25 C
Medan
Sunday, December 28, 2025
Home Blog Page 15628

Tommy Winata Dituding Cukong SBY

The Age dan The Sunday Buka-bukaan

Tomy Winata:  Saya Rela Jilat Sepatu Wartawan

JAKARTA- Tomy Winata, pengusaha yang disebut sebagai cukong Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengaku rela menjilat sepatu kotor para wartawan saat keterangan pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (13/3) petang.

“Jadi, andaikata saya ini harus jilat sepatu bapak-bapak (para wartawan) yang penuh dengan kotoran, harga diri saya itu tidak direndahkan oleh bapak-bapak. Demi 1 juta keluarga yang harus hidup bulan-bulan ke depan.
Asal itu jangan jadi berita yang dipercaya,” ungkap bos Artha Graha itu di hotel miliknya, Hotel Borobudur.
“Bukan saya ingin mempertahankan supremasi Tomy Winata dan segala macam. Tapi, demi 1 juta kepala keluarga mengantre di belakang kami,” lanjutnya.

Ditegaskan TW, berita yang dilansir The Age dan The Sydney Morning Herald sangat tidak bisa dipertanggungjawabkan dan tidak benar. Kedutaan Besar Amerika Serikat sudah menyampaikan penyesalan dan membantah berita itu.

“Tapi berita itu sudah telanjur diambil WikiLeaks dan disiarkan lewat koran The Age dan koran The Sydney Morning Herald di Australia,” ujarnya.

Disinggung nama-nama yang dicantum dalam pemberitaan kedua harian itu, TW mengaku mengenalnya sebagai pemimpin bangsa, mantan pejabat tinggi negara, dan senior-seniornya.

“Saya memang kenal, hanya apa yang dituduhkan di dalam berita itu sama sekali tidak benar, tidak mendasar, dan tidak bisa dipertanggungjawabkan,” tegasnya.

Nama Tomy Winata disebut dalam tulisan The Age memiliki hubungan dekat dengan Presiden SBY. Bos Artha Graha itu, berdasar dokumen Wikileaks juga dikenal sebagai figur dan anggota dunia hitam ‘Gang Sembilan’ atau ‘Sembilan Naga,’ sebuah sindikat perjudian terkenal. “Saya bingung dengan istilah 9 naga,” kata Tomy.

Tomy menjelaskan, dirinya ingin bertemu dengan penulis yang menyebut 9 naga itu. Dia ingin menanyakan dasar dan bukti tulisannya. Demikian juga perihal kaitan Tomy dengan dunia hitam.

“Saya menyatakan kabar yang itu tidak bisa dipertanggungjawabkan. Saya tidak pernah melakukan hal yang dituduhkan,” imbuhnya.

Tomy mengaku, keseharian dia biasa aktif di kegiatan Artha Graha peduli di 80 titik di Indonesia. Atau kalau ada waktu senggang dia biasa menghabiskannya di Hotel Borobudur menerima tamu.

“Saya bingung dengan tudingan itu, saya terkesima. Itu imajinasi yang merugikan saya,” terang Tomy.
Tomy menegaskan hubungannya dengan SBY dan Ibu Ani Yudhoyono adalah hubungan biasa antara dirinya sebagai warga negara dengan presiden dan ibu negara.

“Wikileaks sangat merugikan. Saya tidak pernah memberikan uang kepada siapapun juga yang ditujukan kepada Pak SBY dan ibu negara. Kegiatan kami selaku anak bangsa adalah menjalankan kewajiban kepada bangsa,” terang Tomy. “Kami juga akan mengirimkan hak jawab,” imbuhnya. (net/bbs/jpnn)

Pabrik Ekstasi Dibongkar

Jakarta – Direktorat IV Narkoba Mabes Polri membongkar sebuah pabrik ekstasi yang terletak di kawasan Puncak di Kampung Duku Kawung, Cipayung, Bogor, Selasa (15/3). Dua tersangka diamankan dari lokasi.

Direktur Narkoba Mabes Polri Brigjen Arman Depari mengatakan, pembongkaran pabrik tersebut setelah pihaknya menerima informasi dari masyarakat. Polisi kemudian melakukan penyelidikan ke lokasi selama satu bulan.
Di lokasi, polisi menemukan barang bukti berupa 1.500 pil ekstasi dan 3.750 butir happy five siap edar. Polisi juga menyita peralatan pembuat ekstasi seperti 2 buah mesin cetak otomatis dan bahan baku ekstasi bubuk ekstasi siap cetak berbagai warna sebanyak 50 kg.

Dua tersangka diamankan dalam kasus tersebut yakni Lukman dan Luhyat. Kepolisian kini masih mengembangkan kasus tersebut. (net/jpnn)

Kelinci Anggora yang Menggoda

Tak Perlu Kandang Besar, Mudah Merawatnya

Memiliki hewan peliharaan adalah hal yang menyenangkan. Selain menjadi teman bermain untuk menghilangkan kepenatan, hewan peliharaan yang lucu dan manja juga menjanjikan sesuatu
bagi pemiliknya.

INDRA JULI, Medan

Seperti halnya spesies anggora lainnya yang memiliki kelebihan khusus berupa bulunya yang tebal dan lembutn
Kelinci Anggora juga memiliki perilaku yang manja dan menggemaskan. Menarik siapapun yang melihat untuk mengelus dan mengusap-usap hewan bertelinga panjang itu.

“Kelinci anggora ini lucu, makanya banyak orang yang tertarik. Beda dengan kelinci campuran, jenis ini lebih tenang. Bisa dibilang manja,” ucap Muis (49), pedagang Kelinci Anggora yang ditemui di Jalan Avros Medan, Selasa (15/3).
Sore itu Muis membawa 25 ekor kelinci anggora di dalam gerobak yang ditarik dengan sepedamotor miliknya. Selain berbulu tebal yang halus dan berwarna, ada pearl, chinchilla, cokelat, abu, ungu dan putih. Kelinci berusia satu bulan hingga empat bulan ini juga memiliki warna mata yang berbeda. Ciri yang membedakan adalah asal kelinci tersebut.
“Ada empat kelinci anggora yang terkenal yaitu English Anggora, French Anggora. Kelinci bermata biru itu Anggora Inggris. Ada lagi anggora Perancis, anggora Satin, dan Giant Anggora,” jelasnya.

Di gerobak, kelinci-kelinci anggora tadi diberi beberapa rerumputan dan jagung. Itu memperlihatkan bagaimana mudahnya perawatan yang menjadi pertimbangan dalam memilih hewan peliharaan. Dan itu dibenarkan Muis yang sudah berteman dengan Kelinci Anggora selama kurang lebih delapan tahun. “Cuma dikasih pakan rutin 3 kali sehari berupa campuran konsentrat dan ampas tahu, kelinci jenis ini dapat tumbuh besar dalam waktu singkat. Jangan dikasih kangkung, bisa masuk angin karena kangkung mengandung banyak air,” papar warga Sungai Mati Medan ini.
Masih menurut Muis, hewan lucu yang satu ini juga tergolong tahan penyakit. Hanya perlu memberikan suntikan vitamin dan penyemprotan disinfektan pada kandang secara teratur untuk menjaga kondisi fisik kelinci. Bahkan dengan ketekunan, kelinci anggora ini juga dapat dilatih agar tidak membuang kotoran sembarangan. Sehingga tidak jarang kelinci ini menjadi teman tidur.

Selain itu, setelah usia mencapai tujuh bulan, kelinci lucu ini mulai bereproduksi. Konon, setiap tiga bulan sekali Kelinci Anggora dapat melahirkan anak mencapai enam sampai 12 ekor sekaligus. Prospek yang menjanjikan untuk pengembangan kelinci menjadi penghasilan tambahan.

Harga kelinci anggora anakan, harganya berkisar antara Rp110 ribu hingga Rp150 ribu per pasang. Sementara untuk Kelinci Anggora dewasa dijual berkisar Rp500 ribu hingga Rp800 ribu per ekor, tergantung pada keindahan bulunya. Meskipun untuk mendapatkan Kelinci Anggora dewasa harus dipesan terlebih dahulu dari penangkarannya di daerah Malang-Jawa Timur.

Seperti yang dilakoni Muis sejak 2003 silam. Prospek yang jelas membuatnya beralih dari pedagang sepatu menjadi pedagang Kelinci Anggora dan distributor tunggal di Kota Medan. “Dulu penjual Kelinci Anggora dari Jawa kost di rumah saya. Karena usaha sepatu juga lagi seret, saya pun tertarik mencoba Kelinci Anggora ini. Cukup baik juga, setiap harinya ada aja yang terjual. Bahkan seminggu itu saya dua kali pesan dari Malang untuk memenuhi permintaan,” kenangnya.

Muis pun mengawali usahanya dengan membuka lapak di seputaran Taman Makam Pahlawan Jalan Sisingamangaraja Medan. Setelah itu dirinya bahkan sempat membuka tiga lapak lainnya yaitu di daerah Tembung, Jalan Avros, dan Simpang Kayu Besar Tanjung Morawa. Mengingat efektifitas dan efisiensi pengeluaran saat ini hanya lapak di Lapangan Merdeka dan Jalan Avros yang dipertahankan.

“Ya lumayanlah untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan biaya si kecil yang masih sekolah di SMA,” ujar Muis kalem.

So, sembari bermain dengan kelinci anggora yang lucu ini Anda juga dapat menjadi peternak. Untuk awal cukup menggunakan halaman belakang rumah dan kandang yang tidak terlalu besar kok. Setelah tujuh bulan anda tidak akan percaya dengan pemasukan dari si Kelinci Anggora yang menggoda.(*)

Mahfud: Ada yang Benar, Ada yang Tidak

Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menyatakan, pihaknya mengakui bahwa beberapa informasi dari dokumen Wikileaks tersebut benar adanya. Dia mencontohkan pengakuan Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), yang mengakui, dirinya menyebar duit saat terpilih sebagai Ketua Partai Golkar pada Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar di Bali pada 2004 silam. “Ya, saya mendengar dan membaca berita-berita itu ( The Age dan Sydney Morning Herald) itu mungkin ada segi-segi benarnya. Misalnya ya bagian-bagian yang diakui benar oleh JK itu,”katanya.

Menyoal bagian-bagian pemberitaan yang dinilai tidak benar, Mantan Menhan era Gus Dur tersebut menyebut tudingan campur tangan SBY dalam kasus korupsi yang menjerat Ketua MPR Taufik Kiemas di Kejaksaan Agung. Mahfud menyatakan pemberitaan tersebut tidak logis. Dia menguraikan, dalam dokumen Wikileaks disebutkan SBY memerintahkan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) kala itu Hendarman Supanji, untuk menghentikan kasus korupsi tersebut pada akhir tahun 2004. Padahal, Hendarman baru menjabat sebagai Jampidsus pada 2005 dan baru menjadi Jaksa Agung pada dua tahun kemudian.

“Bagaimana bisa dikatakan presiden menyuruh Jaksa Agung pada akhir 2004. TK (Taufik Kiemas) sendiri tidak pernah diberitakan punya kasus di sini (Kejaksaan). Itu sesuatu yang tidak logis dan harus di-counter,” tegasnya.
Mahfud pun melanjutkan, dirinya juga tidak percaya jika Presiden dan keluarganya, menyalahgunakan jabatan wewenang yang dimiliki, untuk mengeruk keuntungan pribadi. Pernyataan tersebut didasarkan pada kedekatan antara dirinya dan Presiden. “Sejauh pengenalan saya pribadi terhadap Presiden dan keluarganya, saya tidak melihat sikap-sikap koruptif terkait penyalahgunaan jabatan untuk keuntungan finansial,” katanya. (ken/jpnn)

Zulkifli Siregar Diminta Mundur

MEDAN- Permasalahan yang menimpa anggota DPRD Sumut yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura Sumut Zulkifli Siregar, berbuntut panjang.

Bukan hanya terjebak dalam ranah hukum dengan adanya laporan pelecehan seksual terhadap dirinya oleh Ade Trianingsih (19) ke Polres Siantar dengan nomor laporan No Pol : LP/164/III/2011/SU/STR tanggal 5 Maret 2011n
Diketahui, pelecehan yang dilakukan Zulkifli Siregar terjadi di Hall Laponta Jalan WR Supratman No 3, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematang Siantar, sekira pukul 02.00 WIB. Dari kejadian pihak Polresta Medan mendapatkan barang bukti sebuah celana dalam warna merah.

Tuntutan agar Zulkifli mundur pun terus bergema. Selasa (15/3), ratusan simpatisan Partai Hanura yang tergabung dalam Forum Rakyat Penyelamat Partai Hanura Sumut menggelar aksi di depan gedung DPRD Sumut.
Salah seorang simpatisan yang berorasi Asni Br Manalu menyatakan, dengan kejadian itu menandakan Zulkifli Siregar telah melakukan pelanggaran, penghinaan dan penindasan terhadap kaum perempuan.

Dan karenanya, para simpatisan Partai Hanura menilai, Zulkifli Siregar tidak layak lagi sebagai Ketua DPD Partai Hanura dan juga tidak layak menjadi anggota DPRD Sumut. Makanya, para simpatisan meminta agar Badan Kehormatan Dewan DPRD Sumut segera memecat Zulkifli Siregar dari keanggotaan DPRD Sumut. Mereka juga akan melayangkan permintaan ke DPP Hanura di Jakarta untuk mencopot jabatan Ketua DPD Hanura yang diemban Zulkifli. “Kami tidak ingin punya ketua yang tidak bermoral. Kami ingin dia (Zulkifli Siregar, Red), untuk dipecat dari anggota DPRD Sumut,” tegasnya.

Para simpatisan Partai Hanura diterima oleh Wakil Ketua DPRD Sumut Sigit Pramono dan Chaidir Ritonga. Pada kesempatan itu, kedua Wakil Ketua DPRD Sumut tersebut akan mengkomunikasikan persoalan dan tuntutan para simpatisan Hanura tersebut kepada pimpinan dewan dan BKD DPRD Sumut.

Terkait hal tersebut, Zulkifli Siregar sendiri tidak terlihat di gedung dewan. Saat Sumut Pos mengkonfirmasi telepon kepada yang bersangkutan, Zulkifli tidak bersedia menjawabnya. Bahkan, Zulkifli juga tidak membalas SMS yang dikirimkan wartawan koran ini ke nomor ponsel pribadinya.

Padahal, beberapa waktu lalu saat ditemui Sumut Pos ketika mengikuti Sidang Paripurna DPRD Sumut mengenai Perda yang dihasilkan dalam Program Legislasi Daerah (Prolegda) beberapa waktu lalu, Zulkifli membantah hal tersebut.

“Itu tidak benar. Itu fitnah dari orang-orang yang tidak senang. Ini adanya permainan politik,” katanya.
Pada kesempatan itu pula, Zulkifli berjanji akan dengan sangat senang hati apabila wartawan hendak mengkonfirmasi persoalan tersebut, baik secara langsung maupun via telepon.(ari)

Max Moein Cs Siap Disidang

JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bergerak cepat dalam menuntaskan kasus suap cek perjalanan (travellers cheque) dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) pada 2004 lalu. Lembaga antikorupsi tersebut mulai melimpahkan berkas penyidikan tersebut kasus ke tahap penuntutan. Berkas penyidikan Max Moein dan empat tersangka lainnya yakni Agus Condro Prayitno, Willem Tutuarima, Poltak Sitorus dan Rusman Lumbantoruan, dinyatakan lengkap. Mereka akan segera menghadapi persidangan di Pengadilan Tipikor. Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara KPK Johan Budi SP, kemarin (14/3).

Johan memaparkan, pemeriksaan kelima mantan anggota Komisi IX DPR periode 1999-2004, dari Fraksi PDIP itu dibuat dalam satu berkas. “Berkas mereka sudah pelimpahan tahap dua ke penuntutan,” ujar Johan.
Setelah berkas lima tersangka dilimpahkan, masih tersisa 20 tersangka yang yang berkasnya masih dilengkapi oleh penyidik KPK. Johan memperkirakan, pelimpahan berkas yang tersisa segera dilakukan dalam waktu dekat.
Sementara itu, terkait kasus yang juga menyeret Mantan DGS BI Miranda Goeltom tersebut, lembaga superbodi tersebut kembali menerima pengembalian salah seorang tersangka. Yakni, sang whistleblower kasus tersebut, Agus Condro Prayitno. Uang pengembalian tersebut diberikan oleh yang bersangkutan, dalam bentuk satu unit apartemen yang harganya ditaksir senilai Rp400 juta.

Johan memaparkan, apartemen atas nama istri Agus Condro tersebut, berlokasi di Teluk Intan, Jakarta Barat. Apartemen diserahkan pada Rabu pekan lalu (15/3). “Istri agus Condro menyerahkan apartemen miliknya di Teluk Intan sebagai pengembalian ke KPK,” ungkap Johan.(ken/jpnn)

Aset Pemko akan Dipasang Plang

MEDAN- Untuk menyelamatkan aset-aset Pemko Medan, maka seluruh aset yang ada akan ditandai dengan pemasangan plang. Hal ini terungkap dalam rapat tertutup antara Pansus Aset dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kota Medan, di DPRD Medan, Selasa (15/3).

Seorang anggota pansus, Ahmad Arif, usai rapat mengatakan, langkah awal untuk menyelamatkan aset milik Pemko Medan adalah memberi tanda dengan memasang plang seluruh aset yang sudah memiliki kekuatan hukum kepemilikannya. “Aset yang telah jelas kepemilikannya secara hukum akan dipasang plank secara permanen. Tujuannya agar tidak ada pihak lain yang menguasai harta negara itu,” ujar Arifn
Disebutkan, beberapa aset yang dianggap telah memiliki kekuatan hukum itu di antaranya gedung-gedung pemerintahan, sekolah, puskesmas, rumah sakit, tanah di Jalan Jawa pada sektor B, tanah di kawasan Jalan Gagak Hitam dan lainnya.

Politisi Partai Amanat Nasional ini menegaskan, Pansus Aset berkomitmen untuk menyelamatkan seluruh aset Pemko Medan, khususnya aset tak bergerak berupa tanah dan bangunan. Karena, katanya, jika tidak cepat dilakukan tindakan maka akan banyak aset milik negera itu berpindah tangan.

Wakil Ketua Pansus Aset, Aripay Tambunan, menjelaskan, dari hasil pendataan untuk bangunan sekolah tercatat 402 gedung sekolah dasar milik Pemko Medan. Namun 78 gedung belum bersertifikat.

Karenanya diminta kepada dinas terkait untuk segera mengajukan sertifikasi asetnya yang belum memiliki kekuatan hukum. Sedang tanah salah satunya aset di Jalan Jawa yang telah memiliki Hak Pengelola Lahan (HPL) di sektor B juga bisa dipasang plang.

Dikatakan, saat ini pansus hampir rampung melakukan inventarisasi seluruh aset milik Pemko Medan, selanjutnya akan dilakukan penilaian. Ditargetkan pada Mei tahun ini inventarisasi dan penilaian aset sudah selesai.
Terkait pemasangan plang, lanjut Aripay, akan dimulai dari depan gedung DPRD Medan, kemudian kantor walikota dan terus bergulir ke seluruh aset yang telah memiliki kekuatan hukum. Dalam plank itu nantinya diantaranya tertera status kepemilikan lahan dan gedung, serta luas lahan. “Mudah-mudahan langkah ini dapat menyelamatkan aset Pemko Medan,” ujar Aripay Tambunan. (ari)

Honorer Titipan Pejabat

BINJAI- Pasca dirumahkannya 310 honorer Sat Pol PP Kota Binjai,  diperoleh informasi bahwa penerimaan honorer Sat Pol PP, pada awalnya melibatkan pejabat tinggi di Pemko Binjai.

Mantan Kasat Pol PP Binjai, Novi Erlangga, pada saat bertugas tahun 2010, mengatakan jumlah honorer Sat Pol PP ada 338 orang. “Jumlah ini kita nilai cukup banyak, dan bukan saya yang memasukan mereka, melainkan Kasat Pol PP sebelum saya. Bahkan, di masa saya, sekitar 28 orang honorer Pol PP saya pecat karena tidak disiplin,” ungkap Novi.

Dia menjelaskan, selama menjabat sekitar delapan bulan, Novi mengatakan yang memasukkan honorer  Sat Pol PP adalah Kasat Pol PP langsung yang terlebih dahulu mengajukan permohonan kepada Wali Kota Binjai.
“Honorer Sat Pol PP itu memiliki SPT dari Kasat, dan sebelum mendapatkan SPT, Kasat terlebih dahulu memberikan permohoan kepada Wali Kota (kala itu AU-Red). Untuk selajutnya, setelah permohonan diizinkan, maka SPT dikeluarkan dan honorer dapat memakai seragam Sat Pol PP,”  terang Novi .

Namun, Novi membantah kalau di masa ia menjabat ada menerima mayarakat untuk dijadikan honorer di Sat Pol PP. “Kalau dimasa saya, terus terang tidak ada penerimaan honorer. Entah di masa Kasat yang lama, soalnya honorer sebelum saya mencapai 338 orang,”kata Novi .

Wali Kota Binjai, HM Idaham sebelumnya mengatakan, honorer Sat Pol PP sudah menyalahi aturan PP 48 tahun 2005 yang menyatakan, tidak dibenarkan lagi menerima tenaga honorer.

“Pengangkatan honorer Pol PP dari awal sudah menyalahi aturan. Sehingga, yang salah seperti ini untuk apa kita ikuti dan kita pertahankan. Selain itu, mereka menjadi honorer bukannya tak bayar kepada oknum-oknum tertentu, dan juga diiming-imingi menjadi PNS,” ujar Idaham, seraya menambahkan, untuk honorer lainnya masih dipelajari.
Sekadar diketahui, hingga saat honorer  Sat Pol PP yang dirumahkan tersebut belum juga menerima gaji dari Pemko Binjai. (dan)

Terbuai Janji, Siswi SMP Hamil

POLRESTA MEDAN- Terbuai janji akan dinikahi, Melati (14), bukan nama sebenarnya, rela memberikan kegadisannya kepada pacarnya Anto (16), warga Pasar VII, Padang Bulan, Medan Baru. Namun, setelah Melati hamil, Anto pun ingkar janji, tak bersedia menikahi Melati. Karena ingkar, Melati bersama keluarganya melaporkan Anti ke polisi, Selasa (15/3) sore pukul 15.00 WIB.

Peristiwa itu berawal setelah perkenalan mereka setahun lalu. Kebetulan, jarak rumah keduanya tak terlalu jauh. Melati tinggal di Pasar III, Padang Bulan, sedangkan Anto di Pasar VII, Padang Bulan. Karenanya, mereka sering bertemu dan sepakat menjalin hubungan asmara.

Semakin lama, hubungan keduanya semakin mendalam, hingga Anto nekad membawa Bunga ke sebuah hotel kelas melati di kawasan Padang Bulan, Medan. Di sana Anto merayu Melati agar mau melakukan hubungan layaknya suami istri. Awalnya, permintaan itu ditolak. Namun, setelah dijanjikan akan dinikahi, akhirnya Melati tak kuasa menolak permintaan pujaan hatinya itu.

Bunga yang masih duduk di kelas III SLTP ini pun hanya bisa pasrah saat Anto merenggut kegadisannya. Setelah melampiaskan birahinya, Anto mengantar Bunga kembali kerumahnya.

Ternyata, perbuatan terlarang itu mereka ulangi lagi pada seminggu kemudian. Kali ini, Anti mengajak Melati ke pemandian alam Sembahe. Di sana Anto dan Melati kembali mengulangi perbuatannya hingga beberapa kali.
Karena sudah terlalu sering berhubungan badan, akhirnya Melati hamil. Melati kemudian memberitahukan kehamilannya kepada Anto. Saat itu, Anto dengan enteng menanggapi pengakuan Melati. Karena respon pacarnya kurang mengenakkan hati Melati, dia pun mengadukan hal itu kepada orangtuanya. Ayah Melati mendadak gusar dan langsung mendatangi keluarga Anto. Didampingi keluarganya, awalnya Anto berjanji akan menikahi Melati, namun setelah perut Bunga semakin membesar, Anto malah menolak menikahi Bunga. “Alasan mereka belum cukup umur, jadi ini bagaimana sudah kayak gini,” tukasnya.

Kesal dengan ulah Anto, didampingi keluarga melati kemudian mendatanghi Polresta Medan untuk membuat pengaduan. Sementara, Kanit Judisila Polresta Medan AKP Aaron Siahaan mengaku telah menerima laporan korban. “Kita lidik dulu bos, ok” tegasnya.(mag-8)

Ikan Hiu Berat 700 Kg Ditemukan

SERGAI- Warga Desa Pantai Cermin Kanan, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai, mendadak heboh memadati Lokasi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Bagan, Selasa (15/3) sekira pukul 08:00 WIB.

Soalnya, tiga orang nelayan masing-masing Atan (35), Am (45) dan Deni  (24) warga Desa Pantai Cermin Kiri, yang membawa  kapal motor jaring ikan Tenggiri membawa ikan hiu jenis luncuran. Ikan itu berwarna bintik putih dengan panjang 6 meter dan berat 700 kilogram. Di lokasi TPI, ikan hiu masih hidup dan diturunkan dari kapal lalu ditarik warga ke darat dengan menggunakan tali yang diikat di mulutnya.

Tak lama kemudian warga yang mendengar kabar dan penasaran tentang tangkapan ikan cukup besar  itu, kemudian secara berangsur-angsur memadati lokasi tersebut.

Ketiga nelayan itu menuturkan, ikan hiu terjaring, Selasa (15/3) sekira pukul 02.00 WIB, di perairan Sialang Buah, Teluk Mengkudu, Sergai. “Ikan hiu masuk ke dalam jaring ikan tenggiri sepanjang 1000 meter bersama seekor ikan tenggiri, usai angin kencang selama 3,” kata Atan.

Kemudian bersama dua unit kapal motor nelayan lainnya, ikan ditarik dan dimasukkan ke dalam kapal motor.  “Karena masih hidup dan payah menariknya, kami meminta bantuan nelayan lain. Kemudian membawahnya ke TPI,” kata ketiga nelayan yang  mengaku belum pernah menemukan  ikan hiu sebesar itu.(mag-15)