24 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 268

TNI dan Ormas Sepakati Penyelesaian Konflik di Pancurbatu, Kapendam 1/BB: Tidak ada Penjarahan

TEMU PERS: Kapendam I/Bukit Barisan, Kolonel Inf Doddy Yudha saat temu pers, di Makodam 1/BB, Jalan Gatot Subroto Medan, Kamis (30/1). Sumut Pos/Dokumen Pribadi
TEMU PERS: Kapendam I/Bukit Barisan, Kolonel Inf Doddy Yudha saat temu pers, di Makodam 1/BB, Jalan Gatot Subroto Medan, Kamis (30/1). Sumut Pos/Dokumen Pribadi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kesalahpahaman yang sempat memicu ketegangan antara anggota Resimen Arhanud 2/SSM dan sekelompok pemuda di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deliserdang, pada Rabu (29/1), akhirnya menemukan titik terang setelah kedua belah pihak mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan masalah secara damai.

Insiden bermula saat Praka DS melintas dan berpapasan dengan tiga pemuda bermotor trail berknalpot brong yang menggeber-geber kendaraan di sampingnya. Merasa terganggu, ia mengikuti mereka hingga ke warung yang diduga menjadi tempat berkumpul Ormas. Saat DS menegur, terjadi cekcok hingga sekitar sepuluh orang mengeroyoknya.

Ia mengalami luka akibat pukulan kayu di wajah dan punggung, lalu melarikan diri ke kebun sawit dan meminta bantuan lewat grup WhatsApp rekan-rekannya.

Tak lama setelah kejadian, personel Menarhanud 2/SSM tiba di lokasi, namun para pelaku sudah melarikan diri. Dalam upaya pencarian, ditemukan sejumlah barang bukti di sekitar lokasi, termasuk narkoba, alat hisap sabu, sisa sabu dalam plastik, serta timbangan elektrik. Insiden ini juga mengakibatkan kerusakan pada satu unit mobil dan tiga sepeda motor yang diduga terkait dengan aktivitas di tempat tersebut.

Kodam I/Bukit Barisan langsung menggelar apel luar biasa guna mencegah aksi lanjutan. Oknum TNI yang terlibat dalam pengrusakan akan diproses hukum, dan seluruh kerugian materi akan diganti. Mediasi dengan pimpinan ormas dan warga setempat telah dilakukan untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.

Kapendam I/Bukit Barisan, Kolonel Inf Doddy Yudha menegaskan, bahwa TNI tetap berkomitmen menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut. “Kami sangat menyesalkan kejadian ini dan meminta maaf atas insiden yang terjadi. Kodam I/BB akan mengambil tindakan tegas terhadap setiap oknum yang melanggar hukum, serta memastikan penyelesaian masalah ini secara adil,” ujar Kolonel Doddy dalam temu pers, di Makodam 1/BB, Jalan Gatot Subroto Medan, Kamis (30/1).

Kolonel Doddy juga menegaskan, bahwa dalam kejadian tersebut tidak ada anggota yang melakukan penjarahan.

“Kami memastikan seluruh tindakan personel di lapangan tetap dalam koridor hukum. Tidak ada penjarahan dalam insiden ini, dan kami akan terus berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk menjaga keamanan serta menegakkan hukum,” tambahnya.

Barang bukti yang ditemukan di lokasi, sambungnya, termasuk narkoba dan alat hisap sabu yang akan diserahkan kepada pihak kepolisian untuk diproses sesuai ketentuan hukum. “Saat ini, lokasi kejadian tetap dalam pengawasan pihak berwenang, dan Kodam I/BB terus berkoordinasi dengan kepala desa, kepolisian, serta tokoh masyarakat untuk menjaga situasi tetap kondusif,” tandasnya. (dwi)

Buya Prof Dr KH Amiruddin MS MA MBA PhD Hadiri Market Day di TK Daarul Azhariyun

MARKET DAY: Buya Prof Dr KH Amiruddin MS MA MBA PhD menghadiri market day di TK Daarul Azhariyun.(ISTIMEWA)
MARKET DAY: Buya Prof Dr KH Amiruddin MS MA MBA PhD menghadiri market day di TK Daarul Azhariyun.(ISTIMEWA)

SUMUTPOS.CO – Santri Taman Kanak-kanak (TK) Plus Daarul Azhariyun di Pondok Pesantren Baitul Mustaghrifin Al-Amir menggelar kegiatan market day, Kamis (30/1). Sekolah ini berada di Jalan Mahoni Pasar II Timur, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percutseituan.

Market day dihadiri The Founder Yayasan Mustaghrifin Al-Amir, Buya Prof Dr KH Amiruddin MS MA MBA PhD. Selain TK plus, yayasan juga mengelola SD Plus Daarul Azhariyun, Boarding School SMP Plus Daarul Azhariyun dan Madrasah Aliyah Daarul Azhariyun Pondok Pesantren Tasawuf dan Tahfizhul Quran Baitul Mustaghrifin Al-Amir.

Mendidik dengan Qolbu. Inilah pendidikan yang dikembangkan Yayasan Pendidikan dan Dakwah Baitul Mustaghrifin Al-Amir. Yayasan Pendidikan dan Dakwah Baitul Mustaghrifin Al-Amir memiliki fasilitas yang baik.

Diantaranya masjid terapung, pendopo, studio BMAA TV/popcast, asrama dan ruang kelas full AC, laboratorium komputer, laboratorium IPA, aula, perpustakaan, lapangan olahraga dan kantin.

Tokoh nasional Tun DR H Rahmat Shah dalam testimoninya mengungkapkan bahwa Pondok Pesantren Baitul Mustaghrifin Al-Amir terbukti mampu mencetak insan Qurani dan berakhlakul karimah yang mardhotillah.

Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara Prof Dr H Muzakkir MA mengucapkan rasa syukur. ”Alhamdulillah. Pondok Pesantren Baitul Mustaghrifin Al-Amir memberikan pengalaman sekolah yang luar biasa dengan kurikulum berbasis tasawuf dan Tahfizhul Quran,” katanya.

Dr H Dedi Iskandar Batubara MSP juga berucap alhamdulillah karena yayasan yang dipimpin Buya Prof Dr KH Amiruddin MS MA MBA PhD dapat menciptakan warga sekolah yang Qurani, cerdas, inovatif, disiplin tinggi dan memiliki akhlak yang baik.

Sedangkan Prof Dr KH Said Agil Husin Al-Munawar MA yang merupakan penguji sidang munaqasyah 30 juz santri Pondok Pesantren Baitul Mustaghrifin Al-Amir juga menyampaikan syukur. ”Alhamdulillah, ini bentuk keberhasilan dalam mencetak generasi hafidz dan hafidzah,” katanya. (dmp)

Laporan Pengeroyokan Anak Yatim Ngendap 1 Tahun Lebih di Polres Langkat

Istimewa/Sumut Pos KORBAN PENGEROYOKAN: Korban AA (tengah) dikeroyok pria dewasa yang kini sudah lulus bintara polisi.
Istimewa/Sumut Pos KORBAN PENGEROYOKAN: Korban AA (tengah) dikeroyok pria dewasa yang kini sudah lulus bintara polisi.

STABAT, SUMUTPOS.CO – Satuan Reserse Kriminal Polres Langkat disebut tidak menindaklanjuti laporan korban berinisial AA (15) yang merupakan seorang anak yatim. Adapun laporan korban yakni mendapat penganiayaan bersama-sama atau pengeroyokan yang terjadi di wilayah hukum Polsek Pangkalanbrandan Resort Langkat.

Ironisnya, korban yang masih berusia anak itu dikeroyok oleh terlapor yang berusia dewasa. Laporan tersebut dilayangkan kuasa hukum korban, Kokoh Aprianta Bangun dan Ira Fitriana sesuai laporan polisi nomor: B/337/VII/Polres Langkat/Polda Sumut pada 23 Juli 2023 lalu.

Laporan itu ngendap di Polres Langkat karena diduga salah satu terduga pelaku adalah keluarga polisi. Karenanya, korban melalui kuasa hukumnya meminta Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto turun tangan mengusut kasus tersebut.

“Saya memohon kepada Bapak Prabowo Subianto, presiden seluruh rakyat Indonesia yang saya hormati, saya mohon keadilan bapak,” ucap Ira.

Ira menambahkan bahwa AA menjadi korban pengeroyokan oleh beberapa orang dewasa. Namun, laporan yang diajukan ke Polres Langkat hingga Polda Sumut tidak mendapatkan kejelasan hukum.

Bahkan salah satu pelaku pengeroyokan itu saat ini lulus dan sudah dilantik menjadi polisi. “Saya pendamping dari anak saya (AA), dia berperkara dari Polres Langkat sampai ke Polda. Dia dipukul orang dewasa secara keroyokan. Sampai saat ini perkaranya tidak ada kejelasan, sampai mau 2 tahun,” bebernya.

“Setelah proses-proses yang ada yang dilakukan oleh penyelidik, tapi mereka sepertinya tidak memberikan kejelasan hukum bagi anak saya ini. Bahkan salah satu pelaku pemukulan anak ini ada yang lulus polisi pada Desember 2024 dan sudah dilantik,” sambungnya.

Pengeroyokan itu berawal ketika korban mengambil wudhu mau menunaikan Salat Jum’at. Terduga pelaku berinisial ZD menghampirinya seraya mengejek ibu korban.

Alhasil, terjadi cekcok mulut antara keduanya. Namun karena ibadah Salat Jum’at mau dimulai, keributan pun terhenti.

Pun begitu usai salat, AA kembali mendapat ejekan dari ZD hingga terjadi pemukulan terhadap ZD. “Selesai salat saya diejek lagi dan karena emosi akhirnya dia (ZD) saya pukul sekali. Habis itu saya dipegangi oleh beberapa kawan dia dan dibawa ke rumah neneknya,” ujar AA.

Sesampainya di teras rumah nenek ZD di Gang Bakti, Jalan Tanjung Pura, Kelurahan Pelawi Utara, Kecamatan Babalan, yang juga tak jauh dari masjid, korban mendapat pukulan bertubi-tubi dari keluarga ZD yang saat itu tengah berada TKP. “Disitu saya langsung dipukul pertama kali oleh ibuk/bibi ZD berinisial AY beberapa kali. Lalu EAM uwaknya datang juga mukul dan juga AMR abang ZD yang tiba-tiba datang menerjang perut dan mukuli saya,” ucap AA.

Tak hanya itu saja, AA juga mengalami penganiayaan bertubi-tubi oleh beberapa orang yang tak sempat dilihat. Pasalnya, korban tengah menahan pukulan di kepalanya menggunakan kedua tangannya.

AA juga menjelaskan bahwa dirinya sempat dianiaya di dalam rumah oleh dua orang wanita paruh baya yang tidak dikenalnya. Setelah itu korban mengaku dibawa oleh beberapa pria ke Polsek Pangkalanbrandan.

Sesampainya di Polsek Pangkalanbrandan, ia kembali mendapat pukulan. Namun AA, juga tidak tau siapa yang melakukan hal tersebut.

Korban hanya tau EL, ibu ZD yang juga melakukan pukulan. Sore harinya, AA dibawa ke Polres Langkat untuk ditahan di dalam sel orang dewasa selama satu malam.

Setelah itu, nenek korban datang dengan memberikan jaminan berupa surat tanah. Herannya, AA dipolisikan keluarga ZD ke Polsek Pangkalanbrandan atas dugaan tindak pidana penganiayaan. Terpisah, Satreskrim Polres Langkat menyebut, laporan dimaksud ditangani Polda Sumut.

“Polda yang nangani,” ujar Kasat Reskrim Polres Langkat, AKP Dedi Mirza, Kamis (30/1/2025).

Dedi pun menegaskan, jika laporan terhadap perkara tersebut, sudah tidak ada kaitannya dengan Polres Langkat. “Gak ada,” tutupnya. (ted/han)

RSUD Dr Pirngadi Medan Rawat 69 Pasien ODGJ

MEDAN, SUMUTPOS.CO – RSUD Dr Pirngadi Medan saat ini merawat 69 pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Wakil Direktur Pelayanan Medis RSUD Dr Pirngadi Medan drg Afifuddin, mengatakan, 69 pasien ODGJ ini diamankan dalam razia yang dilakukan dalam rentang waktu Minggu hingga Rabu kemarin. Para pasien ini sebagian besar dirawat karena kondisi yang masih labil dan memerlukan observasi medis lebih lanjut.

“Jika pasien masih dalam kondisi tantrum atau gundah gulana, mereka akan tetap dirawat di rumah sakit untuk distabilkan terlebih dahulu,” ujar drg Afifuddin.

Menurutnya, pasien ODGJ yang telah mendapat rujukan dari psikiater akan mendapatkan perawatan medis sebelum nantinya dipertimbangkan untuk dipindahkan ke Rumah Perlindungan Sosial (RPS) atau panti milik pemerintah provinsi.

“Kami mencari ruang kosong untuk menempatkan mereka agar tidak membahayakan pasien lain. Misalnya, tidak ditempatkan di lantai atas guna menghindari risiko pasien melompat,” ujarnya.

Menurutnya, kunci penyembuhan pasien (jiwa) ini harus berobat teratur. “Bahkan orang ini kan tidak ada penanggung jawab yang mengingatkan minum obat. Tapi intinya gitu, bagi yang sudah stabil kita pindahkan ke RPS, kalua masih tantrum itu yang masih kita rawat,” pungkasnya.

Selain pasien ODGJ, RSUD Dr Pirngadi Medan saat ini juga tengah merawat 120 pasien umum di berbagai unit layanan. (ila)

Polres Tebingtinggi Selidiki Kasus Ibu dan Anak Tewas Diserempet Kereta Api

EVAKUASI: Personil Sat Lantas Polres Tebingtinggi bersama Tim Inafis Polres Tebingtinggi mengevakuasi korban terserempet kereta api di pintu perlintasan tanpa plang di Desa Naga Kesiangan Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Sergai. ISTIMEWA/SUMUTPOS
EVAKUASI: Personil Sat Lantas Polres Tebingtinggi bersama Tim Inafis Polres Tebingtinggi mengevakuasi korban terserempet kereta api di pintu perlintasan tanpa plang di Desa Naga Kesiangan Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Sergai. ISTIMEWA/SUMUTPOS

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Polres Tebingtinggi menyelidki kasus penemuan dua jasad perempuan didekat perlintasan kereta api tanpa plang Kilometer 13 petak jalan Tebingtinggi Baja Lingge, tepatnya di Dusun V Desa Naga Kesiangan Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Serdangbedagai, pada tanggal 28 Januari 2025.

Kedua korban diketahui bernama Cindy Aulia (34) dan putrinya, Nurul Nisya (4) warga Desa Naga Kesiangan Kabupaten Sergai yang diduga terserempet Kereta Api Penumpang Siantar Express U80F. Kejadian ini pertama kali dilaporkan oleh masinis kereta api yang melihat adanya benturan di jalur tersebut sekitar pukul 22.36 WIB.

“Berdasarkan keterangan, kereta api berangkat dari Stasiun Tebingtinggi menuju Pematang Siantar pada pukul 22.19 WIB. Sekitar 17 menit kemudian, masinis melaporkan bahwa kereta telah menyerempet seseorang di lokasi kejadian. Informasi ini kemudian dikonfirmasi oleh petugas keamanan PT KAI yang menemukan dua korban dalam kondisi tergeletak di parit dekat jalur kereta,” ungkap Kasi Humas Polres Tebingtinggi, AKP Mulyono pada Kamis (30/1).

Papar AKP Mulyono, saat ditemukan, korban Cindy Aulia telah meninggal dunia di tempat, sementara putrinya masih dalam kondisi bernapas. Korban Nurul Nisya segera dilarikan ke Rumah Sakit Pabatu oleh petugas keamanan kereta api, namun, meskipun telah mendapat perawatan medis, nyawanya tidak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 00.30 WIB.

Menurut Kasi Humas AKP Mulyono, merima laporan tersebut, personel Polres Tebingtinggi segera mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. Petugas mengumpulkan keterangan dari saksi saksi, termasuk petugas keamanan PT KAI dan tenaga medis di rumah sakit. Saat ini, jenazah kedua korban telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi untuk keperluan visum et repertum (VER).

“Berdasarkan informasi dari warga setempat, korban Cindy Aulia dan anaknya diketahui tidak memiliki tempat tinggal tetap dan kerap menumpang di rumah warga di Desa Naga Kesiangan.

“Pihak Kepolisian masih mendalami penyebab pasti kejadian dan berkoordinasi dengan PT KAI untuk penyelidikan lebih lanjut,” tutup AKP Mulyono. (ian/han)

Gelar Open House Imlek 2025, Anggota DPRD Sumut Budi Sumalin Libatkan UMKM Lokal Sergai

DIABADIKAN: Budi Sumalim SE MM (tengah) anggota DPRD Sumut gelar open house Imlek 2576 di kediaman pribadinya. (FADLY/SUMUTPOS)
DIABADIKAN: Budi Sumalim SE MM (tengah) anggota DPRD Sumut gelar open house Imlek 2576 di kediaman pribadinya. (FADLY/SUMUTPOS)

SERGAI, SUMUTPOS.CO – Anggota DPRD Sumatera Utara Budi Sumalim gelar Open House dalam rangka perayaan Tahun Baru Imlek 2025 di Desa Cempedak Lobang, Kecamatan Seirampah, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), Rabu (29/01/2025).

Open house ini berlangsung dengan penuh kehangatan dan kebersamaan, dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Bupati dan Wakil Bupati Sergai, Darma Wijaya dan Adlin Tambunan, Kapolres Sergai, AKBP John Sitepu.

Turut hadir Ketua Fraksi Gerindra DPRD Sumut Benny Sihotang, Wakil Ketua DPRD Sergai James Hotlan Pangaribuan dan Anggota DPRD Sergai Robert Butar-Butar, serta Sekretaris Dewan Jamu Sumut, Rasoki Lubis dan sejumlah masyarakat yang turut memeriahkan acara tersebut.

Dalam sambutannya, Budi Sumalim menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran dan antusiasme masyarakat yang begitu besar dalam perayaan Imlek tahun ini.

“Kami ucapkan terima kasih kepada masyarakat yang hadir di kediaman kami ini. Inilah kampung kelahiran saya. Saya anak seorang guru. Meski orangtua kami sudah tidak ada, kami diajarkan untuk terus berbakti bagi kampung halaman. Antusiasme luar biasa masyarakat menyambut hari baik ini adalah bukti kekompakan kita,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, bahwa Open House Imlek 2025 ini diselenggarakan dengan sederhana, namun tetap penuh makna. Yang menarik, seluruh hidangan dalam acara ini berasal dari UMKM lokal Serdangbedagai, diantaranya, mie rebus, mie sop, bakso, popcorn, keripik ubi, keripik ikan, serta aneka minuman yang menyegarkan.

“Semua sajian makanan di acara ini adalah hasil olahan UMKM Sergai, diracik langsung oleh masyarakat sekitar. Ini adalah wujud nyata dukungan kami terhadap kemandirian usaha lokal,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Sumut, Benny Harianto Sihotang, mengapresiasi Budi Sumalim yang tetap dekat dengan masyarakat dan terus menunjukkan kepeduliannya terhadap kampung halaman.

“Saya merasa bangga dengan Pak Budi yang tetap tinggal di kampung halamannya. Ini bukan soal kemampuan membeli rumah di kota, tetapi soal kepedulian terhadap masyarakat sekitar,” ujar Benny.

Lebih lanjut, Benny juga menegaskan pentingnya perhatian terhadap pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat.

“Jangan sampai ada anak-anak kita yang tidak bersekolah, dan jangan sampai ada masyarakat yang sakit tetapi tidak mendapatkan pelayanan rumah sakit,” tegasnya.

Diharapkan open house ini juga menjadi ajang silaturahmi yang mempererat hubungan antar tokoh masyarakat, tokoh agama, partai politik, dan organisasi kemasyarakat. (fad/han)

Senator M Nuh Minta Kenyamanan Masyarakat di Taput Harus Dijaga dalam Program MBG

Anggota DPD RI bersama tokoh masyarakat di Tarutung, Tapanuli Utara.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Muhammad Nuh, menerima laporan dari masyarakat mengenai kekhawatiran terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Tapanuli Utara. Mereka khawatir, adanya kemungkinan tercampurnya makanan yang tidak halal dalam program tersebut.

Merespon laporan tersebut, Muhammad Nuh langsung melakukan dialog dengan tokoh masyarakat setempat. Tampak hadir dalam dialog tersebut pimpinan ormas Kabupaten Tapanuli Utara diantaranya, Ketua MUI Taput H Samsul Pandiangan SPdI, Ketua NU Taput M Nazar Lutfi Tambunan SPdI, Ketua PD Muhammadiyah Taput DR H Abdul Rahman Munir Aritonang MAP, Ketua PD Al Washliyah Taput Abdurrahman Sitompul, PD Salimah Taput Hj Farida Nasution, Ketua DMI Taput H Ahmad Sihombing, Pimpinan BAZNAS Taput Ali Umar Nasution SAg.

Dalam pertemuan tersebut, Muhammad Nuh menekankan pentingnya menjaga kepercayaan dan kenyamanan seluruh lapisan masyarakat, termasuk umat Islam yang merupakan minoritas di daerah tersebut.

“Program makan bergizi gratis adalah inisiatif yang sangat baik untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Namun, kita harus memastikan bahwa program ini dilaksanakan dengan memperhatikan aspek kehalalan, terutama untuk masyarakat Muslim. Ini adalah bentuk penghormatan terhadap keyakinan mereka,” ujar Nuh.

Tokoh masyarakat setempat menyambut baik langkah yang diambil Muhammad Nuh. Mereka mengapresiasi sikapnya yang proaktif dan penuh toleransi dalam menyikapi isu ini.

Nuh yang saat ini juga diamanahi sebagai Pembina Pesantren Al Uswah, Langkat ini, juga menegaskan bahwa pemerintah daerah perlu bekerja sama dengan lembaga terkait, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat untuk memastikan standar kehalalan dalam program tersebut. “Kita harus memastikan bahwa program ini tidak hanya bermanfaat secara kesehatan, tetapi juga sesuai dengan nilai-nilai agama yang dianut masyarakat,” tandas Nuh.

Dia berharap, dialog ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk memperkuat komunikasi dan kerja sama antara-pemerintah, tokoh masyarakat dan seluruh warga Tapanuli Utara. Dengan demikian, program makan bergizi gratis dapat berjalan lancar tanpa menimbulkan kekhawatiran ditengah masyarakat.

Muhammad Nuh berkomitmen untuk terus memantau perkembangan program ini dan siap menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah demi terwujudnya kesejahteraan bersama.

Ketua MUI Tapanuli Utara, H Samsul Pandiangan SPdI menyatakan, mereka sangat menghargai perhatian Muhammad Nuh terhadap kekhawatiran umat Muslim di sana. “Dialog seperti ini sangat penting untuk menjaga kerukunan dan saling pengertian antarkelompok masyarakat,” kata Samsul. (adz)