25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 3509

Kurir Sabu Divonis 10 Tahun Penjara

SIDANG: Rezi Juliandri, terdakwa kasus kuris sabu saat menjalani sidang putusan secara virtual di Pengadilan Negeri Medan , Jumat (19/3).agusman/sumut pos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Majelis hakim diketuai Martua Sagala menghukum Rezi Juliandri (24) dengan pidana selama 10 tahun penjara. Warga Desa Gempong, Aceh Timur ini terbukti bersalah menjadi kurir sabu seberat 175 gram, dalam sidang virtual di Ruang Cakra 6 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jumat (19/3). Dalam amar putusannya, terdakwa telah memenuhi unsur melanggar pasal 114 ayat (2) UU RI No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.

SIDANG: Rezi Juliandri, terdakwa kasus kuris sabu saat menjalani sidang putusan secara virtual di Pengadilan Negeri Medan , Jumat (19/3).agusman/sumut pos.

“Mengadili, menjatuhkan terdakwa Rezi Juliandri oleh karenanya dengan pidana penjara selama 10 tahun denda Rp1 miliar subsider 3 bulan penjara,” ujar Martua. Menurut majelis hakim, perbuatan terdakwa tidak mendukung program pemerintah yang sedang giat-giatnya memberantas narkotika. Sedangkan hal yang meringankan, terdakwa bersikap sopan.

Majelis sependapat dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sabrina, yang semula menuntut dengan pidana yang sama (conform). Atas putusan ini, majelis hakim memberikan waktu 7 hari kepada JPU dan penasihat hukum terdakwa, untuk menyatakan terima atau banding.

Mengutip surat dakwaan, pada 9 Juni 2020, terdakwa dihubungi oleh Dek Dok (DPO) mengatakan bahwa sebanyak 200 gram sudah ada. Terdakwa kemudian menemui, dengan maksud mengambil sabu-sabu tersebut di daerah Calok Gelima Lingkungan Gampong Jawa Kecamatan Idi Rayeukj Aceh Timur.

Setelah bertemu, terdakwa menerima 3 bungkus plastik klip tembus pandang berisikan sabu seberat 175 gram. Setelah menerimanya, lalu disimpan terdakwa disebuah tas pinggang warna hitam. Dua hari kemudian, terdakwa berangkat dari Aceh Timur menumpangi taksi gelap.

Diperjalanan terdakwa menghubungi calon pembeli menerangkan bahwa sabu yang dipesan sudah ada, lalu oleh pembeli terdakwa disuruh untuk mengantarkannya ke Medan. Esok harinya, terdakwa tiba di Jalan Asrama Pondok Kelapa, Medan tepatnya didekat Loket Bus Pusaka Jurusan Aceh Medan.

Sekitar pukul 23.00 Wib calon pembeli datang menemui terdakwa lalu menanyakan sabu tersebut. Terdakwa kemudian disuruh masuk kedalam mobil calon pembeli lalu memberikan 3 bungkus plastik klip tembus pandang yang berisi sabu seberat 175 gram kepada calon pembeli.

Saat itu juga, terdakwa langsung ditangkap oleh petugas Polisi Polda Sumut yang melakukan penyamaran sebagai pembeli. (man/han)

Sopir Angkot Koperasi 40 Tewas Ditikam 8 Liang

Ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sopir Angkot Koperasi 40, Gading Wijaya Manurung (52) tewas usai berkelahi dengan sopir Angkot Koperasi 63, Rahmad Abadi Berutu alias Buyung (45) di Jalan Garuda Raya, Perumnas Mandala, Minggu (21/3) sekira pukul 02.00 WIB. Gading tewas setelah mengalami 8 luka tikam, di antaranya 1 luka di ketiak kiri, 5 luka di perut serta 2 luka tikam di dagu.

Perkelahian bermula ketika korban datang ke pangkalan Angkot Koperasi 40 di Jalan Garuda Raya. Saat itu, korban melihat pelaku dalam kondisi mabuk minuman sedang marah-marah kepada sopir di pangkalan. Korban lalu menegur pelaku. Namun pelaku tak terima, sehingga terlibat cekcok mulut dengannya hingga terjadi perkelahian.

Saat duel, pelaku mengeluarkan pisau yang disimpan dari balik pinggangnya, dan langsung menikam tubuh korban bertubi-tubi. Spontan, korban langsung terkapar bersimbah darah hingga meregang nyawa di lokasi. Sedangkan pelaku melarikan diri dengan membawa pisau.

Rekan-rekan korban di lokasi langsung berupaya menolong dan membawa ke RS Muhammadiyah, di Jalan Mandala By Pass. Akan tetapi, sesampai di rumah sakit ternyata korban dinyatakan sudah tak bernyawa lagi.

Tak lama, personel Polsek Percut Seituan yang mendapat kabar tiba di lokasi kejadian, melakukan olah TKP serta meminta keterangan saksi-saksi. Setelah itu, polisi datang ke RS Muhammadiyah. Selanjutnya, jasad korban dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan untuk dilakukan otopsi.

Namun, sebelum dibawa ke RS Bhayangkara Medan, keluarga korban tiba di RS Muhammadiyah. Keluarga korban langsung menangis histeris mengetahui Gading telah tewas dengan kondisi mengenaskan.

Anak korban bernama Lala sangat tak menyangka dengan kepergian bapaknya untuk selamanya akibat ditikam sopir angkot lain. “Seperti biasa sekitar pukul 09.00 WIB bapak keluar rumah untuk narik angkot dan pulangnya malam hari. Namun, tiba-tiba mendapat telepon dari kakak bahwa bapak dirawat di RS Muhammadiyah. Itulah kami ke sana dan sampe di sana bapak sudah meninggal,” ungkap Lala sembari menangis di rumah sakit tersebut.

Sementara, menurut warga sekitar yang diwawancarai wartawan mengatakan, diduga antara korban dan pelaku sudah ada dendam. Kuat dugaan, pelaku sengaja menghabisi nyawa korban. “Katanya mereka sebelumnya sudah ribut di warung tuak milik si Manulang di Jalan Enggang Raya,” ujar warga mengaku bernama Roni.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan Iptu M Karo-karo yang dikonfirmasi wartawan lewat telepon selulernya mengatakan, pihaknya sedang memburu pelaku. “Pelaku sedang dikejar anggota kita,” ujarnya singkat. (ris/han)

Driver Ojol Binjai Dibunuh Penumpang

OLAH TKP: Petugas Polres Binjai melakukan olah TKP pembantaian driver gojek yang dibunuh penumpangnya.TEDDY AKBARI/SUMUT POS.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Iwan Suranta Nainggolan (43) warga Jalan Mawar, Lingkungan III, Kelurahan Pahlawan, Binjai Utara ditemukan kritis bersimbah darah di Jalan Tengku Amir Hamzah, Gang Martini, Lingkungan I, Kelurahan Jatikarya, Jumat (19/3) pukul 23.30 WIB. Satuan Reserse Kriminal Polres Binjai masih mendalami motifnya.

OLAH TKP: Petugas Polres Binjai melakukan olah TKP pembantaian driver gojek yang dibunuh penumpangnya.TEDDY AKBARI/SUMUT POS.

Hingga Minggu(21/3), polisi masih memburu pelaku. Terdapat luka sayatan dari leher yang memanjang ke arah bahu kiri di punggung korban.

Kejadian berawal dari korban yang tengah mangkal di kedai jus Syahrul Luthfi (41), pertigaan Kantor Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Perusahaan Listrik Negara Binjai didatangi oleh seorang pria yang belum diketahui identitasnya. Dia bertanya apakah boleh minta diantarkan oleh korban ke Tandem.

“Pria itu datang jalan kaki dengan bertanya ada aplikasi G (sembari menyebutkan nama aplikasi ojek online) Bang. Saat itu saya sedang jualan jus jeruk,” kata saksi.

“Korban menjawab ada (aplikasi ojol). Lalu laki-laki itu nanya apakah bisa diantar ke Tandem. Dijawab korban bisa, tanpa bertanya berapa ongkosnya,” tambah saksi.

Singkat cerita, keduanya sepakat. Korban pun berbonceng dengan terduga pelaku menumpangi sepedamotor jenis metik BK 6995 LW.

Sesampai di Gang Martini, laki-laki tersebut meminta korban untuk masuk ke dalam. Memasuki 50 meter, si penumpang diduga meminta korban menghentikan laju sepedamotor dengan alasan yang belum diketahui.

Diduga saat berhenti, terduga pelaku turun dari sepedamotor dan menikam leher kanan korban. Setelah itu, pisau yang digunakan terduga pelaku ditarik ke punggung bagian belakang.

Alhasil, darah segar muncrat dari leher korban. Dikuatkan dengan banyaknya bekas ceceran darah pada aspal jalan tersebut.

“Barang bukti didapat dari TKP, sepedamotor korban dan sarung pisau, yang sudah diamankan ke Polsek Binjai Utara” kata Kasubbag Humas Polres Binjai, AKP Siswanto Ginting, Minggu (21/3).

Korban ditemukan kritis dengan kondisi terkapar. Diduga sempat berusaha kabur, pelaku menikamnya lagi pada punggung bawah tak jauh dari pinggang.

“Korban tergeletak di aspal dengan luka tusuk pada leher kanan sehingga mengeluarkan darah. Pelaku juga menusuk badan belakang korban yang diduga dengan menggunakan sebilah pisau kecil yang panjang sekitar 15 centimeter,” kata dia.

“Pisau tidak ditemukan di TKP. Sarung terbuat dari kayu dan dibalut lakban warna hitam,” sambungnya.

Nafas korban yang masih tersengal-sengal sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Djoelham Binjai. Sayangnya, nyawa korban tak tertolong.

Sementara, aksi yang dilakoni terduga pelaku diduga sendirian. Atau boleh jadi, terduga pelaku menghubungi temannya untuk membantu kabur meninggalkan lokasi kejadian.

Sejauh ini, polisi enggan menduga apakah aksi tindak pidana penganiayaan berat yang mengakibatkan nyawa orang melayang tersebut dilatari motif dendam. Begitu juga saat disoal terduga pelaku apakah orang dekat.

Namun begitu, polisi sudah mengantongi sejumlah nama yang diduga berkaitan dengan aksi tersebut. “Enggak berani menduga-duga,” tukas Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Yayang Rizki Pratama. (ted/han)

Warga Mengeluh, Hujan Sebentar Sudah Banjir

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Persoalan banjir masih menjadi momok bagi masyarakat Kota Medan. Hal ini terlihat dari aspirasi yang disampaikan masyarakat dalam reses yang digelar anggota DPRD Medan, Burhanuddin Sitepu SH di Jalan Bunga Mawar No 104, Kelurahan PB Selayang II, Medan Selayang, Minggu (21/3).

Persoalan banjir mendominasi aspirasi yang di sampaikan masyarakat di daerah pemilihan V meliputi Medan Selayang, Tuntungan, Johor, Maimon, Polonia, dan Sunggal. Sejumlah warga yang berdomisili di kawasan Jalan Bunga Mawar 7, Pasar 6 Padangbulan, Jalan M Syuhada, Jalan Djamin Ginting, dan warga di Kelurahan Beringin, Medan Selayang.

“Dalam tiga bulan ini, sudah 8 kali lebih barangkali rumah kami kebanjiran,” kata seorang ibu, warga Jalan M Syuhada. Keluhan terjadinya banjir saat turun hujan langsung ditampung staf Dinas PU Kota Medan yang hadir dalam reses tersebut.

Selain itu, Ibu Rosni Nasution bertanya terkait bantuan sosial, karena saat ini banyak masyarakat yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah di tengah pandemi. Sedangkan Ibu Maymun, berharap agar pemerintah mempermudah input data DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial) agar masyarakat mudah mendapatkan bantuan.
Menyahuti ini, perwakilan dari Dinas Sosial menyarankan kepada masyarakat yang belum pernah mendapatkan bantuan untuk memverifikasi dan memvalidasi data langsung ke Dinas Sosial agar mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Reses berlangsung hampir 3 jam mendatangkan staf dari Dinas Perkim, Dinas Pendidikan, BPJS, Dinas Sosial, Disdukcapil, aparat kecamatan, kelurahan dan kepala lingkungan. Seluruh aspirasi dan keluhan warga langsung dicatat dan dicarikan solusinya oleh stakeholder yang hadir sehingga warga yang hadir menyatakan kepuasannya atas pelaksanaan reses tersebut.

Burhanuddin Sitepu mengapresiasi partisipasi warga yang datang, termasuk dalam memberikan aspirasi serta keluhannya. “Aspirasi yang seperti inilah yang dibutuhkan untuk membangun Kota Medan ke depannya.DPRD Medan dan pemerintah kota membutuhkan apa yang diinginkan rakyat, itu bisa kita dapatkan melalui reses ini,” tegas Burhanuddin.

Untuk mengoptimalkan mendapat aspirasi masyarakat, Burhanuddin dalam reses tersebut menyebarkan surat aspirasi yang bisa diisi masyarakat perihal keluhan dan harapan masyarakat Dapil V. Kegiatan reses ini juga diselingi dengan bersih-bersih diri antar sesama Umat Muslim menjelang Bulan Suci Ramadhan.(adz)

Perpanjangan dan Perluasan PPKM Mikro Harus Direspons Positif

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah memperpanjang dan memperluas penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat skala mikro mulai 23 Maret hingga 5 April 2021. Anggota DPR berharap semua kalangan mendukung kebijakan tersebut.

Anggota Komisi IX DPR Darul Siska mengatakan PPKM mikro cukup berhasil menekan angka positivity rate Covid-19. Karena itu, dia mengajak semua pihak, termasuk dunia usaha, agar merespons positif perpanjangan dan perluasan PPKM mikro.

“Dunia usaha seyogianya harus mendukung kebijakan tersebut, karena pemulihan ekonomi tidak mungkin terjadi jika masalah pandemi tidak berhasil diatasi,” kata Darul kepada wartawan, Minggu (21/3/2021).

Darul yakin kasus positif Covid-19 bisa ditekan dengan vaksinasi, penerapan protokol kesehatan yang ketat, dan PPKM mikro. “Mutasi virus baru juga harus dipantau untuk memastikan bahwa vaksin yang tersedia mampu untuk menangkal virus yang bermutasi,” ujar Darul.

Sedangkan anggota Komisi IX DPR Muchamad Nabil Haroen menilai selama ini pemerintah terus mengevaluasi program penanganan pandemi, sekaligus memastikan tereksekusinya program-program yang tepat. Dalam menerapkan PPKM mikro, kata Nabil, pemerintah melibatkan pendekatan sosial.

“Artinya, ada kebijakan dari pemerintah, ada juga pemanfaatan atau memaksimalkan inovasi dari warga,” kata dia.

Nabil menambahkan, dalam konteks pendekatan sosial, pemerintah menggandeng warga NU, Muhammadiyah, pesantren serta ormas sosial yang punya komitmen kuat untuk Indonesia. Dalam hal vaksinasi, pemerintah serius menggandeng ormas-ormas untuk memperlancar proses.

“Jelas sekali PPKM mikro berpengaruh pada penurunan Covid-19. Tapi, jangan lupa juga ada faktor-faktor lain, misal semakin banyaknya warga yang sadar kesehatan, pakai masker, menaati protokol kesehatan, dan hal-hal lain yang membantu penanganan pandemi,” kata Nabil.

Dirinya berpendapat, semua pihak harus terus bekerja sama dan saling menguatkan. Menurut dia, dunia usaha perlu membangun strategi khusus agar bertahan, berdamai dengan situasi ini, sekaligus berusaha bangkit. Nabil mengakui kebijakan pemerintah memang tidak bisa menyenangkan semua pihak, tapi risiko itu harus diambil agar krisis kesehatan bisa diatasi.

“Kombinasi PPKM mikro dan vaksinasi serta dukungan warga agar tetap patuh protokol kesehatan menjadi penting untuk pemulihan dari pandemi,” kata Nabil.(bbs/adz)

Tingkatkan Skill Leadership Guru, Sekolah Az-zakiyah Jalin Kerja Sama dengan PFI Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sekolah Az-zakiyah Islamic Leadership bersama PFI Medan menggelar workshop fotografi di Meeting Room Sail, Sekolah Az-zakiyah Jalan Meteorologi IV, Medan, Sabtu (20/3). Workshop fotografi ini merupakan program pengembangan minat dan peningkatan kemampuan para guru.

Mengawali workshop ini, Sekolah Az-zakiyah Islamic Leadership sekaligus melakukan penandatanganan Memorandum of Undestanding (MoU) dengan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan untuk menggelar pelatihan fotografi dan jurnalistik secara berkesinambungan.

Kepala Sekolah Az-zakiyah Islamic Leadership, Ikhwan Taufik Nasution mengatakan kegiatan workshop ini digelar untuk peningkatan keahlian atau skill individu guru-guru, khususnya untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan leadership. Harapannya hasil dari workshop tersebut dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dan berkomumikasi dengan siswa dalam kegiatan belajar mengajar khususnya.

Selain melibatkan PFI Medan, pihak sekolah juga menjalin kerja sama dengan First Aid dan Vertical Resque Indonesia (VRI) Sumut.

“Kerja sama ini bisa menitikberatkan kemampuan leaderhsip guru, kemudian skill yang bisa diaplikasikan langsung di dunia pendidikan. Ini kami butuhkan, sehingga terjalinlah kerja sama ini,” jelasnya.

Ketua PFI Medan, Rahmad Suryadi mengatakan MoU ini akan berlangsung selama satu tahun. PFI Medan akan memberikan materi jurnalistik setiap satu bulan sekali dengan modul yang berbeda-beda. Di antaranya dasar-dasar fotografi, dasar-dasar penulisan jurnalistik, videografi dan lain sebagainya.

“Pada pertemuan perdana hari ini pematerinya adalah Septianda Perdana M.I.kom selaku Koordinator Bidang Pendidikan dan Profesi PFI Medan, dengan materi dasar-dasar foto jurnalistik,” jelas Rahmad.

Penasihat PFI Medan, Dr M. Said Harahap M.I.Kom mengatakan sangat mengapresiasi kerja sama ini. Dimana kerja sama ini akan memberikan kebaikan, terlebih PFI sedang fokus menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga, termasuk lembaga pendidikan.

“Harapannya, kerja sama yang berlangsung satu tahun ini bisa mencapai tujuan yang diharapkan, terkhusus mampu meningkatkan skill komunikasi leadership para guru di Sekolah Az-zakiyah Islamic Leadership,” ujarnya.(rel)

PFI Medan dan KontraS Sumut Kolaborasi, Gelar Pelatihan Advokasi untuk Jurnalis

MEDAN, SUMUTPOS.CO– Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan bekerjasama dengan  Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Sumatra Utara untuk meningkatkan pemahaman para anggotanya terkait advokasi. Pelatihan sudah digelar pada Jumat (19/2) lalu di sekretariat PFI Medan, Jalan Melinjo Raya, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan.

Pelatihan diikuti 15 peserta, mengingat untuk mengurangi kerumunan saat pandemik COVID-19. Para peserta diberikan pemahaman soal advokasi untuk pendampingan kasus – kasus yang menimpa jurnalis dalam kerja-kerja jurnalistiknya. Karena jurnalis masih menjadi kelompok yang rentan mendapatkan tindakan kriminalisasi, intimidasi hingga kekerasan dalam melakukan kerja-kerja jurnalistik.

Ketua PFI Medan Rahmad Suryadi menjelaskan, potensi jurnalis menjadi  korban tindakan kriminalisasi masih tinggi. Sehingga para jurnalis, harus memiliki bekal pemahaman yang kuat untuk meminimalisir potensi menjadi korban. Selain jurnalis memang dituntut benar-benar profesional dalam menjalankan profesinya sebagai penyampai pesan.

Jika pun harus menjadi korban, para jurnalis harusnya punya langkah langkah yang bisa ditempuh untuk mendapatkan keadilan. Salah satunya melalui cara advokasi. Sehingga sudah semestinya para jurnalis memahami seluk beluk advokasi.

Salah satu contoh yang dipaparkan Rahmad misalnya, saat meliput unjuk rasa, para pewarta foto biasanya berada di garis depan untuk mengabadikan momen. Saat terjadi kericuhan, situasi memanas. Para pewarta foto yang sigap langsung mengabadikan momen. Saat itu juga risiko bagi pewarta foto menjadi korban kriminalisasi juga meningkat.

“Kita bisa saja dikriminalisasi oleh massa atau bahkan oknum aparat yang tidak suka diabadikan saat melakukan penanganan massa. Kasus ini sudah sangat sering terjadi di Medan,” ujar Rahmad, Minggu (21/3).

Rahmat pun berharap, kelas pelatihan advokasi bisa rutin digelar. Sehingga para jurnalis bisa memiliki pemahaman yang mumpuni dalam advokasi.

“Kalau kita sudah punya pemahaman yang sama soal advokasi, maka ke depan jika ada kasus-kasus pelanggaran yang menimpa para jurnalis terkait kerja-kerja jurnalistiknya, kita bisa langsung memberikan pendampingan jika korban berkenan,” ujar Rahmad.

Rahmad mengapresiasi KontraS Sumut yang berkenan berbagi ilmu soal advokasi. Rahmad pun mengakui selama ini KontraS adalah organisasi yang fokus pada advokasi kasus-kasus yang ada di tengah masyarakat. Khususnya yang berkaitan dengan pelanggaran yang dilakukan aparat penegak hukum.

Sementara itu, Koordinator KontraS Sumut Amin Multazam Lubis juga mengapresiasi para peserta pelatihan. Amin melihat, ada semangat dan kemauan yang kuat dari para pewarta foto untuk memahami soal advokasi.

Dalam pelatihan itu Amin menyampaikan banyak pemahaman soal advokasi. Namun yang menjadi catatan penting, advokasi membutuhkan konsistensi dan tanggung jawab. Karena, tak jarang advokasi mengahbiskanwaktu yang tidak sebentar. Sehingga begitu menguras energi baik dari sisi korban ataupun advokat yang mendampingi.

“Dalam advokasi, konsistensi ini yang harus tetap ada. Sehingga komitmen dalam pendampingan juga terjaga. Satu lagi yang tak kalah penting adalah soal tanggung jawab dalma melakukan advokasi,” ujar Amin.

Amin pun mengatakan, KontraS siap menjadi mitra PFI Medan dalam memberikan pemahaman terkait advokasi atau pun diskusi terkait hukum lainnya. Amin berharap, pelatihan advokasi ini bisa menjadi langkah awal untuk mencetak para jurnalis yang melek hukum.

“Intimidasi dan kasus kekerasan memang  menjadi risiko para jurnalis. Sehingga para jurnalis harus punya bekal pemahaman yang kuat untuk mengurangi potensi menjadi korban,” pungkasnya. (rel)

Harian Sumut Pos Support Donor Darah di Taman Berkuda Binjai

DONOR DARAH: Deddi Mulia Purba dari Harian Sumut Pos (kiri) bersama peserta donor darah Biestro Indonesia bekerja sama dengan Al-Azhar Medan Charity dan PMI Binjai disupport Sumut Pos dan sejumlah pendukung lainnya, Minggu (21/3).

Biestro Indonesia Kerja Sama dengan PMI Binjai dan Langkat serta Al-Azhar Medan Charity

Harian Sumut Pos menyupport pelaksanaan donor darah di Taman Berkuda Jalan Diponegoro depan Masjid Ar-Rahman Binjai, Minggu (21/3).

Aksi donor darah yang diikuti puluhan pendonor darah ini dilaksanakan Biestro Indonesia bekerja sama dengan Al-Azhar Medan Charity serta PMI Binjai dan Langkat.

Al-Azhar Medan Charity merupakan bagian dari Yayasan Hajjah Rachman Nasution yang juga mengelola Perguruan Al-Azhar dan Universitas Al-Azhar Medan.

Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Kwala Bekala Padangbulan ini memiliki Fakultas Teknik, Hukum, Pertanian dan Ekonomi. Sedangkan Perguruan Al-Azhar mendidik siswa PG/TK, SLB, SD, SMP dan SMA.

Selain Harian Sumut Pos, donor darah di Taman Berkuda Binjai juga didukung antara lain Kelka, Kajima, Indodes, Antagin dan Safi.

Taman Berkuda Binjai ini merupakan lokasi wisata baru yang hadir di Binjai sejak Oktober 2020. Di Taman Berkuda Binjai, pengunjung dapat menikmati wisata berkuda baik menunggang kuda atau memberi pakan.

Disini juga tersedia taman bermain dengan berbagai lokasi swafoto yang menarik. Tersedia pula berbagai paket field trip.

Saat lapar dan haus, Taman Berkuda Binjai juga memiliki restoran yang menawarkan sensani kuliner lezat bernuansa alam dengan harga terjangkau. (dmp)

SOLITD Kolaborasi Hadirkan Paket Nasi Rp1.000 di Medan Utara

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah menggelar bantuan kemanusiaan di wilayah Medan Timur, kini DPP Solidaritas Indonesia Tionghoa Demokrasi (SOLITD) bersama Keluarga Besar Mitra Lanud dan Total Charity, kembali menghadirkan makanan sehat dan halal seharga Rp1.000.

Kali ini sebanyak 500 paket nasi disediakan untuk warga Medan Utara khususnya yang berdomisili di Jalan Syahbudin Yatim Lingkungan IX, Kecamatan Medan Labuhan, Minggu (21/3/2021). Meski dalam jumlah yang cukup besar, namun paket nasi yang tersedia juga ludes dengan sangat cepat. Animo masyarakatpun cukup tinggi dengan bantuan kemanusiaan kolaborasi dari 3 organisasi tersebut.

Di masa masa pandemi saat ini, baik DPP SOLITD maupun DPC, Mitra Lanud dan Tota Charity, berbagi makanan dan minuman seharga Rp1.000 untuk masyarakat di sekitar Medan Labuhan. “Kita setiap minggunya rutin melakukan pemberian bantuan kemanusiaan dalam rangka kondisi ekonomi yang belum pulih dan masa pandemi Covid-19,” ujar Ketua Umum DPP SOLITD, Herri Zulkarnain Hutajulu.

Herri pun berharap, dengan bantuan kemanusiaan ini dapat bermanfaat bagi warga yang membutuhkan. “Uang hasil dari kegiatan ini akan kita salurkan ke rumah rumah ibadah, karena setiap orang yang akan membeli paket nasi ini, uangnya diletakkan ke kotak amal yang sudah kita sediakan. Jadi, orang yang mendonasikan uangnya sebesar 1.000 rupiah, hasilnya kita salurkan lagi,” terangnya.

Sementara itu, Penasehat DPP SOLITD, Wong Kim Po sangat mendukung dan mengapresiasi bantuan kemanusiaan ini. Dia juga berharap, bantuan ini tetap terus ada sampai kapanpun. “Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi warga dan pandemi Covid 19 dapat cepat berlalu,” singkatnya.

Amatan di lokasi, sebelum pembagian dilakukan, warga yang mengantri diberikan masker terlebih dahulu oleh panitia, sekaligus dilakukan penyemprotan hand sanitizer.

Saat memasuki lokasi, warga diarahkan untuk memasukkan uang Rp1.000 ke dalam kotak amal yang telah disediakan dan selanjutnya megambil paket makanan sehat dan halal.

Selain melibatkan para pengurus dan relawan, pembagian ini juga dikawal personel Babinsa setempat. Di mana, setiap warga diminta untuk mengantri dan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Di lokasi, hadir juga Penasehat DPP DR. Soeherman Gatot SH MBA, Bendum DPP SOLITD Angel, Wakil Ketua Harian Mitra Lanud Ferry SE, perwakilan Total Charity Thamrin, Ketua SOLITD Sumut Riana, Ketua SOLITD Medan Agus Salim, Ketua  DPAC SOLITD Medan Labuhan Joko Susanto, Ketua DPAC Medan Deli Edy bersama jajaran pengurus lainnya.(bbs/adz)

Oknum OKP Dikeroyok OKP Lain di Jalan Bulan, Diduga Rebutan Lahan Parkir

Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Diduga rebutan lahan parkir, seorang oknum anggota organisasi kepemudaan (OKP) dikeroyok sejumlah oknum OKP lain di eks Terminal Pusat Pasar, Jalan Bulan, Medan, Sabtu (20/3) siang. Akibatnya, oknum OKP yang dikeroyok berseragam AMPI tersebut mengalami luka-luka dan kini masih menjalani perawatan serius di rumah sakit.

Ilustrasi

Informasi diperoleh, korban pengeroyokan tersebut adalah Ageng Sinuraya. Aksi pengeroyokan terhadap korban viral di media sosial, setelah videonya beredar luas di termasuk di aplikasi pesan whatsapp.

Dalam video tersebut, pelakunya disebut-sebut oknum OKP lain berpakaian loreng Pemuda Pancasila (PP) dan loreng SPSI. Para pelaku memukuli korban menggunakan kayu dan batu. Korban yang sudah jatuh dihantam menggunakan kayu. Meski korban sudah tak berdaya, para pelaku masih terus menghajar korban.

Ketua AMPI Pusat Pasar, Doni Nainggolan mengaku, sudah melaporkan kejadian yang menimpa anggotanya ke Polsek Medan Kota. Ia berharap para pelaku segera ditangkap. “Ya benar, Ageng Suroto anggota kita. Laporan sudah kita buat,” ujar Doni kepada wartawan.

Kata Doni, pihaknya sebagai pemegang mandat yang sah dari Dinas Perhubungan Kota Medan untuk mengelola parkir di lokasi kejadian. “Kita hanya menjalankan mandat yang sah dari Dinas Perhubungan Kota Medan,” ucap Doni.

Sementara, Kanit Reskrim Polsek Medan Kota Iptu Marvel membenarkan peristiwa pengeroyokan tersebut. “Satu pelaku sudah kita tangkap, yang lain sedang dikejar,” kata Marvel singkat. (Tim)