26 C
Medan
Sunday, December 28, 2025
Home Blog Page 15627

Honda Tambah Sempurna

LOSAIL-Tes MotoGP Qatar di hari terakhir ternyata masih menjadi milik Honda. Terlibat persaingan seru dengan kompatriot, Dani Pedrosa status pembalap tercepat dengan Casey Stoner di Sirkuit Losail, Selasa (15/3) dinihari WIB.
Honda lagi-lagi tampil dominan usai menempatkan dua pembalapnya di posisi teratas. Dengan waktu satu menit 55,681 detik Stoner berhasil mengukuhkan dirinya sebagai pembalap dengan waktu terbaik.

Pembalap yang musim lalu menunggang Ducati tersebut mengalahkan rekan setimnya Dani Pedrosa di urutan dua. Pembalap asal Spanyol tersebut cuma terpaut 0,064 detik di belakang Stoner. Keberhasilan Honda menempatkan pembalapnya di posisi teratas pada hari terakhir sesi tes Qatar membuat pabrikan asal Jepang tersebut menyapu bersih semua posisi teratas di total delapan hari sesi tes musim dingin. Ini jadi awal yang baik buat Honda untuk kembali ke persaingan menjadi juara di musim 2011, yang akan start pada 20 Maret akhir pekan ini.

“Bila dilihat catatan waktu setiap pembalap seperti mengalami kemajuan. Namun, kami memang cukup senang dengan apa yang kami capai di sini, dan kami bisa memasuki balapan dengan percaya diri,” ungkap Stoner. “Namun pada saat yang bersamaan, pembalap lain juga akan meningkatan setingan motor. Jadi, tim kami tidak bisa bersantai begitu saja,” lanjut pembalap asal Australia tersebut dilansir Autosport.

Duduk di posisi tiga pembalap Yamaha Ben Spies dengan waktu 1 menit 56,294 detik.  (net/jpnn)

Bangun Pagar Tangkal Kodok Beracun

PERTH – Ribuan kodok beracun berukuran besar tiba-tiba menyerang Drysdale River National Park. Pengelola taman nasional di Kimberley, Australia Barat, itu pun harus putar otak untuk melindungi spesies fauna yang mereka lestarikan, Selasa (15/3), mereka mendirikan pagar setinggi lutut untuk mencegah serangan kodok-kodok itu.

Pagar sepanjang 2 kilometer itu akan dibentangkan mulai dari Jurang Emma. Sebab, dari situlah, kodok-kodok raksasa (cane toad alias bufo marinus), yang beratnya bisa mencapai 2 kilogram, itu muncul. Tapi, demi kenyamanan satwa yang menghuni cagar alam tersebut, pagar sengaja dibuat dari kain. Dengan demikian, satwa taman nasional yang kebetulan beraktivitas di dekat pagar tidak akan terluka.

“Kodok-kodok raksasa itu mengeluarkan sejenis racun mematikan yang bisa dengan mudah membunuh serangga atau binatang lain,” kata Kim Hands, manager yayasan Stop the Toad, sebagaimana dilansir Agence France-Presse. Menurut dia, pagar kain yang sebelumnya juga pernah didirikan di sekitar taman nasional itu cukup efektif membendung serangan kodok-kodok raksasa beracun tersebut.

Tiap tahunnya, ratusan ribu kodok memasuki taman nasional yang menjadi objek wisata populer itu. Selain membahayakan wisatawan, kodok-kodok berukuran 25 sentimeter itu juga mengancam kelestarian spesies binatang di sana. “Kami harap, pagar kain yang kami rancang itu bisa kembali meredam serangan kodok,” ungkapnya. Dengan demikian, aktivitas wisata dan pelestarian satwa bisa tetap berjalan. (hep/dos/jpnn)

Banyak Masalah Jelang Away

MEDAN- PSMS harus mencari antisipasi atas permasalahan yang tengah melanda PSMS saat ini. Selain timpang karena cedera. Pasalnya dalam waktu dekat PSMS harus melakoni laga away ke Persih Tembilahan (21/3) dan Persires Rengat (25/3) mendatang.

Tren positif dengan kerap meraih kemenangan di tiga partai terakhir, tentu ingin dilanjutkan segenap skuad.
Namun berbagai masalah mulai menemani langkah PSMS menuju Indonesian Super League (ISL).  Masalah utama adalah cedera para pemain. Memang ada kemungkinan saat away nanti, sejumlah pemain cedera sudah mulai pulih. Namun jumlahnya belum ada kepastian, mengingat yang cedera mencapai lima pemain. Termasuk Almiro Valadares yang punya masalah di bagian rusuk kirinya.

Di samping badai cedera, PSMS juga harus berurusan dengan Komisi Disiplin PSSI akibat kartu merah Faisal Azmi saat melakoni laga kontra PSSB beberapa waktu lalu. Karena dianggap memukul lawan, kartu merah Faisal akan berlanjut ke persidangan Komdis PSSI. Khusus masalah satu ini, Komdis tampaknya serius dengan mengirimkan  faxmilie ke sekretariat PSMS kemarin. Surat itu dikirimkan dengan Nomor 641/UDN/339/III-11 dan ditandatangani langsung Sekjen PSSI Nugraha Besoes. Dalam surat itu diperintahkan agar Faisal Azmi agar menghadiri sidang Komdis pada Kamis (17/3) besok. Menanggapi hal itu, pihak PSMS berniat mengajukan pengunduran waktu sidang.
“Jadwal sidang itu mempengaruhi persiapan karena kita sedang bersiap away. Kami harap permohonan jadwal sidang bisa diterima PSSI,” kata Benny Tomasoa, Asisten Manajer PSMS kemarin.

Di samping masalah itu, PSMS juga tengah dirundung persoalan gaji pemain yang hingga kini belum terbayarkan. Tercatat, sudah dua bulan para pemain, pelatih dan offisial yang belum menerima haknya. Hal itu dikarenakan sumber pemasukan utama PSMS musim ini, yakni APBD Kota Medan belum cair.

Pihak KONI Medan juga sudah memaparkan penggunaan APBD untuk olahraga termasuk untuk PSMS. “Rapat presentase sudah digelar. Kami sudah memaparkan penggunaan APBD tahun lalu.  DPRD mendukung. Kami sedang mengupayakan secepatnya karena ini menyangkut perkembangan olahraga di Kota Medan,” ujar Ketua KONI Medan, Dzulhifzi Lubis kemarin.

Sayangnya  KONI Medan juga tak bisa memastikan kapan pencairan APBD dilaksanakan. “Belum bisa dipastikan. Tapi kami akan mendesak agar dana itu dikeluarkan,” lanjut Zulhifzi. (ful)

Tak Terkendala Mental

Kekalahan kontra PSM Makassar di laga terakhir, tak membuat mental skuad Medan Chiefs anjlok. Hal ini positif, sebab Medan Chiefs akan melakoni laga berat lainnya akhir pekan mendatang melawan Jakarta 1928.
Asisten Pelatih Medan Chiefs, Joseph mengakui jika mental anak asuh Jorg Peter  tidak terpengaruh atas hasil itu. Apalagi sebelumnya Medan Chiefs berada di jalur positif dengan raihan kemenangan beruntun.

“Mental anak-anak masih cukup kuat dan bisa menerima kekalahan tersebut, apalagi kita bertindak sebagai tim tamu. Namun saat ini kita ingin melupakan kekalahan sebelumnya dan fokus ke laga berikutnya,” sebut Joseph.
Namun di klasemen, kini Medan Chiefs harus puas berada di posisi enam klasemen sementara dengan nilai 15 dan berselisih lima poin dari pemuncak klasemen Persema.

Dalam sesi latihan yang dijalani Medan Chiefs, Joseph mengaku jika anak-anak masih tetap fokus menjalani latihan dalam persiapan menghadapi laga selanjutnya melawan Jakarta FC 1928 Minggu (20/3) mendatang. Tidak ingin mengulangi kesalahan sebelumnya, kini Medan Chiefs terus membangun konsentrasi para pemainnya yang sering dilupakan dan menjadikan bumerang dalam setiap pertandingan. Medan Chiefs, menurut Joseph, memiliki ambisi bisa menutup kompetisi di jajaran lima besar klasemen.

“Kita masih yakin dengan kemampuan skuad kita yang dihuni banyak pemain muda bertalenta. Meskipun setidaknya ada 30 pertandingan lagi yang akan dilalui, namun target kita masuk di jajaran lima besar di ujung kompetisi mudah-mudahan bisa tercapai,” ungkapnya. Sementara untuk lawan yang akan dihadapi Medan Chiefs berikutnya, bukanlah lawan yang ringan untuk dikalahkan. Pasalnya Jakarta FC 1928 memiliki rekor belum pernah terkalahkan dalam tujuh laga yang pernah dilalauinya.

“Kita akan hadapi laga yang cukup berat, mengingat lawan kita berikutnya merupakan tim yang memiliki rekor bagus di setiap pertandingannya. Namun siapapun lawan yang kita hadapi, poin penuh adalah taget utama kita, ditambah kita akan bermain di kandang,” ucap Joseph. (uma)

Cathay Cari 100 WNI Sebagai Awak Kabin

Jakarta – Kabar gembira bagi Anda yang ingin barkarier di sektor penerbangan kelas internasional. Maskapai Cathay Pacific Airways akan merekrut sekitar 100 orang berbahasa Indonesia sebagai awak kabin baru. Perekrutan terakhir yang dilakukan oleh maskapai di Jakarta dilakukan pada tahun 2008. Aplikasi lamaran dibuka dari tanggal 12 Maret hingga 9 April 2011 melalui sistem online.

Country Manager Cathay Pacific Indonesia, Rob Bradshaw mengatakan, sebagai maskapai penerbangan internasional, sangat penting bagi Cathay Pacific memiliki tim awak kabin yang multibahasa. “Kami mencari kandidat berkualitas tinggi yang akan mampu memberikan layanan  berkualitas sesuai dengan komitmen kami untuk memberikan ‘Service Straight from the Heart’,” demikian siaran pers Cathay, Selasa (15/3).

Saat ini terdapat sekitar 180 awak kabin Indonesia yang bekerja di Cathay Pacific. Jumlah tersebut mewakili sekitar 2 persen dari total awak kabin. Mayoritas awak kabin Cathay Pacific, termasuk semua yang direkrut di Indonesia, ditempatkan di kantor pusat maskapai, Hongkong, dan akan dilatih untuk memberikan layanan penumpang yang berkualitas pada semua penerbangan ke 48 destinasi dalam jaringan penumpang internasional, termasuk tiga kota di Indonesia-Jakarta , Surabaya dan Denpasar Bali.(net/jpnn)

Setia Angkat Telepon Wartawan

Nama Burhanuddin Muhtadi dalam setahun belakangan, kerap menghiasai media di Tanah Air, baik cetak, elektronik, maupun online sebagai pengamat politik. Dalam sehari, berapa wartawan yang mewancarai dirinya?

Burhan, demikian ia kerap disapa, alumnus The Autralian National Univeristy (ANU) bisa disebut simbol ‘revolusi’ para pengamat politik di Tanah Air. Sebelum kehadiran Burhan, deretan para pengamat politik didominasi para sepuh.
Alumnus IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengaku, dirinya tak pernah menghitung berapa dalam sehari wartawan meminta pendapatnya untuk merespon isu-isu terkini terrkait perkembangan politik tanah air.

“Beberapa telepon dari media terpaksa tidak diangkat karena pas sedang mengajar atau presentasi seminar. Tapi kalau tak sibuk, saya selalu usahakan menerima telepon media,” katanya.(net/jpnn)

Bayi Suspect HIV/AIDS Meninggal

Selamat Jalan Sifa…

Meski baru tiga bulan mengasuh Sifana Kharidatul Husna, bayi suspect HIV/AIDS pasangan dari almarhum M Fauzi dan almarhumah Munirah, namun kesedihan mendalam membekas di wajah Albert dan istrinya Hanum. Tangisan tak mampu dibendung Albert saat menghantarkan bayi malang tersebut ke peristirahatannya terakhir di Taman Pemakaman Umum (TPU) Muslim Tanjung Morawa, Selasa (15/3) siang.

“Selamat jalan Sifa, baik-baik di sana ya,” ungkap Albert haru. Rasa kehilangan semakin menyelimuti perasaannya. Bahkan, jiran dan kerabat terdekat turut bersedih dengan kepergian Sifa menyusul kedua orangtuanya.
“Baru sebentar dia bersama kami, tapi Sifa sudah nggak ada lagi. Padahal masih kudengar tangisan terakhirnya tadi malam,” ungkapnya lagi.

Sebelumnya, wartawan Sumut Pos berkesempatan menyaksikan saat Sifa dimandikan. Masih terlihat kondisi sekujur tubuhnya yang membiru. Namun pancaran keindahan dan senyuman dari wajah sang bocah masih tertlihat jelas, dan mampu menyelimuti kegundahan hati para keluarga yang ditinggalkan.

Saat ini Sifa tak hanya menjadi sebuah kenangan, namun ada sebuah pelajaran yang bisa diambil atas hikmah yang dialami seorang bayi suspect HIV ini.  Seperti yang disampaikan koordinator Sumatera Peduli Kesehatan (SPKs) sekaligus pendamping bayi, Dewi saat hadir di rumah duka.

“Kita berharap, kejadian yang dialami Sifa bisa menjadi pelajaran bagi kita semua terutama instansi terkait, agar penanganan penderita HIV/AIDS bisa lebih maksimal,” sebut Dewi.

Selain itu, Dewi juga menuturkan, jaminan kesehatan bagi para penderita HIV diharapkan menjadi perhatian serius bagi instansi pemerintahan, sehingga tidak ada lagi ditemukan kesulitan dalam proses pengurusan jaminan kesehatan bagi penderita HIV ke depannya.

Sifa terlahir secara premature pada 20 Desember 2010 lalu. Dia sempat mendapatkan perawatan di RSUD dr Pirngadi, akibat gangguan pernafasan yang dialaminya. Bahkan Sifa sempat dinyatakan kesehatannya semakin membaik oleh tim medis rumah sakit dan terus mengalami penambahan berat badan. Namun nasib berkata lain, kini Sifa telah menyusul kedua orangtuanya.(mag-7)

Gara-gara Rem Blong

Sedang asyik duduk-duduk di atas becak dan berbincang dengan temannya yang bekerja sebagai penarik becak, Taufik (30), nyaris menjadi korban kecelakaan lalulintas, Senin (14/3). Pasalnya, sebuah truk tiba-tiba meluncur ke arah mereka dan menabrak becak dan tempat sol sepatu miliknya. Untung saja, Taufik dan temannya langsung melompat, sehingga selamat dari kecelakaan tersebut. Namun, becak dan tempat sol sepatu milik Taufik ringsek.

Kejadian ini berawal ketika sebuah truk bermuatan pasir dengan nomor polisi BK 1509 D melintasi di Jalan Platina Raya. Saat menaiki tanjakan di titi aliran Sungai Deli, tiba-tiba truk tersebut kehilangan kendali, diduga karena rem blong.

Selanjutnya, truk tersebut pun mundur ke belakang. Naasnya, di belakang truk tersebut ada sebuah mobil Grand Livina dengan nomor polisi BM 1589 QD. Pengemudi mobil yang terkejut melihat truk tersebut langsung membanting setirnya ke arah kanan. Namun naas, mobil tersebut tidak bisa mengelak dan truk tersebut langsung menghantam bagian belakang mobil dan mobil tersebut terpental dan menabrak becak yang dinaiki Taufik.

“Untung saja kami capat melompat dari becak, kalau tidak sudah mati kami ketimpa mobil tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Petugas satlantas Titipapan langsung datang ke lokasi untuk melakukan evakuasi terhadap sopir truk. “Truk dan sopirnya sudah kami amankan untuk diperiksa,” ujar Kapos Satlantas Titipapan, Iptu J Sinaga.(mag-11)

Jangan Salah Jurusan

Perguruan tinggi adalah satu jalur dan wadah untuk mengejar cita-cita. Namun, untuk menuju ke jenjang tersebut, calaon mahasiswa harus terlebih dulu mengukur kemampuannya, termasuk menentukan bidang dan jenis program pendidikan yang diinginkan. Apa saja yang harus mereka lakukan?n Berikut wawancara wartawan koran ini Rahmat Sazaly dengan Psikolog Irna Minauli, Selasa (15/3).

Apa yang harus dilakukan calon mahasiswa dalam menjalani studi untuk mencapai cita-citanya?
Mereka harus benar-benar tepat menentukan bidang studi yang mereka pilih. Karena bidang studi ini merupakan hal yang bakal ditekuni hingga lulus kuliah. Untuk memilih bidang studi, jangan ragu mencari informasi selengkapnya, termasuk kepada orangtua, teman maupun guru. Lebih baik lagi jika bertanya kepada orang yang telah terjun langsung ke dunia kerja di bidang yang diminatinya.

Namun, tak sedikit calon mahasiswa yang bingung memilih bidang studi. Apalagi, ada intervensi dari orangtua. Jadi apa yang harus mereka lakukan?
Dalam proses pemilihan jurusan atau program studi, ada beberapa yang harus diperhatikan dengan seksama, mendalam, penuh perasaan dan penghayatan.
Harusnya, calon mahasiswa mengutamakan minat dan kemampuannya. Hal yang sangat penting lainnya adalah pertimbangan biaya kuliah. Bagi calon mahasiswa, sebaiknya bicarakan dulu dengan orang yang akan membiayai kuliah. Jangan sampai perkuliahan yang sudah dijalani terhenti karena terhambat keuangan.

Banyak kita lihat calon mahasiswa yang secara massal mengikuti atau mencontoh pilihan bidang studi yang dipilih temannya. Apa pendapat Anda?
Seorang pelajar maupun calon mahasiswa jangan ikut-ikutan teman dalam memilih bidang studi. Sesuaikan dengan minat dan kemampuan serta prospek ke depannya. Selain itu, konsultasikan atau diskusikan dengan orangtua, terutama tentang biaya yang nanti akan dibebankan ke orangtua.
Tren ikut-ikutan itu di kalangan calon mahasiswa saat menentukan pilihan jurusan memang sangat kuat. Padahal, kemampuan yang dimiliki tak sama. Hal ini tidak baik, sebab jika tak mampu mengikuti pembelajaran, maka itu nantinya bisa merugikan diri sendiri.

Apa pula yang harus dilakukan orangtua sebagai motivator?
Orangtua harus bisa menahan diri untuk tidak melakukan intervensi, mengingat yang menjalani pendidikan itu adalah anaknya. Jika diminta, hendaknya sebatas memberikan saran atau arahan, tapi bukan sebagai penentu atau pengambil keputusan.(*)

Penertiban Ternak Babi, Dewan Janji Cari Solusi

MEDAN- Anggota DPRD Medan yang mendukung para peternak babi di Kelurahan Tegal Sari Mandala II semakin bertambah. Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Medan August Napitupulu terang-terangan mendukung peternak babi dengan menghadang petugas tim penertiban pada Kamis (10/3) lalu.

Bertambahnya dukungan terhadap pternak babi di Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai ini terlihat saat para peternak yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peternak Tangguk Bongkar Mandala melakukan orasi di Gedung DPRD Medan, Selasa (15/3).

Dalam aksi itu, para peternak diterima anggota DPRD Medan antara lain, CP Nainggolan, Irwan Sihombing, Parlaungan Simangunsong dan Oloan Martua. Para anggota dewan tersebut pada dasarnya mendukung dan siap mencarikan solusi terbaik bagi Pemko Medan dan para peternak.

Massa yang berjumlah ratusan orang membentangkan sejumlah poster bernada penolakan terhadap penggusuran atau penertiban ternak kaki empat. Aksi itu sendiri, meminta agar anggota DPRD Medan bisa memfasilitasi antara warga dengan Pemerintah Kota (Pemko) Medan, untuk mencari solusi.

Lipen Simanjuntak dalam orasinya menyatakan, dari ketiga alternatif yang ditawarkan Pemko antara lain, relokasi, uang transportasi sebesar Rp76 ribu untuk di atas empat bulan dan Rp60 ribu di bawah enam bulan. Kemudian opsi pergantian usaha dari ternak kaki empat ke ternak lele, sebenarnya warga menerima opsi pertama yakni, relokasi. Namun, Pemko tidak memberi jawaban yang spesifik terkait lahan relokasi yang dijanjikan.
“Kami bersedia kalau relokasi. Tapi, harus ada lahan yang jelas. Kami butuh makan,” tegas Lipen Simanjuntak saat orasi.

Menyikapi aspirasi itu, CP Nainggolan menyatakan, DPRD Medan akan berupaya secepat mungkin melakukan pembicaraan dengan Wali Kota Medan Rahudman Harahap, guna mencari solusi terbaik bagi Pemko Medan dan para peternak. “Kita akan mengkomunikasikan ini kepada Pemko Medan. kita akan fasilitasi, untuk mencari jalan tengah. Kita tidak mau, gara-gara penggusuran ini masyarakat jadi susah,” tegas CP.

Sementara itu, anggota DPRD Medan lainnya Irwan Sihombing mengatakan, penggusuran yang dilakukan Pemko Medan terhadap para peternak di Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai beberapa waktu lalu, adalah sebuah kekejaman. “Penggusuran itu kejam. Yang kita butuhkan adalah penataan, bukan penggusuran,” tandas Irwan.
Dari pihak Pemko Medan sendiri melalui Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan (Kadistanla) Medan Ir Wahid kepada Sumut Pos menuturkan, upaya penertiban ternak kaki empat tetap akan berlangsung. Namun, itu semua masih menunggu keputusan dari Wali Kota Medan, kapan akan dilaksanakan.
“Kita tetap akan melakukan penggusuran, tapi kita menunggu petunjuk dari Wali Kota Medan kapan penertiban itu kembali dilakukan,” katanya.

Sementara itu, telah berkembang di masyarakat bahwa penertiban ternak kaki empat di area tersebut, akan berlangsung dalam beberapa tahap sesuai Surat dari Pemko Medan kepada Kapolresta Medan yang ditandatangani Sekretaris Daerah (Sekda) Medan Syaiful Bahri tertanggal 3 Maret, dengan Nomor Surat 524/3688, Hal permintaan personil yang isinya “Sehubungan dengan Keputusan Wali Kota Medan Nomor 524/757K Tanggal 29 Juni 2010 tentang tim pengawasan usaha peternakan berkaki empat Kota Medan dengan ini, kami mohon kepada bapak untuk mengirimkan personil sebanyak dua orang untuk bertugas sebagai penyidik pengganti PPNS dalam menangani pengadilan Tipiring yang termasuk di dalam pengawasan usaha peternakan berkaki empat Kota Medan (terlampir formulir kesediaan, dan mengirimkan personil pengamanan sebanyak 90 orang). Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan diselenggarakan, Hari : 10, 11 Maret 2011 dan 15 sampai dengan 18 Maret 2011.(ari)