25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 159

Penyelenggara PAUD SAB Tidak Boleh Lakukan Kutipan Iuran

PERTEMUAN: Suasana pertemuan Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini Sanggar Anak Balita (PAUD SAB) di rumah dinas walikota. ISTIMEWA/SUMUT POS
PERTEMUAN: Suasana pertemuan Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini Sanggar Anak Balita (PAUD SAB) di rumah dinas walikota. ISTIMEWA/SUMUT POS

SIANTAR, SUMUTPOS.CO – Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini Sanggar Anak Balita (PAUD SAB) di setiap satuan pendidikan tidak diperkenankan lagi memungut iuran dan atau pungutan lain dengan alasan apapun, tanpa sepengetahuan Ketua TP PKK Kota Pematangsiantar.

Hal itu ditegaskan Ketua TP PKK Kota Pematangsiantar yang juga Bunda PAUD Kota Pematangsiantar, Liswati Wesly Silalahi dalam rapat bersama pengurus TP PKK, di rumah dinas wali kota, Jalan MH Sitorus Kelurahan Teladan Kecamatan Siantar Barat, Jumat (13/6/2025) sore.

Dalam rapat tersebut, Liswati meminta kepada seluruh PAUD SAB tingkat kelurahan agar berkordinasi setiap bulan dan membuat laporan jumlah data siswa, serta berbagai hal terkait penyelenggaraan PAUD SAB. Hal ini ditujukan kepada pengelola PAUD SAB di kelurahan, paling lambat tanggal 5 pada bulan berjalan.

Liswati berharap pengelola PAUD SAB di kelurahan secara berkala paling lambat tanggal 10 pada bulan berjalan, berkordinasi dan membuat laporan pada pengelola PAUD SAB tingkat Kecamatan. Dan selanjutnya, paling lambat tanggal 15 bulan berjalan, pengelola PAUD SAB tingkat kecamatan berkoordinasi dan membuat laporan terkait penyelenggaraan PAUD SAB yang ada di kecamatan masing-masing, kepada Ketua TP PKK melalui pengelola PAUD SAB Tingkat Kota Pematangsiantar.

Pada kesempatan ini, Liswati meminta secara berkala setiap bulan berjalan, pengelola PAUD SAB Tingkat Kota Pematangsiantar merekapitulasi laporan dan menginventarisir berbagai hal yang terjadi dalam penyelenggaraan PAUD SAB dalam satu laporan bulanan. Kemudian melaporkannya kepada Ketua TP PKK Kota Pematangsiantar.

Liswati juga kembali menegaskan kepada seluruh pengelola PAUD SAB di semua tingkatan agar tidak melakukan tindakan atau kebijakan tanpa sepengetahuan dan izin Ketua TP PKK Kota Pematangsiantar.

“Kepada seluruh pengelola PAUD SAB di semua tingkatan, dalam hal ini Ibu Lurah, Ibu Camat, dan pengelola PAUD SAB Tingkat Kota, saya minta segera melakukan koordinasi kepada Ketua TP PKK Kota Pematangsiantar apabila terdapat hal-hal yang perlu mendapat tindakan dan kebijakan yang bersifat penting dan segera,” tutur Liswati.

Rapat berjalan lancar dengan mendengar laporan progres secara terperinci. Turut dibahas, finalisasi acara pelepasan peserta didik PAUD SAB Tahun Ajaran 2024/2025 yang akan dilaksanakan di Gedung Olahraga (GOR) Merdeka, Lantai 4 Suzuya Merdeka Mal, Senin (16/06/2025).

Turut hadir, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar Muhammad Hamdani Lubis SH didampingi Sekretaris Simon T Tarigan SPd MM, dan para pengurus TP PKK tingkat kota dan kecamatan. (mag-7/han)

Wali Kota Tebingtinggi Terima Kunjungan Universitas Medan Area

TERIMA: Wali Kota Tebingtinggi Iman Irdian Saragih ketika menerima Rektor UMA, Dadan Ramdan di Gedung Bali Kota Tebingtinggi.
TERIMA: Wali Kota Tebingtinggi Iman Irdian Saragih ketika menerima Rektor UMA, Dadan Ramdan di Gedung Bali Kota Tebingtinggi.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO- Wali Kota Tebingtinggi, Iman Irdian Saragih menerima kunjungan audiensi Rektor Universitas Medan Area (UMA), Dadan Ramdan, beserta jajarannya di Gedung Balai Kota Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, Jumat (13/6).

Dalam pertemuan tersebut, Iman Irdian Saragih menyambut baik potensi kerja sama dengan UMA, khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM). Dirinya juga menyampaikan terima kasih atas kunjungan UMA serta mengapresiasi dan menyambut antusias program-program kolaborasi antara kedua belah pihak.

“Terima kasih kepada Rektor dan jajaran, terima kasih sudah datang ke Kota Tebingtinggi. Apresiasi dari kami dan kita bisa saling sharing program, saling bermanfaat, menguntungkan dari Pemerintah Kota Tebingtinggi dan Universitas Medan Area,” harap Iman Irdian.

Wali Kota Iman Irdian Saragih juga menekankan bahwa peningkatan SDM merupakan salah satu program dalam janji kampanyenya.

“Kami juga membuka seluruh ruang untuk peningkatan SDM, dan juga untuk transaksi perbankan, semua kami buka ruang, BUMD dan BUMN. Terima kasih semuanya, tinggal kita tindaklanjuti, saling follow up,” tutupnya.

Sementara itu, Rektor UMA, Dadan Ramdan, mengungkapkan kesiapan pihak universitas untuk mendukung dan menyukseskan program kerja Wali Kota, khususnya dalam pengembangan SDM, baik secara formal maupun non-formal.

“Formal melalui pendidikan Sarjana, Magister dan Doktor atau non-formal melalui pelatihan. Pihak kami tentu ingin kampus ini berdampak,” jelas Rektor Dadan Ramdan.

Lebih lanjut Dadan Ramdan berharap keberadaan UMA dapat memberikan dampak nyata yang bernilai positif yang dapat dirasakan langsung oleh bagi masyarakat.

“Saya harap Universitas Medan Area, sebagai tempat pengabdian, supaya itulah ciri dampak kampus UMA, bagi masyarakat sekitar merasakan dampak,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Universitas Medan Area (UMA) memiliki beragam program studi, mulai dari Sarjana (S1) hingga Pascasarjana (S2 dan S3). UMA memiliki 17 program studi Sarjana (S1) yang mencakup bidang ilmu sosial, teknik, pertanian, ekonomi, hukum, dan humaniora. Sementara program studi Pascasarjana (S2 dan S3), meliputi Magister Ilmu Administrasi Publik, Magister Agribisnis, Magister Ilmu Hukum, Magister Psikologi, Magister Manajemen, dan Doktor Ilmu Pertanian. (ian/han)

Hj Anita Lubis dan Deny Reza Narasumber Penguatan Pendidikan Karakter di PKBM Generasi Amanah

Hj Anita Lubis (dua kanan) dan Deny Reza (tengah berbaju hitam) menjadi narasumber kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter PKBM Generasi Amanah pada Sabtu (14/6)
Hj Anita Lubis (dua kanan) dan Deny Reza (tengah berbaju hitam) menjadi narasumber kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter PKBM Generasi Amanah pada Sabtu (14/6)

PERCUT SEI TUAN, SUMUTPOS.CO – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Generasi Amanah sebagai salah satu Satuan Pendidikan Nonformal, melaksanakan penguatan pendidikan karakter bagi peserta didik di Aula PKBM Generasi Amanah di Kecamatan Percut Sei Tuan, pada Sabtu (14/6).

PKBM sebagai satuan pendidikan nonformal menyediakan akses layanan pendidikan kepada masyarakat sebagai pengganti, pelengkap, dan penambah pendidikan formal, sebagaimana diatur pada UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Kegiatan bertema “Kepemimpinan Generasi Muda dan Cinta Tanah Air” tersebut dilakukan untuk memberikan penguatan kepemimpinan dan nilai-nilai cinta tanah air. Sebagai peserta kegiatan adalah peserta didik Paket B setara SMP dan Paket C setara SMA.

Anggota DPRD Sumut Ir Hj Anita Lubis MIP yang hadir sebagai narasumber, memotivasi anak-anak sebagai generasi bangsa untuk bersiap menyongsong masa depan dengan giat belajar dan mengembangkan diri. Karena saat ini, sudah banyak anak muda yang punya potensi yang menjadi pemimpin di berbagai jenjang, baik di pemerintahan maupun di bidang lainnya.

Anita Lubis juga menegaskan agar generasi muda harus mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), apapun profesinya. “Jauhi narkoba, tawuran dan geng motor”, tegas Anita.

Narasumber lainnya, Deny Reza ST yang merupakan Komisaris Utama BUMD Deliserdang PT Bhineka Perkasa Jaya, mengimbau agar anak-anak mencintai dan berbakti pada orang tua, bangsa dan negara. “Kita harus bisa menjadi sebaik-baiknya manusia, yang bermanfaat bagi manusia lainnya”, ucap Deny Reza.

Deny juga mengingatkan pentingnya memiliki tekad yang kuat dan semangat untuk tidak menyerah. Apapun pekerjaan yang kita pilih nanti, tekad yang kuat akan menjadi kunci agar kita sukses di masa depan, tegas Deny Reza.

Sementara itu, Ketua PKBM Generasi Amanah Indra Prawira ST MM menjelaskan, kegiatan tersebut dilakukan untuk memberikan motivasi dan inspirasi bagi peserta didik Paket B dan C, agar mereka bisa berhasil di masa depan. “Kegiatan ini menjadi pembelajaran tambahan dari berbagai mata pelajaran yang selama ini dilakukan oleh para tutor,” jelas Indra Prawira.

Acara dirangkai dengan motivasi dari alumni Paket C PKBM Generasi Amanah yang saat ini sedang kuliah, juga pembagian bantuan beras.

Turut hadir di acara Kepala Bidang PAUD dan PNF Dinas Pendidikan Deli Serdang Saur Situmeang MPd, Kepala Desa Sampali Muhammad Ruslan, Kepala Dusun Desa Sampali, Tokoh Masyarakat dan para tutor PKBM Generasi Amanah. (rel/adz)

Workshop Peningkatan Kompetensi Pelatih Pencak Silat melalui Tes Fisik Standar

PENGABDIAN MASYARAKAT: Pengabdian kepada masyarakat STOK Bina Guna bertajuk: Workshop Peningkatan Kompetensi Pelatih Pencak Silat melalui Tes Fisik Standar. (ISTIMEWA/SUMUT POS)
PENGABDIAN MASYARAKAT: Pengabdian kepada masyarakat STOK Bina Guna bertajuk: Workshop Peningkatan Kompetensi Pelatih Pencak Silat melalui Tes Fisik Standar. (ISTIMEWA/SUMUT POS)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Program Studi S2 Pendidikan Jasmani STOK Bina Guna sukses menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk: Workshop Peningkatan Kompetensi Pelatih Pencak Silat melalui Tes Fisik Standar.

Kegiatan ini dilaksanakan di Laboratorium Fisik Sekolah Tinggi Olahraga Kesehatan (STOK) Bina Guna Medan, Sabtu (14/6). Workshop diikuti pelatih pencak silat dari berbagai sekolah dan perguruan di Kota Medan dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi dalam menerapkan tes fisik standar dalam proses pembinaan atlet.

Para peserta dibekali dengan materi mengenai prinsip-prinsip pengukuran kebugaran jasmani dan praktik langsung pelaksanaan tes fisik sesuai standar keolahragaan.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Tim Pengabdian Masyarakat STOK Bina Guna yang terdiri Dr. Alan Alfiansyah Putra Karo Karo, M.Pd., Rinaldi Aditya, M.Pd. dan Dr. Ramadan, S.Pd., M.M., M.Pd., AIFO.

Turut mendampingi juga para mahasiswa S2 Pendidikan Jasmani yang berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan. Yaitu: Agus Afrizal, Maysarah Sianipar, Edward Keliat, Mawardinur Malau dan Epenetus Giawa.

Kehadiran Ketua STOK Bina Guna Dr. dr. Hj. Liliana Puspa Sari, S.Pd., M.Kes. menambah semangat dan motivasi peserta. Dalam sambutannya, ketua STOK Bina Guna menekankan pentingnya penguasaan aspek tes fisik dalam proses pembinaan atlet.

“Kompetensi pelatih dalam mengukur dan memantau perkembangan fisik atlet menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam pembinaan jangka panjang. Kegiatan ini merupakan bentuk nyata kontribusi kampus terhadap pengembangan olahraga pencak silat di tingkat daerah,” ujar Dr. dr. Hj. Liliana Puspa Sari, S.Pd., M.Kes.

Melalui kegiatan ini, ia berharap para pelatih dapat menerapkan hasil pelatihan secara langsung dalam proses latihan di lapangan sehingga dapat meningkatkan kualitas pembinaan dan prestasi atlet pencak silat di Kota Medan. (dmp)

Friendly Match Fourfeo 2025 Sukses

PIAGAM: Wali Kota Medan diwakili Kadispora Tengku Chairuniza bersama Ketua PS Pemko Medan Benny Sinomba Siregar, Ketua OCM Madina, Ketua PS Pemko Siantar dan Ketua USU United usai pemberian piagam di Stadion Mini USU, Sabtu (14/6/2025). (Dok Pribadi)
PIAGAM: Wali Kota Medan diwakili Kadispora Tengku Chairuniza bersama Ketua PS Pemko Medan Benny Sinomba Siregar, Ketua OCM Madina, Ketua PS Pemko Siantar dan Ketua USU United usai pemberian piagam di Stadion Mini USU, Sabtu (14/6/2025). (Dok Pribadi)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Friendly Match Fourfeo 2025 yang diinisiasi Ketua PS Pemko Medan Benny Sinomba Siregar berakhir sukses. Pertandingan yang digelar di Stadion Mini USU, Sabtu (14/6/2025) tersebut diikuti empat tim.

Tim yang ambil bagian yakni, PS Pemko Medan, PS Pemko Siantar, OCM Pemkab Madina, dan USU United. Pertandingan diawali duel PS Pemko Medan melawan PS Pemko Siantar, dilanjutkan pertandingan OCM Madina malawan USU United. Kemudian Pemko Medan melawan OCM Madina dan ditutup PS Pemko Siantar melawan USU United.

Pertandingan persahabatan ini lebih spesial karena setiap tim mendapat piagam penghargaan dari Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas yang merupakan pembina PS Pemko Medan. Piagam ini diserahkan Wali Kota Medan diwakili Kadispora Tengku Chairuniza.

Ketua PS Pemko Medan Benny Sinomba Siregar mengucapkan terima kasih kepada semua tim peserta Friendly Match Fourfeo 2025. Dia berharap melalui turnamen ini, silaturahmi antara tim peserta semakin meningkat.

“Pertandingan ini diikuti tim PS Pemko Medan, PS Pemko Siantar, OCM Madina, dan USU United. Kita berharap pertandingan ini meningkatkan silaturahmi dan kerja sama antara sesama instansi,” ujar Benny Sinomba didampingi Sekretaris PS Pemko Medan Zulyaden Lubis.

Benny menambahkan, pertandingan persahabatan merupakan agenda rutin PS Pemko Medan setiap bulan. Pertandingan bisa berupa trofeo, fourfeo, maupun duel. “Artinya setelah latihan rutin, para pemain juga merasakan pertandingan,” ungkapnya.

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan ini mengungkapkan, PS Pemko Medan melakukan latihan rutin dua kali seminggu, yakni Selasa di Lapangan Gajah Mada, dan Kamis di Lapangan Candika.

Usai pertandingan, PS Pemko Medan juga mendapat undangan lisan dari OCM Madina. Ketua OCM Madina dr Syafran Halim Harahap Sp PD FINASIM berharap agar Pemko Medan datang dan melakoni pertandingan di Madina.

“Undangan dari OCM Madina ini akan kita laporkan kepada Pak Wali Kota Medan sebagai pembina PS Pemko Medan,” pungkas Benny. (dek)

Dodi Simangunsong Minta Aparatur Pemerintah Tak Beri Janji Palsu ke Warga

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Medan, Dodi Robert Simangunsong meminta aparatur pemerintahan untuk tidak memberi janji palsu kepada masyarakat. Hal ini penting, karena janji yang tidak ditepati dapat mengurangi kepercayaan publik terhadap pemerintah.

Hal ini disampaikan Dodi ketika menggelar Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosperda) ke-6 Tahun 2025 Perda Nomor 03 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan di dua lokasi, yakni Jalan Turi Ujung Kelurahan Binjai, Medan Denai, dan Jalan Gambar, Kelurahan Teladan Barat, Medan Kota, Sabtu (14/06/2025). Hadir dalam sosialisasi ini perwakilan dari Kecamatan Medan Denai dan Medan Kota, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), dan Dinas Sosial Kota Medan.

Dodi tidak mau, aspirasi atau masukan yang disampaikan masyarakat dalam sosialisasi Perda ini hanya ditanggapi secara formalitas dan normatif saja, tetapi harus ada realisasinya. “Jangan menjanjikan kepada masyarakat kalau tidak ada realisasinya. Saya tidak suka begitu,” tegasnya.

Wakil Ketua Badan Kehormatan DPRD Medan ini juga meminta aparatur pemerintahan yang hadir untuk benar-benar melayani dan membantu masyarakat hingga tuntas. “Jika ada kendala, harus dicarikan solusinya. Karena saya yakin, tidak ada masalah yang tidak ada jalan keluarnya. Ini harus menjadi perhatian kita semua,” tegasnya lagi.

Dalam sosialisasi itu, banyak masyarakat yang menanyakan tentang bagaimana cara mendapatkan bantuan sosial, khususnya Program Keluarga Harapan (PKH) Lansia dan bantuan untuk anak sekolah. Seperti disampaikan Monter Hutabalian, warga Jalan Turi Ujung, Kelurahan Binjai, Medan Denai.

Menurutnya, pada tahun 2023 lalu dia pernah diberi Kepling surat untuk mengambil dana Bansos untuk Lansia di Bank Sumut. “Namun beberapa kali saya pergi ke bank tersebut, tapi tidak cair juga. Malah ongkos saya yang habis karena bulak balik ke bank tersebut. Bahkan sampai sekarang tidak ada realisasinya juga. Ada apa ini? Kenapa kami sebagai lansia diberi harapan palsu?” katanya.

Untuk itu, dia meminta kepada Dodi Robert Simangunsong dan perwakilan Dinas Sosial Kota Medan untuk membantunya. Menyikapi hal ini, Dodi langsung meminta perwakilan Dinas sosial untuk mengecek, apakah nama warga tersebut sudah masuk dalam DTKS dan berhak mendapatkan bantuan tersebut.

Rasmuliati br Surbakti selalu Pendamping PKH untuk Kelurahan Binjai menjelaskan, untuk bantuan sosial dari Kementerian Sosial apakah itu PKH, BNPT, dan lainnya, penyalurannya melalui Kantor Pos dan Bank BRI. “Kami belum tau, apa ada bantuan untuk lansia yang penyalurannya melalui Bank Sumut. Namun begitu, kami akan menelusuri data bapak melalui database. Apakah bapak sudah terdata dalam database penerima bantuan atau belum,” ujar Rasmuliati.

Bersama rekannya Pratiwi, Rasmuliati br Surbakti mengecek data warga tersebut. “Setelah kami cek melalui aplikasi, nama bapak sudah masuk dalam database. Kami akan bantu bapak untuk mendapatkan bantuan tersebut,” pungkasnya.

Sementara warga lainnya, Dede Amalia Simamora, warga Jalan Pelangi, Kelurahan Teladan Barat, Medan Kota, juga menanyakan bantuan untuk lansia. “Selama ini saya bertanya ke Kepling, apa saja syarat untuk mendapatkan bantuan lansia untuk orang tua saya, tapi tidak ada jawaban,” katanya.

Menjawab hal ini, Iqbal selalu pendamping PKH di Kecamatan Medan Kota menjelaskan, syarat utama untuk mendapatkan bantuan itu harus terdaftar dulu ke DTKS. “Caranya, ajukan ke Kepling dengan membawa KK dan KTP.

Sebelum data masuk dalam DTKS, akan dilakukan musyawarah kelurahan. Selanjutnya diverifikasi dengan kunjungan langsung ke rumah,” bebernya.

Setelah terdaftar, sebut Iqbal, tidak secara otomatis juga warga tersebut mendapatkan bantuan. “Tetapi harus menunggu kuota yang tersedia. Kuota itu yang menetapkan Kemensos.

Jd bapak ibu harus menunggu dan berdoa agar bisa masuk dalam kuota penerimaan bansos,” pungkasnya. (adz)

M Nuh Kecewa terhadap Pelayanan Kurang Profesional Super Air Jet

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Anggota DPD RI asal Sumatera Utara (Sumut) KH Muhammad Nuh MPd kecewa dengan pelayanan Super Air Jet. Pasalnya, Nuh batal menghadiri acara di Pesantren Persatuan Islam (Persis) Bangil, Jawa Timur, Minggu (15/06/2025), gara-gara jadwal penerbangan Super Air Jet dari Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang, ke Bandara Internasional Juanda, Surabaya, mengalami delay sebanyak tiga kali.

Dalam keterangan tertulisnya yang diterima Sumut Pos, Nuh membeli tiket Super Air Jet untuk penerbangan pada Hari Sabtu, 14 Juni 2025. Dijadwalkan, penerbangan pada pukul 08.00 WIB. “Kemudian ada informasi, jadwal keberangkatan diubah menjadi pukul 11.00 WIB,” katanya.

Namun setelah Nuh tiba di Bandara Kualanamu, saat hendak check in, tertulis di papan pengumuman jadwal keberangkatan diubah lagi menjadi 13.20 WIB. “Setelah bersiap, saya naik ke pesawat, meski tertunda sekian puluh menit,” ujarnya.

Setelah menunggu cukup lama di pesawat, ternyata pesawat tidak bergerak. Akhirnya diumumkan, penumpang dipersilahkan turun ke ruang tunggu, sambil menanti pengumuman berikutnya.

“Akhirnya dengan kecewa, saya memutuskan untuk membatalkan keberangkatan ke Jawa Timur tanpa menuntut apapun, kepada siapapun,” tegasnya.

“Semoga kejadian yang sama alami ini menjadi masukan bagi pemerintah, maskapai penerbangan, dan semua rakyat Indonesia,” pungkasnya. (adz)

Warga Mabar Diminta Urus Adminduk Secara Mandiri, Zulkarnaen: Hindari Jasa Calo

Wakil Ketua DPRD Kota Medan, Zulkarnaen S.K.M menggelar Sosialisasi Perda Kota Medan No.3 Tahun 2021 di Jalan Mangaan, Lorong Purnawirawan, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sabtu (14/6/2025) siang. (Markus Pasaribu)
Wakil Ketua DPRD Kota Medan, Zulkarnaen S.K.M menggelar Sosialisasi Perda Kota Medan No.3 Tahun 2021 di Jalan Mangaan, Lorong Purnawirawan, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sabtu (14/6/2025) siang. (Markus Pasaribu)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Ketua DPRD Kota Medan, Zulkarnaen S.K.M, mengajak masyarakat Kota Medan, khususnya warga Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan untuk mengurus dokumen administrasi kependudukan (adminduk) secara mandiri. Pasalnya saat ini, mengurus adminduk secara mandiri bukan merupakan hal yang sulit.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua DPRD Kota Medan, Zulkarnaen S.K.M ketika menggelar Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan No.3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan (Adminduk) di Jalan Mangaan, Lorong Purnawirawan, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sabtu (14/6/2025) siang.

“Bapak/ibu silakan urus dokumen adminduk secara mandiri. Sebab saat ini, masyarakat bisa mengurus adminduk secara mandiri dengan cukup mudah,” ucap Zulkarnaen pada kegiatan yang turut dihadiri perwakilan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Medan, Sekretaris Camat Medan Deli, dan Lurah Mabar tersebut.

Dikatakan Zulkarnaen, dengan mengurus administrasi kependudukan secara mandiri, maka masyarakat akan terhindar dari jasa perantara ataupun calo yang membebani masyarakat dengan biaya-biaya yang tidak seharusnya dikeluarkan.

“Hindari jasa calo, hindari jasa perantara. Dengan begitu, kita bida mengurus adminduk tanpa biaya yang memberatkan, bahkan tanpa biaya,” ujarnya.

Dikatakan Zulkarnaen, guna memudahkan masyarakat untuk mengurus administrasi kependudukan, saat ini Pemko Medan telah membuka sejumlah pelayanan langsung. Selain di Kantor Disdukcapil Kota Medan, masyarakat juga bisa mengurusnya di kantor-kantor kecamatan.

“Bahkan saat ini, masyarakat juga bisa mengurus adminduk secara langsung ke Mall Pelayanan Publik (MPP),” katanya.

Pada kesempatan itu, beberapa warga yang hadir juga mempertanyakan sejumlah pertanyaan. Diantaranya, soal Kartu Keluarga terbaru yang kini tidak lagi menggunakan kertas (blanko) berwarna biru. Akan tetapi, sudah menggunakan kertas (HVS) biasa.

Menjawab hal itu, perwakilan Disdukcapil Kota Medan, Begi Putra, mengatakan bahwa Kartu Keluarga yang sudah menggunakan kertas putih biasa merupakan kebijakan Pemerintah Pusat.

“Namun justru Kartu Keluarga saat ini lebih akurat karena sudah menggunakan barcode. Dengan barcode yang ada, kita bisa mengecek secara langsung apakah Kartu Keluarga itu aktif atau tidak,” jawabnya.

Pada kesempatan itu, warga lainnya juga menyampaikan sejumlah aspirasi. Diantaranya terkait sulitnya mengurus akte kelahiran, KTP, dan sejumlah masalah lainnya. Bahkan, masalah buruknya pelayanan kesehatan di rumah sakit terhadap pasien BPJS Kesehatan juga disampaikan kepada Zulkarnaen. Menanggapi berbagai keluhan itu, Zulkarnaen mengaku akan segera menindaklanjutinya. (map)

Serangan Israel Tewaskan 3 Petinggi Militer Iran

RUSAK: Sebuah gedung di Teheran, Ibu Kota Iran, rusak akibat serangan Israel , Jumat (13/6).
RUSAK: Sebuah gedung di Teheran, Ibu Kota Iran, rusak akibat serangan Israel , Jumat (13/6).

SUMUTPOS.CO – Israel melancarkan serangan militer terhadap fasilitas nuklir, pabrik rudal balistik, dan markas militer Iran pada Jumat (13/6) dini hari waktu setempat. Serangan itu menewaskan tiga petinggi militer Iran. Antara lain Komandan Garda Revolusi Islam Iran (Islamic Revolutionary Guard Corps/IRGC) Mayjen Hossein Salami, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayjen Mohammad Bagheri, dan Komandan Markas Besar Khatam al-Anbiya Mayjen Gholam Ali Rashid.

“Beberapa saat yang lalu, Israel meluncurkan Operasi Rising Lion, operasi militer yang ditargetkan untuk menangkal ancaman Iran terhadap kelangsungan hidup Israel. Operasi ini akan terus berlanjut selama beberapa hari yang diperlukan untuk menghilangkan ancaman tersebut,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam video seperti dilansir Al Jazeera.

Ada Korban Anak-Anak
Seperti dilaporkan lembaga penyiaran negara Iran, IRIB, fasilitas pengayaan uranium utama di Natanz penelitian nuklir dan dua pangkalan militer di Tabriz, serta kota Ishafan, Arak, hingga Kermanshah ikut terdampak sekitar 300 serangan udara oleh Israel.
Serangan Israel juga menewaskan ilmuwan, perempuan, dan anak-anak menurut Iran Press TV. Hal itu karena ada bangunan tempat tinggal yang terdampak serangan Israel. Namun, tidak dirinci berapa jumlahnya.

Tel Aviv Waspadai Balasan
Setelah melakukan serangan, Israel mengumumkan keadaan darurat untuk negaranya. Menurut para petinggi militer Tel Aviv, serangan balasan Iran bisa terjadi kapan saja.

Menteri Pertahanan Israel Katz pun mengumumkan penutupan wilayah udara mereka. “Serangan rudal dan pesawat tak berawak (oleh Iran) terhadap negara Israel dan penduduk sipilnya diperkirakan akan segera terjadi,” kata Katz.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pun mewanti-wanti Israel akan menghadapi serangan balasan yang menyakitkan. “Rezim Zionis, pada dini hari ini (kemarin), membuka tangannya yang kotor dan berdarah untuk melakukan kejahatan di negara kita tercinta dan memperlihatkan sifat jahatnya lebih dari sebelumnya dengan menyerang pusat-pusat permukiman,” kata Ali Khamenei dilansir dari kantor berita Iran, IRNA.

AS Tarik Diri
Alih-alih mendukung sekutunya secara terbuka, pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump justru memilih langkah mengejutkan. AS mengumumkan menarik diri dari konflik dan menegaskan, Washington tidak terlibat dalam operasi tersebut.

Menteri Luar Negeri sekaligus Penasihat Keamanan Nasional AS, Marco Rubio, mengonfirmasi bahwa Israel memang telah memberi pemberitahuan sebelumnya kepada Washington. Namun menegaskan bahwa serangan itu adalah tindakan sepihak.

“Kami tidak terlibat dalam serangan terhadap Iran, dan prioritas utama kami adalah perlindungan pasukan Amerika di kawasan,” kata Rubio dalam pernyataan resminya yang terkesan ingin menenangkan situasi.

Namun, Rubio juga melontarkan peringatan keras ke Teheran. “Iran tidak boleh, dalam kondisi apa pun, menargetkan kepentingan atau personel Amerika,” tegasnya, sehari setelah Pentagon menginstruksikan evakuasi terbatas pasukan dan diplomat dari beberapa titik panas di Timur Tengah.

Sikap ambigu Washington ini muncul hanya beberapa jam setelah Presiden Trump mengatakan, “masih ada waktu untuk diplomasi” namun mengakui “waktu itu nyaris habis”.

Gedung Putih bahkan sudah menjadwalkan pembicaraan tingkat tinggi antara utusan khusus AS, Steve Witkoff, dan Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, di Oman pada Minggu (15/6). Namun, dengan memburuknya situasi, rencana diplomatik itu nyaris pasti batal. (wan/dns/jpg)

Sayangkan Mendagri Pindahkan 4 Pulau Aceh ke Sumut, Rapidin Curiga Ada Kepentingan Tambang

Rapidin Simbolon, anggota Komisi XIII DPR RI.
Rapidin Simbolon, anggota Komisi XIII DPR RI.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sengketa Pemerintah Provinsi Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) atas empat pulau yakni Pulau Panjang, Lipan, Mangkir Gadang, dan Mangkir Ketek, akhirnya diputuskan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmendagri) Nomor 300.2.2-2138/2025 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode, Data Wilayah Administrasi Pemerintahan dan Pulau, yang diterbitkan pada 25 April 2025, keempat pulau kecil di Samudera Hindia itu resmi ditetapkan sebagai bagian dari wilayah Provinsi Sumatera Utara.

Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara sekaligus anggota Komisi XIII DPR RI Rapidin Simbolon, mengkritik kebijakan Kemendagri tersebut. Menurut Rapidin, kebijakan tersebut diambil tanpa melalui kajian komprehensif maupun konsultasi dengan pemerintah daerah yang terdampak.

“Ini kebijakan yang menurut saya tidak memiliki urgensi yang jelas. Tidak ada kajian, tidak ada konsultasi, dan tidak ada dasar hukum yang kuat,” kata Rapidin saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon, Jumat (13/6).

Menurut Rapidin, kebijakan Mendagri ini melanggar UU No 14 tahun 1999, terkait pemekaran Kabupaten Aceh Singkil. “Saya sangat menyayangkan tindakan Mendagri yang memutuskan sepihak tanpa ada dasar yang jelas, memberikan 4 pulau di Aceh Singkil untuk Sumatera Utara,” ucapnya lagi.

Ia menilai, kebijakan tersebut berisiko menimbulkan polemik dan konflik baru di tengah masyarakat Aceh dan Sumut. “Keduanya sama-sama berada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, toh negara kita adalah NKRI. Tindakan Mendagri ini seakan membangunkan masa lalu yang tidak baik,” ujarnya.

Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sumatera Utara II itupun mencurigai adanya potensi-potensi yang bisa menjadi tujuan kompleks terkait perpindahan tersebut. “Saya curiga, jangan-jangan wilayah ini menyimpan potensi tambang yang besar dan sedang dibidik untuk kepentingan tertentu, termasuk ekspor ilegal. Jika benar demikian, ini bukan sekadar kebijakan wilayah, melainkan persoalan yang jauh lebih serius,” tegasnya.

Sebagai warga dan mewakili Provinsi Sumatera Utara, ia menegaskan tidak setuju dengan perpindahan empat pulau tersebut ke wilayah Sumut. Dia pun menyarankan agar Pemprov Sumut untuk lebih fokus membangun daerahnya dengan terobosan-terobosan baru. “Sebaiknya Pemprov Sumut berkonsentrasi membangun Sumut dan membuat terobosan pembangunan meski dengan APBD yang sangat terbatas, dan tidak membuat gejolak di masyarakat yang tidak penting,” tandasnya.

Berbeda dengan Rapidin, anggota DPR RI asal Sumut lainnya, Maruli Siahaan menilai, perpindahan keempat pulau dari Aceh Singkil ke Tapanuli Tengah merupakan hal yang wajar dan sudah menjadi keputusan tetap dari Pemerintah Pusat. “Kalau sudah keputusan yang dikeluarkan Kemendagri, ya bagaimana nanti cara pengelolaanya saja. Apakah Sumut (sendiri) atau dikelola bersama dengan Aceh,” katanya saat dimintai pendapatnya, Jumat (13/6).

Politisi Partai Golkar tersebut mengatakan, pulau tersebut harus butuh pengawasan yang serius dari Pemerintah Daerah yang memilikinya. “Namanya pulau, itukan harus ada yang mengawasi, dan harus ada pemeliharaan. Ya, kalau itu semua masuk ke wilayah Sumut, tidak ada masalah,” ucap Maruli.

Dia pun berharap agar Kemendagri juga melihat kembali tapal batas keempat pulau tersebut. “Harus dilihat dulu, tapal batas itu di bagian wilayah mana? Jangan sampai sudah diambil alih, terus ditelantarkan. Pastinya di sana juga ada penduduknya, harus diperhatikan juga kesejahteraan penduduknya,” tandasnya.

Punya Potensi Kandungan Migas Luar Biasa

Menyikapi potensi sumber daya alam, khususnya minyak dan gas bumi (Blok Migas) di sekitar empat pulau tersebut, ahli pertambangan dari Universitas Syiah Kuala (USK) Provinsi Aceh Teuku Andika Rama Putra menuturkan, dari struktur alam bawah laut di sekitar lokasi Pulau Lipan, Pulau Panjang, Pulau Mangkir Ketek dan Pulau Mangkir Gadang berpotensi mengandung sumber daya minyak dan gas (migas). Ia menyebut, ada ciri yakni cekungan di bawah laut yang biasa ditemukan pada lokasi pertambangan migas.

“Di mana di bawah laut ada cekungan besar sebagaimana kuali atau seperti sumur dalam, itu berpotensi kandungan cadangan migas melimpah. Kondisi seperti itulah biasanya dilakukan survei migas” tutur Dosen Teknik Pertambangan USK yang juga tenaga pengajar di Universitas Sains Malaysia tersebut.

Andika mencontohkan perairan laut di antara daratan Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat dan Kepulauan Simeulue, Kabupaten Simeulue, yang mempunyai cekungan seperti jurang dinding diantara dua pulau. Hasil survei menunjukkan ada cadangan migas melimpah di kedalaman bawahnya.

“Mungkin juga dari kondisi daratan bisa dianalisa kemungkinan potensi minyak atau gas lokasi tersebut. Setelah dilakukan survei, lalu melakukan pengeboran untuk mengambil bahan dalam tanah untuk diperiksa pada laboratorium,” katanya.

Hasil penafsiran ilmiah tersebut baru dianalisa oleh tim teknik apakah ada sumber daya alam migas atau bagaimana terkandung di dalamnya. Itu sangat teknik dan harus selektif jangan sampai gagal survei. “Kondisi alam bawah laut dan lokasi garis patahan lempeng, ada potensi sumber kandungan migas. Namun survei yang bisa menafsirkan itu” tambah Dosen Senior USK itu.

Sementara Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) Nasri Djalal mengatakan, empat pulau itu belum pasti memiliki kandungan Migas yang ekonomis. Nasri mengakui, empat pulau yang sedang menjadi polemik itu berdekatan dengan wilayah eksplorasi migas yang dilaksanakan Conrad Asia Energy (blok Singkil). “Secara umum, keempat pulau tersebut berdekatan dengan Wilayah Kerja Offshore West Aceh (OSWA)” kata Nasri, Jumat (13/6).

Meski berdekatan, kata Nasri, keempat pulau tersebut tidak termasuk ke dalam wilayah kerja (WK) OSWA yang berada dalam kewenangan BPMA. Kemudian, lanjut dia, sejauh ini di empat pulau tersebut juga belum terdapat cakupan data seismic, sehingga proses evaluasi potensi migas masih belum bisa dilakukan secara komprehensif.

Karena itu, BPMA mendorong adanya survei awal dan akuisisi data seismik agar potensi migas pada empat pulau tersebut bisa diidentifikasi secara lebih jelas. “Prinsip keberlanjutan dan konservasi tetap menjadi dasar dalam setiap langkah pengelolaan sumber daya,” tandasnya.

Terkait lokasinya yang dekat dengan Blok Migas OSWA, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengaku tidak mengetahui adanya potensi kekayaan alam minyak dan gas pada empat pulau tersebut Direktur Jenderal Bina Administrasi Wilayah (Adwil) Kemendagri, Safrizal Sakaria Ali mengatakan, konsen dan pekerjaan dari tim pembakuan rupabumi bukan menentukan potensi adanya kekayaan migas.

“Kami tidak tahu-menahu bahwa ada potensi migas segala macam, (karena) tidak merupakan konsen dari tim pembakuan rupabumi karena betul-betl berdasarkan standar yang dibangun,” kata Safrizal dalam pemaparannya kepada awak media di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat pada Rabu (11/6) lalu.

Sebab, menurut dia, kewenangan terkait tambang dan usaha ekstraktif adalah kewenangan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Safrizal menegaskan, Kemendagri hanya bertugas memastikan wilayah administrasi darat dan pulau sesuai dengan undang-undang.

Tidak Berpenduduk
Dalam kesempatan yang sama, Safrizal mengatakan, keempat pulau yang diperebutkan tersebut tidak berpenduduk. “Karena ini statusnya dalam Permendagri sebagai pulau kosong, tidak berpenghuni, tak berpenduduk namanya,” kata Safrizal.

Kemudian, Safrizal mengungkapkan kondisi terkini keempat pulau tersebut berdasarkan hasil survei lokasi pada Juni 2022. Menurut dia, Pulau Panjang yang memiliki luas 47,8 Hektare tidak berpenduduk. Meskipun, ditemukan dermaga yang dibangun pada 2015 dan tugu batas wilayah oleh Pemerintah Provinsi Aceh pada 2007. Selain itu, terdapat juga rumah singgah dan mushola yang dibangun sekitar 2012 oleh Pemda Aceh Singkil dan makam Aulia.

Demikian juga, Pulau Mangkir tidak berpenghuni. Di pulau dengan luas 6,15 hektare itu hanya ditemukan tugu yang dibangun Pemda Aceh pada 2018.
Kondisi serupa juga terlihat di Pulau Mangkir Besar. Pulau dengan luas 8,16 hektare itu tidak berpenghuni dan tidak ada aktivitas apapun di pulau tersebut, dan hanya terdapat tugu batas Pemprov Aceh.

Sementara itu, Pulau Lipan kondisinya hampir bisa dikatakan hilang karena kenaikan muka air laut. Safrizal mengungkapkan, temuan Kemendagri menyebut, pulau itu luasnya hanya 0,38 hektare dan berupa daratan pasir yang tidak berpenghuni.

“Dari hasil pemantauan tim di Pulau Lipan ditemukan data dan fakta bahwa Pulau Lipan berupa daratan pasir, dan saat pasang tertinggi pukul 9.25 WIB pulau dalam kondisi tenggelam,” terang Safrizal.

Jika merujuk pada ketentuan United Nations Convention on the Law of the Sea (Unclos) terkait kriteria pulau, maka Pulau Lipan sudah tidak bisa disebut sebuah pulau karena menghilang saat air pasang. Padahal, data 2007 dari citra satelite, Pulau Lipan masih memiliki daratan bahkan punya lahan hijau yang ditumbuhi pepohonan. Namun kini pepohonan sudah menghilang. (bbs/san/adz)