PAPARKAN: Kajari Medan Rahmatsyah (kanan) bersama Kasi intel dalam pemaparan kasus, Jumat (19/2).
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan menetapkan EW sebagai tersangka dugaan korupsi pengelolaan dana kapitasi jaminan kesehatan nasional (JKN) Tahun Anggaran (TA) 2019 pada Puskesmas Glugur Darat, Medan. Penetapan itu, setelah Kejari Medan meningkatkan kasus tersebut ke tahap penyidikan.
PAPARKAN: Kajari Medan Rahmatsyah (kanan) bersama Kasi intel dalam pemaparan kasus, Jumat (19/2).
“Total kerugian diperkirakan Rp2.789.533.186, dan telah menetapkan tersangka EW berdasarkan Surat Penetapan Tersangka No 02/L.2.10/Fd.2/01/2021 tanggal 04 Februari 2021,” ungkap Kajari melalui Kasi Intel Kejari Medan, Bondan Subrata kepada wartawan, Jumat (19/2).
Bondan menjelaskan, pascapenetapan tersangka, penyidik akan segera melimpahkan kasus ini ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Medan.
“Tersangka EW merupakan bendahara dan belum dilakukan penahanan lantaran baru kecelakaan,” sebutnya.
Selain itu, lanjutnya, Kejari Medan juga telah menetapkan tersangka korupsi revitalisasi peralatan praktik dan perlengkapan pendukung teknik permesinan pada SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara TA 2014 dengan kerugian negara sebesar Rp4.838.270.535.
“Dan telah ditetapkan tersangka IB selaku Penyedia Jasa/Barang (pelaksana kegiatan) berdasarkan Surat Penetapan Tersangka No B-01/N.2.10/Fd.1/03/2016 tanggal 07 Maret 2016 dan sebelumnya sempat ditetapkan sebagai DPO/Buron Kejaksaan Negeri Medan,” bebernya.
Kemudian, kasus korupsi pengadaan papan visual videotron pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan yang bersumber dari APBD Kota Medan TA 2013, dengan nilai perhitungan negara sebesar Rp1.059.676.483, dengan tersangka J dan E yang telah ditetapkan tersangka pada tanggal 20 Maret 2017.
“Di mana tersangka an J sempat ditetapkan sebagai DPO dan telah berhasil ditangkap oleh Tim/Jaksa Penyidik pada tanggal 15 Januari 2021,” pungkasnya. (man/azw)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Peran tokoh komunitas sangat penting dalam mengubah perilaku individu agar semakin taat menerapkan protokol kesehatan. Jika setiap individu disiplin, pencegahan penularan pandemi Covid-19 semakin mudah.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan individu yang disiplin menerapkan protokol kesehatan, yakni memakai masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, akan mencegah infeksi baik pada diri sendiri maupun dalam komunitasnya.
“Dari disiplin individu akan membuat pertahanan selanjutnya dalam populasi yang besar. Tentu saja gerakan itu harus banyak dilakukan,” kata Siti Nadia Tarmizi dalam Alinea Forum bertajuk Mempertangguh Komunitas Saat PPKM Mikro, Jumat (19/2).
Siti Nadia berpendapat, dalam menangani pandemi, pemerintah harus melakukan berbagai macam intervensi, salah satunya perubahan perilaku masyarakat. Dia menegaskan, pola hidup merupakan hal sentral dalam menanggulangi pandemi.
“Apalagi saat ini kita belum temukan cara, misalnya obat untuk mengobati Covid-19. Jadi kita baru tahap pencegahan. Pencegahan pun risiko penularannya masih sangat tinggi, karena memang penularannya sangat cepat. Secara cepat banyak orang terjangkit, kemudian menjadi sakit,” kata dia.
Untuk mempercepat perubahan perilaku di tingkat komunitas, menurut dia, kontribusi para tokoh sangat signifikan. “Kalau kita bicara perubahan prilaku, memang membutuhkan keteladanan dari tokoh-tokoh atau publik figur untuk melakukan peran ini,” terang dia.
Sedangkan sosiolog dari Universitas Indonesia Imam B. Prasodjo menganggap, upaya pendisiplinan dan penertiban masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan semestinya berbasis mikro di level kerumunan.
“Yang harus difokuskan untuk mendorong ketangguhan adalah wilayah-wilayah mikro, tetapi bukan RT/RW. Yang benar adalah komunitas, di mana tempat berinteraksi terjadi, dan di situ ada kerumunan yang cukup padat,” ucap Imam.
Mengubah perilaku masyarakat tidak dapat sekadar imbauan. Untuk memengaruhi perilaku masyarakat perlu melibatkan orang berpengaruh dalam komunitas kerumunan tertentu yang dapat menegakkan protokol kesehatan. Dalam komunitas pengajian misalnya, masyarakat akan mematuhi ustaz. Sehingga ustaz bisa berperan mengajak jamaah lebih taat protokol kesehatan.
Imam menyarankan agar sistem zonasi lebih menitikberatkan pada komunitas kerumunan, dibandingkan di tingkat RT/RW. Di sisi lain, kekayaan modal sosial, seperti gotong royong perlu terus didorong. Sehingga masyarakat tidak hanya mengandalkan pemerintah. (adz)
KUNJUNGI: Karyawan PGN sedang mengunjungi pelanggan rumah tangga di wilayah Jabotabeka.
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sebagai komitmen mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) siap merealisasikan pengembangan 50.000 SR jaringan gas untuk rumah tangga dan pelanggan kecil (GasKita) di wilayah Jabotabeka dan Cilegon pada tahun 2021. Program jargas ini merupakan proyek investasi mandiri PGN menggunakan skema COCO (Company Owned, Company Operate) dengan segmentasi perumahan. Khusus untuk bulan Februari – Maret ini, PGN menghadirkan promo spesial untuk menarik minat calon pelanggan energi baik gas bumi.
Direktur Komersial PGN, Faris Aziz menjelaskan bahwa pada pengembangan jargas untuk 50.000 SR ini, PGN memberikan berbagai bonus promo yang menarik seperti bebas biaya instalasi gas dan sudah termasuk gas alarm system untuk memberi peringatan bila terjadi kebocoran gas. Tak hanya itu ada layanan tambahan yang akan diberikan untuk memaksimalkan pengalaman mengkonsumsi energi dengan layanan jaminan keamanan di era pandemi untuk jaminan keselamatan yang lebih terjaga dan fitur penunjang lainnya.
Berbeda dengan pengembangan jaringan gas untuk rumah tangga tahun – tahun sebelumnya, dalam program jargas umumnya, di mana pipa gas dari meter gas hingga ke dapur atau peralatan gas (disebut sebagai pipa instalasi) sepenuhnya wajib dibangun dan dibiayai oleh Pelanggan. Namun kali ini PGN dalam program jargas COCO memberikan bonus pipa instalasi hingga sepanjang 20 meter. Adanya bonus pembangunan pipa instalasi ini dapat menghemat biaya lebih dari Rp. 3 juta.
Dalam penawaran promo kali ini, biaya berlangganan bulanan yang ditawarkan bervariasi mulai dari paket GasBrow, pelanggan bisa menikmati aliran gas tanpa putus hingga 50 m3 per bulan, paket berlangganan GaZki untuk pemakaian gas sampai dengan 150 m3 per bulan; dan paket GaZki Xtra untuk pemakaian gas sampai dengan 250 m3 per bulan.
Adapun rencana persebaran pengembangan GasKita 50.000 SR COCO diantaranya sebagai berikut :
1. Kabupaten/Kota Karawang, Kelurahan Sukalayu dan Purwadana
2. Kota Tangerang, Kelurahan Paku Jaya
3. Kab/Kota Bekasi, Kelurahan Jakasetia
4. Kab/Kota Cilegon, Kelurahan Cibeber dan Kedaleman Cibeber
5. Kab Bogor, Kelurahan Ciangsana
6. Kota Jakarta Barat, Kelurahan Kembangan Utara
Promo lengkap dari layanan GasKita ini hanya berlaku terbatas sampai dengan 31 Maret 2021. Bagi masyarakat yang tertarik ingin berlangganan dan mendapatkan promo layanan lengkap GasKita, dapat mengunjungi link https://bit.ly/RegistrasiGasKita untuk dilakukan pendataan.
Selain program promo COCO, PGN juga tetap berkomitmen menjalankan penugasan Kementerian ESDM dalam program Jargas dengan dana APBN sebanyak 120.776 SR di berbagai kota/kabupaten.
“Potensi pemanfaatan gas bumi masih luas di berbagai wilayah melalui jargas rumah tangga. Hal ini mendorong PGN sebagai Subholding Gas dalam upaya peningkatan pemanfaatan gas bumi secara terus-menerus di skala nasional. Pelanggan rumah tangga akan lebih terjamin dalam kebutuhan energi untuk sehari-hari karena gas mengalir 24 jam, lebih efisien, dan tagihan gasnya mudah yang dapat dibayarkan melalui berbagai e-wallet maupun channel payment di sekitar lokasi tempat tinggal,” ujar Faris.
Pemakaian gas bumi untuk rumah tangga juga lebih aman karena gas yang dialirkan memiliki kandungan metana yang mudah terurai di udara. Gas bumi pada rumah tangga memiliki tekanan di bawah 100 milibar, secara teknis masuk ke dalam kategori tekanan rendah.
Selain itu, gas bumi juga diberi aroma agar gas yang aslinya tidak berwarna dan tidak berbau ini bisa mudah terdeteksi seandainya ada kebocoran. Kalaupun terjadi kebocoran pada pipa gas tidak akan menimbulkan ledakan, tetapi hanya akan memunculkan nyala api yang dapat segera ditangani dengan mudah.
“Terdapat fitur keamanan berupa valve (keran gas) dan gas alarm system, serta dapat meminimalkan penularan Covid-19 karena pencatatan penggunaan gas menggunakan smart meter sehingga tidak ada kontak fisik dalam penyaluran gas,” imbuh Faris.
Apabila ada kekhawatiran terkait penggunaan gas bumi atau insiden pada infrastruktur gas bumi, masyarakat dapat menghubungi Contact Center PGN di nomor 1500645. (rel/ram)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pasca ditetapkan sebagai Wali Kota Medan terpilih, Bobby Nasution bersilaturahim ke Kantor DPD PDI Perjuangan Sumut di Jalan Jamin Ginting Medan, Kamis (18/2/2021) sore. Saat itu, Bobby diterima langsung oleh Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sumut Dr Sutarto MSi, Wakil Ketua Bidang Komunitas Seni Budaya Syarifah Khairiah Alatas, Wakil Ketua Bidang Ekonomi Kreatif Yamitema Tirta Jaya Laoly, Wakil Sekretaris Internal Bima Nusa dan Wakil Sekretaris Eksternal Meryl Rouli Saragih.
Dalam kesempatan tersebut Bobby menyampaikan ucapan terima kasih kepada DPD PDI Perjuangan Sumut beserta jajarannya termasuk DPC, PAC, Ranting, Anak Ranting kader dan simpatisan yang telah bergotong royong dan bekerja keras bersama dengan elemen masyarakat lain termasuk relawan dalam memenangkan Pilkada Kota Medan pada Desember 2020 lalu,
“Setelah Pilkada maka tugas ke depan akan jauh lebih berat yaitu melakukan perubahan di Kota Medan, untuk itu kita membutuhkan sumbangsih pemikiran dan ide semua elemen masyrakat termasuk keluarga besar PDI Perjuangan agar misi dan visi Kolaborasi Medan Berkah dapat terlaksana dengan baik nantinya,” ujar Bobby.
Sementara Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sumut, Sutarto menyambut baik kujungan Bobby Nasution tersebut dan mengawali dengan ucapan syukur. “Allhamdulillah hari ini kita bisa tersenyum lega dengan ditetapkan Bobby-Aulia sebagai pemenang Pilkada 2020 oleh KPU dan dengan penetapan tersebut maka Bobby Sudah resmi menjadi Wali Kota Medan ke depan dan tinggal menunggu tanggal pelantikannya saja,” ujar Sutarto yang merupakan Pengajar S-2 USU tersebut dengan wajah sumringah.
Selanjutnya, Sutarto mengucapkan apresiasi dan terima kasih atas kunjungan Bobby tersebut dan berharap semoga dia bisa menjalankan roda pemerintahan Kota Medan dengan baik dan membawa Medan lebih maju dan lebih berkah. “Dalam memajukan Kota Medan kita berharap Bobby mampu berkolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat, agar Medan ke depannya bisa lebih baik terutama dalam hal kesejahteraan masyarakat,” ungkap Alumni Progam Doktoral UINSU tersebut.
Ketika ditanya soal pembicaraan khusus, Sutarto yang merupakan Ketua Prodi S-2, Ilmu Pemerintahan Pasca Sarjana Universitas Darma Agung ini menyatakan, kunjungan Boby bukanlah kunjungan spesial melainkan kunjungan biasa mengingat Bobby juga Merupakan Kader PDI Perjuangan. “Sebenarnya kedatangan Mas Bobby ke Kantor DPD, tidak ada hal khusus, karena Mas Bobby kan Kader PDI Perjuangan, ya sudah tentu kantor ini juga rumah beliau,” pungkas Sutarto sambil tersenyum. (adz)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sejatinya, perempuan memiliki peran penting dalam instrumen pembangunan bangsa, mereka memiliki kesempatan yang sama untuk mengaktualisasikan diri layaknya kaum pria.
Demikian halnya di lingkungan karir maupun dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Indonesia telah banyak melahirkan perempuan-perempuan tangguh yang berprestasi dalam bidangnya, bahkan juga mendapat pengakuan internasional. Namun di sisi lain, tak sedikit perempuan yang masih berjuang meraih kesetaraannya.
Oleh sebab itu, pemberdayaan kaum perempuan menjadi agenda yang penting dalam pembangunan nasional untuk mendukung kemajuan bangsa.
Srikandi BRI, komunitas di bawah naungan Bank Rakyat Indonesia (BRI), mengambil peran memberdayakan perempuan dalam bidang kewirausahaan sosial dan kepedulian terhadap lingkungan untuk menciptakan embrio baru bagi bisnis UMKM dan meningkatkan bisnis secara berkelanjutan.
Komunitas ini menjadi wadah untuk pekerja perempuan BRI Group baik yang masih aktif maupun purna tugas dalam menyalurkan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kapabilitas dan menunjang ekonomi secara berkelanjutan.
“Dari 121 ribu pekerja BRI, sebanyak 47 ribu atau 35,20 persen merupakan perempuan dan 80 persennya adalah generasi milenial. Oleh karena itu, kami mendorong kaum perempuan khususnya pekerja perempuan BRI Group sebagai supporting system dalam mendukung program-program pemberdayaan,” ungkap Catur Budi Harto, Wakil Direktur Utama sekaligus Pembina Srikandi BRI dalam acara deklarasi Srikandi BRI bertajuk Membangun Kapabilitas Srikandi BRI untuk Meningkatkan Ketangguhan pada Kamis (18/02/2021).
“Saya mendukung penuh dan mendorong Srikandi BRI untuk berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan. Srikandi BRI nantinya menjadi organisasi mandiri dan bersinergi dengan organisasi-organisasi lain dalam menyalurkan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” tegas Catur.
Retno Wahyuni Wijayanti, Senior Executive Vice President BRI dipercaya sebagai Ketua Umum Srikandi BRI. Dalam kesempatan ini, Retno turut menyampaikan visi dan misi komunitas untuk membangun dan mengembangkan peran serta pekerja perempuan BRI Group dalam kegiatan kewirausahaan sosial dan kepedulian terhadap lingkungan serta melaksanakan kegiatan sesuai minat pekerja perempuan BRI Group yang berfokus pada bidang 3P (pro planet, pro people, dan pro profit) dalam rangka mendukung keberlanjutan perusahaan.
Sejak dibentuk pada 23 April 2020, Srikandi BRI telah melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti, bakti sosial & air bersih di Pasar Bendungan Hilir, pembuatan 400 lubang biopori, pemberdayaan agen BRILink bekerjasama dengan Yayasan Pulo Kambing-Jakarta Timur, penanaman 1000 pohon di Bojonegoro, dan penyaluran bantuan kegiatan layanan terpadu di RW 4 Bendungan Hilir-Jakarta Pusat.
Handayani, Direktur Konsumer BRI yang juga didapuk sebagai Pembina Srikandi BRI turut mendukung komunitas ini untuk terus bergerak maju memberdayakan kaum perempuan dengan mengusung #Perempuanbisa.(*)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sengketa Pilkada Samosir menjadi salah satu dari 32 perkara sengketa Pilkada 2020 akan berlanjut ke tahapan pembuktian di Mahkamah Konstitusi ( MK). Padahal, sebenarnya gugatan melebihi syarat ambang batas pengajuan permohonan sengketa Pilkada 2020.
“Sebetulnya perkara ini melebihi ambang batas 2 persen dan juga pendaftarannya melebihi waktu yang ditentukan,” kata peneliti Lembaga Konstitusi dan Demokrasi (Kode) Inisiatif, Violla Reininda, dalam konferensi persnya, Kamis (18/2). “Tetapi yang berbeda dengan perkara lain yang tidak diterima MK, perkara tetap lanjut diperiksa perkara,” ujar dia.
Hasil Pilkada Samosir digugat pasangan Rapidin Simbolon dan Juang Sinaga, atas keputusan KPU Samosir yang menyebutkan pasangan Vandiko Gultom-Martua Sitanggang sebagai peraih suara terbanyak.
Selain Pilkada Samosir, MK juga tetap melanjutkan sengketa Kabupaten Bandung dan Yalimo, yang sama-sama melebihi syarat ambang batas pengajuan permohonan sengketa Pilkada.
Violla pun mencoba menganalisis mengapa MK tetap melanjutkan ke tahap selanjutnya. Terkait perkara Kabupaten Samosir, Violla menduga ini krusial diperiksa karena adanya persoalan mendasar di bagian pencalonan ditujukan pada pihak terkait.
Sebagaimana dalil yang disampaikan pemohon adanya indikasi ketidaksesuain dokumen dihadirkan pihak terkait atau kandidat yang menang sebelumya. Selain itu, pemohon mendalilkan ada politik uang serta tidak adanya pelaksanaan kewenangan optimal penyelenggara pemilu terutama Bawaslu.
“Yaitu dokumen perpajakan dan juga dokumen terkait pendidikan, ijazah legalisir, ini hal yang krusial yang dijadikan pemohon mengajukan sengketa PHPK di MK,” ujar dia.
Sementara untuk Kabupaten Bandung dilanjutkan kemungkinan karena dalil pemohon yang menyatakan adanya politik atau menjanjikan sesuatu kepada konstituen melalui visi dan misi pihak terkait. Seperti, bantuan untuk RW, pembagian kartu wirausaha, bantuan pertanian, dan insentif guru mengaji.
Sedangkan perkara terakhir yang diungkap Violla karena melewati ambang batas pengajuan permohonan adalah sengketa Pilkada Kabupaten Yalimo. “Poin-poin yang menjadi pokok-pokok permohonan pemohon, di antaranya KPU tidak melaksanakan rekomendasi Panwascam,” tuturnya.
Kendati demikian, dalam kesempatan yang sama Peneliti Kode Inisiatif Muhammad Ihsan Maulana mengatakan sebenarnya ada lima perkara lagi yang melewati ambang batas pengajuan sengketa. Sehingga, totalnya ada delapan perkara yang melewati ambang batas pengajuan, namun pemeriksaannya dilanjutkan oleh MK.
Total sebanyak 32 perkara sengketa Pilkada 2020 akan berlanjut ke tahapan pembuktian di Mahkamah Konstitusi ( MK). Angka tersebut muncul setelah MK selesai memutuskan 100 perkara tidak akan lanjut ke tahap pembuktian sejak 15-17 Februari 2021. “Berarti perkara yang lanjut ada 32 perkara,” kata Komisioner KPU Hasyim Asyari.
Jika dirinci, dari 100 perkara tidak lanjut terdiri dari 90 perkara dinyatakan tidak dapat diterima, enam permohonan ditarik kembali, dua permohonan gugur, dan dua perkara MK tidak berwenang mengadili.
Adapun sidang tahapan pembuktian akan dimulai pada 22 Februari hingga 5 Maret 2021. Kemudian pada 8 hingga 18 Maret akan diadakan rapat permusyawaratan hakim (RPH).
Sedangkan proses persidangan akan kembali dilakukan pada 19 Maret hingga 24 Maret dengan agenda pengucapan putusan dan ketetapan.
Dari Sumut, daftar sengketa yang berlanjut ke tahap pembuktian yakni Pilkada Samosir, Pilkada Mandailing Natal, Pilkada Nias, Pilkada Labuhanbatu, dan Pilkada Labuhanbatu Selatan.
Sedangkan gugatan dari 6 daerah lainnya seperti Medan, Tapanuli Selatan, Karo, Tanjung Balai, Asahan dan Nias sudah ditolak.
KPU Samosir Berkoordinasi
Terkait kelanjutan kasus sengketa pilkada ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Samosir akan berkoordinasi dengan KPU Provinsi untuk persiapan jadwal pelaksanaan sidang lanjutan MK yang rencananya akan dilaksanakan 25 Februari 2021 pukul 08.00 WIB mendatang.
Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh lima kabupaten yang menjalani sidang sengketa di Mahkamah Konstitusi.
Hal ini disampaikan oleh Komisioner KPU, Monang Sinaga didampingi Gongom Situmorang dan Robinsar Barus kepada wartawan di Kantor KPU Samosir, Kamis (18/2).
“Kami akan berangkat ke Medan memenuhi undangan KPU Provinsi bersama dengan beberapa daerah di Sumut yang masuk ke sidang pembuktian untuk berkordinasi dan berkonsultasi,” ujar Monang Sinaga.
Hasil kordinasi dengan KPU Provinsi itu akan dibahas bersama kuasa hukum KPU Samosir untuk menghadapi sidang lanjutan nantinya. (bbs)
SEHAT: Bayi kembar siam, Adam dan Aris, sudah bisa bermain pasacaoperasi pemisahan oleh tim medis RSUP HAM, Rabu (20/1) lalu.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kondisi Adam dan Aris, bayi kembar siam asal Dusun Sei Kelapa II, Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhan Batu, semakin membaik. Kini, bayi yang lahir dari pasangan Supono (32) dengan Nur Rahmawati (26) ini sudah bisa bermain bersama.
SEHAT: Bayi kembar siam, Adam dan Aris, sudah bisa bermain pasacaoperasi pemisahan oleh tim medis RSUP HAM, Rabu (20/1) lalu.
Sekretaris Tim Penanganan Kembar Siam RSUP H Adam Malik Medan, dr Rizky Adriansyah SpA(K) mengatakan, luka bekas operasi telah mengering. Selain itu, organ jantung dan hati yang menempel sebelum dipisah, tidak ditemukan ada gangguan pascadipisah.
“Saat ini, kedua bayi dirawat di ruang pasien biasa. Mereka sudah makan dan minum dengan baik. Buang air besar dan buang air kecil juga tidak ada gangguan. Hal yang menggembirakan, Adam dan Aris juga sudah bermain bersama dengan ceria,” ujar dr Rizky kepada wartawan, Kamis (18/2).
Terkait rencana Adam dan Aris pulang ke kampung halaman, menurut Rizkyn
tim medis masih menilai kemandirian kedua orang tua bayi. Juga mengundang pemerintah daerah setempat untuk perencanaan berobat jalan.
“Masalah yang perlu dipikirkan ke depan adalah bagaimana kedua orang tuanya bisa mandiri dalam merawat kedua bayi setelah dipisah, saat nanti sudah pulang ke rumah. Selain itu, kita ingin ada perhatian dari pemerintah daerah di sana untuk berpartisipasi aktif memantau perkembangannya,” ungkap Rizky.
Disebutkan dia, merawat Adam dan Aris terdapat perbedaan, seperti merawat satu bayi dengan dua bayi. Di samping itu, aspek tumbuh kembang dan imunisasi jangan sampai diabaikan, hanya karena tinggal di pelosok. “Kalau untuk imunisasi saja harus kontrol ke RSUP H Adam Malik, tentu menjadi biaya buat orang tuanya. Maka dari itu, butuh perhatian pemerintah setempat,” pungkasnya.
Diketahui, Adam dan Aris berhasil dipisahkan oleh tim medis RSUP HAM, pada Rabu (20/1). Pemisahan kedua bayi asal Kabupaten Labuhanbatu ini dilakukan setelah menjalani operasi sekitar 9 jam lebih mulai pukul 08.00-17.40 WIB. (ris)
PENETAPAN: Pasangan Muhammad Bobby Afif Nasution dan Aulia Rachman ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan oleh KPU, dalam rapat pleno KPU yang digelar di Hotel Arya Duta Medan, Kamis (18/2).
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pasangan Muhammad Bobby Afif Nasution dan Aulia Rachman, secara resmi ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan terpilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Medan Tahun 2020.
PENETAPAN: Pasangan Muhammad Bobby Afif Nasution dan Aulia Rachman ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan oleh KPU, dalam rapat pleno KPU yang digelar di Hotel Arya Duta Medan, Kamis (18/2).
Penetapan dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan, dalam rapat pleno penetapan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan terpilih yang digelar di Hotel Arya Duta Medan, Kamis (18/2).
Pantauan Sumut Pos, pasangan Bobby-Aulia kompak hadir dengan mengenakan kemeja putih. Sementara pasangan calon nomor urut 1, Akhyar Nasution-Salman Alfarisi, tidak menghadiri rapat pleno tersebut meski turut diundang.
Penetapan dilakukan berdasarkan keputusan Nomor 175/pl.02.7 -kpt/1271/kpu-kot/II/2021 tentang penetapan pasangan terpilih dalam pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan tahun 2020.
“Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan tahun 2020 adalah Muhammad Bobby Afif Nasution dan Aulia Rachman, pasangan nomor urut 2 dengan perolehan suara 393.327,” ucap Ketua KPU Kota Medan Agussyah Damanik saat membacakan penetapannya.
Dikatakan Agus, setelah penetapan, berkas berita acara dan keputusan KPU Kota Medan akan segera diserahkan kepada DPRD Medan, para partai politik pendukung, pasangan calon terpilih dan Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Medan.
“Setelah kita menyerahkan kepada DPRD, nantinya DPRD Medan akan melakukan paripurna dan menyampaikan usulan pelantikan kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) melalui Gubernur Sumatera Utara,” ujar Agussyah.
Rapat dihadiri seluruh Komisioner KPU Medan, Ketua Bawaslu Kota Medan Payung Harahap bersama para komisionernya, Plh Wali Kota Medan sekaligus Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman, Ketua PDIP Medan Hasyim SE, Sekretaris Partai Gerindra Medan Hidayat Tanjung, Ketua PAN Medan HT Bahrumsyah, Ketua Golkar Medan Syaf Lubis, Ketua NasDem Medan Afif Abdillah dan para pengurus Partai Politik Pendukung Bobby-Aulia.
Rapat juga dihadiri para Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) tingkat Kota Medan.
Sebelum meninggalkan tempat acara, kepada awak media yang telah lama menunggu, Bobby Nasution mengucapkan terima kasihnya kepada para penyelenggara pemilu dan masyarakat Kota Medan.
“Alhamdulillah, kami berdua telah selesai mengikuti rangkaian terakhir dari Pilkada Medan 2020. Alhamdulillah, saya dan bang Aulia Rachman telah ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Medan) terpilih. Dan sore hari ini kami berdua tentunya mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada penyelenggara pemilu dan masyarakat Kota Medan pada khususnya,” ucap Bobby didampingi Aulia Rachman.
Dikatakan Bobby, pihaknya berterima kasih karena walaupun berada ditengah situasi pandemi Covid-19, masyarakat Kota Medan masih menentukan pilihannya dalam memilih pemimpin Kota Medan. Selain itu, Bobby juga menyebutkan jika partisipasi pemilih Pilkada Medan juga meningkat bila dibandingkan Pilkada Medan sebelumnya.
“Alhamdulillah ini atas kerjasama kita semua. Dan saya berterimakasih kepada teman-teman media, yang selama ini sudah membantu dan meliput segala kegiatan. Baik kegiatan saya, kegiatan masa kampanye, dan ini memberikan pelajaran bagi masyarakat Kota Medan. Saya juga memohon maaf, mewakili pribadi maupun tim semuanya, apabila masa kampanye atau sosialisasi, kami ada kesalahan atau kekurangan,” ujarnya.
Bobby berharap, seluruh masyarakat Kota Medan seluruh stakeholder yang ada di Kota Medan dapat bersama-sama dan berkolaborasi dalam mewujudkan Kota Medan yang luar biasa, menuju Kota Medan yang berkah.
Target 100 Hari: Fokus Bekerja
Menjawab pertanyaan wartawan tentang fokus target kerja pasangan Bobby-Aulia dalam 100 hari kepemimpinannya nanti, Bobby menyampaikan, tidak ada target. Tetapi akan fokus bekerja menyelesaikan beragam persoalan di Kota Medan untuk satu periode kepemimpinan.
“Banyak PR yang harus kita lakukan. Sebenarnya 100 hari kerja, tidak terlalu ada. Karena kita dipilih sampai tahun 2024 nanti. Tapi ini yang jadi fokus kita ke depan, adalah menyelesaikan hal-hal yang benar-benar menjadi keluhan masyarakat,” kata Bobby.
Di antaranya masalah kebersihan, drainase Kota Medan yang buruk sehingga menyebabkan banjir, infrastruktur jalan yang kurang baik dan kualitasnya yang harus diperbaiki. Selain itu, Bobby juga akan menata birokrasi di Pemko Medan. Termasuk menekan penyebaran Covid-19 yang masih berlangsung.
“Tentu ini akan menjadi fokus kita di awal kepemimpinan. Dan untuk merealisasikan itu, kita harus berkolaborasi,” tuturnya.
Dalam mewujudkan program-program kerjanya, Bobby mengaku akan melibatkan seluruh partai partai politik yang ada. Sebab sebagai rekan kerja eksekutif di Pemko Medan, legislatif di DPRD Medan bukan hanya diisi oleh partai-partai politik pendukung Bobby-Aulia, yakni PDIP, Gerindra, PAN, Golkar, NasDem, Hanura, PSI dan PPP. Akan tetapi, DPRD Medan juga diisi oleh PKS dan Partai Demokrat.
“Tentunya kerja kami harus bergandengan dengan legislatif, meliputi semua partai yang duduk di DPRD, termasuk PKS dan Demokrat,” jawab menantu Presiden RI, Joko Widodo tersebut.
Seperti diketahui, Pilkada Kota Medan diikuti dua paslon, nomor urut satu adalah Akhyar Nasution – Salman Alfarisi (AMAN) yang didukung Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Paslon nomor urut dua Bobby Nasution – Aulia Rachman yang didukung PDI-P, Gerindra, PAN, PPP, PSI, Hanura, Golkar dan NasDem.
Muhammad Bobby Afif Nasution adalah suami dari Kahiyang Ayu, anak Presiden Jokowi. Sekarang mereka tinggal di Komplek Taman Setia Budi Indah (Tasbih) Blok LL – KK, Kota Medan. (map)
VAKSIN NUSANTARA: Mantan Menkes Terawan Agus Putranto (kanan) yang memprakarsai pengembangan Vaksin Nusantara dengan metode sel dendritik.
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pengembangan Vaksin Nusantara —yang diprakarsai mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto— dengan metode sel dendritik autolog atau komponen sel darah putih, disebut menjadi yang pertama kali di dunia untuk Covid-19. Di luar negeri, metode ini sebelumnya digunakan untuk pengobatan penyakit melanoma atau kanker kulit.
VAKSIN NUSANTARA: Mantan Menkes Terawan Agus Putranto (kanan) yang memprakarsai pengembangan Vaksin Nusantara dengan metode sel dendritik.
“SEL DENDRITIK sudah lama dipakai. Di luar negeri untuk vaksin penyakit lain, bukan hal baru. Tapi karena ada Covid ini kita adopt. Di luar negeri untuk penyakit melanoma dan imun lainnya. Dengan sel dentritik hasilnya bagus. Di Indonesia ini baru pertama kita kenalkan. Kalau untuk Covid-19 bisa dibilang pertama kali di dunia,” kata dosen dan peneliti Vaksin Nusantara, Dr. Yetty Movieta Nency, di RSUP Kariadi Semarang, Kamis (18/2).
Ia menjelaskan penelitian Vaksin Nusantara menggunakan metode sel dendritik autolog ini bersifat personal. “Sel dendritik autolog merupakan komponen dari sel darah putih yang dimiliki setiap orang lalu dipaparkan dengan rekombinan antigen protein S dari SARS-COV-2,” katanya.
“Prosedurnya dari subyek itu kita ambil sel darah putih kemudian kita ambil sel dendritik. Lalu di dalam laboratorium dikenalkan dengan rekombinan dari SARS-COV-2. Sel dendritik bisa mengantisipasi virus, lalu disuntikkan kembali. Komponen virus tidak akan masuk lagi ke tubuh manusia karena sel dendritik yang sudah pintar tadi,” ujarnya saat ditemuin
di RSUP Kariadi Semarang, Rabu (17/2).
Proses pengambilan sampel dendritik hingga menjadi vaksin memakan waktu inkubasi sekitar seminggu. Kemudian, sel dendritik yang telah mengenal antigen akan diinjeksikan ke dalam tubuh kembali. “Di dalam tubuh, sel dendritik tersebut akan memicu sel-sel imun lain untuk membentuk sistem pertahanan memori terhadap SARS COV-2,” ucapnya.
Aman dan Bersifat Personal
Kelebihan dari vaksin Nusantara ini selain dinilai aman dan halal juga bersifat personal. “Aman karena memakai darah pasien sendiri dan memicu tubuh sendiri untuk menimbulkan kekebalan. Jadi Insya Allah halal karena tidak mengandung komponen lain seperti benda-benda atau binatang,” ujar Yetty.
Ia mengungkapkan vaksin Nusantara bisa menjadi alternatif bagi pasien yang tidak masuk kriteria vaksinasi selama ini. “Salah satu alternatif untuk orang-orang yang tidak bisa masuk kriteria vaksin karena banyak dengan penyakit berat. Misalnya kanker, dengan dendritik dimungkinkan bisa vaksin,” lanjutnya.
Saat ini, penelitian vaksin buatan anak negeri ini telah memasuki uji klinis fase II yakni tahapan keamanan dan efektifitas yang bakal dilakukan kepada sebanyak 180 relawan. Proses persiapan uji klinis fase II dan rekruitmen relawan sedang dilakukan sembari menunggu izin penelitian dari BPOM turun.
“Setiap fase penelitian harus mendapatkan izin dulu dari BPOM. Ini sedang persiapan untuk rekruitmen relawan, screeningnya ketat syaratnya dalam kondisi sehat tidak ada riwayat penyakit berat. Sama dengan vaksin lainnya,” ujarnya.
Terkait keluhan subyek vaksinasi pada fase pertama, keluhan sistemik yang dirasakan 20 subyek yaitu: nyeri otot, nyeri sendi, lemas, mual, demam, menggigil.
Sebanyak 8 orang di antaranya mengalami keluhan lokal berupa nyeri lokal, kemerahan, pembengkakan, penebalan, serta gatal pada titik suntik. Namun semuanya bisa sembuh tanpa obat.
“Kesimpulan keamanan fase 1 adalah tidak didapatkan kejadian serious adverse event pada seluruh subjek fase 1. Pada pengamatan 4 minggu setelah vaksin semua subyek mengalami kenaikan titer AB yang bervariasi antar invididu/grup perlakuan,” ujar Yetty pada paparannya.
Diprakarsai oleh mantan Menkes Terawan Agus Putranto, penelitian Vaksin Nusantara dilakukan oleh tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip), RSUP Kariadi Semarang dan Balitbangkes Kemenkes serta bekerjasama dengan AIVITA Biomedical asal Amerika Serikat dalam penyediaan reagen.
Ke depannya, diharapkan pengerjaan Vaksin Nusantara bisa diproduksi di semua fasilitas kesehatan secara massal. “Diproduksi massal itu kit dan metodenya kita sosialisasikan ke beberapa institusi yang bisa mengerjakan serupa. Karena bersifat personal jadi kita ambil kita buat sesuai persyaratan yang ditentukan,” katanya.
Harga Murah dan Bersaing
Kelebihan lainnya, sel dendritik bersifat personal karena baru diproses setelah diambil dari masing-masing orang yang akan divaksin. Hal itu dapat menghemat produksi massal yang berpotensi adanya stok sisa dan terbuang. “Jadi pasien yang memang membutuhkan, baru dibuat maka akan menghindari adanya bahan-bahan dan stok yang tidak terpakai,” katanya.
Selain itu, pengelolaan vaksin dinilai cukup sederhana dan efisien karena dapat memotong biaya penyimpanan dan pengiriman, karena tidak membutuhkan alat penyimpanan dengan suhu -80 C.
“Karena kan mahal sekali, vaksin harus ada cooler box kalau dipindahkan ke tempat lain harus diatur suhunya, peralatannya mahal jadi yang bisa dipotong alur-alur seperti itu sehingga pemberian vaksin personalize ketika ada pasien yang mau vaksin baru diambil darahnya kemudian diolah itu menjadi efisien,” ujarnya.
Artinya, cocok untuk kondisi medis yang vaksin lain tidak bisa mencakupnya. Juga mudah diadaptasikan untuk patogen yang baru, misalnya virus mengalami mutasi.
“Targetnya produksi massal sekitar jutaan dosis, sebanyak-banyaknya. Tapi yang penting lolos uji dulu. Untuk itu, mohon support dan doanya,” tambahnya.
Menurutnya, bahan baku pengolahan Vaksin Nusantara cukup mudah dan bisa dikirim ke beberapa fasilitas kesehatan.
Harga Vaksin Nusantara diperkirakan sekitar 10 USD atau di bawah Rp140 ribu setara dengan harga vaksin-vaksin lainnya. “Kita harapkan metode ini bisa di-share ke beberapa tempat di Indonesia supaya bisa dibuat juga,” ungkapnya.
Diklaim Tahan Seumur Hidup
Sebelumnya, Tim Uji Klinis mengklaim Vaksin Nusantara bisa menciptakan antibodi atau daya kekebalan tubuh yang mampu bertahan hingga seumur hidup. Vaksin untuk virus corona (Covid-19) itu disebut akan membentuk kekebalan seluler pada sel limfosit T.
“Vaksin punya dokter Terawan ini dendritik bersifat T-cells, berarti sekali suntik berlaku seumur hidup. Sehingga secara pembiayaan pun lebih menguntungkan dan tidak menguras devisa negara, karena ini diproduksi dalam negeri,” kata anggota Tim Uji Klinis Vaksin Nusantara Jajang Edi Prayitno, Rabu (17/2).
Jajang juga menyebut, vaksin nusantara yang berbasis sel dendritik tidak akan mengalami penurunan fungsi manakala virus mengalami evolusi atau mutasi. Dengan temuan itu, Jajang menilai vaksin nusantara dapat digunakan bilamana muncul epidemi hingga pandemi baru di kemudian hari.
Saat ini, Vaksin Nusantara masih menunggu izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan sebelum memulai uji klinis fase II. Tim peneliti memastikan penapisan sukarelawan vaksin dipastikan ketat, yakni hanya mereka yang benar-benar sehat dan memenuhi kriteria.
Uji klinis fase I dilakukan pada Desember 2020 hingga akhir Januari 2021. Dari 27 subyek yang disuntik vaksin, sebanyak 20 orang mengeluhkan efek ringan sistemik, seperti nyeri otot, pusing, dan demam. Adapun delapan orang mengeluhkan efek ringan lokal, seperti kemerahan dan pegal-pegal. Namun, menurut tim peneliti, hal itu ialah efek umum vaksinasi dan dapat sembuh sendiri, tanpa membutuhkan pengobatan.
Publikasi Data Riset
Pakar biologi molekular Ahmad Rusdan Utomo menyebut, teknologi sel dendritik terbilang rumit sehingga tidak digunakan pada pengembangan vaksin COVID-19 lainnya. Diklaim, vaksin Nusantara merupakan vaksin COVID-19 pertama di dunia yang menggunakan teknologi ini.
Pengembangan teknologi sel dendritik menurut Ahmad sebenarnya dilakukan juga pada terapi kanker. Karenanya, publikasi data vaksin Nusantara dinilainya penting agar lebih bermanfaat. “Yang kita perlu lihat, coba ditampilkan datanya dulu. Itu kuncinya di situ,” katanya.
Ahmad Rusdan meminta Terawan tidak berlebihan dalam mengklaim vaksin Nusantara dapat menciptakan antibodi Covid-19 seumur hidup. Ia sendiri meragukan klaim itu mengingat vaksin Nusantara baru uji klinis fase 1.
“(Antibodi) vaksin seumur hidup? buktinya apa? baru fase 1 kok bisa klaim seumur hidup. Mohon jangan over claim, ndak baik itu untuk kultur ilmiah,” ujar Ahmad, Kamis (18/2).
Ahmad mengaku tidak mengetahui secara spesifik mengenai vaksin Nusantara. Sebab, dia menyebut tidak ada karya ilmiah yang dipublikasikan terkait vaksin itu. Saat ini, dia hanya mengetahui Terawan cs baru menguji vaksin Nusantara pada 30 relawan yang tidak diketahui secara spesifik siapa penerimanya, serta berapa persentase relawan yagn muncul antibodinya.
“Coba tolong Pak Terawan untuk dibuka data itu supaya bisa diverifikasi secara independen sebelum melanjutkan ke fase 2 atau bahkan 3,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ahmad mempertanyakan dari mana sumber pendanaan vaksin Nusantara garapan Terawan cs. Jika dari APBN, dia meminta Terawan mempublikasikan hasil penelitian fase 1 vaksin Nusantara kepada rakyat. “Minimal rakyat yang ilmuwan,” ujar Ahmad.
Pimpinan DPR Mendukung
Terpisah, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sufmi Dasco Ahmad mendukung proses pengembangan Vaksin Nusantara yang sedang menjalani uji klinis fase II. Dasco mengatakan, vaksin Covid-19 yang diprakarsai mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Purtanto itu merupakan sebuah terobosan di tengah tingginya angka penularan Covid-19.
“Saya pikir, vaksin Covid-19 yang diprakarsai oleh dr Terawan ini kan bersifat personalized, menggunakan sel dendritik dan dapat diproduksi secara massal dalam waktu singkat,” kata Dasco dalam keterangan tertulis, Kamis (18/2).
“Ini sebuah terobosan dan inovasi yang ditawarkan anak bangsa, di tengah persoalan vaksinasi dan masih tingginya angka penularan virus COVID-19 di banyak negara,” ucap Dasco.
Dasco menuturkan, sejak program vaksinasi Covid-19 digulirkan Pemerintah, DPR telah mendorong adanya pengembangan vaksin yang dibuat dan dikembangkan oleh anak bangsa Indonesia. Politikus Partai Gerindra itu juga meminta semua pihak untuk mendukung pembuatan Vaksin Nusantara tersebut hingga betul-betul teruji klinis. “Kemudian secara efektif dapat menekan penyebaran virus, aman untuk masyarakat dan juga teruji kehalalannya,” ujar Dasco. (kps/cnn/bbs)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan (nakes) di Sumatera Utara terus berjalan di berbagai kabupaten maupun kota. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sumut, hingga 17 Februari 2021 tercatat sudah 70,3 persen dari total 72.451 nakes di Sumut telah disuntikkan Vaksin Sinovac.
Vaksinasi itu juga telah disuntikkan kepada para nakes yang telah berusia di atas 60 tahun maupun ibu yang sedang menyusui. Hal itu dilakukan setelah adanya persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Sampai saat ini sudah 70,3 persen yang divaksin,” kata Kepala Dinkes Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan menjawab wartawan, Kamis (18/2).
Terkait ketersediaan Vaksin Sinovac saat ini, seiring terus berjalannya proses vaksinasi.
Alwi mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk pemenuhan kebutuhan vaksin di Sumut. “Kondisi vaksin relatif, tapi ini karena dapat dua dosis. Jadi kita sudah minta tambahan,” ucapnya.
Ia pun berharap, vaksinasi terhadap para nakes terutama di Kota Medan bisa dilakukan hingga 100 persen. Alasannya, jumlah nakes terbanyak berada di ibukota Provinsi Sumut itu. Begitu juga dengan kasus penyebaran Covid-19, Medan tercatat paling banyak warganya positif terpapar virus Corona.
Namun, vaksinasi terhadap nakes di daerah tetap terus digalakkan demi memutus mata rantai Covid-19 di Sumut. “Kita sudah dorong, ini mau keliling ke daerah. Tapi fokus kita tetap Medan. Karena kalau menyelesaikan vaksinasi terhadap nakes di Medan, berarti akan mendekati tuntas, karena banyaknya nakes dan tingginya angka kasus di Medan. Apalagi Medan, satu-satunya daerah yang masih zona merah,” pungkasnya.
Kasus Baru Sumut Mulai Turun
Sementara itu, kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) mulai menurun. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, hingga Kamis (18/2) sore bertambah 99 orang.
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah menyampaikan, angka kasus positif memang mulai menurun secara perlahan. Kini, penambahannya kembali berada di bawah angka 100 orang. “Kasus baru positif mulai turun, sehari sebelumnya bertambah 128 orang saat ini berkurang menjadi 99 orang. Dengan penambahan tersebut, akumulasi kasus positif menjadi 23.335 orang,” ungkap Aris.
Disebutkan Aris, penambahan kasus baru positif tersebut didapatkan dari laporan 10 kabupaten/kota. Jumlah terbanyak diperoleh dari Medan 59 orang.
Sementara, sambung dia, angka kesembuhan kembali meningkat. Sebelumnya bertambah 111 orang, kini melonjak menjadi 151 orang yang didapatkan dari 5 kabupaten/kota. “Paling banyak didapatkan dari Medan 96 orang dan Deli Serdang 51 orang. Untuk akumulasinya 20.124 orang,” beber Aris.
Terkait angka kematian Covid-19, Aris menuturkan, bertambah 4 kasus baru dari Karo 2 orang, Medan 1 orang, dan Labuhanbatu Selatan 1 orang. Akumulasinya menjadi 798 orang meninggal. “Untuk angka suspek bertambah hanya 1 kasus baru, dan akumulasinya menjadi 646 orang,” sebutnya.
Aris menambahkan, dengan demikian angka penderita aktif Covid-19 saat ini berjumlah 2.314 orang. Dengan rincian, 580 isolasi di rumah sakit dan 1.833 orang isolasi mandiri. “Jumlah penderita aktif Covid-19 di Sumut juga mulai berkurang dibanding hari sebelumnya 2.469 orang,” tandas dia. (prn/ris)