25 C
Medan
Monday, December 29, 2025
Home Blog Page 3150

Jelang HUT ke-76 Kemerdekaan RI, Gubsu Minta tak Ada Perlombaan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Peringatan Hari Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2021, tinggal hitungan hari. Sama seperti tahun lalu, peringatan Hari Kemerdekaan nanti akan berlangsung di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, termasuk Sumut.

Gubernur Sumut (Gubsu), Edy Rahmayadi pun mengingatkan kepada seluruh masyarakat Sumut, agar tidak membuat kegiatan yang dapat menimbulkan kerumuman. “Tetap peringati Hari Kemerdekaan. Mau selamatan atau apa, tapi di rumah kita masih-masing, karena merdeka kita,” katanya menjawab wartawan di Rumah Dinas Gubsu, Jalan Sudirman Medan, Kamis (12/8).

Edy meminta seluruh elemen masyarakat pada perayaan Hari Kemerdekaan tahun ini, untuk tetap memasang bendera merah putih di rumah masing-masing. “Yang paling penting pasang bendera di setiap rumah, merah putih. Itu sudah sejak tanggal 1 Agustus lalu,” ucapnya.

Sementara, terkait kegiatan perlombaan yang umumnya dilakukan masyarakat pada setiap tanggal 17 Agustus, dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan RI, Edy mengimbau kegiatan itu tak dilaksanakan demi mencegah penularan Covid-19. “Perlombaan kita imbau tidak ada. Bukan karena 17 Agustus. Tapi saat ini karena Covid, tak boleh. Yang dipersoalkan bukan perayaannya, yang tak boleh kerumunannya,” jelasnya.

Sementara untuk kegiatan upacara bendera di Hari Kemerdekaan, Edy memastikan tetap dilaksanakan Pemprov Sumut. Hanya saja, katanya, kegiatan tersebut akan tetap memerhatikan protokol kesehatan yang ketat, dan maksimal diikuti sebanyak 30 orang. “Upacara ada. Terbatas. Tapi itu khusus hanya 30 orang pasukan saja,” ujarnya.

Nantinya, kegiatan upacara bendera yang digelar di Pemprov Sumut akan dipimpin oleh Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah menjadi Inspektur Upacara. “Hanya terpusat. Dipimpin wagub nanti,” katanya.

Adapun terkait kegiatan upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI akan dilakukan secara virtual. Edy bersama Forkopimda Sumut akan menyaksikan pengibaran bendera merah putih yang dilaksanakan dari Istana Merdeka. “17 Agustus Hari Kemerdekaan, virtual,” pungkasnya.

Sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian telah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada seluruh kepala daerah. Tito meminta perayaan HUT ke-76 Kemerdekaan RI dilaksanakan secara sederhana. Surat edaran itu bernomor 0031/4297/SJ03.1/4214/SJ tentang Pedoman Teknis Peringatan Hari Ulang Tahun ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2021. Surat edaran itu ditembuskan ke Presiden, Wakil Presiden, Menko Polhukam, hingga para ketua DPRD.

Ada lima poin yang disampaikan Mendagri dalam surat itu. Pertama, perayaan HUT Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2021 agar dilaksanakan secara sederhana tanpa mengurangi kekhidmatan atas peringatan hari bersejarah bagi Negara Republik Indonesia.

Kedua, untuk kegiatan seremonial dilaksanakan maksimal 30 (tiga puluh) orang dengan protokol kesehatan yang ketat. Ketiga, pelaksanaan kegiatan seremonial mengutamakan penggunaan teknologi informatika atau melalui media virtual.

Keempat, tidak mengadakan perlombaan yang berpotensi terjadinya kerumunan yang dapat menimbulkan penularan Covid-19. Dan terakhir, pelaksanaan perlombaan dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi informatika atau melalui media virtual. (prn/dtc)

Vaksinasi Nakes Dosis Ketiga Masih Rendah, Banyak Daerah tak Punya Tempat Penyimpanan Vaksin Moderna

VAKSIN: Petugas menyuntikkan vaksin dosis ketiga dengan vaksin Moderna kepada tenaga kesehatan di RSUP Haji Adam Malik, Medan, Kamis (5/8) lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Capaian vaksinasi tenaga kesehatan (Nakes) dosis ketiga atau vaksinasi booster Covid-19 di Sumut masih rendah. Hal ini lantaran terkendala tempat penyimpanan vaksin jenis Moderna. Sebabnya, banyak kabupaten/kota belum menyiapkannya.

VAKSIN: Petugas menyuntikkan vaksin dosis ketiga dengan vaksin Moderna kepada tenaga kesehatan di RSUP Haji Adam Malik, Medan, Kamis (5/8) lalu.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah mengakui, vaksinasi booster Covid-19 bagi nakes mengalami kendala. Menurut dia, permasalahannya adalah karena tempat penyimpanannya. “Tempat penyimpanan vaksin jenis Moderna harus menggunakan cool room dengan suhu minus 30 derajat celcius. Banyak kabupaten/kota yang terpaksa harus menyiapkan cool room tersebut baru mengambil vaksinnya,” ujar Aris saat diwawancarai di Medan baru-baru ini.

Aris menyebutkan, sejauh ini ada 5 atau 6 kabupaten/kota yang memiliki cool room untuk menyimpan vaksin Moderna. Selain itu, juga fasilitas kesehatan vertikal milik Kementerian Kesehatan salah satunya RSUPH Adam Malik. “Capaian vaksinasi dosis ketiga ini masih rendah, jumlah nakes yang telah divaksin baru mencapai sekitar ratusan orang,” sebutnya.

Lebih lanjut Aris mengatakan, kebutuhan vaksin Moderna untuk nakes di Sumut masih belum mencukupi. Stoknya, masih kurang dibanding dengan jumlah nakes yang ada. “Vaksin (Moderna) yang baru kita terima sekira 70 ribu dosis, sementara jumlah nakes kita (Sumut) sekitar 79 ribu orang,” tukasnya.

Diketahui, sebanyak 70 ribu dosis vaksin Moderna telah diterima Pemerintah Provinsi Sumatera Utara pada Kamis (29/7) lalu. Vaksin Moderna tersebut ditujukan kepada nakes sebagai penyuntikan dosis ketiga.

Pemberian vaksin dosis ketiga kepada nakes ini dianggap lebih efektif untuk meningkatkan antibodi. Namun, bagi kabupaten/kota apabila fasilitas penyimpanannya belum tersedia dengan baik, maka vaksin moderna tersebut belum dapat didistribusikan. (ris)

Alfa Scorpii Gelar Pameran di Maju Bersama Katamso

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Alfa Scorpii Medan menggelar pameran di Swalayan Maju Bersama, Jalan Brigjen Katamso, Medan. Pameran tersebut akan berlangsung hingga 31 Agustus 2021 mendatang.

PAMERAN: PT Alfa Scorpii sedang menggelar pameran di swalayan Maju Bersama, Jalan Brigjen Katamso, Medan. (ist).

Jordan selaku Tim Promosi PT Alfa Scorpii Yamaha Medan dalam pers rilisnya, Jumat (13/08/2021) mengatakan, pameran digelar dari sejak tanggal 10 Agustus lalu dan masih akan berlangsung hingga 31 Agustus 2021 mendatang. “Dalam nuansa menuju Hari Kemerdekaan, PT Alfa Scorpii memberikan promo bertajuk Promo Puas Kredit Murah atau disingkat PPKM,” ujar Jordan.

Acara tersebut tentunya dengan melaksanakan protokol kesehatan penyebaran Covid-19 yang telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu diwajibkan bagi marketing untuk memakai masker pada saat beraktivitas selama acara berlangsung.

“Dapatkan juga promo menarik selama acara tersebut, yaitu voucher potongan harga Rp 200 ribu untuk pembeli yang sudah divaksin, baik secara cash maupun kredit,” ujar Jordan.

Untuk memudahkan konsumen, di tengah PPKM Darurat ini Alfa Scorpii juga melayani pembelian sepeda motor via online. Caranya sangat mudah, konsumen cukup mengakses website alfascorpii.co.id. Di situ nanti konsumen akan mendapat penjelasan informasi produk-produk andalan Yamaha dan bagaimana caranya pembelian secara online.

Promo spesial ini juga akan diberikan kepada calon konsumen yang melakukan pembelian sepeda motor Yamaha FreeGo series rakitan 2020. Promo yang ditawarkan dari PT Alfa Scorpii adalah setiap pembelian sepeda motor Yamaha FreeGo, dapat diskon hingga Rp 2,5 juta. Promo ini berlaku untuk periode bulan Agustus 2021, dan untuk pembelian secara kredit dengan tenor 12 bulan, 30 bulan, dan 36 bulan.

Selain itu, konsumen juga akan mendapat bonus tambahan berupa potongan cicilan Rp 30.000 per bulan. “Yamaha Freego ini merupakan sepeda motor yamaha yang sudah dilengkapi dengan berbagai fitur yang cukup lengkap. Selain itu Yamaha Freego ini juga cukup mewah dan lengkap fiturnya, sehingga sesuai dengan tag line anti ribet yang disematkan untuk sepeda mtor ini,” tutur Jordan.

Yamaha Freego merupakan salah satu matic terbaru dari Yamaha. Skutik berkapasitas mesin 125cc bluecore ini menjawab kebutuhan konsumen saat ini yang menginginkan skutik irit, keren namun tetap nyaman untuk harian.

Ukuran bagasi 25 liter, bahkan lebih besar dari NMAX, membuat berkendara lebih praktis karena barang bawaan dapat disimpan ke dalam bagasi. Para pengendara dapat menyimpan barang-barang bawaan seperti helm full face, tas, jaket, sepatu hingga bola basket ke dalam bagasi FreeGo.

Pengisian bahan bakar di FreeGo sangat praktis karena lubang tangki pengisian yang berada di posisi depan sehingga pengendara tidak perlu membuka jok. Tangki bensinnya berkapasitas 4.2 liter dengan posisi ada di dek kaki. Tangki dilindungi plat baja dan memiliki jarak terendah ke tanah 135 mm sama seperti NMAX.

FreeGo menggunakan velg 12 inch dan ban tubeless tapak lebar sehingga membuat motor lebih stabil saat bermanuver. Berkendara sendiri atau bersama pasangan tetap nyaman karena long seat dengan ukuran 895 mm. Ruang kaki yang lega pada FreeGo juga semakin menambah kenyamanan saat berkendara.

FreeGo punya beragam pilihan warna yang menarik. Matte Black, Metallic Red, Metallic Blue dan Metallic White untuk FreeGo standar. Untuk FreeGo S dan S-ABS tersedia dalam dua warna pilihan Matte Red dan Matte Grey. FreeGo hadir dengan tiga tipe pilihan dan dijual dengan harga Rp. 20.537.000,- OTR Medan untuk FreeGo standard, Rp.22.047.000,- OTR Medan untuk FreeGo S, dan Rp.24.402.000,- OTR Medan untuk FreeGo S ABS. (rel/dek)

Penyintas Covid-19 Tetap Perlu Divaksin, Setelah 3 Bulan, Antibodi Mulai Menurun

Ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penyintas atau orang yang sembuh dari penularan Covid-19, boleh divaksin. Namun, penyintas Covid-19 tersebut harus menunggu selama tiga bulan setelah sembuh, baru bisa divaksin.

Ilustrasi.

“Penyintas Covid-19 boleh divaksin, tapi dengan catatan lebih dari tiga bulan setelah sembuh,” kata Anggota Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Restuti Hidayani Saragih saat diwawancarai di Medan, belum lama ini.

Menurut Restuti, ketentuan harus menunggu tiga bulan setelah sembuh merupakan kebijakan dari Pemerintah Pusat. Secara penelitian, antibodi Covid-19 yang terbentuk alamiah dari penyintas tersebut seiring berjalannya waktu pasti menurun. Begitu juga antibodi yang terbentuk melalui vaksinasi. “Rata-rata penelitian, antibodi itu (Covid-19) mulai menurun setelah tiga bulan. Jadi, karena itulah dasar kebijakan yang diambil Pemerintah Pusat untuk melakukan vaksinasi terhadap penyintas Covid-19,” terangnya.

Disinggung dampak buruk jika sebelum tiga bulan penyintas corona melakukan vaksinasi, Restuti menuturkan, secara penelitian tidak ada. Hanya saja, harus ada prinsip menyamaratakan keadilan regulasi. Sebab, kalau tidak dibuat regulasi maka prinsip keadilan tidak sama rata.

“Kita sama-sama tahu ketersedian vaksin tergantung dari pusat dan pusat tergantung dengan diplomasi kepada negara-negara lain, karena kita belum menjadi produsen mandiri (vaksin Covid-19). Selanjutnya, vaksin yang didapat kemudian dibagi-bagi ke 34 provinsi termasuk Sumut. Namun, pembagian vaksin ini ada skala prioritas dengan pertimbangan, misalnya angka kasus Covid-19, jumlah penduduk,” tutur dia.

Restuti menyebutkan, vaksinasi Covid-19 bukan hanya dibutuhkan oleh penyintas Covid-19 tetapi juga tenaga kesehatan, petugas publik, masyarakat lansia yang rentan, dan anak usia 12-17 tahun. “Selain penyintas Covid-19, mereka juga perlu divaksin. Makanya, perlu asas menyamaratakan dan kemudian dikaitkan dengan hasil penelitian terkait,” tukasnya.

Dia menambahkan, apabila nantinya penyintas menerima vaksin Covid-19 diiumbau tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dalam aktivitas sehari-hari. “Protokol kesehatan tetap harus dipatuhi, walau sudah divaksin. Jangan sampai abai karena telah divaksin,” tandasnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi juga menegaskan, pasien yang terinfeksi Covid-19 masih harus tetap menunggu selama tiga bulan setelah sembuh untuk bisa divaksin. “Tetap harus menunggu 3 bulan,” kata Nadia.

Dia menjelaskan, alasan utama mengapa setelah tiga bulan baru bisa divaksin, karena penyintas Covid-19 masih memiliki kekebalan tubuh yang didapatkan secara alamiah setelah terinfeksi dan sembuh dari virus corona. Apabila vaksinasi disuntikkan saat kondisi antibodi masih tinggi, hal itu justru menghilangkan manfaat vaksin. “Ndak ada manfaatnya, justru nanti turun baru kita vaksinasi,” kata dia.

Begitu pula dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI), merekomendasikan agar penyintas Covid-19 mendapatkan vaksin dengan syarat harus sembuh minimal 3 bulan dari infeksi virus corona. Mengutip Kompas.com, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultasi Alergi Imunologi sekaligus Ketua Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia, Prof Dr dr Iris Rengganis SpPD-KAI mengatakan, kebijakan penyintas Covid-19 harus menunggu 3 bulan untuk vaksin sebagai langkah pemerataan vaksinasi. “Karena itu, dianggap 3 bulan dulu, (antibodi) sudah mulai menurun baru dia vaksinasi supaya yang lain bisa kebagian. Sementara penyintas kan masih punya imunitas yang alamiah,” ujarnya.

Tak hanya itu, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) juga merekomendasikan menunggu 90 hari untuk mendapatkan vaksin Covid-19 jika seseorang pulih dari infeksi Covid-19 dan diobati dengan antibodi monoklonal atau plasma konvalesen. Ditambahkan Food and Drug Administration Amerika Serikat (FDA), antibodi monoklonal ini adalah protein yang dibuat di laboratorium yang meniru respons imun tubuh.

Jika telah mendapatkan donasi konvalesen atau antibodi monoklonal dalam kurun waktu 3 bulan terakhir, tubuh tidak akan memberikan respons yang baik terhadap vaksin. Dilansir dari laman resmi CDC, sebenarnya belum ada penelitian mengenai bagaimana interaksi vaksin virus dengan metode donor plasma kovalesens tersebut. Terutama efeknya terhadap vaksin Pfizer dan Moderna.

Sehingga, CDC mengatakan upaya terbaik adalah dengan menunggu divaksin. CDC mengatakan, jika seseorang tidak menunggu selama 90 hari, respons kekebalan penyintas Covid-19 bisa terpengaruh dan kemungkinan mengalami infeksi ulang SARS-CoV-2. Sebelum mendapatkan vaksin, para penyintas yang dites positif, bergejala ringan, dan tidak dirawat karena virus corona harus tetap menunggu sampai masa isolasi selesai.

Namun CDC juga menegaskan bahwa efek samping sampai kematian setelah vaksinasi adalah suatu kebetulan. “Efek samping mungkin terjadi setelah divaksinasi, tapi vaksin tidak selalu menjadi penyebabnya,” kata juru bicara CDC dalam email dikutip dari ABC10.

Nah, jika orang yang pernah terinfeksi virus tersebut memang sudah mendapatkan kekebalan alami, apakah tetap perlu divaksin? Jawabannya, tentu saja perlu. Para ahli tidak bisa memperkirakan secara pasti berapa lama perlindungan ini berlangsung. Bahkan banyak kasus infeksi berulang yang ditemukan dan berpotensi menyebabkan komplikasi parah.

Apalagi menurut Cleveland Clinic, orang yang terinfeksi Covid-19 masih berpotensi mengalami long Covid-19. Beberapa ahli mengatakan bahwa pemberian vaksin dapat membantu pemulihan gejala long Covid-19 yang dialami. Maka dari itu, para penyintas Covid-19 tetap harus mendapatkan vaksin Covid-19. Begitu dinyatakan sembuh dari Covid-19, penyintas sebaiknya bergegas merencanakan untuk mendapatkan vaksin.

Sebuah studi yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine melaporkan, dua kasus Covid-19 setelah vaksinasi, dengan keduanya menunjukkan gejala ringan yang sembuh dalam waktu satu minggu. Selain itu, studi lain dari Universitas Stanford mengungkapkan, 189 orang terinfeksi Covid-19 dari 22.729 petugas kesehatan yang telah divaksin, tetapi beberapa di antaranya dikaitkan dengan vaksinasi parsial.

Vaksinasi mungkin akan membuat gejala Covid-19 tidak terlalu parah jika infeksi seperti itu terjadi. Jadi, sebaiknya tetap berinisiatif untuk mengantri vaksinasi dan sabar menunggu sampai 3 bulan. Jangan lupa untuk tetap menerapkan prinsip ketat protokol kesehatan. (ris/kps)

Terjaring OTT Pungli BOK, Poldasu Tahan Kapus Hutaimbaru dan SKM Bendahara BPJS

PALUTA, SUMUTPOS.CO – Penyidik Subdit III/Tipikor Ditreskrimsus Polda Sumut melakukan penahanan terhadap Kepala Puskesmas (Kapus) Hutaimbaru Padang Lawas Utara (Paluta), Her serta SKM dan Bendahara BPJS, KDR atas dugaan pungli Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).

Penahanan tersebut dilakukan, setelah tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) dan Tipidkor Polda Sumut melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap empat pejabat di Puskesmas Hutaimbaru Kabupaten Paluta pada Senin (9/8).

Dari OTT itu, petugas mengamankan empat orang terduga pelaku pungli, empat orang pun langsung diamankan, yakni Kepala Puskesmas Hutaimbaru berinisial Her, SKM dan Bendahara BPJS di Puskesmas berinisial KDR, Kepala TU Puskesmas inisial YSH dan seorang tenaga harian lepas/Staf TU Puskesmas, sebagai penerima Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dengan inisial SSH.

Diduga OTT ini, terkait adanya dugaan pungli dan pemerasan terhadap bidan desa dengan penerimaan BOK pada setiap Puskesmas di Kabupaten Paluta.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, jika bidan tersebut tidak mengikuti permintaan Kapus maka rekening bersangkutan diblokir. Sehingga tidak bisa menerima BOK.

Adapun, OTT ini berdasarkan Surat Perintah Tugas Saber Pungli Polda Sumut Nomor Sprin/24/VII/2021/UPP/.SUMUT, ter Tanggal 1 Agustus 2021. Dan Rencana Kegiatan Pokja Penindakan Unit Pemberantasan Pungli Sumut Tahun 2021

“Kedua tersangka OTT di Paluta itu sudah kita lakukan penahanan,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol, Hadi Wahyudi kepada wartawan, Kamis (12/8).

Saat ini, lanjutnya, penyidik sedang melengkapi berkas perkara kedua tersangka Operasi Tangkap Tangan (OTT) itu untuk kemudian dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU). Penahanan keduanya untuk mempermudah proses penyidikan. “Secepatnya berkas perkara OTT Paluta kita limpahkan ke JPU,” tukasnya.

Disinggung soal pemeriksaan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Paluta, dr Sri Prihatin Harahap, karena diduga adanya aliran dana, Hadi menegaskan, penyidik belum membutuhkannya.

“Belum ada rencana pemanggilan Kadis Kesehatan Paluta, karena memang penyidik belum menemukan keterkaitannya dengan OTT,” pungkasnya. (mag-1/han)

Tikam Jukir, Dua Warga Sei Sikambing Diadili

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua terdakwa penganiayaan terhadap petugas juru parkir (Jukir) diadili di Pengadilan Negeri Medan, Kamis (12/8). Kedua terdakwa yakni, Supriadi Harianto Siregar alias Adi dan Manupak Oloan Silalahi, dimana keduanya merupakan warga Sei Kambing, Medan Sunggal.

Sidang yang dipimpin oleh majelis hakim Donald Panggabean dilakukan secara virtual dengan agenda mendengarkan dakwaan oleh jaksa penuntut umum, Suryanta.

Dalam sidang perdana tersebut, jaksa mengatakan bahwa perkara kedua lelaki ini berawal pada Senin 3 Mei 2021 lalu, saat saksi korban Andri Kurnia datang ke komplek Tomang Elok untuk jaga parkir. Sesampainya di lokasi, Andri melihat di dalam komplek sudah ramai orang, diantaranya kelompok organisasi SPTSI dan kelompok organisasi SPBK yang sedang saling serang akibat cekcok mulut.

“Selanjutnya mereka saling lempar batu, sehingga saksi korban Andri menghindar dan berlari untuk menyelamatkan diri. Namun ternyata Andri dikejar oleh kelompok organisasi SPTSI. Selanjutnya terdakwa Supriadi menjegal kaki saksi Andri hingga terjatuh,” kata jaksa.Lalu, sambung jaksa, terdakwa Supriadi memukul wajah Andri. Kemudian, Bambang Adi Syahputra (DPO) menikam perut Andri menggunakan senjata tajam.

Tidak sampai di situ, terdakwa Manupak Faisal (DPO), Tarmiji (DPO), Agus (DPO), Dedek (DPO), Yusnar (DPO), dan Econ (DPO) pun secara bersamaan memukuli Andri Kurnia menggunakan batu dan helm.

Korban Andri Kurnia kemudian berhasil melarikan diri dan ditolong oleh warga, dibawa ke Rumah Sakit Bina Kasih. Setelah memperoleh penanganan selanjutnya, Andri melaporkan perbuatan tersebut ke Polsek Sunggal untuk proses hukum lebih lanjut. (man/han)

5 Kurir 52 Kg Sabu Dituntut Mati

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ramboo Loly Sinurat menuntut pidana mati terhadap lima terdakwa kasus narkotika jenis sabu, dalam sidang virtual di ruang Cakra 9 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Selasa (10/8).

Kelima terdakwa yakni Fadilla Fasha dan Syahrudi (37), keduanya warga Jalan Panglima Denai, Medan Amplas. Kemudian, Dudiet Hary Utomo (32) warga Komp Astra Gang Dahlia, Medan Amplas, Ahmad Andika Fiezza Siregar alias Ompit (35) warga Kecamatan Medan Denai, dan Hendrikal (40) warga Dusun Cot Teungoh, Aceh.

“Meminta kepada majelis hakim agar menjatuhkan hukuman kepada lima terdakwa dengan pidana mati,” ujar JPU Ramboo Loly Sinurat.

JPU menilai, perbuatan kelima terdakwa terbukti bersalah melanggar pidana pasal 114 Ayat (2) Jo pasal 132 ayat (1) UU RI No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Dalam nota tuntutan JPU, hal yang memberatkan kelima terdakwa karena tidak mendukung program pemerintah dalam memberantas peredaran narkotika. “Sedangkan hal yang meringankan tidak ditemukan,” katanya.

Usai mendengarkan tuntutan JPU, majelis hakim yang diketuai Denny Lumbantobing menunda persidangan hingga dua pekan mendatang, dengan agenda nota pembelaan (pledoi) kelima terdakwa.

Mengutip dakwaan JPU, kasus bermula dari terdakwa Khalif Raja yang merupakan seorang narapidana di Lapas Tanjung Gusta Medan menyuruh Heri (DPO) sebagai kurir untuk menerima penyerahan sabu dari daerah Aceh Tamiang menuju Medan.

Selanjutnya, terdakwa Andika Fiezza ditugasi oleh terdakwa Khalif Raja untuk merekrut dan mengatur pembagian tugas masing. Kemudian terdakwa Andika merekrut beberapa orang dalam rangka menjalankan peredaran gelap narkotika.

Selanjutnya, terdakwa Andika Fiezza dihubungi terdakwa Khalif Raja dan menyuruh mengambil sabu yang sedang dibawa oleh Heri dan terdakwa Andika Fiezza. Kemudian memberitahukan nomor telepon terdakwa Syahrudi kepada terdakwa Khalif Raja selaku personil yang ditugasi untuk melakukan penjemputan sabu.

Lanjut dikatakan JPU, lalu Khalif Raja menghubungi nomor telpon terdakwa Syahrudi memerintahkan untuk menghubungi Heri selaku pembawa sabu dari Aceh Tamiang dan untuk menentukan lokasi serah terimanya.

Terdakwa Syahrudi dengan menggunakan kendaraan bermotor mengajak terdakwa Dudiet Harry untuk melakukan penjemputan sabu-sabu sesuai titik lokasi yang ditentukan yakni pintu tol Tanjung Morawa arah simpang kayu besar.

Saat tiba di lokasi, terdakwa Syahrudi melihat dua mobil yang berhenti beriringan dan kemudian terdakwa Syahrudi menghampiri mobil yang dikendarai Heri dan menunjuk mobil di belakangnya yakni Avanza warna putih yang dikemudikan Hendrikal.

Selanjutnya, terdakwa Syahrudi membawa mobil Avanza yang didalamnya terdapat muatan sabu seberat 52.613 gram dan terdakwa Syahrudi langsung menuju tempat penyimpanan sabu di Perumahan Meher Palace Nomor 8D, Kelurahan Harjosari I, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan.

Setelah sampai di lokasi tempat penyimpanan, terdakwa Fadilla Fasha yang telah menunggu di lokasi penyimpanan langsung memindahkan muatan karung dari dalam mobil tersebut untuk dipindahkan ke dalam kamar di lantai dua.

“Keduanya membuka karung dan menghitung jumlah sabu-sabu yang diterima yakni sebanyak 50 bungkus dan memberitahu kepada terdakwa Andika Fiezza jika sabu telah diterima dan disimpan di Perumahan Meher Palace, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan sambil menunggu perintah lebih lanjut dari Khalif Raja,” ujar JPU Nurhayati Ulfia.

Kemudian, petugas Subdit II Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri telah mengetahui adanya peredaran gelap narkotika jenis sabu dan langsung melakukan tindakan dengan terlebih dahulu melakukan penangkapan terhadap terdakwa Fadilla Fasha, terdakwa Syahrudi dan terdakwa Dudiet Harry.

Dalam penggeledahan di Perumahan Meher Palace, Kelurahan Harjosari I, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan telah ditemukan 50 bungkus seberat 52.613 gram. (man/han)

Taufik Sitepu Didakwa Rugikan PT KAI Sumut Rp11,2 Miliar

VIRTUAL: Majelis hakim Pengadilan Negeri Medan dan jaksa penuntut umum menggelar sidang secara virtual dengan terdakwa Taufik Sitepu, atas kasus penguasaan lahan PT KAI Divre I Sumut, Kamis (12/8).agusman/sumut pos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Taufik Sitepu warga Jalan Perwira I, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel, Kecamatan Medan Timur ini mulai diadili. Dia didakwa penuntut umum, atas dugaan penguasaan lahan PT KAI Sumut hingga merugi Rp11,2 miliar, dalam sidang virtual di Ruang Kartika, Pengadilan Tipikor Medan, Kamis (12/8).

VIRTUAL: Majelis hakim Pengadilan Negeri Medan dan jaksa penuntut umum menggelar sidang secara virtual dengan terdakwa Taufik Sitepu, atas kasus penguasaan lahan PT KAI Divre I Sumut, Kamis (12/8). agusman/sumut pos.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ingan Malem Purba dalam dakwaannya, mengatakan bahwa terdakwa menguasai lahan PT KAI Divre I Sumut sejak tahun 2007 – 2020. Dimana terdakwa Taufik Sitepu, nekat menyewakan lahan PT KAI Sumut, kepada orang lain.

“Telah terjadi Opportunity Loss atau potensi hilangnya pendapatan PT Kereta Api Indonesia Divre I Sumut di Medan sebesar Rp.982.517.417,” ujarnya dihadapan Hakim Ketua, Safril Batubara.

Diamana, terdakwa seolah-olah telah memiliki alas hak atas lahan seluas 597 M2 dengan memakai Surat Keterangan (SK) yang kemudian dibantah Camat Medan Barat.

Semula ayah terdakwa, M Arifin Sitepu sebagai penyewa objek lahan seluas 597 M2 milik PT KAI (Persero) Divre I Sumut di Jalan Perintis Kemerdekaan / Jalan Putri Merak Jingga (dahulu namanya-red) Jalan Gudang Medan.

Kemudian, lanjutnya, terdakwa tidak pernah lagi membayar sewa lahan dengan dalih mendiang ayahnya sebagai pemilik lahan berdasarkan SK Camat dan memasang plang.

Antara lain berisikan pengumuman, ‘Tanah ini Milik HM Arifin Sitepu, Dkk Berdasarkan Surat SK Camat Dibawah Pengawasan Taufik Sitepu SH’.

Namun ketika dikroscek, Camat Medan Barat menyatakan tidak pernah menerbitkan SK atas nama HM Arifin Sitepu. Bahkan lahan tersebut disewakan kepada orang lain bernama NG MEI LIE periode 2014 hingga 2020, tanpa sepengetahuan PT KAI.

Akibat perbuatan terdakwa, keuangan negara dirugikan mencapai Rp11.255.502.000 serta berpotensi hilangnya pendapatan (Opportunity Loss) PT KAI Divre I Sumut sebesar Rp982.517.417, sebagaimana Laporan Akuntan Independen atas Audit Prosedur tertanggal 2 September 2020.

“Taufik Sitepu dijerat dengan dakwaan primair, pidana Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 UU No 31 Tahun 1999 telah diubah dengan UU No 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Atau Pasal 3 jo Pasal 18 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,” pungkasnya. (man/han)

Tafsir Al Wasi’ Mazhab Islam Transitif, Model Tafsir Milenial

SUMUTPOS.CO – Alquran adalah petunjuk bagi manusia, khususnya kepada mereka yang beriman. Akan tetapi petunjuk yang diturunkan Allah melaluli Malaikat Jibril itu tidak hanya menjadi nilai-nilai normatif an sich, tapi juga sekaligus harus sampai pada realisasi nilai-nilai empiris.  

Perisensi: Suhairy Ramadhan.

Selama ini mayoritas umat, termasuk para akademisi, ulama dan para ustaz dan ustazah, hanya menjadikan Alquran sebatas petunjuk nilai normatif semata sehingga melupakan nilai nilai empiris. Padahal, jika mengutip pandangan intelektual Islam, Amin Abdullah dari Indonesia dan atau Fazlur Rahman dari Pakistan, ajaran Islam itu terkait dengan hal-hal yang bersifat normativitas dan historisitas yang berkelindan dalam satu tujuan dan tak terpisahkan antara satu dengan lainnya. 

Satu sisi normatif akan berpengaruh terhadap empirisitas, demikian juga realitas empiris dapat mempengaruhi sisi normativitas. Karena itu, menjadi satu pertanyaan besar mengapa umat justru meninggalkan nilai-nilai empiris dari Quran? Kemudian terperangkap dalam nilai-nilai normativitas semata. Padahal Alquran diturunkan Allah menjadi rahmat dan petunjuk kepada seluruh alam, agar dapat tertata dan berjalan sesuai dengan sunnatullah yang yang seharusnya dimaksimalkan oleh umat.

Tentu semua itu bukanlah tanpa sebab. Salah satu musabab yang cukup menarik dan menjadi atensi dengan lahirnya Tafsir Al Washi’ Islam Transitif ini adalah menggagas adanya profesionalitas keilmuan dalam menafsirkan ayat-ayat Alquran, sebab ketika ayat tersebut ditafsirkan oleh mufassir yang tidak punya ilmu sesuai dengan inspirasi keilmuan yang terdapat di dalam ayat ayat tersebut. Bagaimana pula dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan? Dan bagaimana kita bisa mengharapkan munculnya perubahan dan temuan temuan baru dari inspirasi Al-Qur’an? Tentu saja ayat-ayat Alquran hanya sebatas keperluan religiusitas semata.  

Memang Kitab suci ini tidak akan dapat dipahami isi dan kandungan yang ada di dalamnya, tanpa jasa besar yang dilakukan para mufassir terdahulu karena mereka telah memiliki syarat-syarat keilmuan sebagai seorang mufassir. Hanya yang menjadi pertanyaan, apakah para mufassir yang ada sejak dulu hingga sekarang memiliki ratusan keilmuan yang diinspirasikan oleh Al-Qur’an? Bagaimana mungkin bisa kita menerima penafsiran seorang mufassir yang mungkin hanya menguasai 15 jenis atau cabang ilmu yang telah menjadi syarat bagi seorang mufassir ketika mufassir tersebut menafsirkan ayat-ayat di luar keilmuannya. Sudah lazim diketahui atau dimaklumi masyarakat bahwa mufassir itu harus menguasai ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Alquran, hadis, kaidah bahasa Arab, ilmu Nahu, ilmu Syorof, Balaghah dan lain sebagainya.

Artinya, dimensi keilmuwan yang dimiliki oleh para mufassirin terdahulu tersebut sepertinya lebih kuat kepada keilmuan-keilmuan yang bersifat normatif atau biasa juga disebut ilmu-ilmu keagamaan. Pengaruh inilah yang ikut memberikan andil umat Islam terjebak pada nilai normativitas Alquran bukan empirisitas atau historisitas Alquran dalam kehidupan, sehingga tanpa disadari selalu terjadi perbedaan pendapat dalam beberapa hal ide dan gagasan. Berbeda kalau sudah dalam bentuk empirik, maka perdebatan  akan tereliminir atau terhindari karena fokus kita sudah berubah pada aktivitas, produktifitas dan barang jadi. 

Dengan demikian kondisi umat tidak hanya fokus pada religiusitas semata akan tetapi juga pasti akan lebih bersemangat untuk berkompetisi termasuk bersemangat untuk memainkan partisipasi dalam kehidupan global. Jadi umat tak usah lagi terperangkap dalam perdebatan perdebatan yang selama ini terus berkepanjangan misalnya berdebat mengenai beberapa cabang soal fikih, misalnya doa qunut, kulit hewan kurban, wirid Yasin dan lain-lain.

Karenanya kehadiran Tafsir Al Washi’  Islam transitif ini mencoba untuk menggagas agar penafsiran Alquran itu tidak hanya fokus pada sesuatu yang bersifat normativitas an sich, melainkan dapat keluar menggali potensi empirisitas yang cukup banyak disampaikan Allah dalam Alquran. Tentunya kajian tafsir empirisitas ini berbasis pada berbagai disiplin keilmuwan eksak, sains dan teknologi. Karena itu, gagasan baru inilah yang harus dikembangkan dari inspirasi yang ada dari ayat-ayat Alquran dimaksud. Agar umat Islam tidak hanya menjadi konsumen atau penonoton, tapi dapat menjadi aktor utama untuk melahirkan barang yang akan mempermudah manusia menjalani kemajuan zaman sesuai dengan realitas peradaban umat manusia. Dan itu semua diperoleh bukan dari ayat bersifat normatifitas belaka, melainkan dari inspirasi ayat-ayat empirisitas yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.

Untuk itulah umat Islam khususnya kepada para ahli, akademisi dan intlektual Muslim untuk segera mengalihkan pandangan pada aspek yang sangat penting ini yang sekian lama ditinggalkan umat Islam tersebut yakni aspek empirik nilai Alquran. Nilai ini diyakini akan melahirkan kompetisi umat untuk mlahirkan benda-benda yang akan sangat membantu kehidupan umat manusia di segala zaman. (*)

Singapore Food Festival 2021: Manjakan Pecinta Kuliner dengan Beragam Hidangan Gastronomi


Sesi Q&A bersama Serene Tan, Director of Retail and Dining, Singapore Tourism Board (STB), Chef Douglas Ng dari Fishball, Chef Maxine Ngooi dari Tiger Lily Patisserie, Chef Bjorn Shen dari Arthicoke, dan pembaca acara, Nikki Muller (dari kanan ke kiri).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Singapore Food Festival (SFF), salah satu acara yang paling ditunggu-tunggu di setiap kalender pecinta kuliner, kembali di edisi ke-28 selama tiga akhir pekan dari 27 Agustus hingga 12 September 2021 dengan tema ‘Nikmati Singapura dalam Setiap Gigitan’.

Untuk mendukung program ini, STB Indonesia berkolaborasi dengan GoFood bagian dari grup Gojek – perusahaan teknologi anak bangsa dan Wings Food untuk kampanye pemasaran Mie Sedaap Selection Singapore Spicy Laksa dalam menghadirkan cita rasa Singapura di rumah.

Sebagai satu-satunya festival di Singapura yang didedikasikan untuk masakan Singapura dan bakat F&B, SFF terus berinovasi untuk menghadirkan lebih dari 50 pengalaman gastronomi dan minuman bagi pecinta kuliner di platform hibrida. Jumlah ini dua kali lipat lebih banyak[1] dibandingkan dengan edisi virtual tahun lalu.

SFF menghadirkan beragam program menarik untuk diikuti oleh para pecinta kuliner. Berbagai live masterclass yang menarik, baik yang gratis untuk dilihat maupun yang berbayar, akan membawa penonton internasional lebih dekat dan intim dengan beberapa koki paling terkenal di dunia kuliner Singapura. Para pecinta kuliner juga dapat menemukan kembali cita rasa melalui video resep dan menjelajah Singapura melalui pengalaman virtual dan fitur dokumenter. Khusus untuk masyarakat Indonesia, STB Indonesia berkolaborasi dengan GoFood dan Wings Food yang menawarkan beragam promo menarik dan tentunya membantu mereka yang merindukan cita rasa Singapura untuk menghidupkan kembali impian perjalanan ke Singapura dari kenyamanan rumah masing-masing.

SFF 2021 melengkapi inisiatif SingapoReimagine[2], dengan mengajak para pecinta kuliner global untuk membayangkan kembali perjalanan ke Singapura melalui kuliner lokal otentik yang akan ditawarkan secara format hibrida.

Ms Serene Tan, Director of Retail and Dining, Singapore Tourism Board (STB), mengatakan: “Sesuai dengan tradisi yang membanggakan, Singapore Food Festival 2021 menampilkan budaya kuliner kami yang dinamis dengan menyoroti sumber daya manusia kami – mulai dari koki mapan yang sedang naik daun hingga pahlawan kuliner sehari-hari, ahli anggur dan ahli mixologi. Tahun ini, kami sangat antusias untuk membawa SFF ke khalayak global, mengundang mereka untuk menikmati masakan Singapura dan belajar lebih banyak tentang warisan multi-budaya kami melalui makanan. Lebih dari sebelumnya, SFF merupakan bukti inovasi di dunia kuliner Singapura, dan reputasi kami sebagai ibu kota kuliner global.”

Sorotan Program

Rangkaian festival tahun ini terdiri dari empat komponen yang dapat diikuti oleh para pecinta kuliner di Indonesia: Kolaborasi dengan GoFood dan Wings Food untuk kampanye pemasaran Mie Sedaap Selection Singapore Spicy Laksa, Live Masterclasses, serta Virtual Food Experiences.

“TheSerene Tan, Director of Retail and Dining, Singapore Tourism Board (STB) menyampaikan kata sambutan di acara Singapore Food Festval (SFF) 2021 Virtual Media Preview.

Program yang Dikurasi untuk Pasar Indonesia

STB Indonesia telah menyiapkan program khusus untuk pasar Indonesia untuk menghadirkan cita rasa Singapura kepada masyarakat Indonesia yang rindu bepergian ke Singapura dengan pengalaman bersantap yang baru dan menarik, serta mereka yang ingin menjelajahi dan mempelajari lebih lanjut tentang masakan Singapura. Kolaborasi dengan GoFood dan Wings Food untuk kampanye pemasaran Mie Sedaap Selection Singapore Spicy Laksa di bawah SFF merupakan bagian dari inisiatif SingapoReimagine untuk mendorong masyarakat Indonesia menghidupkan kembali impian perjalanan ke Singapura melalui makanan.

Area Director STB Indonesia (Jakarta), Mohamed Firhan Abdul Salam mengatakan, “Kami berharap melalui program Singapore Food Festival (SFF) 2021 ini, masyarakat Indonesia dapat terinspirasi untuk menemukan, membayangkan, dan mencicipi kembali cita rasa Singapura dalam kenyamanan rumah mereka. Hal ini merupakan bagian dari kemitraan yang inovatif dan kreatif yang dilakukan STB selama pandemi berlangsung untuk menjangkau masyarakat Indonesia dan membuat mereka tetap teringat dengan Singapura.”

Menghadirkan Cita Rasa Singapura melalui GoFood

STB Indonesia berkolaborasi dengan GoFood untuk menghadirkan cita rasa Singapura kepada masyarakat Indonesia di Jabodetabek dan Surabaya sebagai bagian dari program SFF. Akan ada promosi khusus dengan merchant yang menawarkan hidangan khas Singapura di GoFood baik yang asli dari Singapura maupun restoran lokal seperti: Old Chang Kee, Ya Kun Kaya Toast, Wee Nam Kee, Song Fa Bak Kut Teh, dan lain sebagainya. Masyarakat Indonesia dapat menggunakan kesempatan ini untuk mencoba berbagai jenis makanan Singapura dan merasakan kekayaan hidangan Singapura dalam kenyamanan rumah mereka.

Global Head Marketing GoFood, Ichmeralda Rachman berkata “Sebagai pemimpin layanan pesan-antar makanan di Indonesia, GoFood hadir dengan jutaan menu termasuk beragam kuliner khas Singapura. Kami senang dapat berkolaborasi dengan Singapore Tourism Board melalui program Singapore Food Festival. Dukungan ini kami berikan dengan mempersembahkan banner khusus Singapore Food Festival di GoFood, mulai dari tanggal 21 Agustus hingga 12 September, dimana 300 resto dengan ribuan menu cita rasa Singapura siap memanjakan para GoFoodies. Lebih dari itu, kami juga berbagi voucher GoFood senilai total belasan juta rupiah bagi masyarakat di Jabodetabek dan Surabaya yang bertransaksi minimal atau diatas Rp150,000 di resto yang berpartisipasi pada program Singapore Food Festival di GoFood. Semakin banyak memesan selama periode tersebut, maka semakin besar pula kesempatan memperoleh voucher yang dapat digunakan ditransaksi GoFood berikutnya. Kami harap kolaborasi ini dapat semakin memanjakan pelanggan GoFood yang menggemari kuliner khas Singapura.”

Pembaca acara, Nikki Muller, bersama Juri MasterChef Singapore 2018 Bjorn Shen dari Artichoke di acara Singapore Food Festval (SFF) 2021 Virtual Media Preview.

Kolaborasi dengan Wings Food untuk kampanye pemasaran Mie Sedaap Selection Singapore Spicy Laksa

STB Indonesia berkolaborasi dengan Wings Food dalam memasarkan produk terbaru yang mengusung cita rasa internasional terinspirasi dari makanan khas Singapura, yaitu Mie Sedaap Selection Singapore Spicy Laksa. Kehadiran varian Mie Sedaap Selection Singapore Spicy Laksa secara permanen ini diharapkan dapat mengobati kerinduan masyarakat Indonesia terhadap kuliner Singapura, khususnya Laksa Singapura yang ikonik.

STB Indonesia juga telah melibatkan influencer populer Indonesia, seperti chef Martin Praja (@martinpraja), Eric Eko S (@ericekos), Mullie Marlina (@myfunfoodiary), @kokobuncit, dan banyak lagi, untuk berbagi pengalaman mereka dengan Mie Sedaap Selection Singapore Spicy Laksa serta pengalaman memesan kuliner khas Singapura melalui aplikasi GoFood dari rumah. Para influencer ini juga akan mengikuti program utama dari SFF 2021 secara virtual yakni program Live Masterclass dan Virtual Food Tour.

Live Masterclasses menawarkan kepada pemirsa kesempatan menarik untuk belajar dari beberapa koki, bartender, dan tokoh makanan terbaik di dunia kuliner Singapura. Pengunjung festival dapat bergabung dengan sembilan live masterclass gratis yang diselenggarakan di halaman Facebook SFF 2021 atau mendaftar untuk sesi intim dan interaktif dengan koki terkenal dengan bergabung dengan sembilan masterclass live pay-to-view lainnya. Deretan nama-nama top di komunitas F&B di Singapura dan seluruh Asia, termasuk Juri MasterChef Singapore 2018 Bjorn Shen dari Artichoke dan chef terlatih Le Cordon Bleu JP Anglo dari Sarsa Filipina (yang akan mempersembahkan kolaborasi membuat telur dadar tiram), Chef Lim Hoe Gern dari Laut dan chef selebriti Thitid Tassanakajohn, dalang kreatif di balik restoran bintang satu-Michelin Thailand Le Du (menghadirkan hidangan kolaborasi Prawn Raja yang sarat umami), Chef Jeremy Gillon dari salah satu restoran bintang satu-Michelin JAG (yang akan mendemonstrasikan proses pembuatan ravioli lembut dari awal), serta pastry expert Mohammed Al-Matin dari Le Matin Patisserie (menghadirkan dessert pisang goreng yang unik).

Virtual Food Experiences akan dihadirkan dalam format interaktif untuk pengunjung festival internasional. Para hadirin dapat pelajari lebih dalam seluk beluk bisnis inovatif seperti Kok Fah Farm melalui fitur dokumenter, yang membawa pecinta kuliner dalam tur keliling tanah dan pertanian hidroponik, dan video resep seperti Kitchen Insider: Sustenir, yang mendidik pecinta kuliner tentang pertanian modern di Singapura, menyarankan cara untuk memasukkan produk lokal ke dalam hidangan sehari-hari, dan melengkapinya dengan nutrisi. Selain itu, pecinta kuliner dapat menantikan perjalanan penemuan kembali saat mereka menikmati hidangan lezat dalam tur makanan virtual Little India dan Tiong Bahru yang disajikan oleh pembawa acara makanan populer, Nikki Muller.

Media Mempromosikan SFF

STB Indonesia juga akan bekerja sama dengan EMTEK, Kumparan, dan juga Dream.co.id untuk mempromosikan kegiatan SFF, kolaborasi dengan GoFood dan juga Mie Sedaap Selection Singapore Spicy Laksa. Di antara kegiatan promosi ini adalah mengadakan Nonton Bareng secara live streaming program virtual SFF (Live Masterclass dan Virtual Food Experience), dan ada beberapa episode memasak spesial yang mengundang chef kenamaan Singapura dan Indonesia termasuk Juri MasterChef Indonesia season 1 Chef Vindex Tengker dan Top 10 MasterChef Indonesia season 6 Chef Amy Zein untuk memasak hidangan Singapura. (rel)