT Askes, Bank Sumut, Coca Cola, Indofood, SLIC Mild dan studio foto Topaz Hexagon.

Rencananya, kegiatan ini dipusatkan di Istana Maimoon Medan pada  Minggu, 27 Maret 2011. “Selain lucky draw dengan grand prize satu unit Honda Scoopy dan berbagai hadiah menarik lainnya, juga ada senam massal, bazaar, hiburan, resepsi dan pemberian penghargaan. Pokoknya seperti pesta rakyat lah,” timpal Monang.

Bagi   yang ingin mengikuti  acara  ini  dapat  menghubungi Halomoan (081361456 933), Syamsir (081265668069), Purwo (081361543433), Pujianto (081260591864), Yonan (082167638089), Ayub  (081264752371) dan Ilham 085261530877. (jun)

Ambisi Tampil di Indonesia Idol

Keshia Simanjuntak, Peserta Home Concert Vocal

We are the world, We are the children, We are the ones who make a brighter day,
So let’s start giving, There’s a choice we’re making, We’re saving our own lives, It’s true we’ll make a better day, Just you and me.

Indra Juli,  Medan

Demikian penggalan lagu Michael Jackson berjudul We Are The World yang dibawakan Keshia Simanjuntak (13), dengan baik pada Home Concert Vocal oleh Medan Music di Lantai VII Thamrin Plaza Jalan Thamrin Medan, Minggu (20/3). Gaun hitam tanpa kilau aksesoris di tubuhnya seolah ingin memperjelas pesan yang ingin disampaikan lagu tersebut.

“Sebenarnya ada tiga pilihan lagu tapi saya lebih suka The Power of Love-nya Celine Dion. Lagu yang kedua, We Are the Children pilihan Miss Indah. Ya agak nervous juga karena yang tampil suaranya bagus-bagus dan saya juga masih baru,” ucap putri dari pasangan Ir Ferry Simanjuntak dan Diana Sialoho ini kepada wartawan Sumut Pos usai penampilannya.

Ya, Cia (panggilan akrab Keshia) memang terbilang baru di belantika musik pop Kota Medan. Potensi yang dimiliki baru terlihat ketika duduk di kelas II SMP St Thomas 4 Jalan S Parman Medan. Bahkan dirinya kerap dipercaya sebagai dirijen pada pelaksanaan upacara bendera. Hal tadi pun mendapat perhatian dari sang paman yang menyarankan Cia melatih talenta tadi di Medan Music sebagai salah satu pusat pelatihan seni di Kota Medan.
Setelah menjalani pelatihan selama tiga minggu, anak bontot dari dua bersaudara ini memberanikan diri untuk tampil pada kegiatan yang digelar di Deli Plaza 2010 lalu. Even yang digelar di Thamrin Plaza ini pun menjadi penampilan keduanya. Persiapan yang digelar satu bulan bersama sang mentor Miss Indah ternyata masih membuat Cia nervous. “Sempat tutup mata tadi,” aku pengagum Miley Cyrus dan Agnes Monika ini.

Meskipun begitu, sebagai remaja Cia juga punya ambisi ke depan yaitu meramaikan ajang pemilihan Indonesia Idol saat usianya genap 15 tahun. Untuk itu potensi yang ada terus diasah. Selain materi pelatihan di Medan Music, penikmat nasi goreng ini memanfaatkan waktu luang yang ada untuk berlatih sendiri. Dengan bantuan tape recorder tentunya.

Hal itu tidak lantas membuat pemilik zodiak Gemini ini lupa menikmati masa remaja. Kumpul bersama teman-teman dan sesekali nongkrong di mall dilakukan dengan pertimbangan yang tepat. “Gaul kan tidak harus dengan hura-hura tapi bersama teman untuk memperkaya wawasan juga sudah gaul. Cukup tahu tapi tidak memaksakan diri untuk ikut mode atau trend,” tegas pemilik kulit hitam manis ini.

Menurut sang ibu, Diana Sialoho, bakat bernyanyi Cia merupakan turunan dari sang bapak. Meskipun Ir Ferry Simanjuntak dan sang kakak Grace Simanjuntak tidak memiliki ketertarikan terhadap seni sebesar Cia. Untuk itu, pihak keluarga pun akan selalu memberikan dukungan penuh terhadap pilihan yang dibuat. “Selagi itu positif untuk perkembangan anak kita, kenapa tidak. Apalagi Cia selalu masuk peringkat 10 besar di sekolah,” tutur sang ibu yang berdiri selama penampilan putrinya ini sebagai support.

Tidak hanya itu, sang Paman, Wiki Lubis bersama istri juga sengaja datang sebagai dukungan kepada Cia. Pasalnya dengan talenta yang ada, Cia juga harus berjuang membangkitkan kepercayaan diri untuk tampil di panggung. Dua tahun adalah waktu yang singkat menuju Indonesia Idol.

Home Concert Vocal merupakan salah satu program pengembangan bakat dan kreatifitas anak dari Medan Music sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan seni musik di Kota Medan. Program serupa juga digelar untuk kategori instrumen lainnya. Belum lama ini juga digelar konser guru-guru se-Kota Medan di Deli Plaza.

“Program seperti ini merupakan agenda kita setiap empat bulan sekali untuk melatih kemampuan anak didik tidak hanya teknik juga kepercayaan diri. Di sini juga kita akan lihat perkembangan yang sudah dicapai siswa untuk bahan evaluasi. Sehingga ke depan setiap siswa mencapai kemajuan,” papar panitia pelaksana, Apri. (*)

Pecinta Kostum Animasi Jepang Turun Ke Jalan

Wujud Solidaritas

MEDAN- Beraneka ragam aksi digelar untuk memberikan dukungan dan menunjukkan rasa solidaritas kepada warga Jepang yang baru mengalami bencana alam. Seperti yang dilakukan Komunitas Costum Player Medan. Mereka menggelar aksi di Bundaran Majestik, Jalan Gatot Subroto Medan, Minggu (20/3).

Dengan memakai kostum tokoh film animasi Jepang, seperti Sailormoon, Suikoden V, Samurai X dan lainnya, mereka mampu menyedot perhatian masyarakat yang melintas di kawasan bundaran Majestik tersebut.  Selain itu, mereka juga membagikan pita hitam kepada pengendara yang melintas, sembari membentangkan sejumlah poster berisikan dukungan dan rasa Solidaritas. Pembagian pita hitam tersebut dimaksudkan sebagai bentuk dukungan serta rasa solidaritas terhadap warga Jepang yang baru mengalami bencana alam gempa bumi dan tsunami.

Selanjutnya, mereka berjalan hingga ke depan Plaza Medan Fair. Di sana, mereka juga membagikan pita hitam dan menyuarakan kepada warga yang ada di sekitar untuk memberikan dukungan dan solidaritas kepada warga Jepang.
“Aksi seperti ini juga dilakukan serentak di beberapa daerah di Indonesia dan luar negeri. Kami dari golongan pelajar, mahasiswa dan pekerja pencinta kostum  animasi Japan berkumpul untuk mebagikan pita hitam sebagai wujud meminta warga Kota Medan bersama-sama memberikan dukungan kepada warga Jepang yang mengalami musibah,” ujar Lufi Anggota Cotum Player Medan kepada wartawan Sumut Pos, di sela-sela aksi. Walau di bawah guyur hujan, mereka tetap semangat melakukan aksi solidaritas tersebut. (mag-7)

Penertiban Ternak Babi Mentok

Wahid: Tunggu Perintah Wali Kota

MEDAN- Masalah penertiban ternak babi di Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai, sampai kini belum terselesaikan. Bahkan, dipastikan tidak sesuai rencana alias molor.

Rencana awal, penertiban babi di kelurahan tersebut harusnya sudah selesai per tanggal 18 Maret 2011 lalu. Hal itu berdasarkan Surat Pemko Medan kepada Kapolresta Medan yang ditandatangani Sekretaris Daerah (Sekda) Medan Syaiful Bahri tertanggal 3 Maret, dengan Nomor Surat 524/3688, Hal permintaan personel yang isinya,
“Sehubungan dengan Keputusan Wali Kota Medan Nomor 524/757K Tanggal 29 Juni 2010 tentang tim pengawasan usaha peternakan berkaki empat Kota Medan dengan ini, kami mohon kepada bapak untuk mengirimkan personil sebanyak dua orang untuk bertugas sebagai penyidik pengganti PPNS dalam menangani pengadilan Tipiring yang termasuk di dalam pengawasan usaha peternakan berkaki empat Kota Medan (terlampir formulir kesediaan, dan mengirimkan personil pengamanan sebanyak 90 orang). Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan diselenggarakan pada 10, 11 Maret 2011 dan 15 sampai dengan 18 Maret 2011”.

Namun nyatanya, sampai saat ini tanda-tanda penertiban di kelurahan itu juga belum terlihat. Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan (Kadistanla) Medan Ir Wahid kepada Sumut Pos, Minggu (20/3) membenarkan isi surat itu. Namun, upaya penertiban belum bisa dijalankan karena masih menunggu instruksi dari Wali Kota Medan Rahudman Harahap.

“Benar memang isi surat itu, seharusnya 18 Maret 2011 lalu semuanya sudah selesai. Namun kita ketahui, ternyata muncul persoalan lagi. Jadi, kita saat ini masih menunggu perintah lanjutan dari Wali Kota Medan. Senin (hari ini, Red) kita akan koordinasikan dengan Sekretaris Daerah (sekda) Kota Medan. Mungkin bakal ada rapat Muspida lagi. Sekalian calling down dulu,” ungkapnya.

Lebih lanjut Wahid menuturkan, dirinya juga akan menyampaikan adanya rencana pihak ketiga yang akan mengambil alih ternak kaki empat itu, untuk direlokasi ke kawasan STM Hilir, Deli Serdang. “Kita juga akan melaporkan itu kepada Wali Kota. Baru kita ketahui sikap dan instruksi wali kota selanjutnya apa,” tuturnya.
Sementara itu, terkait adanya upaya pembackingan dari oknum Wakil Ketua DPRD Medan August Napitupulu supaya penertiban ternak kaki empat di kelurahan tersebut menjadi tertunda, Bendahara Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) Kota Medan Hasyim SE kepada Sumut Pos menyatakan, apa yang dilakukan August Napitupulu adalah bentuk kinerjanya secara pribadi.

“Itu bentuk pribadi sebagai wakil rakyat, apalagi yang bersangkutan dari Daerah Pemilihan (Dapil) di lokasi ternak kaki empat itu. Saat ini, memang belum ada laporan dari yang bersangkutan kepada pihak DPD PDI P Kota Medan,” ungkapnya.

Hasyim kembali menjelaskan, DPD PDI P Kota Medan juga sempat menerima aduan dari sekitar 100-an peternak kaki empat. Namun, laporan itu bukan dari para peternak kaki empat di Kelurahan Tegal Sari Mandala II, melainkan dari para peternak yang berdomisili di daerah Jermal Kecamatan Medan Denai.
“Memang ada 100-an peternak yang meminta agar PDI P Kota Medan memediasi dengan Pemko Medan. Tapi, peternak itu bukan dari Tangguk Bongkar,” ungkapnya.(ari)

Dishub Rugikan Pengusaha

MEDAN- Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Medan saat ini tengah melakukan perubahan jam operasi kendaraan barang menjadi malam hari. Dimana truk-truk bertonase tinggi baru boleh melintas sejak pukul 23.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB. Program ini dimaksudkan untuk mengurangi kemacetan di Kota Medan.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Medan Syarif Armansyah Lubis alias Bob
kebijakan ini sudah dilakukan sejak dua minggu lalu. Hingga kini, pihaknya telah menindak sebanyak 55 angkutan barang (truk) yang melanggar aturan tersebut.

Terkait kebijakan Dishub ini, anggota DPRD Medan dari Fraksi Parti Amanat Nasional (PAN) Aripay Tambunan mengaku, tidak bisa menerima kebijakan Dishub tersebut. Menurut Ketua Komisi C DPRD Medan ini, kebijakan atau program kerja yang dilaksanakan Dishub Medan tersebut dapat merugikan para pengusaha.

Pasalnya, truk-truk yang masuk ke Medan membawa bahan-bahan material seperti bahan galian C dan sebagainya kebanyakan dari luar kota, khususnya dari Deli Serdang. Sementara di Deli Serdang, sepengetahuannya, angkutan barang boleh melalui jalan besar mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB.

“Jadi, ini bertentangan dengan Perda Deli Serdang. Dikhawatirkan, kebijakan ini akan merugikan pengusaha-pengusaha yang menggunakan jasa angkutan yang memiliki link usaha ke Medan,” kata Aripay.
Politisi PAN ini juga mengaku, dirinya pernah berbincang dengan pengusaha. Menurut pengusaha tersebut, dengan adanya kebijakan Dishub Medan ini, membuat para pengusaha menjadi rugi. “Saya pikir, ini menjadi ‘PR’ bagi Dishub Medan untuk mengevaluasi program itu,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Medan Syarif Armansyah Lubis alias Bob menepis anggapan Aripay tersebut. Menurutnya, kebijakan itu tidak merugikan para pengusaha. Karena, program itu juga tidak membatasi truk-truk bertonase secara keseluruhan.

Yang dilarang melintas pada jam-jam yang telah ditentukan itu, adalah truk-truk yang berroda 10. Sementara truk berroda 6 masih diperbolehkan. “Itukan tidak secara keseluruhan. Nah, titiknya pun hanya di inti kota yang dilarang seperti Jalan Sudirman dan beberapa ruas jalan lainnya. Yang boleh dilintasi itu ada titik-titiknya yang telah disepakati. Intinya yang boleh dilintasi berada di daerah pinggiran, tidak di inti kota,” ungkapnya.(ari)

Polair Lepas Tangkapan Kayu Ilegal

BELAWAN- Kayu gelondongan sebanyak ribuan meter kubik yang diamankan Direktorat Kepolisian Perairan Daerah Sumatera Utara (Ditpolairdasu) yang disandarkan di Dermaga IKD Belawan diduga sudah lepas, Minggu (20/3).
Petugas Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Belawan, Abubakar mengatakan, ribuan meter kubik kayu ilegal asal Nias tersebut sudah masuk ke Belawan pada Sabtu (12/3) lalu. Namun disinyalir ribuan meter kubik kayu yang diangkut kapal tongkang tersebut tidak dilengkapi dokumen resmi dan ditangkap oleh petugas dari Polair. “Sekarang ribuan meter kubik kayu tersebut sedang diproses pihak Polair,” ujarnya.

Menurut pantauan wartawan koran ini di Direktorat Kepolisian Perairan Daerah Sumatera Utara dari Sabtu (12/3) lalu hingga saat ini, Kepala Seksi Penindakan Ditpolairdasu, Kompol J Tamba belum memaparkan hasil tangkapan kayu gelondongan illegal sebanyak ribuan meter kubik tersebut. Lebih lanjut, saat wartawan koran ini mendatangi Polair untuk mengkonfirmasi hal tersebut, Kepala Seksi Penindakan Ditpolairdasu, Kompol J Tamba tidak dapat dikonfirmasi karena tidak ada di tempat.

Anggota DPRD Sumut Fraksi PKS, M Natsir mengatakan, harusnya hasil tangkapan tersebut diproses melalui hukum. Namun jika kayu ilegal tersebut tidak ditindaklanjuti ke proses hukum, pihak Polairud harus berani mempublikasikan ke masyarakat. Jika tidak, ada indikasi hal ini sengaja ditutup-tutupi dan mengundang kecurigaan, ada manipulasi oleh pihak Polairud. “Harusnya pihak Polairud terbuka dengan tangkapan tersebut dan jangan ditutup-tutupi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Natsir menambahkan, bahwa pihak Polairud yang menangkap kapal bermuatan kayu gelondongan illegal tersebut sangat perlu untuk dimintai keterangan atau diperiksa juga jika tidak mau transparan.
Jika memang terbukti melakukan kongkalikong dengan pelaku illegal logging ya pantas saja dari satuan Polairud dan komandan yang bersangkutan wajib melakukan itu dan mudah-mudahan saj komandannya tidak terlibat. “ jika terbukti bersalah dan melepas tangkapan tersebut, oknum yang melakukan hal tersebut harus dipecat,”tandasnya.
Sementara itu, Kabid Humas Poldasu, Hery S membenarkan adanya tangkapan kapal yang bermuatan kayu gelondongan asal Nias tersebut yang dilakukan piahk Polairud. Namun, dia membantah bahwasannya kayu tersebut sudah dilepas. “Kayu tersebut masih diamankan oleh pihak Polairud kok,”ujarnya.

Lebih lanjut, Dia menjelaskan pihaknya masih melakukan tindaklanjut atas permasalahan tersebut. “Kayu tangkapan tersebut masih dalam proses pemeriksaan, pemiliknya masih mencari dan melakukan kelengkapan atas dokumen kayu tersebut,” tambahnya.

Hery mengatakan bahwa apabila pemilik kayu tersebut tidak bisa menunjukkan dokumen yang dilengkap, pemilik dan kayu tersebut akan diamankan memalui proses hukum,”tandasnya. (mag-11)

Satpol PP Diasuransikan

MEDAN- Para personel Satpol PP bisa sedikit bernafas lega dalam menjalankan tugasnya. Pasalnya, tahun ini Pemko Medan akan mengasuransikan seluruh personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Kota Medan.
Hal ini mengingat tugas-tugas yang diemban penegak Peraturan Daerah (Perda) ini cukup berat, karena tidak terlepas dari bentrokan dengan masyarakat.

“Kita sudah memikirkan ke arah sana. Asuransi nantinya apakah melalui Jamsostek atau lembaga asuransi lainnya. Pokoknya tahun ini harus sudah kelar,” kata Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap, kemarin.
Menurut Rahudman, Satpol PP adalah perangkat Pemerintah Daerah dalam memelihara ketentraman dan ketertiban umum serta menegakkan Perda. “Di kabupaten/kota, Satpol PP dipimpin kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati/wali kota melalui sekretaris daerah,” sebutnya.

Dikatakan juga, keberadaan Satpol PP sebagai aparat penegakan Perda bukan merupakan musuh para pedagang kaki Lima (PKL). Satpol PP juga dalam menjalankan tugas sesuai peraturan dan ketentuan yang ada. “Apalagi Satpol PP dalam menjalankan tugas di lapangan selalu melakukan koordinasi, komunikasi dan silaturahmi dengan masya-rakat serta berbagai pihak terkait lainnya,” jelasnya.

Sementara Kasatpol PP Kota Medan, Kriswan ketika dimintai komentarnya terkait keinginan Pemko Medan akan mengasuransikan seluruh personil Satpol PP di Kota Medan, sangat menyambut baik. “Jika Pemko Medan berkeinginan mengasuransikan personil Satpol PP alangkah bagusnya. Justru momen inilah yang ditunggu-tunggu,” katanya.
Disebutkan, jika program Pemko Medan terwujud tahun ini maka tugas-tugas personil Satpol PP justru akan lebih bertanggung jawab dan semangat lagi. “Semoga tidak ada kendala dan program Pemko Medan tahun ini terwujud,” harapnya. (ari)