PKM: Dosen Universitas Medan Area dari Fakultas Hukum Universitas melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di TK Swasta Al-Muttaqien Medan, Rabu, (15/1/ 2025). ISTIMEWA/SUMUT POS
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dosen Universitas Medan Area (UMA) dari Fakultas Psikologi melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di TK Swasta Al-Muttaqien Medan, Rabu, (15/1/ 2025).
Kegiatan PKM ini tidak hanya dilaksanakan oleh dosen Universitas Medan Area, tetapi juga diikuti oleh dua mahasiswa Fakultas Psikologi yakni Aliyyah Rafidah dan Pitri Salsabilaj Lubis.
“Alhamdulillah Tim Pengabdian Kepada Masyarakat diterima langsung oleh Kepala Sekolah TK Swasta Al Muttaqien Medan, yaitu Sahrani Anggraini, S.Pd” ujar Atika Mentari Nataya Nasution, Psi, baru baru ini.
Selain itu, lanjut Atika, bahwa kegiatan PKM tidak hanya diperuntukkan bagi guru-guru yang ada di TK Al Muttaqien saja, tetapi juga dihadiri oleh para guru TK di Kecamatan Medan Baru.
Kegiatan PKM mengusung tema “Efektifitas penerimaan diri pada Guru dalam Menghadapi Kurikulum Merdeka” yang diberikan dalam bentuk seminar psikoedukasi dengan target para guru TK.
Atika menjelaskan, adapun tujuan dari kegiatan PKM ini dilaksanakan adalah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melakukan penerimaan diri menghadapi tantangan-tantangan kurikulum pendidikan di Indonesia saat ini yakni kurikulum Merdeka.
“Apabila guru berhasil melakukan penerimaan diri maka akan semakin baik pula produktivitas kerja dari guru saat melakukan pengajaran di sekolah sehingga tercapai tujuan pendidikan tersebut. Pemberian psikoedukasi ini merupakan sebagai implementasi usaha untuk terus meningkatkan kompetensi dan mutu seorang pendidik” jelas Atika.
Dengan dilaksanakannya kegiatan PKM tersebut, Atika dan tim memiliki pencapaian yang diharapkan yang merupakan dapat dikatakan hasil dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dari Fakultas Psikologi Universitas Medan Area ini, yaitu turut menjadikan para guru TK di Kecamatan Medan Baru menjadi pendidik yang selalu berinovasi, bergerak maju meningkatkan kompetensi dan mutu pendidikan di Indonesia.
“Kami menginginkan dari kegiatan ini, Guru terutama guru pada tingkatan TK mampu lebih mengembangkan diri, terutama karena memang guru TK sudah memiliki dasar yang kreatif dan selalu berinovatif. Jadi dengan kegiatan ini kami berharap mampu memberikan manfaat yang lebih untuk kedepannya” harap Atika.(mag2/han)
General Manager Corporate Social Responsibility Telkomsel Andry P Santoso saat membuka acara Roadshow Digital Creative Entrepreneurs (DCE) di Kota Medan (23/1). Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan UKM di Indonesia melalui peningkatan keterampilan digital hingga otomatisasi berbasis AI.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Telkomsel kembali gelar roadshow Digital Creative Entrepreneurs (DCE) untuk para UKM di Kota Medan. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan UKM di Indonesia melalui peningkatan keterampilan digital hingga otomatisasi berbasis AI. Selaras dengan komitmen penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di Telkomsel dalam mendorong pemberdayaan UKM, tahun ini DCE menargetkan empat track utama: Fashion, F&B, Personal Care, dan Craft.
Roadshow ini merupakan bagian dari inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) Telkomsel, yang dirancang sebagai platform inkubasi bagi UKM untuk mendapatkan pelatihan, pendanaan, hingga akses ke pasar dan ekosistem digital Telkomsel. Program ini bertujuan mendukung transformasi digital lebih dari 62 juta UKM di Indonesia, sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi nasional pada 2025-2029.
VP Area Account Management Telkomsel Nyoman Adiyasa, mengatakan, “Melalui DCE, kami berkomitmen menciptakan ekosistem yang memberdayakan UKM untuk lebih adaptif terhadap transformasi digital, sehingga mampu bersaing di pasar yang lebih luas dan dinamis. Di tahun ini Medan kembali menjadi salah satu kota yang kita kunjungi dalam rangkaian Roadshow DCE ke-4, karena kami melihat antusiasme dan perkembangan UKM yang begitu pesat.”
Roadshow ini merupakan bagian dari inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) Telkomsel, yang dirancang sebagai platform inkubasi bagi UKM untuk mendapatkan pelatihan, pendanaan, hingga akses ke pasar dan ekosistem digital Telkomsel. Program ini bertujuan mendukung transformasi digital lebih dari 62 juta UMKM di Indonesia, sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi nasional pada 2025-2029.
Dalam roadshow di kota Medan ini, Telkomsel menghadirkan sejumlah agenda menarik termasuk sesi DCE Intimate Expert bersama Harry Mawardi, Head Mentor DCE, yang berbagi wawasan mendalam tentang peluang dan tantangan bisnis di era digital. Selain itu, sesi DCE Talks juga menghadirkan narasumber inspiratif, seperti Hari Hasibuan selaku founder Haze Be Wear di kota Medan, Alumni DCE Rudi Yanto (Founder Quinn Spicy di kota Medan), Nyoman Adiyasa (VP Area Account Management Telkomsel) dan Hadi Sucipto (Manager CSR Education and Public Community Development Telkomsel).
Pada Kegiatan ini juga, Telkomsel membuka sesi edukasi produk enterprise yang memberikan wawasan mengenai solusi digital dari Telkomsel yang dapat diintegrasikan ke dalam operasional bisnis UMKM. Para peserta diajak untuk mengenal berbagai layanan inovatif yang dirancang untuk mempercepat transformasi digital di berbagai sektor usaha.
Dengan potensi ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan mencapai Rp4.531 triliun, program DCE menjadi wujud nyata kontribusi Telkomsel dalam mendorong inklusi digital di berbagai sektor ekonomi. Pendaftaran DCE ke-4 sendiri dibuka sampai dengan 21 Februari 2025,
Program DCE ke-4 menghadirkan sejumlah inovasi baru, antara lain:
Kurikulum Otomasi Bisnis Berbasis AI: Strategi implementasi teknologi otomatisasi dalam operasional bisnis, penjualan, dan supply chain.
Kolaborasi Ekosistem Digital: Memaksimalkan potensi UKM melalui integrasi layanan digital unggulan Telkomsel.
Local Brand Benchmarking: Visitasi inspiratif ke brand lokal sukses sebagai studi kasus pengembangan bisnis.
Bootcamp Interaktif: Lokakarya dan praktik langsung untuk menjawab tantangan bisnis mempercepat pertumbuhan UKM.
Speed Consulting dengan Pakar: Konsultasi langsung bersama pakar industri untuk solusi permasalahan bisnis secara spesifik.
Tahapan Program DCE ke-4:
Onboarding: Pengenalan ekosistem digital kepada 400 peserta terpilih.
Pitching Tracks: Penilaian business plan untuk memilih 32 peserta terbaik.
DCE Academy: Peningkatan keterampilan strategis dan kreatif untuk 12 peserta terpilih.
Final Pitching & Awarding: Penentuan peserta terbaik di masing-masing track.
Sejak 2021, program DCE telah melibatkan 4.608 UKM di Indonesia, mendukung perkembangan 650 alumni, dan mencetak 14 UKM terbaik yang kini terus berkarya di tingkat nasional maupun global.
Informasi selengkapnya mengenai program DCE ke-4 dapat diakses melalui laman dce.co.id dan akun media sosial @dce_id.
BERSAMA: Kejari Sergai Rufina Ginting SH MH bersama Institusi terkait saat bakar barang bukti. ( FADLY/SUMUT POS)
SERGAI, SUMUTPOS.CO – Kejaksaan Negeri (Kejari) Serdang Bedagai (Sergai) melaksanakan pemusnahan barang bukti (Barbuk) tindak pidana yang telah berkekuatan hukum tetap (inkracht), Kamis (23/1/2025).
Kegiatan berlangsung di halaman parkir belakang Kantor Kejari Sergai dan dihadiri Wakapolres Sergai Kompol Mukmin Rambe mewakili Kapolres Sergai AKBP Jhon Herry Rakuta Sitepu, Panitera Pidana Deni Suprianto mewakili Ketua Pengadilan Negeri (PN) Sei Rampah, AKP Maruli Pangaribuan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Sergai, dan Kabid Kesehatan Tengku Syafrin mewakili Kepala Dinas Kesehatan Sergai.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sergai Rufina Ginting menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap barang bukti dari berbagai tindak pidana.
“Sebanyak 112 perkara telah diselesaikan, termasuk 60 perkara narkotika, 4 perkara perlindungan anak, 11 perkara kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), 32 perkara pencurian, 2 perkara pengeroyokan, dan 3 perkara perjudian,” jelas Rufina.
Barang bukti yang dimusnahkan terdiri dari narkotika seperti sabu seberat 127 gram, ganja seberat 1.485 gram, dan 6 butir ekstasi (6 gram). Selain itu, barang bukti lain seperti senjata tajam, timbangan digital, bong, pakaian, handphone, dan berbagai alat kejahatan lainnya juga turut dimusnahkan.
Rufina menekankan pentingnya pemusnahan ini dilakukan di awal tahun 2025 untuk menjaga akuntabilitas serta efektivitas penanganan perkara ke depan.
“Kami mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak, termasuk Polres Sergai dan instansi terkait, yang telah membantu dalam koordinasi penanganan perkara selama ini,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Rufina juga menyampaikan rencana penerapan Undang-Undang Perkebunan untuk menangani perkara pencurian yang berkaitan dengan sektor perkebunan pada tahun 2025. Langkah ini diambil untuk meningkatkan efektivitas penegakan hukum dan memberikan efek jera.
“Penerapan UU Perkebunan ini telah kami koordinasikan sejak awal, baik dengan Polres Sergai maupun para kepala satuan (Kasat) dan Kapolsek di wilayah ini,” ujar Rufina.
Rufina berharap, melalui pemusnahan barang bukti ini, dapat terus meningkatkan kinerja penegakan hukum di wilayah Serdang Bedagai. Acara diakhiri dengan pemusnahan barang bukti secara simbolis oleh perwakilan pejabat yang hadir. (fad/han)
IMBAU: Personil Bhabinkamtibmas Polsek Padang Hilir Kota Tebingtinggi melakukan himbauan kepada warga untuk mendukung program ketahanan pangan. SOPIAN/SUMUT POS
TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO- Jajaran personil Polres Tebingtinggi melalui anggota Bhabinkamtibmas Polsek Padang Hilir Aipda M Hartono, melaksanakan kegiatan sambang ke Lingkungan III Kelurahan Rambung, Kota Tebingtinggi untuk memberikan sosialisasi agar warga bisa memanfaatkan pekarangan rumah untuk mendukung program pemerintah pusat yaitu menjaga ketahanan pangan.
Pada kunjungan tersebut, Bhabinkamtibmas Aipda M Hartono mengajak warga untuk memanfaatkan pekarangan rumah guna mendukung ketahanan pangan keluarga. Selain itu, juga menyampaikan beberapa himbauan penting terkait keamanan lingkungan.
“Kami berharap warga bisa memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam tanaman sayur mayur seperti tanaman sayuran kangkung, bayam, sawi, cabai dan tanaman produktif lainnya. Dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah juga bisa menambah peningkatan perekonomian masyarakat,” jelas Aipda M Hartono.
Apabila luas lahan pekarangan rumah, hal ini bisa menghasilkan uang, seperti tanaman yang ditanam hasilnya bisa jual dan di konsumsi sendiri sehingga dengan program ketahanan pagan, masyarakat bisa menjadi perkonomian lebih baik.
“Masyarakat harus punya kemauan, untuk berhasil memang butuh proses, tetapi apabila giat dan rajin, masyarakat itu sendiri yang merasakannya,” harapnya.
Salah seorang warga, Rusianto yang tinggal di Kelurahan Rambung menyambut baik program yang disosialisasikan oleh pihak kepolisian Polres Tebingtinggi. “Seperti ini seharusnya yang dilakukan masyarakat untuk menambah penghasilan, saya pekarangan rumah luas hanya rumput yang tumbuh,” ujarnya.
Selain itu, warga diajak untuk menjaga situasi tetap kondusif di lingkungan masing masing dan diingatkan agar segera melaporkan apabila terjadi gangguan kamtibmas. (ian/han)
PEKANBARU, SUMUTPOS.CO – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui brand Indosat HiFi, meluncurkan HiFi Air, sebuah layanan internet rumah nirkabel berkecepatan tinggi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Sumatra.
HiFi Air hadir sebagai solusi internet cepat bagi keluarga dan usaha kecil-menengah (UKM) tanpa memerlukan instalasi kabel yang rumit atau biaya besar. Layanan ini ditujukan untuk menjawab kebutuhan akan internet broadband yang hemat dan cepat di daerah yang belum terjangkau jaringan kabel atau fiber optik.
HiFi Air memanfaatkan teknologi Fixed Wireless Access (FWA), yang memungkinkan pengguna terhubung langsung ke internet tanpa perlu kabel fisik. Pengguna dapat mengaktifkan modem WiFi sendiri, tanpa bantuan teknisi dan tanpa biaya instalasi tambahan. Layanan Hifi Air telah menjangkau seluruh Kota/Kabupaten di Sumatra dengan dukungan jaringan 4.5G+ dari Indosat untuk menghadirkan koneksi internet yang cepat dan berkualitas.
Peluncuran HiFi Air di Sumatra merupakan bagian dari komitmen Indosat untuk memperluas inklusi digital ke seluruh Indonesia, terutama di daerah terpencil yang memiliki keterbatasan akses internet.
HiFi Air hadir dengan skema prabayar yang fleksibel, di mana pengguna hanya membayar sesuai kebutuhan, tanpa biaya instalasi atau langganan bulanan. Langkah ini sejalan dengan misi Indosat dalam menyediakan layanan digital kelas dunia, serta menghubungkan dan memberdayakan masyarakat indonesia.
Agus Sulistio, EVP – Head of Circle Sumatra Indosat Ooredoo Hutchison, menyampaikan, HiFi Air menghadirkan akses internet berkualitas langsung ke rumah-rumah dan pelaku UMKM di Sumatra, tanpa perlu bergantung pada jaringan kabel.
“Ini adalah bagian dari upaya Indosat untuk memastikan bahwa masyarakat di wilayah ini dapat menikmati konektivitas cepat, andal, dan efisien, sehingga mereka bisa lebih produktif, baik dalam aktivitas sehari-hari maupun untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Langkah ini juga mendukung misi kami untuk menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia, dengan menyediakan akses digital yang lebih mudah dijangkau, terutama di daerah-daerah yang belum sepenuhnya terlayani,” ujarnya.
Untuk mendukung layanan HiFi Air di Sumatra, Indosat bekerja sama dengan Nokia menghadirkan modem Wi-Fi router Nokia Fastmile 5G dengan kemampuan 5G dan 4G Cat. 19 yang di-bundling dengan kuota awal 50GB. Selama masa promo hingga Februari 2025, pelanggan bisa mendapatkan bundling HiFi Air dan modem Nokia hanya dengan Rp799.000 (dari harga normal Rp3.500.000).
Modem Nokia Fastmile 5G juga telah mendukung dual-band Wi-Fi 6 yang bisa menghubungkan hingga 128 perangkat secara bersamaan, cocok untuk keluarga besar atau UMKM yang membutuhkan koneksi internet kuat dan stabil.
Pelanggan HiFi Air juga dapat dengan mudah melakukan isi ulang kuota dengan berbagai pilihan paket tambahan yang fleksibel sesuai kebutuhan, salah satunya Paket Booster 20GB yang dijual seharga Rp20.000 saja.
Hal ini memberikan kemudahan akses internet yang dapat disesuaikan dengan penggunaan masing-masing pengguna. Layanan HiFi Air kini sudah dapat diperoleh di 3Store, 3Kiosk, dan berbagai outlet retail lainnya yang bekerja sama dengan Indosat di Sumatra. (rel/ram)
PEMERIKSAAN KESEHATAN: Kapus bersama Tenaga kesehatan Puskesmas Dolok Masihul melakukan pamariksaan kesehatan kepada warga Desa Bukit Cermin, Kec. Dolok Masihul, Sergai. ISTIMEWA/SUMUT POS
SERGAI, SUMUTPOS.CO – Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) melalui Puskesmas Dolok Masihul bersama TNI-Polri gelar pengobatan gratis dan pemeriksaan kesehatan pasca banjir di Desa Bukit Cermin,Kecamatan Dolok Masihul,Sergai, Rabu (22/1/2025).
Kadis Kesehatan Kabupaten Sergai, dr. Yohnly Boelian Dachban melalui Kepala Puskesmas (Kapus) Dolok Masihul dr. Risna Bangun, mengatakan pengobatan gratis dan pemeriksaan kesehatan tersebut untuk melayani kondisi kesehatan masyarakat yang terdampak banjir.
“Ini sebagai bentuk kepedulian Pemkab Sergai terhadap pelayanan kesehatan masyarakat, dan juga sebagai komitmen pimpinan daerah kita yakni Bupati Sergai H. Darma Wijaya dan Wabup H. Adlin Tambunan terhadap masyarakat,”tegas nya.
BAJURI, (51) warga Desa Bukit, setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan mengalami: gatal-gatal pada sela jari kaki akibat terkena air pada saat banjir.
Warga lainnya PONIYEM, (63) warga Desa Bukit, setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan mengalami seperti gangguan ISPA, batuk & flu pasca banjir.
Selanjutnya, warga yang telah dilakukan pemeriksaan kesehatan tersebut diberikan pengobatan gratis dan imbauan menjaga kesehatan diri dan lingkungan yang terdampak banjir.
“Sejak hari Sabtu kita turunkan tim medis Bidan Desa keliling ke rumah warga terdampak banjir. Hari ini kita turun bersama tim medis Puskesmas Dolok Masihul dan TNI-Polri untuk penanganan kesehatan masyarakat agar lebih optimal,”ujar dr Risna.(fad/han)
AJUKAN GUGATAN: Asnah Dewista Br Simatupang didampingi kuasa hukum, Boin Silalahi menerangkan proses gugatan warisan orangtuanya ke PN Sidikalang, Rabu (22/1/2025). RUDY SITANGGANG/SUMUT POS.
DAIRI, SUMUTPOS.CO – Dua saudara kandung almarhum, Ramli Simatupang yakni, Asnah Dewista Br Simatupang dan Marlina Br Simatupang, menggugat harta warisan orangtuanya almarhum Victor Simatupang/almarhum Tanden Br Ginting ke Pengadilan Negeri Sidikalang.
Keduanya menggugat 16 objek warisan orangtuanya berupa tanah dan bangunan, sawah dan mobil truk, yang saat ini dikuasai, MNYS anak perempuan dari almarhum Ramli Simatupang.
Kepada wartawan, Asnah Dewista Br Simatupang didampingi kuasa hukumnya, Boin Silalahi, SH, MH di rumahnya di Jalan Nusantara Sidikalang, Rabu (22/1/2025) menerangkan, kami anak almarhum Victor Simatupang/almarhum Tanden Br Ginting sebanyak 3 orang.
“Satu laki-laki dan 2 perempuan. Sementara saudara laki- laki kami bernama, Ramli Simatupang,” ucap Asnah.
Saat ini, kata Asnah dan kuasa hukum, proses gugatan sudah berlangsung di PN Sidikalang. Adapun tergugat yakni MNYS. Kemudian, Lurah Kelurahan Sidikalang, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Dairi, PT BRI Cabang Sidikalang, BPN Sidikalang, PT Bhanda Ghara Reksa (persero).
Sesuai surat pernyataan ahliwaris yang diketahui Lurah Sidikalang teregister Nomor 593.2/139/2023, tanggal 15 February 2023, bahwa ahliwaris almarhum Victor Simatupang dan almarhum Tanden Ginting yakni Ramli Simatupang (almarhum), Asna Dewista Simatupang dan Marlina Simatupang.
Selanjutnya, semasa hidup saudara laki-lakinya, Ramli Simatupang menikah pada 1986 dengan almarhum Nalsali Ginting, dalam perkawinan mereka tidak memiliki keturunan atau anak kandung dan tidak pernah melakukan pengangkatan anak sesuai ketentuan perundang-undangan atau melalui penetapan pengadilan.
Akan tetapi semasa hidup Ramli Simatupang dan Nalsali Ginting pada tahun 1996, mereka mengasuh dan menerima penyerahan seorang anak bayi perempuan dari salah satu klinik bersalin di Medan dan diberi nama MNYS.
Keluarga saudara laki-lakinya pernah mengurus akta kelahiran MNYS sesuai kutipan akta kelahiran nomor 2124/CS/2002 tanggal 14 Mei 2002 dikeluarkan Catpilduk Dairi.
Setelah saudaranya meninggal , MNYS selaku tergugat telah mengurus permohonan surat keterangan ahliwaris ke kantor Lurah Sidikalang.
Kemudian Lurah Sidikalang keluarkan surat pernyataan ahliwaris dengan nomor 593/1454/2022 tanggal 23 Desember 2022 dan diketahui Camat Sidikalag dengan nomor 470/519/2022 tanggal 22 Desember 2022, yang isinya menyatakan MNYS hasil perkawinan Ramli Simatupang dan Nalsali Ginting .
Berdasarkan surat keterangan itu, seakan saudara laki-lakinya dikaruniai anak perempuan yaitu MNYS yang dinyatakan sebagai ahliwaris.
Sementara dalam perkawinan almarhum Ramli Simatupang dengan almarhum Nalsali Ginting tidak pernah melahirkan anak kandung.
Karena itu, pihaknya menggugat harta warisan peninggalan orangtua dan saudara laki- lakinya baik harta bergerak dan tidak bergerak.
“Sepengetahuan kami tergugat MNYS sudah melakukan pengalihan nama pemilik peninggalan orangtua dan saudara laki- laki kami,” ungkap Asnah.
Lanjut mereka, pengalihan nama harta warisan diduga perbuatan melawan hukum. “Apa bila seseorang meninggal dunia dengan tidak meninggalkan keturunan maupun suami atau istri, sedangkan baik bapak maupun ibunya telah meninggal lebih dahulu, maka seluruh warisan adalah hak sekalian saudara laki dan perempuan dari simeninggal,” ungkap mereka.
PN Sidikalang diharapkan memeriksa pihak tergugat dan mengadili serta memutus perkara ini, serta mengabulkan gugatan para penggugat untuk seluruhnnya dan menghukum tergugat.
Mereka meminta agar tidak ada pihak-pihak lain, menginterpensi terkait gugatan yang mereka ajukan di Pengadilan Negeri Sidikalang. Biar berproses sesuai hukum dan perundang-undagan yang berlaku serta Hakim menetapkan putusan yang berkeadilan, ungkap Asnah dannBoin Silalahi. (rud/han)
Menteri Perdagangan Budi Santoso menyerahkan Petaka kepada Ketua Umum GPEI Benny Soetrisno saat melantik pengurus DPP GPEI periode 2024-2029 di kantor Kementerian Perdagangan Jakarta, Rabu (22/1/2025).
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Korwil Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Sumatera, Dr (C) Drs Hendrik H Sitompul MM, menegaskan komitmennya untuk mendorong peningkatan ekspor di wilayah Sumut. Hal itu disampaikan Hendrik dalam wawancara singkat dengan media saat acara pelantikan Hendrik Sitompul, Korwil Sumatera Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) GPEI periode 2024-2029 di kantor Kementerian Perdagangan Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Hendrik yang juga Ketua DPD GPEI Sumatera Utara, mengungkapkan bahwa tugas besar ini mencakup pengawasan terhadap sepuluh dewan pengurus daerah (DPD), yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung. Ia menyoroti pentingnya bimbingan guna meningkatkan kualitas ekspor, khususnya di kalangan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM)
Fokus pada Bimbingan UMKM dan Inovasi
Hendrik menjelaskan, salah satu langkah strategis adalah, membimbing para eksportir agar mampu memenuhi standar internasional. “Banyak eksportir yang perlu didampingi agar memahami cara masuk ke pasar ekspor, termasuk meningkatkan teknologi yang mereka gunakan dan memastikan kualitas produk mereka sesuai dengan kebutuhan pasar global,” tambahnya.
Hendrik juga menyoroti, perlunya kolaborasi dengan pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan, untuk menciptakan program-program yang mendukung keberlanjutan ekspor. Ia menilai, perubahan kebijakan yang dilakukan, seperti peningkatan evaluasi program dari tiga bulan menjadi satu tahun, memberikan dampak positif bagi para eksportir.
Dalam kesempatan itu, Hendrik juga membahas peluang ekspor di tengah tantangan global, seperti kemungkinan dikenakannya biaya masuk tambahan oleh beberapa negara tujuan ekspor. “Ini menjadi tantangan, tetapi juga peluang. Kita harus cermat memanfaatkan celah yang ada dengan terus berkomunikasi dan bernegosiasi di tingkat internasional,” jelasnya.
Hendrik menambahkan, pentingnya antisipasi dan adaptasi terhadap dinamika perdagangan internasional. “Kami telah banyak berdiskusi dengan pelaku usaha dan pihak terkait. Walaupun angka-angka target nasional belum final, kita harus tetap siap menghadapi berbagai skenario,” tuturnya.
Kolaborasi untuk Masa Depan Ekspor
Sebagai penutup, Hendrik menekankan bahwa peningkatan ekspor tidak hanya menjadi tanggung jawab eksportir besar, tetapi juga UMKM. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan organisasi seperti GPEI menjadi kunci untuk mewujudkan pertumbuhan ekspor yang berkelanjutan.
Dengan komitmen yang kuat dari GPEI dan dukungan dari pemerintah, diharapkan wilayah Sumatera Utara dapat menjadi motor penggerak ekspor nasional yang lebih kompetitif di pasar global. (adz)
Tim Pengabdian USU melibatkan warga dalam peta potensi UMKM di Kelurahan Sicanang, Medan Belawan.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengabdian masyarakat dengan skema Desa Binaan Universitas Sumatera Utara (USU) dilaksanakan di Kelurahan Belawan Pulau Sicanang, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan. Pada pengabdian kali ini, dosen USU melakukan pemetaan terhadap potensi produk UMKM yang ada di sana.
Secara geografis, Kelurahan Sicanang merupakan wilayah kota yang memiliki permasalahan lingkungan (banjir rob, sampah, limbah, dan sebagainya), ekonomi, dan kesehatan yang sangat erat kaitannya dengan aspek psikologi individu-individu yang tinggal di dalamnya. Sehingga pada tahun pertama pengabdian ini, dianggap perlu dilakukan analisis situasi melalui kondisi lingkungan, ekonomi, dan kesehatan, yang seringkali menjadi perhatian utama warga Sicanang.
Pada bidang ekonomi, tim yang diketuai Dr. Gustiarti Leila, M.Psi., dan anggota terdiri dari Ridhoi Meilona Purba, S.Psi., M.Si dan Sherry Hadiyani S.Psi., M.Psi yang merupakan dosen Psikologi Sosial dari Fakultas Psikologi, dan Dr. Fitriyani Nasution, M.gizi, Sp.GK (K) dari Fakultas Kedokteran, melakukan pemetaan.
Tiga produk UMKM warga Kelurahan Sicanang yang diuji gizi oleh Tim Pengabdian USU.
Metode yang digunakan oleh tim pengabdi untuk melakukan pemetaan adalah FGD, wawancara, observasi, dan uji klinis terhadap kualitas gizi produk andalan serta kondisi sumber daya manusia (SDM) pelaku UMKM yang dilakukan selama kurang lebih 5 bulan. Warga bersemangat memetakan, tidak hanya potensi yang ada, tapi juga tantangan yang dihadapi.
Meskipun masih dikerjakan oleh kelompok-kelompok kecil, namun berdasarkan hasil pemetaan diketahui bahwa warga terlihat sangat bangga dan yakin dengan produk UMKM yang ada saat ini, khususnya yang berasal dari mangrove.
Sebagai wilayah yang sepertiga bagiannya adalah hutan mangrove, tiga produk andalan bermuatan lokal dari Sicanang berbahan dasar mangrove yang kemudian diuji klinis lebih lanjut. Ketiga produk yang diuji secara klinis oleh tim adalah basreng mangrove, keripik mangrove, dan sirup mangrove.
Diharapkan, keunikan produk UMKM Sicanang dengan bahan dasar mangrove tersebut dapat menjadi produk asli dari Sicanang yang akan dikenal dan layak dipasarkan hingga ke manca negara. Hal ini kelak dapat membentuk image Sicanang menjadi lebih positif.
Berdasarkan hasil uji diketahui bahwa produk basreng mangrove mengandung komposisi yang lengkap dan merupakan snack tinggi kalori, protein, lemak, dan serat. Produk ini dapat dijadikan alternatif snack tinggi kalori, protein, dan serat; jumlah lemak yang tinggi berasal dari ikan.
Untuk produk keripik mangrove, diketahui mengandung komposisi yang lengkap dan merupakan snack tinggi kalori dan lemak, tetapi rendah protein, dan kadar lemak yang cukup tinggi berasal dari telur, mentega, dan minyak goreng. Namun untuk produk sirup mangrove mengandung komposisi gula dan protein.
Ketua PKK Sicanang menyatakan, pengabdian ini sangat membantu dan masih perlu untuk dilanjutkan. Hal ini juga disadari oleh ketua UMKM, Ibu Huzaimah, bahwa perlu adanya upaya untuk meningkatkan kandungan gizi dari produk tersebut agar lebih bervariasi dan bernilai gizi tinggi.
Pendamping UMKM, Armawati Chaniago menambahkan bahwa tanaman mangrove merupakan pasokan bahan baku utama dalam pembuatan produk UMKM, maka pemeliharaan kawasan perlu dijaga bahkan ditingkatkan agar buah yang digunakan bisa dapat terus tersedia, dan berkelanjutan.
Hasil ini ditanggapi oleh Ibu Deby Fauziah, S.Sos., M.AP, Lurah Sicanang saat itu. Deby menyatakan bahwa hasil uji klinis tersebut memberikan gambaran yang jelas mengenai kualitas produk UMKM Sicanang dan perlu adanya dukungan lebih lanjut dari berbagai pihak.
Deby juga berharap agar produk-produk ini dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga Sicanang dan membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Selama kegiatan pengabdian berlangsung, pemetaan kondisi ekonomi warga diketahui bahwa sampai saat ini belum ada sumber penghasilan yang mencukupi kebutuhan warga. UMKM belum dikembangkan sehingga menjadi potensi produk Sicanang yang menjanjikan.
Oleh karena itu, di tahun berikutnya akan dilakukan upaya penguatan kualitas produk olahan tersebut beserta penguatan psikologi sumber daya manusia. Keterlibatan pemimpin di tingkat kelurahan, warga pelaku UMKM, kelompok khusus UP2K (Upaya Peningkatan Perekonomian Keluarga) yang membina UMKM, kelompok pelaksana serta mitra potensial perlu dilibatkan secara bersama-sama untuk dapat mendukung tercapainya tujuan ini akan menjadi fokus bagi tim di tahun selanjutnya. (adz)
SIDANG: Tiga terdakwa kasus penganiayaan jukir, menjalani sidang dakwaan di PN Medan, Rabu (22/1). AGUSMAN/SUMUT POS
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Terdakwa Didi Yudi Wardana (38) H Iqbal Tarigan (35) dan Rinawati br Tarigan (40) Terancam dihukum 20 tahun penjara. Ketiga warga Jalan Setiabudi, Kelurahan Tanjungsari, Medan Selayang ini, didakwa menganiaya juru parkir hingga tewas.
“Ketiga terdakwa diancam pidana dengan Pasal 170 ayat (2) Ke-3 KUHPidana subsider Pasal 351 ayat (3) Jo Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHPidana,” tegas Jaksa penuntut umum (JPU) Pantun Simbolon, dalam sidang di ruang Cakra Utama, Rabu (22/1).
Dia menjelaskan, perkara ini bermula pada 1 Oktober 2024, didepan rumah makan ACC Jalan Setiabudi, korban Ardani Laia meminta uang parkir kepada terdakwa Iqbal Tarigan. Tak terima dimintai uang parkir, terdakwa Iqbal lantas cekcok dengan korban.
“Malam harinya sekira pukul 21.00 Wib, terdakwa Didi Yudi Wardana melihat korban berada didepan rumah makan ACC. Setelah itu keduanya bertengker dan terdakwa Didi terlibat cekcok dengan dua teman korban,” kata JPU.
Kemudian, lanjut JPU, terdakwa Didi menghubungi terdakwa Oqbal yang mengaku dipukul oleh teman korban. Tak berapa lama, terdakwa Iqbal datang dan menantang korban sambil membawa kunci roda. Selang berapa lama korban mendatangi terdakwa Iqbal lalu terjadilah keributan dan saling dorong-dorongan.
“Terdakwa Iqbal memukul wajah korban dan terdakwa Didi memukul bagian dagu korban. Setelah itu, terdakwa Rinawati Tarigan memukul korban dengan memakai ekor pari kering hingga megeluarkan darah dari hidung dan mulut korban,” uangkap JPU.
Melihat kondisi korban terluka parah, warga sekitar lantas membawa korban ke rumah sakit menggunakan becak bermotor. Akan tetapi, nyawa korban tidak tertolong lagi dan dibawa ke RS Bhayangkara Medan.
Berdasarkan hasil Visum-Et Repertum No.VER 78/X/2024/Rs Bhayangkara tanggal 02 Oktober 2024, terdapat beberapa luka serius dibagian wajah, hidung, tangan hingga dada korban.
“Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam disimpulkan penyebab kematian korban adalah perdarahan yang banyak pada rongga dada dan perut oleh karena luka tusuk pada dada yang menembus rongga dada, tulang iga, paru dan hati akibat trauma tajam pada dada,” pungkas JPU.
Usai mendengarkan dakwaan JPU, hakim ketua Firza Andriansyah melanjutkan sidang dengan mendengarkan keterangan saksi. (man/han)