25 C
Medan
Monday, December 29, 2025
Home Blog Page 15640

Illegal Logging Rambah Hutan TNGL

LANGKAT- Penebangan liar (illegal logging) masih terus terjadi di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) di wilayah Kabupaten Langkat.

Persoalan ini diutarakan sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Intelektual Langkat (Gemilang) saat bertemu dengan Wakil Bupati Langkat, Budiono, Rabu (9/3).

Dalam pertemuan itu, sekelompok mahasiswa yang dikoordinir Firdaus Nazula Ginting mengutarakan, kalau penebangan hutan di kawasan TNGL di Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok, masih tetap berlangsung tanpa ada tindakan apapun dari segenap aparatur pemerintahan setempat.

“Jika kita berjalan ke dalam hutan dari kawasan objek wisata Bukit Lawang, penebangan hutan di kawasan TNGL itu, bukan menjadi hal baru lagi, tapi mengapa tidak ada tindakan dari pemerintah Langkat?” tanya mahasiswa.
Padahal, kawasan yang menjadi objek penebangan, merupakan kawasan hutan TNGL yang patut dipelihara oleh pemerintah dari tangan-tangan jahil cukong kayu yang seenak hati merambah hutan dimaksud.

“Mengapa tidak ada tindakan, padahal penebangan itu dilakukan terang-terangan,” sentil Firdaus dan rekannya.
Menanggapi hal itu, Wabup Langkat Budiono menyebutkan, pihaknya memiliki kewenangan tersendiri dalam mengawal kawasan hutan lindung baik TNGL maupun BKSDA. Mengenai kawasan TNGL, tidak ada kewenangan kabupaten dalam hal pegawasan. “Kalau TNGL, kita tidak melakukan pengawasan, karena kawasan hutan itu diawasi langsung oleh pemerintah pusat,” kata Budiono.(ndi)

SMA Methodist Binjai Kampiun

Pop Mie Basket Ball Region Sumut

MEDAN- SMA Methodist Binjai membuktikan sebagai yang terbaik pada even Pop Mie Basket Ball Wilayah Regional Sumut, yang berakhir kemarin (13/3) di GOR Samudra Medan.

Pada babak final SMA Methodist Binjai berhasil mengalahkan SMA Methodist 2 Medan dengan skor 57-55.     Meski menang, namun kemenangan yang diraih Youngki Leonardo dkk tidak didapat dengan cara yang mudah. Bahkan pada paruh waktu di kuarter pertama anak-anak Methodist Binjai sempat tertinggal hingga sepuluh angka dari lawannya, sebelum akhirnya menutup pertandingan dengan skor 17-14.

Pertandingan terasa semakin menegangkan saat memasuki kuarter kedua. Berkat kerja keras yang tak kenal lelah, Freddy dkk mampu memperkecil ketertinggalannya menjadi 27-28 saat kuarter kedua berakhir.
Tapi, penampilan impresif yang diperlihatkan Youngki Leonardo membuat timnya meninggalkan SMA Methodist 2 dalam pengumpulan angka. Hingga bel tanda kuarter ketiga berbunyi anak-anak Methodist Binjai mengungguli lawannya dengan skor 44-37.

Menyadari lawannya telah unggul, head coach SMA Methodist 2 Medan Fredy Marcos Gorrrey menginstruksikan anak asuhnya untuk meningkatkan serangan.

Hasilnya, satu persatu poin berhasil didulang. Namun semua usaha yang mereka lakukan akhirnya terhenti ketika poin di antara kedua tim berselisih dua angka, atau tepatnya 57-55,  disebabkan bel tanda pertandingan berakhir telah berbunyi.  Atas kemenangan tersebut Methodist Binjai berhak atas sebuah tropi serta uang pembinaan sebesar Rp 3 juta, serta berkesempatan tampil di ajang Pop Mie Basket Ball zona nasional. Sementara SMA Methodist 2 Medan yang menempati peringkat kedua harus puas dengan uang pembinaan sebesar Rp 2 juta.
Pada kesempatan itu SMA Husni Thamrin meraih predikat suporter terbaik dan berhak atas uang tunai senilai Rp1,5 juta. (uma)

Karate Try Out Dua Bulan ke Eropa

JAKARTA-  Rangkaian seleksi untuk menemukan tim inti karate proyeksi SEA Games 2011 November mendatang akhirnya dimulai PB FORKI.  Induk organisasi karate di Indonesia tersebut bakal melakoni program tryo ut selama dua bulan ke depan di Eropa untuk dilatih dan dilihat perkembangan kemampuannya.

“Selasa (besok, Red ), tim karate  berangkat. Selain TC (training centre/pemusatan latihan), anak-anak juga akan mengikuti berbagai ajang kejuaraan karate yang ada di Eropa. Itu menjadi program tryout bagi mereka,” kata Ketua Umum PB FORKI Hendardji Soepandji.Karena itu, sebanyak 24 karateka yang berangkat, tidak hanya dipusatkan di satu negara. Faisal Zainuddin dkk bakal berkeliling dari satu negara ke negara yang lain untuk tampil pada kejuaraan karate yang diselenggarakan.

Ajang pertama yang bakal diikuti oleh karateka Merah Putih adalah kejuaraan Karate Italia Terbuka pada 18-20 Maret mendatang.

Setelah itu, berturut-turut mereka akan tampil pada kejuaraan di Swedia, Luksemburg , dan terakhir di Serbia. Namun, Hendardji memastikan, karatek Indonesia tidak akan langsung bertolak ke negara lain pascaturun di kejuaraan. “Di setiap negara anak-anak minimal akan tinggal selama dua minggu. Jadi, setelah tanding, mereka akan dievaluasi dan berlatih. Setelah itu, mereka baru berpindah ke kejuaraan yang lain,” terangnya. Program try out itu akan diakhiri dengan TC di Serbia. Di sana, tim polesan Syamsuddin dkk akan tinggal selama sebulan sekaligus turun pada kejuaraan karate di Beograd.

Dia berharap dengan turun di berbagai kejuaraan itu kemampuan dan pengalaman bertanding anak didiknya bisa meningkat.  “Kamisempat kecewa melihat penampilan anak-anak sewaktu ada seleksi internal. Mereka sangat kurang. Sekembali dari tryout dan TC, kami akan melihat sekaligus menyaring tim inti SEA Games,” kata pria yang dengan pangkat Mayjen tersebut.

Tur ke Eropa tersebut dijadwalkan berakhir pada akhir Mei mendatang karena 24 karateka tersebut harus mengikuti seleksi lagi pada kejuaraan Indonesia Terbuka pada 1-2 Juni mendatang. Dari jumlah tersebut, nantinya akan disaring kembali hingga menyisakan 17 karateka yang dipersiapkan untuk turun di 17 nomor.
Namun, jumlah tersebut masih bisa bertambah dua lagi jika memang disepakati ada karateka cadangan.
Nah, setelah terbentuk, nantinya PB FORKI bakal memberangkatkan tim inti tersebut untuk melakoni TC bersama selama dua bulan di Jepang. Disana, mereka bakal mendapatkan penyempurnaan latihan baik dari sisi teknik mapun fisik.

Dengan program tersebut, Hendardji berharap agar target menjadi juara umum Karate pada SEA Games mendatang bisa tercapai. PB FORKi sendiri yakinj bisa meraup tujuh emas dari 17 yang disediakan.
“Jumlah itu sudah cukup untuk menjadi juara umum. Tapi, kami harus melihat lagi kemampuan anak-anak pada tryout terakhir di Turki setelah TC selessi. Bisa jadi target itu bertambah,” ucapnya. (aam/diq/jpnn)

Aksi Impresif Benzema

MADRID- Real Madrid merapatkan jaraknya dengan Barcelona menjadi empat poin berkat kemenangan 2-0 atas Hercules. Dua gol ke jala Hercules disumbangkan oleh Karim Benzema.

Bertanding di hadapan para pendukungnya sendiri yang memadati Stadion Santiago Bernabeu, Minggu (13/3) dinihari WIB, Madrid tidak menemui terlalu banyak kesulitan untuk menang.

Dengan raihan tiga poin atas Hercules, kini Madrid mengumpulkan 70 angka dari 28 pertandingan. Di atas Los Blancos, ada Barcelona yang mengumpulkan 74 angka dari 27 laga.

Di sisi lain, dua gol yang dilesakkan Benzema kemarin membuat Jose Mourinho pusing. Suburnya penyerang asal Prancis itu juga menjadi penawar dari masalah akibat absennya Cristiano Ronaldo dan Gonzalo Higuain, yang memang sudah lama absen akibat cedera.

Mourinho tentu senang  dan sekaligus pusing, karena ia kini punya banyak opsi bagus di lini depan terkait benyaknya pemain cedera.

“Saya senang memiliki masalah ketika menentukan susunan pemain dan siapa yang harus saya pilih. Tak ada seorang pun yang posisinya aman,” ujarnya di Reuters.

“Karim bermain lebih baik dari sebelum-sebelumnya dan melakukan banyak hal yang belum pernah ia lakukan sebelumnya. Kami bahkan membuat lelucon bahwa dia bisa memenangi duel udara di tiang dekat ketika kami bertahan menghadapi sepak pojok. Dia senang,” bilang Mourinho.
“Dengan Cristiano Ronaldo dan Gonzalo Higuain cedera, dia telah mencetak empat gol dalam dua laga terakhir untuk mengamankan enam poin di liga,” tukasnya.

Sejauh ini Benzema telah bermain sebanyak 25 kali di liga dan sudah menyumbang sembilan gol untuk El Real. Dia juga menjadi pahlawan ketika Madrid menghadapi Lyon di leg I perdelapanfinal Liga Champions lewat gol penyama kedudukannya. (bbs/jpnn)

Jangan Tanya Lagi, Nanti Saya Nangis…

Oegroseno Titip Kasus Zainal Abidin dan Penganiayaan Anak

MEDAN- Kapoldasu Irjen Pol Oegroseno mengaku sedih untuk meninggalkan Sumatera Utara. Pasalnya, cukup banyak kenangan manis yang dialaminya sejak menjabat orang nomor satu di Polda Sumut.

Saat ditemui di ruang VIP Bandara Polonia sembari menunggu keberangkatan pesawat, Minggu (13/3) siang pukul 13.20 WIB, Oegroseno bersama sejumlah pejabat teras Poldan Sumut di antaranya, Kabid Propam Kombes Pol Edi Napitupulu, Dir Binmas Kombes Pol Heri Subiansaori, Karo SDM Kombes Pol Husin Hamidi, Dansat Brimob Kombes Pol Verdianto I Bitti Caca dan Karo Ops Kombes Pol Iwan H Sugiarto. Sementara, para pejabat teras lainnya tidak terlihat ikut mengantar Oegreseno yang rencananya akan menjabat Kalemdiklat Polri.

Saat itu, Oegreseno meminta kepada wartawan yang ada di ruangan itu untuk tidak bertanya, karena dia mengaku sangat sedih meningggalkan Sumut yang sudah menjadi satu keluarga baginya. “Tidak usah nanya lagi lah, nanti saya nangis. Karena saya pun sudah tidak menguasai bahan lagi. Sumut itu sudah menjadi keluarga bagi saya, karena Sumut sudah cukup terbuka dan masyarakatnya mudah diajak berdialog,” ujarnya sambil mengenang saat-saat melakukan pengejaran kelompok bersenjata api di Dolok Masihul. Saat itu, Oegreseno belum mandi, makanya hujan turun saat itu.

Oegreseno yang masih tiga tahun lagi pensiun dari Polri ini mengaku sangat ingin mengubah citra Polri. Kerenanya, Oegreseno selalu menunjukkan sikap tegas terhadap anggotanya dan menginstruksikan agar anggotanya terus memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat. Karena Polri merupakan pengayom dan pelindung masyarakat.
“Masyarakat di Sumut sangat baik, diharapkan kedepannya Polri dapat betul-betul memberikan pelayanan terhadap masyarakat Sumut agar tetap kondusif,” ucapnya dengan nada rendah. Dia juga mengungkapkan, alasan dirinya tertantang untuk ke TKP saat penyerangan di Dolok Masihul, karena ingin melihat senjata anak buahnya yang di bawa lari kelompok bersenjata usai membunuhnya di CIMB Niaga Medan.

Sebelumnya, Oegroseno juga meminta agar kasus penembakan jukir Zainal Abidin diutamakan, meski dia tak lagi bertugas di Sumut. Dia memerintahkan penyidik Dit Reskrim Poldasu segera mengajukan pidananya kepada mantan Kapolsekta Medan Kota AKP Darwin Ginting, terkait penembakan juru parkir Zainal Abidin Nasution dituduh membunuh Komisaris PT Sewangi Sejati Luhur, Kesuma Wijaya.

“Kasus pidana AKP Darwin Ginting dan anggotanya harus didahulukan sampai ke
pengadilan dari pada sidang kode etiknya,” ujarnya. Menurut Oegreseno, penembakan Zainal Abidin sangat fatal dan telah melanggar prosedur serta dikatagorikan pelanggaran HAM berat. “Saya tegaskan, perbuatan pidana mereka yang harus dituntas dulu, baru proses internal,” ucapnya lagi.

Dikatakannya, AKP Darwin Ginting yang diduga memberi perintah kepada bawahannya untuk mengeksekusi Zainal Abidin hingga menderita luka tembak sebanyak tiga kali di kakinya harus bertanggung jawab atas perbuatan itu. “Zainal kan sudah dibawa ke kantor polisi, kok dibawa jalan-jalan dan ditembak, itu salah total,” cetusnya.
Tak cuma itu, Oegroseno juga meminta Polresta Medan dan Polsekta Percut Sei Tuan serius dan segera menuntaskan kasus penganiayaan terhadap anak di bawah umur.

Dimana, menurut Oegreseno dalam penanganan kasus kasus penganiayaan ini terjadi sudah dari bulan Juli 2010 tersebut sangat tidak masuk akal karena keduanya saling melapor dan sudah P21 (berkas lengkap, Red) oleh Kejatisu.
“Kasus tersebut sangat tidak masuk akal. Herannya, penanganan kasusnya di Polsek itu (Polsek Percut Seituan, Red) mengapa dinyatakan lengkap (P21) keduanya. Seharusnya kasus tersebut ditangani dengan teliti seluruh berkasnya. Karena kan si anak sebagai korban yang membuat pengaduan dan malah sebaliknya, si pelaku juga buat pengaduan yang sama. Jadi ada dua laporan, bagaimana ini bisa sama-sama P21. Yang dua pengaduan itu biasanya lakalantas. Ini kok malah penganiayaan,” ujarnya.

Selain itu, Oegreseno yang menitipkan pesan kepada Karo Ops Kombes Pol Iwan H Sugiarto untuk disampaikan ke Kapolsekta Percut Sei Tuan yang dimintanya untuk serius menangani kasus penganiayaan tersebut. “Meski memang harus penyidiknya dipantau dan diberi peringatan,” ungkapnya dengan sedikit kekesalan.
Sebelumnya, Oegroseno mendapat plakat dari Expedition Trail Mania Indonesia (Xtrim) di kantor Sekretariat Xtrim Sumut Jalan Balam No 42, Kecamatan Medan Sunggal, Minggu (13/3). Bahkan, dalam kesempatan itu, dia sempat menyanyikan sebuah lagu Batak berjudul “Boasa Ikon Pajumpang”.

Pada kesempatan itu pula, Oegroseno menitipkan pesan kepada Xtrim Sumut pimpinan Dody agar Xtrim menjadi wadah klub-klub motor di Sumut, untuk menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas). “Xtrim harus bisa mengkampanyekan tertib berlalulintas. Dapat membedakan kegiatan di lapangan dan di kota. Bisa menjadi wadah untuk cara berlalu lintas yang baik dan benar,” katanya.

Di akhir acara, Oegroseno yang ditanyai mengenai masa akhir jabatannya, enggan memberi komentar. Dan dirinya tampak terburu-buru, karena hendak berangat ke Jakarta dalam rangka mengikuti acara pelantikkan dirinya di Markas Besar (Mabes) Polri. “Senin saja yah,” katanya singkat.

Pada acara itu pula, Wali Kota Medan Rahudman Harahap mengucapkan terima kasih atas banyak persoalan kriminal yang terselesaikan di Medan saat Oegroseno menjadi Kapodasu. “Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Oegroseno, yang telah banyak membantu kami dalam menyelesaikan persoalan-persoalan kriminal. Misalnya, keberadaan geng-geng motor yang ada beberapa waktu lalu serta persoalan lainnya. Dan saya ucapkan selamat, atas jabatan baru yang disandang di Jakarta,” katanya saat memberikan sambutan.(adl/ari)

Bangkitkan Semangat Belajar Siswa

Safety Riding dan Pentas Seni di SMK Negeri 1 Medan

MEDAN- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Medan menggelar kegiatan safety riding (keselamatan dalam berkendaraan) yang diikuti 1.008 siswa dan guru di sekolahnya Jalan Sindoro Medan, Sabtu (12/3).
Kegiatan ini menghadirkan 4 orang personel Sat Lantas Poltabes Medan dan pihak Honda. Sebelum praktik berkendaraan yang baik, para guru dan siswa dibekali syarat-syarat berkendaraan yang baik, yang kemudian mempraktikkannya dalam dua lintasan yang sudah disiapkan panitia.

Kepala SMK Negeri 1 Medan, Dra Asli Sembing MM mengatakan, safety riding ini baru pertama kali digelar. Apalagi, menurut Asli kegiatan ini sangat bagus untuk mengajari anak-anak cara berkendaraan yang baik. Ini seiring dengan upaya pencegahan angka kecelakaan lalulintas di jalan raya.

Kan, kegiatan seperti ini tidak ada dalam kurikulum pendidikan formal di sekolah. Makanya kita gelar lewat kegiatan ekstrakurikuler yang bekerjasama dengan instansi terkait,” ungkap Asli.Dia menuturkan, pada dasarnya safety riding ini merupakan pelajaran tambahan di luar jam sekolah. Apalagi digelarnya acara ini, Sabtu (12/3) usai ujian kompetensi bagi siswa kelas tiga. “Ini bagus, jadi anak-anak ada waktu refreshingnya setelah ujian. Apalagi kegiatan ini kita rangkaikan dengan pentas seni,” ujar Asli.

Mantan Kepala SMK Swasta Medan Area ini menjelaskan, pentas seni segaja digabung dengan safety riding untuk menyemarakkan suasana. Pentas seni ditandai dengan penampilan tari-tarian, fashion show, drama dan kegiatan seni lainnya. Para siswa dan guru yang menyaksikan acara tersebut terlihat gembira.

“Sekali-sekali kita buat kegiatan seperti ini untuk menambah semangat belajar para siswa, sekaligus menghilangkan kejenuhan para siswa setelah mengikuti ujian kompetensi khususnya kelas tiga, dan persiapan menghadapi berbagai pelaksanaan ujian selanjutnya,” tutur Asli.

Kedepannya, lanjut Asli mereka akan aktif menggelar kegiatan-kegiatan yang dapat memacu semangat belajar siswa. “Ini komitmen kita, dan saya sebagai kepala sekolah akan berusaha menjadikan sekolah ini menjadi sekolah terbaik,” pungkasnya. (dra)

Gatot Gubsu, Syaiful Syafri Terancam

MEDAN- Pernyataan Wagubsu, Gatot Pujdonugroho pekan lalu yang menyatakan segera melakukan evaluasi terhadap Kadisdik Sumut, Syaiful Syafri, masih jadi perbincangan hangat.

Tak hanya Syaiful Syafri, sejumlah pejabat eselon II juga diperbincangkan. Ini terkait bakal naiknya Gatot sebagai pucuk pimpinan di Pemprovsu yang diperkirakan bakal melakukan pergantian pejabat eselon II yang dinilainya tak mampu berkerja.

Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Rafdinal S Sos mengatakan, ada peluang atau kemungkinan pergantian jabatan di semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemprovsu. “Dari perkembangan yang ada, memang terkesan adanya disharmonisasi, sehingga memunculkan adanya pengangkatan pejabat tanpa sepengetahuan Gatot. Jadi, secara logika yang menjadi persoalan adalah apakah pejabat yang diangkat tanpa sepengetahuan Gatot, bisa sejalan dengan Gatot. Dari sini, bisa jadi bakal ada pergantian pejabat atau SKPD. Namun, jika memang ada sebaiknya pula pergantian itu bukan karena dendam. Tapi harus melalui mekanisme yang ada, secara objektif dan karena penilaian kinerja. Bukan karena dendam. Kalau memang SKPD nya bekerja dengan baik, salah kalau harus diganti. Ada baiknya kalau SKPD tersebut dipertahankan. Kecuali memang ada SKPD yang mendapat rapor merah, wajar kalau dievaluasi,” tegasnya.

Begitu pula dengan keberadaan fit and profer test Sekda Sumut. Menurutnya, jika memang ada rencana melakukan evaluasi terhadap salah satu kandidat yakni, Kadisdiksu Syaiful Syafri, maka seyogyanya pengevaluasian tersebut secara objektif pula. “Gatot memang menyatakan akan mengevaluasi Syaiful Syafri. Terkait adanya Silpa Rp56 miliar atas usulan Komisi E DPRD Sumut. Menurut saya, upaya tersebut juga jangan secara subjektif. Karena berdasarkan asumsi Syaiful Syafri orang Syamsul Arifin terus akan diganti. Tapi, jika memang evaluasi tersebut dikarenakan memang Syaiful Syafri tidak memiliki program jelas terkait pendidikan, sementara uangnya ada. Itu wajar dievaluasi,” paparnya.

Pernyataan lainnya yang mengatakan peluang pemutasian terhadap sejumlah pejabat, juga dikemukakan oleh Ketua Forum Masyarakat Peduli Sumatera Utara (Formapsu), Awaluddin, kepada Sumut Pos. Menurutnya, ada beberapa SKPD yang perlu mendapat sorotan terkait kinerjanya. Di antaranya Kadisdik Sumut, Syaiful Syafri. “Kepala Dinas Pendidikan Sumut Syaiful Syafri, juga gagal. Keberadaan Silpa itu bukan karena penghematan, tapi ketidakmampuan menggunakan anggaran dan ketidakmampuan membuat program. Itu namanya Syaiful Syafri tidak kapabel,” tegasnya.

Hal yang lebih vulgar disampaikan anggota Komisi A DPRD Sumut, Marasal Hutasoit. Dia menyatakan, dengan beralihnya kepemimpinan di Sumatera Utara akan membuat para SKPD di lingkungan Provsu menjadi ketar-ketir, termasuk Syaiful Syafri. “Ini semua SKPD nggak bisa tidur. Sebetulnya, yang harus direvisi ini adalah peraturannya. Jangan lagi ada kepala daerah yang sudah menyandang status tersangka bisa melakukan atau menandatangani pelantikan,” tegasnya. Karena, sambungnya, dalam peraturan yang ada saat ini memang, tidak ada yang melarang kepala daerah untuk menandatangani atau melantik pejabat sebelum ada kepastian hukum atau status terdakwa dari yang bersangkutan.

Sebelumnya saat ditanya wartawan koran ini terkait Silpa Rp56 miliar lebih, Syaiful Syafri menyatakan hal itu merupakan sesuatu yang baik. “Dalam manajemen keuangan kalau ada sisa berarti bagus, hemat namanya,” katanya. Dia juga menolak berkomentar terkait evaluasi yang bakal dilakukan Gatot. (ari)

Cotto Menang TKO

Siap Tantang Pacman

LAS VEGAS – Gelar juara dunia tinju kelas welter super versi WBA tak berpindah tangan. Petinju Puerto Riko Miguel Angel Cotto masih berhak memilikinya. Cotto mempertahankan gelarnya berkat kemenangan TKO (technical knockout) di ronde ke-12 atas Ricardo Mayorga, dalam duel yang berlangsung di MGM Grand, las Vegas, kemarin (13/3) WIB.

Penampilan konsisten Cotto sejak awal ronde berbuah manis di ronde terakhir. Akumulasi pukulannya terbukti menggoyahkan Mayorga yang lebih banyak melakukan serangan balik. Sebuah hook kiri yang dilepaskan Cotto di ronde terakhir membuat lawannya yang asal Nikaragua itu terkulai berlutut.

“Hook itu yang menjadi penentu pertarungan. Sepanjang pertarungan berjalan baik, tapi ujungnya berlangsung menakjubkan,” ungkap Cotto seperti dikutip AFP.

Setelah sempat mendapatkan hitungan dari wasit Robert Byrd, Mayorga masih melanjutkan pertarungan beberapa saat. Tapi, Cotto segera menghamburkan pukulannya ke tubuh Mayorga. Mayorga kemudian meminta pertarungan dihentikan, sambil menunjukkan tangan kiri yang cedera.

“Tangan kiri saya, di salah satu pukulan kombinasi dia (Cotto), tangan saya terkena pukulan dan mulai terasa sakit. Saat saya mencoba memukul dengan tangan kiri, saya tak bisa. Lalu saya mengatakan, saya tak mampu melanjutkan (pertarungan),” terang petinju 38 tahun itu.

Cotto memperbaiki rekornya dengan 36 kemenangan, 29 kali di antaranya sebelum akhir, dan dua kekalahan.
Sementara, Mayorga yang pernah menjadi juara dunia kelas welter meraih delapan kekalahan dari 39 pertarungan. Hasil buruk tersebut membuatnya harus mengubur mimpi menantang jagoan Filipina, Manny Pacquiao.   Bagi Cotto harus bersiap menuju duel yang lebih akbar. Salah satunya menantang Pacquiao. Pada November 2009, Cotto mengalami kekalahan dari petinju dengan julukan Pacman itu. (ady/jpnn)

Dendam Derby

MEDAN-Pertandingan Derby Medan, Pro Titan FC kontra PSMS Medan akan kembali tersaji di Stadion Teladan Medan, Senin (14/03) sore sekitar 15.30 WIB. Pada putaran pertama, PSMS berstatus tuan rumah  namun sore ini mereka menjadi tamu di kandang sendiri.

Dalam putaran pertama, Pro Titan FC taklukkan dari PSMS Medan dengan skor 2-0. Jelas skuad Dirk Buitelar tidak menginginkan hasil tersebut terulang kembali.

Apalagi berstatus tuan rumah di kandang yang sama.
Pelatih Kepala Pro Titan Dirk Buitelar mengusung dendam untuk mengimpaskan hasil yang pernah mereka raih di putaran pertama.”Saya tidak sabar menantikan laga (melawan PSMS) ini,” seru Dirk Buitelar kepada wartawan, Minggu (13/3).

Tim berjuluk Kuda Pegasus kini merasa optimis akan merevans kekalahan yang pernah mereka alami pada putaran pertama Divisi Utama Liga Indonesia Rabu (12/01) lalu itu.

Dirk Buitelar sangat antusias terhadap Derby ini, bahkan pelatih asal Belanda tersebut membandingkan pertandingan nanti layaknya Manchester United melawan Manchester City di Inggris.

“Saya tidak sabar menantikan laga (melawan PSMS) ini, teman-teman saya di Belanda juga mengikuti perkembangan Pro Titan melalui website,” ungkap Dirk Buitelar.

Keyakinan tersebut diperkuat dengan hadirnya mantan pemain PSMS yang sekarang membela Pro Titan, Mario Costas yang dipastikan turun dalam pertandingan nantinya.

Seperti yang pernah disampaikan Pelatih Fisik Pro Titan, Dick Buitelaar sebelumnya yang mengaku jika dirinya tak sabar untuk menyaksikan secara langsung penampilan pemain asing asal Argentina tersebut.
“Costas pemain yang sangat bagus, apalagi dia juga cepat beradaptasi dengan tim, selain itu dia juga tidak asing dengan Teladan sehingga diharapkan dia akan bisa membantu tim ini lebih berkembang” ungkapnya.
Rasa optimis bisa mendulang nilai penuh juga disampaikan Sekretaris Tim PSMS Medan Fityan Hamdi dalam temu pers di Jalan Sindoro Medan.

PSMS yang berhasil mengalahkan Pro Titan sebulan yang lalu tersebut di Stadion Teladan Medan dengan skor 2-0 tidak akan merubah pola permainan ciri khas PSMS yang terkenal keras namun sportif mencari kemenangan.
“Meskipun dalam laga sebelumnya kita menang namun kita harus tetap waspada.
Mengingat Pro Titan kini telah banyak berubah semenjak kehadiran beberapa pemain lokal dan ditambah dua pemain asing yang sudah tahu betul tentang sepakbola Indonesia,” sebutnya. (uma)

Gara-gara Curi Kabel

Dua anak baru gede (ABG) yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung terpaksa berurusan dengan polisi. Pasalnya, mereka nekat menyikat besi dan kabel milik Hasyim (32), warga Jalan Illeng, Kelurahan Rengas Pulau, Medan Labuhan, yang berada di halaman rumahnya.

Kejadian tersebut bermula saat kedua pelaku Rico (13) dan Robert (13), warga Lorong 7, Kelurahan Sei Mati, Medan Labuhan, melintas di Jalan Illeng dan melihat rumah Hasyim dalam keadaan sepi. Lantas, keduanya masuk memalui pagar depan dan mengambil kabel dan besi yang ada di halaman rumah tersebut dan memasukkannya ke goni yang mereka bawa.

Tak lama kedua ABG ini pergi, Hasyim keluar dan melihat kabel dan besi miliknya sudah hilang. Dia pun keluar dan bertanya kepada tetangganya. Seorang tetangga mengaku melihat dua orang masuk ke halaman rumahnya dengan membawa goni.

Menerima informasi tersebut, korban langsung melakukan pengejaran. Tepat di Jalan Titi Pahlawan, Hasyim menemukan kedua ABG ini dan langsung menyergapnya.

Selanjutnya, keduanya dibawa ke Polsek Labuhan Deli untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.(mag-11)