29 C
Medan
Friday, December 19, 2025
Home Blog Page 3497

Rizieq Shihab Berpotensi Kena Pidana Baru

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Habib Rizieq Shihab dinilai bisa dijerat tindak pidana baru lantaran mempersulit persidangan saat digelar secara online. Rizieq dan kuasa hukumnya Munarman juga beberapa kali merendahkan martabat peradilan.

Rizieq dan para kuasa hukum sempat walk out dari persidangan. Mereka menolak sidang secara online. Dalam sidang lainnya, Munarman sempat membentak jaksa penuntut umum.

Pakar hukum Petrus Selestinus menilai, perbuatan Rizieq dan kuasa hukum selama persidangan telah merendahkan martabat peradilan. “Bisa terancam pasal pidana baru,” kata Petrus kepada wartawan, Kamis (25/3/2021).

Majelis hakim melaksanakan sidang secara offline untuk menghindari kerumunan massa pendukung Rizieq Shihab di sekitar gedung Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Setelah beberapa kali persidangan, majelis hakim mengabulkan keinginan Rizieq untuk mengikuti sidang secara langsung.

Petrus menduga, keinginan Rizieq mengikuti sidang secara langsung bagian dari strategi mengumpulkan massa dan menggalang kekuatan. Menurutnya, massa pendukung Rizieq akan semakin berduyun-duyun ke Pengadilan Jakarta Timur pada sidang selanjutnya.

“Saat sidang online saja mereka datang berkerumun.
Ini menjadi manuver politik, bukan pada soal menonton sidang tetapi bagian dari konsolidasi membangun soliditas kelompok,” ujar Petrus.

Untuk menghindari kerumunan, Petrus menyarankan polisi agar membatasi pedukung Rizieq dari luar kota datang ke Jakarta. Andai terjadi kerumunan dan kekacauan oleh massa pendukung Rizieq di sekitar pengadilan, dia meminta majelis hakim kembali melaksanakan sidang online.

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan juga berpendapat tidak tertutup kemungkinan Rizieq dan kuasa hukum dijerat pidana atas ulahnya selama persidangan offline. “Saya kira peristiwa itu perlu didalami penegak hukum,” kata Edi.

Sebenarnya, kata Edi, sidang offline sudah tepat mengingat Rizieq punya banyak pendukung. Tapi apa mau dikata, majelis hakim sudah memutuskan sidang selanjutnya digelar offline. Ia yakin keputusan itu sudah mempertimbangkan banyak hal, termasuk kemungkinan massa datang ke pengadilan.

Menurut Edi, majelis hakim tidak akan terpengaruh desakan massa yang datang ke sekitar pengadilan. “Saya yakin majelis hakim akan memberikan putusan yang berkeadilan,” ujar Edi.

Komisi Yudisial (KY) memastikan menelisik perilaku Rizieq melalui tayangan video di persidangan. Komisi mencari unsur-unsur untuk membuktikan apakah terdakwa merendahkan hakim atau tidak.

“Ketidakhadiran HRS secara online dengan alasan teknis dan sebagainya menjadi perhatian KY apakah ini merupakan kategori dari sikap merendahkan martabat kehormatan hakim atau tidak,” kata ketua KY Mukti Fajar Nur Dewata.(bbs/adz)

Beri Dukungan, Eks Wali Kota Medan Temui AHY

JAKARTA, SUMUTPOS.CO- Sejumlah kader Partai Demokrat asal Sumatera Utara menemui Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dalam pertemuan itu, para kader asal Sumut mendukung dan terus menjaga kesolidan Partai Demokrat di bawah komando AHY.

Seperti disampaikan eks Wali Kota Medan Akhyar Nasution saat dihubungi awak media, Kamis (25/3/2021). Dalam paparannya, Akhyar menyampaikan, adapun agenda pertemuan sejumlah kader Partai Demokrat bertemu dengan Ketua Umum AHY dan Sekjend DPP Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya serta Ketua Bappilu Partai Demokrat Andie Arief adalah bersilaturahim untuk mendukung kepengurusan DPP serta terus bekerja menjaga dan merawat kesolidan Partai Demokrat yang sudah terjadi selama ini.

Adapun pengurus DPP Partai Demokrat yang hhadir dalam pertemuan dengan ketua Umum AHY adalah Wakil Bendahara Umum Lokot Nasution bersama Deputi Litbang Syahrial Nasution.
 Usai menggelar pertemuan di DPP Partai Demokrat, Akhyar mengatakan, saat bertema Ketua Umum AHY dan Sekjend Teuku Riefky, ada beberapa hal yang dibahas, pertama adalah terkait kader Partai Demokrat, Sayap Partai dan isu berkembang tentang sejarah Partai Demokrat.

Akhyar yang merupakan eks politisi Senior PDIP ini menyampaikan, saat ini seluruh kader Partai Demokrat di Sumut harus terus saling memberikan dukungan penuh kepada DPP di bawah komando Ketua Umum AHY dan Sekjend Teuku Riefky, baik dari mulai tingkat DPD Sumut, DPC kab/kota, PAC hingga ke tingkat ranting. Begitu juga untuk kader Partai Demokrat di Organisasi Sayap Partai.

“Sesama kader di Partai Demokrat di Sumut kita harus terus merawat kekompakan dan kesolidan serta terus berjuang membesarkan partai, yang saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang sangat baik,” katanya di dampingi sejumlah kader Partai Demokrat lainnya seperti M Yusuf Tambunan, Ibrahim Tarigan, Irman Lubis dan Iwan Abie.
 Selain itu, Akhyar juga mengakui kehadirannya ke Jakarta juga sebagai ungkapan rasa terimakasih kepada Ketua Umum AHY dan Sekjend Teuku Riefky yang telah memberikan tiket tanpa mahar untuk mengikuti kontestasi Pemilihan Walikota Medan beberapa waktu lalu.

Sementara itu M Yusuf Tambunan, yang merupakan pendiri Partai Demokrat di Sumut meluruskan sejumlah sejarah Partai Demokrat yang cukup baik di Sumut. Bahkan, di Sumatera Utara Partai Demokrat menjadi partai pemenang dan memperoleh suara yang cukup tinggi di bawah pengaruh ketokohan Bapak Soesilo Bambang Yudhoyono.(bbs/adz)

PLN Siapkan Keandalan Pasokan Listrik Jangka Panjang Blok Rokan

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sebagai pemegang Izin Usaha Penyaluran Tenaga Listrik (IUPTL) Blok Rokan, PLN sedang menyiapkan keandalan jangka panjang pasokan listrik dan uap wilayah kerja blok Rokan. Hal ini menindaklanjuti komitmen sinergitas antar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditandai dengan penandatangan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dan Uap (SPJBTLU) antara PLN dengan Pertamina Hulu Rokan (PHR) bulan Februari lalu.

TRANSMISI: PLN Sedang membangun transmisi untuk keandalan listrik jangka panjang blok Rokan.

Di sisi pasokan, kesiapan PLN didukung dengan sistem kelistrikan Pulau Sumatera saat ini yang memiliki Cadangan Daya sebesar 2.808 Mega Watt (MW), dengan daya mampu sebesar 8.852 MW dan beban puncak sebesar 6.044 MW.

Selain itu, guna menjamin keandalan pasokan listrik dan uap, PLN akan membangun 5×100 MW converter yang 4 (empat) unit akan beroperasi secara kontinyu dan 1 (satu) unit dalam posisi standby. Keandalan tersebut didukung dengan pasokan ke titik koneksi PLN-PHR melalui dua jalur transmisi 150 kV, yaitu dari sistem kelistrikan Pekanbaru (New Garuda Sakti-Balai Pungut) dan dari sistem kelistrikan Dumai (Duri – Balai Pungut).

Tak hanya itu, PLN juga menyiapkan skema pasokan backup (cadangan) apabila terjadi gangguan, dengan mengoptimalkan pembangkit eksisting di Balai Pungut dengan total daya mampu 250 MW.

Dalam melayani kebutuhan listrik dan uap Blok Rokan, PLN membagi dalam dua tahapan yakni masa transisi dan masa permanen.

“Sesuai SPJBTLU, masa layanan PLN dibagi menjadi dua, yaitu masa transisi hanya selama 3 (tiga) tahun yang dimulai dari Agustus 2021 sampai dengan Agustus 2024. Pada masa transisi ini, PLN akan mengelola pembangkit listrik eksisting yang saat ini telah melistriki wilayah kerja Rokan,” papar Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR Agung Murdifi.

Dirinya melanjutkan, layanan permanen akan diberikan mulai tanggal 8 Agustus 2024, yaitu dengan menginterkoneksikan sistem kelistrikan pada wilayah kerja Rokan dengan interkoneksi sistem kelistrikan Sumatera.

“Pada masa permanen, Blok Rokan akan dipasok dari sistem kelistrikan interkoneksi Sumatera dan uap akan dipasok dengan pembangunan steam generator yang lebih andal. Kami juga menyiapkan opsi tambahan pasokan listrik dari PLTG relokasi. PLN akan memberikan pasokan listrik jangka panjang andal tanpa padam bagi PHR,” pungkas Agung.

Melalui pasokan listrik jangka panjang dari PLN, blok rokan akan memperoleh keandalan operasional yang terjamin dan biaya operasi yang lebih efisien. (rel/ila)

Jelang PSU, Paslon ERA Diterpa Isu Hoaks

LABUHANBATU, SUMUT POS. Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Labuhanbatu, nomor urut 2, H Erik Adtrada – Hj Ellya Rosa Siregar (ERA) diterpa isu miring. Kabar negatif itu beredar pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) RI terkait Pemungutan Suara Ulang (PSU) di 9 TPS di Kabupaten Labuhanbatu.

Paslon ERA diserang sejumlah oknum mulai meluncurkan berbagai macam serangan yang merugikan sebelah pihak dan terkesan sulit dibuktikan.

Teranyar, informasi yang disebar di media sosial dengan disertai link salahsatu media online itu, mengesankan bahwa Paslon ERA dinilai akan menyebabkan berkembangnya peredaran narkoba.

Mirisnya, berita berjudul “Warga TPS 005 Kelurahan Bakaran Batu Tolak Janji Uang Coblos Paslon 02 ERA : Saya Tak Mau Anakku Terlibat Narkoba” itu, sama sekali tidak melakukan konfirmasi baik kepada H Erik Adtrada Ritonga maupun Hj Ellya Rosa Siregar.

Spontan, postingan di media sosial facebook tersebutpun menimbulkan beragam tanggapan. Walau pada isi pemberitaan tidak melakukan konfirmasi terhadap Paslon yang terduga tertuding, tetapi telah menjadi preseden buruk bagi Paslon nomor urut 2, ERA.

Terpisah, Cabup nomor urut 2, H Erik Adtrada Ritonga ditemui, Kamis (25/3) mengaku telah melihat isi pemberitaan yang disebar melalui sejumlah akun facebook. Jika ditelaah katanya, tudingan itu memang ditujukan kepada mereka.

“Iya, disana tertulis nama saya dan Cawabup ibu Hj Ellya Rosa, nomor urut kami juga tepat. Anehnya, apa hubungannya Nara sumber dengan dugaan tudingan buruk itu kepada kami,” tanya Erik heran.

Ditanya apakah hal itu berdampak buruk terhadap mereka selaku Paslon, menurut Erik semua tergantung kepada penilaian masyarakat. Karena dia berkeinginan pelaksanaan PSU 9 TPS berlangsung sukses dan kondusif.

“Kalau ada pihak yang ingin tidak kondusif, itu sangat kita sayangkan. Pastinya, siapapun nantinya jadi pemimpin di Labuhanbatu, itu sudah kehendak Allah SWT. Namun selaku umat, kita wajib berusaha,” papar H Erik Adtrada Ritonga.

Dia juga menyesalkan, adanya postingan yang melampirkan link salahsatu media online itu, juga dibagikan oleh oknum-oknum yang diduga berbeda pandangan dengannya.

Sehingga, dia sendiri kurang paham apa sebenarnya keuntungan pihak lain yang berupaya menjatuhkan nama baik mereka.

Pasca akan adanya PSU 9 TPS, Cabup nomor urut 2 itu mengimbau semua pihak agar tidak saling melempar isu hoaks. “PSU momen intropeksi diri. Jadi ayo kita sukseskan PSU ini dengan pola pikir yang positif. Kalau main serang, tidak akan ada habisnya, malah masyarakat akan merugi,” sarannya. (fdh)

Fundamental Kuat di Tengah Krisis, BRI BagikanDividenRp 12,1 Triliun

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun 2021 di Kantor Pusat BRI Jakarta, Kamis (25/03). Dalam rapat tersebut, BRI menyetujui pembayaran dividen sebesar 65 persen dari laba bersih konsolidasian tahun 2020 sebesar Rp18,6 triliun, sehingga dividen yang dibagikan BRI di tahun ini mencapai Rp12,1 triliun. Sementara itu sisanya sebesar 35 persen atau sebesar Rp6,5 Triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto menyatakan, rasio dividen tersebut ditetapkan dengan mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, serta dalam rangka menjaga struktur modal yang kuat untuk ekspansi bisnis dan mengantisipasi risiko
kedepan yang mungkin terjadi dalam pengelolaan bank. Dividenpay out ratio tahun buku 2020 meningkat apabila dibandingkan dengandividenpay out ratio tahun buku 2019 sebesar 60 persen.

“Sesuai dengan tahapan implementasi Basel III, Perseroan ingin menjaga tingkat rasio
kecukupan modal (CAR) diatas 18%. Selain itu, Perseroan masih memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh, baik secara organic maupun anorganik,” ujar Catur.

Selain pembagian dividen, rapat tersebut juga menyetujui Laporan Tahunan Perseroan, termasuk Laporan Tugas Pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dan mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 yang telah diaudit oleh KAP Purwantoro, Sungkoro & Surja.

Selain itu rapat juga menyetujui Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2020, dan mengesahkan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 yang telah diaudit oleh KAP Purwantoro, Sungkoro & Surja.

RUPST juga memberikan wewenang dan kuasa kepada Pemegang Saham Seri A Dwi warna untuk menetapkan bagi anggota Dewan Komisaris berupa besarnya tantiem untukTahun Buku 2020; dan gaji/honorarium, tunjangan, fasilitas dan insentif lainnya untukTahun Buku 2021. Selain itu, RUPST memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan tertulis dari Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan bagi anggota Direksi berupa besarnya tantiem untukTahun Buku 2020; dangaji/honorarium, tunjangan, fasilitas dan insentif lainnya untukTahun Buku 2021.

Sebagai agenda terakhir, RUPST juga menunjuk Purwantono, Sungkoro & Surja(a member Firm ofErnst & Young Global Limited) sebagai Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Program Bina LingkunganTahunBuku 2021.

Kinerja BRI SepanjangTahun 2020

Secara umum kinerja keuangan konsolidasian Perseroan secara konsisten tumbuh di atas industry perbankan nasional sebagai mana tercermin dalam Laporan Keuangan Perseroan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020, sebagai berikut:

1. Total Asetmencapai Rp1.511,8 triliun atau tumbuh 6,7% year-on-year (yoy).

2. Pertumbuhan Kredit mencapai 3,9% (yoy) atau menjadi Rp938,4 triliun dengan komposisi Kredit segmen UMKM mencapai 82,1%. Sementara itu NPL Gross BRI tercatat 2,99 persen. NPL yang terjaga merupakan bentuk keberhasilan Perseroan dalam pengelolaan Aset yang baik pada kondisikrisis;

3. Dana Pihak Ketiga berhasil tumbuh 9,8% pada Tahun 2020 menjadi Rp1.121,1 triliun dengan Rasio CASA sebesar 59,7%;

4. Perseroan mampu membukukan Laba Bersih sebesar Rp18,66 triliun

Periodekrisis kali ini semakin membuktikan konsistensi Perseroan dalam menyelamatkan UMKM, sehingga mampu ”Mengubah Kesulitan menjadi Ketangguhan”. Beberapa strategi yang diimplementasikan Perseroan antara lain: penyelamatan UMKM melalui program restrukturisasi Kredit dan ”Business Follow Stimulus” untuk menumbuhkan bisnis dan loan demand dengan menjadi mitra Pemerintah pada program PEN.

Perseroan secara Group terus mengambil langkah strategis dan inovatif dalam
rangka penciptaan diversifikasi income dan integrated financial services, sehingga mampu melengkapi kebutuhan financial masyarakat Indonesia secara lebih luas.

Beberapa aksi korporasi yang dilakukan perseroan selama tahun 2020 diantaranya strategic partnership dengan FWD Financial Services Pte.Ltd untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis BRI Life, penambahan penyertaan kepada BRI Finance dengan tujuan untuk mengembangkan consumer financing serta penggabungan BRI Syariah bersama dengan Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah untuk menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI).

Dengan demikian, BRI Group saat ini terdiri dari 7 (tujuh) Perusahaan Anak, yaitu (i) PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk; (ii) BRI Remittance Co. Ltd Hong Kong; (iii) PT Asuransi BRI Life; (iv) PT BRI Multifinance Indonesia; (v) PT BRI Danareksa Sekuritas; (vi) PT BRI Ventura Investama; dan (vii)PT BRI Asuransi Indonesia.(rel)

Pemrovsu Data Kendaraan Dinas: Dinilai Seremoni tanpa Eksekusi

APEL KENDARAAN: Petugas memeriksa kendaraan dinas roda empat di Gedung Serbaguna Pemprovsu, Jalan Williem Iskandar, Senin (23/3). prans Hasibuan/sumut pos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemprov Sumut kembali melakukan pendataan dan cek fisik kendaraan dinas operasional roda empat. Kegiatan yang dimulai dari 22-30 Maret 2021 tersebut, dinilai hanya seremonial sebab tidak ada eksekusinya hingga kini.

APEL KENDARAAN: Petugas memeriksa kendaraan dinas roda empat di Gedung Serbaguna Pemprovsu, Jalan Williem Iskandar, Senin (23/3). prans Hasibuan/sumut pos.

“Ya lebih kepada seremonial karena belum pernah kita lihat ada aksi nyatanya dieksekusi dari para pensiunan. Padahal penertiban aset buat meningkatkan disiplin ASN agar lebih bertanggungjawab,” kata pengamat kebijakan publik, Elfenda Ananda menjawab Sumut Pos, Rabu (24/3).

Menurutnya, pelaksanaan pendataan kendaraan dinas yang diinisiasi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah tersebut, akan lebih efektif jika dilakukan setiap tahunnya. “Karena ini dilaporkan dalam daftar aset. Daftar aset masuk dalam laporan keuangan daerah. Nilai aset akan menjadi nominal kekayaan daerah. Setiap tahun dilaporkan dalam laporan keuangan daerah,” katanya.

Elfenda menilai, persoalan aset daerah khususnya roda empat tentunya sudah ada ketentuan yang mengatur. Mulai dari penggunaan untuk apa, pelaporan kondisi aset sehingga aset dapat menjadi nilai kekayaan daerah.

Akan tetapi yang disayangkan, lanjut dia dia, aparatur sipil negara justru tidak disiplin dalam hal memelihara dan menjaga aset. Seringkali penggunaan kendaraan di luar fungsi dinas untuk keperluan sesuai fungsi memperlancar kerja OPD.”Jangan sampai aset daerah disalahgunakan. Aset kendaraan milik daerah harusnya bisa membantu kelancaran kerja-kerja OPD. Bukan untuk kepentingan pribadi,” pungkasnya.

Kepala BPKAD Setdaprovsu Ismael Sinaga sebelumnya mengatakan, dalam kegiatan tersebut kendaraan dinas secara teknis akan diperiksa oleh Inspektorat daerah, Dinas Perhubungan Sumut dan Satpol PP Sumut. Oleh instansi terkait itu, akan dilakukan cek fisik kendaraan, nomor mesin dan nomor rangka, serta dokumen kendaraan seperti BPKB dan STNK.

Pendataan dilakukan terhadap seluruh kendaraan dinas termasuk yang dalam kondisi rusak. “Seluruh kendaraan akan kita data, tujuan kita memanajemen para pengguna barang, jadi walau pun aset itu dalam keadaan tidak baik tetap akan didata,” katanya.

Ia berharap kepada seluruh OPD agar dapat memanfaatkan momen tersebut untuk mengurus pajak kenderaannya, jika masih ada yang tertunggak. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat dilakukan secara rutin dan diterapkan seluruh kabupaten/kota.

Diakuinya bahwa pelaksanaan apel dan pendataan kendaraan dinas roda empat tersebut sesuai dengan arahan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah. Tujuannya untuk mengonsolidasikan aset yang ada di Pemprov Sumut. Secara tertulis, Sekdaprovsu R Sabrina dalam suratnya Nomor 024/2262/2021, juga memerintahkan kepada seluruh OPD di jajaran Pemprov Sumut untuk menghadirkan seluruh kendaraan dinas operasional roda empat yang tercatat di OPD tersebut.

“Ini adalah salah satu upaya kita untuk mengonsolidasikan aset kita yang ada di Pemprov Sumut, yang dalam hal ini OPD sebagai pengguna barang kita harapkan dapat menertibkan, terkait dokumen kendaraan roda empat,” pungkasnya. (prn/ila)

Paparan Cahaya Ponsel dan Laptop, Bisa Rusak Mata hingga Kebutaan

BERMAI GAME: Seorang anak asyik bermain game menggunakan ponsel android. M IDRIS/sumu tpos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Paparan cahaya ponsel android dan laptop atau komputer bisa mendatangkan efek buruk pada kesehatan mata. Bahkan, lebih parahnya lagi bisa menyebabkan kerusakan permanen pada mata hingga kebutaan.

BERMAI GAME: Seorang anak asyik bermain game menggunakan ponsel android. M IDRIS/sumut pos.

Menurut dr Delfi SpM(K) dari Departemen Ilmu Kesehatan Fakultas Kedokteran USU, dalam kehidupan sehari-hari saat ini tidak mungkin bisa lepas dari gadget. Apalagi, dalam kondisi pandemi ini mengharuskan jaga jarak, tidak melakukan kegiatan berkerumun sehingga mau tidak mau harus memanfaatkan teknologi tersebut. Contohnya, kegiatan belajar-mengajar maupun perkuliahan melalui daring atau lewat aplikasi. Karena itu, masyarakat harus bijak menyikapinya.

“Penggunaan ponsel android maupun laptop biasanya dihubungkan dengan blue light atau sinar biru, dengan panjang gelombang sekitar 415-455 nanometer. Sinar biru ini bisa merusak makula retina mata dan kebanyakan pada usia produktif. Dari beberapa laporan banyak negara, disampaikan bahwa makula retina ini menjadi faktor utama terjadinya kebutaan pada usia produktif,” ungkap dr Delvi melalui akun youtube Prof Delfitri Munir saat ngobrol sehat belum lama ini.

Dijelaskan Delfi, gejala makula retina mata adalah terjadi gangguan penglihatan terhadap mata. Misalnya, penglihatan kabur, mata berair, mata merah, mata berkedut-kedut. “Makula retina mata ini merupakan reseptor untuk melihat. Kalau ini rusak, maka penglihatan pasti akan rusak pula,” ujarnya.

Oleh sebab itu, agar tidak terjadi gangguan terhadap mata, Delfi menyarankan mengurangi intensitas paparan sinar ponsel android maupun laptop. “Misalnya, menggunakan kacamata yang sesuai ukuran dan fungsinya sehingga tidak menambah lagi kelelahan mata akibat paparan blue light tersebut. Selain itu, bisa juga menggunakan lensa fotokromik. Lensa ini dapat menyaring sinar tersebut,” katanya.

Menurut Delfi, ketika menggunakan gadget biasanya orang jarang berkedip karena sudah fokus. Dan, ini bisa berdampak terjadi gangguan pada kornea mata mulai dari yang ringan sampai yang berat. Padahal, kalau mata berkedip, maka membasahi kornea mata. “Yang dikhawatirkan terjadi gangguan berat sampai permanen hingga kemudian penglihatan bisa terganggu. Ini sering dikaitkan dengan penelitian sekarang yaitu tentang degenerasi makula. Kalau sudah seperti itu (degenerasi makula), yang bisa kita lakukan mengurangi progresivitasnya. Karena, dikatakan bahwa itu sangat fatal dan termasuk ancaman kebutaan pada kasus degenarasi makula. Apalagi, pada tipe basah,” terangnya.

Delfi juga menyarankan agar jangan berlama-lama menggunakan gadget dengan mata telanjang atau tanpa kacamata pelindung. Artinya, berikan waktu istirahat kepada mata secara berkala. “Istirahat berkala, misalnya pada umumnya kita melihat gadget sekitar 20 menit. Maka, disarankan mengistirahatkan mata sekira 20-30 detik. Dengan kata lain, ketika melihat gadget maka disarankan mata tidak berakomodasi secara terus-menerus. Sebagai contoh, ketika bekerja di depat laptop atau komputer sekitar 1 sampai 2 jam maka disarankan mengistirahatkan mata sekira 5 hingga 10 menit,” imbau dia.

Sementara, Prof Delfitri Munir menuturkan, paparan sinar dari ponsel atau laptop bisa merusak mata. Dampak yang diakibat cukup serius terhadap kesehatan, karena bisa menyebabkan kebutaan. “Memang kita terpaksa mengikuti perkembangan teknologi, mulai dari anak-anak hingga orang tua sekalipun menggunakan gadget. Walau demikian, bijaklah menggunakanya dengan mengantisipasi terjadinya gangguan pada mata,” pesannya. (ris/ila)

Bocah Temukan Granat Manggis saat Cari Kelereng

GARIS POLISI: Lokasi penemuan granat diberi garis polisi (police line) di Asrama TNI Singgasana III, Kelurahan Durian, Medan Timur, Rabu (24/3). M IDRIS/sumut pos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejumlah bocah yang tinggal di Asrama TNI Singgasana III, Kelurahan Durian, Medan Timur, menemukan granat jenis manggis saat mencari kelereng di parit, Rabu (24/3) siang. Granat itu sempat dikira bola kasti oleh bocah tersebut karena bentuknya mirip seperti bola kasti.

GARIS POLISI: Lokasi penemuan granat diberi garis polisi (police line) di Asrama TNI Singgasana III, Kelurahan Durian, Medan Timur, Rabu (24/3). M IDRIS/sumut pos.

Salah seorang bocah, Raka Prasetya (9) menceritakan, awalnya dia bersama temannya mengorek parit dengan menggunakan cangkul untuk mencari kelereng. Setelah beberapa kali dikorek, ternyata menemukan granat tersebut. “Kami kira itu bola kasti, rupanya granat. Itulah langsung diambil sama Pak Sembiring,” ucapnya ditemui di lokasi.

Granat tersebut kemudian diletakkan Pak Sembiring di pekarangan rumahnya. Selanjutnya, memberitahu Kepala Lingkungan XII Kelurahan Durian, Sri Maynarsih dan meneruskan kepada pihak kepolisian. Tak lama, petugas Polsek Medan Timur dan Koramil 02 Medan Timur datang ke lokasi.

Kapolsek Medan Timur Kompol M Arifin mengatakan, personil yang turun ke lokasi lalu memasang garis polisi untuk mengamankan granat itu. Kemudian, menunggu tim Gegana Brimob Polda Sumut untuk mengevakuasi bahan peledak tersebut. “Personil sudah turun ke lokasi dan situasi tetap kondusif,” ujar Arifin.

Sementara, Danramil 02 Medan Timur Kapten Kav Bina Satria Sembiring mengatakan, granat jenis manggis itu buatan Korea. Menurut dia, diperkirakan berusia sekitar 20 tahun. “Kalau dilihat dari granat tersebut, kondisinya masih aktif karena cincin pengaitnya belum terlepas atau masih utuh. Tapi, karena sudah tua jadi seperti terbungkus besi karatan,” ungkap dia. (ris/ila)

PDAM Tirtanadi Sampaikan Klarifikasi ke Ombudsman, Tak Ada Kenaikan Tarif

KLARIFIKASI: Dirut PDAM Tirtanadi Kabir Bedi didampingi Direktur Administrasi dan Keuangan Feby Milanie, Kadiv Sekper Humarkar Ritonga, Kadiv Hublang Kadiv Transmisi dan Distribusi Muhri Febriyanto beserta staf lainnya, menyampaikan klarifikasi ke Ombudsman Perwakilan Sumut di Kantor Ombudsman Jalan Sei Besitang No 3 Medan, Senin (22/3).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi, Kabir Bedi didampingi Direktur Administrasi dan Keuangan Feby Milanie, Kepala Divisi (Kadiv) Sekretaris Perusahaan (Sekper) Humarkar Ritonga, Kadiv Hubungan Langganan (Hublang), Kadiv Transmisi dan Distribusi Muhri Febriyanto beserta staf lainnya menyampaikan klarifikasi ke Ombudsman Republik Indonesia (RI) Perwakilan Sumut terkait adanya laporan pelanggan PDAM Tirtanadi, di Kantor Ombudsman Jalan Sei Besitang No 3 Medan, Senin (22/3).

KLARIFIKASI: Dirut PDAM Tirtanadi Kabir Bedi didampingi Direktur Administrasi dan Keuangan Feby Milanie, Kadiv Sekper Humarkar Ritonga, Kadiv Hublang Kadiv Transmisi dan Distribusi Muhri Febriyanto beserta staf lainnya, menyampaikan klarifikasi ke Ombudsman Perwakilan Sumut di Kantor Ombudsman Jalan Sei Besitang No 3 Medan, Senin (22/3).

“Pelanggan tidak perlu risau karena hingga saat ini tidak ada kenaikan tarif, hanya perubahan sistem pada pencatatan dan kami sudah menyiapkan solusinya,” kata Dirut Tirtanadi, Kabir Bedi.

Kabir Bedi menegaskan, perubahan sistem pencatatan dari manual ke sistem android itu bertujuan untuk lebih akuratnya pencatatan meter, sehingga kedepannya pencatatan meter akan lebih baik.

Menurut Kabir Bedi, pencatatan dengan sistem android ini, sudah dilaksanakan PDAM lain di Indonesia.

“Memang kami sangat memahami yang dialami pelanggan akibat dari perubahan sistem ini, untuk itu kami tidak tinggal diam dan akan proaktif mendatangi pelanggan yang mengalami lonjakan akibat perubahan sistem ini,” ungkap Kabir Bedi.

Selain itu, sambungnya, manajemen Tirtanadi terus melakukan terobosan program kerja untuk peningkatan pelayanan yang prima kepada pelanggan, oleh karena PDAM Tirtanadi akan membangun Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) untuk menambah debit air yang dibutuhkan hingga 12.500 liter/detik. “Saat ini PDAM Tirtanadi memiliki sekitar 7.000 liter/detik yang diperlukan 12.500 liter/detik. Insya Allah pada Tahun 2025 akan terpenuhi,” ujar Kabir Bedi.

Sementara Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar mengharapkan manajemen Tirtanadi dapat menyelesaikan permasalahan lonjakan rekening pelanggan dengan baik, sehingga pelanggan tidak merasa dirugikan. “Kami berharap kepada Pak Dirut serta jajaran dapat menyelesaikan permasalahan laporan pelanggan yang masuk ke Ombudsman hingga saat ini berjumlah 52 laporan pengaduan yang telah melengkapi berkas,” kata Abyadi.

DPRD Medan Segera Bentuk Pansus

Sementara itu, Pimpinan DPRD Medan, H.Ihwan Ritonga menyambut baik wacana Pemko Medan yang diminta untuk mendirikan sendiri Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemko Medan yang bergerak di bidang Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM). Terkait hal itu, DPRD Kota Medan akan membentuk panitia khusus (Pansus).

“Selama ini di Kota Medan terjadi krisis air bersih. Warga prasejahtera selalu mengeluhkan buruknya pelayanan air bersih. Keluhan itu patut kita sikapi dan kita tindak lanjuti. Apalagi ada desakan agar Pemko punya PDAM sendiri, ini baik sekali. Untuk itu kita akan membentuk Pansus,” ucap Ihwan Ritonga kepada Sumut Pos, Rabu (24/3).

Dikatakan Ihwan, dengan dibentuknya Pansus, DPRD Medan akan bekerja lebih fokus dengan tugasnya membahas hal ini, khususnya agar masalah penyediaan air bersih di Kota Medan dapat teratasi. “Jadi nanti akan dibahas, apakah Pansus ini menilai Pemko Medan layak untuk mendirikan PDAM sendiri atau justru Pemprovsu berkenan menyerahkan pengelolaan PDAM Tirtanadi kepada Kota Medan. Atau mungkin ada opsi-opsi yang lain. Teknis dan kebijakan ini nanti yang mau dibahas oleh Pansus,” ujarnya.

Apalagi, kata Ihwan, saat reses DPRD Medan, warga Medan selalu mengeluhkan krisis air bersih di Kota Medan. Masih banyak rumah warga yang belum terpasang saluran air bersih. Bahkan yang sudah terpasang saluran air dari PDAM Tirtanadi sekalipun, kualitas pelayanannya sering tidak memenuhi standar, yakni sering macet dan berwarna serta berbau.

Disampaikan Ihwan, pihaknya di pimpinan DPRD dan para pimpinan Fraksi di DPRD Medan akan segera melakukan rapat koordinasi untuk pembentukan Pansus. “Kita harapkan secepatnya.Target kita krisis air bersih di Medan segera terealisasi pada kepemimpinan Wali Kota Medan yang baru ini. Hasil Pansus akan kita sampaikan ke Pemko Medan dan Provinsi,” katanya.

Menurut Ihwan, pengalihan pengelolaan PDAM Tirtanadi yang saat ini dikelola Pemprov Sumut, sangat beralasan jika beralih ke Pemko Medan. Pasalnya, hampir 80 persen pelanggan air minum PDAM Tirtanadi adalah warga Medan.

Ia menilai, wajar saja Pemko Medan merasa paling bertanggungjawab dan peduli terhadap warganya dal masalah ketersediaan air bersih. Kalau pun PDAM Tirtanadi tidak bisa dialihkan, Ihwan menilai Pemko Medan cukup layak untuk punya PDAM sendiri.

“Terkait 20 persen pelanggan PDAM di sekitar Kota Medan, katakan lah kawasan Deliserdang, bila memungkinkan, maka bisa saja diambil oleh PDAM milik Pemko Medan. Makanya secara teknis, kita lihat saja dulu, apakah memang PDAM Tirtanadi yang dialihkan ke Pemko Medan, ataupun Pemko Medan yang akan mendirikan sendiri PDAM nya,” pungkas Ihwan.

Sebelumnya, Anggota Komisi I DPRD Kota Medan, Mulia Syahputra Nasution SH, mengatakan untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat Kota Medan berupa ketersediaan air bersih, Pemko Medan diminta untuk mendirikan PDAM milik sendiri. Sebab, PDAM Tirtanadi dibilang kerap merugikan masyarakat Kota Medan yang merupakan pelanggannya serta sering melakukan kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak kepada para pelanggannya.

Dijelaskannya, berdasarkan PP Nomor 54 Tahun 2017 tentang BUMD, maka Pemko Medan sangat layak untuk mendirikan sendiri BUMD yang bergerak dibidang pengelolaan dan penyediaan air minum, yakni PDAM. Saat itu, Pemko Medan dapat melakukan kebijakan-kebijakan yang menguntungkan masyarakat Kota Medan.

Lalu setelah itu, berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 21 Tahun 2020 tentang perubahan atas Permendagri Nomor 71 Tahun 2016 tentang perhitungan dan penetapan tarif air minum, maka Pemko Medan sudah dapat memilih atau menetapkan tarif yang dipakai, apakah tarif batas atas atau tarif batas bawah dari tarif yang telah ditetapkan Gubernur.

Oleh karena itu, Mulia juga turut mempertanyakan, apa yg menjadi dasar dari Pemerintah Provinsi untuk mempertahankan pengelolaan PDAM Tirtanadi.

“Padahal persoalan selalu timbul tanpa ada solusi, bahkan belakangan masyarakat harus merasakan besarnya tarif pembayaran,” tuturnya. (adz/map/ila)

Penanganan Bencana Banjir di Kota Tebingtinggi, Kapolres: Persiapkan Tempat Evakuasi

ARAHAN: Kapolres Tebingtinggi, AKBP Agus Sugiyarso memberikan arahan dalam kegiatan penanganan bencana alam.SOPIAN/SUMUT POS.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Kapolres Tebingtinggi, AKBP Agus Sugiyarso memimpin kegiatan Tactical Floor Game (TFG) dan Tactical Wall Game (TWG) dalam rangka penanganan bencana alam nanjir di wilayah hukum Polres Tebingtinggi, Selasa (23/3).

ARAHAN: Kapolres Tebingtinggi, AKBP Agus Sugiyarso memberikan arahan dalam kegiatan penanganan bencana alam.SOPIAN/SUMUT POS.

Kapolres Tebingtinggi mengatakan, dalam penanganan penanggulangan bencana banjir harus membuat dan menentukan tempat evakuasi para pengungsi. “Titik evakuasi warga harus sudah ditentukan, karena bencana datang tidak mengenal waktu, personel dan tim harus siap selama 24 jam,”ujarnya.

Selain itu, lanjut AKBP Agus Sugiyarso, kita juga harus mempersiapkan obat-obatan dan makanan siap saji di Posko. Karena posko merupakan tempat utama dalam tempat penyedian kebutuhan pokok dan pusat informasi.

“Hukum yang tertinggi adalah keselamatan masyarakat, mari kita peduli untuk bekerjasama siapa yang berbuat apa dan untuk siapa, tindakan penyelamatan harus cepat,” bilangnya.

Sedangkan Kadis Sosial Kota Tebingtinggi, Sabahna, mengatakan pihaknya akan selalu berkordinasi dengan pihak kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tebingtinggi dalam penanganan bencana alam yang ada. “Dinas Sosial Kota Tebingtinggi mempunyai Taruna Siaga Bencana (Tagana), mereka siap dalam penanganan bencana, melakukan evakuasi, dan penyedian dapur umum,”pungkasnya. (ian/han)