26 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 3709

2.185 Warga Binaan Dapat Remisi Natal, 151 Orang Langsung Bebas

Remisi-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 2.185 warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Sumatera Utara memperoleh remisi khusus Hari Natal 2020. Setidaknya, sebanyak 151 diantaranya langsung menghirup udara bebas setelah dipotong masa tahanan.

Remisi-Ilustrasi

“Rincian WBP yang memperoleh remisi khusus Natal 2020 yakni 2.034 orang memperoleh remisi khusus sebagian. Sedangkan yang mendapat remisi khusus seluruhnya atau bebas sebanyak 151 orang,” ucap Kepala sub Bagian Humas, Reformasi, Birokrasi dan Teknologi Informasi Kanwil Kemenkumham Sumut, Bambang Suhendra, Sabtu (26/12).

Dijelaskannya, para WBP tersebut merupakan bagian dari 4.517 orang napi beragama Nasrani di Sumut. Potongan masa hukuman pun berbeda-beda, dari 15 hari sampai dengan dua bulan.

Disebutkan, WBP yang mendapat remisi khusus, merupakan WBP kasus kriminal umum sebanyak 1690 Orang, WBP kasus PP 28 Tahun 2006 sebanyak 20 orang dan WBP dalam kasus yang diatur PP 99 Tahun 2012 sebanyak 475 orang.

Ia menambahkan, untuk jumlah penghuni lapas/rutan di Sumut hingga 8 September 2020 berjumlah 27.676 WBP. “Rincian WBP pria sebanyak 20.123 orang, narapidana wanita sebanyak 546 orang. Kemudian tahanan pria sebanyak 6.812 orang dan tahanan wanita sebanyak 195 Orang,” pungkasnya. (man)

Dua Ancaman Intai Peserta Didik saat Belajar Tatap Muka, Pemko Medan Diminta Siapkan Strategi Detil

DARING: Salah seorang mahasiswi saat belajar daring melalui laptopnya. Mahasiswa dan dosen dari 36 PTS di Sumut sudah terima bantuan kuota 50GB.
DARING: Salah seorang mahasiswi saat belajar daring melalui laptopnya. Mahasiswa dan dosen dari 36 PTS di Sumut sudah terima bantuan kuota 50GB.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan diingatkan untuk menyusun strategi dengan baik dan detil sebelum menerapkan pembelajaran tatap muka di sekolah pada awal Januari nanti. Selain potensi ancaman terpapar Covid-19 penurunan kemampuan belajar (learning loss) menjadi dua ancaman yang mengintai peserta didik.

DARING: Salah seorang mahasiswi saat belajar daring melalui laptopnya. Mahasiswa dan dosen dari 36 PTS di Sumut sudah terima bantuan kuota 50GB.
DARING: Salah seorang mahasiswi saat belajar daring melalui laptopnya.

“Ada banyak titik (sebenarnya) yang berpotensi membuat anak terpapar virus corona ketika sekolah benar-benar dibuka,” kata pemerhati pendidikan Fitriani Manurung kepada wartawan di Medan, Sabtu (26/12).

Salah satunya, sebut Fitriani, saat anak menggunakan kendaraan umum untuk pergi dan pulang sekolah. Potensi anak terpapar semakin besar karena mereka harus duduk berdesakan bersama penumpang lain.

Jika merujuk protokol kesehatan (prokes) 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak), maka kapasitas penumpang kendaraan umum seharusnya berkurang sampai 50 persen. “Tapi siapa yang harus bertanggungjawab memastikan kendaraan umum itu taat prokes 3M? Tidak mungkin sekolah dan orangtua. Pemko Medan-lah yang harus menjamin setiap kendaraan umum yang beroperasi aman untuk anak. Itu sebabnya harus ada skenario dan koordinasi lintas OPD yang jelas sebelum sekolah dibuka,” terang dia.

Pemko Medan, lanjut Fitriani, tidak bisa melihat pelaksanaan prokes 3M hanya di lingkungan sekolah semata. Dibutuhkan mitigasi potensi lain di luar sekolah. Sebab pembukaan sekolah akan memicu lonjakan penggunaan fasilitas publik secara masif. “Harus ada rencana aksi yang detil, agar lonjakan ini tidak menciptakan klaster baru. Rencana ini harus dipublikasikan secara luas, agar masyarakat tau dan bisa memberikan masukan,” kata alumnus Program Doktor Pendidikan Universitas Negeri Medan itu.

Lebih lanjut ia menyebutkan, selain potensi terpapar Covid-19, ancaman kedua yang mengintai adalah learning loss. Selama 10 bulan ini, anak belajar dalam kondisi darurat dengan dukungan teknis yang terbatas dari guru. Kondisi ini membuat kemampuan belajar anak menurun drastis. Terutama anak-anak dari keluarga miskin. “Jika anak-anak ini harus kembali ke sekolah, maka Pemko Medan harus melakukan asesmen (penilaian) ulang untuk memulihkan kemampuan belajar anak-anak itu sebelum mereka kembali belajar pada tingkatan yang seharusnya,” ungkapnya.

Fitriani menekankan, jika anak-anak tetap dipaksa belajar tanpa proses asesmen dan pemulihan kemampuan, maka mereka yang dari keluarga miskin berpotensi tertinggal jauh dari rekan sebayanya dari keluarga yang mampu. Mereka tidak akan mampu mengikuti proses pembelajaran karena tidak memiliki kompetensi yang dibutuhkan.

“Jika dibiarkan terus menerus maka di masa depan, anak-anak ini bisa kesulitan mendapatkan pekerjaan karena kompetensinya tidak memadai. Jika Pemko Medan mengabaikan fakta ini, maka masa depan anak-anak kita yang dipertaruhkan,” tukasnya.

Untuk mencegah terjadinya learning loss, diperlukan kebijakan pembelajaran yang terdiferensiasi. Anak-anak harus mendapatkan pembelajaran sesuai dengan kemampuannya (teaching at the right level), bukan lagi berdasarkan tingkatan kelasnya. Proses pemulihan ini dilakukan sampai kompetensi anak kembali, setelah itu anak baru dikembalikan ke kelas seharusnya.

“Kebijakan-kebijakan seperti ini yang seharusnya dipikirkan dan dibuat oleh Pemko Medan saat merencanakan pembukaan sekolah. Kebijakan terdiferensiasi seperti ini tidak akan jalan kalau diserahkan begitu saja kepada guru. Pemko harus menindaklanjuti kebijakan pembelajaran terdiferensiasi dengan pelatihan, pendampingan, dan monitoring berkala kepada guru secara intensif,” tegas dia.

Dinas Pendidikan Kota Medan, hemat Fitriani kurang transparan dalam mengelola PJJ (pembelajaran jarak jauh). Disdik tidak merespon masukan dari sejumlah tokoh dan organisasi masyarakat untuk melakukan pemetaan pembelajaran. Sampai sekarang tidak ada data yang dipublikasikan disdik tentang angka partisipasi belajar selama 10 bulan ini.

“Faktanya pada Oktober lalu, seorang siswi kelas 2 SD di Medan ditemukan delapan bulan tidak mengikuti PJJ, hanya karena tidak memiliki HP android. Fakta ini ditemukan oleh media massa, bukan oleh Disdik. Ini terjadi karena Disdik tidak punya pemetaan,” katanya.

Disdik seharusnya merangkul masyarakat untuk memperbaiki PJJ. Hasil survei yang diumumkan Yayasan Gugah Nurani Indonesia (GNI) pada September lalu contohnya, bisa dipakai untuk melakukan pemetaan yang lebih besar.

Survei itu menemukan, masih ada 33,49 persen siswa yang sama sekali tidak mengikuti PJJ. GNI bahkan menemukan, memiliki HP android tidak menjadi jaminan anak ikut PJJ setiap hari. Dari 125 siswa yang memiliki HP android, hanya 29,60 persen yang setiap hari mengikuti pembelajaran. Sedangkan sisanya 70,40 persen pernah absen beberapa kali.

“Angka 70,49 persen inilah yang berpotensi mengalami learning loss. Data-data seperti inilah yang seharusnya dimiliki Disdik untuk memitigasi potensi learning loss dan membuat kebijakan. Kalau Disdik tidak memiliki sumberdaya untuk melakukan pemetaan, mereka bisa menggandeng pihak lain,’’ katanya.

Terlebih sebagai kota besar di Indonesia, Medan seharusnya bisa menjadi contoh baik dalam pengelolaan PJJ. Medan bahkan bisa menjadi pionir untuk mengantisipasi potensi learning loss. “Kita tidak menolak pembukaan sekolah, tetapi kita minta Pemko Medan untuk lebih akuntabel dan bisa dipercaya. Pemko harus menunjukkan bahwa rencana pembukaan sekolah ini dilakukan dengan profesional, berbasis data, dan melibatkan para ahli,” tandasnya. (prn)

Gunakan Surat Kematian Palsu, Karyawan Swasta Tipu BNI Life Insurance

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Hary Mulyadi (42) warga Jalan Soekarno-Hatta Nomor 254-B, Kelurahan Tunggurono, Binjai Timur ditangkap Satuan Reserse Kriminal Polres Binjai, Jum’at (17/12). Karyawan swasta ini ditangkap di Jalan Damar 7 Nomor 9, Kelurahan Simalingkar, Pancurbatu, Deliserdang.

Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Yayang Rizky Pratama menjelaskan, tersangka diamankan karena melakukan tindak pidana penipuan dan penggelapan dengan modus surat kematian palsu. Korbannya PT BNI Life Insurance.

Ceritanya berawal dari tersangka membeli produk BNI Life Digi Micro Protection secara online dengan membayar premi Rp54 ribu pada 6 Februari 2020. Pembayaran dilakukan secara transfer.

Setelahnya, tersangka mendapat polis asuransi dengan nomor: BMDP8020020005 yang dikirim ke email tersangka, the_h4ry@yahoo.co.id. Pada 7 Maret 2020, tersangka membuat surat keterangan kematian palsu dari Lurah Tunggurono.

Selain itu, tersangka juga memalsukan surat keterangan kecelakaan lalu lintas dan memalsukan tanda tangan istrinya, Eva Susanti. Dua hari berselang, tersangka mengirim formulir klaim asuransi dengan melampirkan fotokopi KTP dan SIM C atas nama Evi Susanti, fotokopi KK dan surat keterangan kematian, serta surat keterangan kecelakaan lalu lintas yang telah dipalsukan ke PT BNI Life Insurance yang beralamat di Centential Tower 9 Floor Jalan Gatot Subroto Kav.24-25 Jakarta dengan mengunakan jasa pengiriman Tiki.

Pada 30 Maret 2020 PT. BNI Life Insurance mencairkan uang santunan kepada tersangka sebesar Rp90 juta dengan cara transfer rekening bank BNI 0407147374 tersangka Hary Mulyadi. Namun belakangan, PT BNI Life Insurance mengetahui kalau Hary belum meninggal dunia.

“Polres Binjai menerima laporan dari korban pada 16 Desember 2020,” kata Kasat, belum lama ini.

Oleh polisi, tersangka disangkakan Pasal 263 ayat (1), (2) dan atau Pasal 378 KUHP dengan ancaman hukuman enam tahun kurungan penjara. (ted/azw)

Ugal-ugalan di Jalan Besar Delitua, Angkot Tabrak Pengendara Motor hingga Tewas

Angkot KPUM 08 yang menabrak korban hingga meninggal dunia dan sepeda motor milik korban di Jalan Besar Delitua.
Angkot KPUM 08 yang menabrak korban hingga meninggal dunia dan sepeda motor milik korban di Jalan Besar Delitua.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepolisian Sektor (Polsek) Delitua memburu pengemudi mobil angkutan umum (Angkot).

Angkot KPUM 08 yang menabrak korban hingga meninggal dunia dan sepeda motor milik korban di Jalan Besar Delitua.
Angkot KPUM 08 yang menabrak korban hingga meninggal dunia dan sepeda motor milik korban di Jalan Besar Delitua.

Pasalnya, sopir angkot tersebut kabur usai menabrak sepeda motor jenis Yamaha Vixon BK 5329 AFO, yang dikemudikan Dedy Sembiring (30), warga Dusun II Sari Desa Selamat Kecamatan Birubiru, Kabupaten Deliserdang, Minggu (27/12).

Kapolsek Deli Tua AKP Zulkifli mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Minggu pagi, 27 Desember 2020, Pukul 7.00 WIB, di Jalan Besar Delitua, dekat Simpang Perumahan Mercy, Desa Kedai Durian Kecamatan Delitua.

“Barang bukti sudah kita amankan, dan sekarang masih mencari sopir yang kabur,” ujarnya kepada sejumlah wartawan di Medan.

Ia menjelaskan, sebelum menghantam sepeda motor yang dikemudikan Dedy, angkot KPUM 08 berwarna kuning, dengan BK 1389 GU itu melintas di Jalan Besar Delitua, dari arah Delitua menuju Medan. Saat bersamaan, Dedy datang dari arah Medan menuju Delitua.

Sementara, lanjutnya, angkot tersebut melaju dengan kecepatan tinggi dan memakan badan jalan sebelah kanan. “Lalu menyenggol sepeda motor yang datang dari arah berlawanan,” jelasnya.

Akibat kecepatan tinggi, tambah Zulkifli, mobil terbalik dan menimpa Dedy beserta sepeda motornya. Kemudian, warga langsung membawa Dedy ke Rumah Sakit Hidayah Delitua.

“Dedy mengalami luka di kepala, luka lecet di kaki kanan, serta tak terselamatkan, hingga akhirnya meninggal dunia. Sedangkan kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan mengalami kerusakan dan sopir angkot kabur,” paparnya.

Atas peristiwa itu, terangnya lagi, bagian depan angkot mengalami kerusakan cukup parah. Kaca depan pecah, hingga beberapa bagian kaca jendela juga pecah.

“Begitu juga dengan sepeda motor Vixion, mengalami kerusakan yang sangat parah,” pungkasnya.

Sementara itu, Juanda, warga sekitar lokasi kejadian mengatakan, di dalam angkot tersebut juga ada penumpang ibu-ibu. Namun, penumpang tersebut langsung dibawa pihak keluarga pulang ke rumah.

“Tapi kayaknya hanya luka ringan saja. Sudah di bawa juga sama keluarganya pulang,” kata Juanda. (mag-1/azw)

Pria Gantung Diri di Lapangan Golf

GANTUNG DIRI: Korban diduga saat gantungkan diri di lapangan golf.
GANTUNG DIRI: Korban diduga saat gantungkan diri di lapangan golf.

TAPTENG, SUMUTPOS.CO – Warga Kelurahan Mangga II Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) mendadak heboh. Sosok mayat pria ditemukan gantung diri di Lapangan Golf, Minggu (27/12) sekira pukul 6.00 WIB. Dalam pemeriksaan, warga menyebutkan, bahwa korban yang gantung diri tersebut bernama Dasril Nasution (28) warga lingkungan 2 Kelurahan Kalangan, Kecamatan Pandan, Tapteng.

GANTUNG DIRI: Korban diduga saat gantungkan diri di lapangan golf.
GANTUNG DIRI: Korban diduga saat gantungkan diri di lapangan golf.

Tidak lama penemuan jasad tersebut, Polres Tapteng tiba di lokasi. Guna kepentingan penyelidikan petugas mengevakuasi jasad korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan.

Sementara, Kepala Lingkungan (Kepling) II Wajib Senyum, Kelurahan Kalangan Kecamatan Pandan, menyebutkan, korban yang sering bermain sama teman-temannya itu memiliki riwayat penyakit gangguan mental.

“Kalau pas kambuh mau ngamuk di rumah, orangtuanya sering menjadi sasarannya. Kalau di luar korban gak mau ribut apalagi sudah dikasih rokok sama kawannya,” beber Kepling 2 Wajib Senyum Kelurahan Kalangan.

Korban ditemukan tewas gantung diri dengan menggunakan tali jemuran. Hanya saja posisi kaki korban masih terlihat menyentuh tanah. “Motifnya tidak diketahui apa sebabnya tapi dari kondisi korban lidahnya tidak keluar dan talinya juga rendah,” kata warga sekitar. (mag-7/azw)

PN Medan Vonis Mati 9 Terdakwa Sepanjang Tahun 2020

Palu Hakim-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sepanjang tahun 2020, Pengadilan Negeri (PN) Medan menghukum mati 9 terdakwa kasus narkotika dan pembunuhan. Hukuman mati diberikan, karena dinilai terbukti bersalah melakukan tindak pidana sehingga tidak ada kata pemaaf yang meringankan.

Palu Hakim-Ilustrasi

Para terdakwa rata-rata dari kasus narkotika dijerat Pasal 114 Ayat 2 UU RI No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Sementara hukuman mati juga diberikan ke Zuraida Hanum, istri sekaligus otak pelaku pembunuh hakim PN Medan, Jamaluddin.

Pada Rabu 22 Januari 2020, majelis hakim PN Medan menjatuhkan hukuman mati untuk 5 terdakwa kasus narkotika karena menjadi kurir narkotika, sebanyak 56 kilogram. Kelima terdakwa yakni, Boiman alias Boy bin Kartowijoyo, Iskandar alias Is bin Hamid (39) Sunarto alias Narto bin M Suniyo (47), Suhairi alias Heri Bin Manjo (42), dan Marsimin alias Min bin Mat Suwardi (47).

Kasus yang paling menghebohkan lainnya yakni pembunuhan berencana hakim Jamaluddin pada 2019 lalu. Para pelakunya yakni Zuraida Hanum, M Jefri Pratama dan Reza Fahlevi, akhirnya mendapat hukuman dari majelis hakim dengan putusan berbeda pada 1 Juli 2020.

Saat itu majelis hakim dipimpin Erintuah Damanik, menjatuhkan hukuman mati untuk Zuraida Hanum. Ia dinilai menjadi inisiator pembunuhan keji, padahal korban merupakan suaminya yang merupakan pejabat negara sebagai hakim di Pengadilan Negeri Medan.

Sementara dua terdakwa lainnya, yang menjadi eksekutor M Jefri Pratama, dihukum seumur hidup dan Reza Fahlevi, dihukum 20 tahun penjara. Namun, akhirnya ditingkat banding pada Pengadilan Tinggi (PT) Medan, dua eksekutor ini juga dijatuhi hukuman mati.

Ketiganya terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan berencana, sebagaimana diatur dengan Pasal 340 Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 dan ke-2 KUHPidana.

Kemudian pada 22 Oktober 2020, terdakwa yang menjadi kurir narkotika jenis sabu sebanyak 52 kilogram, Zulkifli (44) divonis mati oleh majelis hakim diketuai Saidin Bagariang saat itu. Perbuatan pembawa becak motor itu, dinilai dapat merusak generasi muda dan tidak membantu pemerintah memberantas narkotika.

Selain itu, dua terdakwa kasus narkotika sebanyak 21 kilogram, juga divonis mati pada 15 Desember 2020. Keduanya yakni Syamsul Bahri (35) dan Ponisan (47). Majelis hakim diketuai Safril Batubara, menyatakan warga Kabupaten Asahan ini, terbukti menjadi kurir untuk peredaran narkotika di Medan.

Sementara itu, pada 16 Desember 2020 hukuman seumur hidup diberikan kepada M Yani, terdakwa kurir sabu seberat 10 kg. Kemudian pada 21 Desember 2020, hukuman seumur hidup juga diberikan kepada pasangan sejoli Wahyudi Syahputra dan Rika Nurainun, terdakwa kurir sabu seberat 15 kg dan 60 ribu butir ekstasi. (man/azw)

Peringati Hari Relawan, PMI Bagikan Masker, Hand Sanitizer Dan Sabun Langsung Ke Warga Kampung Sejahtera.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Peringati Hari Relawan Nasional Palang Merah Indonesia (PMI), yang jatuh pada Sabtu 26 Desember 2020 lalu. Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Medan melaksanakan pembagian masker, hand sanitizer dan masker kepada warga Kampung Sejahtera, di Jalan Haji Zainul Arifin, Minggu (27/12/2020) pagi. Pembagian berupa 500 paket ini sebagai wujud membantu pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19.

“Palang Merah Indonesia Kota Medan hadir disini, sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan memberikan edukasi kepada warga Kampung Sejahtera dalam mencegah penyebaran Covid-19”. Ujar Komandan Unit Markas PMI Kota Medan, Andika Pratama.

Sebanyak 500 paket berupa hand sanitizer, sabun cair dan masker langsung diserahkan kepada masing masing warga Kampung Sejahtera, dengan cara membagikan langsung kepada warga dari rumah ke rumah.

“Apa yang diberikan ini sangat bermanfaat bagi kami warga Kampung Sejahtera, terlebih lagi bantuan berupa paket hand sanitizer, sabun dan masker ini sangat berguna dalam mencegah penyebaran Covid-19, semoga kebiasaan baru yang diterapkan pemerintah untuk mematuhi 3M dapat terus terjaga, sehingga Covid-19 ini dapat dicegah” ucap Aminurasid, Ketua Pemuda Pemudi Kampung Sejahtera (P3KS).

Kegiatan yang dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan ini dilaksanakan dibantaran sungai Babura dan disaksikan sebagian warga Kampung Sejahtera. Korps Sukarela PMI Kota Medan juga sebelumnya mengikuti kegiatan rutinitas warga dengan bergotong royong membersihkan sampah dan berbaur dengan masyarakat setempat.(rel)

2 Legenda Sepak Bola Timnas Anak Medan Wijay dan Affan Lubis Bertandang ke SSB Bintang 12

Wijay dan Affan,Lubis Memberi Arahan Coaching clinic kepada anak SSB bintang 12.

PATUMBAK, SUMUTPOS.CO – Sekolah Sepak Bola Bintang 12 Marindal II Kec Patumbak Kab deliserdang kedatangan 2 Orang tamu istimewah Pemain Sikulit Bundar di pentas nasional yaitu WIJAY yang pernah bermain untuk klub sriwijaya fc dan Affan,Lubis pernah membela klub kesayangan kota medan PSMS,kedatangan mereka membuat anak ssb bintang 12 merasa senang serta gembira, sabtu 26/12.

Wijay dan Affan,Lubis Memberi Arahan Coaching clinic kepada anak SSB bintang 12.

Kedatangan kedua mantan pemain senior yang juga pernah membelah timnas ini bertujuan untuk bersilahturahmi serta juga melihat anak anak ssb bintang 12 Berlatih, mereka berdua juga akan (Give Direction) memberikan arahan serta Coaching clinic kepada anak anak Bagaimana bermain bola yang bagus dan disiplin yang kuat, Untuk bersungguh sungguh Berlatih agar dapat mengejar mimpi yang diharapkan Untuk anak anak ssb bintang 12.

Keduanya Sebagai mantan pemain sepak bola, yang pernah memperkuat beberapa klub besar di Indonesia seperti Sriwijaya fc palembang dan PSMS Medan ,Mereka berdua juga mengingatkan kepada anak SSB bintang 12 pemain muda untuk bekerja keras dan tidak cepat puas dengan hasil yang diraih.

Selain itu, di usia yang masih muda pemain harus bisa memaksimalkan potensi yang dimiliki. Agar menjadi modal untuk masa depan.

“Bagi pemain muda yang kalian lagi berekreasi di sepakbola lapangan hijau, gapai mimpi kalian, karena sepakbola itu sempit ruangnya sangat kecil lakukan yang terbaik. Mudah-mudahan hasil yang baik bisa menunjang masa depan kalian yang lebih baik,” Ungkap keduannya Wijay dan Affan.

Kedatangan Wijay, Affan,Lubis dan Kawan Kawan Di sambut oleh Para pengurus SSB Bintang 12 Ketua Imeng Jailani,Wakil Ketua khairul anhar,Humas Idris Rocky, Menejer Edy prastiwi serta Pelatih Lasmono dan Suria Wijaya.(rel)

Dorong Percepata Pemerataan Akses Broadband di Wilayah 3T, Telkomsel Pastikan Seluruh BTS USO Terhubung Jaringan 4G LTE

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Telkomsel memperkuat kolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) dengan melakukan peningkatan teknologi jaringan di seluruh di BTS Universal Service Obligation (USO) yang kini berjumlah 1.111 unit dan berada di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal), untuk terhubung dengan jaringan 4G LTE Telkomsel. Komitmen kolaboratif tersebut dilakukan untuk mewujudkan pemerataan dan kesetaraan akses telekomunikasi broadband, di seluruh Indonesia.

Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro saat memaparkan pemerataan akses broadband di wilayah 3T oleh Telkomsel secara virtual di Jakarta, Rabu (23/12). Telkomsel berkolaborasi bersama BAKTI dan Kominfo melakukan peningkatan teknologi seluruh BTS USO yang kini sudah terhubung dengan jaringan 4G LTE Telkomsel. Hal ini sebagai wujud nyata komitmen Telkomsel sebagai leading digital telco company untuk memastikan percepatan pemerataan dan kesetaraan konektivitas broadband terdepan hingga seluruh penjuru negeri. Dengan upaya ini diharapkan dapat mendukung berbagai lini kehidupan masyarakat lebih jauh lagi, sehingga kenyamanan aktivitas digital, terutama proses pembelajaran jarak jauh yang sangat diperlukan di masa pandemi COVID-19 yang penuh tantangan ini, hingga penggunaan saluran digital, serta mendorong transformasi perekonomian digital sektor UMKM di seluruh pelosok negeri.

Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan, “Peningkatan teknologi seluruh BTS USO yang kini sudah terhubung dengan jaringan 4G LTE,  merupakan wujud nyata komitmen kami sebagai leading digital telco company untuk memastikan percepatan pemerataan dan kesetaraan konektivitas broadband terdepan hingga seluruh penjuru negeri. Kami berharap, upaya ini dapat mendukung berbagai lini kehidupan masyarakat lebih jauh lagi, sehingga kenyamanan aktivitas digital, terutama proses pembelajaran jarak jauh yang sangat diperlukan di masa pandemi COVID-19 yang penuh tantangan ini, hingga penggunaan saluran digital, serta mendorong transformasi perekonomian digital sektor UMKM di seluruh pelosok negeri.”

Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Johnny G. Plate yang turut hadir dalam konferensi video tersebut mengatakan, “Hasil Kolaborasi yang kuat antara Telkomsel dan BAKTI telah terjadi sejak tahun 2015 yang kini telah berhasil menggelar BTS USO sebanyak 1.111 titik di seluruh Indonesia. Terima kasih kepada Telkomsel yang terus menerus tiada henti membangun akses telekomunikasi hingga ke pelosok tanah air. Pembangunan jaringan ini wujud nyata Telkomsel bersama Kominfo RI yang ingin terus menghadirkan jaringan 4G LTE yang merata. Ini menjadi momentum yang penting bagi kemajuan bangsa, maka dari itu mari kita merayakannya bersama dengan memanfaatkan jaringan melalui kegiatan yang produktif dan berrmanfaat untuk kebaikan bersama.”

BTS USO selama ini menjadi salah satu tulang punggung dalam pemerataan akses telekomunikasi di wilayah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T) serta perbatasan negara. Maka dari itu, peningkatan layanan yang dilakukan Telkomsel juga menjadi dukungan perusahaan dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Saat ini, Telkomsel bersama BAKTI telah menggelar 1.111 BTS USO yang kini seluruhnya telah terhubung teknologi jaringan broadband terdepan 4G LTE. Pengembangan tekmologi jaringan tersebut juga menjadi bagian dari total lebih dari 233.000 BTS Telkomsel yang telah beroperasi melayani lebih dari 170 juta pelanggan di sekira 95% wilayah populasi di Indonesia. Untuk rencana ke depan, Telkomsel juga telah mendapat amanat bersama BAKTI untuk membangun tambahan 47 BTS USO baru berteknologi 4G LTE di sejumlah wilayah 3T di Indonesia, guna semakin mengakselerasikan pemerataan dan kesetaraan konektivitas broadband terdepan, sehingga dapat memberi manfaat bagi lebih banyak masyarakat hingga wilayah terdepan. Seluruh BTS USO baru tersebut akan segera melayani masyarakat dalam waktu dekat.

Pada Desember 2020 ini, Telkomsel kembali dipercaya oleh pemerintah sebagai peserta yang lolos Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz pada Rentang 2360–2390 MHz untuk Keperluan Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler. Tambahan spektrum frekuensi tersebut akan dimanfaatkan untuk memperkuat pengembangan layanan broadband terkini 4G LTE dengan memaksimalkan kapasitas dan kualitas jaringan broadband yang merata bagi  masyarakat hingga pelosok negeri.

Memberi Dampak yang Bernilai Tambah

Selain mengembangkan infrastruktur dan teknologi jaringan broadband terdepan, Telkomsel memastikan kehadirannya juga dapat memberi manfaat lebih bagi masyarakat di wilayah 3T dan kawasan perbatasan negara. Hal tersebut diwujudkan Telkomsel dengan menjalankan program corporate social responsibility (CSR) di sejumlah daerah penyelenggaraan BTS USO. Sejumlah wilayah tersebut meliputi Tanimbar (Maluku), Golo Ketak (Nusa Tenggara Timur), Buwun Mas (Nusa Tenggara Barat), dan Wairara (Nusa Tenggara Timur).

Inisiatif CSR yang dilakukan Telkomsel di daerah-daerah tersebut meliputi pemberian dana perbaikan sekolah, paket bingkisan Natal dan sembako, hingga penyelenggaraan program InternetBAIK untuk mengedukasi masyarakat setempat perihal penggunaan internet yang positif, bermanfaat dan bertanggung jawab.

Selain itu, Telkomsel juga berkolaborasi dengan mitra strategis untuk menyalurkan bantuan berupa perangkat pendukung kegiatan belajar jarak jauh, seperti perangkat laboratorium komputer sekolah. Di samping itu, Telkomsel juga memberikan dana dan perbaikan fasilitas umum seperti yang dilakukan di Pusat Kesehatan Desa Golo Ketak, Kabupaten Manggarai, Propinsi Nusa Tenggata Timur.

Dalam kesempatan konferensi video bersama Telkomsel dan Menteri Kominfo RI (23/12), hadir juga para perwakilan dari desa serta sekolah penerima manfaat, seperti SMP Negeri 4 Golo Ketak NTT dan SMP Negeri 1 Kormomolin Tanimbar, Maluku, Ambon, yang berdiskusi serta memberi testimoni tentang pemanfaatan akses broadband yang kini telah tersedia dan membantu keseharian masyarakat setempat.

Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Golo Ketak, Fransiscus Mambok, yang ikut hadir dalam konferensi video mengatakan, “Seiring dengan implementasi metode belajar daring dari rumah, kualitas jaringan di wilayah kami juga semakin baik melalui ketersediaan jaringan 4G dari Telkomsel. Harapannya, mudah-mudahan dengan hadirnya jaringan 4G di desa kami, anak-anak kami dan masyarakat dapat memanfaatkan jaringan internet dari Telkomsel dengan baik. Ketersediaan jaringan dari Telkomsel ini juga semakin meningkatkan rasa persatuan kami sebagai satu bangsa yang kuat, dan mendorong semangat untuk memajukan daerah kami agar bisa bersaing dan maju bersama desa-desa lain.”

Pada kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kormomolin Tanimbar, Ollyva Esther Turlel mengatakan, “Dukungan dari Telkomsel memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan kualitas jaringan 4G di daerah kami. Sebagai salah satu desa 3T yang sangat minim pengetahuan akan teknologi, maka dengan adanya bantuan jaringan dari Telkomsel kami sangat berterima kasih sekali. Karena jaringan Telkomsel sangat dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga kami harap upaya Telkomsel dapat terus berlanjut ke depan, melihat dari masyarakat yang sangat membutuhkan dukungan tersebut.”

“Kami senantiasa berkomitmen untuk terus bergerak maju memberikan kontribusi nyata terhadap pemerataan layanan telekomunikasi di seluruh Indonesia. Maka dari itu, kami siap menjadi pintu gerbang solusi digital yang merata dengan memperkuat kembali kolaborasi dengan pemerintah sekaligus mendukung upaya penyediaan jaringan 4G di seluruh desa hingga tahun 2022 mendatang. Kami pun mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat di wilayah 3T dan daerah perbatasan sehingga ketersediaan jaringan terdepan dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada negara dan masyarakat, khususnya untuk peningkatan perekonomian digital melalui memberdayaan transformasi sektor pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),” pungkas Setyanto.

Sejak Mei 2020 Ratusan Buruh di PHK, FSPMI Sumut Minta Disnaker Tegas Kepada Pengusaha PT Juishin Indonesia

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Medan, Dewan Pimpinan Wilayah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Provinsi Sumatera Utara (DPW FSPMI Sumut) meminta kepada jajaran Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sumut untuk bertindak tegas terhadap Pengusaha PT Juishin Indonesia yang telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak sebanyak 197 orang buruhnya sejak Mei 2020.

“Sudah tujuh bulan lebih ratusan buruh di PHK, tapi pengusaha seperti santai saja, terkesan pemerintah tidak ditakuti mereka (pengusaha),” Ketua FSPMI Sumut, Willy Agus Utomo kepada Sumut Pos di Medan, Kamis (24/12).

Padahal, kata Willy, pihaknya sudah kerap melakukan aksi-aksi, ke kantor Gubernur, DPRD Sumut, tapi hingga kini tak satupun anggota dewan yang sidak atau mengunjungi buruh yang sedang aksi di PT Juishin, yang terus menuntut dipekerjakan kembali.

“Kami juga minta DPRD Sumut turun ke perusahaan, melihat kondisi saat ini buruh butuh kepedulian anggota Dewan dan Disnaker Sumut untuk menyelesaikan persoalan buruh,” ungkap Willy.

Lebih lanjut Willy menyampaikan, dengan berlarutnya kasus PHK ini, pihaknya meminta agar UPT Pengawasan Disnaker Sumut tegas segera melakukan peroses penyidikan (BAP) terhadap pihak perusahaan yang diduga melakukan pemberangusan serikat buruh, dan melimpahkannya ke meja hijau.

“Yang di PHK 197 itu semua pengurus dan anggota PUK FSPMI. Akibat ini jelas perusahaan telah melanggar Pasal 28 Jo Pasal 43 UU No 21 Tahun 2000, di sana ada sanksi penjara 1-5 tahun penjara,” tegas Willy.

Willy juga berharap, kepala Disnaker Sumut yang baru dapat memanggil Dirut PT Juishin Indonesia yang diduga merupakan warga negara Taiwan, untuk menyelesaikan persoalan buruhnya.

“Kami yakin Kadisnaker Sumut yang baru, pasti bisa menyelesaikan ini, kami berharap itu,” pungkasnya. (mag-1)