27 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 3683

Tahap I Sasar 26.093 Nakes Mebidang, Gubsu Siap Disuntik Pertama

BERI ARAHAN: Gubsu Edy Rahmayadi beri arahan kepada Tim Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, usai mengikuti rakor persiapan vaksinasi Covid-19 bersama Menkes Budi Gunadi Sadikin dari Rumah Dinas Gubsu, Jl. Jenderal Sudirman No.41 Medan, Senin (11/1). Foto: PRAN HASIBUAN/SUMUT POS.
BERI ARAHAN: Gubsu Edy Rahmayadi beri arahan kepada Tim Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, usai mengikuti rakor persiapan vaksinasi Covid-19 bersama Menkes Budi Gunadi Sadikin dari Rumah Dinas Gubsu, Jl. Jenderal Sudirman No.41 Medan, Senin (11/1). Foto: PRAN HASIBUAN/SUMUT POS.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Distribusi vaksin Covid-19 pada tahap 1 termin 1 pada Januari di Sumatera Utara direncanakan menyasar 26.093 tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Medan, Binjai, dan Deliserdang (Mebidang). Ditambah pejabat publik sebanyak 10 orang.

BERI ARAHAN: Gubsu Edy Rahmayadi beri arahan kepada Tim Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, usai mengikuti rakor persiapan vaksinasi Covid-19 bersama Menkes Budi Gunadi Sadikin dari Rumah Dinas Gubsu, Jl. Jenderal Sudirman No.41 Medan, Senin (11/1). Foto: PRAN HASIBUAN/SUMUT POS.
BERI ARAHAN: Gubsu Edy Rahmayadi beri arahan kepada Tim Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, usai mengikuti rakor persiapan vaksinasi Covid-19 bersama Menkes Budi Gunadi Sadikin dari Rumah Dinas Gubsu, Jl. Jenderal Sudirman No.41 Medan, Senin (11/1). Foto: PRAN HASIBUAN/SUMUT POS.

“Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, distribusi vaksin dan rencana pelaksanaannya pada tahap 1 termin 1 khususnya di Sumut ada 3 daerah. Di antaranya Medan 18.729 orang, Binjai 2.490 orang, dan Deliserdang 4.874 orang. Kemudian, 10 orang pejabat publik esensial,” ungkap Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut yang juga Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut, dr Aris Yudhariansyah, Senin (11/1).

Aris menyebutkan, rencana pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tersebut sasarannya adalah kelompok rentan yang berusia 18-59 tahun dengan pemberian secara bertahap. Sedangkan kelompok usia 60 tahun ke atas akan divaksinasi setelah tersedia data dukungan keamanan yang cukup dan disetujui oleh BPOM.

“Pelaksanaan pemberian vaksinasi akan segera dilakukan setelah vaksin Covid-19 mendapatkan EUA (Emergency Use Authorization) dari BPOM. Hal ini dalam rangka menjamin aspek keamanan, mutu, dan efikasi,” ujar dia.

Menurut Aris, pelaksanaan vaksinasi akan dilaksanakan secara serentak di 34 provinsi mulai 14 Januari mendatang. Sasaran vaksinasinya adalah nakes pada fasilitas pelayanan kesehatan, yang dilakukan dalam jangka waktu yang luas dan diatur sehingga tidak mengganggu pelayanan kesehatan lainnya. “Fokus awal pelaksanaan di bulan Januari ini adalah ibukota provinsi dan kabupaten/kota yang berbatasan langsung,” ucap Aris.

Dia menuturkan, pelaksanaan vaksinasi tahap awal ini akan didahului dengan pemberian vaksin kepada sekitar 10 orang pimpinan dan tokoh daerah. Seperti, gubernur, wakil gubernur, bupati/walikota, Pangdam, Kapolda, pimpinan DPRD, kepala Dinas Kesehatan, direktur rumah sakit rujukan Covid-19, pengurus asosiasi tenaga kesehatan, perwakilan organisasi masyarakat dan organisasi agama. “Ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan publik akan keamanan dan kehalalan vaksin,” tutur Aris.

Setelah tahap 1 termin 1 selesai, vaksinasi akan dilakukan ke termin 2. Pada termin 2 tersebut, menyasar nakes kabupaten/kota yang belum didistribusikan vaksin Covid-19. “Rencana distribusi dan pelaksanaannya pada Februari. Untuk alokasinya sudah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan,” pungkasnya.

Gubsu Siap Disuntik Pertama

Terkait vaksinasi Covid-19, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi meminta Bupati dan wali kota di Sumatera Utara mempersiapkan pelaksanaan suntik vaksin dengan matang. Baik untuk tenaga kesehatan, pejabat publik, hingga petugas penyuntik vaksin mesti dipastikan lagi sesuai kesehatan si penerima vaksin.

“Bupati/wali kota mesti menyesuaikan dengan kondisi (kesehatan). Kalau dia sudah usia (lanjut), ya jangan. Ada komorbid (penyakit bawaan) juga jangan. Kalau bupatinya nggak bisa, wakil bupatinya/wakil wali kotanya. Kalau tak bisa, sekdanya. Tak bisa juga sekdanya, asistennya. Kalau kadis kesehatan itu wajib karena dia bagian dari tenaga kesehatan,” kata Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menjawab wartawan usai mengikuti rapat koordinasi virtual bersama Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dari Rumah Dinas Gubsu, Jl. Jenderal Sudirman Medan, Senin (11/1).

Edy kembali mengaku siap untuk menjadi orang pertama di Sumut yang divaksin. “Tak ada persiapan khusus, begitu datang langsung disuntik. Saya nanti yang suntik dia (sambil tunjuk dr Handoyo yang berada di sebelahnya),” katanya yang turut didampingi Kadis Kominfo Sumut, Irman Oemar.

Ia juga meminta supaya dari sekarang vaksin yang telah dikirim agar dimasukkan ke cold storage (gudang penyimpanan) sembari mempersiapkan pelaksanaan vaksinasi sesuai jadwal pemerintah pusat.

“Untuk Jakarta itu 13 Januari, provinsi tanggal 14, dan kabupaten/kota tanggal 15. Sesuaikanlah dengan jadwal itu. Tahap pertama baru untuk tiga kabupaten dan kota, yakni Medan, Binjai, dan Deli Serdang,” katanya.

Menurut Edy, secara teknis, penyuntikan vaksin akan dilakukan dua kali sesuai arahan Kemenkes RI. Pada gelombang pertama ini, diakuinya tentu ketersediaan vaksin masih cukup sekali suntik bagi penerima yang masuk daftar.

“Kan nanti menunggu 14 hari ke depan lagi. Kebutuhan kita 74 ribu (gelombang I), tapi yang ada baru 40-an. Masih kurang 34 ribu lagi,” katanya.

Sebelumnya dalam rapat virtual, Menkes Budi Gunadi Sadikin meminta seluruh pimpinan daerah mengoordinasikan program vaksin ini sesuai jadwal yang telah ditetapkan. “Agar prosesnya berjalan benar dan lancar di lapangan,” katanya.

BPOM dan MUI diakui dia sudah mengeluarkan izin vaksin tersebut. Ia juga ingatkan bagi masyarakat yang sudah terkena covid, tidak prioritas disuntik vaksin.

“Prioritas terhadap nakes yang imunitasnya belum terbentuk. Untuk daerah yang panjang antrean masuk rumah sakit, tolong diperhatikan. Kita pasti mendapat lonjakan pada minggu kedua atau ketiga pasca penyuntikan vaksin. Kami juga sediakan call centre di 119. Call centre keluhan dan pertanyaan untuk covid akan kami layani,” katanya.

Medan Belum Tahu Jatah Vaksin

Sementara itu, Pemko Medan melalui Satgas Covid-19 Kota Medan mengaku belum mendapatkan informasi terkait jumlah kuota vaksin yang akan diterima warga Kota Medan.

“Enggak, belum tahu kita sampai sekarang. Kita pun enggak tahu kenapa belum ada informasi soal itu,” kata Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan M.Kes, , Senin (11/1).

Dikatakannya, keterlambatan informasi mengenai kuota jumlah vaksin tersebut kemungkinan dikarenakan permintaan Pemko Medan yang meminta untuk dijadikan daerah prioritas dalam hal vaksinasi. “Mungkin karena kita juga meminta jadi prioritas. Jadi masih dihitung perkiraannya berapa,” ujarnya.

Untuk Kabupaten Deliserdang, jumlah kuota vaksin sudah ditentukan, yakni sebesar 9.760 vial vaksin. Untuk itu, Mardohar meminta Pemerintah Provinsi membuat skala prioritas, mana daerah yang perlu mendapatkan dosis vaksin lebih banyak.

Selain berdasarkan jumlah tenaga medis, perlu juga ditakar berdasarkan jumlah kasus dan status zonasi daerah. “Kalau yang zona hijau pastilah membutuhkan tidak sebanyak yang zona merah. Kita tahu daerah yang zona merah di Sumut masih Medan satu-satunya,” ucapnya.

Untuk penyimpanan vaksin, Mardohar menyebut pihaknya sudah memiliki tempat khusus, yakni tempat penyimpanan vaksin dengan suhu yang dingin seperti lemari es. “Kita sudah ada memang di Dinas Kesehatan tempat khusus untuk itu. Kita kan sudah ada vaksin tapi untuk penyakit lain. Sampai saat ini saya rasa kapasitas nya cukup. Kalau enggak cukup, nanti diletak di Provinsi ‘kan masih dekat,” pungkasnya.

Bertambah 95 Kasus Baru

Sebanyak 15 daerah di Sumatera Utara (Sumut) kembali melaporkan penambahan kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19. Totalnya, terdapat 95 orang yang terpapar virus corona.

“Saat ini angka akumulasi positif Covid-19 di Sumut naik menjadi 19.122 orang. Akumulasi tersebut setelah bertambah 95 kasus baru dari 15 kabupaten/kota,” ungkap Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah, Senin (11/1).

Disebutkan Aris, jumlah terbanyak kasus baru positif Covid-19 didapatkan dari Kota Medan 61 orang dan Deli Serdang 13 orang. Selanjutnya, Binjai dan Tebing Tinggi masing-masing 3 orang. Kemudian Langkat, Karo, Asahan, dan Batu Bara masing-masing 2 orang. Serta, Pematang Siantar, Padang Sidimpuan, Tapanuli Tengah, Pakpak Bharat, Samosir, Serdang Bedagai dan Padang Lawas Utara masing-masing 1 orang.

Sementara itu, sambung dia, untuk angka kesembuhan diperoleh penambahan 89 kasus baru. Dengan penambahan itu, sehingga akumulasinya menjadi 16.355 orang. “Jumlah 89 kasus baru yang sembuh diperoleh dari 7 kabupaten/kota. Antara lain, Deli Serdang 74 orang, Medan 9 orang, Toba 2 orang, serta masing-masing 1 orang dari Binjai, Tebing Tinggi, Asahan dan Labuhan Batu Utara,” ujar Aris.

Terkait angka kematian, Aris menyebutkan didapatkan penambahan 3 kasus baru yang berasal dari Medan. Kini, jumlah korban meninggal karena Covid-19 di Sumut saat ini sudah mencapai sebanyak 700 orang. “Dari data-data di atas, diketahui jumlah penderita Covid-19 di Sumut yang masih menjalani perawatan isolasi ada 2.067 orang, baik isolasi mandiri maupun di rumah sakit,” pungkasnya. (ris/prn/map)

Darurat, BPOM Izinkan Vaksin Sinovac, Efikasi 65,3 Persen

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akhirnya menerbitkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) untuk vaksin Covid-19 Sinovac. BPOM menyatakan, secara keseluruhan vaksin COVID-19 Sinovac aman, dengan kejadian efek samping yang ditimbulkan bersifat ringan hingga sedang.

“PADA hari ini, Senin tanggal 11 Januari 2021, Badan POM memberikan persetujuan penggunaan dalam kondisi emergency untuk vaksin Covid-19 yang pertama kali kepada vaksin Corona vax produksi Sinovac Biotech Incorporated yang bekerja sama dengan PT Bio Farma,” kata Kepala BPOM, Penny K. Lukito, dalam konferensi pers secara virtual, Senin (11/1).

BPOM menyatakan, berdasarkan inspeksi yang mereka lakukan ke Beijing, Tiongkok, proses pembuatan vaksin juga telah memenuhi ketentuan cara pembuatan obat yang baik. Laporan keamanan vaksin berdasarkan data dukung keamanan dari uji klinis fase tiga di Indonesia, Turki, dan Brasil, yang dipantau sampai periode tiga bulan usai penyuntikan dosis kedua.

“Efek samping lokal berupa nyeri, iritasi, pembengkakan, serta efek samping sistemik berupa nyeri otot, fatigue, dan demam,” kata Penny Lukito.

Sementara frekuensi efek samping vaksin derajat berat seperti sakit kepala, gangguan di kulit, atau diare, hanya dilaporkan 0,1 sampai 1 persen. Penny mengatakan efek samping tersebut tidak berbahaya dan dapat pulih kembali.

Untuk data efikasi atau khasiat, BPOM menggunakan data pemantauan dan analisis uji klinis yang dilakukan di Indonesia dan juga mempertimbangkan hasil uji klinis yang dilakukan di Brasil dan Turki.

“Pada uji klinis fase tiga di Bandung, data imunogenisitas menunjukkan hasil yang baik, pada 14 hari setelah penyuntikan dengan hasil seropositif atau kemampuan vaksin membentuk antibodi sebesar 99,74 persen,” kata Penny.

Setelah tiga bulan penyuntikan, hasil seropositif mencapai 99,23 persen. “Hal tersebut menunjukkan bahwa sampai dengan 3 bulan, jumlah subyek yang memiliki antibodi masih tinggi yaitu sebesar 99,23 persen.”

Untuk hasil analisis efikasi vaksin CoronaVac berdasarkan uji klinis di Bandung, menunjukkan efikasi vaksin sebesar 65,3 persen. Sementara hasil efikasi di Turki mencapai 91,25 persen dan di Brasil 78 persen. Hasil tersebut sudah sesuai dengan persyaratan WHO minimal efikasi vaksin mencapai 50 persen.

“Hal ini menunjukkan harapan hahwa vaksin ini mampu menurunkan kejadian Covid-19 hingga 65,3 persen,” lanjutnya.

Diawali Presiden Jokowi

Sebelumnya, pemerintah berencana memulai vaksinasi Covid-19 pada pekan ini. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, vaksinasi akan digelar mulai Rabu (13/1). Rencananya, vaksin Covid-19 pertama di Indonsia akan disuntikkan ke Presiden Joko Widodo.

“Mengenai vaksinasi, insya Allah, Bapak, Ibu, kita akan mulai di hari Rabu dan akan dimulai oleh Bapak Presiden,” kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (11/1).

Budi mengatakan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan kabar baik mengenai kehalalan vaksin. Kemudian, BPOM juga akan menyampaikan kabar baik tentang izin penggunaan darurat vaksin atau emergency use authorization. Budi memastikan, vaksinasi baru akan dimulai setelah BPOM menerbitkan EUA.

“Pemerintah tidak akan mendahului persetujuan dari BPOM karena BPOM adalah badan independen yang secara scientific berhak untuk menentukan apakah vaksin ini layak atau tidak,” ujar Budi. “Jadi sama sekali kita tidak akan melakukan vaksinasi sebelum memang approval dari BPOM itu keluar,” tuturnya.

Budi pun meminta pemerintah pusat, daerah, badan usaha, hingga swasta untuk bahu-membahu dalam proses distribusi vaksin ke 34 provinsi di Tanah Air. Ia menyebut distribusi vaksin membutuhkan cold chain atau jalur dingin sehingga prosesnya lebih kompleks.

Tetap Disipilin Terapkan 3M

Ketua Subbidang Sosialisasi Perubahan Perilaku Satgas Covid-19, Dwi Listyawardani, mengatakan, pemerataan vaksin Covid-19 diperkirakan masih memakan waktu yang lama. Hal ini dikarenakan proses vaksinasi pun akan dilakukan secara bertahap yang diawali dari tenaga kesehatan.

“Ini harus disebarluaskan bahwa vaksin itu masih lama untuk bisa merata dilayani. Karena ada prioritas-prioritas tertentu yang didahulukan, terutama untuk tenaga kesehatan jelas harus dilindungi terlebih dahulu,” kata Dwi dalam talkshow BNPB bertemakan “Pandemic Fatigue, Jangan Pernah Menyerah” Senin (11/1).

Selain tenaga kesehatan, lanjut Dwi, vaksin juga akan diberikan terhadap para petugas yang selama ini melakukan kontak dengan masyarakat misalnya aparat keamanan seperti TNI-Polri. Sehingga, ia berpendapat bahwa vaksin akan sampai ke masyarakat umum setelah kedua komponen tersebut didahulukan.

“Oleh karena itu, kita harus sampaikan juga informasi ini. Maka kita harus lakukan 3M ini masih terus. Bahkan bisa jadi setelah sudah divaksinasi pun, kita belum lepas dari 3M,” jelasnya.

Adapun 3M yang dimaksud yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan menggunakan sabun serta air mengalir. Dwi mengungkapkan, masyarakat perlu terus menerapkan 3M meski vaksin sudah diberikan nantinya. Pasalnya, vaksinasi menurutnya hanya akan meningkatkan daya tahan tubuh manusia yang divaksin. “Bukan virusnya kan yang dimatikan oleh vaksin itu? Nah ini sementara virusnya kan masih bisa menular dari person ke person yang lain kalau tidak menerapkan 3M itu tadi,” ujarnya.

Sebab itu, ia mengajak agar seluruh masyarakat dapat belajar bersama terkait kepatuhan disiplin 3M. Hal ini bertujuan agar semua pihak dapat segera bersama keluar dari pandemi yang telah berlangsung selama 10 bulan di Indonesia.

Faktor yang Mempengaruhi Efikasi

Tim Komnas Peneliti Obat, Jarir At Thobari mengatakan, banyak faktor yang bisa mempengaruhi tingkat efikasi, terutama dari perilaku masyarakat dan seberapa besar proses transmisi virus dari satu orang ke orang lain. Selain itu juga, dari karakteristik populasi dan subjek yang diikutsertakan dalam penelitian.

“Kalau di Turki 20% dari tenaga kesehatan dan 80% adalah orang yang punya risiko tinggi. Dengan angka penularan yang tinggi dari risiko tinggi bisa membuat angka efikasi lebih tinggi,” jelasnya dalam konferensi pers, Senin (11/1).

Kemudian kalau di Brasil, semua subjek penelitian adalah dari tenaga kesehatan. Sedangkan, di Bandung adalah populasi umum.

Jarir mengatakan, hasil efikasi dari populasi umum ini membawa informasi yang cukup baik bagi Indonesia karena dari populasi umum perlindungannya ini sangat tinggi hingga 65,3%. “Kita tidak punya banyak subjek untuk high risk seperti nakes sehingga tidak bisa dilihat. Namun, jika ingin melihat efikasi untuk Nakes bisa mengambil data dan mengaca dari Brasil dan Turki,” ungkapnya. (kps/lp6)

Kurir Sabu Divonis 8 Tahun Penjara

SIDANG: Sugito Iskandar terdakwa kasus sabu, menjalani sidang putusan secara virtual di PN Medan, Senin (11/1).gusman/sumut pos.
SIDANG: Sugito Iskandar terdakwa kasus sabu, menjalani sidang putusan secara virtual di PN Medan, Senin (11/1).gusman/sumut pos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sugito Iskandar (54) dihukum pidana selama 8 tahun penjara denda Rp1 miliar 6 bulan penjara. Warga Jalan Prajurit, Medan ini, terbukti bersalah menjadi kurir sabu seberat 10 gram, dalam sidang virtual di Ruang Cakra 4 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Senin (11/1).

SIDANG: Sugito Iskandar terdakwa kasus sabu, menjalani sidang putusan secara virtual di PN Medan, Senin (11/1).gusman/sumut pos.
SIDANG: Sugito Iskandar terdakwa kasus sabu, menjalani sidang putusan secara virtual di PN Medan, Senin (11/1).gusman/sumut pos.

Majelis hakim yang diketuai Merry Donna Pasaribu dalam amar putusannya, terdakwa terbukti melanggar Pasal 114 Ayat (2) UU RI No 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

“Menjatuhkan terdakwa Sugito Iskandar oleh karenaya, dengan pidana selama 8 tahun denda Rp1 miliar, subsider 6 bulan,” ujarnya.

Menurut majelis hakim, perbuatan terdakwa tidak mendukung program pemerintah dalam pemberantasan narkotikan. “Sedangkan hal yang meringankan, terdakwa bersikap sopan,” katanya.

Putusan tersebut pun lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU), Novalita yang semula menuntut terdakwa dengan pidana selama 10 tahun penjara, denda sebesar Rp1 miliar, subsidar 6 bulan penjara. Menyikapi putusan majelis hakim tersebut, baik terdakwa dan JPU kompak menyatakan pikir-pikir.

Diketahui, perkara Sugito Iskandar bermula pada 22 Juli 2020 sekitar pukul 20.00 Wib, ketika itu terdakwa berada di Jalan Mesjid Taufik Medan dan terdakwa bertemu dengan Ilis (DPO). Dalam pertumuan itu, Ilis mengatakan kepada terdakwa untuk menemui Hartono di Jalan Krakatau Medan, untuk mengambil narkotika jenis sabu.

Tanpa pikir panjang terdakwa lalu pergi ke jalan Krakatau Medan dan setelah itu terdakwa bertemu dengan Hartino kemudian Hartino menyerahkan 1 bungkus klip berisi narkotika jenis sabu kepada terdakwa.

Setelah menerima sabu tersebut kata JPU, terdakwa memasukkannya ke dalam dashboard sepeda motor Suzuki Skywave BK 3397 ACT warna merah yang dikendarai oleh terdakwa.

Selanjutnya, terdakwa berangkat dan dalam perjalanan tepatnya di pinggir jalan umum di jalan Krakatau Kelurahan Glugur Darat II Kecamatan Medan Timur Kota Medan, tiba-tiba terdakwa diberhentikan oleh 4 orang petugas kepolisian.

Dari hasil penggeledahan terhadap terdakwa dan sepeda motor yang dikendarai terdakwa ditemukan barang bukti berupa satu bungkus klip narkotika dengan sebutan sabu berat bersih 10 gram. (man/azw)

Fraksi PKS Laporkan Hasil Kerja Satu Tahun di DPRD Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD Kota Medan menyeragkan laporan kegiatan kerja satu tahun masa kerja DPRD Medan 2019-2021 kepada Dewan Pimpin Tingkat Daerah (DPTD) PKS Kota Medan, di Medan, Sabtu (09/01/2021).

Hadir dalam penyerahan laporan kegiatan kerja fraksi PKS tersebut diantaranya, Ketua DPD PKS Kota Medan, H Kasman Lubis Lc MA, didampingi Sekretaris DPD Rudiawan Sitorus, Bendahara Umum Hj Erna Hestuti Daulay, Ketua Kaderisasi Hj Sri Rezeki Amd. Hadir juga sejumlah anggota DPRD Medan diantaranya, Ketua Fraksi PKS DPRD Medan Rudiyanto Simangunsong SPd, Wakil Ketua DPRD FPKS H Rajudin Sagala SPdi SKom, Rudiawan Sitorus MPeml.I, Irwansyah, Abdul Latif Lubis.

Dalam sambutannya, Ketua Fraksi PKS DPRD Medan, Rudiyanto SPd menyampaikan bahwa agenda ini dalam rangka menyampaikan apa yang telah dilakukan anggota dewan dari fraksi PKS selama 1 tahun sejak dilantik di DPRD Kota Medan.

“Ini juga bentuk pertanggungjawaban publik dari FPKS kepada warga Kota Medan dalam kaitannya kami berharap dapat dilakukan evaluasi yang akhirnya meningkatkan peran dewan PKS untuk kemaslahatan warga Medan sesuai jargon PKS, Bersama Melayani Rakyat,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu juga, Rudiyanto menegaskan pihaknya siap melaksanakan dan membuat program untuk kemaslahatan warga Medan bersama Pemko Kota Medan. “Kedepan kita akan terus berupaya untuk mengawal dan melaksanakan pembangunan di Kota Medan, serta mmenciptakan program program yang bisa membawa kemaslahatan untuk warga Medan,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua DPD PKS Kota Medan dalam sambutannya mengucapkan terimakasih karena fraksi PKS dapat bekerja dengan baik dan memaksimalkan 7 kursi di DPRD untuk kemaslahatan warga Medan.”Saya kira, ini semua karena para anggota dewan PKS mampu menterjemahkannya PKS sebagai partai islam yang rahmatan lil’alamin,” ucapnya.

Kasman juga mengharapkan Fraksi PKS kedepan semakin kuat dalam mengadvokasi permasalahan dimasyarakat. “Kami berharap fraksi PKS itu kuat dalam mengadvokasi warga Medan karena kita menargetkan penambahan jumlah kursi DPRD di 2024,” harapnya.

Pria yang akrab disapa Ustadz Kasman ini mengajak seluruh Anggota Legislatif PKS di DPRD Medan untuk tidak lelah membersamai dan melayani warga. “Bekerja lah tanpa lelah untuk warga Medan, mari kita terus melayani warga Medan,” pungkasnya. (map)

Pelajar SMP Tewas Hanyut di Sungai Deli

Ilustrasi

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Seorang pelajar SMP, Zaki Arafi (12) ditemukan tewas setelah hanyut di Sungai Deli Jalan Datuk Ribiah Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan, Minggu (10/1) malam.

Ilustrasi

Tewasnya remaja yang menetap Jalan Pancing I Gg Durian, Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan ini, diduga hanyut saat bermain bersama teman-temannya. Kini jasad korban telah disemayamkan ke rumah duka.

Remaja itu ditemukan Basarnas hanyut sekitar 1 kilometer dari lokasi tempatnya tenggelam. Temuan itu menghebohkan warga sekitar.

Orangtua korban mengetahui temuan itu langsung menjemput jenazah korban untuk disemayamkan. Kanit Reskrim Iptu Andi Rahmadsyah mengatakan, jasad korban telah ditemukan oleh tim Basarnas dan langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.

“Jasad sudah diserahkan kepada keluarga bang untuk disemayamkan,” jelasnya. Dikatakannya, keluarga korban sudah membuat surat pernyataan tidak keberatan dan ikhlas dengan kematian korban, sehingga jenazah korban tidak dibawa visum ke rumah sakit. (fac/azw)

Dua Pelaku Begal Ditembak Polisi, Enam Dibekuk Polsek Delitua

TERSANGKA: Enam orang dari terduga otak pelaku aksi begal dari berbagai modus berhasil dibekuk dan dipaparkan Polsek Delitua, Senin (11/1).
TERSANGKA: Enam orang dari terduga otak pelaku aksi begal dari berbagai modus berhasil dibekuk dan dipaparkan Polsek Delitua, Senin (11/1).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Enam orang dari terduga otak pelaku aksi begal dari berbagai modus berhasil dibekuk Polsek Delitua. Dua di antaranya, terpaksa ditembak, karena berupaya merampas senjata petugas dan berusaha melarikan diri, Minggu (10/1).

TERSANGKA: Enam orang dari terduga otak pelaku aksi begal dari berbagai modus berhasil dibekuk dan dipaparkan Polsek Delitua, Senin (11/1).
TERSANGKA: Enam orang dari terduga otak pelaku aksi begal dari berbagai modus berhasil dibekuk dan dipaparkan Polsek Delitua, Senin (11/1).

Komplotan aksi kejahatan ini terbilang sadis. Korbannya masih tergolong di bawah umur, yakni seorang pelajar berinisial AAS (14), mendapatkan serangan brutal, saat melintas di Jalan Kanal Kelurahan Titikuning Kecamatan Medan Johor, hingga mengakibatkan korban terluka cukup serius.

AAS dihadang oleh komplotan begal sadis tersebut di tengah jalan. Tak tanggung-tanggung aksi sadis tersebut juga tergolong terencana dengan perannya masing-masing. Dimulai dari peranan pelaku Agung Setiawan sebagai otak eksekutor. Ia berperan untuk mengarahkan para pelaku.

Kemudian, WS (18) sebagai peranan untuk membacok tangan korban, Arifman Ndraha alias Arif (20), sebagai peranan melempar korban menggunakan batu, APY (18) memegang peranan pembawa tongkat pisau, APY (18) sebagai peranan melempar batu, serta FP (18) yang juga berperan melempar batu. Masing-masing komplotan ini mendapat bagian hasil penjualan senilai Rp500 ribu

Dalam siaran persnya, jajaran Polsek Delitua memaparkan kronologis singkat penangkapan para komplotan terduga pelaku kejahatan tersebut.

Diketahui sebelumnya orang tua korban AAS, atas nama Sutarno (60), warga Desa Marindal Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang melaporkan kepada petugas Kepolisian pada Minggu, 3 Januari 2021.

Berangkat dari laporan warga tersebut penyelidikan dimulai Tim Unit Reskrim Polsek Delitua yang dipimpin Kanit Reskrim Iptu Martua Manik SH MH dan Panit luar Ipda Elia Karokaro melakukan pengejaran. Tak menunggu lama tim berhasil menangkap pelaku di Jalan Pisang Kisaran.

Dari tangan pelaku, kata Kanit Reskrim Iptu Martua Manik SH MH, turut diamankan berupa, samurai, tongkat pisau, gergaji es, sepeda motor Honda Beat yang digunakan pelaku saat beraksi. “Pada saat mengejar pelaku lain, kedua pelaku atas nama Wandi dan Arif, berusaha merampas senjata petugas, namun tidak berhasil dan melarikan diri” ujarnya.

Selanjutnya, tambahnya, petugas mengeluarkan peringatan dengan mengeluarkan tembakan ke udara sebanyak tiga kali, namun tidak dihiraukan.

Tak ingin buruannya lolos, petugas melakukan tindakan tegas dan terukur kepada kedua pelaku.

Dari pengakuan para pelaku, juga pernah beraksi di tempat kejadian perkara (TKP) lain, yaitu melakukan pencurian sepeda motor 1 unit Supra fit di Jalan STM pada bulan juni tahun 2015.

“Selanjutnya para terduga pelaku diboyong ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan guna mendapat pertolongan medis. Kemudian, selanjutnya dibawa ke Mapolsek Delitua untuk dilakukan proses hukum lebih lanjut,” pungkasnya. (mag-1/azw)

Wanita Tewas Dibunuh, Parang Nancap di Kemaluan

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Masyarakat yang bermukim di Desa Beruam, Kuala, Langkat dihebohkan dengan sesosok jasad yang diduga dibunuh, Selasa (11/1) pagi. Hingga kini, Polsek Kuala yang menangani perkara tersebut sudah melakukan penyelidikan.

Informasi diperoleh, korban bernama Sartini (55). Wanita paruh baya ini ditemukan tewas di kediamannya. Ponikem (40) warga Dusun V Handayani, Desa Sidomakmur, Kuala, Langkat yang mengetahui korban sudah tidak bernyawa dengan kondisi parang masih menancap di kemaluannya. “Saya mau antar pesanan belanjanya (korban). Saya panggil dari belakang, tidak ada jawab,” kata saksi.

Saksi menjelaskan, kondisi pintu belakang rumah korban dalam keadaan terbuka. Saksi pun kemudian masuk begitu saja. Betapa kagetnya saksi ketika melihat korban sudah tidak bernyawa dan tergeletak dengan posisi parang menancap. “Saya pun kemudian teriak minta tolong ke warga lain,” kata saksi.

Teriakannya mendapat perhatian dari Tarman (53) yang kemudian langsung meneruskan informasi tersebut kepada kades setempat. Tak lama kemudian pisi tiba di lokasi. “Korban tinggal seorang diri di rumahnya,” beber saksi.

Sementara, polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan otopsi.

Hasilnya, polisi mendapati luka bacok pada pergelangan lengan kiri, luka sayatan pada leher, luka pada pipi kanan, luka tusuk pada perut bagian bawah dekat kemaluan, dan luka pada sebelah kiri.

Selain itu, polisi juga mendapati sejumlah barang bukti di TKP. Adalah, sebilah pisau yang menancap di tubuh korban, satu senter yang masih menyala, pecahan pintu samping rumah yang dirusak, pecahan batu batako, sepucuk senapan angin yang menempel dekat tubuh korban, dua kayu sepanjang lebih kurang 50 centimeter dengan bekas bercak darah, satu bambu kurang lebih sepanjang 1,20 centimeter dan satu besi bulat kurang lebih panjang 1,5 meter. “Saat ini, kita masih olah TKP,” kata Kapolsek Kuala, AKP Bevan Raga Utama ketika dikonfirmasi. (ted/azw)

PFI Medan Ajari Anak-anak Kampung Sejahtera Memotret

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan terus menggeber kegiatan meski di tengah pandemik COVID-19. Mengisi waktu libur, kepengurusan PFI Medan mengajari anak-anak di Kampung Sejahtera (dulu dikenal Kampung Kubur), Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan dengan fotografi dasar, Minggu (10/1).

PFI ingin kelak ada fotografer yang berasal dari sana. Materi diskusi yang diberikan pun cukup sederhana. Hanya seputar fotografi dasar dan fotografi ponsel.

“Kita ingin anak-anak di sini bisa memanfaatkan fasilitas ponsel pintar yang mereka miliki jadi alat untuk berkarya,” ujar Ketua PFI Medan Rahmad Suryadi.

Ini adalah kali pertama diskusi digelar. PFI Medan berencana diskusi digelar secara terus menerus. Nantinya dibarengi dengan praktek yang langsung didampingi oleh para anggota PFI Medan.

“Perlahan kita memberikan pemahaman soal dunia fotografi. Bagaimana mereka bisa mengabadikan sekitar dengan peralatan yang sederhana. Apalagi saat ini telepon pintar sudah dibekali dengan kualitas kamera yang tidak kalah dengan kamera profesional,” ungkap Rahmad.

Rahmat juga menjelaskan, dalam peride keduanya menjabat sebagai ketua, pengabdian kepada masyarakat menjadi salah satu misi yang harus dijalankan. Rahmad ingin para jurnalis lebih peka lagi dengan isu-isu soal perkembangan sosial.

“Kita ingin par  jurnalis ini tidak eksklusif. Sudah tugasnya jurnalis memberikan dampak positif kepada masyarakat selain dari karya-karyanya,” ujarnya.

Sepanjang diskusi berjalan, anak – anak begitu antusias. Materi fotografi yang dibawakan Muhammad Said Harahap juga dikemas secara ringan.

Said juga mengapresiasi antusias anak-anak yangmengikuti diskusi tersebut. Doktor fotografi dari Sumut itu melihat, sebenarnya anak-anak tersebut memiliki potensi yang besar menjadi fotografer kelak.

“Pastinya itu harapan kita. Bagaimana nanti setelah dewasa, mereka bisa menjadi fotografer yang andal. Sehingga sangat tepat jika mereka diberikan pemahaman fotografi dasar sejak sekarang,” ujar Said.

Para peserta diskusi berkali-kali terperangah ketika Said memperlihatkan karya-karyanya yang dijepret hanya dengan kamera ponsel. Itu pun semakin membuat mereka terpacu. Sesekali mereka pun melontarkan pertanyaan yang sedikit menggelitik soal fotografi.

“Ke depan kita berharap PFI Medan bisa terus memfasilitasi anak-anak ini untuk belajar. Jangan kita sia-siakan niat dan kemauan mereka. Ini adalah salah satu bentuk upaya kaderisasi jurnalis foto sejak dini,” ujar Said didampingi Ketua Aminurrasyid.

Tanggapan positif datang dari Pengurus Pemuda-Pemudi Kampung Sejahtera (PPKS). Sekretaris PPKS Ahmad Akbar mengapresiasi program PFI Medan. PPKS memang tengah membutuhkan pendampingan dari komunitas-komunitas untuk merubah stigma buruk yang selama ini melekat.

“Kegiatan seperti ini sangat memberikan edukasi kepada warga kami di sini. Saya berharap, ilmu yang diberikan bisa diimplementasikan di waktu mendatang dan memberikan dampak bagi Kampung Sejahtera,” ungkapnya.

PFI Medan tetap mengedepankan protokol kesehatan dalam menggelar diskusi fotografi di Kampung Sejahtera. Para peserta diwajibkan memakai masker dan menjaga jarak sepanjang acara  berlangsung. (rel)

Kementerian BUMN Resmikan Gedung 8 Lantai Pertama di Kabupaten Batu Bara

KUALA TANJUNG, SUMUTPOS.CO – PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum gelar resepsi peringatan HUT ke-45 sekaligus peresmian gedung 8 lantai milik Inalum yang pertama di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara secara fisik dan virtual di Ballroom Kantor Utama Inalum Kuala Tanjung, Sumatera Utara pada Rabu (6/1).

Acara yang dihadiri sekitar 60 orang secara fisik dan sekitar 700 orang secara virtual ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat dan diwarnai dengan pemberian santunan secara simbolis kepada 145 anak yatim serta peresmian gedung sekaligus penandatanganan prasasti gedung secara virtual oleh Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury.

“Diharapkan dengan adanya gedung baru ini dapat mendukung operasional Inalum untuk menjadi pabrik peleburan aluminium terdepan, meningkatkan kapasitas produksi dan menjadi referensi pasar aluminium dunia,” terang Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury dalam sambutannya mewakili Menteri BUMN.

Lebih lanjut Pahala menambahkan bahwa dirinya percaya saat ini Inalum berada di tangan dan jalur yang tepat untuk menjadi pabrik peleburan aluminium terdepan dengan berlandaskan nilai-nilai AKHLAK. “Diharapkan Inalum mampu menjalankan operasionalnya dengan nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) untuk memberikan yang terbaik bagi negeri dan masyarakat,” tuturnya.

Selain nilai AKHLAK, Inalum juga senantiasa mengamalkan key behaviour yaitu Agile, Going Extra Mile dan Accountable serta nilai-nilai ProsPeKTIF (Profesional, Pengembangan, Kerjasama, Tanggung Jawab, Integritas dan Faedah). Nilai-nilai ini ditampilkan oleh Inalum pada acara tersebut melalui mapping dance yang memanjakan mata para peserta.

Pada kesempatan tersebut beberapa pejabat daerah seperti Gubernur Sumatera Utara, Pangdam I Bukit Barisan, Kapolda Sumatera Utara dan pemangku kepentingan strategis lainnya menyampaikan harapan mereka melalui video testimoni singkat. Tidak ketinggalan Komisaris Utama Inalum, Agus Tjahajana Wirakusumah pada kesempatan yang sama secara virtual menyampaikan harapannya agar di usia yang ke-45 Inalum dapat terus berkembang.

“Empat setengah dasawarsa bukan perjalanan yang mudah, tantangan akan terus bertambah namun Inalum harus tetap mampu melewati tantangan di masa kini dan masa yang akan datang. Dengan adanya gedung baru ini diharapkan menjadi salah satu milestone Inalum untuk lebih maju ke depannya,” harap Agus.

Lebih lanjut Group CEO MIND ID, Orias Petrus Moedak yang hadir secara virtual juga menegaskan bahwa Inalum harus dapat terus melakukan ekspansi usaha demi mengejar visi Perusahaan. “Melalui tema Akselerasi Transformasi dan Ekspansi di HUT ke-45 ini, harapannya di tengah situasi sulit pandemi Covid-19 sekalipun Inalum harus terus bergerak cepat dan melakukan ekspansi usaha,” tutur Orias.

Pada HUT ke-45 ini, Inalum memiliki target jangka panjang yang harus dicapai pada tahun 2030. Hal ini juga diutarakan oleh Direktur Pelaksana Inalum, Oggy Achmad Kosasih dalam sambutannya. “Inalum sangat berambisi untuk dapat mengembangkan sayapnya menjadi perusahaan besar berbasis Aluminium yang terintegrasi dengan kapasitas produksi aluminium menjadi sekitar 1,3 juta ton Aluminium per tahun di tahun 2030,” ujar Oggy.

Tidak hanya harapan, Inalum juga turut mendapatkan apresiasi dari para pemangku kepentingan, termasuk Bupati Batu Bara, Ir. H. Zahir, M. AP yang dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasinya terhadap Inalum di usia yang ke-45. “Di usia yang cukup matang, Inalum telah memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan daerah dan nasional. Batu Bara tidak dapat sebesar ini tanpa adanya Inalum,” ungkap Zahir.

Rangkaian resepsi peringatan HUT ke-45 juga disemarakkan dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan secara live di 9 lokasi kerja serta penampilan mapping dance dan hiburan interaktif dari karyawan dan band Inalum.

Selain itu, pada kesempatan tersebut Inalum juga menampilkan beberapa nominasi pemenang kompetisi foto, video, Inalum Star dan lomba kebersihan yang sebelumnya telah dilaksanakan secara virtual pada tanggal 1-21 Desember 2020. Lebih lanjut pada kesempatan tersebut juga diumumkan bahwa event Inalum Virtual Charity Sports telah dilaksanakan pada tanggal 16-31 Desember 2020 dan diikuti oleh sekitar 4.000 peserta.(*)

Besok, KNKT Lakukan Pencarian Black Box Sriwijaya Air yang Jatuh

Penemuan puing yang diduga dari pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak dan jatuh di kawasan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1/2021).

SUMUTPOS.CO – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan, pihaknya akan menyiapkan operasi laut untuk pencairan black box pesawat Sriwijaya Air yang jatuh pada Minggu (10/1) besok.

Penemuan puing yang diduga dari pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak dan jatuh di kawasan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1/2021).

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono juga mengatakan, meskipun demikian, pihaknya juga berkoordinasi dengan Basarnas dan mengutamakan evakuasi penumpang.

“Kami malam ini sedang mempersiapkan operasi laut besok untuk pencarian black box dan segala macam tapi yang utama adalah dari Basarnas akan melakukan pertolongan,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Sabtu (9/1).

Soerjanto menjelaskan, KNKT juga telah berkoordinasi dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). BPPT nantinya akan menyiapkan Kapal Riset Baruna Jaya IV yang memiliki beberapa alat underwater recovery untuk diterjunkan dalam misi pencairan Sriwijaya Air apabila diperlukan.

Soerjanto menambahkan, pihaknya sedang mengumpulkan segala informasi yang berkaitan dengan maskapai tersebut dengan berkoordinasi bersama semua pihak. Disamping itu, pihaknya meminta masyarakat bersabar untuk mendapatkan informasi ini.

“Kami harap bersabar nanti setelah terkumpul, informasi akan kami sampaikan yang memang perlu diketahui masyarakat,” ucapnya. (jpc)