26 C
Medan
Tuesday, December 30, 2025
Home Blog Page 3136

Ini Bukti 5 Kamera Galaxy Z Fold 3 Bisa Hasilkan Foto Maksimal

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Samsung Galaxy Z Fold3 5G menghadirkan pengalaman foldable terbarukan yang mampu membuka berbagai kemungkinan dan cara-cara baru bagi pengguna dalam memaksimalkan sebuah smartphone di kehidupannya sehari-hari. Hal tersebut salah satunya dapat ditemukan dalam bagaimana pengguna memanfaatkan kamera pada Galaxy Z Fold3.

Berbekal form factor dan fitur-fitur inovatif yang dihadirkan, pengguna dapat merasakan pengalaman mengambil foto yang unik dengan Galaxy Z Fold3 yang bahkan tidak dapat ditemukan di smartphone Galaxy lainnya. “Fitur kamera pada sebuah smartphone menjadi semakin penting bagi konsumen dari waktu ke waktu. Memahami hal tersebut, kami memastikan kamera pada Galaxy Z Fold3 dapat memenuhi berbagai kebutuhan pengguna dalam mengabadikan aktivitas sehari-hari hingga membuat konten. Galaxy Z Fold3 pun akan mengubah cara pengguna dalam membuat foto dengan lima buah kamera yang terletak di tiga tempat berbeda, memberikan sudut pandang baru yang unik bagi pengguna dalam menangkap tiap momen,” ujar Selvia Gofar, Head of Product Marketing IT & Mobile, Samsung Electronics Indonesia dalam siaran persnya, Senin (23/8/2021).

Dalam menunjukkan kemampuan kamera dari Galaxy Z Fold3 dalam memenuhi kebutuhan pengguna, fotografer Muhammad Fenno menjelaskan pengalamannya dalam memotret menggunakan smartphone foldable inovatif tersebut. Berikut penjelasan lengkapnya:

Lima Kamera untuk Ambil Gambar Secara Fleksibel

Galaxy Z Fold3 mengusung triple camera di bagian belakang yang terdiri dari 12MP Wide-angle Camera + 12MP Ultra Wide Camera + 12MP Telephoto Camera. Lalu, pada layar utama, Samsung menanamkan Under Display Camera pada Galaxy Z Fold3, membuatnya menjadi smartphone foldable pertama di industri yang mengusung teknologi tersebut. Sistem kamera pada perangkat tersebut menjadi lengkap dengan selfie camera 10MP yang terletak di bagian Cover Screen. Dengan begitu, Galaxy Z Fold3 memungkinkan pengguna untuk menciptakan foto-foto yang menawan bagaimanapun cara pengguna dalam memegang perangkat.

Fleksibilitas yang ditawarkan oleh Galaxy Z Fold3 salah satunya dapat dilihat dari triple camera di bagian belakang yang bisa dimanfaatkan untuk selfie dengan cara yang mudah. Pengguna cukup membuka perangkat dan mengarahkan kamera belakang ke wajah dan melihat tampilan gambar pada Cover Screen untuk hasil foto yang lebih maksimal dan proporsional, termasuk saat melakukan wefie dengan teman-teman.

“Salah satu hal yang menarik dari Samsung Galaxy Z Fold3 adalah bentuknya yang dapat dilipat menyerupai laptop, sehingga dapat berfungsi layaknya sebuah tripod. Dan dalam mode unfolded, Samsung Galaxy Z Fold3 memungkinkan saya untuk mengambil berbagai angle foto dengan memanfaatkan 5 kamera yang dimiliki oleh Samsung Galaxy Z Fold3. Mulai dari foto-foto low-angle hingga selfie menggunakan kamera belakang, Samsung Galaxy Z Fold3 mampu menawarkan angle-angle yang unik, memberikan saya kebebasan untuk berkreasi dan mengeksplorasi hasil-hasil foto saya.” Ujar Muhammad Fenno, Fotografer.

Fitur yang Kaya untuk Hasil Tangkapan yang Lebih Maksimal

Galaxy Z Fold3 tidak hanya mengandalkan jumlah kamera dalam memberikan pengalaman pengambilan foto yang unik bagi pengguna, namun juga tersedia fitur-fitur inovatif yang memudahkan pengguna untuk menghasilkan konten dengan lebih baik dan maksimal. Salah satu fitur inovatif yang dimaksud adalah Capture View yang memungkinkan pengguna untuk memotret di satu sisi layar dan melakukan review terhadap tangkapan foto di sisi layar lainnya secara instan tanpa harus membuka Gallery. Memilih foto terbaik untuk diunggah di media sosial, atau sekadar disimpan untuk koleksi pribadi, menjadi lebih mudah dengan Galaxy Z Fold3.

Lalu, ada juga fitur Dual Preview yang akan menampilkan preview dari hasil foto di layar utama dan Cover Screen secara bersamaan. Dengan begitu, saat pengguna akan memotret teman atau keluarga, orang-orang yang akan difoto juga bisa melihat tampilan mereka sendiri di Cover Screen yang dapat berguna untuk memperbaiki penampilannya jika diperlukan dan mengatur posisi dengan lebih baik sehingga hasil foto menjadi lebih sempurna. Tidak ketinggalan, Galaxy Z Fold3 juga telah dibekali dengan fitur-fitur kamera unggulan dari Galaxy S21 Ultra seperti Night Portrait, Single Take (Dynamic Video), Director’s View, dan AI face restoration yang memberikan lebih banyak pilihan bagi pengguna untuk menuangkan kreativitasnya dalam sebuah foto atau video.

“Salah satu hal yang menjadi pembeda Galaxy Z Fold3 dengan seri lainnya adalah penampang layarnya. Bagi saya, penampang layar yang besar dari Galaxy Z Fold3 memungkinkan saya untuk mengedit foto-foto hasil jepretan saya dengan lebih leluasa. Capture View juga memungkinkan saya untuk mem-preview setiap hasil jepretan sembari memotret sehingga saya tidak perlu bolak balik ke galeri untuk melihat kualitas hasil jepretan saya. Pada akhirnya kombinasi fitur, performa dan spesifikasi kamera yang dimiliki oleh Samsung Galaxy Z Fold3, sudah cukup untuk menghasilkan foto-foto yang berkualitas.” Tutup Fenno.

Dapatkan Galaxy Z Fold3 beserta pengalaman foldable terbarukan dan segala inovasinya dengan harga Rp24.999.000 (12GB/256GB) dan Rp26.999.000 (12GB/512GB). Galaxy Z Fold3 tersedia dengan pilihan warna Phantom Black, Phantom Green, dan Phantom Silver.

Lakukan pre-order di www.galaxylaunchpack.com atau Indosat Gallery dan XL Center sampai dengan 29 Agustus 2021 dan dapatkan penawaran khusus hingga Rp5.239.000 yang terdiri dari proteksi Samsung Care+ selama 1 tahun, e-voucher hingga Rp1.500.000 untuk pembelian aksesori di Samsung e-Store, dan cashback dari bank tertentu hingga Rp1.000.000. Selain itu, tersedia juga program buy-back 60% untuk pembelian smartphone foldable seri berikutnya di tahun depan dan program cicilan 0% sampai 24 bulan melalui mitra-mitra bank berikut: Mandiri, BRI, Panin Bank, Citibank, HSBC, BCA, Maybank, BNI, DBS, CIMB Niaga, OCBC, Standard Chartered, dan Bank Mega. (rel)

Sudaryono Terpilih Jadi Ketua Umum DPP APPSI 2021-2026

BERASTAGI, SUMUTPOS.CO – Sudaryono berhasil terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (DPP APPSI) dalam Musyawarah Nasional (Munas) IV di Mikie Holliday Hotel & Resort, Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), yang berakhir Minggu (22/8/21) dinihari. Dalam pemungutan suara yang dilaksanakan tertutup, Sudaryono yang merupakan calon millennial mengungguli Yudianto Tri.

Ketua Umum DPP APPSI periode 2021-2026, Sudaryono menerima oleh-oleh sepatu Bunut dari Ketua DPW APPSI Sumut HM Husni sesuai ditetapkan sebagai pemenang dalam konstelasi pemilihan ketua umum APPSI pada Munas IV di Brastagi, Karo, Sumut, Sabtu (21/8/2021).

Pria berusia 36 tahun tersebut meraih 179 suara sah, sementara Yudianto Tri 94 suara. Separuh lebih pengurus DPW dan DPD APPSI mengikuti Munas dan pemilihan suara secara virtual dalam rangka penerapan protokol kesehatan (prokes).

Kemenangan Sudaryono langsung disambut haru peserta Munas yang sebagian besar merupakan kalangan millennial. Nama Sudaryono pun menggema di ruangan Munas. Yel-yel ‘Pedagang-Pejuang, Pejuang-Pedagang’ yang menjadi jargon Sudaryono pun diteriakkan peserta.

Dalam pidato kemenangan usai perhitungan suara, Sudaryono mengatakan, ia akan berkolaborasi dengan Yudianto Tri dan seluruh pengurus serta kader untuk bersama-sama membesarkan APPSI. “Terimakasih kepada seluruh peserta Munas APPSI yang mempercayakan kepengurusan APPSI kepada kami. Kami akan tetap berkerjasama dan berkoordinasi dengan Pak Tri dalam menjalankan visi dan misi organisasi,” ujarnya.

Sejatinya, lanjut Sudaryono, Munas APPSI bukanlan pertandingan sepakbola-dimana ada pemenang dan ada yang kalah. “Ini bukan Piala Dunia, tapi ini kompetisi demokratis dan saling menghormati, Pak Tri adalah bagian dari APPSI, dan kita akan sama-sama membesarkan organisasi ini. Saya juga mohon bimbingan, arahan dan tuntunan dari pengurus APPSI dari DPP, DPW hingga DPD,” sebutnya.

“Dengan niat yang tulus dan doa kepada Allah SWT, izinkan saya menjalankan visi dan misi untuk membantu dan membesarkan pedagang pasar. Nasib kita yang mengubahnya harus kita sendiri. Allah SWT tak akan nengubah basib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya,” ucap Sudaryono mengutip ayat suci Al-Quran.

Ditanya terpisah terkait program terbesar yang akan dilaksanakannya setelah terpilih, Sudaryono mengatakan ada beberapa yang akan dilakukan segera. Di antaranya advokasi pedagang pasar, sehingga terlindungi dan memiliki posisi tawar yang tinggi bila suatu ketika terjadi problem. Dia juga akan melakukan digitalisasi sistem, sehingga memudahkan pedagang pasar dalam beraktivitas.

Sementara Yudianto Tri yang terlihat kompak dengan Sudaryono mengucapkan selamat atas terpilihnya sang rekan sekaligus rivalnya tersebut. “Selamat kepada Mas Dar (panggilan Sudaryono, Red). Inilah (Sudaryono) tokoh muda yang akan membawa APPSI dan para pedagang pasar 5 tahun ke depan. Selamat berkerja, saya mendukung. Ini sejarah. Inilah Munas paling demokratis. Dan, saya bangga bagian dari demokrasi itu,” sebutnya.

Setelah penetapan Ketua Umum DPP APPSI periode 2021-2026, dilakukan penyerahan Pataka oleh Ketua Demisioner Ferry Juliantono kepada Sudaryono.
Di akhir acara, Ketua DPW APPSI Sumut HM Husni SE MM memberikan Uis (ulos Karo) kepada Sudaryono dan Yudianto Tri, sebagai tanda kehormatan dan kebesaran. Husni juga memberikan hadiah kepada keduanya dan seluruh pengurus DPP berupa sepatu produksi Sumut yang dahulu pernah melegenda dan meminta mereka untuk memakainya.
“Ini adalah sepatu Bunut dari Asahan. Dahulu sepatu ini pernah diekspor dan membanjiri pasar dalam negeri. Sepatu ini adalah hasil produksi UKM kebanggaan Sumatera Utara,” ujar Husni.

Di tempat yang sama, Husni juga memberikan hadiah bubuk kopi asli Sumut, ‘Tooke Kopi’ yang menjadi sponsor di Munas IV APPSI. (adz)

Ini Digital Skills yang Perlu Dimiliki di Masa Pandemi

ASAHAN, SUMUTPOS.CO—Digital skill atau kecakapan digital penting dimiliki masyarakat di masa pandemi Covid-19 saat ini. Selain bermanfaat bagi masyarakat di segala lini, juga memungkinkan seseorang merasakan keuntungan finansial karenanya.

WEBINAR: Webinar Literasi Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI di Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara pada 30 Juli 2021. (IST)

“Digital skills yang perlu dimiliki di masa pandemi Covid-19, antara lain kecakapan menggunakan aplikasi pembelajaran, kecakapan menggunakan aplikasi digital marketing, kecakapan menggunakan aplikasi membuat kreatif, dan kecakapan menggunakan aplikasi bidang keuangan dan perbankan,” kata Anthony Leong, saat menjadi pemateri dalam Webinar Literasi Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI di Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara pada 30 Juli 2021.

CEO Menara Digital ini menjelaskan, keterampilan digital akan menjadi modal utama bangsa Indonesia mewujudkan cita-cita sebagai negara maju pada 2045 mendatang. Lewat kelihaian para generasi muda dalam mengelola teknologi digital diharapkan nantinya lahir inovasi dan terobosan yang mampu menguatkan ekonomi bangsa.

“Kecakapan menggunakan aplikasi pembelajaran, misalnya, dibutuhkan dalam rangka memudahkan proses pembelajaran. Digital marketing merupakan alat sebagai perantara komunikasi pemasaran yang saat ini banyak digunakan media sosial dalam memperkenalkan produk atau jasa di dunia modern. Konten yang apik dan kreatif akan lebih menarik perhatian pengguna internet dan sosial media,” paparnya dengan materi bertajuk “Pentingnya Memiliki Digital Skill di Masa Pandemi Covid-19”.

Bahkan kini, lanjut dia, setiap harinya masyarakat kerap mencari konten untuk memuaskan perasaan mereka. Menggunakan aplikasi digital untuk mendukung transaksi dalam bidang keuangan dan perbankan. “Agar memudahkan kebutuhan bagi setiap orang dari masalah keuangan,” pungkas pemateri di sesi Kecakapan Digital tersebut.

Mizwar selaku Budayawan Sumut, menguatkan pernyataan Anthony di sesi Budaya Digital dengan memilih tema “Wawasan Kebudayaan Dalam Proses Transformasi Digital”.

Disampaikannya, budaya Indonesia adalah budaya yang terkenal dengan kesantunan, berakhlak mulia, serta ramah tamah. Adat istiadat serta kearifan lokal dari masing-masing masyarakatnya yang berubah adalah cara penyajian yang lebih praktis dan efisien berkat dorongan kemajuan teknologi.

“Dampak positif kebudayaan di era digital antara lain, efektif dan efesiensi dalam penyajian, ruang lingkup yang mendunia, serta dapat diserap dengan mudah oleh masyarakat luas. Dampak negatif kebudayaan di era digital meliputi, daya kompetitif masyarakat yang masih cenderung lemah, dapat memengaruhi karakter, mental, dan emosional masyarakat, serta pengaruh negatif pada budaya asing yang menumpang pada arus kemajuan teknologi,” terangnya.

Langkah strategis dalam pelestarian budaya di era digitalisasi, sebut dia antara lain, perkuat kapasitas pemahaman dan wawasan terhadap budaya, dokumentasikan setiap hal-hal unik secara menarik untuk disajikan pada ruang publik, menyajikan konten-konten kreatif kesenian, kebudayaan, adat istiadat atau kearifan lokal lainnya, serta memaksimalkan medsos untuk mentransformasikan kebudayaan agar dapat dikonsumsi secara luas oleh masyarakat dunia digital.

Di sesi Etika Digital, Jumadi selaku Kacabdis Rantauprapat, menimpali paparan kedua narasumber sebelumnya melalui tema “Bebas Namun Terbatas: Berekspresi di Media Sosial”. Menurutnya, medsos memang merupakan sarana untuk mewujudkan kebebasan berpendapat dan kebebasan berekspresi. Namun perlu ditegaskan bahwa kebebasan berpendapat atau kebebasan berekspresi melalui media mana pun tidak pernah sebebas-bebasnya tanpa batas dan etika.

“Kebebasan berpendapat dibatasi oleh hak-hak orang lain untuk diperlakukan secara layak dan adil, hak-hak setiap orang untuk mendapati ruang publik yang beradab dan menyejukkan,” katanya.

Ruang publik, hemat dia, ada milik semua orang. Oleh karena itu, siapa pun yang berbicara di ruang publik harus memiliki kedewasaan, sikap bertanggung-jawab dan mampu berempati kepada orang lain.

“Sangat penting untuk mengingatkan kepada semua pihak, khususnya unsur-unsur politik untuk tidak menggunakan medsos maupun media massa sebagai sarana untuk menebarkan sikap permusuhan, kebencian, sikap acuh-tak-acuh yang berdimensi politik agama, etnis maupun golongan,” pungkasnya.

Sementara Dani Susetiawan, di sesi Keamanan Digital, memaparkan materi bertema “Cara Aman Berinvestasi Online”.
Direktur PT. Royal Berkah Jacatra, Vice Chairman Sobat Cyber Indonesia, dan Founder Digest Club Indonesia itu menjelaskan, investasi online adalah proses penanaman modal yang akan digunakan untuk mendanai sebuah perusahaan di mana penanaman modal tersebut bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dan dilakukan secara online, sehingga pengawasan pun bisa dilakukan secara online.

“Jenis-jenis investasi ini antara lain emas, properti, reksadana, valuta asing, dan saham. Adapun cara aman investasi online, antara lain memilih aplikasi yang terpercaya, mencari tau kinerja manajer investasi, menentukan besaran modal yang akan diinvestasikan, menghitung keuntungan dan kerugian yang akan didapatkan, melihat peluang dari fitur aplikasi online,” katanya.

Kemudian lakukan riset, melihat perkembangan harga saham, buat rencana, ketahui pilihan anda, dan jangan melakukan transaksi di luar aplikasi online.

“Waktu yang tepat untuk berinvestasi ialah semakin dini untuk melakukan investasi, peluang untuk mendapatkan keuntungannya pun akan semakin besar dan untuk waktu yang lebih akurat, bisa dengan cara menggunakan aplikasi, dan melihat fitur perkembangan Investasi,” tutupnya.

Webinar diakhiri Felicia, seorang Modeling dan Influencer berfollowers 36 ribu, yang menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat masing-masing narasumber.

Sebagai keynote speaker, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi sebelumnya memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing-masing oleh putra putri daerah melalui digital platform.

Diketahui, program ini bertujuan mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan literasi digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 kota/kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI/Polri, orang tua, pelajar, penggiat usaha, pendakwah dan sebagainya.

Empat kerangka digital yang diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture di mana masing-masing kerangka mempunyai beragam tema. (rel/dek)

Manfaatkan Medsos Sebagai Media Bisnis Kreatif Saat Pandemi

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO—Masyarakat diajak manfaatkan media sosial (medsos) menjadi sarana berkomunikasi untuk pengenalan budaya dan wawasan yang efektif memangkas jarak dan waktu, dengan prinsip menjaga norma dan etika digital.

WEBINAR: Webinar Literasi Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI di Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara pada 30 Juli 2021. (ist)

“Manfaatkan juga medsos sebagai media bisnis kreatif di tengah pandemi Covid-19 ini. Manfaatkan medsos menjadi sarana dan media dalam berdakwah, belajar, dan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang positif, serta sebagai sarana untuk berkolaborasi menghasilkan karya positif,” kata Welmar Olfan Basten Barat, saat menjadi pemateri dalam Webinar Literasi Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI di Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara pada 30 Juli 2021.

Ketua Program Studi Manajemen Pengelolaan Sumberdaya Perairan pada UKN HBPNP ini, berbicara di sesi Etika Digital dengan mengangkat tema “Bebas Namun Terbatas: Berekspresi di Media Sosial”.

Pernyataan Welmar ini dipertegas Muhammad Ridwan Arif, Praktisi Digital Parenting dan RTIK Indonesia, pada sesi Kecakapan Digital bertajuk “Digital Skill and Online Learning”. Dijelaskannya digital skill merupakan kemampuan individu dalam memahami, mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak teknologi informasi dan komunikasi.

“Aplikasi pembelajaran daring meliputi zoom, google meet, Whatsapp, dan microsoft teams,” sebutnya.

Ia berikan tips pembelajaran online antara lain, siapkan ruangan khusus, buatlah kesepakatan bersama dan konsisten, buat perencanaan belajar, pilih media dan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan, siapkan media pendukung dan alternatif media lainnya, bekali diri dengan wawasan cakap, etis, aman dan budaya bermedia digital, serta luangkan waktu untuk beraktivitas fisik dan berinteraksi sosial.

I Gede Putu Krisna Juliharta, Wakil Kerja III STMIK Primakara dan Ketua RTIK Bali, di sesi Keamanan Digital, menimpali cara menjaga keamanan di berbagai aplikasi di medsos, antara lain gunakan password atau sandi yang kuat, gunakan secara berbeda di setiap akun platform digital yang dimiliki, dan perbarui secara berkala.

“Pahami dan pastikan pengaturan privasi di setiap akun platform digital yang dimiliki sesuai dengan tingkat keamanan yang dibutuhkan. Hati-hati mengunggah data pribadi di platform digital karena keamanan data pribadi tidak selalu terjamin. Serta hindari untuk membagikan data pribadi kita, seperti tempat tinggal lahir, nama ibu kandung, dan password berbagai akun platform digital,” katanya melalui materi bertajuk “Yuk Pahami Fitur Keamanan di Berbagai Aplikasi Media Sosial”.

Sementara di sesi Budaya Digital, Basar Lolo Siahaan, seorang akademisi memberikan materi bertajuk “Literasi Bagi Tenaga Pendidik di Era Digital”.

Ia membahas peran litersi digital dalam dunia pendidikan antara lain, mengedukasi warga sekolah, terutama siswa dalam memanfaatkan perangkat digital dan alat-alat komunikasi. Menemukan, mengevaluasi, menggunakan, mengelola, dan membuat informasi secara bijak dan kreatif.

“Dapat menggunakan media digital secara bijak, kreatif, dan bertanggungjawab, mengetahui aspek-aspek dan konsekuensi yang berlaku. Serta mempermudah dan meningkatkan literasi yang lebih interaktif antara peserta didik dan anak didik,” katanya.

Disebutnya, faktor yang memengaruhi perkembangan literasi digital mencakup usia, gender, tingkat pendidikan, domisili, pengaruh hoax, dan penggunaan internet yang intensif. Tantangan dunia digital antara lain perubahan karakter pada peserta didik, pola tingkah laku dan perilaku sosial, serta eksistensi budaya.

“Serta membawa manusia ke masa depan yang lebih baik. Kemajuan teknologi tidak akan menghilangkan peran guru, peran guru sangat dibutuhkan untuk suatu pembelajaran yang berhasil guna bagi anak didik,” pungkasnya.

Webinar diakhiri Fiorencia Grecella, seorang Beauty Influencer yang menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat masing-masing narasumber.

Sebagai keynote speaker, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi sebelumnya memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing-masing oleh putra putri daerah melalui digital platform.

Diketahui, program ini bertujuan mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan literasi digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 kota/kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI/Polri, orangtua, pelajar, penggiat usaha, pendakwah dan sebagainya.

Empat kerangka digital yang diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture di mana masing-masing kerangka mempunyai beragam tema. (rel/dek)

BKM Agung Medan Kembali Salurkan Bansos ke Anak Yatim dan Piatu

MEDAN, SUMUTPOS.CO—Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Agung Medan kembali menyalurkan bantuan sosial kepada 200-an anak yatim dan piatu usai Salat Ashar di masjid ikonik tersebut, Jalan Pangeran Diponegoro Medan, Sabtu (21/8/2021).

BANSOS: Pengurus Badan Kesejahteraan Masjid Agung Medan kembali menyalurkan bantuan sosial dan santunan kepada 200-an anak yatim dan piatu, usai Salat Ashar di masjid ikonik tersebut, Jalan Pangeran Diponegoro Medan, Sabtu (21/8/2021). (IST)

Dalam kegiatan itu, sekaligus dilakukan munajat bersama agar virus Corona segera diangkat Allah SWT dari bumi pertiwi, terkhusus di Provinsi Sumatera Utara.

Adapun secara simbolis, bansos diserahkan Ketua Umum BKM Agung Medan, Impun Siregar didampingi para fungsionaris dan pengurus BKM lainnya secara tertib dengan protokol kesehatan yang ketat.

Ketua Bidang Kemakmuran BKM Agung Medan, H Yuslin Siregar menambah bantuan berupa santunan uang, nasi kotak, makanan ringan dan es krim kepada anak yatim, sekaligus rasa syukur kehadirat Allah SWT karena diberi kesembuhan dari Covid-19 bersama Imam Besar Masjid Agung, Ustadz Al Hafiz Irham Taufik, dan seorang pegawai Masjid Hidayat.

Secara bergantian pengurus BKM menyerahkan santunan di antaranya H Indra Utama, H Donald Sidabalok, H Abdullah Matondang, H Sofian Yahya, H Mahmuzar Dharma Nasution (Totok), H Muazad Zein, H Zulrizal, Handoyo, dan Zulkifli Harahap.

Menurut Impun Siregar, bansos ini sebagai bentuk kepedulian BKM Agung Medan terhadap umat yang terdampak pandemi Covid-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level IV di Kota Medan.

Adapun kegiatan serupa, sebelumnya dilakukan BKM Agung Medan pada Kamis (19/8/2021) sore. Yakni terhadap para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pedagang keliling dan warga kurang mampu di sekitaran masjid itu. Turut hadir Sekretaris Umum BKM Agung Medan, H Hendra DS yang juga Anggota DPRD Medan.

Bansos tersebut berupa beras 10 kg, minyak goreng 1 kg dan telur 30 butir dengan total paket berjumlah 1.000 paket, yang dilakukan dalam tiga gelombang.

Bantuan ini, kata Impun, bersumber dari para pengurus BKM Agung Medan. Mengingat bahwa masyarakat Kota Medan saat ini dalam kehidupan yang sulit, dampak terpaan pandemi Covid-19 dan kebijakan PPKM yang terus diperpanjang oleh pemerintah.

“Kami menyadari bantuan ini mungkin tidak seberapa buat bapak dan ibu namun setidaknya inilah bentuk solidaritas kita sebagai umat beragama dan rasa kemanusiaan yang sama-sama dalam keadaan kesulitan hidup karena wabah Covid-19,” tuturnya.

Pihaknya meminta masyarakat Kota Medan untuk mentaati aturan pemerintah dalam hal protokol kesehatan, guna memutus rantai penularan virus Corona.

“Sebagai umat beragama, kita mesti berikhtiar menjaga diri kita supaya terhindar dari virus Covid-19 yang masih mewabah di tengah-tengah kita sampai sekarang. Caranya tentu disiplin penerapan prokes dalam aktivitas kita sehari-hari. Kita juga harus senantiasa berdoa kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, supaya segera diangkat virus ini dan kita bisa kembali hidup normal,” pungkasnya. (rel/prn)

Soal Kader Perusak dan Terlibat KLB, Yudha Yohansyah Minta Pembuktian Plt Ketua Demokrat Sumut

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Sekretaris Partai Demokrat Sumut Yudha Yohansyah meminta dengan tegas pembuktian terkait komentar Plt Ketua Demokrat Sumut seputar sejumlah kader yang menjadi perusak Partai Demokrat dan terlibat KLB Sibolangit.

Ilustrasi

Dirinya menjelaskan jika banyaknya kader partai berpotensial yang tidak dilibatkan dalam berbagai event penting partai.

“Ini dapat melemahkan partai, baik di masa sekarang maupun mendatang, Herri Zulkarnain jelas telah gagal dalam membangun soliditas di antara pengurus dan kader sampai ke tingkat DPC,” katanya, Minggu (22/8).

Yudha bahkan malah menilai Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut sengaja membonsai Partai Demokrat di Sumut. Padahal tantangan partai ke depan sangatlah besar dan berat.

“Intinya saya dan kawan-kawan lainnya ingin Demokrat Sumut ini lebih solid ke depannya,” tegasnya.

Dikatakan Yudha, jika sebelumnya Plt Ketua DPD Partai Demokrat Herri Zulkarnain memberikan statment jika sejumlah kader yang tidak suka pada dirinya adalah perusak Partai Demokrat, dan terlibat KLB Moeldoko di Deliserdang.

“Ya, dia menyebut ada orang-orang yang merusak partai yang sekarang dalam monitor oleh DPP. Tentunya itu harus dibuktikan,” kata Yudha. (rel/dek)

Hadirkan Program TYES Chapter 2, Telkomsel Siap Cetak Para Digipreneur Muda di Sumatera

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Telkomsel Kembali hadirkan program TYES Chapter 2 yang khusus digelar untuk para pelajar dan mahasiswa di Sumatera. Dalam pembukaan program Telkomsel Youth Entrepreneur Squad Chapter 2 ini, Telkomsel menggelar inspiring webinar dengan menghadirkan Merry Riana yang merupakan sosok entrepreneur, investor dan content creator di Indonesia. Secara khusus Telkomsel ingin membekali para pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam program TYES tersebut dengan berbagai skill yang mendukung kesuksesan wirausaha di era digital seperti saat ini.

Telkomsel area Sumatera resmi membuka program TYes Chapter 2 (21/8). Sebagai pembuka gelaran TYES Chapter 2 di wilayah Sumatera, Telkomsel menggandeng sosok Merry Riana yang hadir memberikan motivasi dan edukasi melalui tema I’m Possible to be Young Digipreneur. Melalui program TYES, Telkomsel berkomitmen untuk selalu hadir dalam membuka semua peluang untuk membantu kemajuan pendidikan dan ekonomi digital di wilayah Sumatera.

Executive Vice President West Area Sales Telkomsel Gilang Prasetya mengatakan “Melalui program TYES, Telkomsel berkomitmen untuk selalu hadir dalam membuka semua peluang untuk membantu kemajuan pendidikan dan ekonomi digital di wilayah Sumatera. Di era digital seperti saat ini, para pelajar dan mahasiswa dituntut untuk agile dan inovatif dalam melihat semua peluang usaha. Kita ingin mengajak mereka untuk bersama-sama membuka peluang dan menjadi seorang Digipreneur dalam menciptakan usaha dan memulai bisnisnya sendiri.”

Dalam Program TYES ini, nantinya para pelajar akan dibekali dengan berbagai skill wirausaha melalui serangkaian training dan kelas yang diisi oleh para pembicaraa inspiratif. Dalam menambah keseruan dan tingkat kompetitif para peserta, Telkomsel juga memberikan beragam online challenge untuk mengasah kemampuan entrepreneur mereka. Sebagai pembuka gelaran TYES Chapter 2 di wilayah Sumatera, Telkomsel menggandeng sosok Merry Riana yang hadir memberikan motivasi dan edukasi melalui tema I’m Possible to be Young Digipreneur.

Selain itu, Telkomsel juga akan memberikan hadiah puluhan juta rupiah kepada para pelajar dan mahasiswa yang berhasil memperoleh peringkat tertinggi di program TYES Season 2 ini. Saat ini, TYES telah menjadi bagian dari program CSR edukasi Telkomsel yang dilaksanakan di wilayah operasional Sumatera.

“Melalui program TYES, kami ingin mencetak para entrepreneur muda yang kreatif dan berbakat. Penggunaan platform digital seperti aplikasi dan media sosial merupakan hal yang tak lagi asing di kalangan anak muda, oleh karena itu Telkomsel ingin memberikan pelatihan dalam memanfaatkan berbagai platform tersebut menjadi sesuatu yang menghasilkan dan memiliki nilai tambah. Melalui kegiatan ini Telkomsel turut membuka peluang untuk tumbuh bagi para mahasiswa dan pelajar agar terus mengembangkan kemampuan diri di bidang entrepreneur dan menjadi bagian dari masyarakat ekonomi digital yang aktif dan kreatif.” Ungkap Gilang

Soal Pemberian Remisi Koruptor, Pengamat: Sah-sah Saja karena Kemenkumham Berbasis UU

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pengamat Komunikasi Politik Emrus Sihombing menegaskan, sah-sah saja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) mengeluarkan remisi terhadap para koruptor. Sebab, pendekatan secara normatif, remisi bagi narapidana tersebut pasti telah dikaji dengan berbagai hal dan regulasi yang ada.

“Remisi bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang dikeluarkan Kemenkumham berbasis pada undang-undang (UU). Ini kan sudah diatur dalam peraturan, jadi sah-sah saja,” ujar Emrus Sihombing kepada wartawan, Sabtu (21/8/2021).

Kendati demikian, menurut dia, apabila remisi khususnya bagi narapidana tindak pidana korupsi (Tipikor) dikaji dari perspektif kritis, maka para narapidana Tipikor tidak layak menerima remisi. Sebab perilaku koruptif tersebut merupakan penyakit sosial.

“Ini kenapa? Agar ada efek jera. Agar masyarakat lain agar tidak melakukan atau berpikir berkali-kali untuk melakukan Tipikor. Di semua lini sudah banyak perilaku koruptif. Ini penyakit sosial (Patologi sosial) jadi harus diberikan sanksi keras,” ujar Dosen Universitas Pelita Harapan (UPH) ini.

Ia melihat, Kemenkumham melakukan pendekatan normatif atau obyektif berdasarkan UU pada remisi yang diberikan kepada paKara koruptor. Sebab, pemberian remisi bagi WBP tidak bisa merujuk pada dua pendekatan sekaligus. Karena pendekatan normatif dan pendekatan kritis saling berseberangan. “Pendekatan kritis di sini juga harus merujuk pada landasan hukum yang ada. Bila tidak, Menteri Hukum dan HAM bisa saja memberikan remisi bagi terpidana korupsi atau pidana lainnya,” katanya.

Hal senada juga diungkapkan Pengamat Hukum Masthuro. Ia  mengatakan remisi bagi narapidana teroris dan koruptor diberikan dengan mempertimbangkan rasa keadilan di mata hukum. Sebab, menurut dia, dalam undang-undang dasar (UUD) 1945 disebutkan semua warga negara memiliki kedudukan sama di mata hukum.

“Pemerintah tentu memiliki pertimbangan lain (tidak membedakan hak warga negara), seperti asas keadilan di mata hukum untuk mengeluarkan remisi bagi narapidana koruptor dan terorisme,” ujar Masthuro.

Ia menyebut, remisi diberikan kepada narapidana dengan pertimbangan yang matang dan sesuai dengan ketentuan UU seperti memiliki perilaku yang baik dan menyesali perbuatannya.
Remisi, menurut dia, diberikan pemerintah saat momentum tertentu seperti HUT kemerdekaan RI, Hari Raya keagamaan dan lainnya. “Setiap penerapan kebijakan (remisi bagi korupsi dan terorisme) menuai pro-kontra itu wajar saja. Pasti ada like and dislike,” katanya.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjenpas Kemenkumham Rika Aprianti mengatakan hak remisi dari warga binaan pemasyarakatan itu sama. ”Semua berhak mendapatkan remisi apabila telah memenuhi persyaratan. Yang tidak memenuhi pesyaratan, maka warga binaan tersebut tidak diberikan remisi,“ ujarnya.

Rika mengatakan berdasarkan Pasal 34 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2006, dinyatakan narapidana yang dipidana karena melakukan tindak pidana terorisme, narkotika dan psikotropika, korupsi, kejahatan terhadap keamanan negara dan kejahatan hak asasi manusia yang berat, kejahatan transnasional akan diberikan remisi apabila memenuhi persyaratan yakni berkelakuan baik dan telah menjalani satu per tiga masa pidana.  “Pasal 14 ayat 1 huruf (i) Undang-Undang Nomor 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan menyatakan narapidana berhak mendapatkan remisi,” kata Rika. (adz)

Era Digital dan New Normal Momentum Kebangkitan Ekonomi Rakyat

BERASTAGI, SUMUTPOS.CO– Era digital dan new normal mengharuskan pedagang atau pelaku usaha yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) untuk betransformasi melakukan penguatan sistem dan organisasi. Hal ini disampaikan Ketua Umum DPP APPSI Ferry Juliantono didampingi Sekjen M Mujiburrohman dalam Laporan Pertanggungjawaban pada Musyawarah Nasional (Munas) IV di Mikie Holliday Hotel And Resort, Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Sabtu (21/8/21).

“Jadi di era digital dan new normal ini, pedagang wajib mulai menggunakan sistem digitalisasi di semua lini, mulai alat pembayaran, penawaran produk, simpan pinjam dan logistik,” kata Ferry Juliantono.

Ferry yang merupakan ketua demisioner menyatakan, transformasi digitalisasi ini merupakan tugas besar sekaligus sebuah keniscayaan. “Sejak new normal pandemi Covid-19, ada hikmah besar bagi pedagang pasar. Lihat saja, mal tutup, hypermarket seperti Giant banyak yang gulung tikar, retail besar terkena pembatasan. Jadi masyarakat atau konsumen kembali ke pasar, jadi posisi pasar sangat strategis, dan harus dimanfaatkan pedagang dengan baik,” ujarnya.

Dia kemudian mencontohkan potensi yang harus digarap maksimal oleh para pedagang dari era digitalisasi pasar tersebut. “Dengan adanya belanja online, e-Commerce, membuat pabrikan juga tak mau ketinggalan, mereka mencari gudang-gudang yang dekat dengan masyarakat, sehingga bisa lebih dekat dengan konsumen. Hal ini dimanfaatkan APPSI dengan menjalin kerjasama dengan Induk Koperasi Unit Desa (Inkud) yang memiliki banyak gudang hampir ke seluruh pelosok desa,” sebutnya.

Keberadaan gudang-gudang Inkud nantinya mendekatkan pabrikan dengan pedagang pasar. Jadi pedagang pasar bisa menjual barang dengan harga lebih murah dibanding retail modern, karena harga di pabrikan juga bisa dipangkas dengan sederhananya sistem distribusi. “Masyarakat bisa dapat produk dengan harga murah dengan e-Commerce, gudang-gudang Inkud bisa hidup kembali. Jadi ekonomi kerakyatan pun bisa bangkit,” ujarnya.

Menurutnya, saat ini ada sekitar 4.000 gudang Inkud di seluruh Indonesia yang mangkrak. Dari jumlah itu, baru sekira 80 unit yang direnovasi dan 20 unit yang beroperasi di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah (Jateng). “Bila gudang-gudang ini juga dimanfaatkan APPSI, maka akan terjadi penguatan ekonomi rakyat,” sebutnya.

Sebelumnya dalam laporan pertanggungjawaban bertajuk ‘Konsolidasi Organisasi Dalam Rangka Menyiapkan Pedagang Pasar yang Tangguh Menghadapi Era Digital dan New Normal’, Ferry mengungkapkan sejumlah keberhasilan di masa kepemimpinannya yang hanya 2 tahun, melanjutkan kepemimpinan Ketua Umum sebelumnya, Sandiaga S Uno.

Di antaranya, keberadaan APPSI telah diakui dan dilirik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan digadang-gadang sebagai agen kebangkitan ekonomi rakyat. “Pak Jokowi pun menantang APPSI agar bisa berkerjasama dengan kementerian terkait agar permodalan para pedagang pasar bisa dibantu, bahkan pelaksanaannya difasilitasi dengan berbagai kemudahan,” tandasnya. (adz)

Kembangkan UMKM Digital Lewat “Teman Kreasi Indonesia”, Smartfren Sukses Raih Anugerah Inovasi Indonesia 2021

Deputy CEO Smartfren, Djoko Tata Ibrahim

JAKARTA, SUMUTPOS.CO- Gerakan sosial “Teman Kreasi Indonesia” yang diprakarsai oleh Smartfren telah dinobatkan sebagai salah satu inovasi terbaik dan meraih Penghargaan Kategori Khusus: Sustainable Innovative SME Development dari IDX Channel Anugerah Inovasi Indonesia 2021.

Ini adalah kedua kalinya Smartfren mendapatkan penghargaan atas inovasi dalam pelaksanaan program corporate social responsibility, setelah pada 2020 lalu berhasil meraih penghargaan utama atas pengembangan Smartfren Community.

Kedua penghargaan ini mengukuhkan posisi Smartfren sebagai operator telekomunikasi terbaik dalam memberikan dampak sosial berkelanjutan di masyarakat.

Djoko Tata Ibrahim, Deputy CEO Smartfren mengatakan, Smartfren mengucapkan terima kasih atas penghargaan Penghargaan dalam Kategori Khusus: Sustainable Innovative SME Development yang diberikan untuk inovasi Teman Kreasi Indonesia.

“Penghargaan yang kami terima selama dua tahun berturut-turut menjadi pemacu semangat bagi kami untuk terus menjadi teman Buka Peluang dalam menumbuhkan ekonomi kreatif di Indonesia,” ujarnya.

Teman Kreasi Indonesia adalah wadah yang didirikan Smartfren untuk mengembangkan kokreasi dan kewirausahaan sosial bagi generasi muda serta membuka peluang tumbuhnya sektor ekonomi UMKM kreatif dan digital. Saat ini telah ada 32 Teman Kreasi Indonesia yang tersebar di 30 kota.

Masing-masing Teman Kreasi Indonesia dikelola oleh ketua yang memiliki usaha sendiri, sekaligus menjalankan misi untuk menjadi wadah pembinaan bagi UMKM lain di sekitar kotanya.

Hingga saat ini, Smartfren melalui Teman Kreasi Indonesia, telah melaksanakan beberapa kegiatan yang membantu keberlangsungan lebih dari 500 UMKM di berbagai kota di Indonesia, sekaligus membuka peluang digitalisasi bagi mereka.

Contohnya adalah kegiatan Teman Kreasi Cilacap, yakni Jajan Mamake yang turut mendukung penjualan hasil produksi UMKM di sekitarnya dengan mengadakan bazaar online. Produk UMKM hasil produksi lokal Cilacap tersebut antara lain berupa makanan tradisional seperti sale pisang, keripik batang (debog) pisang, tahu krispi, atau onde-onde.

Sebelum adanya inisiatif ini, kebanyakan UMKM tersebut menjual produk – produknya hanya dengan menitipkannya ke toko atau kios terdekat. Ada juga Teman Kreasi Kabupaten Tangerang, yakni Kopi dan Topi Bambu; serta Teman Kreasi Mojokerto, yakni Eco Printing, yang memberikan bimbingan sekaligus peningkatan kapasitas pada UMKM di sekitar wilayahnya.

Dengan adanya inisiatif Teman Kreasi Indonesia yang memberikan bazaar online dan kegiatan pembinaan dari Smartfren, UMKM tersebut dapat menjual produk – produknya secara online dan dapat lebih kreatif dalam memasarkan produknya, baik berupa makanan dan minuman atau bentuk lainnya.

Teman Kreasi Pekalongan, yakni Pasar Sayoor Online dan Teman Kreasi Kota Tangerang, yakni Kopi Nineteen, telah menjalankan gerakan sosial untuk membantu UMKM di sekitarnya. Kedua Teman Kreasi tersebut menyisihkan hasil penjualan dari usahanya demi memberikan bantuan berupa sembilan bahan pokok (sembako) untuk warga yang terdampak pandemi.

Upaya untuk memajukan dan membantu masyarakat diwujudkan Smartfren dengan memanfaatkan teknologi, inovasi produk dan layanan, serta inisiatif yang membawa perubahan dan kebaikan nyata bagi masyarakat. Semangat perusahaan untuk terus melakukan inovasi adalah berkat dukungan dari pemerintah, pelanggan, mitra dan masyarakat. Segala hal yang dilakukan Smartfren akan selalu kembali ke masyarakat.

Upaya tersebut dilakukan melalui berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) yang terdiri dari beberapa pilar penting yaitu pendidikan, UMKM dan masyarakat digital. Smartfren sebelumnya telah berhasil meraih Penghargaan Utama Kategori Sustainability dalam ajang IDX Channel Anugerah Inovasi Indonesia 2020.

Adapun, IDX Channel Anugerah Inovasi Indonesia merupakan ajang penghargaan bergengsi yang digelar untuk memberikan apresiasi pada inovasi yang dilakukan oleh berbagai pihak atau perusahaan. Sejumlah aspek yang dinilai dalam seleksi penghargaan ini adalah inovasi, penyelesaian masalah, kinerja, penciptaan nilai tambah di masyarakat, serta dampak yang diberikan pada perusahaan. (rel/ram)