25 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 15666

Dibuang di Dumai, Terdampar di Amplas, TKW Dirawat di Pirngadi

MEDAN-Kisah tragis tenaga kerja wanita (TKW) yang bekerja di Malaysia kembali terulang. Rosita (30), TKW asal Banjarmasin yang sudah 8 tahun bekerja di negeri jiran itu, dideportasi ke Dumai.

Dari kota di Riau itu, dia bersama tiga temannya dibawa supir truk tetapi Sabtu (5/3) kembali dibuang di Amplas. Kini, dia dirawat di RSU Pirngadi Medan.

Kepada Sumut Pos, Rosita menuturkan, awalnya ia dibuang dari Malaysia dan dicampakkan di Dumai pertengahan Februari 2011. “Ada sekitar 600 orang yang dibuang dari Malaysia ke Dumai. Kami dibuang karena ketahuan sebagai TKW ilegal,” katanya.

Di Dumai, ia dan tiga temannya bertemu supir truk tujuan Medan. “Kami menumpang truk tersebut untuk keluar dari Dumai.

Sampai di Medan saya ditinggal di daerah Amplas sedangkan kawan saya 3 orang lagi dibawa supir truk ke Belawan,” paparnya.

Dengan kodisi lemah, Rosita dibantu Polisi Satlantas sedang bertugas dipersimpangan Jalan Amplas dan mengantarnya Ke Pirngadi.

“Saya sampai di rumahsakit jam 11 malam. Dan saya minta tolong untuk dirawat karena saya lemas habis dipukuli,” paparnya.

Di rumahh sakit, Rosita dirawat di instalasi gawat darurat (IGD). Setelah diberi infus, wanita asal Banjarmasin ini dirawat dirumah sakit milik Pemko Medan ini.

Sementara itu, beberapa petugas medis di Pirngadi membantah keterangan Rosita. Begitu juga salah seorang pasien di ruang XIV lantai II gedung baru pringadi yang melihat Rosita pukul 17.00 WIB masih dalam kondisi sehat.
“Saya juga heran kok tiba-tiba memar gitu. Padahal tadi sore waktu saya sampai di sini masih lihat dia lagi makan di depan,” ucapnya.(jul/mag-7/jon)

Tripoli Kian Berdarah

Selebriti Hollywood Berlomba Buang Uang Kadhafi

TRIPOLI-Suasana mencekam terus membayangi sejumlah kawasan di Libya. Di Tripoli, ibukota negara kaya minyak itu, letusan senjata api terus menggema. Pasukan pemberontak merangsek masuk Tripoli dan menyebabkan pertumpahan darah kian meluas. Minggu (6/3), seperti dilaporkan Reuters, rentetan tembakan senjata api terdengar di seluruh penjuru Tripoli sejak pukul 05.45 waktu setempat.

Tidak jelas siapa yang memulai atau penyebab serangan itu. Namun pasukan yang loyal terhadap pemimpin Libya Muammar Kadhafi dilaporkan menembak warga dengan mortir dan senapan. Penembak jitu juga siap menembak siapa saja di jalanan, termasuk warga yang berani ke balkon rumah. Letusan senjata otomatis dan kaliber berat itu terdengar di sela-sela riuh klakson, dan teriakan, mengiringi konvoi pasukan pemimpin Libya, Muammar Kadhafi.
Pasukan anti Kadhafi juga tidak berdiam diri. Selain kontak langsung dengan pasukan loyalis Kadhafi, sejumlah gedung pemerintahan dan rumah dibom.

Juru bicara pemerintah, Mussa Ibrahim, membantah terjadi pertumpahan darah di Tripoli, pagi kemarin. “Saya yakinkan Anda, saya yakinkan Anda, saya yakinkan Anda, dan saya jamin, tidak ada pertempuran meletus di Tripoli,” katanya.

Ia mengatakan bahwa kondisi di Tripoli saat ini aman, 100 persen di bawah kontrol. “Apa yang Anda dengar adalah perayaan kembang api. Orang-orang di jalan-jalan, menari di alun-alun,” ujar Ibrahim. “Tapi saya sarankan Anda untuk tidak pergi ke sana demi keamanan.”

Sementara Sabtu malam atau beberapa jam sebelumnya, pasukan pro-Kadhafi melakukan serangan fajar yang mengejutkan 200 ribu warga Zawiya, sebuah kota berjarak 50 kilometer di barat Tripoli. Mereka menembak warga dengan mortir dan senapan.

Seorang saksi berbicara kepada AP melalui sambungan telepon, berlatar belakang suara tembakan dan ledakan. Dia mengatakan sejumlah gedung pemerintahan dan rumah dibom. Penembak jitu juga siap menembak siapa saja di jalanan, termasuk warga yang berani ke balkon rumah.

“Kami akan melawan mereka di jalanan dan tidak akan pernah menyerah selama Kadhafi masih berkuasa,” kata salah seorang pejuang pemberontak yang menolak menyebutkan namanya.
Kekerasan berdarah yang dilakukan Kadhafi  tidak hanya meledakkan kemarahan pemimpin dunia. Masyarakat pecinta damai, termasuk  selebriti dunia juga ikut terpancing. Setelah Nelly Furtado, Beyonce, dan Mariah Carey, kini giliran Usher yang menyumbangkan semua imbalan manggung yang diterima dari pemimpin Libya, Muammar Kadhafi, untuk kemanusiaan. (bbs/jpnn)

Al Qaidah Bunuh 4 Serdadu

Kontak Senjata di Yaman

SANAA- Militan Al Qaidah di Yaman semakin merajalela. Kontak senjata terbuka dengan militer setempat kembali terjadi, Minggu (6/3), empat tentara Garda Republik dilaporkan tewas di wilayah pegunungan Provinsi Marib.
Sumber militer menyatakan, militan Al Qaidah menyerang rombongan tentara yang sedang berada di mobil untuk mendistribusikan makanan kepada rekan mereka yang berjaga di sejumlah pos. Mereka menyatakan, penyerang langsung melarikan diri.

Provinsi Marib merupakan wilayah kekuasaan Al Qaidah. Di kawasan itu, kemampuan pemerintah pusat terbilang lemah. Militan dengan mudah menyerang militer dan berbagai fasilitasnya meski patroli serta pos penjagaan aktif di sejumlah titik.

Seperti dilansir Associated Press, masih di hari yang sama, pemerintah Amerika Serikat (AS) mengeluarkan peringatan berkunjung kepada warganya ke Yaman. Warga AS juga diminta segera meninggalkan Yaman. Peringatan tersebut juga berlaku untuk keluarga staf ke/dutaan besar dan siapa pun yang tidak berkepentingan berada di Yaman.

Aktivitas militan Al Qaidah meningkat sejak setahun belakangan. Sejumlah rencana penyerangan di Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya berhasil digagalkan. Setelah ditelusuri, rencana serangan tersebut berasal dari Al Qaidah, Yaman.

Yaman juga terjebak dalam kerusuhan sosial beberapa pekan terakhir. Rakyat yang menuntut Presiden Ali Abdullah Saleh mundur terus mengintensifkan desakannya melalui demonstrasi, setiap hari, di pusat Kota Sanaa.
Presiden Saleh telah menyatakan tidak akan mencalonkan diri kembali dalam pemilu 2013. Namun tawaran tersebut gagal meredakan kemarahan rakyat yang terlanjur tersulut.
Gerakan sosial di Yaman terinspirasi oleh Revolusi Melati di Tunisia dan pendongkelan rezim Hosni Mubarak di Mesir. Tak hanya Yaman, sejumlah negara di Arab dan Timur Tengah, seperti Libya serta Bahrain, juga bergejolak.(cak/dos/jpnn)

Sembilan Wanita Tampil ‘Bugil’ Tolak Kontes

KIEV-  Sembilan aktivis perempuan di Kiev, Ukraina menggelar demonstrasi dengan tampilan bertelanjang dada. Para aktivis itu memprotes kontes berhadiah istri seorang Ukraina yang dilakukan sebuah radio di Selandia Baru.

Sambil bertelanjang dada, para perempuan membawa poster bertuliskan ‘Ukraine is not a brothel’ (Ukraina bukanlah rumah bordil). Sembilan aktivis perempuan ini melakukan unjuk rasa di depan kantor pernikahan Kiev.

Rock FM, radio di Selandia Baru menggelar kontes berhadiah istri. Pemenang kontes akan dikirim langsung ke Ukraina untuk mencari sang pendamping hidup dari agen biro jodoh di negara tersebut yang bernama Endless Love. Si pemenang diberikan waktu selama 12 hari mendapatkan istri. Dia juga mendapat akomodasi dan uang saku sebesar 2.000 dolar Selandia Baru. Pekan lalu, pemenangnya diumumkan, Greg, seorang pembuat wine.

Selain diprotes para aktivis perempuan Ukraina, di Selandia Baru pun kontes ini menuai kritik. Namun Direktur program Rock FM Brad King santai-santai saja menanggapi kritikan.  Menurut dia, ini hanya sebuah lelucon. “Pada akhirnya terserah pada pasangan tersebut,  apakah memutuskan untuk menikah atau tidak,” kata Brad.

Pemenang kontes ini akan terbang ke Donetsk pada 23 Maret mendatang, selain Donetsk juga akan ke Zaporizhia. Tapi, sebelumnya si pemenang memilih salah satu perempuan yang terdaftar di biro jodoh Endless Love. Mereka lalu berlibur bersama dan tentunya didampingi seorang penerjemah. (bbs/jpnn)

Persiapkan Siswa Hadapi UN

MEDAN- Ujian Nasioal (UN) tingkat SMA sederajat, tinggal sebentar lagi. Berkaitan dengan itu, pihak sekolah berlomba-lomba mengatur strategi agar seluruh siswanya lulus. Soalnya, keberhasilan siswa dalam mengikuti UN juga menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan sekolah.

Kepala SMA WR Supratman 2 Medan, Yong King Hung mengatakan salah satu trik yang dibuat oleh SMA WR Supratmana dalah menerapkan pembelajaran intensif bagi siswa kelas akhir. “Mereka akan menghadapi UN, jadi jauh hari mereka harus dipersiapkan. Bagi kelas XII sejak awal Januari 2011 ini mereka telah mengikuti pembelajaran di sekolah hingga pukul 16.15 WIB,” ujarnya.

Namun, untuk tenaga pengajarnya pihak sekolah mengharuskan guru mereka sendiri yang memberikan persiapan. “Kami tak menyediakan pengajar dari luar, bukan karena tak mampu. Tapi, menurut kami yang paling mengerti tentang kebutuhan siswa untuk menghadapi UN adalah guru-guru kami sendiri. Karena guru-guru kami pula yang mengetahui silabus pengajaran yang siswa perlukan untuk mempersiapkan dirinya,” jelas Yong. Bagi kelas XII sejak awal Januari 2011 ini mereka telah mengikuti pembelajaran di sekolah hingga pukul 16.15 WIB.

Saat ini sambung Yong tenaga pengajar di SMA WR Supratman ada 26 orang yang semuanya telah menempuh pendidikan sarjana. Pihak sekolah merasa siap untuk memberikan kompetensi yang dibutuhkan siswa. “Dari 26 guru empat diantaranya telah S-2, dan empat pula diantara 26 tadi sedang menjalani studi S-2,” paparnya.

Selain itu, selama ini SMA WR Supratman juga telah menerapkan pendidikan sesuai silabus yang diharuskan dari Bisnus Center, lembaga pendidikan swasta yang menguasai IT dan mengacu kepada silabus yang telah digariskan Dinas Pendidikan Kota Medan. Bisnus Center sendiri merupakan salah lembaga pendidikan yang menjadi minta SMA WR Supratman dalam hal penguasaan teknologi bagi siswa.

Yong lebih lanjut mengatakan, dengan kerjasama ini diharapkan siswa memiliki kompetensi yang lebih mapan di bidang IT. “Kerjasama ini baik dari penyediaan tenaga pengajar, pengelolaan pembelajaran dan supervisi,” paparnya.

Menurut Yong, ini telah dilakukan sejak 2005 lalu dan menghasilkan capaian yang sangat memuaskan, baik bagi siswa maupun sekolah. “Kami sempat menjuarai even animasi komputer yang diselenggarakan BPAD Sumut belum lama ini,” katanya.

Tak hanya itu, kata Yong, pihak sekolah juga menerapkan kurikulum nasional sekaligus memvariasikan sistem pendidikannya dengan kurikulum internasional. “Dengan melakukan hal ini diyakini semakin meningkatkan mutu pendidikan di sini. Muaranya kami akan menuju sekolah bertaraf internasional. Saat ini kami telah mengadakan mata pelajaran yang menggunakan guru dari Inggris untuk mengajar Bahasa Inggris,” terangnya.

SMA WR Supratman 2 Medan memiliki 3 program yang mumpuni. “Adapun tiga program ini yakni Bahasa Inggris, laboratorium bahasa yang langsung di bimbing oleh guru dari Inggris dan laboratorium komputer yang sangat memadai baik pengelolaan dan pembimbingan siswa,” kata Yong.

Awal berdirinya sekolah WR Supratman ini pada 1960, dan pada 1985 baru terbentuk WR Supratman 1 Medan dan WR Supratman 2 Medan di 1 kompleks sekolah di Jalan Asia No 143 Medan. “Menurut pemerintah, hal ini lebih baik dan efisien, seiring bertambahnya siswa, yang secara otomatis juga menambah kelas di sekolah ini. Dan tepat pada 2002 lalu, Yayasan membangun gedung baru untuk WR Supratman 2 Medan di tempat sekarang ini,” jelas Yong. (saz)

Terima Donasi Rp5,3 Juta, Menlu Jepang Mundur

JEPANG- Menteri Luar Negeri Jepang, Seiji Maehara mengundurkan diri setelah mendapat kecaman karena menerima donasi politik dari seorang warga asing. Hal ini bertentangan dengan undang-undang Jepang melarang praktek tersebut, kalau dilakukan secara sadar, dan pihak oposisi menyerukan agar dia mundur.

Langkah itu dianggap sebagai pukulan bagi Perdana Menteri, Naoto Kan yang selama ini kesulitan meloloskan RUU anggaran di parlemen dan sedang berupaya mempertahankan jabatannya. Padahal, Maehara sebelumnya berpotensi menggantikan Kan.

Mantan menteri luar negeri itu mengumumkan keputusannya dalam jumpa pers yang ditayangkan di televisi, dua hari setelah dia mengakui menerima sumbangan politik senilai 50.000 yen (Rp5,3 juta) dari seorang warga Korea Selatan (Korsel) yang tinggal di Jepang.  Jumlahnya kecil, tapi UU Jepang melarang politisi menerima uang dari warga asing untuk mencegah negara-negara asing mempengaruhi politik dalam negeri Jepang.

Sebagai menteri luar negeri Seiji Maehara menyerukan agar hubungan dengan Amerika dipererat. Dia juga kritis terhadap upaya Cina memperkuat militer negara itu. (bbs/jpnn)

60 Persen Masalah TKI Karena Gaji

KUALALUMPUR- Permasalahan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia yang bekerja di sektor informal terbesar diakibatkan gaji. Masalahnya perselisihan pembayaran gaji antara majikan dan pekerjanya.

Demikian disampaikan Duta Besar RI untuk Malaysia, Da’i Bachtiar dalam pagelaran Karnival Nusantara dan peluncuran Tabung Nusantara Bank Muamalat Indonesia bekerja sama Muamalat Malaysia dan Maybank di Kuala Lumpur, Minggu (6/3).

Disebutkannya, ada sekitar 60 persen persoalan TKI adalah terkait gaji. Dirincinya, pada sektor informal seperti penatalaksana rumah tangga (PLRT) yang banyak terjadi perselisihan antara majikan dan pekerjannya terkait gaji. Di satu sisi, si pekerja merasa belum mendapatkan pembayaran gaji, ataupun pemotongan gaji yang tidak sesuai ketentuan. Tapi sebaliknya majikan merasa sudah melakukan sesuai ketentuan.

“Ini semua hanya pengakuan masing-masing pihak, sehingga susah untuk mendeteksinya,” katanya.
Lebih lanjut, dia menyampaika, perlu adanya pengawas melalui mekanisme sistem perbankan, sehingga baik majikan dan pekerja memiliki alat bukti yang kuat.

Direktur International Banking dan Finansial Institution Bank Muamalat, Farouk A Alwyni menyambut baik gagasan tersebut. Tapi, untuk itu pihaknya sangat membutuhkan keterlibatan dari pihak KBRI Kuala Lumpur, majikan dan para TKI. “Direct debit gaji pegawai dari majikan perlu dilakukan pembicaraan lebih lanjut. Semua pihak yang terkait harus dilibatkan,” ujarnya. (bbs/jpnn)

Latihan Setiap Pulang Sekolah

Bagi grup modern dance yang satu ini, kendala yang paling sering mereka hadapi adalah mengatur jadwal untuk latihan. Pasalnya anggota-anggota grup modern dance ini telah memiliki masing-masing kelas yang berbeda di SMA WR Supratman 2 Medan.

X Scape Fire, itu namanya. X Scape Fire dibentuk oleh enam orang siswa yang dulunya masih berada di kelas VII SMP WR Supratman 2 Medan. “Namun, saat ini kami tinggal berlima. Karena seorang teman sudah pindah sekolah,” ujar Emon siswa kelas XII IPA SMA WR Supratman 2 Medan, sekaligus ketua X Scape Fire, Sabtu (5/3).
Emon lebih lanjut mengatakan, sejak 2 tahun terakhir atau sejak mereka masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, SMA tepatnya, mereka mengalami bentrok waktu latihan. “Karena saya sekarang di kelas IPA dan empat teman lainnya di kelas IPS,” paparnya.

Menurut pengakuan Emon, mereka berlatih di satu kelas di SMA WR Supratman 2 Medan. “Biasanya jika waktunya sudah ada, kami berlatih setelah pulang sekolah. Latihan satu hingga dua jam. Tapi kalau mau mengikuti even, kami biasanya berlatih hingga empat jam,” jelasnya.

Yang membanggakan pada X Scape Fire ini adalah, pada tahun pertama mereka membentuk grup tersebut, mereka langsung menyabet juara pertama pada even modern dance yang diselenggarakan Institut Sains dan Teknologi TD Pardede (ISTP) Medan.

Namun, aliran modern dance yang X Scape Fire miliki adalah tergantung even yang akan diikuti. “Tapi intinya kami memiliki aliran pop. Terkadang ada even yang mengharuskan mencampurkan musik daerah. Nah di situ kami harus mengkolaborasikan lagu daerah  juga,” kata Emon.

Mereka juga sempat menjuarai modern dance yang diselenggarakan SMA Harapan Mandiri .(saz)

Tanam 2.500 Pohon di Perumahan

LUBUK PAKAM-Maraknya komplek perumahan adalah kenyataan baik bagi masyarakat. Namun, hal itu akan menjadi bumerang jika tidak memperhatikan lingkungan. Tanah serapan akan semakin hilang dan aliran air yang tak baik bisa menyebabkan musibah.

Nah, terkait dengan itu, peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-31 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) tingkat Provinsi Sumatera Utara, kampanye lingkungan di komplek perumahan pun digelar. Tak tanggung-tanggung, 2500 benih pohon ditanam di Perumahan Flamboyan Island, Desa Tanjung Selamat Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.

“Pengembang perumahan hendaknya dapat berpartisipasi turut ikut menjaga iklim lingkungan dengan cara menanam pohon di lingkungan perumahan yang dibangunnya,” imbau Wakil Bupati Deli Serdang H Zainuddin Mars yang hadir dalam kegiatan tersebut. Kegiatan simbolis penanaman pohon itu, selanjutnya disalurkan kepada penghuni komplek perumahan serta para pengrajin se-kecamatan Sunggal agar ditanam pekarangan rumah atau tempat usaha masing-masing.

Ditambahkan Zainuddin Mars dengan digelarnya kegiatan penanaman 2500 benih pohon berbagai jenis ini diharapkan dapat memotivasi serta memberikan semangat baru bagi warga untuk terus memelihara dan menjaga lingkungan hidup.

“Kegiatan melestarikan lingkungan dan alam merupakan tanggung jawab bersama, bahkan setiap lahan yang ada disekitar kita dapat dihijaukan yang gilirannya nanti dapat memberi fungsi melindungi, estetika serta berfungsi pula sebagai penyerapan polusi,” tambah Zainuddin Mars.
Pada kegiatan penanaman pohon itu dihadiri Sekretaris Dekranasda Sumut Hj Vita Lestari Nasution beserta unsur pengurus dan Pengurus Dekranasda Deli Serdang Hj Asdiana Zainuddin beserta pengurus. Kadis Prindag Ir Hartini Marpaung selaku Ketua panitia pelaksana penanaman pohon mengatakan menanam pohon sama artinya menyelamatkan dunia. (btr)

Limbah Industri Datangkan Rezeki

TEBING TINGGI-Limbah industri ternyata tak selamanya buruk. Buktinya, sisa dari pengolahan pengergajian kayu olahan yang biasanya dibuang ataupun dibakar ternyata cukup menguntungkan.

Padahal, sebelumnya limbah tersebut sempat merepotkan karena bisa menimbulkan pencemaran lingkungan yang parahnya apabila terkena air hujan akan menimbulkan bau busuk menyengat dan apabila musim kemarau serbuk tersebut mudah terbakar dan menimbulkan polusi udara.

Di tangan Zulkifli Stp, Limbah tersebut diolahnya menjadi media berkembang atau tumbuhnya budidaya jamur tiram. Hal ini dibuktikan langsung oleh Sumut Pos pada Minggu (6/3) sekira pukul 13.00 WIB di lokasi rumahnya yang berada di Jalan Bakti, Lingkungan V, Kelurahan Damar Sari, Kecamatan Padang Hilir Kota Tebing Tinggi.
Serbuk gergaji yang diambil Zulkifli dari industri olahan kayu dijadikan sejenis ‘baglog ‘ (tempat mediasi tumbuhnya jamur tiram). Dan, baglog terssebut dijualnya dengan harga Rp5.000 per baglognya. “Bekas serbuk gergaji itu kita olah dan campur dengan kapur yang mengandung kalsium, tepung tapioka, tepung jagung dan dedak sekam padi,’’ jelas Zulkifli.

Tak pelak, apa yang dilakukan Zulkifli ini mendapat apresisai postif dari warga sekeliling dan pelanggannya. Setidaknya hal ini diungkapkan Nurhayati. Perempuan yang sengaja datang dari Kota Stabat Kabupaten Langkat ini merasa kagum dengan apa yang dilakukan Zulkifli. ‘’Kerjanya sosial membantu menyelamatkan bumi dari pencemaran lingkungan, tapi di lain sisi bisa menghasilkan uang juga,’’ puji Nurhayati.
Ya, produk olahan yang dihasilkan Zulkifli memang tidak hanya beredar di Tebing Tinggi saja. Tercatat Kota Medan, Tanjung Morawa, Sibolga, Padang Sidimpuan, Balige dan dari daerah lainnya tak luput dari baglog ala Zulkifli tersebut.

“Sebenarnya kita juga membantu pihak pemerintah dengan permasalahan sampah (limbah) dari industri yang ada di Tebing Tinggi. Masih banyak lagi limbah industri yang menjadi permasalahan sosial lingkungan hidup. Dari sini kita ajak insinyur ataupun sarjana untuk berpikir bagaimana menangani limbah-limbah industri yang bisa diolah yang selama ini menjadi masalah bagi kelangsungan hidup manusia di bumi ini,’’ jelas Zulkifli.
Menariknya, baglog hasil kerja Zulkifli juga bisa digunakan setelah dianggap tak berguna. Ya, baglog tidak bisa lagi menjadi media jamur jika sudah terkena virus. Nah, dalam keadaan itu, baglog dapat dipergunakan sebagai pupuk tanaman. (mag-3)