DIPAPARKAN: Agus Salim alias Aseng tersangka pembunuh bayaran dipaparkan Polres Pelabuhan Belawan, Rabu (17/2).fachril/sumut pos.
BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Agus Salim alias Aseng (32), merupakan tersangka pembunuh bayaran yang menjadi daftar pencarian orang (DPO) ditangkap Satuan Reskrim Polres Pelabuhan Belawan. Pelaku pembunuhan terhadap M Ikhsan Ilahi (20) warga Dusun Malem Diwa, Desa Matang Lada Seunudon, Kabupaten Aceh Utara ini terpaksa ditembak polisi, karena melawan saat ditangkap di sekitar tempat tinggalnya di Tanjungtiram, Kabupaten Batubara.
DIPAPARKAN: Agus Salim alias Aseng tersangka pembunuh bayaran dipaparkan Polres Pelabuhan Belawan, Rabu (17/2).fachril/sumut pos.
Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP MR Dayan didampingi Kasat Reskrim AKP I Kadek Cahyadi mengatakan, pelaku merupakan pembunuh bayaran terhadap korban yang tewas ditemukan di sekitar perkebunan di Dusun XX, Desa Klumpang Kebun, Kecamatan Hamparanperak, Kabupaten Deliserdang pada 21 Desember 2019 lalu.
“Pelaku sudah menjadi terget DPO, dia (pelaku) ikut terlibat dalam pembunuhan M Ikhsan yang jasadnya ditemukan di areal perkebunan PTPN II,” sebut Dayan, Rabu (17/2).
Pelaku ditangkap di sekitar tempat tinggalnya. Penangkapannya berdasarkan hasil penyelidikan. Pihaknya langsung menangkap pelaku, pada saat dilakukan pengembangan terhadap barang bukti senjata tajam, ternyata pelaku melawan.
“Pelaku terpaksa ditindak tegas dan terukur, lantaran melakukan perlawanan saat diminta menunjukkan barang bukti pisau yang digunakan tersangka untuk menghabisi korban,” jelas Dayan.
Pembunuhan itu terjadi, kata Kapolres, bermotif sakit hati. Berawal dari Agus Salim bersama temannya R alias Ipong dan R alias Aris (sudah ditangkap) turut terlibat membunuh korban atas perintah Ridwan Ismail yang juga sudah ditangkap.
“Motifnya sakit hati, korban selingkuh dengan istri Ridwan Ismail yang tak lain paman korban. Sehingga para pelaku diminta untuk membunuh korban,” jelas Dayan.
Para pelaku mengaku, mereka dibayar untuk membunuh diberi upah Rp 1,5 juta. Kasus tersebut, para pelaku dijerat Pasal 340 Subs 338 KUHPidana dengan hukuman paling lama 20 tahun penjara atau hukuman mati. (fac/azw)
DIAMANKAN: Tujuh karyawan Hans Station diamankan dalam penggrebekan tempat hiburan malam.fajar dame/sumut pos.
LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO -Tim Gabungan Polres Labuhanbatu dengan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Labuhanbatu Utara mengamankan tujuh karyawan dalam penggrebekan tempat hiburan malam Hans Station, di kawasan jalan Juang Tugu 45 Kelurahan Lobusona Rantauprapat, Rabu (17/2) dini hari.
DIAMANKAN: Tujuh karyawan Hans Station diamankan dalam penggrebekan tempat hiburan malam.fajar dame/sumut pos.
Tim Polres Labuhanbatu menurunkan 95 personel tergabung dari Satuan Narkoba, Satuan Reskrim, Intel, Sabhara, Binmas, Bag Ops dan Propam. Sedangkan BNN menurunkan 5 personel.
Operasi dipimpin Kabag Ops Kompol Marluddin. Namun diduga aksi tim bocor sehingga pengunjung terlebih dulu bubar. Sebab, sesampai di lokasi, tim mendapati lampu sudah dipadamkan. “Diduga para pengunjung sudah mengetahui kedatangan petugas. Sehingga sempat kabur, dan kami meminta pintu dibuka secara paksa,” kata Kasat Res Nakorba Polres Labuhanbatu AKP Martualesi Sitepu.
Dari hasil penggeledahan, lanjutnya ditemukan sepucuk senjata replika revolver jenis air softgun yang disimpan dalam tas tergantung dipintu kamar.
Selanjutnya ketujuh karyawan Hans Station diamankan ke Polres Labuhanbatu. Di antaranya inisial Jj 43 th, Dw 28 th, Yw 22 th, BS 34 th, AR 21th, F 19 th dan L 23 th. “Mereka yang diamankan diserahkan ke Sat Reskrim untuk dilakukan pemeriksaan tentang kepemilikan senjata tanpa hak dan UU Kekarantinaan Kesehatan sebagaimana dimaksud dengan UU RI.NO.12 Th 1951 dan UU RI.NO.6 Th 2018,” pungkas Kasat Reskrim. (fdh/azw)
TERSANGKA: Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP MR Dayan (kiri) memaparkan tersangka beserta barang bukti aksi kejahatan Adi Gedat di Tol Belawan yang digelar di Mapolres Belawan, Rabu (17/2).fachril/sumut pos.
BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Perampok yang kerap beraksi di tol Belawan ditembak petugas Satuan Reskrim Polres Pelabuhan Belawan. Putra Buana Alias Adi Gedat (28) warga Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan ini dikenal sadis, karena ia selalu melukai sopir truk yang menjadi target rampokannya.
TERSANGKA: Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP MR Dayan (kiri) memaparkan tersangka beserta barang bukti aksi kejahatan Adi Gedat di Tol Belawan yang digelar di Mapolres Belawan, Rabu (17/2).fachril/sumut pos.
Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP MR Dayan mengatakan, pelaku selama ini sudah sering melalukan tindakan kejahatan menggunakan senjata tajam. Pelaku beraksi di sekitar tol Belawan dengan merampok dan melukai sopit truk.
“Pelaku kita tangkap berdasarkan Laporan Polisi :LP/41/1/2021/SU/SPKT PEL- Belawan tanggal 30 Januari 2021, dalam kasus itu pelaku merampok sopir truk yang melintas di jalan tol Belawan,” terang Kapolres didampingi Kasat Reskrim, AKP I Kadek Hery Cahyadi, Rabu (17/2).
Perampokan dilakukan pelaku, kata Dayan, bersama teman- temannya dengan menyetop mobil Boks BL 8335 AN yang sedang melintas di Jalan Tol Medan-Belawan pada Desember 2020 lalu.
“Pelaku tidak sendiri, bersama temannya dia (pelaku) mengambil uang dan barang berharga milik sopir dan kernet sambil menodongkan pisau lipat. Mereka juga melukai sopir dan kernet, aksi itu sudah sering mereka lakukan,” pungkas Dayan.
Korban yang merasa jadi korban perampokan langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polres Pelabuhan Belawan. “Saat melapor ke SPK Polres Belawan korban mengaku kehilangan dua buah Hp, tas dan dompet yang berisi sejumlah uang,”jelasnya.
Kasus tersebut dilaporkan korban ke Polres Pelabuhan Belawan, pihaknya pun melakukan penyelidikan di lapangan. Alhasil, pelaku berhasil ditangkap, namun mencoba melawan sehingga dilalukan tindakan tegas dan terukur.
“Pelaku mencoba melawan dan membahayakam nyawa petugas, makanya dia (pelaku) ditembak. Kita juga masih mengejar pelaku kainnya yang terlibat dalam kasus perampokan ini,” terang orang nomor satu di Mapolres Pelabuhan Belawan ini.
Pihaknya juga telah mengamankan barang bukti dua kotak HP dan tas berwana hitam. Pelalu akan dijerar Pasal 365 KUHPidana dengan ancaman penjara 12 tahun. (fac/azw)
NIAS SELATAN, SUMUTPOS.CO – Seorang petani di Nias Selatan (Nisel) Mosi Dakhi (35) dibunuh abang kandung dan saudaranya saat berada di sawah Desa Faomasi Hilisimaetano, Kecamatan Maniamolo, Kabupaten Nias Selatan.
Police Line-Ilustrasi.
Peristiwa tersebut terjadi hanya gara-gara faktor aliran air di persawahan. Di mana pelaku, istri, dan anak pelaku juga ikut terlibat.
Diketahui pelaku yaitu abang korban bernama Rufoi Dakhi (43), istrinya bernama Ina Merata (35), dan anaknya berinisial TD (10).
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Nisel, AKP Iskandar Ginting menyebutkan, ketiga pelaku ikut terlibat menghabisi nyawa korbannya. Sedangkan istri korban Adiliana Dakhi alias INA Marsaina (35) yang ikut menjadi korban masih dirawat di Rumah Sakit.
Iskandar menjelaskan, kejadian tersebut terjadi pada Selasa tanggal 16 Februari 2021 sekira pukul 16.00 WIB.
“Pada saat itu korban bersama istri dan anaknya berangkat dari rumah menuju sawah yang berjarak satu kilometer dari rumah korban,” ungkapnya, Rabu (17/2).
Ginting mengatakan, sesampainya korban di sawah, pelaku bersama dengan istri dan anaknya sudah tiba duluan di lokasi dan sedang bekerja di sawah miliknya.
“Dikarenakan pada hari senin tanggal 15 Februari 2021 hujan dan mengakibatkan genangan air di sawah milik korban. Korban bersama dengan istrinya berencana mengurangi jumlah air yang menggenangi sawah milik korban dengan membuka jalan air dan menuju sawah milik pelaku,” katanya.
Ginting menjelaskan, pelaku tidak terima dengan tindakan korban. Kemudian langsung menembak korban dengan menggunakan senapan angin.
“Karena tidak terima, korban dan pelaku adu mulut, kemudian pelaku dan anaknya membawa parang dan membacok pelaku, sedangkan istri pelaku membawa kayu dan memukul korban,” tutur Ginting.
Ginting melanjutkan, saat melihat kejadian tersebut istri korban berniat melerai. Nahas, sang istri juga ikut terkena bacokan pelaku.
“Atas kejadian tersebut korban Mosi meninggal di tempat, sedangkan istri korban mengalami luka bacok pada bagian tangan korban,” kata Ginting.
Ginting menyebutkan bahwa pelaku dan korban merupakan saudara kandung. (mag-9/azw)
ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Satuan Reserse Kriminal Polres Asahan berhasil mengungkap dan meringkus pelaku persetubuhan terhadap anak yang dilakukan oleh 3 pelaku dengan kasus dan lokasi berbeda.
Dalam press release kepada awak media, Rabu (17/2/2021) Kapolres Asahan, AKBP Nugroho Dwi Karyanto mengatakan dalam waktu dekat ini kami sudah mengamankan 3 pelaku persetubuhan terhadap anak. Masing-masing dilakukan oleh ayah kandung korban, ayah tiri dan tenaga pendidik di salah satu sekolah yang ada di Asahan.
Ketiga pelaku terjerat undang-undang Perlindungan Anak Pasal 82 dengan hukuman minimal 5 tahun maksimal 15 tahun ditambah 1/3 dari pidana pokok karena dilakukan oleh orang tua korban dan tenaga pendidik.
Nugroho berpesan dan menghimbau kepada masyarakat terutama keluarga dan orang terdekat kita supaya peduli dan jangan sekalipun acuh terhadap anak disekeliling kita.
“Kami juga akan melakukan kegiatan Preventif yaitu sosialisasi ataupun kampanye kepada masyarakat agar lebih memantau anak-anak. Supaya jangan terulang lagi kejadian yang sama lagi di Asahan,” pesan Kapolres.
Ia juga meminta agar media lebih aktif membantu untuk mempublikasikan , dikarenakan hal tersebut juga dilarang hukum dan agama.
Hal senada juga disampaikan Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Asahan, Irsan kumala melalui Wakil Ketua KPAD, Awaludin bahwa kami akan fokus pada penanganan masalah hukum dan sosialisasi ke sekolah-sekolah yang ada di Asahan.
“Kami akan berupaya melakukannya secepat mungkin dan tentunya kami akan melibatkan penegak hukum dalam upaya pencegahan dan sosialisasi,” ungkapnya. (mag-9)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Polri disarankan agar memeriksa Rizieq Shihab terkait video yang berisi pernyataannya mendukung ISIS. Penegakan hukum bisa membuktikan seperti apa hubungan Rizieq dengan ISIS.
“Proses justitia memang sebaiknya ditindaklanjuti untuk kepastian hukum siapapun yang terlibat pada kasus ini,” kata pakar hukum pidana Universitas Indonesia Indriyanto Seno Adji kepada wartawan, Rabu (17/2/2021).
Saat pembubaran FPI beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD memutar video Rizieq saat orasi menyatakan dukung kepada ISIS. Video berdurasi lebih dari dua menit tersebut diduga diambil pada 20 Februari 2017.
Rizieq menyerukan, “Apa yang baik dari ISIS kita akui baik, cita-cita mulianya menegakan dan menerapkan syariat Islam hal yang baik. Cita-citanya untuk menerapkan khilafah Islamiyah hal yang baik. Cita-citanya untuk melawan kezaliman Amerika Serikat dan sekutnya, cita-cita yang baik.”
“Saya tanya, hal-hal yang baik dukung tidak? Dukung tidak? Takbir!,” kata Rizieq di depan para pendukungnya.
Meski kejadiannya sudah cukup lama, menurut Indriyanto, pernyataan Rizieq itu masih bisa diproses hukum. “Sepanjang tidak daluarsa, tetap bisa dilakukan proses justitia terhadap pernyataan dukungan terhadap ISIS yang melanggar hukum tersebut,” ujar dia.
Indriyanto mengatakan, mungkin penegak hukum bukan tidak memproses kasus ini, tapi masih mengumpulkan alat bukti. “Jadi pengungkapan kasus ini tidak sekadar ucapan RS, tapi diperlukan penguatan alat bukti,” kata Indriyanto.
Di samping itu, dia menilai pernyataan dukungan Rizieq ke ISIS memiliki dampak besar bagi para pengikutnya. “Pernyataan ini memang memiliki dampak besar bagi keterlibatan FPI atas gerakan terorisme yang terbukti pengungkapannya,” ujar Indriyanto.
Rizieq Shihab melalui kuasa hukumnya Aziz Yanuar membantah mendukung ISIS dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Menurut Aziz, Rizieq sudah bersikap tidak mendukung ISIS dan JAD sejak 2014. (bbs/adz)
SumutPos.co, Jakarta – Bekerja sebagai pemasar tentu tidak mudah, apalagi jika pekerjaannya harus dilakukan di daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) sekaligus menjadi ujung tombak penyaluran program program pemerintah. Hal ini diakui dan dirasakan oleh salah satu pemasar mikro atau biasa disebut mantri dari BRI bernama Ester Indah Putri.
Indah merupakan mantri perempuan pertama yang bertugas di Pulau Rupat, salah satu pulau terluar di Indonesia yang berada di Provinsi Riau dan terletak di Selat Malaka. Perempuan berusia 28 tahun ini sudah menjadi mantri akhir 2019 lalu, setelah sebelumnya menjabat sebagai frontliner di salah satu kantor BRI.
Selama hampir 1,5 tahun menjadi mantri di Pulau Rupat, asam garam sudah dicicipi Indah. Meski begitu, dia tetap senang dan melakukan tugasnya dengan sepenuh hati.
Salah satu motivasi dan penjaga semangat Indah selama bertugas sebagai mantri di Pulau Rupat adalah kebahagiaan masyarakat dan nasabah. Indah mengaku senang jika melihat kehadirannya dapat membantu masyarakat untuk menambah pendapatan, terlebih di tengah kondisi sulit akibat pandemi Covid-19.
“Pernah saya di masa Corona ini, saat harga-harga sudah turun, penghasilan anjlok, dapat nasabah mengajukan pinjaman Rp40 juta. Karena saya percaya dan melihat agunan nasabah ini memadai, saya berikan pinjaman. Besoknya, saya ke rumahnya melihat nasabah tersebut langsung membuka warung dan beli perlengkapan usaha barunya. Saya langsung membatin, ternyata saya dapat membukakan rejeki untuk masyarakat dengan memberi pinjaman ke nasabah. Senang sekali,” ujarnya.
Keramahan masyarakat di Pulau Rupat juga membuat Indah bersemangat melakukan tugasnya sehari-hari sebagai mantri. Bermodalkan satu sepeda motor, Indah setiap hari berkeliling Pulau Rupat untuk mencari calon nasabah dan pelaku UMKM yang membutuhkan layanan keuangan, serta menyalurkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) selama pandemi.
Dalam sehari, Indah memasang target pribadi untuk bisa menemui minimal 6 calon nasabah. Selain itu, dia masih harus menjaga hubungan dengan nasabah-nasabah lama. Semua tugasnya itu dia lakukan dengan berkeliling menggunakan sepeda motor.
Awalnya, Indah mengaku takut dan was-was berkeliling di Pulau Rupat. Dia sempat merasa khawatir karena lokasi bekerjanya saat ini, kondisinya berbeda jauh dengan kampung halamannya. Masih banyak lokasi yang jarang penduduk di Pulau Rupat. Selain itu, infrastruktur jalan di sana juga masih banyak yang belum layak. Akan tetapi, bermodal semangat untuk membantu UMKM, dia perlahan mengikis ketakutannya. Indah pun menjalani pekerjaannya dengan militansi yang tinggi.
“Sukanya di sini nasabahnya rata-rata ramah, gampang akrab. Dukanya, kami kan kalau setiap minggu pulang ke Dumai, berangkat Jumat sore, kembali lagi Minggu malam naik kapal RoRo. Ini dukanya, apalagi musim hujan, di sini jalan belum aspal semua. Lumayan pegal punggung jadinya karena di motor terus selama 1,5 jam dari pelabuhan ke lokasi kos, namun saya merasa sangat bersyukur, di masa pandemi ini saya masih bekerja di BRI dan hak saya sebagai pekerja tidak dikurangi sedikit pun,” cerita Indah.
“Saya merasa bertanggung jawab untuk memberikan edukasi keuangan kepada masyarakat disini, karena dengan layanan keuangan, pinjaman modal dari BRI ini bisa meningkatkan kesejahteraan dan menggerakkan perekonomian, utamanya di daerah-daerah terluar Indonesia,” tambah Indah.
Keberadaan Indah dan puluhan ribu mantri BRI di seluruh pelosok Indonesia begitu penting bagi perekonomian Indonesia. Tanpa kehadiran mereka, akan ada banyak masyarakat dan pelaku UMKM yang kesulitan mengakses layanan keuangan formal. Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan mantri merupakan tulang punggung BRI dalam memberikan layanan keuangan di segmen mikro. Karena itu, apresiasi dan perhatian tak pernah luput diberikan oleh BRI kepada para mantri.
“Bagi BRI, tak ada prestasi yang bisa kami raih tanpa kehadiran mantri. Merekalah sosok terdepan yang turut menjaga berputarnya roda perekonomian UMKM. Karena itu, setiap masukan dan kebutuhan mantri pasti kami dengar dan perhatikan,” tutup Supari. (adv/rel)
Para pembicara Seminar Virtual Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2021, yang membahas tema ‘Pertarungan Media Massa Konvensional di Era Digital’, Senin (8/2), dari Rumah Dinas Gubernur.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jurnalisme positif mampu menjadi katalis kebangkitan ekonomi, baik di tingkat nasional maupun daerah. Hal inilah yang menjadi salah satu poin pembahasan penting antara PT Sompo Insurance Indonesia (Asuransi Sompo) dengan segenap insan wartawan di seluruh tanah air, khususnya di Kota Medan, Sumatera Utara yang memiliki sejarah panjang perkembangan jurnalisme di Indonesia.
Mengutip siaran pers biro humas Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang bertajuk “Satu Abad Sumatera Utara”, mengungkap bahwa selama periode tahun 1880 hingga 1942, Sumut tercatat memiliki 147 surat kabar. Jumlah tersebut dapat dikatakan sangat luar biasa, bahkan jika dibandingkan masa sekarang.
Asuransi Sompo memiliki harapan yang besar khususnya dalam memaksimalkan peran wartawan demi memajukan industri perasuransian, khususnya di Sumatera Utara. Momentum perbaikan ekonomi yang saat ini sedang berjalan, perlu diikuti kesadaran untuk melindungi aset personal serta aset strategis pelaku usaha, demi mengantisipasi terjadinya bencana dan kerugian lainnya.
Kepercayaan publik yang terus dibangun lewat pendekatan jurnalisme positif akan menjadi katalis dalam mendukung laju pemulihan ekonomi Sumatera Utara, yang saat ini sudah berada pada koridor yang tepat. Mengutip publikasi Kementerian Koordinator Perekonomian, Sumatera Utara berhasil membukukan peningkatan ekonomi sebesar 3.13 persen dalam triwulan III-2020 dibandingkan periode sebelumnya.
“Dedikasi rekan-rekan wartawan khususnya di kota Medan, Sumatera Utara begitu luar biasa. Dalam kesempatan yang baik ini kami ingin mengucapkan selamat Hari Pers Nasional 2021, khususnya kepada seluruh wartawan yang dianggap sebagai salah satu mitra penting khususnya bagi Asuransi Sompo Kantor Cabang Medan. Kami yakin, lewat sinergi yang positif kita bersama-sama akan mampu menjawab tantangan ekonomi di masa pandemi ini,” kata Intan Wibisono, Head of Corporate Communications PT Sompo Insurance Indonesia.
Dalam semangat Hari Pers Nasional 2021, Asuransi Sompo Kantor Cabang Medan mengapresiasi dedikasi para wartawan yang telah mendukung peningkatan literasi dan inklusi keuangan, khususnya di sektor industri perasuransian. Hal ini tercermin dari publikasi yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menunjukkan indeks propinsi Sumatera Utara untuk literasi keuangan sebesar 44.36 persen dan inklusi keuangan sebesar 86,09 persen.
Angka itu lebih tinggi dari rata-rata nasional yang berkisar di angka 38,03 persen untuk indeks literasi keuangan dan 76,19 persen untuk indeks inklusi keuangan.
“Keberadaan wartawan sangat dibutuhkan, bahkan tanpa adanya wartawan atau media massa bangsa ini tidak akan pernah maju. Karena sebagaimana fungsinya, pers sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial, dibutuhkan masyarakat dalam membangun kehidupan,” kata Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi melalui rilis di laman resmi pemerintah provinsi Sumatera Utara dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2021, yang membahas tema ‘Pertarungan Media Massa Konvensional di Era Digital’, Senin (8/2), dari Rumah Dinas Gubernur.
“SDM untuk menjadi wartawan harus benar-benar orang terpilih, karena dalam bermedia kita butuh kepercayaan, kita butuh menerima informasi dan memberikan informasi untuk membangun kehidupan, kita perlu komunikasi dua arah, sehingga wartawan dan media benar-benar dibutuhkan untuk kemajuan, tanpa media bangsa kita tak akan pernah maju,” ujar Gubsu Edy Rahmayadi.
Asuransi Sompo Kantor Cabang Medan sependapat dengan pernyataan Gubernur Sumatera Utara. Sompo menyadari peran sentral dari rekan-rekan wartawan khususnya yang bertugas di Sumatera Utara dalam memastikan distribusi informasi yang akurat dan mempromosikan pendekatan peliputan yang berimbang dalam menyusun pemberitaan. Hal ini bisa dilakukan melalui kanal media arus utama maupun kanal media sosial.
Survei Katadata belum lama ini menyimpulkan bahwa televisi merupakan media yang paling dipercaya responden, yakni 49,5%. Disusul oleh media sosial 20,3% lalu situs pemerintah hanya 15,3% dan media cetak seperti koran/majalah mendapatkan 4.0%.
Dalam kesempatan yang sama, Asuransi Sompo Kantor Cabang Medan menggelorakan semangat yang sama khususnya dalam momentum HPN 2021 dengan mengangkat semangat kolaborasi segenap pemangku kepentingan untuk bersama-sama bangkit dari pandemi Covid-19, dan menjadikan wartawan sebagai akselerator. Literasi dan inklusi keuangan menjadi salah satu parameter strategis dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional dan daerah. (rel)
Peluang bisnis SPBU Shell di Surabaya dan Medan merupakan program kemitraan Company Owned Dealer Operated (CODO), dengan modal awal Rp500 juta.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Shell Indonesia mencari mitra bisnis yang mampu mengelola bisnis SPBU di kota Surabaya dan Medan hanya dengan modal Rp. 500 juta. Dalam program ini, mitra dapat mengoperasikan sampai dengan tiga SPBU Shell dengan investasi yang terjangkau dan estimasi jangka waktu pengembalian modal yang kompetitif.
Peluang bisnis SPBU Shell di Surabaya dan Medan merupakan program kemitraan Company Owned Dealer Operated (CODO), di mana mitra hanya perlu menyediakan modal awal Rp500 juta, dan tidak perlu memiliki modal tanah, bangunan, dan peralatan.
Shell akan meminjamkan aset berupa SPBU yang sudah dibangun dan siap dikelola oleh para mitranya. Kelengkapan infrastruktur ini juga mencakup bisnis penunjang di SPBU yang akan dijalankan juga oleh mitra seperti convenience store, kedai kopi, dan bengkel.
Program kemitraan ini sudah berjalan selama 15 tahun di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Sampai saat ini, Shell telah bekerjasama dengan 45 Mitra untuk mengelola 121 SPBU di provinsi-provinsi tersebut. Salah satu mitra Shell, Bernardus Bayuardi, menceritakan awal mula bergabung menjadi mitra yang menjalankan SPBU Shell 15 tahun yang lalu.
“Awalnya, saya pikir memulai bisnis SPBU perlu modal yang besar. Ternyata Shell punya model bisnis yang memungkinkan saya untuk jadi pengusaha SPBU dengan modal awal Rp. 500 juta. Saya langsung tertarik karena saya melihat potensi bisnis jangka panjang lewat kemitraan SPBU Shell ini. Saat ini, saya mengelola tiga SPBU di Jakarta,” kata Bernardus.
Salah satu mitra Shell, Bernardus Bayuardi.
Peluang bisnis SPBU di masa pandemi menunjukkan potensi yang menjanjikan. Bisnis SPBU mengalami peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan awal pandemi karena tetap menjadi kebutuhan pokok masyarakat untuk beraktivitas.
Berdasarkan riset McKinsey pada September 2020, 70% masyarakat Indonesia khawatir sementara 26% lainnya agak khawatir untuk menggunakan transportasi umum. Oleh karena itu masyarakat yang memiliki kendaraan pribadi atau mampu untuk membeli kendaraan pribadi memilih beralih dari transportasi umum. Hal ini didukung oleh data Gaikindo, dimana di bulan Desember 2020 terjadi peningkatan penjualan mobil tujuh kali lipat dibandingkan awal pandemi Covid-19 di bulan April 2020.
Sejalan dengan semangat Shell Indonesia untuk terus mengembangkan jangkauan bisnis SPBUnya di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur dan Sumatera Utara, Sari Rachmi, Retail Business Optimization Manager Shell Indonesia mengatakan, “Kami melihat program Shell yang memberikan peluang bagi mitra untuk menjalankan bisnis SPBU merupakan win-win solution, karena kami bisa bermitra dengan pengusaha terbaik di daerah masing-masing dan sebaliknya mereka mendapatkan kesempatan untuk menjadi pengusaha bisnis SPBU dengan modal Rp500 juta.”
Bagi yang tertarik untuk berbisnis SPBU dengan investasi terjangkau, Shell sedang mencari Mitra Bisnis SPBU Shell CODO dengan persyaratan WNI berumur 30-50 tahun, memiliki modal awal Rp. 500 juta dan siap untuk mengelola SPBU di area Surabaya dan Medan.
Informasi lebih lanjut mengenai peluang bisnis ini, silakan kunjungi www.shell.co.id/spbu atau hubungi 0817-1717-4873 atau 0813-5000-4873. (rel)
BERIKAN: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan secara simbolis menyerahkan bantuan handphone android kepada pelajar SMP.sopian/sumut pos.
TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan secara simbolis menyerahkan handphone android kepada pelajar SMP Negeri di Aula Lantai 4 Balai Kota, Jalan Sutomo Tebingtinggi, Selasa (16/2).
BERIKAN: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan secara simbolis menyerahkan bantuan handphone android kepada pelajar SMP.sopian/sumut pos.
Sebanyak 180 unit android akan disalurkan kepada pelajar SMP Negeri hasil dari sumbangan para ASN setempat. Penyerahan secara simbolis kepada 10 pelajar mewakili setiap SMP Negeri, diserahkan Wali Kota pada acara Rapat Koordinasi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kelompok Kerja Simpanan Pelajar.
Turut hadir mewakili Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional V Sumatera Bagian Utara, Kepala Bagian Edukasi Noor Hafid, Perwakilan Bank Mandiri, Bank Sumut, Bank BNI, Bank BRI, Kepala Sekolah SMP Negeri dan para undangan. Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan mengatakan, bantuan android ini berasal dari kumpulkan seluruh ASN Tebingtinggi yang mau menyumbang.
“Tidak ada paksaan dalam kegiatan ini, berapa handphone yang dapat langsung kita sumbangkan. Saat ini baru 52 persen pelajar Kota Tebingtinggi yang memiliki handphone. Kita pahami sumbangan ini masih kurang, yang mau dipakai oleh anak anak untuk kepentingan pendidikannya di masa yang akan datang,” kata Umar Zunaidi.
Dikatakannya, sampai sekarang tidak tahu kapan Covid-19 ini akan berakhir. “Tapi yang kita ketahui, tahun ajaran akan berakhir sebentar lagi. Semangat belajar tidak boleh menurun, tidak boleh hilang, lagu Indonesia Raya, Pancasila sudah lupa. Kalau diberikan bantuan itu, kepada anak-anak kami, tolong dirawat dengan baik,” pinta Umar.
Umar juga berpesan kepada seluruh pelajar agar jangan berpikir masa bodoh dan sepele terhadap lingkungan. “Kalau kita bekerja dengan ikhlas membantu orang tua itu wajib, jangan terlibat narkoba, ngelem, atau jadi kurir. Kepada anak-anak rokok hindarkan, jaga protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi,” pintanya.
Sementara itu, sambutan OJK melalui Kepala Bagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen Regolional V Sumatera Utara, Noor Hafid mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota, terkait dengan Simpel (Simpanan Pelajar). “Simpel ini kenapa kami masukkan program pelajar, karena pada waktu masih kecil, hampir sama namanya Tabanas. Nanti ketika sudah dewasa kita terlatih dari apa yang kita lakukan sejak dini. Meskipun punya pendapatan besar kalau tidak dididik dari kecil, ya habis melulu, karena kehidupan manusia tidak ada habisnya,” kata Noir Hafid. (ian)