25 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 15612

JK Pernah Gertak Bos NAA-Inalum

JAKARTA-Jusuf Kalla (JK), sewaktu masih menjabat wakil presiden, pernah menggertak pimpinan NAA (Nippon Asahan Alumminium), pemegang mayoritas saham PT Inalum. JK menceritakan pertemuannya dengan bos NAA di Jepang saat hadir sebagai keynote speech pembicara seminar yang digelar Indonesian Resources Studies (IRES) pada 27 Januari 2011.

Direktur Eksekutif IRES Marwan Batubara memberikan transkrip rekaman pernyataan JK di seminar tersebut kepada Sumut Pos, kemarin (17/3).

JK cerita, dalam pertemuan itu, bos NAA menganggap Inalum adalah bentuk persahabatan RI-Jepang. Tapi, pernyataan itu disambut gertakan JK.

”Perusahaan Inalum rugi terus selama 30 tahun. Saya di Tokyo berbicara dengan Chairman mereka di Jepang. ’Oh, Sir ini lambang persahabatan Indonesia dan Jepang’, kata orang Jepang. Saya bilang persahabatan apa? Kalau rugi terus selama 30 tahun dimana sahabatnya?

Anda untung kita rugi. Sahabat macam apa? No! Expired ya expired, saya bilang begitu. Akhirnya kita putuskan tidak ada negoisasi-negoisasi. Dalam kontraknya disebutkan, tahun 2013 selesai, dan tidak usah diteruskan lagi,” demikian kata JK di seminar itu.

Marwan mengatakan, setelah ada pernyataan JK seperti itu, laporan keuangan Inalum yang selama 30 tahun selalu disebutkan merugi, lantas berubah menjadi sudah untung.
Menurut Marwan, dari perubahan laporan keuangan Inalum itu semakin kuat keyakinan yang selama ini berkembang bahwa selama puluhan tahun Inalum telah memanipulasi laporan keuangannya. Karenanya, sudah tidak lagi praktek kebohongan itu dilanjutkan, alias kontrak harus diputus 2013.

Sama dengan sikap anggota Komisi VI DPR Nasril Bahar, Marwan yang mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) juga berpendapat, proses negosiasi antara tim bentukan pemerintah RI dengan NAA, sudah tak menarik dibicarakan.  Lantaran 2013 sudah semakin dekat, saat ini mestinya sudah digodok rumusan pengelolaan Inalum pasca 2013.

Misal bagaimana agar produk Inalum dipasok untuk kebutuhan dalam negeri dulu, jika sudah ada sisa, baru diekspor. Juga bagaimana membangun industri hilirnya, sehingga Inalum tidak hanya menghasilkan batangan aluminium saja. Termasuk, bagaimana bisa menjamin pasokan alumina sebagai bahan dasar pembuatan alumunium. “Kan bisa kita ambil bauksit yang dari Antam,” terangnya.

Sebelumnya, Nasril Bahar mengatakan, produksi bauksit dalam negeri bakal melimpah, menyusul beroperasinya anak perusahaan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, yakni Indonesia Chemical Alumina (ICA), di  Tayan, Kalimatan Barat. Bauksit merupakan bahan pembuatan alumina, yang menjadi bahan dasar alumunium. “Alumina kita cukup,” ujarnya.

Marwan mengatakan, yang tak kalah mendesak untuk segera dibahas adalah keterlibatan pemda di Sumut dalam pengelolaan Inalum pasca 2013. Menurutnya, lantaran pemda tak punya keahlian dan pengalaman, bisa saja misalnya cukup dengan ditempatkan di dewan komisaris. “Yang penting pemda mendapatkan keuntungan. Putra daerah juga harus mendapatkan pekerjaan di Inalum. Atau pemda bisa mendapat saham 15 persen atau 20 persen, seperti sudah saya usulkan,” terangnya.

Untuk saham mayoritas, lanjutnya, harus tetap dikuasasi pemerintah/negara. Dia menolak keras jika saham mayoritas diberikan ke PT Antam. Alasannya, perusahaan plat merah itu sudah go publik, dimana 35 persen sahamnya dimiliki asing. Namun, lanjutnya, lantaran sudah punya keahlian, Antam tetap harus diberi saham, tapi misalnya 10 persen saja.

Seperti diketahui, masa berlakunya masa berlaku Build, Operate and Transfer (BOT) Inalum akan berakhir 2013. Tiga tahun sebelum kontrak habis, sesuai perjanjian, kedua pihak harus bernegosiasi apakah kontrak berlanjut atau diputus. Meski pemerintah sudah menegaskan tidak akan memperpanjang kontrak NAA, namun proses nego tetap harus dilakukan, dengan acuan proposal yang diajukan pihak NAA.

Dalam beberapa kesempatan, Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, perbankan plat merah siap mengambil alih saham NAA, yang besarnya 58,9 persen. Dana yang dibutuhkan sekitar 720 juta dolar AS.
Dijelaskan, ada dua opsi pengelolaan Inalum, yakni menjadikannya sebagai BUMN baru atau menjadi anak perusahaan BUMN.

Mustafa juga mengatakan, sejumlah BUMN akan dilibatkan mengelola Inalum ke depan, yakni PT Perusahaan Pengelola Aset, PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Securities, dan PT Aneka Tambang (Antam). (sam)

Marissa Nasution Nikmati Nostalgia di Medan

Artis dan juga VJ MTV, Marissa Nasution, ternyata sangat menikmati Kota Medan. Meski tidak dilahirkan di Medan, wanita cantik berkulit putih ini menyebut kehadirannya seperti sedang bernostalgia. Maklum, ibundanya memang berasal dari kota ini. Apalagi, kedatangannya kali ini merupakan kali kelima.

“Saya bangga bisa berada di Medan, warganya ramah-ramah. Kuliner di sini juga bermacam rasa,” jelasnya saat ditemui di Martabak Gapa, Jalan S Parman, Medan, pukul 15.30 WIB, kemarin.

Sambil mencicipi martabak buatan Ibu Ayau (58), Marissa yang kemarin menggunakan kaus putih dibalut jeans abu-abu itu mengaku sedang berburu berbagai kuliner khas kota ini. “Banyak sekali kuliner khas di Medan, seperti Martabak Gapa, Terong Belanda, Bika Ambon. Siapa yang tidak kenal dengan buah tangan khas Medan ini dan sirup markisanya yang lezat. Saya juga suka makan nasi soto medan karena enak sih rasanya,” ujar saat ditemui di Martabak Gapa, Jalan S Parman, Medan, pukul 15.30 WIB, kemarin.

Hal lain yang membuat Marissa betah karena Medan punya wisata kota yang memadai. “Di sini tidak semacet Jakarta. Bangunan bersejarah pada zaman penjajahan Belanda juga masih ada,” tukasnya.
Sebenarnya, bukan kali ini saja Marissa berkunjung ke Medan. “Ini kali kelima. Suasananya menjadi berbeda karena saya (punya waktu banyak) melihat secara langsung kota kelahiran ibu saya dan ikut mengelilingnya bersama dengan Mas Ungki dan rekan-rekan sekalian,” tambahnya.

Disinggung niatnya menikah dengan anak Medan, Marissa Nasution mengaku, belum tahu pasti. “Susah mencari cowok yang pas buat selera saya, belum ada yang pas. Belum ada niat tuh untuk nikah
Marissa datang ke Medan bersama tim Indonesia Exploride dalam kegiatan Djarum Apresiasi Budaya. Dia ’dikawal’ Wulung Damardoto, yang akrab disapa Mas Ungki, beserta Aditya Birawa yang akrab disapa Ditto, seorang juru kamera dan fotografer. Kota Medan masuk dalam agenda mengelilingi Indonesia dengan motor gede (Moge) menempuh jarak 19.100 km dan memakan waktu 184 hari sekaligus melestarikan budaya yang ada di Indonesia.

“Saya sangat antusias bernostalgia bersama tim Indonesia Exploride, Djarum Apresiasi Budaya,” ujar Marissa Nasution.

Mas Ungki selaku pemilik ide menuturkan, kegiatan ini untuk mendukung program pemerintah. Diantaranya program Wonderful Indonesia, sebagai upaya untuk meningkatkan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap pesona budaya Indonesia dan kuliner yang ada di Indonesia.

“Saya optimis Indonesia Exploride 2011 akan mampu membuat masyarakat Indonesia lebih mengenal, mencintai dan bangga terhadap bangsanya sendiri, karena sedemikian kayanya negeri ini. Acara ini bukan sekedar acara jalan-jalan biasa, tapi juga sarat akan ajakan positif untuk mengenal kembali serta menambah wawasan kita sebagai orang Indonesia,” tukas Mas Ungki.

Diterangkannya, meski perjalanan ditempuh secara bersama-sama, namun, Ungki sendiri akan menjelajahi daerah-daerah yang ada di Indonesia dengan menggunakan sepeda motor. Sedangkan anggota tim dokumentasi akan mendampinginya dengan menggunakan mobil.

“Indonesia Exploride juga didukung oleh puluhan artis yang berasal dari daerah-daerah yang nantinya akan disinggahi. Artis-artis tersebut akan mendampingi Mas Ungki dan tim. Artis-artis inilah yang nantinya akan menjadi pemandu dari Tim Indonesia Exploride untuk berkunjung dan memperkenalkan hasil budaya dari daerah asalnya masing-masing,” tambahnya.

Dijelaskannya, perjalanan Indonesia Exploride dimulai pada hari Minggu 20 Februari 2011, dengan tujuan pertama Pulau Sumatera melalui jalur darat dan laut, dan akan berakhir pada minggu pertama di bulan April 2011.
Saat berada di di Martabak Gapa, warga banyak juga berfoto bersama dengannya.

Selanjutnya, Rombongan yang terdiri dari Wulung Damardoto, yang akrab disapa Mas Ungki, beserta Aditya Birawa yang akrab disapa Ditto bersama dengan Marissa Nasution bergerak menuju Bika Ambon Zulaikha, Jalan Majapahit. (jon)

Ekspor Karet-Kopi Tidak Terganggu

Aman Karena Terikat Kontrak

MEDAN-Bencana gempa, tsunami dan kebocoran reaktor nuklir di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Jepang membawa multiplier effect bagi perekonomian Sumatera Utara. Meski demikian, ekspor komoditas andalan dari Sumut ke Jepang tidak banyak terpengaruh. Itu karena sejumlah eksportir sudah meneken kontrak yang sudah diteken jauh-jauh hari. Sebut saja ekspor karet alam, kopi, dan komoditi lainnya.

Vice Chairman (Wakil Ketua) Kamar Dagang dan Industri Sumatera Utara (Kadin) Jonner Napitulu menyatakan, pengiriman ekspor tidak akan berpengaruh, karena sudah adanya kontrak antar pengusaha di Sumut dan Jepang.
Pemerhati ekonomi dari Unimed, M Ishak, juga menegaskan bahwa Jepang merupakan pasar yang sangat potensial dan terkenal dengan keprofesionalnya. “Jalinan kerjasama tersebut harus dijaga dengan baik,” ujar Ishak.

Untuk komodisi andalan karet alam, para eksporter menyatakan, bencana yang melanda Jepang tidak berdampak pada harga jual. “Harga karet berpengaruh hanya 2 hari pada saat musibah tersbut terjadi yaitu pada tanggal 11 dan 12 kemarin,” kata Sekretaris Eksekutif Gapkind (Gabungan Asosiasi Eksportir Karet Indonesia) Sumut, Edi Irwansyah.

Penurunan drastis harga karet pada 11 dan 12 Maret tersebut kembali menguat pada 14 Maret lalu.
Harga karet bahkan diprediksi akan meningkat pada April mendatang. Bukan karena bencana di Jepang, tetapi karena bulan itu memasuki musim kemarau, produksi karet akan berkurang sementara permintaan terus meningkat.
Edi menegaskan, walaupun Jepang merupakan konsumen karet alam terbesar ke 3 di dunia setelah Amerika Serikat dan Cina, tetapi hal tersebut tidak terlalu menggangu pasar karet dari Sumut. Edi mencontohkan, selain pabrik ban raksasa Bridgestone di Jepang, pabrik ban tersebar di beberapa negara lainnya.
Selain itu, harga karet sintetis yang terkerek harga minyak dunia akibat krisis di Timur Tengah. Dengan demikian harga karet alam yang ikut terkerek.

Ketua Badan Pengurus Daerah AEKI (Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia), Saidul Alam . Menurutnya, saat ini belum ada pengaruh bencana terhadap permintaan kopi Sumut, karena sudah adanya kontrak yang mengikat. Sementara, sebelum adanya bencana, harga kopi sudah naik menjadi 7 ribu dolar AS per kilo. Alam juga menegaskan, kopi Sumut dan Aceh, merupakan kopi yang paling digemari oleh masyarakat Jepang, karena itu, para pengusaha kopi tetap optimis bahwa ekspor dan harga kopi akan tetap stabil. Senada dengan hal tersebut, Jonner menyatakan bahwa pengiriman ekspor tidak akan berpengaruh, karena sudah adanya kontrak antar pengusaha di Sumut dan Jepang.
Di sisi lain, bencana alam di Jepang malah memperbesar peluang ekspor komoditi tertentu dari Sumut dan Indonesia ke negara matahari terbit tersebut. Pemerhati ekonomi dari Universitas Negeri Medan (Unimed), M Ishak, melihat hal tersebut karena saat ini pemerintahan Jepang mengutamakan perbaikan pemukiman penduduk dan infrastruktur, seperti jalan, sistem informasi dan segala hal yang berhubungan dengan tanggap darurat. Karena itu, Jepang akan meminta lebih kayu dan rotan untuk rumah dan furniture dan bahan lainnya.

Sedangkan nilai impor yang menurun dalam sebulan ke depan, belum pada tahap mengkhawatirkan. Ceritanya menjadi lain bila hingga bulan ke 2 ke depan, Jepang belum melakukan aktivitas impornya. Macetnya pasokan spare parts kendaraan bermotor dan elektronik dari negara sakura itu akan membuat Sumut kelimpungan. Pasalnya, 70 persen kendaraan yang ada di Indonesia dan Sumut merupakan merk pabrikan dari Jepang.

“Jadi bisa dibayangkan bila spare part tersebut tidak ada di pasaran, betapa bigung dan galau pasar kendaraan bermotor,” jelasnya.

Beberapa kebutuhan impor tersebut masih bisa disubstitusi dari produk-produk asal Cina, Amerika Serikat dan Eropa. Meski demikian, peningkatan permintaan saat pasokan menurun akan meningkatkan harga di pasar internasional. “Kalau dilogikan, akan ada kenaikan yang sangat signifikan untuk pasar ini, karena permintaan banyak, sedangkan barang tidak ada,” ujar ishak.

Kalkulasi Ulang Biaya Ekspor

Walaupun belum memberikan dampak berarti pada Sumut, bencana di Jepang memaksa pelaku ekspor dan impor Sumut melakukan kalkulasi ulang komponen biaya dan penjadwalan perdagangan.

Vice Chairman (Wakil Ketua) Kamar Dagang dan Industri Sumatera Utara (Kadin) Jonner Napitulu mengatakan, “Untuk ekspor kendala yang dihadapi saat ini yaitu pengaturan ulang jadwal pengiriman barang, dan pemindahan pelabuhan. Ya harus jauh dari daerah bencana,” terangnya.

Kendalan itu akan menimbulkan biaya transportasi tambahan pada pengiriman. Meski demikian, penambahan biaya ini masih bisa ditoleransi dan dimasukkan ke pos tidak terduga. “Jadi anggap saja uang tambahan tersebut sebagai bantuan untuk korban,” ujar Jonner.

Seperti diketahui, nilai ekspor Sumatera Utara ke Jepang mencapai 1,03 miliar dolar AS pada tahun 2010 lalu, meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya 623,05 juta dolar AS. Nilai ini menempatkan Jepang di posisi kedua tujuan ekspor Sumatera Utara, setelah India dengan nilai ekspor mencapai 1,52 miliar dolar AS pada 2010 lalu.

Menurut data Disperindag Sumatera Utara, komoditi ekspor Sumut yang paling besar ke Jepang adalah kayu lapis, furniture, kopi, ikan udang. Produk kayu lapis biasanya digunakan untuk lantai kayu rumah tangga dan furniture. Sedangkan untuk kopi, volume ekspor tinggi karena masyarakat Jepang gemar meminum kopi asal Sumatera Utara dan Aceh, yang terkenal dengan kopi Arabica.

Sementara nilai Impor Jepang ke Sumut hanya 93 juta dolar AS pada 2010. Komoditi diimpornya yaitu bahan baku penolong dan modal, seperti biji plastik, produk kimia, suku cadang kendaraan bermotor maupun pabrikan. “Jepang merupakan negara urutan ke-9 untuk asal impor Sumut,” ungkap Kasi Ekspor Disperindag Sumut, Fitra Kurnia, kemarin. (mag9)

Mulai Sadar Pentingnya Seleksi Tamu

Ke Komunitas Utan Kayu setelah Ledakan Bom Buku

Peristiwa meledaknya bom buku di kantor Komunitas Utan Kayu, Jakarta Timur, Selasa (15/3) lalu, membuat para aktivis di tempat itu mengevaluasi pola pengamanan mereka yang dianggap terlalu longgar.

AGUNG-KUKUH-DIAN, Jakarta

Padahal beberapa hari sebelum ledakan terjadi, ada tanda-tanda mencurigakan.

Garis polisi (police line) di sudut kantor Komunitas Utan Kayu, Jakarta Timur, itu masih terpasang hingga Rabu (16/3). Serpihan meja kayu mahoni yang sempat berserakan karena ledakan bom buku pada Selasa lalu (15/3) dibiarkan apa adanya. Kedai yang biasa ramai dengan diskusi dan aktivis yang minum kopi itu, kemarin sepi.
Sebuah mobil Innova mendekat. Ulil Abshar Abdalla yang baru sehari lolos dari ancaman bom turun dengan senyum sum ringah.

Mengenakan baju biru, dia tampak santai berjalan menemui beberapa anggota Komunitas Utan Kayu yang bersiaga di salah satu sudut kantor KBR 68 H.

Dia disambut Heru Hendratmoko, direktur produksi KBR 68 H. “Gus, hati-hati jalannya, siapa tahu masih ada sisa bom,” ujar Heru dengan nada bercanda. Ulil pun tertawa. Jaringan Islam Liberal (JIL) didirikan Ulil dan sejumlah anak muda lainnya sekitar 2001. Banyak pihak yang mengapresiasi. Tapi, tidak sedikit pula yang mencibir bahkan menghujat.

Ulil menceritakan, sejak 2002, kritik keras bahkan hujatan terhadap dirinya sudah banyak dialamatkan. Namun, tidak sampai pada ancaman fisik. Termasuk, misalnya, munculnya fatwa bahwa JIL menyimpang dan darah Ulil halal hukumnya. “Itu masih biasa dan wajar karena sebatas wacana. Bahwa wacana itu sudah seharusnya dihadapi juga dengan wacana,” ungkap Ulil.

JIL pun tetap eksis hingga tahun-tahun berikutnya. Pada 2005, Ulil meninggalkan tanah air untuk menyelesaikan program doktoral ke AS. Saat itu, menantu Wakil Rais Am Syuriah PB NU KH Mustofa Bisri (Gus Mus) tersebut sudah tidak menjabat koordinator JIL. Jabatan itu diemban Hamid Basyaib. Kegiatan-kegiatan JIL selama ini cukup beragam. Mulai jaringan penulis liberal, talk show di Kantor Berita Radio (KBR) 68 H, diskusi-diskusi bulanan maupun kerja sama dengan lembaga lain, hingga penerbitan buku.

Di antara program-program yang ada, acara talk show di Kedai Tempo setiap Sabtu memang yang paling menonjol. Terutama saat almarhum Gus Dur masih aktif menjadi narasumber hampir setiap minggu hingga menjelang wafat. “Gerakan semacam JIL harus tetap ada, tidak boleh kalah hanya karena ancaman,” tegas Ulil.

Sebelum peristiwa meledaknya bom buku pada Selasa lalu (15/3), sempat ada aktivitas mencurigakan yang diduga dilakukan orang luar di kawasan Utan Kayu. Heru Hendratmoko menuturkan, dia mendapat laporan bahwa ada mobil mencurigakan yang keluar masuk kawasan. Mereka, kata dia, terdiri atas beberapa orang. Salah seorang di antara mereka bahkan sempat memotret situasi di sekitar kantor beberapa kali. Karena dianggap biasa, tidak ada yang curiga. “Baru ada cerita begini setelah ada kejadian (bom buku meledak),” ujarnya kepada wartawan kemarin (16/3).
Dia menuturkan, setelah kejadian bom buku itu, pihaknya bakal lebih berhati-hati. Kalaupun ada indikasi serupa, mereka akan melapor ke petugas keamanan agar ada tindak lanjut. “Jangan sampai terjadi lagi,” tegasnya.

Juru Bicara KBR 68 H Ade Wahyudi menambahkan, pasca bom buku itu, sistem keamanan kantor akan diperketat. Mulai seleksi tamu hingga upaya preventif. “Ledakan bom ini menunjukkan bahwa masih banyak kelemahan dalam sistem keamanan kami. Sistem keamanan kami harus diperketat agar tidak sampai terulang,” katanya.

Di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) kemarin, para karyawan beraktivitas seperti biasa. Bahkan, saat pagi, para karyawan dikumpulkan agar waspada namun tetap tenang. Juga, agar semua aktivitas kantor tetap berjalan sebagaimana mestinya. “Semua berlangsung seperti biasa. Yang penting tidak mengganggu TKP,” jelasnya.
Sementara itu, hingga kemarin, Kasatreskrim Polres Jakarta Timur Kompol Dodi Rahmawan masih dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Beberapa polisi, baik berseragam maupun berpakaian preman, turut berjaga-jaga di Gedung Kencana RSCM. Memang, di gedung anyar di sebelah barat gedung utama RSCM itulah Dodi dirawat. Tepatnya di kamar 411 di lantai 4.

Sebelumnya, begitu terkena ledakan yang menghancurkan tangan kirinya, Dodi langsung dilarikan ke RSCM. Beberapa saat setelah tiba di RSCM, tim dokter yang menangani Dodi langsung mengambil langkah besar. “Tadi malam (15/3) kami melakukan operasi untuk mengamputasi tangan Dodi,” ungkap dr Dohar Tobing di RSCM kemarin.

Dokter spesialis ortopedi itu merupakan salah seorang anggota tim dokter yang menangani Dodi. Menurut dia, operasi amputasi tersebut dilakukan beberapa jam setelah Dodi tiba di RSCM.

Menurut dia, operasi selama 2,5 jam itu berlangsung lancar. Bagian yang diamputasi bagian bawah pergelangan tangan kiri Dodi. Menurut Dohar, amputasi dilakukan untuk menghindarkan infeksi lantaran terkena material dalam bom. “Selain itu, tangannya sudah hancur. Jadi, tidak bisa diperbaiki lagi,” jelasnya.

Saat ditanya kemungkinan menggunakan tangan palsu, Dohar pun menyatakan kemungkinan tersebut sangat besar. Namun, yang pasti, pemasangan tangan palsu harus menunggu kondisi tangan Dodi benar-benar baik dan harus ada persetujuan dari keluarga.

Yang jelas, hingga kini, pihaknya belum membicarakan kemungkinan pemasangan tangan palsu tersebut kepada pihak keluarga. Sebab, fokus tim dokter dan keluarga saat ini adalah penyembuhan serta pemulihan tangan Dodi.
Kondisi Silvana Said, istri Dodi, pun semakin baik. Setelah sempat shock dan beberapa kali pingsan begitu mengetahui suaminya menjadi korban bom buku, pagi kemarin Silvana sudah bisa diajak berkomunikasi oleh tim dokter. “Tadi pagi saya berbincang dengan istrinya,” ujar salah seorang dokter ICU Rudiyanto ketika ditemui di ruang bedah utama RSCM. Sekitar pukul 08.00, Silvana kembali ingin melihat kondisi terakhir alumnus Akpol 1995 tersebut di ruang ICU (sebelum dipindah ke Gedung Kencana).

Rudiyanto mengungkapkan, Silvana sudah tenang meski masih tampak shock, apalagi begitu melihat tangan suaminya sudah diamputasi. Namun, kata dia, Dodi yang juga sudah sadar dan kondisinya semakin baik itu meminta istri dan keluarganya tetap tabah serta tenang.

Berdasar pantauan Jawa Pos (grup Sumut Pos), beberapa pihak terus berdatangan untuk menjenguk dan memberikan dukungan kepada Dodi. Sekitar pukul 14.00, rombongan ibu Bhayangkari Polda Metro Jaya pun datang dengan bus khusus milik Polda Metro Jaya.

“Mereka hanya ingin membesuk dan memberikan dukungan kepada Dodi serta keluarga,” kata Kapolres Jakarta Timur Kombespol Saidal Mursalim saat ditemui di Gedung Kencana.
Menurut dia, kondisi Dodi yang menjadi anak buahnya sejak tiga bulan itu sudah membaik. Dia pun menuturkan, sebenarnya Dodi adalah anak buah yang bisa diandalkan. Di mata Saidal, Dodi merupakan polisi yang rajin, ulet, dan tekun.

Tapi, mengapa dia berusaha menjinakkan bom sendiri. “Mungkin itu insting dia di lapangan,” jawab Saidal. Dia menegaskan, sebagai Kapolres, dia tidak pernah memerintah Dodi menjinakkan bom tersebut. Saidal mengaku mendapat laporan bahwa ada bom di wilayahnya pukul 14.30. “Saya langsung perintahkan untuk memasang police line dan mengevakuasi warga, namun jangan sampai menimbulkan kegaduhan,” ungkapnya.

Dia pun menegaskan, dia tidak pernah memerintah anak buahnya menjinakkan bom itu. Namun, saat ditanya apakah Dodi telah ceroboh, dia tidak menjawab dengan tegas. “Kan sudah ada tim yang menginvestigasi. Kita tunggu saja,” ujarnya. (jpnn)

Abang Becak Ikut Sosialisasi Pajak

MEDAN-Sebanyak 40 becak bermotor mengikuti sosilisasi pajak yang diselenggrakan Direktorat Pajak, kemarin (17/3). Dengan berkeliling kota, diharapkan agar masyarakat sadar untuk mengembalikan SPT Tahunan (Surat Pemberutahuan tahunan Pajak Penghasilan orang pribadi 2010). Dalam spanduk yang dibagikan untuk 400 becak bermotor berisi imbauan ambil, isi dan sampaikan SPT Tahunan dikantor pelayanan pajak terdekat.

Untuk mempermudah pengembalian SPT tersebut, dirjen pajak juga menyediakan drop box dierbgai plaza, seperti di Paladium, Sun Plaza, Brastagi Supermarket,dan Tax Center dan lainnya. Sosialisasi ini merupakan rangkaian untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan wajib pajak, dimana batas waktu untuk pengembalian SPT Tahunan Pribadi hingga 31 Maret 2011, dan pengembalian SPT Tahunan untuk badan usaha hingga 30 April mendatang.

“Sejak 2009 sosialisasi selalu diselenggarakan, tetapi gerak kepatuhanakan wajib pajak tidak meningkat,” kata Kepala Kantor Wilayah Direktorak Pajak Sumut 1, Yusri Natar Nasution. (mag-9)

Kadhafi Ngotot Rebut Benghazi

Libya dan Yaman Masih Bergolak, 30 Tewas

TOBRUK – Pasukan anti pemerintah Libya semakin terdesak. Peperangan di Ajdabiya terus menguras kekuatan mereka dan pasukan loyalis Muammar Kadhafi dilaporkan terus bergerak menuju benteng terakhir kelompok oposisi di Benghazi. Bahkan, di Tripoli 30 orang warga sipil tewas. Sedangkan di Yaman, pasukan pemerintah terus menembaki kelompok oposisi.

Sebanyak 30 warga sipil yang menjadi      menjadi korban dalam baku tembak antara pasukan Kadhafi dan pendemo di Ajdabiyah. Korban terdiri dari wanita, anak-anak dan orang tua. Demikian dilaporkan Al Arabiya TV dan dikutip Reuters, Kamis (17/3). “Saya berada di rumah sakit dan melihat 30 perempuan meninggal, anak-anak dan orang tua. Mereka semua warga sipil, bukan pemberontak,” ujar Abdel Bari Zewi, seorang saksi mata.

Zewi menambahkan, ia juga menyaksikan ada sekitar 100 orang yang dirawat di rumah sakit. “Pasukan Khadafi telah mengelilingi Ajdabiyah dari segala arah dan ada pertempuran sengit antara demonstran dan brigade Khadafi di arah timur dan selatan,” ucap Juru Bicara kelompok oposisi Mustafa Gheriani menyatakan pasukan pemerintah akan menghadapi perlawanan mati-matian jika mencoba mengambil alih Benghazi. Dia juga menegaskan bahwa pasukan di kota tersebut telah dipersenjatai dengan kekuatan penuh.

Gheriani juga berharap Dewan Keamanan PBB segera memutuskan untuk membantu oposisi dalam rapat yang akan diputuskan Kamis malam (17/3) waktu setempat. Seorang penduduk Ajdabiya menyatakan pasukan Kadhafi menyerang pasukan oposisi melalui darat dan udara. Perang berlangsung berjam-jam.
BBC melansir tentara oposisi telah mengerahkan tank, artileri, dan helikopter, untuk kali pertama, guna mematahkan perlawanan tentara pro-Kadhafi. Kota tersebut merupakan lapisan terakhir pertahanan pejuang oposisi sebelum benteng utama mereka di Benghazi.

Agence France-Presse melansir bahwa mereka berhasil menembak jatuh setidaknya satu pesawat militer pemerintah saat akan menjatuhkan bom di Kota Benghazi. Pasukan Kadhadi mengklaim telah mengambil alih Ajdabiya dan menegaskan bahwa Benghazi adalah target berikutnya.  “Malam ini, kalian diperintahkan untuk mengangkat senjata dan besok akan berperang,” tambahnya ditujukan kepada kelompok pemuda dari Misrata loyalis  Kadhafi.
Namun kemarin malam (17/3) tentara oposisi membantah bahwa pasukan pemerintah telah mengambil alih kontrol di Misrata. Juru bicara oposisi juga menyatakan bahwa 18 orang tewas dalam perang sengit sehari sebelumnya.
Selasa (15/3) lalu, televisi nasional mengabarkan bahwa tentara pemerintah tengah bergerak menuju Benghazi. Kemudian Rabu (16/3) putra Kadhafi, Seif al Islam, memprediksi bahwa peperangan akan diselesaikan dalam waktu 48 jam.

Namun seorang juru bicara oposisi di Misrata, yang berjarak 150 kilometer dari Tripoli, menyatakan bahwa pasukan oposisi berhasil memukul mundur pasukan Khadafi. Empat orang tewas dan 10 lainnya terluka dalam peperangan tersebut.  Sementara di Zintan, kota pertama di barat yang dikuasai oposisi, seorang saksi menyatakan bahwa peperangan baru dimulai.

Menuju ke timur, sejumlah saksi di Kota Ajdabiya menuturkan, peperangan masih berlangsung. Padahal sumber di internal pemerintah menyatakan bahwa Ajdabiya telah jatuh ke tangan pasukan pro Kadhafi.  Seorang dokter, melalui telepon kepada AFP menjelaskan, peperangan sengit masih terjadi di Ajdabiya yang juga pintu masuk ke Kota Tobruk dan perbatasan Mesir tersebut. Dalam wawancara dengan televisi Russia Today yang disiarkan Rabu malam (17/3) Kadhafi sesumbar bahwa Benghazi akan jatuh ke tangan pemerintah Tripoli tanpa harus mengerahkan kekuatan militer. “Penduduk setempatlah yang akan mengusir bandit-bandit itu,” jelasnya.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki moon menyerukan kedua belah pihak di Libya untuk melakukan gencatan senjata. Juru Bicara PBB Martin Nesirky menyatakan bahwa Ban sangat prihatin dengan meningkatnya serangan militer pemerintah yang akan menyerang Kota Benghazi.

“Perintah untuk membombardir wilayah pusat urban (Benghazi) akan membahayakan nyawa warga sipil,” terang Nesirky. “Sekjen (PBB) mendesak semua pihak yang terlibat konflik untuk melakukan gencatan senjata segera,” tambahnya.

Di Yaman konflik pro demokrasi dan pro pemerintah belum reda. Sehari setelah bentrok aparat dan demonstran di Kota Al-Hudaida, Rabu (16/3), ketegangan masih terus terjadi di ibu kota, Kamis (17/3), sekelompok pemuda pro pemerintah menyerang tenda-tenda yang menjadi markas aktivis anti pemerintah di Kota Sanaa.

Akibat serangan tiba-tiba itu, sedikitnya delapan orang terluka. ‘Dua diantaranya menderita luka tembak. Tapi, kondisinya berangsur stabil,” kata Mohammad al-Abahi, salah satu dokter yang berjaga di rumah sakit darurat di kamp prodemokrasi tersebut, kepada Associated Press. Sedangkan, enam korban lainnya menderita sesak napas akibat semprotan gas air mata aparat. (hep/cak/dos/jpnn)

Perompak Somalia Bajak Kapal Indonesia

NAIROBI- Sekolompok perompak Somalia berjumlah 30 hingga 50 orang membajak kapal kargo Indonesia. Kapal itu lantas digunakan sebagai kapal induk untuk melancarkan serangan pada kapal lain. Demikian dinyatakan badan anti pembajakan Uni Eropa (Navfor), sebagaimana dirilis AFP, Kamis (17/3)

Perompak membajak kapal bermuatan barang curah bernama Sinar Kudus sekitar 320 mil laut timur laut dari pulau Socotra pada hari Rabu (16/3) pagi. Kapal itu mengangkut 20 pelaut Indonesia. “Detail pembajakan belum diketahui saat ini, namun laporan awal dari kru menyatakan bahwa 30 hingga 50 perampok berada di atas kapal dan mengambil kendali kapal,” kata Navfor.

Kapal itu lalu digunakan untuk menyerang kapal kargo Emperor berbendera Liberia namun pembajakan itu berhasil digagalkan pasukan keamanan bersenjata kapal setelah “adu tembak”.  Pada 15 Maret, Angkatan Laut India mengatakan berhasil menangkap 61 bajak laut dan menyelamatkan 13 kru kapal asal Mozambik yang menjadi korban pembajakan di Samudera India. (bbs/jpnn)

Longsor, 7 Orang Tewas

MANILA – Hujan deras yang tak berhenti mengguyur kawasan tengah Filipina sejak Rabu malam lalu (16/3) menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa tempat. Dini hari, Kamis (17/3), sekeluarga yang terdiri dari tujuh orang tewas tertimbun tanah longsor di Kota Tacloban, Provinsi Leyte, Eastern Visayas.

“Tanah longsor terjadi saat listrik di kota kami padam akibat hujan dan banjir. Saat tanah bergerak ke bawah dan menimbun rumah korban, mereka sedang tertidur lelap,” kata Wali Kota Tacloban, Alfred Romualdez, seperti dikutip Associated Press. Karena rumah korban cukup terpencil, para tetangga pun baru mengetahui bencana longsor itu kemarin siang. Saat itu, tak seorang pun masih bernyawa.

Hingga kemarin sore, baru enam mayat yang berhasil dievakuasi dari rumah korban. Sedangkan, salah seorang anak yang disebut-sebut masih duduk di bangku SMA, belum ditemukan. Belum jelas, apakah saat tanah longsor menerjang sekitar pukul 02.00 waktu setempat, remaja bersangkutan berada di dalam rumah.

Pencarian pun terus dilanjutkan.  Benito Ramos dari National Disaster Risk Reduction and Management Council (NDRRMC) mengidentifikasi korban sebagai keluarga Jordan. Sayangnya, dia enggan merinci nama korban satu per satu. Termasuk, nama remaja yang masih belum ditemukan itu.

Selain di Tacloban, tanah longsor juga terjadi pada dua lokasi lain. Namun, tak ada korban jiwa dalam bencana di dua tempat lainnya. (hep/dos/jpnn)

Pasukan Melayu Serang Suku Siam

YALA- Sedikitnya delapan orang tewas dalam 24 jam akibat rangkaian serangan senjata dan bom di wilayah darurat, selatan Thailand. Demikian disampaikan polisi, Rabu (16/3).

Seorang guru suku Siam berusia 52 tahun ditembak mati di Propinsi Songkhla, Selasa (15/3) dini hari saat melakukan pekerjaan keduanya di perkebunan karet,. Warga Siam lain pekerja perkebunan juga ditembak mati dan istrinya luka dalam perjalanan mereka bekerja di propinsi yang sama.

Kemudian, tujuh orang bersenjata melepaskan tembakan di kedai teh desa di Propinsi Pattani, menewaskan tiga pria Melayu berusia antara 42 hingga 60 tahun, diikuti penembakan berkendaraan di propinsi Yala di dekatnya, yang menewaskan seorang pria Melayu berumur 69 tahun. Polisi menyatakan sekelompok orang bersenjata melepaskan tembakan ke warung teh lain di propinsi Narathiwat pada Selasa malam, menewaskan dua orang Siam dan melukai tiga lagi.

Pejuang bayangan Melayu terus melancarkan perlawanan di wilayah paling selatan Thailand berbatasan dengan Malaysia lebih dari tujuh tahun.  Dalam insiden tersebut menewaskan lebih dari 4.400 orang, baik warga Melayu maupun Siam.

Pengecam menuduh pemerintah gagal mengatasi keluhan suku kecil Melayu Thailand, termasuk melakukan dugaan pelanggaran tentara dan kurang menghormati jatidiri, bahasa, dan agama.

Ketiga propinsi itu, Yala, Narathiwa, dan Pattani, merupakan bagian dari kesultanan mandiri sampai dicaplok Thailand seabad lalu. Pejuang menyasar lambang negara Thailand, termasuk polisi, tentara, pegawai negeri, biksu dan guru. Mereka juga menyasar warga Melayu, yang bekerja untuk negara tersebut.(bbs/jpnn)

 

Polisi Sita Dua Peti Kemas Bawa Nuklir

KUALA LUMPUR- Kepolisian Malaysia menyita dua peti kemas yang diduga bermuatan komponen pembuatan senjata nuklir dari sebuah kapal yang menuju ke Asia Barat.

Demikian seperti dilansir berita halaman depan harian Sun, Kamis (17/3).
Kepala Kepolisian Nasional, Ismail Omar menyampaikan, pihaknya membenarkan telah menyita peti kemas di Port Klang. Tapi, belum diketahui pasti materi muatannya.

“Bisa saja materi muatan yang dapat digunakan untuk pembuatan senjata nuklir ataupun senjata pemusnah massal,” katanya.

Dia menyebutkan, sekarang ini pihaknya masih menunggu laporan dari badan nuklir terkait materi yang disita itu sebelum dapat menyimpulkannya, dan kini penyelidikan masih berlangsunga.

“Materi itu termasuk dalam benda dengan pengawasan dan dilarang untuk dijual oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa dan hukum internasional lainnya,” sebutnya.

Disebutkan juga kapten dan para awak kapal ditanyai kepolisian sebelum diperbolehkan meninggalkan pelabuhan bersama kapal mereka, namun pemerintah menahan dua peti kemas dan isinya.

April lalu, Perdana Menteri Najib Razak mengatakan negaranya akan secara ketat menegakkan aturan baru guna memberantas penyelundupan komponen senjata nuklir setelah dihubungkan dengan pasokan teknologi sensitif secara ilegal kepada Libya dan Iran.

Parlemen Malaysia mengesahkan Rancangan Undang Undang Perdagangan Strategis pada awal tahun lalu, yang memungkinkan hukuman penjara sedikitnya lima tahun dan denda jutaan dolar bagi mereka yang menyelundupkan material pembuatan senjata pemusnah massal.  (bbs/jpnn)