24 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 3246

Dandim 0201/BS Boyong Prajuritnya Menyambangi Rumah Dinas Kapolrestabes Medan.

MEDAN, SUMUT POS.CO-Perintah dadakan Dandim 0201/BS Medan, Kolonel Inf. Agus Setiandar, S.I.P kumpulkan para prajurit Kodim 0201/BS ini, untuk menyambangi rumah dinas Kapolrestabes Medan yang berada di Jln. Hassanudin, Kec. Petisah Hulu. Kota Medan. Kamis (1/7). Pagi.

Dandim 0201/BS Medan, Kolonel Inf. Agus Setiandar, S.I.P di dampingi para prajurit Kodim 0201/BS saat menyambangi rumah dinas Kapolrestabes, Kombes Pol. Riko Sunarko di Jalan Hassanudin, Medan, Kamis (1/7).Istimewa/Sumut Pos.

Kehadiran Dandim 0201/BS Kolonel Inf. Agus Setiandar, S.I.P beserta para prajuritnya, dirumah dinas Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko, membuat sontak terkejut orang nomor satu di Polrestabes Medan.

Selamat Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara yang ke-75 !! Semoga sukses selalu. Ucap Dandim.

Iringan lagu selamat ulang tahun pun bergelegar dinyanyikan para prajurit Kodim 0201/BS Medan.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko mengucapkan, terimakasih kepada Dandim 0201/BS dan juga kepada para Perwira Kodim 0201/BS serta Prajurit lainnya yang hadir dalam suprise tersebut.

Setelah memberikan ucapan, Kombes Pol Riko Sunarko dikesempatan pertama memotong kue serta meletakkan diatas piring.

Dalam kesempatan tersebut juga, Dandim 0201/BS menyulangkan potongan kue kepada personil Bintara Polisi yang berada dilokasi itu.

Kegiatan digelar dengan memperhatikan secara ketat prosedur Protokoler Kesehatan Covid-19.

Kegiatan ini juga membuktikan sinergitas antara TNI dan Polri telah terwujud dalam mengemban tugas demi menjaga dan mempertahankan NKRI.

Tampak hadir para Perwira Kodim 0201/BS dalam kegiatan tersebut, Pasi Ops Mayor Inf Marlon Lasari Marbun, Pasiter Mayor Arh Nirmawan, Pasi Pers Mayor Inf. Fitriadi, Pasi Log Kapten Inf. Mustakim dan Danramil 0201-04/MK Mayor Arh Rizal.

Selanjutnya Danramil 0201-01/MP Kapten Czi Halim Pasaribu, Danramil 0201-02/MT Kapten Kav Bina Satria Sembiring, Danramil 0201-03/MD Kapten Kav JTB Sembiring dan Danramil 0201-06/MS Kapten Inf Hari Susilo .

Kemudian, Danramil 0201-08/MA Kapten Arm Edi Hutabarat SH.MH, Kaur Komsos Kapten Kav Ando Sinaga, Pasandi Letda Inf Sopyan dan Paku Kodim 0201/BS Lettu Cku Amin.(rel)

Jika Tak Sesak Napas Jangan ke RS, Agar Tidak Terjadi Overload di Rumah Sakit

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, menjabarkan siapa saja pasien Covid-19 yang boleh ke rumah sakit dan sebaiknya berada di rumah atau isolasi mandiri. Sehingga masyarakat bisa memahami dan tak menambah kapasitas rumah sakit yang kian kelebihan beban atau overload. Salah satu syaratnya, kata dia, terpenting adalah tidak ada keluhan sesak napas.

PIHAKNYA ingin memastikan, yang masuk ke rumah sakit adalah orang-orang yang memang harus dirawat di rumah sakit. Ia meminta masyarakat tidak usah panik.

“Kalau tidak ada sesak napas, kalau saturasi oksigennya masih di atas 95 persen kalau tidak ada komorbid, lebih baik dirawat di rumah kalau positif,” katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis (1/7)n

Apa itu saturasi oksigen? Adalah kadar oksigen dalam darah. Masyarakat diimbau memiliki oksimeter untuk mengukur saturasi agar tidak terus menurun.”Atau dirawat di isolasi terpusat seperti Wisma Atlet,” paparnya.

Ia justru khawatir jika pasien Covid-18 masuk rumah sakit, malah terekspos dengan viral load yang tinggi di rumah sakit. Ia menegaskan biarkan RS dipakai untuk orang-orang yang memang harus dirawat, sudah masuk kategori sedang ataupun berat. “Kemudian kita akan mendisiplinkan orang yang sudah bisa pulang, tidak menularkan lagi. Kondisinya sudah membaik, kita akan pulangkan,” tutur Menkes Budi.

Ia juga berjanji akan merapikan jalur distribusi oksigen ke rumah sakit. Sehingga supply dan demand oksigen untuk seluruh rumah sakit tak akan terjadu kelangkaan. “Kemudian yang berikutnya kami juga akan menaruh orang di setiap rumah sakit untuk memastikan manajemen ini dijalankan dengan baik, kalau perlu dengan dukungan TNI dan Polri,” ungkapnya.

Kemudian untuk daerah-daerah seperti Jakarta dengan kasus sangat tinggi, sehingga banyak sekali orang yang harus menjalani isolasi mandiri, Kemenkes akan segera mengeluarkan aturan mengenai telemedisin. Sehingga, baik Rumah Sakit, baik itu perusahaan layanan lain bisa melakukan layanan secara telemedisin untuk mereka yang sedang menjalani isolasi mandiri.

“Termasuk juga pemberian paket obatnya. Sehingga orang yang terkena, dia tidak bisa akses rumah sakit, dia bisa dilayani tetap dengan dokter dan diberikan obat. Nanti dokternya akan ngecek statusnya, sehingga kita bisa arahkan kapan yang bersangkutan harus masuk rumah sakit atau tidak,” tuturnya.

18 Santri Rumah Tahfiz Quran Positif Covid

Sebanyak 18 santri rumah Ma’had Tahfiz Alquran yang berlokasi di Jalan Gaperta Ujung, Kelurahan Tanjung Gusta, Medan Helvetia, dinyatakan positif corona atau covid-19 berdasarkan hasil swab PCR. Camat Medan Helvetia, Andy Mario Siregar, menjelaskan, cluster Rumah Tahfiz Alquran muncul setelah salah seorang pengajar di sana kembali dari Jawa dan juga Tapanuli Selatan (Tapsel).

“Ada guru mereka melakukan perjalanan dari Solo, Jawa terus pergi lagi ke Tapsel, pulang dari Tapsel gak enak badan. Setelah itu Kamis pekan lalu melakukan swab PCR di RS USU dan hasilnya positif,” ujar Andy, ketika dikonfirmasi wartawan, Kamis (1/7).

Selanjutnya dilakukan swab PCR terhadap seluruh penghuni rumah Tahfiz Alquran di Puskesmas Helvetia. “18 ternyata positif. Senin di swab, dapat hasilnya kami lapor ke Pak Wali, rupanya sudah 18. Jadi Pak Wali tadi meninjau dan melihat anak-anak ini, awalnya mereka tidak mau isolasi mandiri di tempat lain, (mau) di tempat itu. Karena Rumah Tahfiz hanya 3 kamar, jadi tidak bisa,” ungkapnya.

Dijelaskannya, karena yang positif Covid-19 berasal dari satu rumah atau tempat tinggal, maka tidak ada dilakukan isolasi lingkungan. Bukan isolasi lingkungan, kebetulan, bagaimana ya, kalau isolasi lingkungan itukan satu lingkungan sudah ada terpapar kurang lebih dari 5 rumah, kan begitu. Kebetulan yang dapat kami cluster seperti pesantren gitu. Tahfiz Alquran dia,” bebernya.

Berdasarkan keterangan pemilik Rumah Tahfiz itu, santri di sana adalah anak yatim putri. “Total ada 24 orang di sana, swab PCR 24 orang, 18 positif, 6 negatif,” kata dia.

Kemudian, lanjutnya, 18 santri yang dinyatakan positif Corona atau Covid-19 sempat menolak untuk diisolasi atau dirujuk ke rumah sakit. Menurut dia, lokasi Rumah Tahfiz tersebut tidak cocok untuk dijadikan sebagai tempat isolasi mandiri. “Di sana hanya ada 3 kamar, yang positif ada 18, gak bisa di sana jadi lokasi isolasi mandiri,” pungkasnya.

Sepekan Tambah 1.366 Kasus

Satgas Penanganan Covid-19 Sumut mencatat, bahwa selama periode 22-28 Juni 2021 atau dalam kurun sepekan, ada penambahan sebanyak 1.366 kasus terkonfirmasi positif Corona di Sumut.

Informasi ini diposting di akun Instagram @pusatkrisiskesehatan_sumut dan website infosumut.id. Sehingga kasus konfirmasi positif Covid-19 di Sumut diketahui mengalami peningkatan sebesar 115 persen dalam empat pekan terakhir.

“Periode tanggal 22 sampai 28 Juni 2021 adalah pekan dengan jumlah tertinggi yang pernah terjadi di Sumut. Hal itu menunjukkan bahwa kasus Covid-19 yang terjadi di Sumut sedang tidak baik-baik saja,” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Irman Oemar, kemarin.

Mengutip keterangan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Irman menyebut peningkatan kasus Covid-19 di Sumut, diduga lantaran masyarakat abai atau menganggap remeh soal protokol kesehatan. Diketahui masyarakat diminta patuh dan disiplin terhadap 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarang, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas diri.

“Mari kita saling menjaga dengan disiplin dalam menjalani prokes 5M,” ucap Kadis Kominfo Sumut itu. “Bila tidak mendesak, diharapkan jangan keluar rumah demi meminimalisir tertular Covid-19,” pungkasnya. (jpc/mbc/prn)

Puncak Peringatan HUT ke-431 Kota Medan, Bobby: Giliran Kita Berkolaborasi Bangun Kota Ini

TUMPENG: Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution memotong nasi tumpeng di puncak peringatan HUT ke-431 Kota Medan, Kamis (1/7). Potongan nasi tumpeng itu diberikan kepada petugas P3SU, serta pasukan Melari dan Bestari.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejak didirikan Guru Patimpus Sembiring Pelawi pada tahun 1590-an, Kota Medan terus berkembang melalui transformasi sejarah yang panjang. Kini diusianya yang ke-431 tahun, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution mengajak seluruh masyarakat dan aparatur di jajaran Pemko Medan untuk sama-sama membangun kota ini.

TUMPENG: Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution memotong nasi tumpeng di puncak peringatan HUT ke-431 Kota Medan, Kamis (1/7). Potongan nasi tumpeng itu diberikan kepada petugas P3SU, serta pasukan Melari dan Bestari.

SAAT memimpin upacara peringatan HUT ke-331 kota Medan di halaman depan Kantor Wali Kota, Kamis (1/7) pagi, Bobby Nasution mengungkapkan Kota Medan dibangun mulai dari sebuah kampung kecil oleh Guru Patimpus. Selanjutnya, Kota Medan dibangun secara berkesinambungan oleh Pemerintah Kota medan, dari satu priode ke priode selanjutnya. “Hari ini giliran kita semua untuk berkolaborasi bersama-sama melanjutkan pembangunan kota ini,” kata Bobby.

Di samping itu, secara khusus Bobby Nasution juga menyampaikan apresiasi kepada DPRD Kota Medan, seluruh unsur Forkopimda kota Medan, Perguruan Tinggi, organisasi sosial, organisasi politik, organisasi agama dan seluruh pemangku kepentingan kota yang telah bersama-sama membangun Kota Medan. “Saya ucapkan terimakasih dan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan kota yang telah bersama-sama membantu dan mendukung pembangunan di kota Medan.”ujarnya.

Selain itu, Bobby Nasution juga mengajak seluruh aparatur Pemko Medan untuk punya motivasi dalam menghasilkan karya-karya yang bermanfaat bagi masyarakat. Sebab sebagai abdi negara, melayani masyarakat adalah suatu kewajiban guna mewujudkan target pembangunan yang telah ditetapkan.

“Namun demikian, apa yang kita targetkan tentunya akan sulit tercapai jika kita hanya bekerja sendiri secara individu. Karena itu kita harus bekerja secara kolektif dan berkolaborasi bersama-sama membangun kota ini sesuai dengan peran masing-masing, termasuk mengoptimalkan keberagaman etnis yang ada sebagai modal sosial dalam pembangunan kota Medan,” jelasnya.

Dilanjutkan Bobby, HUT ke 431 Kota Medan tahun 2021 yang bertemakan “Medan Berkah Dalam Keberagaman Budaya dan Etnis”, mengartikan Kota Medan sebagai kota yang memiliki multikultural kehidupan sosial masyarakat, serta berjalan dengan damai dan harmonis. “Di tengah masa sulit saat ini, kita terus mendorong proses vaksinasi covid-19 dan penerapan protokol kesehatan ditengah-tengah masyarakat untuk mencegah penyebaran covid-19,” lanjutnya.

Di sisi lain, keberagaman etnis dan budaya ini dimanfaatkan Bobby Nasution untuk mewujudkan program ‘The Kitchen of Asia’ sebagai salah satu program prioritas. “Melalui program tersebut saya berharap dapat mengangkat pelaku UMKM lokal guna mendukung percepatan pemulihan perekonomian kota,” harapnya.

Terakhir, Bobby Nasution mengajak seluruh aparatur Pemko Medan dan masyarakat untuk dapat menumbuhkan budaya yang positif seperti budaya hidup sehat, budaya gotong royong, budaya kerja, serta budaya tolong-menolong. “Dan yang terpenting bagi aparatur Pemko Medan adalah budaya melayani. Saya yakin budaya ini bisa kita terapkan di masyarakat, karena masyarakat Kota Medan adalah masyarakat yang berfikir terbuka dan kreatif yang saling bersatu padu dalam bingkai multikultural,” tegasnya.

Biar Rakyat yang Menilai

Usai upacaya, saat ditanyai wartawan soal mengenai pencapaiannya selama memimpin Kota Medan dalam waktu 4 bulan terakhir, Bobby mengaku tidak ingin menilai kinerjanya sendiri. Menurutnya, masyarakat Kota Medan yang lebih layak untuk menilai kinerjanya.

“Kalau ditanya capaian, hari ini tentunya yang bisa menilai adalah masyarakat Kota Medan. Tapi kami Pemerintah Kota Medan, hari ini apa yang bisa kami kerjakan yang pertama sekali dalam menyelesaikan tujuan itu adalah bagaimana proses kita menuju kesana,” ucapnya.

Bobby mengatakan, hal yang sudah bisa dipastikan pihaknya dalam kinerjanya selama ini, yakni Pemko Medan telah membuat lima program prioritas yang akan menjadi fokus Pemko Medan ke depan. Adapun lima program prioritas itu, yakni penunrasan masalah Kesehatan, Infrastruktur, Kebersihan, Banjir, dan pengembalian Kawasan Kota Lama Kesawan. “Dan hari ini kami sudah menetapkan program-program prioritas, ini sangat penting agar jalannya pemerintahan ini tidak asal jalan. Lalu, kebangkitan ekonomi khususnya UMKM, yaitu peningkatan PAD dan reformasi birokrasi,” katanya.

Bobby juga menegaskan, pencapaian target kerja tersebut tidak mungkin bisa dilihat dalam waktu yang singkat, akan tetapi setidaknya butuh waktu satu hingga dua tahun untuk bisa merealisasikannya. “Pencapaian tentu tidak bisa dilihat dalam waktu satu bulan, tetapi perlu progres, perlu proses, tapi dari beberapa target kemarin kita sudah sama- sama ketahui, dua tahun infrastruktur teratasi, target vaksinasi sudah jelas tahun ini berapa persen, ini yang kita sepakati untuk kita capai bersama,” tegasnya.

Ia pun menyebutkan sebagai sosok Wali Kota yang masih berusia 30-an tahun, dirinya masih termasuk pemula dalam hal memimpin Kota Medan. “Kami dari awal kemarin sudah sampaikan, bahwa kami yang paling junior. Tapi dengan konsep kita kolaborasi, ini bukan soal siapa yang paling lama masuk dan paling awal. Tapi bagaimana kesejahteraan masyarakat Kota Medan ini dapat tercapai. Ini yang perlu kita selesaikan,” pungkasnya.

Terpisah, Ketua DPRD Kota Medan, Hasyim SE mengatakan, Kota Medan telah genap berusia 431 tahun pada 1 Juli 2021 kemarin. Dia berharap, di usianya yang sudah tua, Kota Medan harus mengalami perubahan yang signifikan. “Kita mau di usia yang sudah tua, Kota Medan harus ada perubahan yang signifikan,” kata Hasyim.

Dari sisi politik, Hasyim berharap, Wali Kota Medan Bobby Nasution dapat merealisasikan janji politiknya dalam bentuk pembangunan dengan skala prioritas. Diterangkannya Hasyim, target percepatan penurunan angka covid-19 di Kota Medan sangag perlu untuk didukung, selain target kerja lainnya seperti penanganan kebersihan, infrastruktur jalan, penanggulangan banjir dan peningkatan ekonomi melalui pengembangan UMKM. “Lima program tersebut saat ini tengah dikerjakan, kita berharap agar terealisasi,” ujarnya.

Hasyim mengakui, Wali Kota Medan Bobby Nasution banyak melakukan gebrakan, diantaranya persoalan pertamanan dan pengendalian banjir untuk perubahan Kota Medan kearah yang lebih baik. “Sudah banyak gebrakannya, Medan dibawah kepemimpinan Bobby Nasution,” tuturnya.

Salah satunya, dalam upaya perbaikan jalan, Wali Kota Medan langsung menerapkan proses e-Katalog dalam pengerjaan proyek pembangunan, atau tanpa menggunakan sistem lelang. “Pak Wali Kota menginginkan kualitas jalan yang lebih baik dari sebelumnya. Makanya dengan e-katalog, diharapakan kualitasnya lebih terjamin lagi,” pungkasnya.

Beri Nasi Tumpeng

Dalam momen HUT ke-431 Kota Medan kemarin, Bobby Nasution juga memberi perhatian khusus kepada para Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (P3SU), Petugas Melati, dan Petugas Bestari. Bobby mengatakan, mereka merupakan ujung tombak Pemko Medan yang langsung berhubungan dengan masyarakat.

Saat itu, secara khusus Bobby Nasution memberikan potongan tumpeng kepada perwakilan para petugas. Aksi Bobby pun diikuti Wakil Wali Kota Medan, Sekda Kota Medan, para pimpinan OPD, dan TP PKK. Tak hanya itu, saat memberikan pidato, Bobby Nasution juga mengajak para perwakilan petugas P3SU, Melati dan Bestari untuk mendampinginya.

“Secara pribadi saya anggap para petugas P3SU, Melati dan Bestari adalah ujung tombak. Kalian adalah kebanggaan masyarakat. Saya ucapkan terimakasih sebesar-besarnya, dan saya minta bantuan kepada bapak ibu, bekerjalah dengan ikhlas dan tulus,” kata Bobby.

Sementara itu, salah satu Petugas P3SU Medan Barat, Boirin mengaku senang atas perlakuan yang diberikan kepada mereka. Boirin mengaku, dirinya tak menyangka akan mendapatkan potongan tumpeng secara langsung dari Wali Kota Medan.

“Kami merasa sangat dihargai. Pak Wali langsung memberi kami tumpeng tadi. Dia berikan nasehat juga. Intinya kami siap bertugas ikhlas dan tulus sesuai arahan Pak Wali kepada kami,” ungkapnya. (map)

Disimpan dalam Jok Sepeda Motor, Uang Karyawan BUMN Raib Digondol Maling

LOKASI KEJADIAN: Jalan tempat kejadian perkara hilangnya duit korban, tempat sepeda motor korban di Jalan Marganti Sitompul Ujung, Kota Sibolga, Kamis (1/7).

SIBOLGA, SUMUTPOS.CO – Seorang wanita pengendara motor mengalami nasib sial. Dalam waktu sekejap, duit puluhan juta rupiah lenyap digondol maling. Kejadiannya di siang bolong di samping Rumah Promosi (Gedung IKM Sibolga), di Jalan Marganti Sitompul Ujung, Kota Sibolga, Kamis (1/7) sekira pukul 13.00 WIB.

LOKASI KEJADIAN: Jalan tempat kejadian perkara hilangnya duit korban, tempat sepeda motor korban di Jalan Marganti Sitompul Ujung, Kota Sibolga, Kamis (1/7).

Wanita pengendara motor itu disebut-sebut merupakan karyawan di salah satu perusahaan atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ketika motor diparkir dan wanita itu pergi ke salah satu toko, terduga pelaku langsung membawa kabur duit yang ditaruh di dalam jok motor.

Sontak saja, kejadian tersebut membuat si wanita pemilik motor panik dan histeris. Diduga duit yang hilang tersebut milik perusahaan tempat dia bekerja.

Tak berselang lama, datang seorang wanita yang tak diketahui namanya ke lokasi kejadian. Setelah turun dari becak bermotor yang ditumpanginya, wanita itu terlihat menangis tersedu-sedu dan minta tolong kepada warga di lokasi kejadian.

Wanita tersebut kemudian diarahkan untuk melihat rekaman CCTV dari Gedung IKM Sibolga. Berdasar hasil rekaman CCTV, terduga pelakunya diperkirakan 2 orang laki-laki.

Ironisnya, wanita tadi malah mengusir warga yang dimintai tolong. Warga itu diminta keluar dari ruangan monitor CCTV di Gedung IKM Sibolga.

“Saya tidak kenal dengan wanita itu, saya kasihan melihatnya dan bermaksud ingin membantu. Saya sarankan untuk melihat rekaman CCTV di Gedung IKM Sibolga. Tapi sampai di sana, saya malah diusir dan disuruh keluar,” ucap warga yang tak bersedia namanya ditulis.

Kapolres Sibolga, AKBP Triyadi melalui Kasubbag Humas, Iptu R Sormin mengatakan, pihaknya telah menerima laporan pengaduan dari korban. “Saat ini kasusnya sedang diproses,” singkat Sormin. (mag-8/azw)

Terdakwa Penipu Rp4 Miliar Divonis 3 Tahun Penjara

KETERANGAN: Korban Joni Halim (kanan) dan PH Marimon Nainggolan diwawancarai seusai sidang putusan terdakwa Anwar Tanuhadi, Kamis (1/7).agusman/sumut pos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Majelis hakim diketuai Murni Rozalinda menghukum terdakwa Anwar Tanuhadi dengan pidana selama 3 tahun penjara. Warga Lebak Bulus, Jakarta Selatan ini terbukti bersalah melakukan tindak penipuan kepada korban Joni Halim sebesar Rp4 miliar. 

KETERANGAN: Korban Joni Halim (kanan) dan PH Marimon Nainggolan diwawancarai seusai sidang putusan terdakwa Anwar Tanuhadi, Kamis (1/7).agusman/sumut pos.

Dalam amar putusannya, terdakwa dinyatakan telah memenuhi unsur bersalah sebagaimana Pasal 378 Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana. 

“Menjatuhkan terdakwa Anwar Tanuhadi oleh karenanya dengan pidana penjara selama 3 tahun,” ujar Rozalinda, di Ruang Cakra 5 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Kamis (1/7). 

Majelis hakim menilai, perbuatan terdakwa Anwar Tanuhadi telah merugikan korban sebesar Rp4 miliar. Selain itu, terdakwa dianggap berbelit-belit. “Sedangkan hal yang meringankan, terdakwa bersikap sopan,” katanya. 

Atas putusan hakim, penasihat hukum terdakwa langsung menyatakan banding. Sementara Jaksa Penuntut Umum (JPU) Chandra Naibaho menyatakan pikir-pikir. Putusan ini lebih rendah dari tuntutan JPU, yang semula menuntut terdakwa selama 3 tahun 8 bulan penjara. 

Terpisah, di luar persidangan korban Joni Halim yang dimintai tanggapan terkait putusan tersebut mengaku kurang puas. Namun ia tetap mengapresiasi putusan hakim tersebut. “Putusan hakim tetap kita apresisasi. Kedepan tetap kami kawal kasus ini,” tandasnya. 

Senada dengannya, Marimon Nainggolan selaku kuasa hukum Joni Halim turut mengapresiasi putusan hakim. Menurutnya, pihaknya bermaksud mengejar TPPU Anwar Tanuhadi sesuai dengan petunjuk hakim. 

“Kemudian kami juga mengapresiasi Polsek Medan Timur yang sudah menangkap Anwar Tanuhadi, terima kasih,” pungkasnya.

Mengutip surat dakwaan, pada Mei 2019, terjadi perjanjian pengikatan jual beli antara Budiman Suriato dengan Dadang Sudirman (DPO Polsek Medan Timur) atas Sertipikat Hak Guna bangunan (HGB) Nomor: 2043/Karang Asih seluas 81.246 m2.

Berdasarkan perjanjian pengikatan jual beli Nomor 34 tanggal 22 Oktober 2018 itu, Dadang meminta tolong kepada Ir Diah Respati K Widi (ditahan dalam perkara lain di Rutan Pondok Bambu Jakarta) untuk mencari orang yang bisa meminjamkan uang dengan jaminan satu set Sertipikat HGB Nomor: 2043 atas nama PT Cikarang Indah (tanda bukti hak) yang terletak di Desa Karang Asih Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat.

Lalu, Diah meminta tolong kepada Budianto (DPO Polsek Medan Timur) untuk menghubungi Octoduti Saragi Rumahorbo. Pada 12 Februari 2019, Diah mempertemukan Dadang dengan Octoduti. Setelah bertemu, Dadang mengaku ingin meminjam uang sebesar Rp 4 miliar dengan jangka waktu pembayaran selama satu bulan dengan jaminan satu set Sertipikat HGB Nomor: 2043 atas nama PT Cikarang Indah.

Pada 18 Februari, Octoduti dan Albert menemui Joni Halim di rumahnya, Jalan Flores No 1-A Kecamatan Medan Perjuangan. Mereka menyampaikan keinginan Dadang untuk meminjam uang sebesar Rp4 miliar. Nantinya, uang akan dikembalikan menjadi Rp6 miliar dengan jaminan SHGB yang dijanjikan.

Joni yang tertarik lantas menyetujui dan memberikan uang tersebut. Penyerahan uang tersebut dibuat kwitansi yang ditandatangani oleh Dadang. Saat itu, Budianto mengatakan bahwa rekannya bernama terdakwa Anwar Tanuhadi bisa juga mencairkan uang dari bank dengan menggunakan sertipikat HGB dalam waktu satu bulan paling sedikit Rp50 miliar.

Saat tiba hari pengembalian, ternyata Dadang tidak membayarkan uang sebesar Rp6 miliar milik Joni kepada Octoduti seperti yang dijanjikan. Karena tak mampu membayar, Dadang menyuruh Diah dan Budianto untuk menemui Octoduti dengan tujuan meminjam satu set sertipikat HGB itu tersebut agar diagunkan terdakwa ke bank.

Lalu, Budianto membujuk Octoduti dan mengatakan bahwa hanya terdakwa yang dapat mengagunkan Sertipikat HGB dimaksud dengan nilai sebesar Rp30 miliar ke bank. Karena terdakwa merupakan pengusaha besar dan memiliki plafon pinjaman ratusan miliar di bank, sehingga Octoduti percaya dan terbujuk dengan perkataan Budianto tersebut.

Setelah mendapat penjelasan dari Octoduti, Joni merasa percaya bahwa uang miliknya akan dikembalikan oleh Dadang sehingga mau menyerahkan satu set SHGB itu. Namun, setelah dua minggu ditunggu, ternyata Dadang maupun Budianto dan Diah tidak ada menyerahkan uang milik Joni. Apalagi, kantor Sertipikat HGB yang diagunkan telah kosong.(man/azw)

Jadi Tersangka Kasus ITE di Polres Taput, USU Tak Beri Pendamping Hukum untuk Prof Henuk

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Universitas Sumatera Utara (USU) memastikan tidak ada rencana untuk memberikan bantuan hukum kepada Guru Besar USU, Profesor (Prof) Yusuf Leonard Henuk yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) oleh Penyidik Satuan Reserse Kriminal Polres Tapanuli Utara (Taput).

Hal itu, diungkapkan oleh Kepala Humas, Promosi, dan Protokoler USU, Amalia Meutia MPsi, saat dikonfirmasi Sumut Pos, Kamis (1/7) siang.

“Sampai saat ini planning itu belum ada, USU menyerahkan proses hukum Prof Henuk sepenuhnya kepada pihak kepolisian.” sebut Amalia, yang mengaku pihaknya akan terus melakukan pemantauan perkembangan kasus dialami guru besar Fakultas Pertanian itu.

Amalia mengatakan alasan tidak memberikan dampingan hukuman, karena kasus dialami Prof Henuk merupakan masalah pribadi. Kemudian, tidak ada kaitan dengan kedinasan dan USU sendiri. “Apalagi kasus yang dihadapi oleh Prof Henuk ini adalah tanggungjawab personal beliau, di luar institusi USU,” ungkap Amalia.

Sebelumnya, USU sendiri sudah pernah memanggil Prof Henuk terkait cuitannya terhadap mantan Presiden, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat menjadi sorotan publik, beberapa waktu lalu.

Amalia menjelaskan bahwa USU akan membentuk tim kode etik untuk mempelajari kasus yang menjerat Guru Besar Fakultas Pertanian USU itu. Karena, dinilai cuitan Prof Henuk di dunia Maya terkesan kontroversi dan berujung dilaporkan ke polisi. “Konfirmasi saya yang saya peroleh dari kepala Biro SDM USU. Sementara ini, USU akan membentuk Komite Etik,” kata Amalia.

Amalia mengakui bahwa pihaknya sudah mengetahui status hukum Prof Henuk sebagai tersangka dalam kasus menjeratnya. Sehingga USU membentuk tim kode etik untuk melihat ada atau tidak pelanggaran secara profesinya sebagai dosen dan guru besar di USU itu.

Sementara itu, penetapan tersangka Prof Yusuf, setelah, naiknya status Guru besar USU itu, dari terlapor ke tersangka berdasarkan hasil gelar perkara dilakukan pihak kepolisian. “Dari hasil penyelidikan tim penyidik kita, telah ditemukan bukti permulaan yang cukup adanya dugaan tindak pidana atas laporan saudara Alfredo Sihombing dan saudara Martua Situmorang atas diri terlapor Profesor Yusuf Leonard Henuk,” sebut Kasubag Humas Polres Tapanuli Utara, Aiptu Walpon Baringbing dalam keterangan tertulis, Selasa (29/6). (gus/azw)

Maimunah, Anak Buruh Tani dari Langkat, Sempat Ragu Bisa Lulus Masuk UGM

KELUARGA: Maimunah (kiri), foto bersama adik dan kedua orangtuanya di kediamannya di Desa Banyumas, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Keterbatasan ekonomi bukan menjadi penghalang bagi Maimunah Safitri (18) untuk meraih impiannya bisa masuk perguruan tinggi sekelas Universitas Gajah Mada (UGM), bahkan tanpa tes. Gadis asal Langkat, Sumatera Utara ini berhasil diterima kuliah di D4 Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil Sekolah Vokasi UGM lewat jalur SNMPTN undangan.

KELUARGA: Maimunah (kiri), foto bersama adik dan kedua orangtuanya di kediamannya di Desa Banyumas, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Selain menjadi penerima program Kartu Indonesia Pitar (KIP) Kuliah yang membebaskannya dari biaya kuliah hingga delapan semester. “Yang pasti senang sekali bisa diterima di UGM. Dari dulu memang pengin banget kuliah agar masa depan bisa lebih baik dan membantu mengangkat keluarga,” kata dia yang dilansir wartawan dari laman UGM, Selasa (29/6).

Mai biasa disapa itu tumbuh dan besar dari keluarga sederhana di sebuah kampung kecil dekat perkebunan sawit di Desa Banyumas, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Dia merupakan anak sulung dari dua bersaudara pasangan Sawal (45) dan Ponisih (38). Bapaknya sehari-hari bekerja sebagai buruh tani dan menjadi tulang punggung keluarga.

“Bapak dulu sempat kerja di kebun sawit, tapi lama-lama berat kan fisik juga semakin menua. Akhirnya memilih jadi buruh tani, garap kebun milik tetangga kalau ada yang nyuruh. Alhamdulillah selalu saja ada yang dikerjakan oleh bapak,” ujarnya.

Mai mengungkapkan dari menjadi buruh tani, biasanya bapaknya bisa membawa pulang uang sekitar Rp300 ribu setiap minggunya. Meskipun tak banyak, upah tersebut bisa digunakan untuk mencukupi kehidupan keluarga mereka.

Kondisi keluarga yang hidup dalam kondisi pas-pasan tak lantas mematahkan semangat Mai untuk terus berprestasi di setiap jenjang pendidikan.

Gadis yang lahir pada 8 Mei 2003 silam ini selalu menggenggam juara di sekolah hingga bangku SMK. Dia pun berhasil meraih juara umum saat sekolah di SMK Negeri I Stabat jurusan Mesin Permodelan dan Informasi Bangunan.

Tak hanya itu, sejumlah medali dan penghargaan juga berhasil dibawa pulang dari berbagai kompetisi yaitu, medali perak Olimpiade Numeradi dan Literasi Indonesia (ONLI) POSI 2021, medali perak Kompetisi Sains Indonesia (KSI) POSI 2021, medali perak Olimpiade Biologi Nasional 2021.

Meskipun telah mengantongi berbagai penghargaan tak lantas mejadikan Mai jumawa. Dia tetap saja menjadi gadis kecil yang rendah hati. Keraguan sempat menghinggapinya saat akan mendaftar masuk UGM melalui SNMPTN Undangan.

Kegamangannya itu bukanlah tanpa sebab, karena dia berasal dari SMK yang menurutnya banyak orang sulit untuk tembus SNMPTN. “Saat daftar SNMPT Undangan sama guru BK sempat disarankan untuk tidak pilih UGM. Katanya berat kalau dari SMK, sayang nilai udah bagus kalau tidak luluskan sedih,” tuturnya.

Namun, akhirnya dia tetap pada pendirianya. Hasilnya, dia pun dinyatakan lulus diterima di UGM. Capain itu bahkan menjadi tonggak sejarah baru bagi sekolahnya.

Dia menjadi siswa pertama di sekolahnya yang berhasil diterima kuliah di UGM. “Yang tembus SNMPTN di Jawa baru saya,” kata Mai. 

Perawakan Mai memang tergolong kecil, namun dia merupakan anak yang ulet dan pekerja keras. Sudah setahun berjalan, dia mengambil kerja sembari sekolah secara daring. Bukan hal yang mudah bagi dirinya untuk membagi waktu sekolah, bekerja, dan menyiapkan diri menghadapi ujian kelulusan sekolah dan masuk perguruan tinggi.

“Sampai sekarang masih kerja di Binjai, dari Senin sampai Sabtu jadi drafter di workshop/perusahaan alat-alat listrik,” sebut dia. Kegembiraan pastinya dirasakan oleh keluarga Mai. Kedua orangtuanya bahagia karena impian putrinya semakin dekat dengan kenyataaan.

Meski bukan dari keluarga berada mereka ingin anak-anaknya bisa mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. Tidak seperti bapaknya yang hanya bisa sekolah sampai tingkat SD dan mamak sampai SMP.

“Bapak mamak senang sekali tau Mai diterima di UGM. Bahkan, mamak sudah mencicil belikan barang-barang seperti koper untuk persiapan kuliah di Jogja jauh-jauh hari sebelum pengumuman. Saya sempat gak enak, gimana kalau besok tidak diterima,” kata Ponisih, ibu dari Mai. (bbs/azw)

Ponisih mengatakan, pada awalnya dia dan suami tidak setuju dengan keinginan putrinya untuk kuliah di luar kota bahkan di luar Pulau. Mereka ingin Mai kuliah tak jauh dari tempat tinggalnya.(bbs/azw)

“Anak memang sejak SMP pengin bisa kuliah. Lalu, saya bilang jangan jauh-jauh Mamak gak ada duit, tapi Mai bilang bisa nanti ada beasiswa,” terangnya. Saat ini, Ponisih hanya bisa berdoa yang terbaik untuk putrinya.

Dia berharap nantinya Mai bisa kuliah di UGM dengan lancar dan lulus tepat waktu serta bisa meraih apa yang menjadi cita-citanya. (bbs/azw)

Jajaran Kampus Top Dunia, USU Peringkat Satu di Pulau Sumatera

USU: Kantor UPT USU di Jalan DR Mansyur Padang Bulan Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Universitas Sumatera Utara (USU) menjadi yang terbaik dalam jajaran kampus top dunia versi lembaga pemeringkatan Quacquarelli Symonds World University Rangkings (QS-WUR) untuk kampus di Pulau Sumatera.

USU: Kantor UPT USU di Jalan DR Mansyur Padang Bulan Medan.

Sebagai Informasi, hanya ada dua universitas di Pulau Sumatera yang masuk ke dalam pemeringkatan QS WUR Tahun 2022, yakni USU dan Universitas Andalas (Unand).

QS WUR sendiri memakai 6 indikator penilaian dalam menentukan skor akhir tiap kampus. Di antaranya academic reputation, employer reputation, citations per faculty, faculty/student ratio, international faculty dan international students.

Berdasarkan itu, USU berhasil meraih total skor 5,9 dengan rincian pada indikator Academic Reputation meraih skor 5, Employer Reputation 3.2, Faculty/Student Ratio 15.7, Citation per Faculty 1.3, International Faculty 1.2 dan International Student Ratio 2.3.

Sementara Unand meraih total skor 3,8 dengan rincian Academic Reputation 5.4, Employer Reputation 2.7, Citations per Faculty 1.3, Faculty Student Ratio 5.4, International Faculty 1 dan International Students 1.2.

Secara keseluruhan di Indonesia, ada 16 kampus yang masuk ke dalam pemeringkatan QS-WUR. Universitas Gadjah Mada menjadi yang terbaik di Indonesia dengan peringkat 254 dunia, disusul Universitas Indonesia di peringkat 290 dan Institut Teknologi Bandung di peringkat 303.

USU dan Unand sendiri berada di pengelompokkan peringkat 1201+ bersama dengan Universitas Sebelas Maret dan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Namun dari jumlah skor akhir, USU lebih unggul dari Unand yang menempatkan USU menjadi terbaik di Pulau Sumatera di tahun pertamanya dalam pemeringkatan jajaran kampus top dunia.

Rektor USU, Dr Muryanto Amin SSos, MSi menargetkan peringkat USU di tahun depan harus mampu menembus peringkat 1.000. “Tahun ini menjadi langkah awal yang positif USU menjadi world class university, tapi capaian itu harus terus dievaluasi,” sebut Muryanto, kemarin.

Mury mengatakan, dalam kurun lima tahun masa kepemimpinannya, USU harus menduduki peringkat 500 kampus top dunia. “Kita harus optimis bisa melakukannya,” tegasnya.

Sebagai Informasi, capaian USU di pemeringkatan kampus top dunia bukan hanya dari QS-WUR. Di bawah kepemimpinan Rektor Dr Muryanto Amin, USU juga sebelumnya terlebih dahulu masuk dalam pemeringkatan Times Higher Education (THE) Impact Rankings 2021.

Hasilnya, USU meraih peringkat ke-15 kampus terbaik di Indonesia. Sedangkan di dunia, meraih peringkat 801-1.000, dari total 1.115 perguruan tinggi dunia. (gus/azw)

Menperin RI Resmikan Pabrik Daur Ulang Plastik Terbesar di Indonesia

Menperin RI Resmikan Pabrik Daur Ulang Plastik Terbesar di Indonesia.

PASURUAN, SUMUTPOS.CO – Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita secara virtual, Rabu (30/6/2021) meresmikan pabrik daur ulang plastik terbesar, tercanggih dan termutakhir berlokasi di Pasuruan Provinsi Jawa Timur (Jatim).

Peresmian pabrik kerjasama Danone AQUA dan Veolia Indonesia itu ditandai penandatanganan plakat dan penekanan tombol dilakukan Menteri Agus Gumiwang.

Hadir saat itu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa diwakili Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim, Senior Executive Vice President – Asia, Veolia, Christophe Maquet, CEO Veolia South East Asia, Sven Beraud-Sudreau, President Director of Danone-AQUA, Connie Ang.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dalam sambutannya mengapresiasi dan mendukung kehadiran pabrik daur ulang plastik kerjasama Veolia Indonesia dan Danone Aqua.

Agus Gumiwang berharap kehadiran pabrik daur ulang plastik ini menjadi bagian strategis dalam mendorong hadirnya industri hijau yang ramah lingkungan dan sebagai bagian dari Green Teknologi dan Green Ekonomi yang dicanangkan pemerintah.

Begitu juga Gubernur Jawa Timur dalam sambutan diwakili Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Drajat Irawan mengapresiasi penuh peresmian pabrik daur ulang plastik Danone AQUA-Violia Indonesia.

“Ini menambah jumlah unit industri plastik yang beroperasi di Jawa Timur. Semoga bermanfaat untuk Jatim dan Indonesia,” ujar Drajat Irawan.

Sebelumnya, President Director of Danone-AQUA Connie Ang dalam sambutannya mengatakan, langkah ini merupakan bagian dari komitmen untuk mengelola dan menanggulangi sampah plastik di Indonesia, dan secara khususVeolia Indonesia bekerja sama dengan Danone-AQUA membangun pabrik daur ulang dan pemrosesan ulang botol PET (Polyethylene Terephthalate) terbesar di Indonesia yang berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur.

Menurut Connie Ang, pabrik ini dibangun sejak Maret 2019 di atas lahan seluas 22.000 meter persegi dan luas bangunan 7.000 meter persegi dengan kapasitas produksi 25.000 ton/tahun plastik daur ulang PET standar keamanan pangan (food grade).

Usai peresmian dilanjutkan Diskusi Panel dengan moderator Andreas Wicaksono dari CNN. Tampil sebagai narasumber Novrizal dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Karyanto Wibowo dari Danone AQUA, Xavier Juan dari Veolia Indonesia, dan Dr. Helmina Sembiring Lektor dari IPB. (Rel)

Ogud Dukung Pengalihan Lahan Sergai ke Kota Lemang

Ketua Pemuda Muhammadiyah Hadiri Paripurna HUT ke-104 Kota Tebingtinggi

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Pada Rapat Paripurna HUT Kota Tebingtinggi di Gedung DPRD Tebingtinggi, Kamis (1/7), Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Tebingtinggi mengapresiasi beberapa poin sambutan yang disampaikan Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan.

SAMBUTAN: Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Tebingtinggi, Iskandar Zulkarnain saat menyampaikan sambutan.

Satu di antaranya, Umar berharap Pemprov Sumut memfasilitasi pengalihan lahan di Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) ke Kota Tebingtinggi.
Dia juga mengharapkan Pemprov Sumut segera memperbaiki jalan provinsi yang ada di Kota Lemang tersebut.

Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Tebingtinggi, Iskandar Zulkarnain, pun menyampaikan, pihaknya mengapresiasi apa yang menjadi harapan Wali Kota Tebingtinggi kepada Pemprov Sumut itu.

“Kami mengapresiasi dan mendukung apa yang disampaikan Bapak Wali Kota. Dan kami harap Pemprov Sumut dapat segera merealisasikannya,” ungkap Ogud, sapaan karib Iskandar Zulkarnain.

Dalam Rapat Paripurna HUT ke-104 Kota Tebingtinggi ini, Umar juga mengajak semua elemen masyarakat untuk terus berupaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Tentunya dengan membangun kesadaran dan menjaga kesehatan secara tertib dan disiplin dengan tetap mematuhi serta menjalankan protokol kesehatan (prokes). (rel/saz).