24 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 15604

Medan Diteror, ‘Paket Bom’ di Gereja Diledakkan

MUI:  Ini Teroris Kelas Kecil

MEDAN BARU- Sebuah bungkusan plastik yang dicurigai bom di gerbang halaman Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Titipapan Gang Gereja Persatuan, Sei Sekambing B, Medan Petisah, membuat geger warga sekitar, Sabtu (19/3). Bungkusan diduga bom itu sontak mengingatkan warga atas penemuan bom buku di sejumlah lokasi di Jakarta dan sekitarnya.

Bungkusan mencurigakan itu pertama kali ditemukan warga bernama Immah (28) saat melintas di depan Jalan Titipapan Gang Persatuan sekitar pukul 10.30 WIB. Saat melewati gereja tersebut, Immah melihat sebuah bungkusan plastik merah terletak persis di pintu gerbang.

”Perasaan saya gak enak melihat bungkusan itu. Agak aneh aja saat melihatnya,” ujar Imma saat ditemui Sumut Pos di lokasi kejadian, kemarin.

Sepuluh menit kemudian, Imma memberitahukan temuanya kepada David Silalahi (53), gembala pimpinan gereja yang saat itu berada di rumah bersama jemaat gereja lainnya.

Secara bersama-sama, David, Imma dan beberapa warga lain melakukan pengecekan terhadap benda tersebut. Tidak satupun di antara mereka yang berani membuka plastik tersebut. Sementara itu, dalam setengah jam, lokasi sudah ramai dikerumuni masyarakat. Masyarakat tidak berani mendekati bungkusan tersebut. Mereka memasang jarak pandang lebih kurang 20 meter.

Diakui David, bungkusan itu mengingatkan mereka kepada teror bom buku yang terjadi di Jakarta, seperti yang diberitakan sejumlah media cetak maupun media elektronik. ”Aksi teror yang terjadi di Jakarta itu menjadi bahan pelajaran bagi kami untuk lebih waspada makanya kami tidak bertindak sembarangan, lihat saja di teve-teve dan koran-koran semua ada berita itu,” katanya.

Kondisi ini membuat panik para jemaat dan warga di sana. ”Setelah kami lihat bersama, kami langsung kasih tahu sama polisi. Tidak berselang lama, tim Jihandak datang ke sini,” kata David.

Tim Gegana Penjinak Bom datang membawa peralatan lengkap dari Sat Brimobda Sumut, sekitar pukul 13.15 WIB. Setelah mengamankan situasi, petugas meledakkan bungkusan di halaman gereja itu. Suara dentuman terdengar menggelegar, sementara getarannya terasa hingga radius 20 meter. Sejumlah serpihan juga berterbangan. Ledakan itu sontak membuat masyarakat di sekitar terkejut dan memancing kehadiran massa dalam jumlah lebih banyak.

Kapolsekta Medan Baru Kompol Saptono saat dikonfirmasi di lokasi kejadian mengatakan, benda mencurigakan yang ditemukan tersebut bukan bom melainkan sebuah plastik berisi kabel dan lampu natal. ”Itu bukan bom Mas…tetapi hanya plastik berisi kabel dan lampu natal,” ujar Saptono.

Meski demikian, Kapolsekta tidak membantah adanya bahan Kimia yang dapat meledak di dalam tas plastik tersebut. ”Memang ada mas, bahan kimia yang bisa meledak di dalam plastik itu, cuma itu bukan bom,” elaknya.
Hingga kini pihaknya belum meyakini aksi tersebut berkaitan dengan beberapa kejadian di Jakarta beberapa waktu lalu. ”Tidak.… tidak ada Mas.… Tidak ada kaitannya kok. Toh hanya kabel dan bola lampu saja yang ditemukan,” lanjutnya.

Sedangkan Lurah Sei Sekambing B Kecamatan Medan Petisah, Ali Sitepu (52), sangat yakin benda yang ditemukan itu adalah bom. ”Sangat berbahayalah bom itu. Coba kalau tadi itu langsung dibuka oleh Pak David, apa yang akan terjadi,” ujarnya.

Dia mengakui, penemuan bom di gerbang Gereja tersebut merupakan penemuan benda aneh yang pertama kalinya terjadi di wilayahnya. “Ya ini yang pertama. Sebelumnya aman-aman saja, tidak ada yang aneh-aneh dan bom seperti sekarang ini,” akunya.

Ferdinan Tobing, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan yang tinggal tak jauh dari lokasi menduga, ada pihak tidak bertanggung jawab yang sengaja menebar teror. ”Itu ulah sekelompok orang yang ingin mengacaukan Medan ini, seperti yang terjadi di beberapa tempat lain, namun ini tidak ada hubunganya dengan SARA,” ujar Ferdinan.

Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Medan ini meminta pihak kepolisian lebih proaktif menangani aksi teror yang menimbulkan keresahan di masyarakat.

MUI: Ini Menakut-nakuti Saja

Kepanikan warga Medan setelah penemuan bungkusan diduga bom di depan Gereja Pantekosta Jalan Titi Papan, diharapkan bisa meningkatkan kewaspadaan. “Jika warga menemukan hal-hal yang dianggap membahayakan, diharapkan bisa segera melaporkan ke pihak keamanan,” ungkap Wali Kota Medan Rahudman Harahap, kemarin (19/3).

Saat ditanya apakah bom tersebut merupakan aksi teroris, Rahudman belum berani memastikan. Rahudman menyatakan, masih akan melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian. ”Kita tidak bisa memastikannya, kita akan koordinasi dulu dengan pihak kepolisian,” katanya lagi.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Medan Muhammad Hatta berharap masyarakat tidak panik. “Saya melihat ini ada upaya orang untuk membuat resah. Dari berbagi sisi, mereka mudah memasukkan gagasan-gagasannya untuk tujuan tertentu. Namun, sebaiknya masyarakat jangan mudah terpancing. Kalau kita terpancing, maka akan tertawa orang-orang yang tidak bertanggungjawab itu,” kata M Hatta.

Meski masyarakat diminta tidak terlalu merisaukan kejadian itu, tapi masyarakat tetap harus waspada. ”Jangan terlampau serius melihat itu. Karena, kalau kita terus ketakutan, kita akan dihantui bayangan sendiri. Meskipun seperti itu, kita harus tetap waspada,” tuturnya.

Lebih lanjut Hatta menyatakan, orang-orang yang membuat kacau ini adalah teroris. Karena sejatinya, teroris itu adalah orang yang selalu menimbulkan keresahan. Namun, kejadian ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan persoalan Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA).

”Orang yag membuat kekacauan atau menakut-menakuti orang adalah teroris. Tapi ini teroris kelas kecil, bukan teroris kelas besar. Hanya menakut-nakuti saja. Dan itu membuat polisi jadi bulan-bulanan. Dan ini sedikit pun tidak ada hubungannya dengan persoalan SARA,” tegasnya. (mag-8/ari)

Paket Misterius Gegerkan Nusantara

Geger penemuan paket yang dikira bom juga terjadi di sejumlah wilayah Indonesia, kemarin (19/3). Selain di Medan, Sumatera Utara, paket misterius yang membuat sibuk kepolisian tersebut juga ditemukan di Tuban, Kediri di Jawa Timur, Jakarta, Jawa Barat, Jogjakarta, Sulawesi Utara dan wilayah Indonesia lainnya.

Paket misterius di Kabupaten Kediri diterima pengurus Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Cabang Kecamatan Kepung. Paket tersebut diterima seorang petugas di GPdI yang berlokasi di Desa Damarwulan. Dari kurir yang mengirimkannya, paket disebutkan berisi buku. Kecurigaan muncul karena tidak tertera identitas lengkap pengirimnya. Akhirnya pihak gereja memilih melaporkan ke polisi karena khawatir isinya bom.
Paket itu akhirnya diledakkan oleh tim penjinak bom Kompi I Sat Brimob Detasemen C Polda Jatim. “Sudah diledakan tadi di Lapangan Desa Gadungan Puncu sekitar 7 kilometer dari gereja,” kata Kapolsek Kepung AKP Heri Siswoko, kemarin.

Menurut dia, setelah diledakan akhirnya diketahui apabila isi paket yang sempat dicurigai berisi bom oleh pengurus gereja itu ternyata berisi buku. “Isinya buku kerohanian, sekitar 10 buku,” katanya.

Di Tuban, sebuah paket tanpa identitas yang diserahkan seorang pengendara sepeda motor tak dikenal membuat trauma pemilik toko Toko Makmur Jaya, Sabtu (19/3) siang. Lily, karyawan toko dan Alwi, pemilik toko ketakutan dan langsung menelepon polisi di Polres Tuban.

Polisi yang menerima laporan, langsung menerjunkan tim yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Budi Santoso. Setelah melalui berbagai protap, akhirnya paket berukuran 50 cm x 40 cm tersebut dibuka. Dan ternyata isinya hanya brosur produk kasur, sprei dan benner sprei.

AKP Budi Santoso mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus teror ini dan menyelidiki siapa pengirim paket tersebut. “Masalah ini tetap ditindaklanjuti sesuai aturan hukum,” tegas Budi Santoso, saat ditemui wartawan di lokasi kejadian.

Warga Jalan Mahakam I, Kebayoran Baru Jakarta Selatan juga menerima sebuah paket mencurigakan, kemarin. Paket yang dikirimkan ke sebuah rumah di depan Hotel Gran Mahakam itu mencurigakan karena tidak terdapat nama pengirim. Setelah diledakkan oleh Tim Gegana, paket itu ternyata berisi sepatu. “Akhirnya diledakkan oleh Gegana setelah itu diketahui paket itu berisi satu pasang sepatu perempuan ditujukan untuk pemilik rumah Ibu Gaby,” kata Kapolsek Kebayoran Baru AKBP Irsan.

Irsyad mengatakan, awalnya penerima paket mengaku tidak pernah memesan sepatu. Namun setelah diingat-ingat, sepatu itu ternyata dikirim dari rekanan toko di Grand Indonesia, tempat dia memesan sepatu.
“Tapi salahnya dikirim tanpa konfirmasi makanya dia curiga, karena kan memang sedang marak ada teror,” kata Irsan.

Gegana yang memeriksa paket tersebut meledakkan paket karena saat diperiksa, metal detector berbunyi. “Mungkin karena mengandung logam, akhirnya diledakkan,” kata Irsan.

Sehari sebelumnya, Jumat (18/03) sampai pukul 19.00 WIB saja, seidaknya delapan terror bom ditemukan di Jakarta. Memang tidak seluruh benda mencurigakan itu terbukti bom. Sejumlah pengamat berpendapat teror ini dilakukan secara sistematis oleh kelompok yang sama. Berikut ini lokasi paket mencurigakan yang diduga bom di sekitar Jakarta itu (selengkapnya lihat grafis). Sebelumnya empat bom buku dikirim dan ditujukan kepada Ulil Absar Abdalla di Kantor KBR 68H Utan Kayu, Kepala BNN Gories Mere di kantor BNN, Ketua PP Japto Soerjosoemarno dan musikus Ahmad Dhani yang menerima bom buku. (bbs/net)

Mahfud: Bukan Pengalihan Isu

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mohammad Mahfud MD tidak percaya kalau teror bom buku yang akhir-akhir ini marak terjadi di Indonesia merupakan pengalihan isu.

“Saya sama sekali tidak percaya kalau teror bom buku itu merupakan satu upaya untuk pengalihan isu. Apalagi berkaitan dengan masalah WikiLeaks,” terang Mahfud setelah meresmikan Pusat Kajian dan Studi Konstitusi Unversitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), di UMSU Kampus Jalan Muchtar Basri Medan, Sabtu (19/3).

Menurutnya, teror bom buku tersebut bekerja menurut isunya sendiri. Jika kemudian isunya berubah, hal itu karena adanya persepsi yang muncul di masyarakat akibat pemberitaan-pemberitaan dari media.

“Kalau saya melihat sama sekali tidak ada kaitannya teror bom buku itu dengan pengalihan isu terkait Wikileaks. Wikileaks dan teror bom buku itu juga merupakan persoalan sendiri. Jadi jangan dikait-kaitkan dengan adanya pengalihan isu,” kata Mahfud.

Untuk itu, Mahfud mengimbau masyarakat untuk bersabar dan menunggu Polri membongkar kasus teror bom buku tersebut. ”Saya percaya dengan kemampuan yang dimiliki Polri, kasus tersebut pasti dapat segera di bongkar,” ujarnya.
Seperti halnya kasus teroris yang semua pelakunya bisa ditangkap. Demikian juga dengan kasus mutilasi, padahal kaki korban sudah terpisah dari kepala, dan kepala sudah berada di tempat lain. ”Yakinlah polisi bisa mengungkap semua itu. Polisi kita itu hebat, jadi saya kira polisi bisa mengungkap itu semua,” tutur Mahfud. (saz)

Enam Perampok Bank BRI Cabang Medan Diringkus

Simulasi Penanggulangan Teror dan Perampokan

Kantor Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Medan, Jalan Putri Hijau, Medan, dirampok enam pria bersenjata, Sabtu (19/3) pagi. Tetapi para pelaku yang berjumlah enam orang berhasil diringkus oleh aparat kepolisian karena di bank tersebut telah terpasang kamera pengawas.

Hal itu terjadi saat Polda Sumut melakukan latihan penanggulangan teror dengan membuat simulasi penanganan perampokan di kantor bank tersebut. Simulasi dimulai ketika dua anggota perampok mengendarai sepeda motor masuk dan memantau gedung BRI Cabang Medan yang menjadi target perampokan.

Setelah kondisi dinilai aman, dua anggota kawanan perampok itu memanggil rekan-rekannya yang datang mengendarai dua sepeda motor guna mendukung rencana perampokan gedung tersebut.

Enam pelaku yang terdiri dari tiga, di antaranya memasuki gedung untuk mengambil uang dan tiga lainnya bersiap-siap dengan sepeda motornya untuk melarikan diri. Namun, gedung BRI Cabang Medan telah terpasang kamera pemantau yang terkoneksi langsung dengan kantor Kepolisian terdekat.

Berselang dua menit, sejumlah anggota Satuan Samapta Polresta Medan yang datang dengan senjata lengkap berhasil menyergap tiga anggota kawanan perampok yang berada di area parkir sepeda motor. Sedangkan untuk menangkapn
tiga anggota kawanan perampok yang masih berada dalam gedung BRI, pihak kepolisian mengerahkan tim Antireror Satuan Brimob Polda Sumut yang menggunakan senjata lengkap.

Karena terkepung, tiga anggota perampok itu berupaya melindungi diri dengan menyandera pegawai dan pengunjung nasabah tersebut. Untuk menyelamatkan pegawai dan nasabah bank itu, petugas melakukan negosiasi sambil mengimbau kawanan perampok menyerahkan diri.

Akibat sudah terkepung dan tidak mungkin melarikan diri, kawanan perampok itu keluar dari gedung BRI dan menyerahkan diri kepada petugas yang bersiaga di bagian luar gedung. Setelah mengamankan tiga perampok, pihak kepolisian menurunkan tim penjinak bahan peledak (Jihandak) dari Satuan Brimob Polda Sumut untuk menyisir benda-benda berbahaya yang mungkin ditinggalkan kawanan penjahat tersebut.

Setelah itu, tim medis dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) memasuki gedung tersebut melihat kemungkinan adanya pegawai atau nasabah BRI yang terluka atau mengalami trauma atas kejadian itu. Sedangkan langkah terakhir mengirimkan unit olah TKP untuk mendapatkan bukti atas peristiwa perampokan tersebut.

Lima Menit

Usai latihan, Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno yang berada di lokasi mengatakan, prosedur yang dilaksanakan dalam latihan itu perlu disempurnakan lagi, meski dinilai cukup baik.  “Harus berlatih terus, berulang-ulang,” ujarnya Oegreseno.

Dikatakan Oegreseno, untuk kepentingan jangka panjang, pengamanan gedung seperti perkantoran dan bank harus menggunakan teknologi, khususnya kamera pengawas dan terkoneksi dengan kantor kepolisian terdekat sehingga petugas dapat bertindak cepat jika memantau gelagat akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kalau ada kamera, paling lama lima menit polisi harus sudah sampai,” ucapnya.

Dengan keberadaan kamera pengawas, lanjutnya, Polri juga bisa lebih aman menjalankan tugasnya jika diperintahkan menjaga sebuah perkantoran atau bank. Hal itu disebabkan jika masih menggunakan pola lama yakni menempatkan polisi di depan kantor bank, maka kawanan perampok akan menghabisi anggota Polri terlebih dulu jika ingin melaksanakan aksinya.

“Kalau ada pengawas, anggota Polri bisa lebih tenang termasuk meminta bantuan jika menemukan adanya gerakan mencurigakan. Mungkin polisi bisa memantau saja dari control room,” bebernya.

Sementara itu Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga saat dikonfirmasi wartawan koran ini beberapa waktu lalu mengatakan, menanggapi aksi tebar bom buku seperti yang terjadi di Jakarta beberapa waktu lalu, pihaknya telah memerintahkan seluruh jajaranya untuk meningkatkan kinerja inteligen dan memasang camera CCTV di tempat-tempat tertentu.

Yang utama dalam mencegah serta mengantisipasi adanya aksi teror bom seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di Jakarta, gerakan inteligen dan pemasangan camera CCTV harus dilakukan segera,” kata Tagam beberapa waktu lalu.

Dijelaskan, kejadian memilukan pada hari Selasa (14/3) lalu yang melukai Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur dan (17/3) lalu juga mengancam Rumah Ahmad Dhani mengharuskan di Jajaran Polresta Medan untuk bersiaga.
“Akibat kejadian di Jakarta itu, kita di Medan ini harus lebih waspada lagi termasuk memeriksa barang-barang titipan serta menebarkan inteligen.”Jelas Tagam.

Dia mrnambahkan, sebagai pimpinan Polresta Medan, dia sangat respon dalam kasus meledaknya bom di Jakarta yang melukai perwira polisi. Oleh sebab itu, semua tim dalam kepolisian di Mapolsek akan mengawasi dan mengantisipasi peredaran paket buku yang mencurigakan. (adl/mag-8)

Sama-sama Optimis

Valencia vs Sevilla

VALENCIA-Menatap lanjutan La Liga Primera jornada ke-29 yang berlangsung di Stadion Mestalla, dini hari nanti, gelandang klub berjuluk Los Ches Joaquin mengatakan bahwa pertandingan ini akan berlangsung keras.
Pasalnya, masih menurut Joaquin, kedua tim sama-sama memiliki pemain gelandang yang piawai mengatur ritme permainan, sehingga mempermudah kinerja pemain yang mengisi lini depan. “Pemain belakang pasti melakukan sapu bersih,” bilangnya.

Kendati begitu Joaquin menegaskan bahwa paluang timnya untuk meraih kemenangan atas Sevilla sangat terbuka. Ini bisa dilihat dari catatan pertemuan kedua tim, yang lebih berpihak kepada tuan rumah.
Betapa tidak, lihatlah dari 66 kali menjamu Sevilla di Stadion Mestalla, tuan rumah menang 49 kali, bermain imbang 8 kali dan kalah 9 kali.

Artinya, Los Ches selalu lebih dominan dari pada calon lawannya itu. “Sepanjang sejarah klub ini, kami selalu memiliki gelandang yang kreatif. Inilah yang menjadi kunci kemenangan  atas Sevilla,” bilang  Joaquin seakan tak memperdulikan jika pada pertemuan pertama yang berlangsung di kandang Sevilla, Los Ches dibekap dengan skor 2-0.

“Kami sangat percaya diri akan memetik kemenangan atas mereka. Kami sudah lupakan kekalahan atas Schalke 04 (Liga Champions) dan atas Real Zaragoza. Kami ingin segera bangkit karena rival (Villareal) telah berada di balakang kami. Jika mereka menang atas Bilbao dan kami kalah dari Sevilla, maka mereka (Villareal) akan di atas kami, karena memiliki selisih gol yang lebih baik,” bilang Joaquin.

Terpisah, gelandang Sevilla asal Kroasia Ivan Rakitic mengatakan bahwa timnya membutuhkan poin sempurna dalam lawatan ke Stadion Mestalla agar dapat berlaga di pentas Liga Champions musim depan.
“Mereka memiliki banyak pemain hebat, tapi kami tak punya pilihan lain, kecualil mengalahkan mereka. Mungkin karena ambisi kami dan ambisi mereka sama-sama menginginkan hal yang sama (lolos Liga Champions),” bilang Rakitic.

Selanjutnya Rakitic mengatakan bahwa tekad untuk meraih kemenangan atas Valencia disebabkan kondisi tim yang sedang bergairah. “Banyak yang mengatakan bahwa Barcelona adalah tim terkuat di dunia, tapi pekan lalu kami menahan imbang mereka dengan skor 1-1.

Ini membangkitkan motivasi kami untuk melakukan hal yang sama kepada Valencia,” tekad Rakitic.
Selain motivasi yang sedang membubung, pulihnya cedera Anders Palop dan  Deiego Perotti juga membuat tim ini kian bergairah. “Keduanya  sangat mengerti skema permainan 4-4-2 yang saya usung. Karenanya, kehadiran mereka sangat berarti bagi kami,” bilang Gregorio Monzano, entrenador Sevilla. (jun)

Momentum Tepat untuk Bangkit

LONDON-Sejak ditangani Kenny Dalglish, Liverpool hanya mengalami sekali kekalahan dari delapan pertandingan terakhir di ajang Liga Premier. Sayangnya, torehan apik di kompetisi domestik berbanding terbalik saat mereka berkiprah di ajang Europa League.

Tim berjuluk The Reds ini tersingkir di babak 16 besar Europa League setelah kalah 0-1 ketika bertandang ke kandang Sporting Braga dan hanya bermain imbang 0-0 saat bertemu di Stadion Anfield.

Nah, bertandang ke markas Sunderland malam ini tentunya menjadi momen yang paling tepat untuk bangkit dari kekalahan, sekaligus membuka peluang menerobos kelompok empat besar.

Itu bisa terjadi karena Sunderland yang di awal musim kompetisi sempat tampil hebat dengan mengejutkan tim besar saat manahan imbang Manchester United (0-0), Arsenal (1-1) dan Tottenham (1-1) serta mengalahkan Manchester City (1-0), Aston Villa (1-0) dan Chelsea (3-0). Tapi kini, penampilan tim yang bermarkas di Stadium of  Light itu sedang terpuruk. Bahkan anak asuh Steve Bruce tak pernah menang dalam lima pertandingan terakhir yang mereka lakoni.
Ironisnya, menjamu  Liverpool malam ini Stev Bruce pun terancam kehilangan sejumlah pemain pilar akibat cedera seperti Fraizer Campbell, Michael Turner dan David Meyler.

“Saya tetap harus bersyukur karena Lee Cattermole, Danny Welbeck, Nedum Onuoha dan Bolo Zenden sudah bisa diturunkan saat menjamu Liverpool,” bilang Steve Bruce.

Pada pertemuan di Stadium of Lighth musim lalu, Sunderland menang 1-0 atas Liverpool. Bagaimana hasil pertandingan kali ini? (jun)

Tuhan Yesus, Aku Mau Bertobat…

Masada Sinukaban, Bertobat Setelah Dibawa ke Neraka dan Surga

Pada masa-masa sulit, Tuhan buka jalan pertobatan. Dia menolong dan memulihkan hidup Masada Sinukaban. Rupanya ada rencana Tuhan yang indah.

Pergaulan bebas semasa kuliah menyeret Masada Sinukaban ke dunia narkoba. Kala itu ia mengikuti perkuliahan di salah satu kampus di Yokyakarta. Ia bersama teman-temannya hidup bergelimpangan dosa. Menjadi pecandu narkoba, melakukan seks bebas dan penyakit masyarakat lainnya. Hingga sekitar akhir September 1995 di sebuah rumah kost mahasiswa di Desa Babar Sari, Tambak Bayan, Yokyakarta, Masada Sinukaban mengalami over dosis pil-pil penenang narkoba. Tubuh Masada dingin, pucat dan tidak sadarkan diri selama 4 jam.

Dalam kondisi kritis, teman-temannya panik. Teman-temanya melarikan ke Rumah Sakit Betesda, Yokyakarta. Mereka menyangka Masada sudah tidak bisa diselamatkan lagi. Tapi Tuhan menolong dan berkata lain, Dia memberikan kesempatan untuk bertobat dan memakai hidup Masada untuk melayani Tuhan.  Dalam kesaksiannya, Masada Sinukaban yang didampingi sang isteri tercinta Baktiani Sri Melviani br Ginting di Kafe Ibre, Kabanjahe, Tanah Karo, mengakui campur tangan Tuhan dalam proses kesembuhannya.  Dirinya juga mengalami efek jera melalui pengalaman supranatural tentang neraka dan surga seperti yang ditulis dalam Alkitab. “Kala itu saya berada  di suatu tempat yang sangat gelap, saya takut dan minta ampun sama Tuhan. Tuhan, tolong saya, ampuni dosa-dosa saya, teriak saya kala itu. Saya melihat badan saya dibakar api dan tinggal tulang. Ulat-ulat menyerang tubuh saya. Saya menangis minta ampun. Kengerian dan ketakutan di neraka, hampir sama dengan sejumlah kesaksian yang pernah dilontarkan orang-orang yang pernah mengalami pengalaman supranatural tentang kengerian neraka seperti yang dialami Mary Chatrine Baxter dari Amerika Serikat tahun 1976.”

Masada terus minta ampun. “Saya bilang, Tuhan Yesus ampuni saya, berikan saya kesempatan untuk hidup sekali lagi. Tuhan aku mau bertobat…” Tuhan memang baik dan menolong Masada dan memberikannya kesempatan bertobat.

“Saya merasakan tangan saya dipegang dan ketakutan hilang seketika. Di neraka saya melihat beberapa orang yang saya kenal berteriak memanggil saya dan minta tolong. Sayang sekali saya tidak bisa menolong. Dan perjalanan dilanjutkan,  saya berada di suatu tempat yang indah dan penuh cahaya terang. Di sana ada keteduhan dan damai sejahtera. Di tempat itu indah sekali dan saya tidak bisa melukiskan keindahan dan cahaya kemuliannya. Setelah itu saya tersadar kembali dan berada di Rumkit Betesda, Yokyakarta didampingi teman-teman.”

Masada kemudian menceritakan pengalaman tentang neraka dan surga. Mereka tidak begitu merespon masih cemas dengan kondisi tubuhnya yang sangat lemah. “Namun saya tetap bersyukur pada Tuhan Yesus karena masih diberikan kesempatan untuk bertobat. Kalau saja kesempatan itu tidak diberikan maka saya akan terhilang untuk selamanya dan disiksa selama-lamanya dalam neraka yang kekal. Tapi Tuhan masih baik dan memberikan saya kesempatan. Setelah itu saya bernazar untuk bertobat pada Tuhan dan berjanji untuk melayani Tuhan. Dalam hitungan minggu saya merasa dipulihkan dari ketergantungan narkoba. Dan setelah itu saya pulang kampung ke Medan.” Di Medan, Masada mencari sekolah Alkitab dan berlabuh di STT Abdi Sabda Medan di Jalan Medan-Binjai. Sekitar Juli 1996, ia memulai perkuliahan theologia. Setamat dari sana, ia menepati nazar untuk melayani Tuhan di sejumlah wilayah di tanah air, termasuk di Kampar, Riau.

Melayani Tuhan dengan sukacita dilakukan Pdt Masada Sinukaban sebagai bentuk ucapan syukur pada Tuhan atas kesempatan bertobat yang diberikan padanya. Dalam menambah kebahagiannya Masada dipertemukan dengan seorang gadis cantik bernama Baktiani Sri Melviani br Ginting sekitar bulan April 2004 di Medan. Pria kelahiran 2 Maret 1975 ini mempersunting pujaan hatinya dan berlanjut ke pelaminan pada bulan November 2005 di Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Padang Bulan dan Balai Sibayak Medan.

Kebahagian ini memotivasi dirinya untuk menjadi yang terbaik, termasuk dalam melayani Tuhan. Lantaran sang isteri yang disebut Nora (isteri pendeta di GBKP) mendukung penuh pelayanan suaminya. Nora dalam pelayanannya selalu turut mendampingi sang suami. Dalam kesempatan ini Baktiani Sri Melviani br Ginting—isteri tercinta mengatakan akan selalu mendampingi dan  mendukung pelayanan suaminya.   Mendapat dukungan isteri dan keluarga, putra bungsu dari 8 bersaudara ini meneruskan pendidikan di Pasca Sarjana Universitas Kristen Satya Wacana-Salatiga tahun 2007. Dalam pendidikan ini dirinya memilih Jurusan Pastoral dan Masyarakat karena keterpanggilannya dalam melayani korban ketergantungan Narkoba, HIV/AIDS dan pergumulan masyarakat. Putra Karo ini didampingi Nora diwisuda dengan nilai yang sangat memuaskan sekitar bulan April 2010. “Dalam mewujudkan kerinduan untuk melayani korban ketergantungan Narkoba, HIV/AIDS, saya melayani pula di Kesaktian Peduli Generasi Muda dan Komisi HIV/AIDS dan NAPZA GBKP Periode 2010-2015. Juga aktip menggelar kampanye anti HIV/AIDS dan Narkoba di masyarakat dan dunia maya. Selain itu turut mendampingi OTDA dan korban narkoba agar mengalami pemulihan di sejumlah wilayah di Sumatera Utara.  Setelah itu Tuhan melanjutkan rencana indahnya dan sejak November 2010 saya diberikan tanggungjawab dalam melayani di GBKP Runggun Tanjung Barus, Klasis Berastagi,” ujar Senior GMKI ini mantap.

“Saya percaya apa yang saya peroleh kini karena doa dari ibu saya, tambah Masada yang bercita-cita mendirikan Panti Rehabilitasi Narkoba, HIV/AIDS beserta pusat informasinya di Tanah Karo dan rindu dipakai secara luar biasa dalam melayani,” tambahnya.

Bungsu dari pasangan alm G Sinukaban dan BM beru Manik ini mengabiskan masa kecilnya di Simpang Kuala, Padang Bulan, Medan. Ibunda tercinta dikenal sosok yang takut pada Tuhan dan rajin mendoakan anak-anaknya termasuk Masada Sinukaban.

Dalam merayakan Paskah nanti, Pdt Masada bersama Tim Pelayanan di Tanah Karo termasuk GMKI Karo Cabang Kabanjahe juga akan menggelar Kebaktian Kebangunan Iman yang spektakuler di Tanah Karo.  Bagi anda yang ingin berbagi dan sharing pelayan dengan Pdt Masada Sinukaban, MSi dapat menghubunginya di No HP 08126427476. Tuhan Memberkati. (rahel sukatendel)

Pesta Seks, Pesepakbola Inggris Disel

LONDON-Skandal seks mengguncang pedunia sepak bola. Enam pemain Liga Inggris menggelar pesta seks di sebuah taman dengan dua gadis berusia 12 tahun. Mereka adalah Courtney Amos (19 tahun), Ashley Charles (20 tahun), Dennis De Sousa (18 tahun), Jahson Downes (20 tahun), Jahvon Edwards (19 tahun) dan Luke Farrugia (21 tahun). Pelakunya kini divonis dua tahun penjara.

Pengadilan di Inggris menyebutkan para pemain itu terkejut saat mengetahui kalau dua teman kencan mereka itu bukan berusia 16 tahun seperti yang mereka ketahui sebelumnya.
Kedua gadis remaja itu menyelinap keluar dari acara pesta keluarga mereka dan kemudian mulai menghubungi para pemain-pemain itu.

Hakim Stephen John mendapat keterangan kalau salah satu dari para wanita itu telah mengirim SMS pada mereka untuk minta dijemput.

Keenam pemain itu kemudian menjemput dua remaja itu di Vauxhall Corsas dan kemudian pergi ke sebuah taman di Reading, Berks. Di tempat itu mereka akhirnya mereka melakukan pesta seks.
Sebelumnya, kedua gadis itu dilaporkan hilang oleh ibu mereka. Kemudian ditemukan polisi sedang berjalan tanpa tujuan di jalan pada pukul 02.20 pagi.

Ketika ditanya apa yang mereka lakukan? “Mereka mengaku kalau mereka telah melakukan hubungan seks dengan enam pria,” kata John.

Pengadilan Reading Crown menyebutkan keenam pemain itu mengaku terus terang telah berhubungan seks dengan kedua gadis itu pada 21 Februari tahun lalu. Mereka mengaku diberitahu oleh para gadis itu kalau mereka telah berusia 16 tahun.

Downes merupakan mantan pemain akademi Reading FC yang sekarang bermain untuk Basingstoke Town FC di Hampshire. Ashley Charles juga pernah masuk dalam akademi itu.
Farrugia bermain bersama Reading Town. Pemain lainnya juga bermain untuk klub divisi kasta di bawah Liga Premier Inggris. (net/jpnn)

El Nino Dapat Tips dari Sheva

LONDON-Fernando Torres kembali disorot. Sejak diboyong dari Liverpool dengan fee termahal Inggris (50 juta pounds atau Rp 706 miliar), Torres lima kali diturunkan di berbagai ajang. Meski begitu, El Nino  ( sebutan Torres)“ tak kunjung mempersembahkan gol pertamanya bagi Chelsea.

Kendati terus dikritik media Inggris, Torres selalu didukung klubnya. Tidak hanya itu, dukungan juga datang dari luar klub. Salah satunya dari Andriy “Sheva” Shevchenko, eks striker Chelsea yang kini membela klub Ukraina Dynamo Kiev.

Alasan Sheva memberi dukungan karena dia pernah merasakan situasi yang dialami Torres. Sheva adalah pemain termahal Chelsea sebelum Torres ketika didatangkan dari AC Milan pada 2006. Namun, dua tahun membela The Blues (sebutan Chelsea), Sheva gagal mengulang penampilan hebatnya di Milan.

Sheva hanya mengemas sembilan gol dari 47 laga di Premier League. Striker yang kini berusia 34 tahun itu pun sempat dipinjamkan Chelsea ke Milan pada musim 2008-2009 dengan harapan penampilannya membaik. Namun, Sheva tetap gagal bersinar bersama Chelsea.  Dia pun memutuskan kembali ke klub lamanya, Dynamo Kiev di awal musim 2009-2010.

Dari pengalamannya itu, Sheva pun memberi tips kepada Torres. “Dia (Torres) harus lebih percaya dengan kemampuan dirinya dan tenang karena gol pasti akan datang. Saya tahu dia pekerja keras di lapangan. Hanya, dia tidak harus memikirkan bisa mencetak gol selama dia membuktikan masih seorang pemain besar,” ungkap Sheva kepada talkSPORT.

Sheva menambahkan, Torres memang masih butuh beradaptasi dengan Chelsea. Itu mengingat The Blues memiliki gaya permainan yang berbeda dengan Liverpool.

“Di Inggris, semua orang berekspektasi tinggi terhadapnya karena banderolnya yang sangat tinggi. Dia tidak boleh membiarkannya menjadi tekanan. Saya setuju dengan anggapan orang apabila Torres baru bisa klik dengan timnya musim depan,” jelasnya.

Sheva tak lupa mengingatkan Torres agar lebih berhati-hati menjaga kondisinya alias menghindari cedera. Terlebih, Torres dikenal sebagai salah satu pemain yang kerap cedera, khususnya sejak bermain di Inggris. “Saya mengalami masa sulit di Chelsea karena saya terlalu sering cedera. Ketika saya pulih dari satu cedera, saya mendapatkan cedera baru,” jelasnya. (dns/bas)

Eksistensi MK Bawa Suasana Baru

Sebelum meresmikan Monumen Nasional Keadilan, Mahfud MD memeberikan kuliah umum dan meresmikan Pusat Kajian dan Studi Konstitusi Unversitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), di Kampus UMSU Jalan Muchtar Basri Medan, Sabtu (19/3). Dalam kesempatan itu, Mahfud mengatakan, masyarakat wajib patuh terhadap konstitusi. Jika tidak, negara akan mengalami guncangan dan keruntuhan.

“Keguncangan dan keruntuhan ini maksudnya bukan karena bencana alam, tapi bekaitan dengan sistem ketatanegaraan kita,” ungkap Mahfud dalam kegiatan yang diselenggarakan Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Islam Swasta (Inter Islamic University Cooperation) se-Indonesia dan UMSU ini.

Pada kuliah umum tersebut, Mahfud juga sempat menyinggung tentang isu keabsahan UUD 1945 yang sempat diamandemen pada 2007 lalu. Menurutnya, perubahan tersebut memang merupakan tuntutan negara saat itu. “Di masa itu UUD 1945 hasil amandemen tersebut tak ditempatkan di dalam lembaran negara (LN) yang melahirkan kesimpulan tidak sahnya amandemen tersebut,” katanya.

Namun, Mahfud menegaskan, dari sudut historis, yuridis dan filosofis, tak ada alasan untuk mengatakan UUD baru sah jika sudah ditempatkan di dalam LN. “Karena tak ada yang mengharuskan UUD dimasukkan di dalam LN.
Sementara, Rektor UMSU Agussani mengatakan, pihaknya merasa bangga karena dipercaya untuk berkerjasama dengan MK. Menurutnya, eksistensi MK telah membawa suasana baru dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. “Peran MK sangat strategis. MK memiliki kewenangan menyelesaikan sengketa Pilkada di segala tingkatan, di samping kewenangan lain seperti menguji konstitusionalitas, memutus perselisihan sengketa, pembubaran Parpol dan impeachment,” ujar Agussani.(saz)