25 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 15665

Ditabrak Kijang, Tewas di Tempat

LUBUKPAKAM- Nasib naas dialami sepasang remaja yang tengah dimabuk cinta Muhammad Riyadi (16) warga Dusun I, Desa Bandar Dolok, Kecamatan Pagar Merbau, dan kekasihnya Wirapika (15) Warga  Dusun III, Desa Perdamaian, Tanjung Morawa. Minggu (6/3) sore, sekira pukul 15.20 WIB.

Pasalnya sepeda motor Honda Revo BK 3519 MZ yang dikendarai sepasang remaja itu bertabrakan dengan mobil Kijang BK 1772 GC di Jalan umum Lubukpakam-Galang, persisnya di Desa Pasar Miring, Kecamatan Pagar Merbau. Akibatnya,  Muhammad Riyadi tewas di tempat kejadian, sedangkan Wirapika yang duduk diboncengan mengalami luka serius dan hingga kini masih dirawat secara intensif di RSU Sari Mutiara Lubukpakam.

Soal penyebab kecelakaan itu, keterangan dari pihak keluarga maupun warga sekitar yang turut memboyong jasad Riyadi ke RSU DS menyebutkan, sepeda motor yang ditumpangi sejoli itu eluncur dari arah kota Galang menuju Lubukpakam. Kabarnya  kedua remaja ini usai mengunjungi salah seorang kerabat Riyadi di Desa Pulo Gambar, Kecamatan Galang. Sepulang dari sana, Riyadi lantas memacu sepeda motornya dengan niat untuk mengantar kekasihnya ke Desa Pardamean Tanjung Morawa.

Tapi naas, setiba di depan Balai Pertanian Pagar Merbau, dari arah yang sama (Galang menuju Lubukpakam) sepeda motor yang ditumpangi kedua remaja ini bersenggolan dengan sepeda motor lainnya.  Dari arah Lubukpakam menuju Galang meluncur mobil kijang dengan kecepatan tinggi langsung menabrak Riyadi yang terkapar di ruas badan jalan akibatnya korban tewas di tempat.(mor/smg)

Kadishub Medan Harus Dievaluasi

MEDAN- Kinerja Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Medan, Syarif Armansyah disarankan untuk dievaluasi. Hal ini diakibatkan masih banyak titik kemacetan lalulintas di Kota Medan.

Pernyataan itu disampaikan Pengamat Tata Kota Medan, Rafriandi Nasution, terkait persoalan kemacetan yang masih terjadi di Kota Medan, Senin (7/3).   Menurutnya, kemacetan arus lalulintas ini sepertinya dibiarkan tanpa ada upaya evaluasi untuk pembenahan. Harusnya, Wali Kota Medan sebagai pemimim di Kota Metropolitan Medan, memiliki ukuran dan penilaian terhadap kinerja kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

“Wali Kota itu pemimpin kota, bukan pimpinan kampung. Wali Kota harus punya skala prioritas. Harusnya ada  laporan yang diberikan, per minggu misalnya, atau perbulan. Matrix ini lah yang dijadikan tolok ukur bagi Wali Kota untuk memberikan penilaian,” paparnya.

Dia memaparkan, harusnya Wali Kota Medan, Rahudman Harahap mengetahui integritas atau kemampuan dari Kepala Dinas Perhubungan Medan tersebut. Sehingga, dari kemampuannya bisa mewujudkan dan merealisasikan visi dan misi Wali Kota Medan.  Semua Kepala Dinas harusnya bisa merealisasikan visi dan misi Wali Kota Medan. SKPD itu harus punya manajemen waktu, manajemen program dan lainnya. “Saya pikir, waktu tiga bulan adalah waktu yang relevan untuk melakukan evaluasi terhadap setiap SKPD, termasuk pula Kepala Dinas Perhubungan,” sarannya.

Lebih lanjut, Rafriandi menilai, adanya evaluasi dalam rentang waktu tiga bulan itu adalah hal yang objektif. Untuk itu harus disesuaikan dengan kinerja dari SKPD terkait. “Ini objektif, karena penilaian kinerja. Maka dari itu, pengangkatan pejabat itu meski de-ngan mekanisme yang ada. Jangan pengangkatan pejabat atas dasar suka atau tidak suka,”tegasnya.

Hal senada disampaikan Ketua Fraksi  PAN DPRD Medan, Ahmad Arif menyatakan, sejak menjadi Kepala Dinas Perhubungan Medan, belum ada tanda-tanda perkembangan yang dilakukan Syarif Armansyah, khususnya mengenai kemacetan yang masih terjadi di Medan. “Bisa dijadikan acuan adalah persoalan kemacetan yang belum mampu teratasi, meskipun sudah ada perubahan arus tahap I yang dijalankan. Ada baiknya kalau perubahan tahap I yang lalu dievaluasi. Setelah itu, baru melanjutkan dengan program lainnya,”ucapnya.

Arif menambahkan Wali Kota Medan harus dimaksimalkan. Bila tidak, maka Wali Kota Medan bisa mengambil  kebijakan melakukan evaluasi. “Wali Kota memberi tenggat waktu tiga bulan terhadap kepala dinas yang baru. Artinya, tenggat waktu ini supaya ada yang diperbuat kepala dinas,” ujarnya.

Dia mengingatkan, pimpinan SKPD harus dievaluasi, dan setiap kegiatannya harus memiliki  hasil sesuai anggaran yang dikeluarkannya. (ari)

Dituding Pelihara Pencuri, Sekeluarga Dianiaya

SIANTAR- Rostina br Hasugian (40) dan dua anaknya D br Silitonga (25) serta M br Silitonga (25), Minggu (6/3) pagi, menjadi korban penganiayaan pasangan suami istri yang merupakan tetangga mereka di Jalan Sekka Nauli, Kelurahan Bane, Kecamatan Siantar Utara, Kota Siantar.

Penganiayaan itu terjadi lantaran korban dituding oleh pelaku telah memelihara seorang pencuri di rumahnya. Hari itu juga, kasus penganiayaan ini pun dilaporkan korban ke Mapolresta Siantar.

Ditemui di kediamannya, Minggu (6/3) sore, korban mengaku ia sama sekali tidak tahu permasalahan kenapa mereka dipukuli. Menurutnya, profesinya sebagai tukang urut panggilan membuatnya selalu pulang malam dan jarang di rumah. Hingga Minggu (6/3) sekira pukul 06.30 WIB, ia dan keluarganya disentakkan oleh suara gaduh di halaman rumah mereka.

“Pagi-pagi R br Silitonga (55) marah-marah di depan rumah kami. Katanya kami memelihara pencuri di dalam rumah. Memang ada kawan anak ku bermarga Simanjuntak alias si Kecil (11) yang tidur di rumah. Itupun kami tidak tahu menahu apa yang telah dilakukannya.

Sebab, kami pulang malam dan langsung istirahat. Pagi itu memang si Kecil di rumah. Mendengar ribut-ribut si Kecil langsung ku suruh keluar. Ku bilang sama si Kecil kalau dia bawa masalah tidur di rumahku,” kata korban. Namun setelah melihat si Kecil, R br Silitonga semakin emosi. Malah ia menuding kalau korban sengaja memelihara pencuri agar mendapat penghasilan.

“Udah gitu dibilangnya lagi kami menampung panak ko (pencuri-red) supaya bisa makan. Mendengar itu sakit kali hati ku. Tapi masih ku tahan dan ku coba klarifikasi. Namun dia mendatangiku. Langsung dia tolak pinggang dan mau menjambak aku, tapi karena aku ngelak, jadi kena cakarnya aja leherku ini,” ungkapnya. Tak berapa lama, suami R br Silitonga, T Simanjuntak (55) datang ke lokasi dan ikut membantu istrinya.  Kasubbag Humas Polres Siantar AKP Altur Pasaribu membenarkan adanya pengaduan korban.(hez/smg)

Harga Murah, DP Dicicil Lima Kali

RAIHAN PROPERTY Pasarkan Puri Zahara II

Bagi Anda yang sedang mencari-cari rumah idaman sesuai dengan kocek dan menginginkan tinggal di hunian bernuansa religius tak salah lagi untuk memilih Perumahan Puri Zahara II.
Pasalnya, Raihan Property kini kembali memasarkan perumahan Puri Zahara II, sebagai kelanjutan dari proyek Puri Zahara yang masih mengusung konsep religius islami.

Perumahan ini berada tidak jauh dari proyek sebelumnya, tepatnya di Jalan Bunga Rinte Raya, Setia Budi (Kelurahan Simpang Selayang). Lokasi ini bisa diakses melalui Jalan Setia Budi, Jalan Stela Raya (Kompleks Kejaksaan), maupun Jalan Flamboyan Raya (Simpang Melati).

Masdalifah, salah satu Staf Marketing Puri Zahara menjelaskan, unit yang tersisa hanya tinggal tipe vila-100.  Tipe 45, 60 dan vila-125 di Puri Zahara sudah sold out, bahkan tercatat ada sekitar 10 orang yang sudah indent untuk tipe 45 dan 60.  “Untuk tahap pertama Puri Zahara II dibuka dengan 135 unit,” ujarnya. Dikatakannya, tipe baru yang ditawarkan dalam proyek ini adalah tipe 70 dengan 3 kamar tidur.  Desain rumah yang digunakan adalah konsep minimalis dengan fasilitas umum berupa masjid, sarana olah raga, sarana keamanan dan taman keluarga.

Sedangkan Staf Marketing lainnya, Evi, menjelaskan, harga jual Puri Zahara II masih menjanjikan harga paling terjangkau di kawasan Setia Budi dan sekitarnya. Tipe 45 dengan luas tanah 90 m2 di komplek ini dibuka dengan harga perdana Rp179 juta net, dan tipe terbesar (T-vila 125) dibanderol Rp399 juta.  “Harga dasar terendah di awal launching, baru kemudian secara bertahap dinaikkan ke posisi optimal,” paparnya.

Malahan, sambungnya, khusus untuk Puri Zahara II, pihaknya lagi ada promo DP bisa dicicil sampai 5 bulan, khusus pembelian sampai tanggal 15 Maret ini.

Dihubungi secara terpisah, Direktur Raihan Property Ir H Agus Purwoko, MSi menjawab, pihaknya sudah mulai memasarkan Puri Zahara II.  Selainitu , saat ini pihaknya juga memasarkan proyek hunian bernuansa Islami lainnya seperti Citra Asoka (lokasi di Jl Pasar I Tanjungsari/Asam Kumbang), Citra Harjosari (lokasi di Jl Garu VI Kel Harjosari) dan Cluster Perwira (lokasi di Jl Perwira, Kel Sunggal).  (omi)

Suparno Pimpin BMPS Kota Medan

MEDAN – Musyawarah Kota Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Medan akhirnya menetapkan Drs, Suparno.M.Pd sebagai Ketua BMPS Kota Medan periode 2011-2015. Musyawarah Kota ini digelar di Universitas Quality Medan,  Kamis (3/3).

Untuk menyusun pengurus baru, Suparno akan dibantu sejumlah nama diantaranya; Drs. Anwar Sembiring, M.Pd, Irwanto Suparno,SE, Koprawi Nasution, SH,M.Pd dan Ki.H.Zulkarnaen Mahfud,SH,CN.

Peserta yang hadir dalam musyawarah tersebut adalah, Perguruan Dikdasmen Aisyiah Kota Medan, Dikdasmen Muhammadiyah, Alwashliyah, PAB, Methodits, Kalam Kudus, dan beberapa yayasan se Kota Medan.

Musyawarah diawali dengan pemilihan calon yang akan maju menjadi ketua. Setelah dilakukan pemilihan maka hasilnya, Drs. Suparno,M.Pd (Perguruan PAB) meraih 20 suara, Drs. Anwar Sembiring, M.Pd (Muhammadiyah) 17 suara,  Irwanti Suparno, SE (Yayasan Pembangunan Nasional), 13 suara.

Suparno yang juga Ketua Umum Badan Musyawarah Kepala Sekolah/Madrasah Swasta (BMKSS) Sumut mengatakan,  kedepan ingin menjalin kerja sama yang lebih baik dengan para penyelenggara perguruan swasta dan pemerintah, Dinas Pendidikan dan Kantor Kementrian departemen agama kota Medan.

Kegiatan Muskot diawali seminar pendidikan yang mengambil  tema ‘’ Mewujudkan Lembaga Pendidikan Bermutu, Terjangkau dan Bermartabat”. Sebagai narasumber hadir antara lain,  Drs. H. Hasan Basri,MM, Kadis Pendidikan Kota Medan dan Prof. Dr. H.Ibnu Hajar,M.Si, Guru besar  Universitas Negeri Medan (Unimed).

Dalam paparannya Hasan Basri menekankan agar perguruan swasta meningkatkan mutu, peran dan tanggungjawabnya dalam penyelenggaraan pendidikan nasional. Apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan peran perguruan swasta?

“Perlu adanya revitalisasi peran strategi perguruan swasta antara lain membangun kapasitas dan keberadaannya, peningkatan efisiensi internal, efisiensi eksternal dan pengembangan prograrm – program unggulan,” jelasnya lanjut.

Sementara Prof. Ibnu, dalam makalahnya “peningkatan Mutu Pendidikan melalui penerapan manajemen Bermutu dan Berkarakter” mengungkapkan bahwa guru perlu terus dan terus meningkatkan mutu dan profesionalismenya dalam mengajar.”

Berdasar pada studi di 29 Negara menemukan bahwa diantara berbagai masukan yang menentukan mutu pendidikan, lebih dari sepertiganya ditentukan oleh guru”.

“Guru bermutu dan profesional itu tidak lagi menggunakan pola – pola lama dalam mengajar. Guru harus mau belajar dan meningkatkan kompetensinya dalam mengajar, tidak monoton dan melakukan perubahan – perubahan,”tandasnya. (*/ton)

SKPD Harus Sesuai Disiplin Ilmu

KARO-Menyusul semakin dekatnya pelantikan Bupati Karo terpilih periode 2011-2016, DR (HC) Kena Ukur Surbakti yang berpasangan dengan Terkelin Berahmana, kalangan DPRD Kabupaten Karo  berharap  agar  dalam penyusunan kabinet, dapat memilih pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sesuai dengan disiplin ilmu  yang dibutuhkan dan mengutamakan putra daerah yang  dianggap mampu untuk memajukan Karo kedepannya.

Hal ini diungkapkan Wakil Ketua DPRD Karo Ferianta Purba SE kepada wartawan koran ini kemarin di Kabanjahe. Alasan usulan yang dikemukakan ini menurutnya, agar kedepannya pembangunan serta Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat ditingkatkan.  Mengingat masih banyak potensi alam (daerah,red)  yang belum dikemas secara maksimal oleh pimpinan daerah Karo (Bupati) sebelumnya.

Pemimpin di sejumlah SKPD yang berkaitan langsung  dengan  kebutuhan masyarakat, ujarnya, harus diprioritaskan. Semisal pertanian dan pariwisata. Hal ini dianggap cukup penting, mengingat sekitar 80 persen masyarakat  Karo hidupnya bergantung di sektor ini. “ Pimpinan SKPD  dua  dinas ini sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat dengan terus meningkatnya PAD dari kedua sector. Namun, kedepannya dibutuhkan peningkatan yang lebih  drastis,” paparnya.

Selain sesuai disiplin ilmu, menurut Ferianta,  hal mendalam lainnya  yang juga harus diperhatikan adalah seleksi kecakapan dan intelektualitas calon SKPD (IQ,EQ,SQ) melalui beberapa kriteria seleksi. Misalnya melalui Fit and Proper Test.  Menurut Ferianta, pihaknya yakin pasangan Karo Jambi dapat  menyeleksi  calon  pimpinan SKPD dengan arif dan bijaksana.   Karena sedari awal, pasangan dengan nomor urut 9 itu memiliki visi dan misi  guna peningkatan kesejahteraan masyarakat  luas.

Karena  pada pemerintahan sebelumnya, lajut Feri,  kerap terjadi pemilihan dan penetapan kepala SKPD tidak sesuai dengan  latar belakang pendidikannya. Contohnya saja,  ada pimpinan  instansi yang dipimpin oleh orang yang berlatar belakang kependidikan (guru,red). Padahal instansi itu tidak memiliki keterkaitan dengan dunia pendidikan. Menurutnya, itu harus menjadi perhatian serius  bupati mendatang.

“Perombakan kabinet itu pasti terjadi. Kita berharap dari intern. Banyak Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berkualitas serta berpotensi di lingkungan Pemkab Karo yang dapat mengikuti irama dan siap membantu tugas bupati/wakil dalam memajukan Karo lima tahun kedepan.  Tetapi yang terpenting mereka- mereka itu ditempatkan sesuai dengan latar belakang pendidikannya,” ujar politisi  asal Partai Golkar ini. (*/wan)

Sangkut di Jurang, Dua Balita Selamat

Angkot Terjun Bebas, 4 Tewas, 10 Luka-luka

TOBASA-Angkutan kota (angkot) Sri Mersing BK 1206 VH bermuatan 14 orang jatuh ke jurang Sipittu-pittu kedalaman 120 meter, tepatnya di Jalinsum kilometer 248 perbatasan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Toba Samosir, Minggu (6/3) pukul 01.00 WIB. Dalam peristiwa itu, 4 penumpang tewas, 10 luka-luka.
’Keajaiban’ terjadi ketika dua balita kakak beradik, Olla br Manalu (3) dan Olwin Manalu (1,5) selamat setelah tercampak dari luar bus dan sangkut di pertengahan tebing jurang.

Salah seorang anggota tim SAR dari Polres Tobasa, Brigadir Jekson Sitohang, usai proses evakuasi mengatakan, kakak beradik tersebut ditemukan terpisah di semak belukar pertengahan tebing jurang.

”Olla ditemukan dalam posisi bergantung memegang semak-semak. Kalau semak itu tak dipegangnya atau tidak tahan lagi karena kelamaan, mungkin Olla tak selamat, karena di bawah jurang itu semuanya batu. Sedangkan adiknya Olwin ditemukan tersangkut pada semak-semak dan berteduh dibawah ban angkot yang terlepas. Keduanya dalam kondisi gemetaran,” ungkap Brigadir Jekson Sitohang.

Dikatakannya, semua penumpang selamat dan yang tewas, tidak ditemukan di satu tempat. ”Ada yang tercampak jauh dari lokasi angkot, ada yang di atas angkot, dan ada yang tersangkut,” papar Brigadir Jekson.

Namun, walau Olla dan Olwin selamat, ayahnya Rony Manalu (sopir angkot) ditemukan tewas. Sementara ibu kedua anak ini, Okto br Sianturi hingga kini masih kritis karena menderita luka di bagian kepala.

Kini, 10 korban selamat masih mendapat perawatan intensif dari pihak medis RSU HKBP Balige. Dan kasus ini, masih dalam penanganan pihak Sat Lantas Polres Toba Samosir.

Di lokasi kejadian, empat penumpang ditemukan tewas oleh tim SAR Pemkab Tobasa dibantu aparat TNI dan Polres Tobasa. Sedangkan 10 penumpang lainnya mengalami luka luka parah. Dua diantaranya balita kakak beradik tersebut.

Korban tewas masing-masing Rony Manalu (37) sopir angkot, Manuntun Simangunsong (54), Manahan Pasaribu (58) dan Purnama br Hutagalung (48). Sedangkan korban luka-luka patah tulang dan luka di bagian kepala masing-masing, Ismail Manalu (70), Edward Siburian (25), Hotmawaty br Pasaribu (42), Wandy Gultom (28), Jahotler Sitinjak (35), Togu Sinaga (38), Ujung Taon Parasibu (41), Okto br Sianturi (31), Olwin Manalu (1,5) dan Olla br Manalu (3). Para korban, langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum (RSU) HKBP Balige guna mendapatkan perawatan medis. Kesemua korban warga Kecamatan Bandar Kalifah, Kabupaten Serdang Bedagai.

Proses evakuasi para korban dari Tim SAR gabungan Pemkab, TNI dan Polres Tobasa, mengalami kesulitan akibat tebing jurang yang cukup terjal. Hingga akhirya, Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi seluruh korban sekitar pukul 12.00 WIB dengan menggunakan tali. Sedangkan angkot Sri Mersing, hingga kini belum dapat dievakuasi akibat kondisi tepi jurang yang cukup terjal.

Informasi dihimpun METRO TAPANULI (Grup Sumut Pos) di lokasi kejadian, angkot berpenumpang 14 orang tersebut datang dari Desa Batu Binumbun, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara membawa rombongan keluarga usai menghadiri acara pesta pernikahan, Sabtu (5/2) menuju Kecamatan Bandar Kalifah, Kabupaten Serdang Bedagai.

Rombongan berangkat dari Kecamatan Muara, sekitar pukul 17.00 WIB bersama dengan mobil rombongan lainnya. Rombongan kemudian beristirahat di Desa Utte Mungkur, Kecamatan Muara sekitar pukul 18.30-21.00 WIB. Kemudian rombongan berangkat lagi. Namun, sekitar pukul 23.00 WIB, rombongan bus para korban, sudah hilang kontak dengan rombongan bus lainnya.

Demikian diungkapkan salah satu penumpang rombongan pesta, Daster Banjarnahor (45), Minggu (6/2) di RSU Balige. “Salah satu dari penumpang bus yang saya tumpangi berusaha menghubungi rombongan bus yang jatuh itu. Tapi tidak bisa masuk. Setelah dihubungi, hampir semua pemilik handphone di dalam bus itu tidak aktif, kami sudah mulai curiga,” ujar Daster Banjarnahor.

Setelah adanya kecurigaan tersebut, sopir yang membawa bus kami mempercepat laju kendaraan untuk mengejar angkutan para korban. Tapi, sampai ke arah Porsea tidak ada. Akhirnya, kami menghubungi keluarga di Kecamatan Siborongborong (Taput), untuk mencari angkot tersebut di sekitar jalan Siborongborong-Balige. Ternyata, pukul 03.30 WIB, keluarga kami yang dari Siborongborong menemukan angkot itu telah jauh ke jurang, setelah mendengar teriakan dari salah satu korban yang tersangkut di tebing jurang.

Sementara itu, salah satu penumpang yang mengalami luka-luka, Wandi Gultom, saat ditemui di RSU HKBP Balige mengatakan, saat bus melintasi tikungan-tikungan tajam Sipittu-pittu, sopir bus, Rony Manalu sudah mengatakan kalau rem angkot tidak berfungsi. Dan pada akhirnya, di salah satu tikungan tajam tempat kejadian, bus tidak dapat terkendalikan akibat kondisi jalan menikung dan menurun.

Ia menjelaskan, pada saat itu, angkot sempat terbalik-balik sebelum akhirnya jatuh ke dalam jurang. Dan ketika jatuh ke jurang, dirinya sempat mencari handphone miliknya untuk menghubungi rombongan bus lainnya. Namun, di lokasi jurang tersebut tidak ada signal jaringan telepon seluler.

”Saat jatuh itu, kami yang masih hidup berusaha menghubungi keluarga dan rombongan pesta yang lain. Tapi, di bawah jurang itu tidak ada signal. Jadi, kami diketahui jatuh baru sekitar pukul 03.30 WIB. Diperkirakaan, angkot kami itu jatuh sekitar pukul 01.00 WIB,” ujar Wandi Gultom.

Jurang Angker

Kawasan Sipittu-pittu memang dikenal angker. Selain jalan yang sempit, berliku, dan sunyi di sana terdapat jurang dalamnya sekitar 200 meter. Tercatat terdapat beberapa kali kejadian serupa. Diantaranya adalah mobil Ford Everest yang ditumpangi Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pendeta Dr Bonar Napitupulu. Pimpinan tertinggi organisasi gereja terbesar di Asia Tenggara itu jatuh ke jurang, Senin 17 Agustus 2010. Mobilnya ringsek tetapi ephorus dan rombongan selamat meski harus menjalani perawatan di Singapura karena patah tulang.
Pada 5 September 2008 lalu, sebuah minibus MRT juga masuk ke jurang tersebut. Lima dari sembilan penumpangnya tewas seketika, sedangkan empat lainnya menderita luka.(hsl/muh/smg)

Milik Kuyt

Liverpool vs Man United

LIVERPOOL- Liverpool membuktikan diri masih pantas disebut sebagai tim besar. Menjamu Manchester United di Anfield tadi malam, The Reds, sebutan Liverpool, tampil trengginas. The Red Devils digilas 3-1.

Adalah Dirk Kuyt yang tampil sempurna. Pemain timnas Belanda ini mencetak hat-trick dan membuat Liverpudlian bersorak. Kuyt membobol gawang MU pada menit,ke-34, ke-39, dan ke-65. Adapun gol balasan tim tamu diciptakan Javier Hernandez pada menit ke-90. Itu adalah hat-trick pertama Kuyt sejak bergabung dengan Liverpool pada 2006 silam.

“Tadi itu sempurna. Anda selalu bermimpi mencetak hat-trick dan membuat hat-trick melawan United sangat luar biasa,” ujar Kuyt.

Pujian atas keperkasaan Kuyt tak ha nya datang dari rekan se-timn
Kiper MU, Edwin van der Sar juga memberi respek yang membuatnya bangga. “usai pertandingan ia mendatangiku dan mengatakan, ’Kamu tak sering membobol gawangku dan hari ini mencetak hat-trick’. Itu membuatku lebih bahagia,” ucapnya.

Kuyt pantas mengucapkan terimakasihnya kepada Suarez, striker yang direkrut setelah hengkangnya Fernando Torres ke Chelsea. “Suarez bermain hebat hari ini dan dua kali memberiku assist. Jadi, ia juga sempurna,”
Suarez memang membuat suasana berbeda tadi malam. Dia berhasil menarik lawan dan memberi ruang bagi Kuyt untuk menceploskan bola ke gawang van der Sar. “Ketiga gol itu cukup mudah. Aku dulu biasa mencetak gol-gol seperti itu di Belanda, ketika aku bermain sebagai penyerang tengah,” ucapnya.

Kemenangan ini membangkitkan kembali mental dan harapan Liverpool. Setelah pekan lalu kalah dari West Ham, Si Merah kembali percaya diri untuk kembali bersaing di zona champions dan bersaing dengan tim besar di Liga Inggris. “Aku yakin, kami bisa melawan tim terbaik. Kami telah menunjukkan itu saat melawan Chelsea dan hari ini kami menunjukannya kepada United,”

Hasil ini memperkokoh peringkat The Reds di posisi enam klasemen sementara Liga Primer dengan 42 poin. Bagi MU hasil ini adalah kekalahan ketiga mereka di lima partai terakhir. Dari 29 pertandingan MU masih memimpin klasemen sementara dengan 60 poin. Hanya terpaut tiga poin dari Arsenal di posisi kedua yang masih punya satu pertandingan lebih di tangan.

Sebagai tuan rumah, Liverpool mengawali pertandingan dengan baik. Di menit 34, tuan rumah sudah bisa menjebol gawang MU. Gol perdana pada pertandingan ini tercipta berkat kerja keras Luis Suarez. Penyerang Liverpool itu mengacak-acak kotak penalti MU. Mendapat bola di sisi kanan pertahanan The Red Devils, Suarez melewati tiga pemain bertahan MU. Ia kemudian menendang bola melewati Van Der Sar. Bola sudah mengarah ke gawang namun kemudian disontek oleh Dirk Kuyt melewati garis gawang. Skor 1-0.

Selang lima menit, Liverpool bisa menggandakan keunggulan. Kuyt mencetak gol keduanya memanfaatkan ‘assist’ Nani yang tidak akurat membuang bola.

Pertandingan babak pertama berlangsung panas. Wasit Philip Dowd tampak kurang jeli dalam menjalankan tugasnya. Pada menit 43 Carragher menghantam betis Nani. Carragher beruntung karena wasit hanya memberikan kartu kuning.

Di injury time giliran pemain MU Rafael yang mendapat kartu kuning karena melanggar Kuyt. Suarez yang sesaat sebelumnya menendang paha Rafael lolos dari hukuman wasit Dowd.  Justru Skrtel yang memancing keributan pasca pelanggaran Rafael yang kemudian mendapat kartu kuning.

Di babak kedua menit 65, Kuyt kembali menjebol gawang Van Der Sar. Pemain asal Belanda itu memperlihatkan kejeliannya sebelum menjebol gawang seniornya di timnas Belanda itu.
Kuyt dengan cepat menyerobot bola muntah yang gagal diamankan sang kiper menyusul tendangan bebas Suarez. Skor pun berubah 3-0.

Di injury time MU bisa mendapat gol hiburan. Javier Hernandez masuk dalam daftar pencetak gol setelah sundulannya menyambut umpan Giggs menjebol gawang The Reds. Skor akhir, 3-1 untuk Liverpool.(bbs/jpnn)

Sejumlah Oknum DPRD Ditengarai Terlibat

Dugaan Korupsi Bansos

MEDAN-Penelusuran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan korupsi dana bantuan bosial (Bansos) di pemerintahan provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu), diduga melibatkan sejumlah tokoh di pemprov maupun di gedung dewan. Terkait hal ini, sejumlah angota DPRD Sumut engan dikonfirmasi.

Keenggan berkomentar ini menimbulkan asumsi negatif dari berbagai pihak terhadap para anggota dewan. Diantaranya dari praktisi hukum Medan, Zulheri Sinaga SH.

“Kenapa tidak bersedia memberi keterangan. Logikanya, kalau tidak berani maka orang itu terlibat atau terindikasi ikut di dalamnya. Kan tidak mungkin ada penyelewengan di Pemprovsu sementara anggota dewannya tidak tahu. Ini persoalan tidak mampu atau tidak mau,” ungkapnya.

Zulheri menegaskan, penggunaan anggaran di Provsu itu harus dilaporkan ke DPRD Sumut. “Dari korelasi ini, seharusnya anggota dewan harus transparan dalam penjabaran penggunaan anggaran tersebut. Apalagi, yang namanya keterbukaan informasi publik itu diatur oleh UU Keterbukaan Informasi Publik No 14 Tahun 2008,” jelasnya, kemarin.

Kecurigaan juga diungkapkan Ketua Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Elfenda Anandan
Elfenda menduga, sejumlah anggota dewan juga berperan dalam permainan dua pejabat Pempropsu tersebut.
“Sinyalemen ke arah dana sangat kuat, begitu pula dengan rekomendasi dari anggota dewan terhadap hal-hal yang terjadi di dua biro tersebut. Maka dari itu lah, pastilah tidak ada yang mau anggota dewan itu memberi komentar mengenai dugaan korupsi tersebut. Hanya saja, untuk memastikan hal itu perlu ada bukti yang kuat,” tukas Elfenda.
Dijelaskannya lagi, dari sisi akuntabilitas, para anggota dewan menjadi lebih kuat dalam upaya pencairan proposal-proposal yang ada. Di sisi lain adalah dua kepala biro Pempropsu tersebut banyak mengetahui hal-hal yang terjadi, karena dua kepala biro itu lah yang mendisposisi proposal-proposal yang ada. “Ini lah seharusnya menjadi pintu masuk untuk mengungkap penyelewengan dana yang terjadi,” tutupnya.

Daerah Jangan Ikut-ikutan

Tokoh masyarakat Sumut di Jakarta, Komjen (Pol) Togar M Sianipar, kemarin (5/3) menggelar konperensi pers di kediamannya. Secara khusus, pria kelahiran Siantar itu mengungkapkan keprihatinannya terhadap banyaknya kepala daerah (kada) di Sumut yang berurusan dengan KPK. Mantan Kadiv Humas Mabes Polri itu juga merasa malu dengan predikat Sumut sebagai provinsi terkorup, seperti dilansir Indonesia Corruption Watch (ICW) pekan lalu.
“Beberapa kepala daerah di Sumut dijerat kasus korupsi. Sumut peringat pertama daerah terkorup. Ada apa ini? Ini kan memalukan,” cetusnya. Hadir dalam konperensi pers itu sejumlah wartawan media cetak terbitan Medan dan nasional.

Dia mengatakan, fenomena kada terjerat kasus korupsi memang merata di seluruh Indonesia. Namun, Sumut tergolong terparah. Ini bisa terjadi, lantaran sistem pemilukada yang memaksa calon mengeluarkan biaya besar, hingga berupaya mengembalikan saat sudah berkuasa.

Dia pun menyatakan persetujuannya terhadap gagasan pemerintah seperti sudah tetuang di rancangan revisi UU Nomor 32 Tahun 2004, agar gubernur dipilih lewat DPRD. Bahkan, Togar mendorong agar bupati/walikota juga dipilih oleh DPRD. Alasannya, DPRD yang anggotanya hasil pemilihan langsung rakyat, sudah cukup merepresentasikan suara rakyat. Hanya saja, Togar punya ide, kewenangan DPRD sebatas mimilih tiga kandidat, yang lantas diserahkan ke pemerintah pusat. “Oleh tim yang mumpuni, dari tiga calon itu dipilih satu yang paling capabel, akseptabel, dan kredibel dilihat dari track recordnya. “Harus dicari yang paling bersih,” cetusnya.

Sosok kada yang bersih, lanjut mantan Kapolda di Sumatera Selatan, Bali, dan Kalimantan Timur itu, sangat penting. Pasalnya, jika tidak, maka rawan terjerat korupsi. Dia memberi contoh Sumut, yang hingga saat ini tidak ada kemajuan sama sekali. Potensi Danau Toba sebagai kawasan wisata yang mestinya bisa diandalkan, lanjutnya, sama sekali tidak mendapatkan perhatian. “Danau Toba pun tak terurus. Kepala daerahnya sibuk mengurusi perkara yang dihadapi. Padahal, jika diurus dengan serius, Danau Toba bisa menyaingi Bali,” ujarnya. Hanya saja, dalam konpers itu Togar tidak pernah langsung menyebut nama Syamsul Arifin yang kini terjerat kasus korupsi.

Lantaran masih ada pemilukada yang tersisa, yakni Tapanuli Tengah (Tapteng), Togar berharap rakyat mampu memilih mana calon yang sekiranya bersih. Dia berharap, pemenang pemilukada Tapteng nanti, saat berkuasa, bisa bebas dari urusan korupsi sehingga bisa konsentrasi memikirkan rakyatnya.

Lantas, siapa calon bupati Tapteng yang bersih? Blak-blakan, staf pengajar di Lemhanas itu menyebut nama Dina Riana Samosir, yang berpasangan dengan Hikmal Batubara. Tiga parameter digunakan Togar untuk menilai calon, yakni capabilitas, akseptabilitas, dan kredibilitas. Istri Tuani Lumbantobing itu dinilainya capabel, lantaran sudah 10 tahun mendampingi Tuani memimpin Tapteng.

Tuani dinilainya sukses dan hingga saat ini tidak pernah berurusan dengan kasus korupsi. “Di belakang suami yang hebat, pasti ada istri yang hebat,” ujar host acara Halo Polisi di Indosiar itu. Riana yang 10 tahun menjadi Ketua Penggerak PKK, lanjut Togar, sudah pasti tahu betul gaya kepemimpinan suaminya, sehingga dia nantinya bisa melanjutkan pembangunan (sustainable development), berdasarkan grand design yang sudah dibuat suaminya.
Riana dinilainya juga akseptabel, lantaran dengan pasangannya merepresentasikan heterogenitas warga Tapteng, yang terdiri pemeluk Kristen dan Islam. “Tokoh-tokoh agama saya dengar juga merestui. Restu dari HKBP itu bukan berarti HKBP mempolitisasi, tapi merestui agar nanti jika terpilih serius memikirkan rakyat,” ujar Togar.

Terakhir, Rina bisa menjadi solusi, tatkala para kepala daerah laki-laki banyak yang dijebloskan ke penjara karena korupsi. “Selain untuk kesetaraan gender, kepala daerah perempuan relatif bisa bersih karena peka perasaan. Coba, ada nggak kepala daerah perempuan yang masuk penjara?” cetusnya. Kalau toh ada, bukan lantaran korupsi saat berkuasa, namun karena kasus lama, yakni Bupati Minahasa Utara Vonnie Anneke Panumbunan yang terjerat kasus saat dia menjadi Dirut PT Mahakam Diastar Internasional (MDI). (ari/sam)

Kunjungi Negara yang Dimusuhi Amerika dan Eropa

Anton Krotov, Muslim asal Rusia yang Punya Metode Ekstrem Keliling Dunia

Di antara para backpacker yang hobi berkeliling dunia, nama Anton Krotov sangat tersohor. Pria 35 tahun itu adalah pelopor metode berkeliling dunia dengan cara ekstrem dan tak jarang tanpa membawa uang saku sepeser pun.

ZULHAM MUBARAK, Jakarta

JARUM jam menunjuk pukul 23.00 Kamis lalu (4/3). Jalanan di Jakarta sudah senyap. Seorang pria kulit putih berjenggot lebat tampak sedang berkonsentrasi menghadap layar komputer jinjing di sebuah rumah di bilangan Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Beberapa kali pria itu membenahi sarung yang melingkar di pinggangnya. Dahinya mengernyit sembari mengetik deretan kalimat dalam bahasa Rusia. Dialah Anton Krotov, salah seorang pencetus metode perjalanan ekstrem berkeliling dunia tanpa modal.

Malam itu adalah hari terakhir dia tinggal di Jakarta. Beberapa minggu sebelumnya, dia sempat tinggal di Aceh sebelum mampir dua malam di Jakarta. Dalam kunjungan keempatnya ke Indonesia kali ini
Anton berencana menyusur Pulau Jawa dengan kereta dan transit di Solo, Jawa Tengah, serta Kota Malang, Jawa Timur.

Minggu depan, dia segera melanjutkan perjalanan ke Papua Nugini. “Dalam setahun, sembilan bulan saya habiskan berkelana di jalanan dan berkeliling dunia. Tiga bulan sisanya saya pulang ke Moskow atau menetap di satu negara,” ujar Anton dalam bahasa Inggris berlogat Rusia. Jawa Pos berhasil menemuinya malam itu atas bantuan Duta Besar Backpacker Indonesia Nancy Margaretha.

Anton mencatat, dirinya telah berkelana ala hitchhiking atau menumpang gratis kendaraan darat sekitar 700 ribu kilometer. Mantan wartawan itu pun telah memublikasikan informasi perjalanan dan ragam tip dalam situs berbahasa Rusia www.avp.travel.ru.

Dia juga telah menerbitkan 37 judul buku yang sebagian telah diterjemahkan dari bahasa Rusia ke beragam bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Anton sukses menjual sekitar 200 ribu kopi berbagai judul buku perjalanan tersebut. Yang paling diminati adalah buku saku berjudul Practice of Free Travels or Free Travel in Practice. Buku itu memuat cara-cara berkeliling dunia dan bertahan hidup di medan-medan sulit, termasuk teknik berkelana tanpa modal.
Anton memulai hobi berkelana ekstrem pada 1991 ketika berusia 15 tahun. Saat itu, dia menyisir daratan Uni Soviet yang luasnya 2/3 seluruh daratan bumi. Padahal luas resmi negara yang kini bernama Rusia itu tercatat 17.075.400 kilometer persegi atau sembilan kali luas Indonesia.

Ketika itu, dia hanya membawa satu koin 60 sen dan menjelajahi bekunya suhu Rusia selama dua bulan. Perjalanan ditempuh dengan numpang semua jenis moda transportasi, mulai mobil pribadi, truk barang, sampai helikopter.
Sukses menaklukkan 86 di antara total 89 provinsi di Rusia yang dinilai merupakan medan terberat di muka bumi membuat dirinya ketagihan. Anton pun mulai intensif menjejakkan kaki di benua-benua lain dan berkelana. Hingga saat ini, dia telah berkunjung ke 49 negara.

Ciri khas Anton adalah gemar mengunjungi negara yang dimusuhi Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Terutama yang dicap negara konflik, negara teroris, negara endemi penyakit, atau negara miskin. Dengan begitu, dia bisa memberitakan kepada dunia tentang fakta-fakta riil di kawasan tersebut melalui buku serta situsnya.
“Kesimpulan saya, tidak ada manusia jahat. Saya pergi ke Somalia, Angola, Sudan, Madagaskar, Afghanistan, Pakistan, Tajikistan, Indonesia, serta negara-negara lain, mereka semua ramah kepada saya,” ujarnya.
Menurut pria yang 10 tahun silam memeluk Islam itu, di negara-negara konflik justru banyak tersembunyi tempat eksotis. Spot wisata tersebut terkubur kesan angker yang diembuskan negara-negara Eropa dan AS. Melalui buku dan tulisannya, Anton membuka tabir dan mengoreksi travel warning. Tulisannya mendalam dan objektif karena rata-rata dua hingga empat kali dia mengunjungi negara yang sama dalam kurun waktu berbeda sejak 20 tahun terakhir.

Dalam satu dekade belakangan, kata dia, kesan orisinalitas bangsa dunia telah luntur. Dampak globalisasi dan modernisasi telah menyentuh pedalaman Afrika, Timur Tengah, serta Asia. Afghanistan dan Pakistan, misalnya, bukan lagi negara Islam layaknya 10 tahun silam. Warga di sana, lanjut Anton, sangat materialistis setelah listrik, internet, dan telepon seluler menjamur. Semakin banyak yang mahir berbahasa Inggris dan kerap menaikkan harga jika bertemu turis kulit putih. “Sedikit-sedikit dollar Mister, dollar Mister… Mereka kini menyembah uang,” ungkapnya lantas tersenyum kecut.

Ironisnya, di negara-negara Islam itu mulai banyak berdiri kafe, supermarket, dan bar. Penduduk kini bisa mengonsumsi bir secara bebas menirukan budaya Barat. Di Tajikistan Timur misalnya, pada 1999″2001, siapa saja bisa masuk tanpa visa. Turis cukup membayar dengan tembakau atau beberapa belas dolar saja.

Negara yang sulit dijelajahi backpacker, kata Anton, adalah Tiongkok. Sebab, sangat sedikit warganya yang pandai berbahasa asing. Untuk memudahkan berkomunikasi ketika berada di negara itu, dia merancang metode khusus dengan kartu kata. Dia mencetak 50 kata penting dalam kartu bolak-balik. Satu sisi bertulisan bahasa Mandarin dan sisi lain bahasa Rusia. Jika menginginkan sesuatu, dia tinggal menunjukkan kartu kata tersebut kepada warga lokal.
Tip simpel lain, mereka yang ingin berkeliling dunia setidaknya harus mempelajari 200 kata dalam bahasa lokal di tiap negara yang akan dikunjungi. Kata-kata itu sebaiknya berkaitan dengan kebutuhan primer seperti makan, sandang, dan tempat berteduh. Namun, Anton lebih suka menghafal satu kalimat manjur. Apa itu” “Saya tidak punya uang,” ujarnya lantas tertawa.

Tip-tip itu juga disusun dalam materi kurikulum dan diajarkan kepada sesama backpacker melalui lembaga pendidikan informal, yakni Academy of Free Travel. Anton menjabat presiden di lembaga yang kursusnya dilangsungkan berpindah-pindah di berbagai negara itu. Untuk keperluan tersebut, setahun sekali dia menetap selama sebulan dan menyewa rumah di sebuah negara. Di sana, Anton mengundang murid-muridnya dari berbagai negara untuk datang dan berbagi ilmu. Setelah kursus selesai, mereka pun menyebar kembali berkelana membelah penjuru globe.

Menjelang wawancara berakhir, Anton sempat meminta peta dunia buatan Indonesia dan sebuah pena. Sembari ngobrol, dia menunjukkan bahwa peta cetakan lokal itu memiliki banyak kesalahan. Misalnya, sejumlah perbatasan negara yang tidak sesuai di wilayah Afrika dan Timur Tengah. Ada juga pulau-pulau milik Rusia yang dimasukkan ke wilayah Jepang. Dia juga menggambar jaringan jalan baru yang diketahuinya dalam perjalanan. Sebab, bagi pengelana seperti dirinya, pengetahuan peta dan kompas merupakan hal nomor satu yang wajib dimiliki.
Selain memperbaiki peta, Anton memiliki kebiasaan lain, yakni selalu menelepon orang tuanya sebelum tidur dengan fasilitas telepon internet. Itu dilakukan untuk menghormati ayah dan ibunya. Selain itu, agar keselamatan selalu diberikan Allah SWT. “Yang saya pelajari sebagai orang Islam, jika saya salat dan tidak minum alkohol, di mana pun berada, saya akan dibantu dan disayangi orang asing,” katanya.
Sepanjang 2012, jadwal Anton sudah padat. Dia akan mengunjungi Damaskus (Syria), Krasnoyarks (Rusia), Kunming (Tiongkok), dan mengadakan kelas Academy of Free Travel di Guatemala. Pada 2013, kelas akan berpindah ke Madagaskar. Dia berjanji membawa berita-berita baik ke negara-negara itu dan berharap bisa membawa pesan damai Islam di mana pun berada. (jpnn)