KUNKER: Pangdam l/BB, Mayjen Hasanudin S,IP, M.M saat kunjungan kerja di Batalyon 125/Simbisa. teddi/sumut pos.
KARO, SUMUTPOS.CO – Pangdam l/BB Mayjen Hasanudin S,IP, M.M melakukan kunjungan kerja ke Batalyon 125/Simbisa, Kamis (25/3) siang.
KUNKER: Pangdam l/BB, Mayjen Hasanudin S,IP, M.M saat kunjungan kerja di Batalyon 125/Simbisa. teddi/sumut pos.
Dalam sambutannya, Pangdam l/BB Mayjen Hasanudin S,IP M.M mengatakan, upacara penerimaan purna tugas Pamtas RI – PNG yang telah melaksanakan tugas di Papua, dan telah pulang dalam keadaan sehat walafiat.
“Hari ini kita ucapkan rasa syukur dan prestasi, yang sudah melakukan tugas secara profesional, telah menjaga perbatasan antara Indonesia dan Papua Nugini,” tegasnya.
“Saya ucapkan selamat datang telah melakukan tugas operasi kurang lebih 10 bulan dan sukses serta menempuh tanggung jawab. Kalian telah melakukan profesional dan proporsional, keberhasilan tersebut merupakan hasil pengabdian tulus dan ikhlas, dan telah menjaga nama baik khususnya Kodam l/ BB,” tegasnya.
Tetaplah bersyukur dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, laksanakan konsolidasi dengan tertib administrasi, agar laporan dapat dilaporkan secara akuntabel, segera menyesuaikan aturan dari Kodam I/BB, maka Kamis (25/3) siang secara resmi saya terima kembali satuan Batalyon 125/Simbisa.
Pangdam juga memberi satya lencana kepada seluruh prajurit yang telah melaksanakan operasi Pamtas di Papua. Juga memberikan piagam penghargaan kepada dua orang prajurit Praka Jimmy Saragih, yang telah memasang instalasi listrik yang sudah lama terbengkalai di Desa Kando serta Praka Indra yang telah membantu persalinan di tengah hutan di desa tersebut karena jauh dari rumah sakit.
Sementara Danyon 125/ Simbisa, Letkol Ajuanda Pardosi mengaku sangat bersyukur dimana prajurit yang tugas operasi sebanyak 450 prajurit. “Puji Tuhan kami kembali dengan personel yang lengkap, yaitu 450 prajurit dan saya juga bangga kepada dua orang prajurit saya yang telah dapat penghargaan,” ucap Pardosi.
Turut mendampingi Pangdam l/ BB, Waka Poldasu Brigjen Pol Dadang Hartanto, Irdam l/BB, Dandrem 023/KS, Dan Brigib Rimba Raya, TNI AU, Komandan satuan jajaran Kodam l/BB dan Forkopimda Tanah Karo. (deo)
Plt Wali Kota Binjai, H Amir Hamzah. saat diwawancarai wartawan di Balai Kota.Teddy Akbari/sumut pos.
BINJAI, SUMUTPOS.CO – Partai pengusung almarhum H. Juliadi-H. Amir Hamzah, Golkar, Demokrat dan PPP telah menetapkan H. Rizky Sitepu, sebagai satu-satunya kandidat untuk menduduki kursi Wakil Wali Kota Binjai mendampingi Amir Hamzah.
Plt Wali Kota Binjai, H Amir Hamzah. saat diwawancarai wartawan di Balai Kota.Teddy Akbari/sumut pos.
Namun belakangan, ada seorang kader Partai Golkar yang lain masuk dalam bursa Calon Wakil Wali Kota Binjai, asal Kota Medan berinisial HD. Menanggapi kabar itu, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Binjai, H Amir Hamzah menanggapi nama H Rizky Sitepu yang bakal menjadi Wakil Wali Kota. “Itukan partai yang mengusulkan. Saya serahkan saja ke mekanisme partai sesuai aturan perundang-undangan,” kata Amir ketika dimintai tanggapannya di Balai Kota Binjai, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Kartini, Binjai Kota, Kamis (25/3).
Amir Hamzah mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada partai pengusungnya. “Siapa yang mau diusulkan oleh partai, itu urusan partai,”tandasnya. “Kalau menyangkut masalah wakil saya, mekanisme itukan partai pengusung, kader partai pengusung. Sepenuhnya saya serahkan ke partai,”tambah mantan Kepala BKD Kota Binjai ini.
Menurutnya, siapapun yang akan mendampinginya dalam menjalankan roda pemerintahan di Kota Binjai, tidak ada masalah. “Yang penting mau membangun kota ini, yang cinta dengan kota ini dan sayang dengan kota ini,” ujar dia.
“Siapapun orangnya, saya serahkan kepada mekanisme partai, karena partai yang mengusung. Siapapun enggak ada masalah. Karena uriku, lahirku dan besarku di Binjai. Siapapun orangnya, saya serahkan ke partai,” tukasnya. (ted/han)
SALURKAN: Bupati Labura, Hendriyanto Sitorus didampingi Ketua Baznas Labura, Sukisman menyalurkan zakat kepada pelaku UMKM Labura.
LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Bupati Labuhanbatu Utara (Labura) Hendriyanto Sitorus dan Ketua Baznas Labura, Sukisman menyalurkan zakat kepada 68 masyarakat pelaku UMKM, Kamis (25/3).
SALURKAN: Bupati Labura, Hendriyanto Sitorus didampingi Ketua Baznas Labura, Sukisman menyalurkan zakat kepada pelaku UMKM Labura.
Penyerahan bantuan Baznas tersebut ditujukan sebagai tambahan modal usaha kepada masyarakat pelaku UMKM di 2 Kecamatan, yakni Kecamatan Kualuh Leidong dan Kecamatan Kualuh Hilur dimasa pandemi Covid-19.
Bupati Labura, Hendriyanto Sitorus, mengakatan zakat adalah bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim apabila telah mencapai syarat yang ditetapkan. Sebagai salah satu rukun Islam, Zakat ditunaikan untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (asnaf).
“Kita harapkan hal seperti ini terus dilaksanakan dan ditingkatkan, ini merupakan amal ibadah, bukan hanya dunia, namun juga bekal di akhirat,” ucap Bupati.
Bupati juga berterimakasih kepada Baznas Labura, karena sudah mendukung visi misi Bupati Labuhanbatu Utara, yaitu mensejahterahkan masyarakat bumi basimpul kuat babontuk elok.
“Saya ucapkan selamat kepada bapak/ibu penerima bantuan baznas, semoga bermanfaat, dan gunakan dana tersebut sebaik mungkin dalam menjalankam usaha,” kata Bupati.
Sementara Ketua Baznas Labura, Sukisman, mengatakan bantuan yang diberikan sebesar Rp1,5 juta setiap pelaku UMKM. Sedangkan 4 pelaku UMKM di antaranya mendapat Rp2,5 juta. Dan untuk masjid masing-masing menerima Rp2,5 juta. Bantuan ini merupakan hasil dari zakat para ASN Pemkab Labura, juga dari para pemberi zakat lainnya. (fdh/han)
SAMBUTAN: Plt Wali Kota Binjai, H Amir Hamzah saat memberi sambutan pada pencanangan pembangunan ZI menuju WBK/WBBM di Kantor BNNK.
teddy akbari/sumut pos.
BINJAI, SUMUTPOS.CO – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Binjai melakukan Pencanangan Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) di Jalan Gatot Subroto, Binjai Barat, Kamis (25/3).
SAMBUTAN: Plt Wali Kota Binjai, H Amir Hamzah saat memberi sambutan pada pencanangan pembangunan ZI menuju WBK/WBBM di Kantor BNNK.
teddy akbari/sumut pos.
Hadir dalam kegiatan, Pelaksana Tugas Wali Kota Binjai, H Amir Hamzah, Kepala Bidang P2M BNNP Sumut, Adlin Mukthar Tambunan dan Forkopimda kota Binjai.
Kepala BNN Kota Binjai, AKBP Suprayogi, menyampaikan keberhasilan pembangunan Zona Integritas sangat ditentukan oleh kapasitas dan kualitas integritas masing-masing individu. Juga yang mempunyai relevansi dalam peningkatan kapasitas dan kualitas integritas dari organisasi di mana individu tersebut berada.
“Pencanangan pembangunan Zona Integritas adalah langkah awal dan bagian menyukseskan reformasi birokrasi dengan melakukan penataan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik, efektif, pelayanan prima dan memuaskan,” ujar Suprayogi.
Sementara, Amir Hamzah menjelaskan, keberhasilan pembangunan zona integritas sangat ditentukan oleh kapasitas dan kualitas dari masing-masing instansi. Karenanya, setiap pimpinan beserta jajarannya harus berkomitmen mewujudkan wilayah bebas korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani. Khususnya dalam pencegahan korupsi dan menjaga kualitas pelayanan publik. “Dukungan dari seluruh pihak baik instansi pemerintah, LSM, rekan-rekan Pers dan seluruh masyarakat kota Binjai untuk terus berkomitmen, bersinergi dan bekerja sama, sehingga dapat terwujudnya wilayah bebas korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani (WBBM),” tukas Amir.
Pencanangan pembangunan zona integritas menuju WBK dan WBBM di lingkungan BNN Kota Binjai adalah salah satu formasi yang sangat tepat untuk dapat meningkatkan wibawa serta kiprah BNNK.
BNNP Sumut berharap, pencanangan tersebut dapat menjadi penyemangat bagi BNNK Binjai untuk melaksanakan semua ketentuan dan aturan pemberantasan KKN, reformasi birokrasi dan pelayanan publik.
Pencanangan Pembangunan Zona Integritas ditandai dengan penandatanganan Fakta Integritas oleh Plt Wali Kota Binjai bersama Forkompimda yang hadir dalam kegiatan tersebut. (ted/han)
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Nias Barat, Yohanes Halawa
NIAS BARAT, SUMUTPOS.CO – Pegawai tidak tetap (PTT) di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nias Barat resah. Pasalnya, masa kerja mereka “dipangkas” saat membuat surat perjanjian Kerja (SPK).
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Nias Barat, Yohanes Halawa
Kepada wartawan, sejumlah PTT di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Nias Barat mengaku kesal atas tindakan kepala dinas yang mengurangi masa kerja mereka. Karenanya, mereka tidak terima pembuatan SPK per tanggal 16 Maret 2021 hingga akhir Juni 2021.
Apalagi, ada PTT yang masuk pada Februari 2021, namun SPK-nya dibuat per Januari 2021 hingga Juni 2021. Sedangkan yang sudah lama bekerja, bahkan ada yang sudah 5 tahun kerja di dinas tersebut, SPK-nya hanya dibuat per Maret 2021 hingga Juni 2021.
“Kami merasa dianaktirikan oleh kepala dinas. Saya sudah menjadi PTT di dinas tersebut lebih dari 5 tahun, kenapa SPK kami diterbitkan per Maret 2021?” ungkap seorang PTT berinisial MG kepada wartawan, Kamis (25/3).
Menyikapi hal ini, MG mengharapkan keadilan dari pemerintah. “Kepada bupati terpilih agar jangan pilih bulu ke depan, dan seharusnya dilakukan penyisiran jika ada yang dobel job,” harapnya.
Saat hal ini dikonfirmasi kepada Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Nias Barat, Yohanes Halawa, membantah telah menganaktirikan PTT di instansi yang dipimpinnya. “SPK diterbitkankan berdasarkan surat permohonan, kemudian PTT yang diterbitkan Bulan Maret itu karena permohonannya dikasih Bulan Maret. Hal ini kita lakukan berdasarkan disposisi dari pimpinan,” jelasnya.
Sementara, Sekda Nias Barat Fakhili Gulo, saat dikonfirmasi wartawan di lobbi kantor Bupati Nias Barat menjelaskan hal ini. “Sebelumnya sudah kita instruksikan kepada seluruh SKPD, supaya PTT yang sudah lama bekerja segera di SPK-kan per Januari 2021, kalau sudah mendaftar sejak Januari, dan bagi PTT yang baru masuk di-SPK-kan berdasarkan bulan mereka masuk,” terangnya. (mag-11)
LANTIK: Bupati Nias Drs Sokhiatulo Laoli MM saat memimpin pelantikan ASNdi lingkup Pemkab Nias, di lantai III kantor Bupati Nias, Selasa (22/3).
NIAS, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 25 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nias diambil sumpah dan janjinya dalam jabatan administrator, pengawas dan fungsional auditor dan fungsional pengelola pengadaan barang dan jasa. Pelantikan itu dipimpin langsung Bupati Nias Drs Sokhiatulo Laoli MM, di lantai III kantor Bupati Nias, Selasa (22/3).
LANTIK: Bupati Nias Drs Sokhiatulo Laoli MM saat memimpin pelantikan ASNdi lingkup Pemkab Nias, di lantai III kantor Bupati Nias, Selasa (22/3).
Dalam arahannya, Bupati Nias menyampaikan, sosok ASN merupakan unsur utama yang memiliki peran strategis dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan pembangunan, dengan sikap kesetiaan dan ketaatan kepada Pemerintah dan Negara. “Untuk mencapai itu, saudara dituntut memiliki kompetensi dan perilaku baik, bermoral, profesional dan sadar akan tanggung jawab sebagai pelayan publik, serta mampu menjawab tantangan masa depan yang semakin kompleks,” ujar Sokhiatulo Laoli.
Bupati Nias berharap ASN dapat mewujudkan dirinya sebagai aparatur pemerintah yang profesional dan penuh tanggungjawab dalam melaksanakan tugas, sesuai motto kerja Pemerintah Kabupaten Nias yaitu Kreatif Inovatif dan Sinergitas. “Saya kembali mengingatkan fungsi dan peranan ASN sebagai pelaksana kebijakan publik pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa,” harapnya.
Menurut Bupati Nias stigma negatif selama ini dari masyarakatkan yang ditujukan kepada aparatur pemerintah daerah, hanya dapat dihilangkan dengan peningkatan kualitas pelayanan publik.
“Kami menghimbau kepada pejabat yang baru dilantik untuk selalu menaati kode etik ASN sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 53 Tahun 2010. Tingkatkan kualitas dan profesionalime layanan terhadap masyarakat, yang bersih bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.” pesan Bupati. (adl)
Kunjungan : Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara dari Fraksi Golkar, Megawati Zebua (ketiga dari kanan), saat berkunjung ke Mapolres Nisel. Kamis, (25/3).
NIAS SELATAN, SUMUTPOS.CO – Anggota DPRD Sumut dari Fraksi Golkar, Megawati Zebua mengaku prihatin atas peningkatan kasus penyalahgunaan Narkoba di Kabupaten Nias Selatan. Apalagi, kasus tersebut menyasar anak-anak di bawah umur yang merupakan generasi penerus bangsa.
Kunjungan : Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara dari Fraksi Golkar, Megawati Zebua (ketiga dari kanan), saat berkunjung ke Mapolres Nisel. Kamis, (25/3).
“Berdasarkan rapat dengar pendapat DPRD Sumut bersama Kapoldasu, Kejatisu, dan BNNP Sumut beberapa hari lalu, terungkap kalau penggunaan Narkotika di Sumatera Utara, khususnya Kabupaten Nias Selatan mengalami peningkatan,” kata Megawati Zebua saat melakukan kunjungan kerja ke Mapolres Nias Selatan, di Jalan M Hatta, Kamis (24/3).
Untuk itu, Megawati mengaku akan melakukan sosialisasi pertauran daerah (Sosperda) terkait bahaya penggunaan Narkoba di wilayah hukum Nias Selatan, dalam waktu dekat ini. Hal tersebut disambut baik Kapolres Nias Selatan AKBP Arke Furman Ambat, dan dirinya siap bersinergi dalam sosialisasi dan pencegahan terhadap bahaya Narkoba tersebut. “Penindakan terhadap pengguna Narkotika, kita tidak main-main. Bahkan jika itu diindikasikan terjadi di internal Polres, kita akan tindak,” tegas Kapolres.
Dalam pertemuan singkat itu, Kapolres Nisel berharap, Megawati Zebua dapat menyampaikan kepada pihak terkait untuk melakukan penambahan personel anggota Polri di Kabupaten Nisel. Pasalnya saat ini, hanya ada 5 Polsek di Nias Selatan dari 35 kecamatan dengan jumlah jiwa sekitar 500 ribu jiwa lebih. “Kita berharap dalam tahun-tahun yang akan datang, putra-putri dari daerah Kabupaten Nias Selatan supaya banyak diterima menjadi anggota Polri,” harapnya.
Arke Furman Ambat juga mengingatkan, pada April 2021 mendatang akan ada penerimaan baru anggota Polri. Kapolres pun mengimbau agar putra-putri daerah berlomba-lomba mendaftarkan diri masuk sebagai bentuk kecintaan terhadap daerah sendiri. (mag-10)
Irman Oemar,
Koordinator Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Sumut.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Untuk kelimakalinya, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi memperpanjang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Sumut, mulai tanggal 23 Maret hingga 5 April 2021. Pada perpanjangan PPKM Mikro kali ini, lebih detail menjelaskan tentang kriteria zonasi di 6 kabupaten/kota yang menjadi sasaran yaitu Medan, Binjai, Pematangsiantar, Deliserdang, Simalungun, dan Langkat.
Irman Oemar,
Koordinator Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Sumut.
Pada instruksi perpanjangan PPKM Mikro tersebut dijelaskan, ada empat pembagian zonasi sesuai dengan kriterianya masing-masing untuk 6 kabupaten/kota itu. “Pembagian empat zonasi dimaksud adalah zona hijau dengan kriteria tanpa kasus di satu rukun tetangga (RT). Kemudian, zona kuning dengan satu hingga lima kasus di satu RT selama tujuh hari terakhir. Selanjutnya, zona oranye dengan enam sampai 10 kasus selama tujuh hari terakhir di satu RT. Terakhir, zona merah dengan lebih 10 kasus di tujuh hari belakangan,” kata Koordinator Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Irman Oemar, di Posko Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Kamis (25/3).
Keempat zona tersebut juga memiliki skenario pengendalian yang berbeda-beda dan khusus untuk zona merah dan oranye penanganan dilakukan secara ketat di tingkat RT. Di kedua zona ini, Satgas setempat diminta untuk menutup tempat ibadah, tempat bermain anak dan tempat umum lainnya, kecuali sektor esensial. Bahkan untuk zona merah diminta untuk melarang kerumunan lebih dari tiga orang, membatasi keluar masuk RT hingga pukul 20.00 WIB, dan meniadakan kegiatan sosial yang menimbulkan kerumunan.
“Menindaklanjuti instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 06 Tahun 2021, Pemprov Sumut kembali memperpanjang PPKM Mikro. Gubernur Sumut menginstruksikan untuk kembali mengoptimalkan Posko Penanganan Covid-19 hingga tingkat desa/kelurahan, RT dan RW, untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 secara lebih ketat,” ujar Irman.
Kata dia, PPKM Mikro juga dilakukan bersamaan dengan PPKM Kabupaten/Kota. Seperti pembatasan tempat kerja dengan Work Form Home (WFH) dan Work From Office (WFO) 50%, kegiatan belajar mengajar daring, pembatasan jam operasional usaha dan lainnya.
Irman mengaku, perkembangan kasus Covid-19 di Sumut masih fluktuatif. Dari 13-19 Maret tercatat rata-rata perhari 88 kasus positif. Sedangkan untuk kesembuhan rata-rata perhari 54 orang dan kematian 2 orang per hari.
“Penyebaran di Sumut masih cukup tinggi, sehingga Pemprov Sumut lebih mengintensifkan lagi PPKM Mikro dan PPKM Kabupaten/Kota. Harapannya tentu masyarakat lebih sadar akan kepentingan bersama menekan penyebaran Covid-19,” sebut dia.
Ke depan, menurut Irman, Pemprov Sumut akan mengevaluasi kembali pelaksanaan PPKM Mikro untuk membuat kebijakan berikutnya. “Kita meminta kepala daerah agar melakukan monitoring ketat, berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan secara berkala untuk mengendalikan Covid-19 di daerah. Setelah itu, kita akan evaluasi kembali untuk membuat kebijakan selanjutnya,” pungkasnya.
Terpisah, Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah menyebutkan, akumulasi kasus positif corona saat ini mencapai 26.892 orang. Akumulasi ini setelah bertambah 74 kasus baru dari 4 kabupaten/kota. “”Penambahan paling banyak didapat dari Medan 45 orang. Kemudian, Deliserdang 23 orang, serta Karo dan Tapanuli Utara masing-masing 3 orang,” sebutnya.
Terkait angka kesembuhan Covid-19, lanjut Aris, akumulasinya 23.525 orang setelah bertambah kasus baru. Penambahan tersebut didapatkan dari 9 kabupaten/kota, yaitu Medan 65 orang, Deliserdang 15 orang, Binjai 5 orang, Langkat 4 orang, Labuhanbatu Utara 2 orang, Pematangsiantar, Tanjungbalai, Dairi, dan Batu Bara masing-masing 1 orang.
“Untuk angka kematian akibat Covid-19 tidak ada penambahan kasus baru, masih tetap jumlah yang meninggal dunia 900 orang. Begitu juga suspek, dengan jumlah 719 orang. Dengan demikian, jumlah kasus aktif Covid-19 Sumut saat ini 2.467 orang, menurun dibanding hari sebelumnya 2.488 orang,” tandas Aris.
10 Tahanan Terpapar Covid-19
Sementara itu, sebanyak 10 orang tahanan di Lambaga Permasyarakatan (Lapas) Labuhan Ruku, Kecamatan Talawi, Kabupaten Batubara dikabarkan terkonfirmasi positif Covid-19. Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Divisi Permasyarakatan (Kadivpas) Kemenkumham Sumut, Agung Krisna, Kamis (25/3).
“Iya di Lapas Batubara ada positif. Jumlahnya kalau tidak salah ada 10 tahanan,” ungkapnya.
Namun ia memastikan keadaan di Lapas Batubara saat ini sudah kondusif dan sudah ditangani dengan sebaik-baiknya. “Saat ini kondusif ya, mereka (tahanan) tidak ada keluhan. Mudah-mudahan setelah diisolasi selama 14 hari, akan sembuh ya,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Agung, para tahanan yang terkonfirmasi positif Covid-19 sudah diisolasi di ruang isolasi yang berada di dalam Lapas Batubara. “Pak Kalapas sudah berkoordinasi dengan petugas Covid-19. Pak Kalapas minta diisolasi di dalam. ‘Kan nggak mungkin juga diisolasi di luar,” katanya.
Ia memastikan, tim satgas Covid-19 akan selalu memantau perkembangan kesehatan para tahanan yang terkonfirmasi positif. “Informasinya sudah dilaporkan ke saya. Nanti tim Satgas Covid-19 setiap hari akan mengecek perkembangan teman-teman tahanan itu,” pungkasnya. (ris/man)
CUCI TANGAN: Siswa mencuci tangan saat akan memasuki area sekolah dalam PTM di SMP Negeri Hindu 2 Sukawati, Gianyar, Bali, Selasa (23/3). Pemkab Gianyar membuka PTM bagi siswa SD dan SMP dengan menerapkan prokes, mengatur jumlah siswa, serta membagi waktu belajar menjadi dua sesi.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah melakukan vaksinasi kepada 500 kepala sekolah (kasek) dan pengawas sekolah di Kota Medan beberapa waktu lalu, Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Medan, melanjutkan vaksinasi kepada ratusan tenaga pendidik (guru) di Kota Medan.
CUCI TANGAN: Siswa mencuci tangan saat akan memasuki area sekolah dalam PTM di SMP Negeri Hindu 2 Sukawati, Gianyar, Bali, Selasa (23/3). Pemkab Gianyar membuka PTM bagi siswa SD dan SMP dengan menerapkan prokes, mengatur jumlah siswa, serta membagi waktu belajar menjadi dua sesi.
KAMIS (25/3) kemarin, tak kurang dari 1.500 guru untuk tingkat SD dan SMP yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan, divaksinasi Covid-19 pada 7 titik yang berbeda.
“Alhamdulillah hari ini (kemarin), kita sudah melakukan vaksinasi kepada 1.500 guru di Kota Medan. Kita lakukan di 7 titik, salah satunya di SMP Negeri 1 Medan. Jadi kalau tempo hari kita sudah tuntaskan vaksinasi untuk Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah di Kota Medan, hari ini sasaran vaksinasinya kepada para guru. Kita lakukan secara bertahap dimulai dari 1.500 guru,” ucap Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan, Adlan SPd MM kepada Sumut Pos, Kamis (25/3).
Dikatakan Adlan, proses vaksinasi ini akan terus berlanjut hingga semua guru tingkat SD dan SMP di Kota Medan selesai divaksin. “Kurang lebih ada 20 ribu guru yang akan divaksinasi di Kota Medan. Kita fokuskan agar selesai secepatnya. Datanya sudah kita serahkan ke Dinas Kesehatan (Dinkes). Teknis pelaksanaan ada sama mereka,” ujarnya.
Adlan menegaskan, pihaknya bersama Dinas Kesehatan Kota Medan terus berupaya agar proses vaksinasi kepada hampir 20 ribu guru di Kota Medan tersebut dapat dirampungkan di bulan Juni 2021. Sebab berdasarkan informasi, bulan Juli mendatang sistem belajar tatap muka di sekolah akan kembali diberlakukan. Untuk itu pihaknya berharap, agar pada bulan Juni proses vaksinasi kepada para guru di Kota Medan sudah selesai.
“Walaupun kita belum mendapatkan instruksi dari pusat (Kemendikbud) soal sistem belajar tatap muka yang akan kembali dibuka Juli nanti, tapi setidaknya kita harus siapkan vaksinasinya di bulan Juni. Jadi kalau bulan Juli sistem belajar tatap muka berlaku, kita bisa melakukannya karena guru-guru sudah divaksin,” tegasnya.
Kata Adlan, proses vaksinasi yang berfokus kepada para guru di Kota Medan ini sekaligus sebagai bentuk persiapan awal Kota Medan dalam memberlakukan sistem belajar tatap muka di sekolah pada bulan Juli mendatang. “Alhamdulillah, saya sendiri juga sudah selesai divaksinasi beberapa waktu lalu. Sudah selesai 2 tahap,” tandasnya.
Terpisah, Ketua Komisi II DPRD Medan, H.Surianto alias Butong, mengatakan menyambut baik proses vaksinasi yang sudah menyasar para guru di Kota Medan. “Saya berharap agar proses vaksinasi dapat diselesaikan bulan Mei. Lebih cepat terealisasi lebih baik, supaya Pemko Medan bisa lebih cepat mengambil kebijakan-kebijakan terkait hal ini ke depannya,” ujar Butong kepada Sumut Pos, Kamis (25/3).
Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Medan ini juga meminta Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kota Medan agar terus meningkatkan kolaborasinya. Hal itu agar proses vaksinasi kepada para guru tidak menemui kendala yang berarti. “Semoga proses vaksinasi selesai sesuai target. Bahkan bisa lebih cepat, lebih bagus lagi,” tegasnya.
Terakhir, Butong berharap agar Dinas Pendidikan Kota Medan terus menambah perbekalan ilmu kepada para guru di Kota Medan. Sehingga, kualitas pendidikan di Kota Medan dapat meningkat dari waktu ke waktu. “Apalagi di masa pandemi saat ini, sistem belajar daring masih terus berjalan. Harapan kita para guru dibekal ilmu yang lebih, agar memiliki inovasi dalam mengajar lewat sistem daring. Hal ini tentu akan menambah semangat para siswa saat belajar dengan sistem daring,” pungkasnya.
Disiapkan dalam 5 Tahap
Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pelaksanaan pembukaan sekolah tatap muka di 14 provinsi harus dipersiapkan secara bertahap. Tahapan itu juga sesuai dengan prinsip pembukaan sektor sosial ekonomi untuk masyarakat yang produktif dan aman Covid-19.
“Secara prinsip ada lima tahapan yang harus dilalui sebelum melakukan pembukaan sektor pendidikan. Yang pertama adalah tahapan prakondisi,” ujar Wiku dalam konferensi pers daring melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (25/3).
Secara sederhana, kata dia, tahapan pertama ini dapat dipahami sebagai pemberlakuan kebiasaan baru. Pemerintah berusaha menjamin proses adaptasi berjalan dengan baik melalui fasilitas dan sarana pendukung protokol kesehatan untuk memudahkan masyarakat. Kedua, adalah timing atau proses dalam menentukan waktu yang tepat.
Wiku menyebut tahapan ini mengacu kepada data epidemiologi, kesiapan institusi pendidikan dan ketersediaan fasilitas kesehatan. Ketiga, adalah tahapan penentuan prioritas. Tahapan ini dilakukan dengan simulasi pembukaan oleh institusi percontohan terlebih dulu. “Ini sebagai bahan pembelajaran bagi institusi lain untuk dapat diperluas cakupannya secara bertahap,” ungkap Wiku.
“Pastikan simulasi dilakukan oleh semua elemen yang mencakup setiap aspek kegiatan belajar, baik dari berangkat sampai dengan pulang ke rumah. Karena peluang penularan bisa terjadi di mana saja,” jelasnya.
Wiku pun mengingatkan bahwa nantinya transparansi operasional institusi percontohan pendidikan bisa menjadi bahan bagi institusi pendidikan lain bahkan kebijakan daerah maupun nasional.
Keempat adalah tahapan koordinasi pusat dan daerah, yang diimplementasikan secara timbal balik. Menurut Wiku, antara pemerintah pusat dengan daerah, yakni dinas kesehatan, dinas pendidikan, institusi pendidikan serta orangtua murid.
“Koordinasi yang baik adalah kunci identifikasi masalah sedini mungkin agar dapat dicarikan solusinya dengan gotong-royong anggota masyarakat maupun pemerintah,” ungkapnya.
Kelima adalah tahapan monitoring dan evaluasi pemantauan pelaksanaan kegiatan dan evaluasi berdasarkan skenario dengan prinsip kebijakan gas dan rem.
Wiku menuturkan, setiap pelaporan yang diberikan akan menjadi input berharga dalam perluasan pembukaan sektor pendidikan maupun sektor lainnya.
Pada Januari 2021, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyatakan ada 14 provinsi yang sudah siap melaksanakan kegiatan tatap muka. Keempatbelas provinsi yang dimaksud yakni Jawa Barat, DIY, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Bali, NTB, Maluku Utara, Bangka Belitung, Kepulauan Riau dan Sulawesi Barat. (map/kps)
KONSEP: Foto tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden: konsep desain ibu kota baru Nagara Rimba Nusa, pemenang sayembara Kementerian PUPR.
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pembangunan ibu kota negara baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, rencananya akan dimulai tahun ini. Mengawali proyek tersebut, pemerintah akan membangun istana kepresidenan yang baru.
KONSEP: Foto tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden: konsep desain ibu kota baru Nagara Rimba Nusa, pemenang sayembara Kementerian PUPR.
“Kita berharap tahun ini kita bisa meletakan batu pertama. Kita lakukan groundbreaking di ibu kota negara, dan itu ditandai dengan peletakan batu pertama untuk istana presiden sebagai titik nol dari ibu kota negara yang baru itu,” kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa dalam tayangan Kompas TV, Kamis (18/3).
Suharso mengatakan, pembangunan ibu kota negara baru, khususnya infrastruktur inti, ditargetkan rampung dalam 3 tahun. Selain istana presiden, infrastruktur inti adalah kantor-kantor kementerian, perumahan yang terdiri dari rumah jabatan dan perumahan umum, serta pusat-pusat pelayanan publik seperti kesehatan hingga pendidikan.
“Mudah-mudahan tahun ini kita sudah bisa mulai (pembangunan ibu kota negara baru) dan 17 Agustus 2024 kita bisa berharap memperingati Indonesia merdeka pada tahun itu di ibu kota negara,” ujar Suharso.
Adapun desain dari ibu kota negara baru akan mengacu pada gagasan desain pemenang sayembara ibu kota negara yang telah diumumkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada akhir 2019 lalu. Sayembara tersebut dimenangkan oleh tim Urban+ yang mengusung konsep desain berjudul Nagara Rimba Nusa.
Bocoran desain ibu kota negara baru yang diusung Urban+ itu ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden sejak 24 Desember 2019. Dari tayangan video tersebut nampak bahwa konsep desain ibu kota negara baru mendekati tepi air. Nampak di depan beranda istana presiden terdapat danau. Sementara, pada sisi kanan istana ada kantor staf presiden, dan tidak jauh dari situ terdapat masjid.
Dalam konsep desain juga terlihat bahwa bangunan lembaga eksekutif atau istana kepresidenan diapit oleh bangunan lembaga yudikatif (mahkamah agung) dan legislatif (MPR/DPR/DPD). Terlihat pula adanya sejumlah infrastruktur seperti danau Pancasila, kebun botani, plaza Bhineka Tunggal Ika, kawasan diplomatik, hingga kawasan bisnis dan komersil.
Perwakilan Urban+, Sibarani Sofian mengatakan, timnya mengusung konsep Nagara Rimba Nusa karena terinspirasi dari hutan yang ada di Kalimantan, lokasi ibu kota negara baru. “Kami melihat negara sebagai perwakilan pemerintah dan juga rakyat ada di situ, rimba adalah karakter hutan yang memang ada di lokasi kita di Kalimantan, dan nusa adalah satu hal yang identitasnya selalu bisa kita miliki sebagai bangsa Indonesia karena kita tinggal di kepulauan,” kata Sibarani dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Desember 2019.
“Ini adalah sebuah upaya bagaimana kami mewujudkan keseimbangan antara pembangunan fisik, pembangunan manusia, sifat manusia, dan proses adaptasinya dengan alam,” tuturnya. (kps)