25 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 3181

Labura akan Terbitkan Perbup Test HIV/AIDS Calon Pengantin

PERBUP: Wakil Bupati Labuhanbatu Utara, Samsul Tanjung menghadiri rapat pembahasan rencana penyusunan Rancangan Perbup kewajiban test HIV dan AIDS bagi calon pengantin.

LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Kabupaten Labuhanbatu Utara akan menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) Labuhanbatu Utara tentang kewajiban test HIV dan AIDS bagi calon pengantin di Kabupaten Labuhanbatu Utara.

PERBUP: Wakil Bupati Labuhanbatu Utara, Samsul Tanjung menghadiri rapat pembahasan rencana penyusunan Rancangan Perbup kewajiban test HIV dan AIDS bagi calon pengantin.

Rencana itu ditandai dengan rapat pembahasan rencana penyusunan Rancangan Perbup kewajiban test HIV dan AIDS bagi calon pengantin, di Aula Ahmad Dewi Syukur, Aek Kanopan, Kamis (29/7).

Rapat ini digelar guna mengidentifikasi awal dan mendegarkan masukan dari Leading Sektor dan Stakeholder terkait dengan pemberian masukan dan saran terhadap materi muatan Ranperbup (Rancangan Peraturan Bupati) yang akan disusun.

“Untuk menindaklanjuti amanah yang diberikan oleh Bupati, bahwa perlu diadakan test HIV dan AIDS kepada calon pengantin, hal tersebut untuk antisipasi awal guna memastikan calon pasangan sehat dan bersih,” ungkap Wakil Bupati Labuhanbatu Utara Samsul Tanjung saat menghadiri acara tersebut.

Turut hadir Asisten 1 Nurrahman, Asisten 2 Raja Saljukdin, Asisten 3 Haris Rangkuty, Para Staf Ahli, Departemen Agama Labura, Tokoh agama, Camat Kualuh Hulu Suwedi, Camat Kualuh Selatan Suherman Siagian, Kepala Desa Sukarame dan Damuli Pekan. (fdh/ian)

Koptan Labura Terima Bantuan 20.000 Kg NPK

BANTUAN: Sebanyak 20,000 Kg pupuk NPK diserahkan kepada para kelompok tani di kabupaten Labuhanbatu Utara. fajar/sumutpos.

LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 20.000 Kg pupuk majemuk jenis NPK dibagikan kepada para kelompok tani (Koptan) di kabupaten Labuhanbatu Utara. Wakil Bupati Labuhanbatu Utara Samsul Tanjung didampingi Plt Kadis Pertanian Labuhanbatu Utara Sudarija menghadiri kegiatan penyerahan bantuan pupuk majemuk kepada kelompok tani, di Aula Kantor Dinas Pertanian Labuhanbatu Utara, Kamis (29/7).

BANTUAN: Sebanyak 20,000 Kg pupuk NPK diserahkan kepada para kelompok tani di kabupaten Labuhanbatu Utara. fajar/sumutpos.

Pupuk bantuan tersebut disalurkan kepada 4 Kecamatan, di antaranya Kecamatan Marbau kelompok tani Panca Baru dan Kenari, Kecamatan Aek Kuo kelompok tani Maju Bersama, Kecamatan Kualuh Selatan kelompok tani Sahata Saoloan, Kecamatan Kualuh Hulu kelompok tani matahari.

Dalam sambutannya, Wabup Labura Samsul Tanjung mengatakan selamat kepada kelompok tani yang menerima bantuan pupuk dari Pemerintah Labuhanbatu Utara, semoga dapat di manfaatkan dengan sebaik- baiknya.

Wabup juga mengharapkan kepada Dinas Pertanian harus memiliki Inovasi demi kemajuan para petani yang di Labuhanbatu Utara. “Pada Dinas Pertanian Labura saya harapkan agar membuat Inovasi demi kemajuan petani yang ada di Labura,” ujar Wabup.

Mantan Camat Kualuh Hulu itu mengatakan, jangan terlalu banyak duduk di kantor, tetapi harus selalu turun kelapangan menemui para petani yang ada di Labura. “Saya harapkan jangan terlalu banyak diam dikantor, tetapi harus selalu turun kelapangan jumpai para petani yang ada di Labura,” ujarnya. (fdh/han)

Peduli Masyarakat Terdampak PPKM, Musa Rajekshah Salurkan Bantuan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Guna meringankan beban masyarakat, khususnya akibat dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menyalurkan bantuan sosial, Jumat (30/7/2021).

BANTUAN : Ketua DPD Partai Golkar Sumut, Musa Rajekshah memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak PPKM, Jumat (30/7/2021). (Ist).

Bantuan tersebut berupa sembako dan nasi bungkus, yang diberikan langsung oleh Ketua DPD Partai Golkar Musa Rajekshah kepada warga yang bermukim di kawasan bantaran Sungai di Jalan Sei Deli dan pengendara bermotor di Jalan Gatot Subroto, Medan.

Ketua DPD Partai Golkar Sumut yang juga Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah mengatakan, jika Partai Golkar baik tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota se Sumut memang telah diinstruksikannya untuk mulai berkegiatan sosial di masyarakat sejak pekan lalu.

Menurutnya hal ini penting untuk dilakukan, apalagi sejumlah daerah di Sumut harus menerapkan PPKM level IV seperti Medan dan level III karena situasi pandemi Covid-19, pastinya keterbatasan masyarakat dalam berkegiatan sehari-hari tidak dapat berjalan normal.

“Kita tahu, ada masyarakat kita yang bekerja hari ini untuk makan hari ini juga, sehingga secara ekonomi akan berpengaruh pada masyarakat. Tapi kita melihat, pemerintah juga melihat situasi kesehatan itu yang terpenting, namun bukan berarti meninggalkan masyarakat kita yang berkesusahan, tidak,” ungkapnya.

Jadi lanjut Musa Rajekshah, Partai Golkar pun tergerak hatinya untuk memberikan bantuan sosial. Pada hari ini, jelas dia, bantuan sosial dilakukan di 5 titik di Kota Medan, baik pembagian nasi bungkus maupun pembagian sembako.

“Untuk nasi bungkus ini, sengaja kami programkan membeli dari kedai nasi supaya penjualannya bisa meningkat dan kami bagikan lagi kepada yang membutuhkan. Kemudian pembagian sembako kami bagikan kepada masyarakat tidak berkemampuan yang datanya kami minta langsung dari kepling dan lurah, hari ini kita bagikan di bantaran sungai,” jelasnya.

Oleh karena itu, Musa Rajekshah berharap, apa yang dilakukan dirinya dan Partai Golkar ini bisa memotivasi pihak lainnya untuk bisa berbuat kegiatan sosial serupa dalam membantu masyarakat dan pemerintah. Sedangkan yang dilakukan Partai Golkar sendiri, sambung dia, kegiatan ini akan terus berlangsung setiap hari tanpa adanya batasan. “Kami minta semua kawan-kawan terus lah berbuat,” tandasnya.

Sementara itu, saat pembagian bantuan berlangsung, warga pun antusias menyambut kedatangan Musa Rajekshah. Bahkan ada beberapa warga yang menangis, karena merasa terharu dengan bantuan yang diberikan.

Namun saat pembagian sembako berlangsung, Musa Rajekshah sempat merasa terkejut karena adanya 3 keluarga asal Sigli, Aceh yang tinggal di bawah kolong jembatan Jalan Gatot Subroto. Melihat itu, dia pun spontan mendatangi dan memberikan bantuan kepada mereka.

Musa Rajekshah mengaku, hal ini tentu akan menjadi catatan dan perhatian dari pihaknya. Dia juga mengatakan, kedepannya, dirinya akan berkoordinasi dengan Walikota Medan.

“Memang masyarakat ini tidak terdata kependudukannya karena bukan masyarakat Sumut setelah tadi saya berbicara dengan dia. Tapi bukan juga kemauan dia untuk jadi miskin, dan bukan kemauan dia untuk tidak punya tempat tinggal. Namun ini fakta yang terjadi di tengah masyarakat kita. Jadi kita mulai sekarang harus membenahi dan melakukan apa yang bisa dilakukan untuk kedepan,” tandasnya.

Salah seorang warga yang mendapatkan bantuan, Nuraisyah mengaku merasa terharu atas bantuan yang diberikan kepadanya. Karena sejak pandemi Covid-19 ini dia tidak bisa bekerja seperti biasanya, sehingga ekonomi keluarganya sangat berkekurangan.

“Saya terharu sekali dan mengucapkan terimakasih kepada Bapak Musa Rajekshah. Ini sangat membantu sekali bagi keluarga kami, semoga Bapak Musa Rajekshah dan keluarga semuanya selalu diberi kesehatan,” katanya. (rel/dek)

Kejari Binjai Dalami Dua Kasus Dugaan Korupsi

Kasi Intelijen Kejari Binjai, Iwan Roy saat memberi keterangan kepada wartawan.teddy akbari/sumut pos.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kejaksaan Negeri Binjai kini tengah mendalami terhadap dua perkara dugaan korupsi, yakni kasus pengadaan CCTV dan dana BOS.

Kasi Intelijen Kejari Binjai, Iwan Roy saat memberi keterangan kepada wartawan.teddy akbari/sumut pos.

Demikian disampaikan Kepala Seksi Intelijen Kejari Binjai, Iwan Roy kepada wartawan, Kamis (29/7). “Dua perkara penyidikan dugaan korupsi yang pertama sama-sama kita ketahui adalah pengadaan CCTV. Kemudian, perkara dana bantuan operasional sekolah yang sudah naik ke tahap penyidikan,” kata Kasi.

Namun, dia enggan menyebut perkara penyelidikan. “Karena masih dalam penyelidikan, belum bisa kita sampaikan. Perkara ini dalam medio Januari sampai Juli 2021,” serunya.

Mengenai penyidikan dugaan korupsi dana BOS, menurut dia, penyidik sudah melakukan pemeriksaan ke sejumlah saksi. “Guru-guru di sekolah, kemudian bendahara sekolah dan kepala sekolah. Pegawai dari Dinas Pendidikan Kota Binjai juga ada diperiksa,” beber mantan Kasi Pidum Kejari Bengkalis ini.

Dia menambahkan, ada indikasi kerugian negara melalui laporan hasil pemeriksaan dari Inspektorat Kota Binjai. Namun, kata dia, hal tersebut belum cukup.

“Untuk menguatkan, dibutuhkan hasil penghitungan kerugian negara dari ahli Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan Sumut. Karena itu, ketika sejumlah alat bukti sudah lengkap, maka kami akan meminta penghitungan kerugian negara ke BPKP Sumut,” ujar dia.

Sementara, Seksi Tindak Pidana Umum Kejari Binjai menerima 318 Surat Perintah Dimulai Penyidikan dari penyidik kepolisian. Dari jumlah ini, ada sejumlah perkara yang menarik perhatian.

“Seperti ada dua kasus pembunuhan di Kota Binjai. Kemudian perkara menarik perhatian lain ada percobaan pembakaran dan percobaan pembunuhan yang korbannya wartawan,” bebernya.

Dari jumlah SPDP yang masuk, lanjut dia, ada 264 perkara yang sudah masuk tahap penuntutan. “Jumlah perkara narkotika yang menarik perhatian ada dua. Pertama kasus narkoba 10 kilogram dan terakhir kasus narkoba 6 kilogram,” urainya.

“Terakhir dari seksi perdata dan tata usaha negara, ada kerja sama atau MoU kepada 34 lembaga dan Surat Kuasa Khusus ada 51,” tukasnya. (ted)

Gubsu Tinjau Pembibitan dan Budidaya Kentang di Karo

TINJAU: Gubsu Edy Rahmayadi saat meninjau pembibitan dan pembudidayaan kentang di Desa Bukit Kecamatan Dolat Rayat.solideo/sumut pos.

KARO, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan rombongan melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Karo, untuk meninjau pembibitan dan pembudidayaan kentang di Desa Bukit, Kecamatan Dolat Rayat.

TINJAU: Gubsu Edy Rahmayadi saat meninjau pembibitan dan pembudidayaan kentang di Desa Bukit Kecamatan Dolat Rayat.solideo/sumut pos.

Kedatangan Gubernur disambut Bupati Karo Cory Seriwaty Sebayang didampingi Wakil Bupati Theopilus Ginting dan unsur Forkopimda. Setelah meninjau pembibitan, Gubsu melanjutkan kunjungan untuk melihat proses vaksinisasi massal Covid-19 di Stadion Samura Kabanjahe.

Dalam keterangnnya, Gubsu menegaskan kebijakan Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dilanjutkan dari tanggal 26 Juli hingga tanggal 2 Agustus 2021 mendatang.

Meski demikian, kegiatan ekonomi masyarakat akan mulai dilonggarkan, namun tetap dengan kapasitas tertentu dan menerapkan prokes yang ketat. Selanjutnya, Gubsu bergerak ke kawasan relokasi pengungsi Gunung Sinabung di Desa Siosar, Kecamatan Tigapanah untuk melihat perkembangan pembangunan di wilayah Siosar, membahas tentang Lahan Usaha Tani (LUT) tahap ke tiga bagi pengungsi Sinabung.

Setelah itu, rombongan menuju Desa Wisata Tongging, Kecamatan Merek guna meninjau progres pembangunan proyek Dermaga Tongging serta Keramba Jaring Apung (KJA) Danau Toba.

Sementara Bupati Karo Cory Seriwaty Sebayang mengatakan, kunjungan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menambah spirit bagi Pemerintah Kabupaten Karo. (deo)

Bakal Dijadikan Rumah Sakit Darurat Covid-19, UPT Asrama Haji Belum Disurati Pemprovsu

ASRAMA HAJI: Seorang pria melintas di depan miniatur Kakbah di Asrama Haji Medan. Asrama Haji ini bakal dijadikan RS darurat untuk pasien Covid.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rencana Pemprov Sumut ‘menyulap’ Asrama Haji Medan menjadi Rumah Sakit (RS) Darurat bagi pasien Covid-19, ternyata belum dikoordinasikan ke Unit Pelayanan Teknis (UPT) Asrama Haji Medan. Malah, pengelola Asrama Haji Medan belum tahu berapa kamar yang akan digunakan, dan bagaimana penyediaan fasilitas yang dibutuhkan.

ASRAMA HAJI: Seorang pria melintas di depan miniatur Kakbah di Asrama Haji Medan. Asrama Haji ini bakal dijadikan RS darurat untuk pasien Covid.

Kepala UPT Asrama Haji Medan, H Ramlan Sudarto menyatakan kesiapannya jika Asrama Haji Medan dijadikan rumah sakit darurat penanganan pasien Covid-19. Namun, hingga kini pihak Pemprov Sumut belum ada melayangkan surat resmi ke UPT Asrama Haji untuk pemakaian tempat. “Kalau kita siap saja, sebagaimana surat edaran Menteri Agama tentang pemakaian tempat,” kata Kepala UPT Asrama Haji, H Ramlan Sudarto kepada Sumut Pos, Kamis (29/7).

Namun kata Ramlan, untuk pemakaian tempat itu, pihaknya dengan Pemprov Sumut perlu membicarakan, lokasi mana di Asrama Haji yang akan digunakan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19. “Belum ada surat resmi pemberitahuannya kepada kami. Kan tidak ujuk-ujuk Asrama Haji langsung dijadikan tempat pasien Covid. Makanya perlu dibicarakan dulu, kamar mana yang mau di pakai, terus perlengkapannya bagaimana? Apalagi sekarang masih ada atlet KONI yang menginap di sini,” jelasnya.

Ramlan pun belum bisa memberi gambaran, ketika disinggung gedung mana di Asrama Haji bila digunakan untuk tempat isolasi. Ia kembali menekankan, perlunya duduk bersama antara UPT Asrama Haji dan Pemprov Sumut.

Kendati demikian, Ramlan tetap menyatakan kesiapannya bila Asrama Haji digunakan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19. “Kita siap. Tapi seperti daerah lain yang asrama hajinya dipakai, juga ada surat resmi pemakaian tempat,” pungkasnya.

Sebelumnya, Menurut Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah mengatakan, untuk mengantisipasi keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate(BOR), Pemprov Sumut mempersiapkan 1.000 tempat tidur di Asrama Haji dan Wisma Atlet sebagai lokasi menampung pasien Covid-19. “Sedang mempersiapkan rumah sakit darurat isolasi Covid terpusat untuk 1.000 tempat tidur tahap pertama,” kata Musa Rajekshah, di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Medan, Rabu (28/7) kemarin.

Wagubsu menargetkan, persiapan Asrama Haji dan Wisma Atlet di Jalan Wiliem Iskandar/Jalan Pancing Medan, rampung dalam dua pekan ini. “Target kita paling lama mudah-mudahan dua minggu ini sudah selesai. Asrama Haji dan Wisma Atlet,” katanya.

Hal ini juga sejalan dengan pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, yang sejak awal telah mengizinkan penggunaan asrama haji untuk memperkuat layanan kesehatan dimasa pandemi. Dari 25 asrama haji yang tersebar di Indonesia, Asrama Haji Medan termasuk salah satunya.

RS Tembakau Deli Ditunda Jadi Rujukan Covid-19

Pemko Medan menunda rencana menjadikan RS Tembakau Deli sebagai tempat isolasi pasien Covid-19. Rencananya, rumah sakit milik PTPN II tersebut diperuntukkan bagi pasien Covid-19 kondisi ringan hingga berat.

Plt Kadis Kesehatan Kota Medan Syamsul Arifin Nasution mengaku, berdasarkan informasi yang diperolehnya, tim dari pemerintah pusat menunda pembangunan RS Tembakau Deli karena melihat kondisinya yang sudah rusak parah. Karena itu, diprediksi akan memakan waktu yang lama. “Terlalu lama jika membangun RS Tembakau Deli, makanya ditunda dulu karena kita mau cepat,” kata Syamsul saat dihubungi wartawan, Kamis (29/7).

Syamsul mengaku, Pemko Medan akan fokus dengan rumah sakit milik pemerintah yang ada saat ini sebagai rujukan Covid-19. “Kita utamakan dulu rumah sakit yang ada untuk isolasi pasien Covid-19, yaitu RSUD Dr Pirngadi dan juga RSUP H Adam Malik. Selain itu, dibantu juga di eks Hotel Soechi Jalan Cirebon Medan untuk isolasi mandiri bagi pasien dengan ringan,” akunya.

Menurut Syamsul, Pemko Medan menyiapkan tempat isolasi pasien Covid-19 ini untuk mengantisipasi lonjakan kasus corona seperti yang terjadi di Jawa dan Bali. Namun demikian, dia meyakini Medan tidak akan terjadi seperti itu. Apalagi, jika masyarakat mau menjalankan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat dan konsisten. “Jangan sampai melonjaklah angka kasus Covid-19. Makanya, kita harapkan warga Medan jaga diri masing masing dan keluarganya dengan menerapkan protokol kesehatan serta pola hidup sehat. Kalau sudah begitu, mudah-mudahan aman,” tukas dia.

Sebelumnya, pengamat kesehatan dr Rizky Adriansyah SpA(K) mengkritik rencana Pemko Medan menjadikan RS Tembakau Deli sebagai rujukan pasien Covid-19. Ia menilai rencana itu tak akan optimal dan hanya membuang-buang anggaran. Meski begitu, Rizky mendukung jika Pemko Medan menjadikan RSUD Dr Pirngadi Medan menjadi rumah sakit khusus Covid-19. “Kalau RS Pirngadi dikhususkan sementara untuk pelayanan Covid-19, anggaran itu sekaligus bisa untuk memperbaharui sarana dan prasarana di sana yang lebih baik lagi,” ujarnya.

Diketahui, setelah menetapkan Hotel Soechi sebagai tempat isolasi, Pemko Medan terus mencari beberapa opsi untuk dijadikan tempat isolasi bagi masyarakat Kota Medan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan Covid-19. Artinya tempat- tempat ini nantinya akan dijadikan sebagai alternatif untuk pasien Covid-19. “Peninjauan Rumah Sakit Tembakau Deli bertujuan untuk mencari opsi jika terjadi lonjakan angka kasus Covid-19. Peninjauan ini guna melihat kondisi bangunan yang sudah lama tidak digunakan,” kata Wali Kota Medan Bobby Nasution ketika meninjau gedung RS Tembakau Deli, Sabtu (17/7).

Dijelaskan Bobby, saat ini Hotel Soechi telah ditetapkan sebagai tempat isolasi, diperkirakan dalam dua minggu ke depan tempat ini sudah bisa dioperasikan sebagai tempat isolasi. Menurut Bobby, selain mencari tempat Isolasi, hal yang lebih difokuskan adalah penerapan yang masuk ke dalam 3T yakni treatment-nya (perawatan). Artinya bisa juga sebagai rumah sakit darurat dengan tingkat penanganan sedang.

“Kita terus melakukan pencarian tempat alternatif yang bangunannya hanya berlantai satu atau dua lantai. hal ini untuk memudahkan penanganan terhadap pasien Covid-19. seperti RS Tembakau Deli ini, jika diizinkan dari Kementerian BUMN, selanjutnya untuk membangun rumah sakit darurat ini, Pemko Medan akan berkolaborasi dan berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat, khususnya Kementerian PUPR dan Kementerian Kesehatan,” jelasnya.

Bobby menambahkan, pencarian opsi untuk dijadikan sebagai alternatif ini harus cepat dilakukan karena Covid-19 varian delta sudah pernah masuk ke Sumatera Utara dan diketahui akibatnya adanya ABK yang terjangkit. Meskipun yang terpapar bukan warga Kota Medan, namun penyebaran Covid-19 varian delta sangat cepat penyebarannya. “Maka dari itu, untuk mengantisipasi cepatnya penyebaran, maka penanganannya juga harus lebih cepat salah satunya mencari opsi tempat isolasi atau rumah sakit darurat yang dilakukan. Namun kita berharap tempat alternatif ini meskipun sudah siap, jangan sampai digunakan,” ujar Bobby.

RSU Pirngadi Berbenah

Terpisah, dalam mengantisipasi potensi lonjakan pasien Covid-19 di Medan, RSUD dr Pirngadi Medan mulai melakukan renovasi ruangan Covid-19. Direktur Utama RSUD dr Pirngadi Medan Suryadi Panjaitan mengatakan, renovasi ini dilakukan karena pihaknya telah mendapatkan bantuan satu ruangan untuk ICU Covid-19. Ruangan yang direnovasi itu sebelumnya merupakan ruangan rawat anak.

“Kita mendapat bantuan satu ruangan untuk ruangan ICU Covid-19. Kita dibantu 20 bed 12 bed untuk dewasa, 4 bed untuk anak (bisa juga bayi) dan juga ada 4 sampai 8 bed untuk non ICU. Ini atas upaya pak walikota Medan yang berhubungan dengan Kementerian PUPR dan Dirjen Yankes yang akan melengkapi alat kesehatannya,” kata Suryadi.

Diketahui, pembagunan dan renovasi ini dilakukan sebagai antisipasi meningkatnya kasus Covid-19 di Kota Medan, sehingga Walikota Medan Bobby Nasution menyiapkan lokasi yang akan dijadikan tempat isolasi mandiri (isoman) dan perawatan. Adapun bagi warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala ringan, telah disiapkan dua lokasi yakni di Gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) dan eks Hotel Soechi Medan. Sedangkan untuk warga terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala berat, akan dilakukan perawatan di RSUD dr Pirngadi Medan. (man/ris)

Stok Vaksin Mulai Menipis, Perbanyak Distribusi Vaksin ke Sumut

VAKSIN TIBA: Petugas terminal kargo memindahkan kotak berisi vaksin Moderna yang baru tiba di Bandara Kualanamu Internasional, Deliserdang, , Kamis (29/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) didesak untuk mendistribusikan dosis vaksin Covid-19 lebih banyak ke Provinsi Sumatera Utara. Hal ini sebagai bentuk ikhtiar dalam memutus mata rantai penularan Covid-19.

VAKSIN TIBA: Petugas terminal kargo memindahkan kotak berisi vaksin Moderna yang baru tiba di Bandara Kualanamu Internasional, Deliserdang, , Kamis (29/7).

“Untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pandemi Covid-19 di Sumut, pemerintah kami minta untuk memperbanyak distribusi vaksin, termasuk ke kabupaten/kota di Sumut,” kata Anggota DPRD Sumut Fraksi PDI Perjuangan, Sugianto Makmur kepada wartawan, Kamis (29/7)n

Diakuinya, belakangan ini masyarakat banyak yang resah dampak kelangkaan stok vaksin di kabupaten kota. Pasalnya, kelangkaan vaksin yang terjadi di Indonesia karena jumlah yang diterima baru berjumlah 30 persen atau 151,9 juta dari total kebutuhan sekitar 462 juta dosis.

Selain itu, pemerintah menetapkan skala prioritas daerah yang menerima vaksin yaitu pada daerah dengan jumlah kasus penularan tinggi. Adapun vaksin yang masih digunakan saat ini vaksin Sinovac dalam bentuk bulk 39, 2 juta vaksin, Astrazeneca 6,7 juta dosis, Sinopharm untuk vaksinasi gotong royong 4 juta dosis, dan Moderna terdiri 4,5 juta.

Menurut Sugianto, penyediaan vaksin dalam jumlah memadai sangat diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan penyebaran pandemi Covid-19. Stok vaksin yang banyak sangat diperlukan, karena penyuntikan dosis dua berbeda dengan yang pertama. “Jika yang pertama hanya sekali suntik, maka untuk dosis dua memerlukan dua kali dosis penyuntikan. Hal tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan antibodi yang dibentuk oleh tubuh. Dengan demikian, tubuh akan memiliki respons kekebalan yang lebih kuat dalam melawan virus Corona,” katanya.

Distribusi vaksin yang banyak ini, juga bertujuan agar daerah tidak lagi menjerit soal kekurangan dosis vaksin Covid-19. “Kita lihat selalu ada keluhan stok habis, termasuk dosis pertama, ini berbanding terbalik dengan tingkat kebutuhan yang harus disegerakan, termasuk untuk para tenaga kesehatan,” ujarnya.

Sugianto juga berharap kepada kepala daerah, agar berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, untuk terus memperbarui jumlah penerima vaksin sehingga dapat diakomodir secara maksimal.

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi tak menampik dengan kondisi tersebut, lantaran distribusi vaksin Covid-19 di Indonesia saat ini masih diprioritaskan bagi daerah yang berada di Pulau Jawa dan Bali. “Ada keterbatasan vaksin di nasional. Dan diprioritaskan untuk Jawa-Bali. Sehingga provinsi non Jawa-Bali itu dilakukan secara bertahap,” katanya menjawab wartawan di Rumah Dinas Gubsu, Jalan Jenderal Sudirman Medan, kemarin.

Karenanya selama stok vaksin menipis, Edy mengajak masyarakat Sumut saat ini agar mengutamakan penerapan protokol kesehatan dalam beraktivitas sehari-hari sebagai upaya mencegah penularan Covid-19. “Perlu diberitahu kepada orang Sumut ini. Langkah kedua adalah vaksin. Langkah pertama adalah protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak,” ujarnya.

Begitu juga bila masyarakat telah mendapat suntikan vaksin Covid-19, ia mengimbau untuk tetap selalu disiplin prokes. “Vaksin dikejar, tapi protokol kesehatan diabaikan. Wah ini tak tepat. Walaupun sudah divaksin, tapi kalau abaikan protokol kesehatan, kalian akan terpapar,” ujarnya.

Pemprov Sumut terus mengupayakan agar ketersediaan vaksin Covid-19 mencukupi. Bahkan pada pekan lalu pihaknya sudah menyurati Kementerian Kesehatan, agar pemerintah pusat mengirimkan dua juta dosis vaksin ke Sumut. “Untuk vaksin, bisa kita tunda sampai vaksin itu ada. Tapi protokol kesehatan adalah mutlak. Prioritas adalah menggunakan masker, cuci tangan dan atur jarak,” pungkasnya.

70 Ribu Dosis Moderna Tiba

Sementara, Satuan Brimob Polda Sumut kembali menjemput dan pengawalan vaksin yang tiba di terminal Cargo Bandara Kualanamu Internasional, Kamis (29/7). Dalam pengawalan vaksin Moderna tersebut, personel Brimob dilengkapi dengan persenjataan dan kendaraan taktis. Pengawalan vaksin dilakukan menuju gudang Farmasi Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Jalan Prof M Yamin Medan. “Vaksin Moderna yang tiba hari ini sebanyak 7 Koli dengan isi 70.000 dosis,” ujar Kabag Ops Sat Brimob Poldasu Kompol Heriyono.

Vaksin Moderna tiba di Terminal Cargo pukul 11.30 WIB dan vaksin tersebut dibawa menggunakan pesawat Garuda GA-182. Pihaknya langsung bergerak lakukan pengawalan menuju Gudang Farmasi Dinkes Pemprovsu ,” ujarnya.

Lebih lanjut Heriyono mengatakan, pengawalan tersebut dipimpin Panit 1 Subden Wanteror Detasemen Gegana Iptu Rizky Bimo Anggoro, S.Tr.k. “Pengawalan vaksin berjalan dengan aman dan lancar, Vaksin Sinovac tiba di Gudang Farmasi Dinkes Pemprov Sumut pada pukul 12.20 Wib, dan diterima oleh Bapak Damhuri selaku Pembantu Pengurus Barang Gudang Farmasi Dinkes Pemprovsu,” ungkap Kompol Heriyono.

Vaksin ini nantinya akan didata oleh Pihak Dinkes dan selanjutnya akan di distribusikan ke daerah-daerah yang akan menerima vaksinasi. “Nantinya akan dibagi sesuai dengan instruksi oleh pemerintah pusat agar masyarakat mendapatkan vaksinasi sebagai anti bodi pencegahan Covid-193 , pungkasnya.

Stok Aman

Sementara, Bio Farma memastikan stok vaksin saat ini mencukupi dan sedang dipercepat distrisbusi dan produksinya. “Pemerintah terus mempercepat distribusi vaksin Covid-19 ke seluruh pelosok daerah. Stok di pusat (Bio Farma) aman, itu yang dikawal cepat proses produksi dan distribusinya untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok,” ujar Sekretaris Perusahaan sekaligus Juru Bicara Bio Farma, Bambang Heriyanto, dalam keterangan tertulis Kamis (29/7).

Ia menjelaskan, stok vaksin dipastikan aman setelah kedatangan 21,2 juta dosis dalam bentuk bulk atau bahan baku produksi Sinovac di Jakarta pada Selasa (27/7). Dengan demikian total vaksin bulk yang telah diterima Indonesia menjadi 144,7 juta dosis vaksin yang setelah diolah Bio Farma diperkirakan menjadi sekitar 117,3 juta dosis vaksin bentuk jadi.

“Apabila ditambah dengan vaksin jadi yang telah datang, total vaksin yang dimiliki Indonesia kombinasi vaksin dalam bentuk bulk dan vaksin jadi sebanyak 173,1 juta dosis vaksin. Dan rencananya pada Agustus 2021 nanti Indonesia akan kembali kedatangan vaksin COVID-19 sebanyak 45 juta dosis yang terdiri dari Sinovac, AstraZeneca, Moderna dan Pfizer,” katanya.

Bambang memaparkan, per 27 Juli, Bio Farma telah mendistribusikan 80 juta dosis vaksin ke 34 provinsi di Indonesia dengan rincian Vaksin CoronaVac (Vaksin Jadi merek Sinovac) sebanyak 3 juta dosis, Vaksin Covid-19 (Vaksin produksi Bio Farma dari bahan baku Sinovac) sebanyak 65,7 juta, dan AstraZeneca sebanyak 11,3 juta. “Jumlah itu belum termasuk vaksin Moderna dan Sinopharm (Vaksin Gotong Royong),” katanya.

Terkait distribusi vaksin, lanjutnya, pemerintah mempertimbangkan tingkat risiko setiap wilayah. Sehingga, pembagiannya pun akan berbeda-beda bagi setiap daerah. (prn/dtc)

Viral Blast Global Hadir di Medan, Siap Edukasi Masyarakat Money Management

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hadir di Kota Medan, Platform Edukasi Money, Management Viral Blast Global siap untuk memberikan edukasi money management secara menyeluruh untuk masyarakat di ibu kota Sumatera Utara (Sumut) ini.

Owner Platform Edukasi Money Management Viral Blast Global secara resmi membuka kantor cabang di Medan.(ist).

Resmi membuka kantor cabang di Medan, Sumatera Utara, Kamis (29/7) kemarin. Kantor ini, merupakan kantor cabang ketiga ini setelah di Jakarta dan Surabaya. Meski kondisi ekonomi terpuruk imbas pandemi COVID-19 ini. Namun, hadirnya platform edukasi money management di Kota Medan ini. Hal ini, menjadi angin segar bagi para pelaku ekonomi dan pebisnis.

Begitu juga, Management Viral Blast Global melihat pasar, khususnya di Kota Medan, yang merupakan sentra bisnis dan industri. Dinilai mampu mengembangkan potensi dimiliki Platform Edukasi Money ini.

Dengan mematuhi protokol Kesehatan Covid-19, acara Grand Opening Kantor Viral Blast Global Cabang Medan ini dihadiri langsung oleh para owner dan jajaran manajemen Viral Blast Global.

Diawali dengan doa dan pemotongan pita oleh para owner, acara dilanjutkan dengan seremonial pemotongan tumpeng serta ditutup dengan kegiatan bakti sosial berupa santunan kepada anak yatim.

Peresmian Kantor cabang baru yang berdiri megah 4 lantai dan terletak strategis di tengah kota Medan, tepatnya di Centre Point Mall Medan Blok F 1, Jalan Jawa, No. 8, Kota Medan, Sumatera Utara. Di kantor ini, juga dihadiri berbagai tim mitra yang tak hanya dari Tim Mitra Kota Medan dan sekitarnya saja, hadir pula tim Padang, Sumatera Barat.

Owner Viral Blast Global, Zainal Hudha Purnama mengungkapkan Platform Edukasi Money Management Viral Blast Global telah membantu masyarakat untuk menyambut peluang bisnis baru.

“Satu tahun perusahaan Viral Blast Global berdiri, telah banyak membantu masyarakat Indonesia terutama yang ingin meningkatkan penghasilan ataupun mencari peluang bisnis baru. Saya berharap dengan hadirnya kantor cabang baru di Kota Medan Sumatera Utara ini membuka kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mendapatkan edukasi kuangan dari kami,” sebut Zainal dalam keterangan tertulis, Jumat (30/7).

Owner Viral Blast Global lainnya, Putra Wibowo menambahkan, dengan dengan hadirnya Kantor cabang di Kota Medan ini mampu membuat Viral Blast Global semakin dipercaya oleh masyarakat.

“Saya sangat berharap para mitra lebih semangat untuk mendapatkan edukasi dari Viral Blast Global. Tentunya dengan hadirnya kantor ini merupakan komitmen Viral Blast Global untuk terus meningkatkan kualitas edukasi money management khususnya di Kota Medan dan sekitarnya,” urainya.

Dalam acara ini salah satu mitra yang berhasil meraih reward mobil mewah BMW, Muhammad Arsyad mengaku sangat antusias dengan hadirnya kantor cabang Viral Blast Global di Kota Medan.

“Saya sangat bersyukur akhirnya Viral Blast Global hadir di kota tercinta kita Medan. Viral Blast Global memang sangat luar biasa. Awal mula saya dikenalkan teman saya dan saya juga belajar konsep edukasi money management yang ditawarkan oleh perusahaan ini. Dan saya sangat bersyukur sekali dengan edukasi dari Viral Blast Global mampu membuka wawasan saya tentang konsep bisnis yang menguntungkan,” ujarnya.

Begitu pula dengan Nur ati Zebua, yang juga merupakan mitra peraih Mobil mewah Mercedez Benz, mengucapkan rasa terima kasihnya karena perusahaan sangat menghargai usahanya dengan memberikan penghargaan yang sangat luar biasa.

Medan adalah kota terbesar ketiga di Indonesia setelah DKI Jakarta dan Surabaya, sebagai Platform Edukasi Money Management Viral Blast Global sangat bangga bisa hadir di Kota yang menjadi pintu gerbang Indonesia di bagian Barat.

Viral Blast Global berharap dengan hadirnya Kantor Cabang di Kota Medan Sumatera Utara mampu memperluas jaringan bukan hanya di Kota Medan saja namun bisa menyebar keseluruh kota sekitarnya.

Bagi masyarakat Medan yang ingin belajar Money Management bisa langsung datang ke kantor yang beralamat di Centre Point Medan Blok F 1, Jl. Timur No. 8 Sumatera Utara atau bisa menghubungi William Chandra dengan nomor WA +62 823-6667-7111.(gus)

Yakin Umrah 1443 Hijriah Bakal Terlaksana, Kemenag Bahas Syarat Vaksin untuk Jamaah

Khoirizi, Plt Dirjen PHU Kemenag.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Arab Saudi akan membuka penyelenggaraan ibadah umrah 1443 Hijriah mulai 10 Agustus 2021. Sejumlah persyaratan pun sudah ditetapkan bersamaan dengan kondisi pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia.

Khoirizi, Plt Dirjen PHU Kemenag.

Namun, terdapat sejumlah negara yang masih dilarang untuk melakukan penerbangan internasional ke Tanah Suci. Di antaranya India, Pakistan, Mesir, Turki, Argentina, Brasil, Afrika Selatan, Lebanon serta Indonesia.

Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Khoirizi menegaskan, kebijakan penyelenggaraan umrah saat ini tidak bisa dilepaskan dari konteks pandemi Covid-19. Apalagi, angka positif harian Covid-19 di Indonesia juga masih tinggi.

“Pemerintah saat ini fokus menangani pandemi Covid-19. Insya Allah, jika pandemi terkendali, itu juga akan berdampak pada proses penyelenggaraan umrah, bahkan haji 1443 Hijriah,” jelas Khoirizi melalui keterangannya, Kamis (29/7).

“Kami juga akan terus menjalin komunikasi dengan pihak Saudi, baik melalui perwakilan Indonesia di Riyadh dan Jeddah, maupun melalui Dubes Saudi di Jakarta,” sambungnya.

Kemenag pun akan membahas surat edaran terkait umrah tersebut dengan Kemenkes, Kemenlu, Satgas Pencegahan Covid-19, Kemenhub, dan juga asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU). “Edaran Saudi akan kita bahas bersama dengan para pihak agar ada pemahaman yang sama, baik yang berkenaan kebijakan penerbangan internasional di Saudi, maupun yang terkait langsung dengan kebijakan penyelenggaraan umrah,” bebernya.

Selain itu, Khoirizi juga mengatakan, pihaknya akan melakukan pembahasan vaksin booster dan PCR untuk para jamaah umrah. Adapun, Saudi sendiri mensyaratkan Pfizer, Moderna, AstraZeneca, atau Johnson & Johnson sebagai vaksin yang digunakan jamaah. Pembahasan ini akan dilakukan bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Satgas Pencegahan Covid-19, dan BNPB. “Kesepahaman para pihak penting agar bisa dirumuskan langkah yang efektif, solutif, realistis dan kontekstual,” ungkap dia melalui keterangan tertulis, Kamis (29/7).

Pembahasan ini dilakukan sebagai upaya antisipasi agar tidak adanya kekeliruan hasil tes. Artinya, jamaah negatif Covid-19 saat PCR di Indonesia, lalu positif saat PCR di Saudi. “Skema-skema ini akan kita bahas sebagai bagian persiapan, meski fokus saat ini adalah mengatasi pandemi di Tanah Air. Semoga Herd Immunity di Indonesia juga segera terwujud,” sambungnya.

Khoirizi menambahkan, pihaknya akan membentuk tim bersama lintas kementerian dan lembaga negara. Termasuk juga asosiasi PPIU dalam rangka mempersiapkan penyelenggaraan umrah 1443 Hijriah.

Pemerintah akan terus berusaha untuk menekan angka penyebaran dan penularan Covid-19 di Tanah Air dengan bermacam upaya, antara lain mempercepat proses vaksinasi. Hal ini juga harus dibarengi dengan peran serta masyarakat dan semua pihak untuk mendukung regulasi yang diterapkan. “Mari patuhi protokol kesehatanndan disiplin 5M sebagai ikhitiar memutus mata rantai penularan virus ini,” tandasnya.

Seperti diketahui, kegiatan penyelenggaraan umrah di Indonesia mengalami hambatan lebih dari setahun. Saudi sempat membuka akses pengiriman jamaah umrah dari Indonesia di pengujung 2020 lalu. Tetapi, pada awal 2021 kembali dihentikan. Sampai akhirnya Saudi menetapkan Indonesia dalam daftar negara di-banned. (jpc)

Kasus Aktif Covid di Sumut 16.506

TINJAU: Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjau RS Tembakau Deli, beberapa hari lalu. RS ini batal jadi tempat isolasi pasien Covid karena kondisinya rusak parah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penambahan kasus Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) masih menunjukkan grafik yang tinggi. Akibatnya, hal ini pun berdampak pada peningkatan jumlah kasus aktif atau orang yang sedang terinfeksi virus corona.

TINJAU: Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjau RS Tembakau Deli, beberapa hari lalu. RS ini batal jadi tempat isolasi pasien Covid karena kondisinya rusak parah.

BERDASARKAN perhitungan yang didapatkan dari data Kemenkes melalui BNPB, saat ini jumlah kasus aktif Covid-19 di Sumut telah melampaui 16.000 kasus, yakni 16.506 kasus pada Kamis (29/7). Jumlah ini meningkat sebanyak 1.165 orang dari hari sebelumnya, sebesar 15.341.

Untuk penambahan kasus baru konfirmasi positif sendiri, Sumut kembali memperoleh penambahan 1.588 orang, sehingga totalnya naik dari 56.087 menjadi 57.675 orang. Provinsi Sumut juga mencatatkan diri menjadi daerah penyumbang ketujuh terbanyak dari total 43.479 kasus baru nasional.

Sedangkan untuk kasus sembuh, Sumut memperoleh penambahan 410 orang, sehingga akumulasinya naik dari 39.319 menjadi 39.729 orang.

Dari penambahan ini, Sumut hanya menjadi Provinsi penyumbang terbanyak ke-18 dari total 45.494 kasus sembuh di Indonesia.

Lalu untuk kasus kematian, Sumut juga menambah 13 kasus baru dari 1.427 menjadi 1.440 orang. Namun Sumut hanya menjadi daerah penyumbang terbanyak ke-20 dari total 1.893 kasus kematian di Tanah Air.

Medan Pecah Rekor Harian

Sebelumnya, kasus harian positif Covid-19 di Kota Medan pecah rekor. Jika sebelumnya, rata-rata jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Medan masih berkisar 300 hingga 500-an kasus per hari, pada Rabu (28/7) lalu, mencapai 731 kasus. Dengan begitu, saat ini jumlah terkonfimasi positif Covid-19 di Kota Medan telah mencapai 26.605 kasus.

Dikonfirmasi mengenai hal itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan, meningkatnya angka konfirmasi positif Covid-19 di Kota Medan dikarenakan testing yang saat ini terus ditingkatkan oleh Pemko Medan. Bobby bahkan merincikan, saat ini positivity rate di Kota Medan mencapai angka 23 persen, dengan jumlah testing sebanyak 2.900 per hari.

“Saat ini testing memang sedang kita tingkatkan menjadi 2.900 per hari. Itu yang menjadi penyebab meningkat angka positif (Covid-19). Sebelumnya (testing) masih di bawah 2 ribu per hari,” jawab Bobby, Kamis (29/7).

Dikatakan Bobby, untuk ketersediaan tempat tidur pada sejumlah rumah sakit untuk pasien Covid-19 di Kota Medan, Pemprov Sumut telah memberikan tambahan sebanyak 735 tempat tidur (bed), khusus untuk Kota Medan. Selain 735 bed dari Pemprovsu, Pemko Medan juga telah menyiapkan tambahan bed sebanyak 382 buah. “Kita mendapatkan tambahan bed dari Pemprov, dan dari Pemko Medan sendiri juga sudah mempersiapkan 382 bed,” katanya.

Selain persiapan penambahan bed, terang Bobby, saat ini Pemko Medan juga tengah berfokus dalam menyalurkan bantuan sosial (Bansos) kepada masyarakat terdampak PPKM Level 4. Khusus Bansos dari APBD Kota Medan, bantuan disalurkan untuk 123.592 Kepala Keluarga.

Masing-masing KK berhak mendapatkan satu paket yang terdiri dari 20Kg Beras, 2Kg Gula Pasir, dan 1 Liter Minyak Goreng. “Di luar bantuan itu, ada juga bantuan sosial dari pemerintah pusat untuk 88.000 Kepala Keluarga di Kota Medan yang terdiri dari Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sosial Tunai (BST) untuk warga,” terangnya.

Seperti diketahui, angka terkonfirmasi positif Covid-19 harian di Kota Medan kembali melesat dan memecahkan rekor. Berdasarkan data yang diupdate BPBD Kota Medan pada Rabu (28/7), Pukul 19.37 WIB, penambahan kasus pada hari itu bertambah 731 kasus. Dengan demikian, Kota Medan mencatatkan 26.605 kasus terkonfirmasi positif hingga hari ini.

Sementara di hari yang sama, angka suspek juga meningkat 760 kasus menjadi 36.747 kasus. Angka kesembuhan juga terpantau naik 371 kasus, dengan demikian total ada 20.124 kasus kesembuhan di Kota Medan hingga saat ini.

Ironisnya, kasus kematian karena Covid-19 di Kota Medan juga meningkat. Tercatat ada 10 kasus kematian yang terjadi pada Rabu kemarin, karenanya total kasus kematian bertambah menjadi 676 kasus.

Menanggapi hal ini, Pimpinan DPRD Kota Medan, H.Ihwan Ritonga mendukung langkah Pemerintah Kota (Medan) yang meningkatkan testing Covid-19 secara signifikan, yakni dari rata-rata 2.000 testing per hari menjadi 2.900 testing per hari. Pasalnya, peningkatan testing akan lebih banyak menjaring masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Ihwan menilai, angka positif Covid meningkat karena meningkatnya testing adalah hal yang wajar dan memiliki sisi positif yang cukup besar. “Karena dengan demikian, akan lebih banyak masyarakat yang melakukan isolasi dan dapat ditangani dengan cepat sebelum menularkan ke lebih banyak orang. Berbeda misalnya kalau jumlah testing harian tidak ditingkatkan, tapi yang terkonfirmasi terus meningkat,” kata Ihwan kepada Sumut Pos, Kamis (29/7).

Selain testing, Wakil Ketua DPRD Medan asal Fraksi Partai Gerindra itu juga meminta Pemko Medan untuk turut meningkatkan Tracing dan Treatment, sebagai satu kesatuan dari program 3T, yakni Testing, Tracing, dan Treatment. “Tapi kalau saya menilai, Pemko Medan sudah cukup maksimal dalam menekan penyebaran Covid-19 di Kota Medan. Harapan kita tentunya, kalau bisa ditingkatkan lagi, pasti akan lebih baik,” ujarnya.

Terkait angka kematian akibat Covid-19 di Kota Medan yang mencapai 10 orang dalam satu hari, Ihwan mengaku turut prihatin dam berduka atas kejadian tersebut. Untuk itu, Ihwan pun meminta masyarakat Kota Medan untuk mendukung penuh langkah pemerintah dengan disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan, mulai dari patuh dalam memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, hingga mengurangi mobilitas.

“Sudah banyak yang meninggal dunia, apalagi alasan kita untuk tidak percaya adanya Covid-19 ini. Ayolah, kita sama-sama mematuhi prokes ini, demi kesehatan kita semua, demi kebaikan dan kesehatan kita semua. Makin banyak yang patuh, makin banyak yang terselamatkan,” pungkasnya.

Pendekatan Spritual

Banyak sudah korban meninggal dunia akibat terpapar Covid-19. Di saat itu pula, keluarga yang ditinggalkan mengalami kesedihan bahkan berujung trauma. Meski begitu, trauma masih bisa diatasi, salah satunya dengan pendekatan spiritual.

Psikolog Irna Minauli mengungkapkan, saat ini masyarakat bukan hanya membutuhkan cara bagaimana untuk mengantisipasi agar tidak terpapar dan sembuh dari Covid-19. Melainkan, juga membutuhkan cara bagaimana bangkit kembali dari trauma pasca ditinggalkan keluarga yang terinfeksi virus tersebut.

Irna menjelaskan, pada dasarnya ketika seseorang dihadapkan pada fase duka cita, mereka akan mengalami beberapa fase. Pertama, akan mengalami fase ‘Denial’ atau penyangkalan. “Ini merupakan rasa tidak percaya bahwa dia sudah meninggal. Seringkali ada perasaan seolah-olah dia masih ada, masih mendengar suara atau bayangannya,” ungkap Irna, Kamis (29/7).

Kedua, lanjut Irna, fase ‘Anger’ atau kemarahan. Di fase ini, mereka menjadi marah karena seolah menjadi penyebab kematian atau tidak bisa melakukan sesuatu guna mencegah kematiannya. “Kemarahan bisa ditujukan ke diri sendiri atau orang lain,” ucapnya.

Selanjutnya, fase ‘Bargaining’ atau tawar-menawar. Mereka membayangkan bagaimana seandainya dulu dilakukan ini atau itu. “Kemudian, akan masuk ke fase ‘Depression’. Disini lah akan muncul perasaan murung atau kesedihan yang mendalam ketika menyadari bahwa orang yang dicintainya telah tiada,” terang Direktur Minauli Consulting ini.

Pada fase depresi, kata Irna, jika tidak ditangani dengan baik maka akan menimbulkan trauma dan akan kembali ke fase-fase di bawahnya (penyangkalan, kemarahan dan tawar-menawar). “Akan tetapi kalau fase depresi bisa diatasi, maka masuk ke fase terakhir yaitu ‘Acceptance’ (penerimaan). Biasanya ini cara paling ampuh dalam mengatasi depresi dan trauma adalah dengan pendekatan spiritual. Sebab, menyadari bahwa setiap makhluk akan meninggal dan setiap kejadian pasti ada hikmah di baliknya,” paparnya.

Irna menyampaikan, dukungan sosial dari teman atau keluarga lainnya juga akan sangat membantu. Mereka bisa menemani ketika sedang bersedih atau membutuhkan pendampingan. Bisa memberikan informasi atau bantuan langsung (instrumental), misalnya membantu secara ekonomi atau praktis dengan memberi makan atau mengawasi anak-anak ketika ibu sedang sedih. “Membangkitkan kembali harga diri juga akan membantu seseorang bangkit dari duka citanya,” ujarnya sembari menambahkan, pada kasus Covid-19 kadang kondisi-kondisi ini akan diperburuk dengan adanya stigma buruk dari masyarakat yang kurang paham.

Terpisah, Plt Kadis Kesehatan Kota Medan Syamsul Arifin Nasution mengakui saat ini memang sudah banyak masyarakat yang meninggal disebabkan Covid-19. Dia meminta bagi keluarga yang ditinggalkan dan terkena musibah untuk kembali ke agama dan mengalihkan ke kegiatan lain. Karena, kalau terkena musibah apalagi akibat Covid-19 pasti meninggalkan rasa trauma. “Protokol kesehatan harus terus diterapkan secara konsisten, agar tidak terpapar dan ditimpa musibah akibat Covid-19,” ujarnya. (ris/map)