28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 3522

KNPI Sumut Usulkan Danau Toba Jadi Tuan Rumah Kongres Bersama

MEDAN, SUMUTPOS.CO – DPD KNPI mengajukan diri sebagai tuan rumah pelaksanan kongres bersama DPP KNPI. Dengan merencanakan lokasi kongres di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut). Yang dinilai memiliki potensi pariwisata berstandar internasional.

“Saya selaku Ketua DPD KNPI Sumatera Utara sangat mendukung islah yang dilakukan oleh seluruh pengurus DPP KNPI di Jakarta. Karena akibat perpecahan di tubuh KNPI selama ini membuat pemuda tidak mampu menjalankan perannya secara maksimal, terutama mendukung peran-peran pembangunan pemuda di daerah yang sebenarnya banyak sekali yang bisa dilakukan,” ‎sebut Ketua DPD KNPI Sumut, El Adrianshah dalam keterangan tertulis, Rabu (17/3).

Pria kerab disapa dengan El itu, ‎mengatakan pengusulan Danau Toba jadi tuan rumah sebagai bentuk dukungan terhadap bersatunya dualisme pengurusan menjadi satu kepengurusan yang kompak dan mampu bekerja sama.

“Kami akan berkomunikasi dengan DPP untuk mengusulkan Sumatera Utara menjadi lokasi pelaksanaan kongres bersama DPP KNPI,” ‎ungkap El.

El mengatakan melalui Kongres bersama ini, KNPI berkontribusi untuk membangkitkan dan mengembangkan pariwisata Danau Toba, yang terpuruk terkena imbas COVID-19.‎ Ia menyebutkan bahwa Sumut selama ini menjadi role model wujud toleransi di Indonesia dan memiliki organisasi kepemudaan terbanyak di Indonesia. 

“Kita akan kenalkan keindahan Danau Toba kepada seluruh peserta kongres. Dengan tiga alasan itu mudah-mudahan DPP KNPI setuju atas usulan ini,” tutur El.

El menjelaskan perpecahan sebelum ini, juga membuat pemerintah daerah gamang dalam bersikap. Sebab perpecahan telah menimbulkan konflik kepentingan yang pada akhirnya peran pemuda melalui wadah KNPI semakin terpinggirkan. 

“Oleh karena itu, saya mengajak kepada seluruh elemen pemuda untuk mendukung islah melalui pelaksanaan kongres bersama DPP KNPI,” jelas El.‎

Ketika ditanya mengenai tanggapan pengurus DPD KNPI Sumut dalam menyikapi islah, El menyatakan bahwa seluruh pengurus DPD KNPI Sumut solid dan satu suara mendukung islah tersebut.”Seluruh pengurus DPD KNPI Sumut satu suara mendukung islah,” kata El.

Bila disetuju sebagai tuan rumah, El akan segera berkordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumut dan Satgas COVID-19. Agar pelaksanaan kongres bersama ini, bisa dilaksanakan dengan ketat penerapan protokol kesehatan.

“Jika jadi di Sumut maka kongres akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat bagi seluruh peserta. DPD KNPI Sumut juga telah menerapkan prokes Covid-19 dalam setiap kegiatan sejak new normal diberlakukan. Jadi kami akan pastikan semua proses kongres akan menerapkan prokes,” pungkas El.(gus)

Gubernur Edy Rahmayadi Ajak Kapolda Panca Putra Ukir Sejarah dan Berbuat Terbaik untuk Sumut

BERSAMA: Gubsu Edy Rahmayadi, Irjen Pol Martuani Sormin Siregar, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak dan lainnya, foto bersama. di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Selasa (16/3).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengajak Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumut yang baru, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak untuk mengukir sejarah dan berbuat yang terbaik bagi Sumut. Karena untuk membangun Sumut butuh keterlibatan semua pihak yang terkait, termasuk Polda Sumut.

BERSAMA: Gubsu Edy Rahmayadi, Irjen Pol Martuani Sormin Siregar, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak dan lainnya, foto bersama. di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Selasa (16/3).

Hal itu disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi pada acara Pengantar Tugas Kapolda Sumut, dari Irjen Pol Martuani Sormin Siregar kepada Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Selasa (16/3).

Turut hadir pada acara tersebut, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Pangdam I/BB Mayjen TNI Irwansyah, Kepala Kejaksaan Tinggi Sumut IBN Wiswantanu, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah bersama Wakil Ketua I TP PKK Sumut Sri Ayu Mihari, dan Wakapolda Sumut Brigjen Pol Dadang Hartanto.

“Kita mulai dari pertemuan ini Pak Kapolda Panca, kita ukir sejarah dengan berbuat yang terbaik untuk Sumut, sehingga nanti ketika pisah sambut setelah selesai tugas di Sumut, banyak prestasi yang bisa ditinggalkan,” ujar Gubernur.

Menurut Gubernur, alih tugas merupakan hal yang biasa, dan pasti terjadi dalam kehidupan organisasi di mana pun. Mutasi jabatan juga dimaksudkan sebagai penyegaran, dengan harapan menumbuhkan suasana baru. “Untuk itu jangan perpisahan yang disesali, tapi perpisahan itu yang harus kita evaluasi, apa saja yang sudah kita lakukan selama ini,” ungkap Edy Rahmayadi, yang hadir bersama Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis.

Edy juga mengucapkan terima kasih dan selamat bertugas di tempat yang baru kepada Irjen Pol Martuani Sormin Siregar yang kini menjabat sebagai Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Kapolri. Edy pun memuji berbagai capaian yang sudah diraih Martuani Sormin saat menjadi Kapolda Sumut.

Bagi Edy, Sormin menunjukan sikap responsif dan kepedulian selama proses pengendalian Covid-19. Lewat jasanya juga Pilkada Sumut di 23 kabupaten/kota bisa berjalan dengan lancar. “Selamat bertugas Adinda saya Sormin, baik dalam tugas dan keseharian saya begitu dekat dengan beliau, saya terkadang sering memanggil beliau dengan nama saja, padahal beliau adalah Kapolda, tapi begitulah orang Sumut kalau sudah akrab,” katanya.

Sementara itu, Kapolda Sumut Panca Putra Simanjuntak mengaku siap membantu dan bersinergi dengan Pemerintah Daerah untuk menjalankan program pembangunan daerah. Ia juga mendukung program Pemerintah Pusat yang menjadikan Danau Toba sebagai destinasi pariwisata super prioritas yang sudah dicanangkan guna mewujudkan Sumut Bermartabat.

“Terima kasih atas sambutan dan penghargaanya yang telah mengantar tugas saya sebagai Kapolda Sumut. Acara ini sebagai bentuk penghormatan kepada saya dan keluarga. Ini merupakan penghargaan dimana saya disambut dengan semangat yang sangat besar,” ujarnya.

Panca mengaku, pandemi Covid-19 dan program vaksinasi nasional menjadi tantangan baginya. Untuk itu, pihaknya bersama seluruh jajaran Polda Sumut akan terus bekerja memberikan yang terbaik dengan segenap kekuatan yang ada.

Panca juga mengatakan, ia telah memiliki sejumlah program kerja dalam menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Sumut. “Yang pertama saya berharap dukungan seluruh masyarakat Sumatera Utara dalam menjalankan tugas sebagai Kapolda Sumut yang baru,” katanya.

Dalam menciptakan situasi kamtibmas tetap kondusif, Polda Sumut akan memberikan pelayanan kepada masyarakat yang telah berjalan dengan baik. Sehingga program pembangunan nasional di Sumut bisa berjalan lancar tanpa adanya gangguan.

Panca juga memprioritaskan penanganan masalah pandemi Covid-19. Menurutnya, penanganan Covid-19 di Sumut sudah berjalan dengan baik. Tetapi masih ada juga daerah yang masih menjadi zona merah.

“Polda Sumut tetap berupaya dalam mencegah terjadinya penyebaran klaster baru Covid-19 dengan menyukseskan program vaksinasi nasional,” pungkasnya.

Pada kesempatan itu, Koorsahli Polri Martuani Sormin Siregar mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin selama ini, dan memohon maaf jika kekurangan atas apa yang sudah dikerjakan. “Banyak hal yang sudah ditorehkan, namun masih belum sempurna, kita sebagai manusia tentunya banyak kekurangan. Aaaf sebesar-besarnya bila ada yang kurang berkenan, dan saya ucapkan terima kasih atas kerja sama selama ini. Waktu boleh berlalu tapi silahturahmi di antara kita jangan berlalu,” ujar Sormin.

(prn/mag-1/ila)

Teks Foto:

HADIRI: Gubsu Edy Rahmayadi didampingi Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis menghadiri acara Pengantar Tugas Kapolda Sumut, dari Irjen Pol Martuani Sormin Siregar kepada Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Selasa (16/3).

Insentif Nakes Pirngadi Belum Dicairkan Penuh

DEMO: Petugas kesehatan RSUD Pirngadi Medan saat menggelar demo menuntut insentif yang hanya tertunda selama 9 bulan.istimewa/sumu tpos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Insentif jasa penanganan Covid-19 tenaga kesehatan (nakes) RSUD dr Pirngadi Medan akhirnya dicairkan juga, setelah mengadu ke Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara (Ombudsman Sumut). Namun, insentif yang dicairkan dengan besaran per bulan Rp7,5 juta per nakes belum dicairkan penuh.

DEMO: Petugas kesehatan RSUD Pirngadi Medan saat menggelar demo menuntut insentif.

Sebabnya, dana insentif yang bersumber dari anggaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tersebut baru diterima Pemko Medan sekitar Rp15 miliar lebih untuk periode Mei hingga September 2020. Sedangkan Oktober sampai sekarang belum ditransfer.

Nakes RSUD dr Pirngadi Medan, Boala Zendrato menyatakan, insentif yang dicairkan baru beberapa bulan. Insentif tersebut ditransfer ke rekening masing-masing nakes pada Senin (15/3). “Sudah ditransfer insentif itu ke rekening kemarin (Senin, Red), tapi baru 5 bulan untuk bulan Mei sampai September,” ujar Boala saat dihubungi, Selasa (16/3).

Boala mengaku, dana insentif selama 5 bulan kerja tersebut ditransfer tidak sekaligus alias bertahap. Namun, waktunya tetap dalam satu hari. “Awalnya ditransfer Rp7,5 juta pas saya cek paginya. Lalu, saya cek lagi siangnya ternyata sudah Rp30 juta direkening. Setelah itu, sorenya dicek kembali dan bertambah lagi Rp7,5 juta,” ujarnya.

Kata Boala, sewaktu mengecek rekeningnya yang kedua kali dengan jumlah saldo sekitar Rp30 juta, langsung buru-buru menarik uang tersebut. Dia khawatir ditarik kembali uang insentif itu karena pernah terjadi sebelumnya. “Seingat saya pada bulan Mei lalu 2020 pernah ditransfer insentif 1 bulan Rp7,5 juta saat dicek pada pagi hari. Tapi, sorenya tiba-tiba ditarik lagi. Makanya, kejadian ditarik lagi, saya langsung ambil aja Rp30 juta itu,” ungkap Boala.

Dia juga mengaku, berdasarkan informasi dari kawan-kawan nakes ada yang menerima insentif baru 4 bulan. “Kabar dari kawan-kawan, insentif yang ditransfer belum merata. Masih ada nakes yang belum menerima periode bulan September,” akunya.

Lebih lanjut dia mengatakan, para nakes berharap insentif yang belum dicairkan dapat segera ditransfer ke rekening. Sebab, masih ada beberapa bulan lagi yang belum diterima. “Harapan kami dicairkan secara penuh sampai bulan Februari 2021. Artinya, masih ada insentif kami yang belum dicairkan dari bulan Oktober 2020 hingga Februari 2021,” ujar Boala.

Diketahui, sebelumnya Wali Kota Medan Bobby Nasution memohon maaf kepada para nakes atas keterlambatan dana intensif dari bulan Mei hingga September 2020 yang belum dibayarkan. Namun demikian, Bobby mengaku bukan sekadar menyampaikan permohonan maaf saja tanpa melakukan upaya. Katanya, dia menerbitkan peraturan wali (perwal) Kota Medan demi mencairkan insentif para nakes RSUD dr Pirngadi Medan.

“Tidak lebih dari seminggu setelah saya dilantik sebagai wali Kota Medan tanggal 26 Februari 2021, saya meneken perwal tentang penjabaran anggaran untuk insentif nakes sehingga bisa dibayarkan dan bahkan tidak ada pemotongan pajak,” ujar Bobby yang didampingi Kepala Dinkes Medan Edwin Effendi dan sejumlah pejabat Pemko Medan lainnya saat di Kantor Ombudsman Sumut, Senin (15/3).

Bobby juga mengaku, insentif jasa Covid-19 nakes yang bertugas merawat pasien di rumah sakit milik Pemko Medan ini akan dibayarkan dari Mei sampai September 2020. Termasuk, juga nakes Puskesmas. Namun diakui dia, memang seperti yang disampaikan oleh Ombudsman Sumut ada maladministrasi di Dinas Kesehatan Kota Medan. Karena, sempat dilakukan transfer ke rekening nakes tetapi kemudian ditarik kembali karena ada kekeliruan.

“Pendataan ini masih selalu saja tidak sinkron, bagaimana nakes yang seharusnya menerima insentif dengan nomor rekening yang terdaftar di Bank Sumut. Ada 28 nakes yang namanya berbeda tapi nomor rekeningnya sama. Makanya, seluruh nakes di Pirngadi yang sudah dibayarkan insentifnya pada pagi hari tanggal 12 Mei 2020, terpaksa ditarik lagi pada sore atau malam hari agar tidak terjadi kekisruhan,” beber Bobby.

Lantaran terjadi kekeliruan, dia meminta untuk dilakukan pendataan diulang sehingga sampai saat ini lagi diproses pembayarannya. “Mudah-mudahan hari ini (kemarin, red) pembayatan insentif untuk bulan Mei sampai September bisa dituntaskan,” kata Bobby.

Ia menegaskan, sudah disampaikan kepada kepala Dinas Kesehatan Kota Medan bahwa sementara ini tidak bisa meminta lagi anggaran dari pemerintah pusat (Kemenkes) sebelum dana yang dikirim disalurkan kepada para nakes. “Saya sudah sampaikan ke kadis, kalau sekarang kita minta lagi sementara yang sebelumnya belum dibayarkan kita malu. Jadi kita selesaikan dulu, dibayarkan dulu, baru kita bisa minta lagi. Jangan minta lagi tapi yang kemarin saja belum disalurkan, itu tidak pas,” ketusnya.

Bobby optimis setelah persoalan ini selesai nantinya pembayaran insentif para nakes berjalan lancar, setelah memiliki sistem yang baik. Sejauh ini, sistem tersebut sedang dalam proses tahap uji coba yang terkoneksi dengan Kemenkes. Dengan begitu, ke depannya tidak terjadi lagi persoalan tersebut dan berjanji tidak ada lagi penundaan pembayaran insentif nakes.

“Saya sudah minta kepada Kadis Kesehatan Kota Medan harus berkolaborasi dengan RSUD dr Pirngadi Medan, apabila dalam pendataan ada kesulitan dengan aplikasi yang sudah ada dari Kemenkes. Kita di daerah masing-masing dibolehkan untuk membuat aplikasi yang tentunya terkoneksi dan terlapor dari kementerian dan, saya minta sudah selesai aplikasinya,” pungkas dia. (ris/ila)

Bulan Ini Terapkan Parkir non Tunai, Wali Kota Launching Pembayaran Uji KIR Nontunai

LAUNCHING: Wali Kota Medan Bobby Nasution menekan sirine tanda dilaunchingnya pembayaran retribusi uji kendaraan bermotor atau KIR dengan metode nontunai di UPT PKB Amplas Kota Medan, Selasa (16/3). istimewa/sumut pos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution secara langsung melaunching pembayaran retribusi uji kendaraan bermotor atau KIR dengan metode nontunai di UPT PKB Amplas Kota Medan, Selasa (16/3).

LAUNCHING: Wali Kota Medan Bobby Nasution menekan sirine tanda dilaunchingnya pembayaran retribusi uji kendaraan bermotor atau KIR dengan metode nontunai di UPT PKB Amplas Kota Medan, Selasa (16/3). istimewa/sumut pos.

Launching tersebut ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Wali Kota Medan didampingi Ketua DPRD Medan Hasyim SE, Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumut Soekowardojo, Dirut Bank Sumut Muhammad Budi Utomo, Kepala OJK Regional V Sumbagut, Yusuf Anshori, dan Unsur Forkopimda Kota Medan.

Dengan demikian, saat ini masyarakat dapat melakukan pembayaran Uji KIR kapanpun dan dimanapun. Sebab, Pembayaran nontunai dapat dilakukan melalui e-Money Bank Sumut melalui QRIS dan Qren.

Dalam kata sambutannya, Bobby Nasution mengharapkan, melalui pembayaran nontunai yang berkolaborasi dengan Bank Sumut ini, Pemko Medan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor Uji KIR kendaraan.

Bobby mengatakan, Pemko Medan selalu membuka diri dalam berkolaborasi dengan semua pihak dan stakeholder untuk dapat meningkatkan PAD Kota Medan, salah satunya dengan mengurangi pembayaran tunai dalam setiap transaksi pembayaran. Hal ini pun menjadi salah satu target Pemko Medan.

“Mengingat pembayaran tunai sangat erat kaitannya dengan kecenderungan tidak transparan yang dilakukan beberapa oknum. Bila itu bisa diatasi, maka kita yakin PAD kita bisa meningkat,” tegas Bobby Nasution.

Menurut Bobby, saat ini sistem pembayaran tunai pelan-pelan dapat ditinggalkan. Apalagi saat ini dunia telah memasuki era 4.0 yang membuat Pemko Medan harus siap menyambut era tersebut, salah satunya dengan pembayaran nontunai. Selai itu, hal ini juga dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di Kota Medan.

Bobby juga memberikan apresiasi kepada Dishub Kota Medan dan Bank Sumut yang telah berkolaborasi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan menerapkan sistem pembayaran nontunai untuk retribusi Uji KIR kendaraan bermotor baik di UPT PKB Amplas maupun UPT PKB Pinangbaris.

“Saya apresiasi kepada Dinas Perhubungan Kota Medan dan Bank Sumut yang sudah mau berkolaborasi mewujudkan pembayaran nontunai. Kita tahu selama ini dengan pembayaran tunai rentan banyak indikasi permainan. Maka pola itu perlahan lahan akan kita tinggalkan. Ke depan tidak hanya di KIR, tetapi di semua aspek yang saat ini masih menggunakan pembayaran tunai, bisa kita ganti menjadi nontunai,” katanya.

Dijelaskan Bobby, Pemko Medan juga akan menargetkan pembayaran parkir dengan sistem pembayaran nontunai. Untuk itu, Pemko Medan juga meminta bantuan dan dukungan dari Bank Sumut untuk merealisasikan pembayaran parkir nontunai tersebut.

“Sebab parkir salah satu penyumbang PAD terbesar di Kota Medan. Artinya, pembayaran maupun retribusi yang harusnya masuk ke kas daerah dapat dioptimalisasi agar PAD meningkat, sehingga Pembangunan Kota Medan juga meningkat,” jelasnya.

Dengan berkolaborasi, kata Bobby, tentunya akan memiliki kekuatan yang besar dalam mewujudkannya. Sehingga, setiap rencana seharusnya bisa berjalan dan terealisasi dengan cepat. Setelah pembayaran Uji KIR melalui nontunai, Pemko Medan pun menargetkan pembayaran parkir secara nontunai dalam 2 minggu ke depan.

Sebagai langkah pertama, sistem parkir nontunai akan dilakukan di kawasan Kesawan. “Setelah pembayaran Uji KIR melalui nontunai, dua pekan ke depan kita targetkan pembayaran parkir melalui nontunai. Lokasi pertama yang menjadi percontohan di kawasan Kesawan yang akan menjadi Lokasi The Kitchen of Asia. Jika berhasil, maka PAD Kota Medan akan meningkat,” terangnya.

Menurut Bobby, saat ini Pemko Medan tengah menjadikan kawasan Kesawan sebagai destinasi wisata unggulan, khususnya sentra UMKM di bidang kuliner. Selain itu, Pemko Medan juga melakukan pembenahan Kesawan sebagai salah satu upaya percepatan ekonomi di masa Pandemi Covid-19.

“Kami memohon dukungan semua pihak untuk mewujudkannya, dengan semangat kolaborasi kami optimistis akan terwujud. Terima kasih untuk Bank Sumut yang telah memfasilitasi Pemko Medan untuk pembayaran non tunai,” kata Bobby.

Sebelumnya, dalam sambutannya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan, Iswar S.SiT MT, menjelaskan jika sistem pembayaran nontunai ini sebagai dukungan dari visi misi Wali Kota Medan, yaitu Medan Berkah yang dapat diimplementasikan dengan pemerintahan yang bersih dengan memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada masyarakat tanpa ada lagi pembayaran nontunai.

Menurut Iswar, sistem pembayaran nontunai untuk Uji KIR ini terwujud karena adanya kolaborasi dengan Bank Sumut. Untuk tahap pertama, pembayaran akan menggunakan QRIS yang merupakan pembayaran nontunai berbasis barcode. Nantinya di tahap kedua, akan dilakukan perluasan channel. Selain itu, pembayaran juga dapat dilakukan melalui transaksi transfer Bank.

“Tahap pertama, pembayaran retribusi Uji KIR secara nontunai dengan QR code, melalui QRIS. Nantinya setiap nasabah ataupun customer, bisa melakukan pembayaran melalui QR apa saja. Contohnya bisa dengan OVO, Link Aja, Go-Pay, Danaku, dan sebagainya yang sifatnya melalui QR, itu bisa dilakukan. Jadi tidak ada lagi peredaran uang tunai. Dan yang terpenting, retribusi ini akan langsung masuk ke kas Pemko Medan,” tutur Iswar.

Iswar juga menjelaskan, pembayaran Uji KIR nontunai ini tidak hanya berlaku di UPT PKB Amplas, tetapi juga berlaku di UPT PKB Pinang Baris. Dalam mempermudah masyarakat, Dishub Medan dan Bank Sumut akan menempatkan petugas di masing-masing UPT PKB sebagai pemandu.

Usai launching, kepada wartawan, Kadishub Medan Iswar, mengatakan terkait dengan target Wali Kota Medan dal merealisasikan pembayaran parkir melalui nontunai, saat ini Pemko Medan tengah mempersiapkannya. Salah satunya, Pemko Medan tengah mempersiapkan Perwal sebagai payung hukum yang mengaturnya.

“Untuk mengedukasi masyarakat, kita akan melaunching dulu sebagai lokasi percontohan pembayaran parkir nontunai, yaitu di Kawasan Kesawan. Nantinya, peralatan dan tenaga PHL Dishub akan disiapkan sebagai Jukir,” jawabnya.

Dalam sambutannya dalam Launching tersebut, Direktur Utama PT Bank Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Budi Utomo mengatakan, pihaknya siap mendukung sistem pembayaran retribusi uji kendaraan bermotor (KIR) pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan yang sudah mulai diterapkan.

Dikatakan Budi, untuk tahap pertama, Bank Sumut telah memfasilitasi pembayaran Retribusi Uji KIR secara Non Tunai dengan QR code, melalui QRIS yang merupakan program Bank Indonesia. Nantinya setiap nasabah ataupun customer, bisa melakukan pembayaran melalui QR apa saja.

Sementara itu, Ketua Organda Angkutan Khusus Pelabuhan Belawan, Herry Salim mengungkapkan apresiasinya karena pembayaran ini dapat mempermudah angkutan dalam membayar UJI KIR. Sebab selain lebih mudah, melalui sistem ini perusahaan angkutan juga dapat mengontrol pembayarannya. “Ini tentu mempermudah kami ya. Yang selama ini harus per pribadi kita uji KIR nya, sekarang sudah bisa kita lakukan pendataan dari perusahaan agar pembayaran nya bisa bersamaan,” ungkapnya.

Heri berharap, ke depan pembayaran nontunai bisa dikembangkan dengan sistem yang lebih fleksibel, sehingga bisa dibayar melalui aplikasi. “Harapannya semoga ke depannya untuk pembayaran dengan cara yang lebih luas lagi ya. Jadi para sopir angkutan bisa lebih gampang bayarnya tanpa harus antri,” harapnya.

Pantauan Sumut Pos, usai kegiatan launching, Bobby Nasution sempat melihat-lihat sistem pembayaran Uji KIR secara nontunai yang mulai dilakukan di UPT PKB Amplas. Didampingi Kadishub Medan Iswar Lubis, Dirut Bank Sumut Budi Utomo dan sejumlah pihak lainnya, Bobby tampak serius dalam memperhatikan sistem pembayaran Uji KIR secara Non Tunai tersebut. (map/ila)

Guru Besar USU Dukung Kebijakan Dirut Tirtanadi Terapkan Pembacaan Meter Air secara Digital

BERSAMA: Ketua Kompatir Prof Hasnudi (kiri) didampingi Sekretaris Kompatir Harist Lubis.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Guru Besar Universitas Sumatera Utara (USU), Prof Hasnudi sangat mendukung kebijakan yang dibuat Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi, Kabir Bedi tentang pembacaan meter pelanggan Tirtanadi menggunakan digital (android).

BERSAMA: Ketua Kompatir Prof Hasnudi (kiri) didampingi Sekretaris Kompatir Harist Lubis.

“Pembacaan meter secara manual yang selama ini dilakukan Tirtanadi sangat rawan penyimpangan dan lemah dalam pembuktiannya, dengan diubah secara digital maka pemakaian air pelanggan Tirtanadi menjadi akurat sehingga pelanggan tidak dirugikan,” kata Prof Hasnudi yang juga Ketua Komunitas Pelanggan Air Tirtanadi (Kompatir) didampingi Sekretaris Harist Lubis, kepada wartawan, Senin (15/3).

Lebih jauh dikatakannya, saat ini PDAM Tirtanadi tengah melakukan pembacaan meter secara android ini merupakan terobosan yang sangat bagus sehingga pemakaian air pelanggan pada setiap bulannya akan menjadi lebih tepat, walaupun menurut Hasnudi pembacaan meter secara android ini sudah lama dilakukan PDAM lain di Indonesia. “Pembacaan meter secara android ini sudah lama dilaksanakan PDAM lain di Indonesia ini, dan Tirtanadi pada beberapa tahun yang lalu sudah melakukan uji coba untuk pembacaan meter dengan android, sekarang dilaksanakan secara menyeluruh pencatatan meter secara android makanya saya dukung ini,” ujar Prof Hasnudi.

Ditambahkannya kepada masyarakat pelanggan Tirtanadi tidak perlu kuatir akan pemakaian air pada bulan Maret dan April terjadi lonjakan, manajemen Tirtanadi akan mereduksi pemakaian pelanggan dengan datang ke Kantor Cabang setempat dengan mengajukan permohonan pengurangan tagihan.

Menurutnya kebijakan ini bertujuan agar pemakaian air pelanggan menjadi akurat dan pelanggan tidak dirugikan, dan Hasnudi menyatakan sangat merespon baik kebijakan manajemen Tirtanadi yang peduli terhadap pelanggannya dengan menanggung kerugian yaitu melakukan pengurangan rekening air masyarakat. (adz)

Jihan Anak Yatim Piatu Korban Luka Bakar Butuh Donatur untuk Operasi

BUTUH BANTUAN: Jihan terbaring lemah di tempat tidur, pasca luka bakar di tubuhnya. Saat ini Jihan membutuhkan bantuan dana untuk biaya operasi luka bakar di tubuhnya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jihan Talita, anak yatim piatu yang masih berusia tujuh tahun saat ini membutuhkan bantuan untuk operasinya. Jihan merupakan salah satu korban ledakan gas yang menyebabkan kebakaran rumah kontrakan mereka di Jalan Pasar III Tembung, Pecut Seituan, Deli Serdang pada 18 Januari 2020.

BUTUH BANTUAN: Jihan terbaring lemah di tempat tidur, pasca luka bakar di tubuhnya. Saat ini Jihan membutuhkan bantuan dana untuk biaya operasi luka bakar di tubuhnya.

Saat ini, Jihan tinggal bersama pamannya. Dia butuh penanganan lebih serius untuk meluruskan kaki kirinya yang lengket dengan paha, dampak dari musibah yang dialaminya. Kondisi Jihan ini mendapat perhatian dari elemen masyarakat Kota Medan. Adapun elemen masyarakat itu mengatasnamakan Solidaritas Gerakan Masyarakat Peduli Jihan Talitan

“Adik Jihan terus dirawat hingga kini. Di mana pasca tahun lalu mengalami luka bakar dalam kejadian gas meledak di rumah mereka. Selain ibunya, tante Jihan juga meninggal dunia dalam kejadian tersebut,” kata Koordinator Aksi Solidaritas Gerakan Masyarakat Peduli Jihan Talita, Mulyadi kepada Sumut Pos, Senin (15/3).

Tak sampai di situ, selang sekitar tiga bulan pasca kejadian tersebut, ayah Jihan meninggal dunia karena sakit. Kata Mulyadi, Jihan sudah 15 kali operasi memakai BPJS Kesehatan perusahaan almarhuma ibunya.

“Tetapi limit daripada BPJS Kesehatan ibunya telah habis senilai Rp100 juta. Dan sudah diberhentikan. Kaki Jihan dalam posisi lengket saat ini, maka dari itu mau dioperasi lagi. Tidak bisa lurus kaki sebelah kiri ke paha. Artinya posisi kakinya itu menekuk. Supaya lurus mau dioperasilah kakinya,” katanya.

Atas kesulitan yang dialami Jihan inilah, pihaknya merasa terpanggil untuk mengakomodir bantuan dana dari donatur dan masyarakat luas. Aksi turun ke jalan pun telah mereka lakoni. Lalu membatu menyebarluaskan informasi tentang kondisi Jihan melalui media sosial dan media massa.

“Dengan harapan akan ada donatur yang terpanggil membantu adik Jihan. Sebab sekarang ini pun tengah diupayakan bisa masuk BPJS umum uwaknya. Tetapi untuk BPJS umum kita tau mesti menunggu lagi. Maka dari itu, melalui pemberitaan dari media pula kami harap ada donatur yang bersedia membantu operasi adik Jihan,” pungkasnya anggota Komunitas Solidaritas Grab Matic Medan tersebut.

Adapun bantuan dana untuk membantu meringankan biaya operasi Jihan Talita, dapat dikirimkan melalui nomor rekening 8115238589 (BCA) atas nama Edi Suheri. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Mulyadi di nomor ponsel 081269910525, dan Didit Iswanto di nomor 085324057575. (prn/ila)

Terbukti Lakukan Ilegal Fishing, 6 Kapal Ikan Asing Ditenggelamkan di Laut Belawan

DIBAKAR: Enam kapal asing dibakar Kejari Belawan, sebelum ditenggelam-kan di perairan Lampu I, Belawan, Selasa (16/3). Kapal-kapal itu sebagai barang bukti kehajatan pencurian ikan di perairan Belawan.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 6 kapal ikan asing merupakan hasil barang bukti pencurian ikan di perairan Indonesia, dimusnahkan Kejakasaan Negeri (Kejari) Belawan di perairan Lampu I, Belawan, Selasa (16/3).

DIBAKAR: Enam kapal asing dibakar Kejari Belawan, sebelum ditenggelam-kan di perairan Lampu I, Belawan, Selasa (16/3). Kapal-kapal itu sebagai barang bukti kehajatan pencurian ikan di perairan Belawan.

Kapal yang dimusnahkan adalah, KM SLFA 5070 GT 17,63, KM PKFA 7435 GT 49,61, KM PKFA GT 42,18, KM PKFB 1845 GT 64,68, KM SLFA 5177 GT 64,81 dan SLFA 5227 GT 62,32 merupakan hasil ketetapan hukum untuk dimusnahkan.

Pemusnahan 6 kapal hasil tindakan kejahatan ilegal fishing dilakukan dengan cara dibakar dan ditenggelamkan disaksikan PSDKP, Polres Pelabuhan Belawan, Ditpolair Polda Sumut dan Lantamal I.

Kepala Kejari Belawan Ikeu Bachtiar mengatakan, pemusnahan 6 kapal ikan asing sudah berkekuatan hukum di Pengadilan Negeri (PN) Medan. Pihaknya menjalankan surat putusan untuk memusnahkan kapal ikan asing tersebut dengan cara dibakar dan ditenggelamkan.

“Hari ini (kemarin,Red), keenam kapal kita musnahkan. Kasus ini telah mendakwa 6 orang di pengadilan,” katanya.

Sementara, Hakim Ad Hoc Perikanan Hendi Santoso mengatakan, eksekusi pemusnahan kapal ikan asing tersebut adalah proses penegakan hukum dengan mendakwa 6 orang nahkoda. “Para terdakwa sebanyak 6 orang telah kita dakwa di pengadilan. Mereka (terdakwa) terbukti mencuri ikan di perairan Indoensia,” kata Hendi.

Barang bukti kapal ikan asing itu merupakan hasil penindakan dari Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) yang ditangkap di perairan Selat Malaka Zona Eksklusid Indonesia.

“Pemusnahan ini merupakan hasil kita jalankan sebagai bukti penidakan terhadap ilegal fishing,” kata Hendi. (fac/ila)

FKDT Terima Dana Hibah Rp1,2 Miliar

Ilustrasi

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Wujudkan Langkat religius, Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdakab Langkat mengucurkan dana hibah sebesar Rp1,2 miliar kepada Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) cabang Kabupaten Langkat.

“Kami terus berupaya mewujudkan Langkat Religius,” ungkap Kabag Kesra Langkat, H. Syahrizal didampingi Kadis Kominfo Langkat, H. Syahmadi, di ruang kerjanya, Selasa (16/3)

Salah satu programnya, kata Syarizal, dengan menyalurkan dana hibah setiap tahunnya, kepada Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) cabang Kabupaten Langkat yang berkantor di Kemenag Langkat, Jalan Diponegoro No. 1 Stabat.

Menurut Syahrizal, perhatian itu diberikan kepada organisasi guru Madrasah Diniyah, karena salah satu komponen yang membina dan membentuk karakter generasi bangsa yang religius. “Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa, yang mengajarkan ilmu agama, sesuai tuntunan alquran dan hadist,” sebutnya.

Sebab itulah, sambung Syahrial, Pemkab Langkat perlu memberikan perhatian kepada para guru agama. Dan diharapkan semakin memaksimalkan tugasnya dalam mendidik putra putri Langkat.

“Tidak ada anggaran yang fiktif, dan semua pengelolaan keuangan daerah dilakukan secara transparan, dan telah melalui pemeriksaan BPK RI disetiap tahunnya,”jelasnya seraya menambahkan bantuan hibah dan bansos telah disalurkan Kesra sesuai prosedur dengan ketentuan yang berlaku.

Sementara, Ketua FKDT Langkat, Misriadi, mengucapkan terimakasih atas perhatian Pemkab Langkat. Ia juga menjelaskan, pihaknya menerima Bansos TA 2020 sebesar Rp1.289.250.000 untuk 1.719 guru agaman se-Langkat.

“Bansos telah diberikan, satu guru menerima Rp750.000. Disalurkan melalui transfer ke rekening masing–masing guru,” ungkapnya.

Misriadi, yang juga Kepala MDTA Ar Rahman Desa Stabat Lama, Kecamatan Wampu. “Kantor dan keberadaan kami jelas. Saya sangat menyesalkan kalau ada pihak yang mengatakan keberadaan FKDT Langkat fiktif,” cetusnya.

Hal ini juga ditegaskan Kakan Kemenag Langkat, H.Zulpan Effendi. Forum ini memiliki kepengurusan secara berjenjang dari Pusat, Provinsi hingga Kabupaten/Kota. “Ia benar, FKDT ada di Kemenag. Itu salah yang bilang fiktif,”katadanya. (yas/han)

Jembatan Gantung Limau Sundai Segera Direnovasi

ilustrasi jembatan

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pelaksana Tugas Wali Kota Binjai, H Amir Hamzah menerima audiensi dari Prima Grup Medan di ruang rapat, Selasa (16/3). Amir turut didampingi Penjabat Sekretaris Daerah, Irwansyah Nasution.

ilustrasi jembatan

A Tiong selaku perwakilan dari Prima Grup, menyampaikan tujuan kedatangannya bahwa Prima Grup Medan akan melakukan perbaikan atau renovasi terhadap Jembatan Gantung yang berada di Kelurahan Limau Sundai, Binjai Barat.

“Kami kemarin ingin menyampaikan, Prima Grup ada keinginan akan merenovasi jembatan gantung yang ada di Kelurahan Limau Sundai,” ujar A Tiong.

Dia menambahkan, program renovasi jembatan gantung telah diniatkan setahun lalu. Nantinya jembatan gantung ini akan direnovasi secara total tanpa mengubah bentuk dan ukurannya.

Menanggapi hal ini, Amir mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas niat dari Prima Grup untuk merenovasi jembatan gantung. Ini dilakukan demi kelancaran warga di sekitar Kecamatan Binjai Barat yang menggunakan jembatan gantung tersebut.

“Saya ucapkan terima kasih atas niatan baik ini. Tolong untuk Dinas PU Binjai agar mengawasi pembangunan jembatan gantung yang akan dikerjakan oleh Prima Group ini,” ujar mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Binjai ini.

Kepada Prima Grup, Amir mengingatkan agar tetap memastikan kekuatan tali atau kawat seling yang nantinya menopang jembatan gantung tersebut. “Sebab, renovasi ini bukan hanya soal bentuknya yang baru tapi kekuatan dan keamanan harus jadi point utamanya,” pungkasnya. (ted/han)

Dinkes Langkat Latih 7 Nakes Pengoperasian PCR

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Langkat mengirim 7 tenaga kesehatan (Nakes), untuk mengikuti pelatihan pengoperasian perangkat Polymerase Chain Reaction (PCR) di mobil Toyota Hi-Ace Nopol BK 7111 P milik Dinkes Langkat.

“Ada 7 Nakes yang kami utus untuk mengikuti pelatihan pengoperasian PCR. Mereka terdiri dari satu dokter dan enam analisis,”ungkap Plt. Kadis Kesehatan Langkat, dr. Juliana, di ruang kerjanya, Selasa (16/3)

Bimbingan pelatihan ini, kata dr. Juliana, dilakukan oleh tim ahli dari PT Indo Global Medica. Pelatihannya dilakukan selama satu bulan yang mempelajari materi dasar pengoperasian alat berteknologi tinggi, pengoperasian, serta uji fungsi alat ekstraksi, extrasi spesimen, dan tanya jawab. “Saat ini mereka sedang mengikuti pelatihan secara intens di laboratorium Farmasi Dinkes Langkat, lokasi diletakkan mobil dan alat PCR,” katanya.

dr. Juliana menerangkan, PCR diadakan untuk pemeriksaan swab, guna mengetahui kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Langkat.

“Untuk sementara pemeriksaan masih dilakukan di Kantor Dinkes. Ke depannya akan dilakukan pemeriksaan di seluruh Puskesmas di Langkat, yang terdapat pasien terkonfirmasi Covid 19,”terangnya, sembari mengatakan sebelumnya terdapat kerusakan PCR dan telah diganti oleh pihak PT Giri dengan yang baru.

“PCR yang rusak sudah ditukar dengan yang lebih baik, tanpa biaya tambahan. Pengadaan PCR sebelumnya didatangkan pada Desember 2020, dan rusaknya pada Januari 2021,”jelasnya. (yas/han)