KUMPULKAN: Kapolres Tebingtinggi, AKBP Agus Sugiyarso memberikan arahan Prokes kepada tokoh masyarakat, tokoh agama dan para pemuda Kecamatan Bandar Khalifah.Sopian/sumutpos.
TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Dalam rangka menekan angka penyebaran pandemi Covid-19, Kapolres Tebingtinggi AKBP Agus Sugiyarso bersama Kapolsek Bandar Khalifah mengumpulkan beberapa tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh pemuda, di Aula Kantor Desa Bandar Khalifah, Kecamatan Bandar Khalifah, Kabupaten Sergai, Rabu (3/2).
KUMPULKAN: Kapolres Tebingtinggi, AKBP Agus Sugiyarso memberikan arahan Prokes kepada tokoh masyarakat, tokoh agama dan para pemuda Kecamatan Bandar Khalifah.Sopian/sumutpos.
Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan mengedepankan protokol kesehatan. Kapolres Tebingtinggi, AKBP Agus Sugiyarso mengajak seluruh masyarakat Bandar Khalifah untuk bersama-sama menjaga situasi Kamtibmas agar kondusif, dan selalu mematuhi protokol kesehatan dengan 3 M.
“Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan guna mencegah penyebaran virus Covid-19,” pintanya.
Beliau juga menyampaikan program polisi mantap kepada tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda bahwa Polri akan bekerja dengan Humanis. “Masyarakat diharapkan bisa memberikan informasi kepada pihak kepolisian apabila melihat adanya pihak pihak yang tidak bertanggung jawab membuat suasana khamtibmas tidak baik,” bilangnya.
Sedangkan Camat Bandar Khalifah, Muhammad Khairi menyambut baik apa yang menjadi program Polres Tebingtinggi dengan polisi mantap. “Banyak kasus kejahatan yang berhasil dibongkar, tidak menunggu waktu lama untuk mengungkap kasus kejahatan yang ada diwilayah Polres Tebingtinggi, hal ini yang sangat diharapkan masyarakat, polisi bisa bekerja lebih cepat,” jelasnya. (ian/han)
AUDIENSI: Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan menerima audiensi pengurus PWI Kota Tebingtinggi.sopian/sumut pos.
TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan didampingi Kadis Komunikasi dan Informatika Dedi Parulian Siagian, menerima kunjungan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Tebingtinggi, di ruang kerja Wali Kota Lantai 4 Balai Kota Tebingtinggi, Selasa (2/2).
AUDIENSI: Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan menerima audiensi pengurus PWI Kota Tebingtinggi.sopian/sumut pos.
Ketua PWI Kota Tebibgtinggi, Abdullah Sani Hasibuan mengucapkan terima kasih atas kesediaan Wali Kota menerima kunjungan PWI Tebingtinggi. Kunjungan ini bertujuan untuk melaporkan agenda kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2021.
Abdullah Sani menyapaikan, peringatan HPN Tahun 2021 dilaksanakan secara virtual dari Jakarta selaku tuan rumah. Dan dijadwalkan pada puncak peringatan HPN tanggal 9 Pebruari 2021 akan dihadiri Presiden RI, Joko Widodo bersama para Menteri dan tamu Kehormatan di Candi Bentar Hall Ancol, Jakarta.
Untuk itu, sambung Abdullah Sani, PWI Tebingtinggi berharap Pemko Tebingtinggi dapat berpartisipasi dalam memeriahkan Hari Pers Nasional Tahun 2021 di Kota Tebingtinggi.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Tebingtinggi menyampaikan akan mendukung pelaksanakan puncak peringatan Hari Pers Nasional yang digelar secara virtual.
Kegiatan Peringatan Hari Pers Nasional di Kota Tebingtinggi direncanakan akan diadakan secara virtual di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Tebingtinggi dengan berkoordinasi kepada Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika.
“Walaupun virtual, kegiatan tersebut juga harus dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan. Menyediakan sarana cuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak dan membatasi jumlah peserta dalam kegiatan tersebut”, tegas Umar Zunaidi.
Mengingat saat ini Pemko Tebingtinggi sedang giat berupaya untuk menekan peningkatan kasus Covid-19 dan memutus mata rantai penularan, maka wartawan juga diminta agar berperan aktif melalui media untuk mensosialisasikan protokol kesehatan kepada masyarakat.
“Kita berharap media bersama para tokoh agama dan tokoh masyarakat berperan aktif dalam upaya memutus matarantai Covid-19 dan menyampaikannya ke masyarakat”, harap Umar. (ian)
BAGIKAN: Kadisdukcatpil Asahan, Drs. Supriyanto, M.Pd, Zunaidi Hasibuan diabadikan bersama warga penerima Kartu Identitas Anak, di dua kecamatan.Sopian/sumutpos.
ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Dalam rangka mendorong peningkatan pendataan, perlindungan dan pelayanan publik untuk mewujudkan hak terbaik bagi anak, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcatpil) Asahan memberikan 493 keping Kartu Identitas Anak (KIA).
BAGIKAN: Kadisdukcatpil Asahan, Drs. Supriyanto, M.Pd, Zunaidi Hasibuan diabadikan bersama warga penerima Kartu Identitas Anak, di dua kecamatan.Sopian/sumutpos.
Pada awal tahun 2021 ini, Disdukcatpil menyerahkan KIA sebanyak 126 keping KIA di Kecamatan Kota Kisaran Barat, dan 367 keping di Kecamatan Kota Kisaran Timur.
KIA tersebut langsng diserahkan Ketua TP. PKK Kabupaten Asahan, Hj. Titiek Sugiharti didampingi Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan Dra. Purnama Sari, MM, Ketua TP. PKK Kecamatan Kota Kisaran Barat dan Ketua TP. PKK Kecamatan Kota Kisaran Timur.
Kadisdukcatpil Asahan, Drs. Supriyanto, M.Pd, mengatakan penerbitan KIA dengan tujuan untuk meningkatkan pendataan, perlindungan dan pelayanan publik, serta sebagai upaya memberikan perlindungan dan pemenuhan hak konstitusional warga negara, Rabu(3/2).
Dijelaskan Supriyanto, penyerahan KIA tersebut juga sebagai bentuk kewajiban pemerintah untuk memberikan identitas kependudukan kepada seluruh warga negara yang berlaku secara nasional. KIA adalah identitas resmi anak sebagai bukti diri anak yang berusia kurang dari 17 tahun.
Kadisdukcatpil Asahan mengharapkan kepada masyarakat Kabupaten Asa han yang telah mengurus dokumen administrasi kependudukannya antara lain, Kartu Keluarga (KK), Kartu Identitas Anak (KIA), Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-EL), Akte Kelahiran, Akte Perkawinan, Akte Kematian, di Kantor Disdukcapil Asahan, untuk segera diambil dengan membawa berkas sesuai permohonan dokumen administrasi kependudukan yang dimohonkan. (mag-9/han)
RAZIA : Petugas Satpol PP bersama tim satgas Covid-19 melakukan razia pembatasan mobilitas jam malam di sejumlah kafe, toko, pedagang makanan dan supermarket yang buka hingga malam hari.Sopian/sumutpos.
TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Tim Satgas Covid-19 Kota Tebingtinggi terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan penertiban jam malam terhadap tempat hiburan malam dan sejumlah tempat keramaian, Selasa(2/2) sekira pukul 22.00 WIB.
RAZIA : Petugas Satpol PP bersama tim satgas Covid-19 melakukan razia pembatasan mobilitas jam malam di sejumlah kafe, toko, pedagang makanan dan supermarket yang buka hingga malam hari.Sopian/sumutpos.
Sejumlah tempat keramaian yang menjadi sasaran operasi yustisi pemberlakuan jam malam beraktifitas meliputi kafe, toko ponsel, pusat perbelajaan, pedagang makanan dan tempat lainnya. Petugas Satpol PP mengimbau agar mentaati mobilitas aktifitas pada malam hari pada pukul 22.00 WIB.
Juru Bicara Pemko Tebingtinggi yang juga Kadis Kominfo, Dedi P Siagian mengatakan bahwa operasi yang dilakukan untuk membatasi mobilitas orang berkerumun pada malam hari, karena angka kenaikan terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota dari klaster keluarga, karena adanya warga yang berpergian keluar kota dan menerima kunjungan keluarga dari luar daerah.
“Inilah yang dilakukan Tim Satgas Covid-19 Kota Tebingtinggi untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di Tebingtinggi, dengan imbauan waktu jam mobilitas masyarakat pada malam hari, bisa menekan kasus angka penyebaran,” bilang Dedi.
Diharapkan kepada seluruh masyarakat Kota Tebingtinggi untuk terus melakukan dan mematuhi protokol kesehatan (Prokes) yang sudah diatur oleh pemerintah, apabila masyarakat tetap masih tidak mengindahkan, maka angka penyebaran angka terkonfirmasi positif Covid-19 akan terus mengalami kenaikan.
“Masyarakat patuhi seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas pada malam hari. Karena dengan cara tersebut, pandemi Covid-19 akan segera berakhir sembari menunggu vaksin Covid-19 yang akan disuntikan kepada masyatakat,” papar Dedi.
Sedangkan masyarakat sebagai pemilik tempat usaha yang mengundang keramaian, seperti kafe, toko ponsel, supermarket dan toko lainnya yang masih membuka usahanya hingga larut malam agar bisa mematuhi aturan yang berlaku seperti pembatasan jam malam buka.
“Kita berharap kafe, toko dan supermarket juga mematuhi prokesnya,” pinta Dedi.
Untuk cacatan, kasus terkonfirmasi di Kota Tebingtinggi hingga tanggal 3 Februari 2021 mencapai 31 orang terkonfirmasi positif Covid-19 dan menjalani isolasi perawatan mandiri dan dirumah sakit rujukan Covid-19, kasus meninggal bertambah menjadi 14 orang, suspect 3 orang, kasus sembuh 286 orang dan habis masa pantau empat belas hari 2.280 orang. (ian/han)
BERLUBANG: Kondisi Jalan Perintis Kemerdekaan Binjai yang dipenuhi banyak lubang hingga dikuatirkan akan mengancam keselamatan masyarakat yang melaluinya.Teddy akbari/sumut pos.
BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kerusakan badan Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Binjai hingga banyak berlubang, karena kerap dilalui truk-truk bertonase lebih. Dan pihak Dinas Perhubungan Kota Binjai disinyalir tutup mata, dengan membiarkan truk bertonase lebih tersebut.
BERLUBANG: Kondisi Jalan Perintis Kemerdekaan Binjai yang dipenuhi banyak lubang hingga dikuatirkan akan mengancam keselamatan masyarakat yang melaluinya.Teddy akbari/sumut pos.
Pantauan Sumut Pos di lokasi, truk yang disinyalir melebihi muatan itu acap kali melintas pada ruas jalan yang pernah mendapat perhatian dari Dinas PUPR Kota Binjai. Sayangnya, perbaikan jalan tersebut tak bertahan lama. Muatan yang dibawa oleh truk yang melintas beragam. Ada sawit, batu sungai hingga tanah timbun.
Sementara kemarin (3/2) pukul 11.00 WIB, Sumut Pos mendatangi Kantor Dishub Binjai, di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Kebun Lada, Binjai Utara. Saat masih jam kerja, tak ada pejabat yang berkaitan dengan timbangan untuk dilakukan konfirmasi, adanya truk-truk bertonase lebih tersebut.
Bahkan Kadishub, Syahrial pun tak di kantor. Karenanya, sejumlah staf pun terpantau sudah menikmati makan siang pada jam kerja. “Pak kadis keluar, urus berkas pensiunnya. Sekretaris tidak di tempat,” kata salah seorang staf.
Sumut Pos pun bertanya bidang apa yang mengurusi timbangan. Namun, tak seorang pun di antara mereka yang berjumlah belasan dapat menjawabnya.
“Kabid pun keluar, enggak ada di tempat,” tukas staf tersebut.
Penelusuran wartawan, timbangan yang dikelola Dishub diduga sembarang melakukan pemeriksaan terhadap truk-truk yang melebihi muatan. Saat berjalan ke timbangan di Jalan Letnan Umar Baki, Binjai Barat, Sumut Pos mendapati sepotong kertas yang bertuliskan pembayaran denda karena melebihi muatan sesuai Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor 5 Tahun 2015.
Pemeriksaan yang dilakukan timbangan Dishub Binjai diduga sembarang, lantaran secarik kertas yang ditandatangani petugas penerima denda atas nama Hermansyah pada 2 Februari 2021, tak ada penjelasan pelanggarannya. Petugas hanya menuliskan nomor plat truk dan jumlah besaran denda yang harus dibayar.
Petugas tak menjabarkan apa saja jenis muatan, berat kendaraan, daya angkutnya, dan besaran kelebihan muatan dimaksud. Bahkan, kertas yang didapat wartawan diduga dibuang sengaja oleh sopir di sekitar timbangan.
Sebelumnya, Dinas PUPR Kota Binjai menyatakan, pihaknya sudah menyiapkan anggaran senilai Rp10 miliar untuk perbaikan ruas jalan yang bergelombang dan berlobang tersebut. Proyek tersebut sudah ditenderkan dan akan dikerjakan pada tahun ini juga. (ted)
RESMIKAN: Wali Kota Binjai, H Muhammad Idaham melakukan pemotongan pita sebagai tanda peresmian Jambur Arih Ersada.Teddy Akbari.
BINJAI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Binjai, H Muhammad Idaham meresmikan Balai Pertemuan/Jambur Arih Ersada di Kelurahan Tanah Merah, Binjai Selatan, Selasa (2/2).
RESMIKAN: Wali Kota Binjai, H Muhammad Idaham melakukan pemotongan pita sebagai tanda peresmian Jambur Arih Ersada.Teddy Akbari.
Peresmian Jambur Arih Ersada ini ditandai dengan pemotongan pita dan penandatanganan prasasti oleh Wali Kota Binjai. Idaham mengucapkan selamat atas rampungnya perbaikan Jambur Arih Ersada dan berterima kasih kepada masyarakat Beguldah yang telah memberikan penghargaan bagi dirinya untuk meresmikannya. “Jadikanlah Jambur yang baru selesai diperbaiki ini sebagai kearifan lokal kita serta sebagai tempat sakral dan suci untuk berkumpul, bermusyawarah baik untuk acara adat maupun kegiatan yang baik-baik lainnya,” kata Idaham.
Untuk ke depannya, Idaham berharap, agar seluruh masyarakat Beguldah untuk senantiasa menjaga kebersihan dan merawat Jambur Arih Ersada ini. Sementara, Ketua Panitia Pembangunan Jambur Arih Ersada, Varah mewakilkan seluruh masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Binjai yang telah memberikan bantuan untuk perbaikan Jambur Arih Ersada. (ted/han)
PERDANA: Direktur PTPN II, Irwan Perangin-angin melakukan pelemparan tebu untuk giling perdana yang dilakukan Pabrik Gula Kwala Madu.Teddy Akbari.
BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pabrik Gula Kwala Madu melakukan penggilingan perdana tahun 2021. Pabrik penggilingan di bawah komando PT Perkebunan Nusantara II ini menargetkan produksi gula sebanyak 26 ribu ton.
PERDANA: Direktur PTPN II, Irwan Perangin-angin melakukan pelemparan tebu untuk giling perdana yang dilakukan Pabrik Gula Kwala Madu.Teddy Akbari.
Direktur PT Perkebunan Nusantara II, Irwan Perangin-angin mengucapkan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas capaian panen di atas lahan yang telah dibersihkan pada sejumlah titik, beberapa waktu lalu. Menurut dia, hal tersebut tak terlepas dari peran Serikat Pekerja Perkebunan yang militan menjaga aset negara untuk mendongkrak ekonomi bangsa.
“Alhamdulillah, waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba untuk melakukan tebang perdana di seluruh kebun tanaman tebu yang kemudian dilanjutkan dengan penggilingan,” kata Irwan didampingi, Komisaris Utama, Amri Siregar, Senior Eksekutif Vice Presiden Business Support, Syahriadi Siregar dan SEVP Operation, RM Mulianta Sitepu di PGKM, Rabu (3/2).
Kepada Menejer PGKM, dia meminta untuk melakukan kolaborasi dan kerja sama yang apik, demi meningkatkan hasil produksi gula. Di era kemajuan teknologi, Direktur meminta agar menejer kebun dan pabrik kelapa sawit, dapat memanfaatkan teknologi telepon genggam jenis androidnya untuk bekerja di lapangan maupun pabrik.
“Yang dituntut bukan produktivitas, tapi berapa banyak gula kristal putih yang dihasilkan pada giling 2021. PTPN II harus menjadi terdepan dalam jajaran PTPN grup,” seru dia didampingi Humas PTPN II, Sutan Panjaitan dan Kepala Bagian Sekretariat, Kenedy Sibarani.
Dia menilai, hasil tanam tanan tebu lebih baik tahun ini. Karenanya, dia mengapresiasi kerja keras teman-teman menejer yang sudah memperhatikan mutu dan kualitas hasil tanaman.
“Jangan sampai 24 jam tebu menginap setelah dipanen,” kata dia.
Irwan kemudian melakukan pelemparan tanaman tebu ke mesin giling. Kemudian diikuti oleh sejumlah pejabat.
Usai melakukan pelemparan tebu, jajaran pejabat juga melakukan peninjauan ke dalam PGKM. “Harapan kita apa yang menjadi target PTPN II dapat tercapai. Saya optimis tercapai melihat teman-teman di lapangan. Tahun ini merupakan tahun keemasan PTPN II,” beber dia.
Target dimaksud, PGKM menargetkan produksi gula 65 ton dari setiap hektar lahan yang ditanami tebu di lima perkebunan. Masing-masing, Kebun Kwalamadu, Tandamhilir, Bulucina, Seisemayang dan Helvetia.
Kelima kebun ini, kata dia, yang mendistribusikan tanaman tebu untuk digiling ke PGKM. “Hambatan hanya iklim. Namun Alhamdulillah, kita lihat dari tiga hari tebang, iklim cukup mendukung. Kita harapkan, dapat mempercepat proses tebang dan giling kita nanti pada tahun ini,” beber dia.
Irwan menambahkan, PTPN II sudah menjual gula di bawah harga eceran tertinggi ke masyarakat. Tujuannya, kata dia, agar masyarakat dapat harga kompetitif. (ted)
DIVAKSIN: Wakil Bupati Sergai, Darma Wijaya menjadi orang pertama disuntik vaksin Sinovac Covid-19.
SERGAI, SUMUTPOS.CO – Wakil Bupati, Darma Wijaya menjadi orang pertama di Kabupaten Sergai, disuntik vaksin Covid-19. Penyuntikan dilakukan di ruang kerjanya, Kompleks Kantor Bupati, Jalan Negara, Kabupaten Sergai, Rabu (3/2).
DIVAKSIN: Wakil Bupati Sergai, Darma Wijaya menjadi orang pertama disuntik vaksin Sinovac Covid-19.
Wakil Bupati Sergai, Darma Wijaya menjadi orang pertama yang disuntik vaksin guna memberikan contoh kepada seluruh masyarakat untuk memastikan bahwa vaksin aman dan halal bagi masyarakat, sagar pandemi Covid-19 tidak semakin meluas.
Sebelum dilakukan vaksinasi, terlebih dahulu petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah untuk memastikan kondisi tubuh dalam keadaan normal atau tidak. Kemudian, setelah dipastikan semua sudah berjalan sesuai dengan prosedur maka Vaksin Sinovac yang dalam keadaan steril di suntikan di bagian lengan.
“Saya siap menjadi orang pertama yang disuntik vaksin, dan ingin pastikan bahwa vaksin Sinovac Covid-19 ini aman dan halal bagi masyarakat. Alhamdulillah setelah disuntik tidak ada efek samping, saya tidak merasakan sakit dan keadaan tubuh saya juga baik-baik saja,” terang Darma Wijaya.
Dijelaskan Darma Wijaya, terkait dengan isu vaksin yang beresiko, mengutarakan jika vaksin Sinovac aman serta mempunyai dampak positif terutama pada Covid-19. Vaksin ini juga sudah diuji di BPOM serta MUI yang menyatakan bahwa vaksin ini halal.
“Masyarakat Tanah Bertuah Negeri Beradat agar jangan takut untuk divaksin, karena vaksin ini aman dan halal. Dengan pelaksanaan vaksin ini diharapkan dapat memutus mata rantai Covid-19 dan pandemi segera berakhir sehingga masyarakat dapat menjalani hidup normal seperti semula,” jelasnya.
Kadis Kesehatan Asahan, dr Bulan Simanungkalit didampingi Kadis Kominfo Kabupaten Sergai, Drs Akmal menyatakan, Jumat (5/2) mendatang, akan dilakukan pencanangan vaksinasi tahap pertama terhadap tenaga kesehatan dan pejabat publik esensial dengan jumlah sasaran 1.690 dan jumlah dosis sebanyak 3.380 vial.
“Vaksinasi ini juga akan dilakukan secara serentak di 25 fasilitas pelayanan kesehatan yang telah diunjuk menjadi fasilitas pelayanan vaksinansi Covid-19,” paparnya. (ian)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Program vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesahatan (nakes) di Sumatera Utara, baru menyasar 7 daerah dari 33 kabupaten/kota. Selain Mebidang (Medan, Binjai, Deliserdang), 4 daerah lainnya yaitu Simalungun, Tapanuli Tengah (Tapteng), Pematangsiantar dan Dairi. Artinya, ada 26 daerah yang sama sekali belum memulai program vaksinasi.
DARI 7 DAERAH yang sudah mulai program vaksinasi, hingga kemarin baru 13.522 nakes yang sudah divaksin dosis 1. Sementara 2.102 nakes batal divaksin karena beragam sebab.
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah mengatakan, berdasarkan data vaksinasi Covid-19 per kabupaten/kota dan Provinsi Sumut di dashboard KPC PEN (Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional) tertanggal 3 Februari, tercatat angka vaksinasi sudah 18,7 persen (13.522 nakes) dari sasaran 72.944 nakes. Menurutnya, jumlah nakes yang divaksin terus meningkat setiap harinya.
“Nakes yang divaksin (dosis 1) terus meningkat jumlahnya dan sudah 18,7 persen. Bahkan saat ini, nakes yang divaksin sudah mencakup 7 kabupaten/kota. Di samping itu, nakes di Mebidang (1.653 orang) sudah disuntikkan vaksin dosis 2,” ujar Aris, Rabu (3/2).
Kata Aris, dari 7 daerah tersebut paling banyak nakes yang divaksin adalah Kota Medan sebanyak 8.599 nakes (46,4 persen) dari sasaran 18.736 nakes. Selanjutnya, Deliserdang 2.319 nakes (40,3 persen) dari sasaran 5.794 nakes. Selebihnya, Simalungun 1.287 nakes (54,8 persen) dari 2.360 nakes, Binjai 833 nakes (31,6 persen) dari 2.648 nakes, Pematangsiantar 343 nakes (13 persen) dari 2.637 nakes, Tapteng 154 nakes (8,6 persen) dari 1.807 nakes, dan Dairi 19 nakes (1,6 persen) dari 1.196 nakes.
Namun demikian, Aris mengakui, terdapat pula nakes yang batal divaksin dengan jumlah 2.102 orang. Dari jumlah tersebut, Medan paling tertinggi sebanyak 749 nakes, disusul Deliserdang 573 nakes, dan Simalungun 417 nakes. “Mereka batal divaksin atau ditunda bukan karena tidak mau, tetapi tidak lolos screening. Misalnya, ketika dicek tekanan darahnya ternyata tidak memenuhi syarat. Selain itu, mungkin saja ada yang terkonfirmasi positif (Covid-19),” akunya.
Lebih jauh dia mengatakan, distribusi vaksin ke daerah terus berjalan. Kini, sudah 14 kabupaten/kota yang telah didistribusikan dan daerah lainnya segera menyusul. “Target kita bulan ini nakes di Sumut seluruhnya divaksin. Makanya untuk mencapai target, akan dilakukan vaksinasi massal di faskes,” tukasnya.
135 Kasus Baru Positif
Sementara, terkait perkembangan kasus baru Covid-19 di Sumut, Aris menyebutkan terdapat penambahan 135 orang terkonfirmasi positif dan 104 pasien Covid-19 sembuh. Dengan penambahan tersebut, akumulasi angka positif menjadi 21.233 orang sedangkan angka kesembuhan 18.381 orang.
“Kasus baru positif paling banyak dari Medan yaitu 98 orang dan Pakpak Bharat 19 orang. Sedangkan angka kesembuhan, Medan 64 orang dan Deliserdang 11 orang,” ungkap dia.
Terkait angka kematian, diperoleh penambahan sebanyak 5 kasus baru dari Medan 2 orang, Tapanuli Utara 2 orang, dan Langkat 1 orang. Kini, akumulasi angka kematian menjadi 753 orang. “Untuk jumlah penderita Covid-19 aktif di Sumut kini ada 2.099 orang yang menjalani isolasi,” tandas Aris.
Cukup Terdaftar Dalam KPCPEN
Meskipun Satgas Covid-19 Sumatera Utara menyatakan Kota Medan telah kembali keluar dari zona merah penyebaran Covid-19, namun hal itu tidak dapat dijadikan barometer jika Kota Medan tidak berada dalam kawasan beresiko tinggi. Pasalnya, hingga saat ini tren penyebaran Covid-19 di Kota Medan masih mengalami peningkatan.
Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan M.Kes, mengatakan pihaknya masih kurang memahami apa yang menjadi barometer sehingga Kota Medan dinyatakan sudah keluar dari zona merah atau turun ke zona orange yang beresiko sedang.
“Menurut saya, Kota Medan masih berada dalam kawasan beresiko tinggi. Kenapa begitu? Karena saat ini tingkat penyebaran Covid-19 di Medan masih mengalami tren kenaikan,” ucap Mardohar kepada Sumut Pos, Rabu (3/2).
Peningkatan kasus setiap harinya, kata Mardohar, memang bukan berupa pasien positif yang dirawat di rumah sakit atau pasien dengan menunjukkan gejala. Akan tetapi, pasien yang meningkat tajam berupa pasien dengan kategori orang tanpa gejala (OTG).
“Namun memang saat ini, angka kesembuhan juga tinggi. Dan yang paling penting, angka kematian juga menurun. Tapi sebenarnya bukan berarti membuat Kota Medan keluar dari zona beresiko tinggi. Karena faktanya tren kita masih meningkat,” ujarnya.
Disinggung soal vaksinasi, Mardohar mengatakan jika saat ini faskes-faskes yang ditunjuk untuk melakukan vaksinasi di Kota Medan terus melakukan proses vaksinasi. Hanya saja, Mardohar belum mengetahui sudah berapa persen total nakes di Kota Medan yang suah selesai divaksin.
“Yang pasti sudah lebih dari separuh ya. Persentasenya saya belum lihat lagi,” katanya. Saat ini, pemerintah pusat telah memberikan arahan kepada Pemerintah Daerah jika proses vaksinasi cukup berdasarkan data KPCPEN (Komisi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional).
“Jadi asal sudah terdaftar namanya di KPCPEN, dan sudah mendapatkan SMS maka sudah bisa langsung disuntikkan. Tidak lagi harus mencocokkan datanya dengan data yang ada di sistem lainnya,” jelasnya. Terkait ketersediaan RS, Mardohar menyebutkan, masih ada beberapa RS yang memiliki kamar isolasi yang masih kosong. Akan tetapi, sejumlah RS justru ada yang ruang isolasinya sudah penuh atau hampir penuh. “Masyarakat ini ‘kan ada juga yang milih-milih RS. Makanya kita meminta kepada pihak RS supaya dapat menyediakan ruang isolasi tambahan,” imbuhnya.
Mardohar mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Medan untuk tetap meningkatkan protokol kesehatan di masa pandemi yang saat ini belum berakhir. Sebab saat ini, tren peningkatan penyebaran Covid justru sedang meningkat.
“Jangan kita berfikir, kalau kondisi pandemi ini bisa berakhir begitu saja, kalau tidak ada ikhtiar dari kita dengan menjaga protokol kesehatan secara ketat. Cepat atau lambat, proses vaksinasi akan segera dilakukan secara massal atau kepada masyarakat luas. Maka kita meminta kepada masyarakat agar menyukseskan vaksinasi di Kota Medan dengan tetap menjaga prokes secara ketat,” ungkapnya.
Terpisah, Anggota Komisi II DPRD Medan, Afif Abdillah meminta Satgas Covid-19 Medan untuk tetap memperketat protokol kesehatan di lingkungan Faskes.
“Kami sudah beberapa kali kunjungan ke RS, bahkan ada ada menemukan RS yang tidak menerapkan proses. Nakesnya duduk tak berjarak, ada yang pakai masker ada yang tidak, padahal pasiennya banyak yang sudah lansia. Ini ‘kan gawat namanya. Kalau di RS saja sudah begitu, apalagi di luar RS,” tegasnya.
Untuk data dari provinsi yang menyebutkan jika Kota Medan telah keluar dari zona merah, Pemko diminta untuk menanyakan barometer hal tersebut kepada Pemerintah Provinsi. Pasalnya, Afif mengaku sering menemukan tidak terjadinya sinkronisasi data antara Satgas Provinisi dengan Satgas Kota.
“Yang saya lihat, Satgas Medan tidak melakukan tracing dengan baik. Maka wajar saja kalau data (positif) yang masuk sedikit. Kita minta Pemko harus sinkronkan data mereka dengan milik Pemprov. Karena jujur saja, kita juga terkadang bingung kenapa data milik Pemko bisa beda dengan Pemprov,” tutupnya. (ris/map)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan telah menerima Nomor Induk Pegawai (NIP) 100 orang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) yang akan bekerja di jajarannya. Saat ini, Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKDPSDM) Kota Medan, sedang mempersiapkan proses pembuatan SK pengangkatan ke-100 PPPK yang dimaksud.
PPPK: Guru honorer di Kota Medan. Sebanyak 100 pegawai honorer di Kota Medan akan segera menerima SK sebagai PPPK, mayoritas guru.
“NIP ya sudah keluar dari BKN, ada 100 PPPK, itu sudah kita terima sekitar 3 hari yang lalu,” ucap Kepala BKDPSDM Kota Medan, Muslim Harahap, kepada Sumut Pos, Rabu (3/2).
“Selama ini sudah mau kita buat SK-nya, tapi nggakn
bisa kalau NIP-nya belum keluar. Nah ini NIP-nya sudah kita terima, makanya saat ini sedang kita siapkan SK-nya,” ujarnya.
Proses pembuatan SK ditarget selesai dalam minggu ini. Hal itu agar para pegawai PPPK tersebut dapat mulai bekerja. “Kita maunya secepat mungkinlah, supaya mereka bisa mulai bekerja karena kebutuhan akan kinerja mereka memang dibutuhkan,” jelasnya.
Kata Muslim, dari total 100 pegawai tersebut, mayoritas merupakan tenaga pendidik atau guru. Sisanya bertugas sebagai tenaga penyuluhan.
Sebelumnya, Muslim mengatakan telah mengusulkan penambahan formasi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) di jajaran Pemko Medan untuk tahun 2021. Pasalnya sampai saat ini, Pemko Medan masih kekurangan sejumlah pegawai untuk mengisi sejumlah formasi di jajarannya.
“Sudah kita usulkan ke pemerintah pusat kebutuhan kita akan ASN dan PPPK di tahun 2021. Kebutuhan penambahan pegawai pasti ada, karena setiap tahun pasti ada saja yang pensiun,” jawabnya.
Dikatakan Muslim, pihaknya sudah mengajukan lebih dari 3.000 ribu formasi untuk mengisi formasi ASN dan PPPK di Kota Medan. “Sudah kita ajukan sekitar 3.000 lebih formasi. Yang kita ajukan anjab (analisis jabatan) ABK (analisis bebas kerja) nya, ini loh yang butuh kami. Yang sudah pensiun sekian-sekian, jadi yang kami butuhkan sekian-sekian. Ditambah jumlah yang memang masih kosong dari tahun-tahun sebelumnya,” terangnya.
Dari total 3.000 lebih formasi ASN dan PPPK yang diusulkan itu, mayoritas formasi yang diusulkan adalah tenaga pendidik atau guru. “Kebutuhan akan guru SD saja lebih dari 1.000 orang. Formasi itulah yang akan diisi oleh PPPK, kalau misalnya semua formasi yang kita usulkan disetujui,” tuturnya.
Hanya saja, sebut Muslim, semua itu masih dalam usulan. Belum ada kepastian, berapa jumlah formasi yang akan disetujui oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenpan RB) untuk dibuka pada tahun ini, baik untuk ASN maupun PPPK.
Menanggapi hal ini, anggota Komisi I DPRD Medan, Mulia Syahputra Nasution, meminta Pemko Medan untuk segera berkomunikasi dengan pemerintah pusat tentang jatah PPPK dan PNS untuk Kota Medan di tahun 2021.
“Infonya untuk tahun 2021 ini pemerintah pusat akan merekrut satu juta PPPK. Nah kita perlu tahu berapa untuk Kota Medan. Mengingat Kota Medan ini kota besar, ditambah lagi kita sangat membutuhkan tenaga kesehatan dan guru,” tandasnya. (map)