26 C
Medan
Wednesday, December 24, 2025
Home Blog Page 3755

Siapkan Pengungsian, Gubsu: Rekayasa Sungai Tidak Profesional

TINJAU: Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, meninjau korban banjir di kawasan Perumahan De Flamboyan Tanjung Selamat Kabupaten Deliserdang, Jumat (4/12/2020).
TINJAU: Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, meninjau korban banjir di kawasan Perumahan De Flamboyan Tanjung Selamat Kabupaten Deliserdang, Jumat (4/12/2020).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi, turun langsung meninjau lokasi perumahan yang terdampak banjir di Tanjung Selamat, Jumat (4/12) pagi. Langkah awal untuk penanggulangan, ia meminta personel TNI/Polri serta Basarnas tetap siaga dan mencari korban yang kemungkinan terseret banjir.

TINJAU: Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, meninjau korban banjir di kawasan  Perumahan De Flamboyan Tanjung Selamat Kabupaten Deliserdang, Jumat (4/12/2020).
TINJAU: Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, meninjau korban banjir di kawasan Perumahan De Flamboyan Tanjung Selamat Kabupaten Deliserdang, Jumat (4/12/2020).

“Petugas akan membantu membersihkan rumah. Apabila nanti malam ada hujan yang begitu deras (banjir susulan), bapak-bapak jangan tinggal di rumah. Pindah ke tempat yang aman, kunci pintunya (rumah). Ibu-ibu dan anak-anak biar di sini (posko pengungsian). Sudah disiapkan dapur dan makan. Air bersih juga akan datang,” ujar Gubernur, kepada masyarakat di lokasi.

Adapun tempat penampungan sementara warga korban banjir, kata Gubernur, disiapkan di dua lokasi. Yakni Balai Desa Tanjung Selamat dan Arhanudse Tanjung Selamat. Namun dirinya mengingatkan kepada petugas penanggulangan bencana untuk memperhatikan kapasitas dan kelayakan fasilitas pendukung, seperti sanitasi, MCK, hingga pelayanan kesehatan bagi warga di lokasi khusus.

“Untuk kesehatan, berobatnya di luar (lokasi khusus). Jadi di sini dibuat tempatnya nyaman dan enak. Kondisi seperti ini kita harus saling mengerti. Jaga anaknya, orang-orang tua dan yang sakit. Tempatnya di tempat yang bagus. Kalau kurang (tempatnya), nanti koordinasi dengan Arhanud untuk ditempatkan di sana,” kata Edy.

Edy juga menyampaikan rasa prihatin atas musibah yang menimpa ribuan warga di Sumut, khususnya Deliserdang dan Medan yang baru saja mengalami bencana banjir. Selain itu, beberapa daerah dalam dua pekan terakhir pun terdampak, seperti Tebingtinggi, Serdangbedagai, Humbang Hasundutan, dan Binjai. Karenanya kepada petugas diminta untuk mewaspadai dan siaga hingga menyiapkan alat berat di sejumlah tempat yang rawan longsor seperti di Sibolangit.

Rekayasa Sungai Tidak Profesional

Selain meninjau warga dan pengungsian, Gubernur juga melihat kondisi sungai yang kini sudah berangsur surut dari banjir. Dari lokasi, Edy bersama Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan dan Kepala BWS Sumatera II Maman Noprayamin melihat perubahan alur sungai yang direkayasa untuk kepentingan pembangunan rumah.

“Pertama Sungai Belawan. Sungai Belawan ini bentuknya seperti huruf C. Saya lihat di atas dari satelit, dari Google. Saya lihat ada yang meluruskan sungai dalam rangka pembangunan rumah ini. Saya bersama Pak Maman, BWS, kami susuri sungai itu. Ternyata ada sungai yang dimatikan,” ungkap mantan Pangkostrad dan Pangdam I/BB tersebut.

Kemudian sungai yang ada saat ini, lanjut Edy, adalah sungai buatan yang akan dilakukan normalisasi. Sejumlah titik pun dinilai bisa menjadi tempat rekayasa sungai agar aliran air lancar guna mencegah banjir. Namun hal itu, kata dia, akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan Pemkab Deliserdang dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II Medan.

Menurutnya, tindakan baru bisa dilakukan usai penanganan dampak bencana banjir tuntas dilaksanakan. “Ini akan kita fungsikan kembali. Sungai yang ada saat ini sebenarnya bukan aliran sungai yang sebenarnya. Itu sungai buatan yang juga akan kita lakukan normalisasi. Ada tebing-tebing yang harus dilakukan rekayasa untuk kelancaran air. Kalau tidak ini setiap tahun akan banjir terus,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya pun akan turut memperbaiki tanggul jebol yang dikeluhkan masyarakat Kompleks De Flamboyan sebagai penyebab banjir terjadi.

“Tanggul jebol akan segera diambil tindakan, itu wewenang BWS. Sama-sama kita pikirkan. Pertama kita lakulan normalisasi sungai. Tanggul-tanggul juga akan kita perbaikan,” pungkasnya.

Kabid Penanganan Darurat, Peralatan dan Logistik BPBD Sumut Mega Hadi Kristianto menyampaikan, masih terus mencari dan mengambil langkah penyelamatan dan evakuasi. “Untuk data, kita belum final. Masih ada kemungkinan perkembangan. Termasuk untuk yang hilang, kita masih kumpulkan data pastinya,” katanya.

Poldasu Bantu Evakuasi

Personel Satuan Brimob Polda Sumut juga ikut turun melakukan evakuasi korban banjir di Jalan Brigjend Katamso Kecamatan Medan Maimun Kelurahan Sei Mati Medan, Jumat (4/12).

Sebanyak 50 personil Sat Brimob Polda Sumut dikerahkan dalam proses evakuasi korban banjir tersebut.

Dansat Brimob Polda Sumut, Kombes Pol Abu Bakar Tertusi SIK SH, melalui Kabag Ops Sat Brimob Polda Sumut Kompol Heriyono menjelaskan, saat ini personilnya sedang membantu warga di Kelurahan Sei Mati Gang Merdeka Lingkungan 8 dan 9.

“Mulai pagi tadi, personel sudah kita standby kan di lokasi banjir. Kita juga memberikan sarapan seperti nasi, bubur dan telur rebus serta mendirikan Tenda Pleton sebagai Posko Brimob”, jelas Kompol Heriyono.

Informasi dari Kepling IX Kelurahan Sei Mati, Syafrizal NL, air mulai naik sekitar pukul 21.00 WIB dan mulai menyelamatkan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja menambahkan, saat ini personel gabungan Polda Sumut dan Polrestabes Medan sudah berada di lokasi banjir untuk membantu korban banjir. Pihaknya akan bersiaga hingga air pasca banjir surut dan aktifitas kembali normal.

“Selain membantu warga terdampak banjir, Polda Sumut juga menyediakan makanan untuk warga terdampak banjir,” ujarnya.

Sat Brimob Polda Sumut juga mendirikan dapur lapangan, untuk menyiapkan makanan bagi warga yang dievakuasi.

Distribusi BBM Tidak Terganggu

Terkait banjir, PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) I memastikan pendistribusian, pasokan, dan pelayanan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) dan elpiji kepada masyarakat, tetap berjalan normal.Hanya saja ia mengakui, ruas jalan di KM 9-10 Medan-Binjai di mana terdapat 2 SPBU Reguler, yaitu SPBU 14203176 dan SPBU 142031145, sempat tergenang air. “Meskipun demikian, kami memastikan bahwa distribusi dan pasokan BBM untuk wilayah tersebut relatif aman,” ungkap Unit Manager Communication, Relation & CSR MOR I Sumbagut, Taufikurachman, Jumat (4/11).

Meski ada bencana alam, menurut Taufik, pendistribusian dan pasokan harus tetap dijaga. “Stokk di kedua SPBU tersebut masih mencukupi. Selain itu pengiriman BBM juga tidak mengalami gangguan, karena bisa diakses lewat jalan tol,” tutur Taufik.

Dalam mendistribusikan BBM di tengah kondisi banjir, Pertamina memiliki berbagai alternatif, guna memastikan distribusi BBM ke masyarakat dapat terus terpenuhi. “Kami berharap genangan air segera surut, dan masyarakat bisa kembali beraktivitas secara normal.” tandasnya. (prn/mag-1/gus)

Banjir Terjang Medan-Deliserdang-Binjai, 5 Orang Tewas, 6 Hilang

EVAKUASI: Personel Polda Sumut dan Sat Brimob membantu evakuasi warga korban banjir di Jalan Brigjend Katamso Kecamatan Medan Maimun Kelurahan Sei Mati Medan, Jumat (4/12).
EVAKUASI: Personel Polda Sumut dan Sat Brimob membantu evakuasi warga korban banjir di Jalan Brigjend Katamso Kecamatan Medan Maimun Kelurahan Sei Mati Medan, Jumat (4/12).

SUMUTPOS.CO – Banjir bandang menerjang Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang tepatnya di Medan Sunggal dan Sunggal-Deliserdang, Jumat (4/12) dinihari sekira pukul pukul 00.30 WIB. Tinggi air mencapai 3 meter dengan arus yang sangat deras, hingga merendam atap rumah sebagian warga. Akibatnya, 11 orang terseret arus banjir. Lima di antaranya ditemukan tewas, dan 6 orang lagi masih hilang. Kota Binjai juga ikut terendam banjir.

EVAKUASI: Personel Polda Sumut dan Sat Brimob membantu evakuasi warga korban banjir di Jalan Brigjend Katamso Kecamatan Medan Maimun Kelurahan Sei Mati Medan, Jumat (4/12).
EVAKUASI: Personel Polda Sumut dan Sat Brimob membantu evakuasi warga korban banjir di Jalan Brigjend Katamso Kecamatan Medan Maimun Kelurahan Sei Mati Medan, Jumat (4/12).

INFORMASI dihimpun Sumut Pos di lapangan, banjir terjadi akibat hujan deras sejak Kamis (3/12) malam hingga Jumat (4/12) dinihari, menyebabkan permukaan sejumlah sungai, yakni Sungai Sunggal, Sungai Deli, Sungai Babura, dan Sungai Denai, naik. Kenaikan permukaan air ini menyebabkan tanggul PDAM di kawasan Medan Sunggal meluap dan akhirnya jebol. Tanggul jebol ini menyebabkan banjir bandang tiba-tiba menerjang pemukiman warga Medan Sunggal, khususnya warga Perumahan De Flamboyan Desa Tanjung Selamat, Medan Tuntungan.

Tokoh masyarakat Medan Sunggal, Andra Juniaris, mengatakan, Komplek De Flamboyan adalah wilayah di Medan Sunggal yang terparah ditimpa banjir bandang. Korban hanyut sebanyak 11 orang, yang baru ditemukan 5 orang dan sisanya masih dalam pencarian. “Sebagian besar orang tua dan anak-anak. Seorang korban tewas adalah orang tua yang lumpuh,” katanya.

Banjir bandang, kata dia, mencapai ketinggian hingga 3 meter, dan baru surut total sekira pukul 07.00 WIB pagi. Wilayah yang terkena banjir di Medan Sunggal, yaitu Gang Sejati (PTPN 3), Gg Bata, Gg Kemuning 11, Komplek Flamboyan Deli (D’ Flamboyan) Medan Sunggal, Deliserdang. “Ada 5 posko yang dibuka untuk warga yang mengungsi, yakni PKS, dari SAR, Arhanud, Puskesmas Tanjung Selamat Medan Sunggal, dan Asrama Arhanud,” terangnya.

Adapun petugas yang turun tangan mencari korban hanyut sekira 150 unit, yakni dari Babinsa, Kepolisian, Arhanud dan pemuda setempat. Sedangkan kerugian material masih didata. Yang apsti mencapai ratusan juta rupiah.

“Saat ini sebanyak 500 KK warga mengungsi sebab wilayah ini yang paling parah. Sedih rasanya. Saat itu sulit menolong. Selain air tinggi, juga arusnya deras,” kata dia.

Rahman (36), warga Komplek Flamboyan Deli (De Flamboyan) Medan Sunggal, Deliserdang menuturkan kejadian pilu yang menimpa salahseorang temannya. Ia menjadi saksi atas peristiwa tersebut.

“Kejadiannya tepat di depan mata saya. Sekira tengah malam lewat, saya baru pulang pengajian menuju jembatan Komplek De Flamboyan. Air tiba-tiba deras dan semakin naik dari hulu menuju hilir. Mobil teman saya itu tepat di depan saya. Ia bersama anaknya dan adiknya. Mobilnya terjebak di jembatan. Saat mau putar balik, sudah tidak bisa. Saat membuka pintu mobil, tangan si ibu teman saya itu dan tangan anaknya terlepas. Setelah itu, saya melihat mereka bertiga hanyut. Saya dan lainnya tidak bisa menolong, karena posisi kami juga dalam keadaan terjebak banjir,” ujarnya kepada Sumut Pos, saat ditemui di lokasi korban banjir.

Saat ini, lanjutnya, jenazah anak temannya sudah ditemukan, sementara jenazah si ibu dan adiknya masih dalam pencarian.

“Mobil saya juga menjadi korban dalam keadaan terbalik. Roda mobil di atas dan atap mobil di bawah, dengan kondisi di atas pagar. Tiga unit sepeda motor saya juga sudah ringsek. Mati total akibat diterjang banjir,” ucapnya. Kerugian yang dialaminya ditaksir berkisar ratusan juta.

Rahman mengaku trauma atas kejadian tersebut. Apalagi peristiwa tanggul jebol di wilayah itu sudah terjadi tiga kali. Ia berniat pindah tempat tinggal. “Kapok saya tinggal di sini (Komplek De Flamboyan, Red). Saya mau pindah aja. Mana nggak ada perhatian lagi dari pemerintah setempat. Mana kawan saya tewas di depan mata saya. Sedih saya,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.

Penemuan Korban Tewas

Pada Jumat pagi sekitar pukul 06.20 WIB, Tim Basarnas menemukan satu pria meninggal di Perumahan Griya Nusa III Tanjung Selamat, Medan Tuntungan. Korban diperkirakan berumur 50 tahun dengan bertubuh gempal.

Berikutnya, tim menemukan sesosok mayat wanita berusia 30-an tahun dengan pakaian berkerudung hitam dan baju lengan panjang merah. Posisi korban berada di dekat aliran Sungai Pantai Bokek.

Tak lama berselang, petugas kembali melihat sesosok mayat pria 20-an tahun yang sudah meninggal, dalam kondisi kaku. Jenazah mengenakan jaket kuning dan jelana jeans.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Nurli, mengatakan informasi diterima pihaknya, terdapat 6 orang yang masih dinyatakan hilang. Lima orang di antaranya dewasa dan 1 balita.

Dijelaskan Nurli, Kota Medan diguyur hujan sejak Kamis (3/12) malam pukul 21.00 WIB dan ditambah debit air yang cukup besar dari hulu, yang mengakibatkan kenaikan Tinggi Muka Air Daerah Aliran Sungai (TMA-DAS) di beberapa ruas sungai di kota Medan. Antara lain Sungai Sunggal, Sungai Deli, Sungai Babura, dan Sungai Denai.

Kondisi diperparah dengan hujan lebat pada pukul 22.30 Wib hingga dini hari sehingga mengakibatkan ketinggian TMA-DAS mengalami kenaikan antara 3 sampai 5 Meter.

Pantauan hingga Jumat siang, air belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. TRC BPBD Kota Medan terus melakukan beberapa evakuasi di empat kecamatan di Kota Medan dengan tingkat banjir paling parah. Antara lain Medan Johor, Medan Maimun, Medan Sunggal, dan Medan Tuntungan.

“Sebanyak 181 jiwa sudah berhasil dievakuasi, dengan rincian anak-anak 50 jiwa, balita 38 jiwa, dewasa 67 jiwa dan lansia 26 jiwa. Saat ini personil mulai bergerak untuk menyisir banjir di Kecamatan Medan Helvetia yang terimbas dari luapan sungai Sunggal,” jelasnya.

Sungai Bingai dan Mencirim Meluap

Tak hanya Sungai Sunggal, Sungai Bingai dan Mencirim juga meluap, Jumat (4/12) dinihari. Akibatnya, sekitar 2.000-an lebih rumah di Kota Binjai terdampak. Perumahan Berngam di Binjai Kota adalah yang pertama kena banjir.

Informasi dirangkum, mengalirnya air di kedua sungai ini diatur oleh pintu yang dijaga oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Binjai di daerah Namoukur, Seibingai.

Pintu air diduga tak sanggup menahan banjir kiriman yang sudah meluap. Tak ayal, pintu air pun dibuka, yang kemudian mengalir ke Sungai Bingai.

Akibatnya, seribuan rumah di Perumnas Berngam terkepung banjir. Penghuni tidak dapat mengungsi, lantaran air Sungai Bingai meluap ketika waktu tengah tidur nyenyak.

“Sampai leher orang dewasa tinggi air di Berngam. Om-ku tinggal di sana (Berngam). Begitu dapat kabar, ke sanalah aku bantu-bantu,” kata warga Binjai, Rendy.

Menurut seorang warga lain, banjir tahun ini adalah yang paling parah terjadi di Kelurahan Berngam, Binjai Kota. “Habis semua barang-barang terendam banjir. Sudah keliling banjirnya, warga payah keluar,” tambah warga Dwiki.

Fasilitas umum seperti Pasar Tavip di Binjai Kota pun terdampak. Sebab, aliran Sungai Bingai mengalir melintasi pasar yang akrab disebut Pajak Bawah hingga bermuara ke sungai di belakang daerah Percukaian, Kelurahan Pahlawan, Binjai Utara.

Menjelang subuh, giliran rumah di sepanjang aliran Sungai Mencirim terdampak. Ketinggian air mencapai dua meter. Bahkan salahsatu warga Bonjol, Kelurahan Setia, Binjai Kota ditaksir berusia 19 tahun, nyaris tewas. “Awalnya main-main air. Sudah sering kalau banjir gini anak-anak atau remaja tanggung lompat dari Titi Mencirim. Tapi entah bagaimana, ia hampir terhanyut. Selip anak itu karena pakai celana panjang,” ujar warga Kelurahan Mencirim, Binjai Timur.

Beruntung, remaja bernama Reza dapat diselamatkan temannya yang ketepatan ikut lompat dari Titi Mencirim.

“Lima kecamatan di Kota Binjai, terdampak banjir kiriman ini. Dari lima kecamatan, ada 16 kelurahan yang terdampak,” kata Koordinator Tim Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BPBD Kota Binjai, Surya.

“Sekitar dua ribuan jiwa terdampak dan tiga ribuan KK. Titi gantung di Limau Sundai aman. Datanya masih direkap ini, belum dapat totalnya,” sambung dia.

Wali Kota Binjai, H Muhammad Idaham sudah meninjau lokasi yang terdampak banjir di Perumnas Berngam, Jum’at (4/12) pagi. BPBD Kota Binjai pun sudah mendirikan posko penanggulangan bencana alam.

“Kita akan segera memberikan bantuan kepada masyarakat, karena saat ini masyarakat sulit beraktivitas. Obat-obatan juga akan kita beri karena banjir rawan penyebaran penyakitt,” ujar Idaham.

“Di tengah-tengah pandemi ini, jaga kesehatan ya bapak dan ibu. Saya berharap kita saling bahu-membahu dalam menanggulangi bencana ini,” tandas Idaham.

Ribuan Rumah Terdampak

Data sementara dihimpun BPBD Sumut, korban banjir di Kota Medan menyebabkan ribuan rumah terendam, dengan total 2.773 unit. Warga terdampak mencapai 1.983 KK dan 5.965 jiwa, yang tersebar di 7 kecamatan dan 13 kelurahan. Antara lain Kecamatan Medan Maimun, Medan Johor, Medan Selayang, Medan Tuntungan, Medan Baru, Medan Petisah dan Medan Polonia.

Untuk Kabupaten Deliserdang, banjir menimpa Desa Tanjungselamat dengan jumlah 500 rumah yang terendam banjir. Air juga merendam 400 rumah di Desa Sejarahbaru, Kecamatan Delitua, dengan ketinggian air mencapai 4-6 meter.

Di Kota Binjai, sebanyak 3.374 KK di 5 Kecamatan 16 Kelurahan yang terdampak banjir tersebut. Hujan dengan intesitas lebat yang terjadi pada kamis sore hingga malam mengakibatkan meluapnya DAS Bingai dan DAS Mencirim dan merendam ribuan rumah yang berada di sekitaran bantaran Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kota Binjai.

Jalur Medan-Binjai Terputus

Banjir mengakibatkan lumpuhnya aktivitas sejumlah masyarakat di Kota Medan. Tak hanya karena rumah terendam banjir, tapi akses jalan juga terputus karena ketinggian air mencapai 50 cm.

Salahsatunya di Jalan Medan-Binjai, tepatnya di depan Komplek Abdul Hamid, tak jauh dari Kelurahan Lalang Kecamatan Medan Sunggal.

Pantauan Sumut Pos, Jumat (4/12) pagi sekitar pukul 09.00 WIB, ratusan pengemudi sepeda motor dari arah Binjai menuju Medan tak berani melanjutkan perjalanan, karena sepeda motor mereka tidak mampu menerjang banjir yang menghadang.

“Sudah dari jam 7 aku berhenti, Bang. Sudah dua jam aku nunggu di sini, padahal masuk kantor jam 8. Kantorku di Jalan Gaharu. Tadi malam katanya sepinggang, ini sudah mulai surut. Tapi mulai surut pun ya selutut juga. Kayak mana mau lewat? Nggak tahu mau sampai jam berapa ini ditunggu biar bisa lewat,” ujar Wahyu kepada Sumut Pos.

Beberapa pengemudi sepeda motor yang nekat menerjang banjir, sebagian besar terpaksa berbalik dengan mendorong sepeda motornya yang mogok karena terendam air. “Mogoklah ini, jadi kerjaan. Tadi coba-coba mana tahu bisa lewat. Sampai di tengah, rupanya makin dalam banjirnya. Matilah mesinnya,” ujar salahseorang pengendara.

Sebagian besar pengendara memilih balik kanan dan tidak melanjutkan perjalanan.

Akibat banjir yang mengepung Kota Medan, sejumlah sepeda motor diizinkan masuk ke dalam jalan tol melalui pintu tol Sei Semayang di Jalan Medan-Binjai Km12,5, menuju Kota Medan. (mag-01/ted/prn)

Jalur Medan-Berastagi Lumpuh Total, 20 Titik Longsor, 1 Tewas

LONGSOR: Jalur Lintas Medan-Berastagi-Medan lumpuh karena tertimbun longsor pada Jumat (4/12) dinihari. dewi/sumut pos.
LONGSOR: Jalur Lintas Medan-Berastagi-Medan lumpuh karena tertimbun longsor pada Jumat (4/12) dinihari. dewi/sumut pos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jalur Lintas Medan-Berastagi-Medan sempat lumpuh total sejak Jumat (4/12) dinihari, karena ada 20 titik longsor di sepanjang jalan pascahujan deras dan angin kencang. Namun longsor paling parah terjadi di depan PDAM Tirtanadi Jalanan tertutup hingga kendaraan sama sekali sudah tidak lewat. Kemacetan panjang terjadi sejauh 5 km.

LONGSOR: Jalur Lintas Medan-Berastagi-Medan lumpuh  karena tertimbun longsor pada Jumat (4/12) dinihari. dewi/sumut pos.
LONGSOR: Jalur Lintas Medan-Berastagi-Medan lumpuh karena tertimbun longsor pada Jumat (4/12) dinihari. dewi/sumut pos.

Selain longsor, di daerah Rambung Baru, Deliserdang, juga terjadi pohon tumbang, yang menimpa truk yang sedang melintas dan menewaskan sopir truk.

“Korban sopir truk sudah dibawa ke rumah sakit. Sedangkan truknya sudah dievakuasi menggunakan eskavator,” kata Kasatlantas Polrestabes Medan, AKBP Sonny Siregar, kepada wartawan di Medan, Jumat (4/12).

Selain itu, di wilayah Sembahe hingga PDAM Tirtanadi Karo, banyak titik longsor di berbagai titik. “Kemungkinan ada sekitar 20 titik terjadinya longsor menutupi Jalan Medan Berastagi,” ungkapnya.

Saat ini, pihaknya terus melakukan evakuasi menggunakan alat berat, dibantu masyarakat dan Pemkab Deliserdang.

Ia mengimbau agar warga untuk sementara waktu tidak melintasi wilayah longsor terparah. Sebab longsor susulan bisa terjadi sewaktu-sewaktu, karena cuaca ekstrim yang masih kerap terjadi. “Jangan dulu melewati wilayah yang terkena longsor ini, yakni Medan-Berastagi-Medan. Karena dikhawatirkan ada longsor susulan. Tunda dulu atau cari alternatif lain,” pungkasnya.

Namun saat berita ini diturunkan, jalur Medan-Berastagi diinformasikan sudah dapat dilalui sekitar pukul 16.00 WIB, meski masih terbatas.

Waspadai Hujan hingga Akhir Pekan

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan memprediksi wilayah Sumatera Utara (Sumut) dilanda hujan hingga akhir pekan. Hujan yang akan terjadi pada intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang.

Prakirawan BMKG Wilayah I Medan, Lestari Irene Purba menyebutkan, prediksi kondisi cuaca tersebut terjadi terutama di daerah pegunungan, sebagian lereng timur, pantai timur, dan pantai barat. “Waspadai hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir. Cuaca ini juga dapat berpotensi menyebabkan banjir, longsor, dan angin kencang,” ungkapnya dalam keterangan resmi melalui WhatsApp, Jumat (4/12).

Menurut dia, secara umum hujan akan terjadi pada siang dan malam hari. Bukan hanya itu, dini hari juga tetapi tidak seluruh wilayah yaitu Medan, Gunungsitoli, Langkat, Karo, Deliserdang, Simalungun, Asahan, Dairi, Toba, Nias Selatan, Pakpak Bharat, Samosir, Sergai, Batubara, Pematangsiantar, Tanjungbalai, Binjai, Tebingtinggi, Labuhanbatu Utara, Nias Barat, dan Nias Utara. “Suhu udaranya berkisar 14 hingga 30 derajat celsius, sedangkan kecepatan angin rata-rata 10 knot dan kelembaban 60-100%,” sebut Lestari.

Ia menuturkan, khusus hujan lebat disertai petir dan angin kencang bakal terjadi di beberapa wilayah. Antara lain, Medan, Langkat, Karo, Deliserdang, Sergai, Batubara, Binjai, dan Tebingtinggi. “Meski diperkirakan dilanda hujan, namun pada pagi hari kondisi cuaca berawan,” tuturnya.

Dia menambahkan, diimbau kepada masyarakat dapat berhati-hati terhadap dampak yang ditimbulkan oleh kondisi cuaca dan bencana alam. “Tetap jaga kesehatan dan juga patuhi protokol kesehatan Covid-19,” tukasnya. (mag-01/ris)

Dambaan Akan Permudah Pengurusan Administrasi Kependudukan Tanpa Biaya

SERDANG BEDAGAI

SERDANG BEDAGAI, SUMUTPOS.CO – Majunya Darma Wijaya menjadi calon pemimpin di Serdang Bedagai (Sergai) bukan tanpa tujuan. Dirinya, akui menginginkan adanya perubahan ke arah yang lebih baik setelah daerah ini mekar dari Deli Serdang selama 17 tahun sejak 2003 silam.

SERDANG BEDAGAI

Perubahan tersebut di antaranya mulai dari pola pikir masyarakat, kesejahteraan, keberadaan infrastruktur, layanan kesehatan, pendidikan, birokrasi serta layanan administrasi yang selama ini sudah berjalan namun belum maksimal.

Layanan administrasi contohnya, Wiwik bakal merubah sistem layanan pada masyarakat agar lebih mudah. Pengurusan administrasi Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan lainnya tidak lagi akan dilakukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Silil (Disdukcapil), namun cukup di kantor Kecamatan saja.

“Birokrasi layanan adminstrasi harus kita ubah untuk meningkatkan layanan. Selama ini masyarakat mengeluh lambatnya proses pengurusan KK dan KTP. Selain itu juga jauh sehingga birokrasi harus dipangkas,” jelasnya, Jumat (4/12/2020).

Jadi pengurusan lebih mudah, masyarakat cukup datang ke kantor Kecamatan untuk foto. Setelah itu ada Kepling atau tenaga pemerintahan lain yang memproses semua itu hingga berkas yang dibutuhkan sampai ditangan masyarakat

“Kalau perlu masyarakat hanya datang ke kantor camat untuk foto, setelah itu biarlah pegawai pemerintahan yang menyelesaikannya hingga tuntas,” tambahnya

Wakil Bupati Serdang Bedagai periode 2016-2021 ini memastikan layanan itu semua tidak dikenakan biaya apapun alias gratis. Waktu layanan juga akan dipersingkat hanya beberapa hari KK dan KTP yang dibutuhkan masyarakat harus selesai.

“Itu semua tentunya dibutuhkan kebijakan baru yang membawa Sergai menuju perubahan dan pembaharuan, jika saya diberi amanah oleh warga, semua itu akan saya jalankan,”ujarnya.

Tidak hanya layanan administrasi, peningkatan layanan kesehatan, pendidikan serta lainnya juga akan dipermudah. “Kita akan tingkatkan PAD yang ada, sehingga alokasi anggaran di pendidikan dan kesehatan akan meningkat dan kualitasnya membaik,” pungkasnya.(*)

Tipu Nasabah Miliaran Rupiah, Dirut BMT Amanah Ray Dituntut 7 Tahun Penjara

Palu Hakim-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Direktur Utama koperasi simpan pinjam BMT Amanah Ray, Ir Rusdiono dituntut jaksa dengan hukuman 7 tahun penjara. Dia dinilai terbukti melakukan kasus penipuan uang nasabah senilai miliaran rupiah, dalam sidang di Ruang Cakra 3 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jumat (4/12).

Palu Hakim-Ilustrasi

“Meminta majelis hakim yang menyidangkan perkara ini, agar menjatuhkan terdakwa dengan pidana 7 tahun penjara,” kata Jaksa Penuntut Umum (JPU), Indra Zamachsyari.

Penuntut umum juga membebankan terdakwa membayar denda Rp10 miliar subsider 3 bulan penjara. “Perbuatan terdakwa diancam pidana Pasal 46 ayat (1) UU RI No 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,” tandas jaksa.

Atas tuntutan jaksa, majelis hakim diketuai Jarihat Simarmata, memberikan kesempatan terdakwa menyusun nota pembelaan (pledoi) yang akan dibacakan pada sidang pekan depan. Sebelumnya, jaksa menjelaskan, kasus itu bermula tahun 2014 saat saksi Dewi Warna Fransiska Ginting ditawarkan petugas kutip BMT Amanah Ray, Matsani Azahra untuk menabung di BMT Amanah Ray dengan pilihan deposito berjangka dan keuntungan berbeda.

Saksi Dewi Warna Fransiska Ginting lalu setuju atas tawaran itu, dan menyerahkan uang Rp20 juta untuk didepositokan ke BMT Amanah Ray. Pada September 2019, Dewi lalu pergi mendatangi kantor BMT Amanah Ray Cabang Delitua, bermaksud menarik uang yang didepositokan, namun ia diminta untuk ke kantor BMT Amanah Ray pusat dan didapati kantor BMT Amanah Ray telah tutup.

Mengetahui hal itu, saksi bersama korban lainnya mendatangi dan membuat laporan pengaduan di Polda Sumut terkait BMT Amanah Ray yang telah tutup dan tidak bisa mengembalikan uang nasabah yang telah didepositokan uangnya, hingga akhirnya terdakwa ditangkap dan ditahan pada 24 Januari 2020 di Polda Sumut.

Selama terdakwa menjalankan BMT Amanah Ray sebagai Direktur Utamanya, BMT Amanah Ray tidak ada memiliki izin pembiayaan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jaksa juga menjelaskan, sejak berdirinya BMT Amanah Ray tahun 2007, terdakwa mendapatkan kucuran dana dari beberapa sumber yaitu, himpunan dana dari masyarakat yang menabung di koperasi BMT Amanah Ray, Pinjaman dana dari Bahana Artha Ventura berkisar Rp25 miliar. Kemudian dana dari Bank Muamalat sekitar Rp17 miliar, pinjaman dana dari Bank Syariah Mandiri sekitar Rp6 miliar dan pinjaman dana dari Lembaga Penyalur Dana Bergulir sebesar Rp7 miliar.

Jaksa menyebutkan, keuntungan BMT Amanah Ray adalah dari pembiayaan ke masyarakat dengan laba keuntungan 2,5 persen untuk pembiayaan harian, dan 1,5 persen untuk pembiayaan bulanan, sedangkan 1,1 persen sampai dengan 1,5 persen untuk anggota koperasi. Akibat perbuatan terdakwa, saksi Dewi Warna Fransiska Ginting, mengalami kerugian lebih kurang sebesar Rp1.010.000.000. (man)

Miliki Sabu, Oknum Polisi Dituntut 4 Tahun Penjara

SIDANG: Oknum Polisi dan seorang rekannya saat menjalani sidang tuntutan secara virtual, Jumat (4/12).
SIDANG: Oknum Polisi dan seorang rekannya saat menjalani sidang tuntutan secara virtual, Jumat (4/12).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – David Batarius Simangunsong, dituntut selama 4 tahun penjara dan denda Rp800 juta subsider 6 bulan penjara. Oknum polisi yang bertugas di Polsek Delitua ini, dinilai terbukti atas kepemilikan sabu seberat 0,1 gram, dalam sidang di Ruang Cakra 8 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jumat (4/12).

SIDANG: Oknum Polisi dan seorang rekannya saat menjalani sidang tuntutan secara virtual, Jumat (4/12).
SIDANG: Oknum Polisi dan seorang rekannya saat menjalani sidang tuntutan secara virtual, Jumat (4/12).

Tuntutan yang sama juga diberikan kepada terdakwa Juni Hanase, dimana keduanya dinilai melanggar Pasal 112 ayat (1) Jo Pasal 132 ayat (1) UU RI No 35 tahun 2009 tentang Narkotika. “Meminta kepada majelis hakim, agar menjatuhkan hukuman kepada terdakwa David Batarius Simangunsong dan Juni Hanase dengan pidana penjara selama 4 tahun, denda Rp800 juta subsider 6 bulan penjara,” kata JPU Ramboo Loly Sinurat, dalam nota tututannya.

Usai mendengarkan tuntutan dari JPU, majelis hakim yang diketuai Eliwarti menunda persidangan pekan depan dengan agenda nota pembelaan (pledoi) dari para terdakwa. Mengutip surat dakwaan, terdakwa Juni Hansen dan David Batarius Simangunsong pada 1 April 2020, ditangkap petugas dari Polsek Medan Baru, berbekal informasi dari masyarakat tentang peredaran Narkotika di Jalan Denai Kelurahan Tegal Sari Mandala, Medan Denai.

Kemudian para saksi langsung melakukan penyelidikan, petugas melihat terdakwa Juni dan David sedang mengendarai satu unit sepeda motor. Selanjutnya, para saksi melakukan penggeledahan dan menemukan barang bukti berupa 1 bungkus plastik klip berisi Narkotika jenis sabu yang ditemukan dari tangan kiri Juni Hansen.

Kemudian para saksi mengintrogasi dan keduanya mengakui sabu tersebut milik mereka berdua yang dibeli dari seorang bernama Abang (DPO) di Jalan Selam Perumnas Mandala, Kelurahan Tegal Sari Mandala I, Kecamatan Medan Denai seharga Rp70 ribu. (man)

Warga Binjai Ketangkap Curi Uang di Masjid Raya Kisaran

Ilustrasi
Ilustrasi

KISARAN, SUMUTPOS.CO – Suprayono, warga Desa Padang Balarang, Kecamatan Selesai, Kota Binjai, nyaris menjadi bulan-bulanan warga. Pasalnya, pria berusia 52 tahun ini nekatnya mencuri uang dari tas milik jamaah Masjid Raya, Jalan Imam Bonjol, Kisaran. Beruntung dia cepat diamankan ke Polsek Kota Kisaran.

Ilustrasi
Ilustrasi

Kanit Reskrim Polsek Kota Kisaran, Ipda Erwin S, mengatakan, Suprayono hingga kemarin masih ditahan untuk diperiksa dan dimintai keterangan atas perbuatannya. Ia mengatakan, kejadian bermula ketika pelaku datang ke masjid dan duduk-duduk di pelataran teras masjid pada Kamis (3/12) malam. Menurut pengakuan petugas masjid, ia terlihat beberapa malam sudah tidur di masjid tersebut.

Pada saat bersamaan, ada jamaah yang tidur-tiduran di teras masjid. Di sinilah ia mulai melihat kesempatan dan mengambil tas santri tersebut yang didalamnya berisikan uang Rp500 ribu. (mbc)

Curi Sepeda Motor di Dairi, Ditangkap di Medan

curanmor: Sarbinoto Kudadiri (34) tersangka curanmor diamankan bersama sepeda motor All New Beat BB 4556 ZC curiannya.dewi/sumut pos.
curanmor: Sarbinoto Kudadiri (34) tersangka curanmor diamankan bersama sepeda motor All New Beat BB 4556 ZC curiannya.dewi/sumut pos.

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Sarbinoto Kudadiri (34), warga Desa Sitinjo, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, diamankan personel Unit Resum dan Opsnal Sat Reskrim Polres Dairi dari Kota Medan. Dia diamankan karena dilaporkan telah mencuri sepeda motor All New Beat BB 4556 ZC, milik Butedniah Jamin.

curanmor: Sarbinoto Kudadiri (34) tersangka curanmor diamankan bersama sepeda motor All New Beat BB 4556 ZC curiannya.dewi/sumut pos.
curanmor: Sarbinoto Kudadiri (34) tersangka curanmor diamankan bersama sepeda motor All New Beat BB 4556 ZC curiannya.dewi/sumut pos.

Kapolres Dairi AKBP Ferio Sano Ginting SIK MH melalui Kasubbag Humas Iptu Doni Saleh mengatakan, pelaku diamankan pada, Selasa (1/12) di Kota Medan. Dijelaskan Doni, kasus pencurian satu unit sepeda motor All New Beat tersebut terjadi pada, Rabu (18/11) di rumah korban Jalan Sekolah, belakang Gedung Nasional, Kelurahan Sidikalang, Kecamatan Sidikalang. Lebih lanjut Doni menjelaskan, dari keterangan korban pencurian mengatakan, pencurian sepeda motor terjadi saat korban sedang di kamar mandi. “Setelah keluar kamar mandi korban melihat sepeda motor yang diparkir di depan rumah sudah tidak ada di tempatnya,” ucap Doni, Jumat (4/12).

Esoknya kejadian itu dilaporkan korban ke Polres Dairi. Beberapa minggu kemudian, sepeda motor miliknya terlihat oleh korban di salah satu bengkel sedang diperbaiki. Korban pun sempat bingung karena plat nomor telah diganti, namun korban yakin kalau itu sepeda motor miliknya dan kemudian memberitahukan ke Polisi.

Personel Unit Resum dan Opsnal Sat Reskrim Polres Dairi selanjutnya mengamankan sepeda motor dari bengkel dan membawanya ke Mapolres Dairi.Setelah mendapatkan ciri-ciri pelaku, petugas mencari pelaku. Dari informasi didapat, pelaku sedang berada di Kota Medan.

Personel Opsnal Sat Reskrim Polres Dairi pun langsung bergerak dan menangkap pelaku di Kota Medan. (mbc)

Gelapkan 35 SHGB di BTN, Canakya Dituntut 3,5 Tahun Penjara

VIRTUAL: Canakya Suman, terdakwa penggelapan SHGB di Bank BTN menjalani sidang tuntutan secara virtual, Jumat (4/12).
VIRTUAL: Canakya Suman, terdakwa penggelapan SHGB di Bank BTN menjalani sidang tuntutan secara virtual, Jumat (4/12).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Canakya Suman, terdakwa kasus peminjaman kredit di Bank Tabungan Negara (BTN) dengan modus mengagunkan 93 Serifikat Hak Guna Bangunan (SHGB), dituntut selama 3 tahun 6 bulan penjara. Dia dinilai terbukti melakukan penggelapan 35 SHGB, yang merugikan BTN senilai Rp14,7 miliar.

VIRTUAL: Canakya Suman, terdakwa penggelapan SHGB di Bank BTN menjalani sidang tuntutan secara virtual, Jumat (4/12).
VIRTUAL: Canakya Suman, terdakwa penggelapan SHGB di Bank BTN menjalani sidang tuntutan secara virtual, Jumat (4/12).

Dalam nota tuntutan yang dibacakan jaksa penuntut umum (JPU) Nelson Victor, perbuatan Direktur PT Krisna Agung Yudha Abadi (KAYA) melanggar Pasal 372 jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana jo pasal 64 ayat (1) KUHPidana. “Meminta kepada majelis hakim agar menjatuhkan hukuman kepada terdakwa Canakya Suman dengan pidana penjara selama 3 tahun dan 6 bulan penjara,” ujarnya, dihadapan Hakim Ketua, Tengku Oyong, di Ruang Cakra 7 Pengadilan Negeri Medan.

Menurut JPU, hal yang memberatkan terdakwa karena telah merugikan PT Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Medan dan terdakwa belum berdamai dengan PT Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Medan. “Sedangkan hal yang meringankan terdakwa, karena bersikap sopan selama persidangan, mengakui perbuatannya dan belum pernah dihukum,” katanya.

Usai mendengarkan tuntutan, majelis hakim menunda persidangan pada Selasa 8 Desember 2020 dengan agenda nota pembelaan (pledoi) dari terdakwa.

Di luar persidangan, saat ditanya dasar JPU menjerat terdakwa dengan Pasal 372 jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana jo pasal 64 ayat (1) KUHPidana, JPU mengatakan karena itu yang terbukti. “Berdasarkan saksi-saksi dan barang bukti di persidangan, karena terdakwa yang menyerahkan sertifikat,” tandasnya.

Mengutip dakwaan jaksa, kasus bermula pada tahun 2014, terdakwa Canakya sebagai Direktur PT Krisna Agung Yudha Abadi (KAYA) mengajukan kredit pinjaman kepada PT Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Medan dengan nilai sebesar Rp 39,5 miliar dengan jaminan sebanyak 93 buah Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) atas nama PT Agung Cemara Realty.

Dimana saksi Mujianto memberikan kuasa kepada terdakwa Canakya di Kantor Notaris Elvira untuk menjual 93 SHGB dan berdasarkan hal tersebut terdakwa mendapat pinjaman kredit sebesar Rp39,5 miliar.

Selanjutnya, lanjut Nelson, dihadapan saksi Notaris Elviera, terdakwa memberikan kuasa kepada saksi Ferry Sonefille Abdullah, SE selaku Kepala Kantor PT Bank Tabungan Negara Cabang Medan untuk menjual ke-93 SHGB yang dijadikan sebagai jaminan kredit sebelumnya.

Kemudian, pihak PT BTN Cabang Medan melakukan kesepakatan yang dituangkan dalam Perjanjian Kerja Sama Nomor : 00640/Mdn.I/A/III/2011 tentang Pelayanan Jasa Notaris Dan PPAT Dalam Pelaksanaan Pemberian Kredit Oleh Bank Negara.

Dimana pada awalnya, perjanjian tersebut berjalan lancar dimana sebanyak 58 SHGB telah dilakukan pembuatan Akta Pembebanan Hak Tanggungan. Namun, terhadap 35 SHGB yang belum dilakukan APHT, terdakwa Canakya menghubungi saksi Sulianto alias Pak Lek selaku staff notaris Elviera untuk meminta ke-35 SHGB yang sebelumnya terlebih dahulu memberitahukan kepada saksi Notaris Elviera.

Setelah 35 sertifikat tersebut berada pada saksi Sulianto langsung menghubungi terdakwa Canakya untuk janji bertemu di Cambridge Hotel dan menyerahkan sertifikat kepada terdakwa Canakya.

Dimana terdakwa Canakya memberikan uang kepada saksi Sulianto secara bervariasi dan seterusnya perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa Canakya hingga akhirnya ke-35 sertifikat tersebut berada di tangan terdakwa Canakya.

Pada Juni 2016 sampai dengan Maret 2019 terdakwa mengalihkan dan atau menjual ke-35 sertifikat tersebut kepada orang lain tanpa seizin dari pihak PT BTN. Akibat perbuatan terdakwa Canakya, PT BTN Cabang Medan mengalami kerugian berupa hilangnya 35 SHGB yang bernilai kurang lebih sebesar Rp14.775.000.000. (man)

Kahiyang dan Shaula Bermunajat Agar Suami Menjadi Pemimpin Medan

istri Bobby Nasution, Kahiyang Ayu, dan istri Aulia Rachman, Shaula Arindianti, hadir dalam acara doa bersama ibu-ibu pengajian di kediaman Ketua Pengajian Silaturahmi Sejuta Umat, Hj Zunaidar Rivai di Jalan Sei Bah Mendaris, Medan Baru, Jumat (4/12/2020).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Permohonan doa dan dukungan bukan hanya diminta Muhammad Bobby Afif Nasution dan H Aulia Rachman sebagai pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan. Istri-istri pun turun memohon doa dan dukungan untuk keberhasilan suaminya dalam kontestasi Pilkada 2020.

Istri Bobby Nasution, Kahiyang Ayu dan istri Aulia Rachman, Shaula Arindianti tampak hadir dalam acara doa bersama ibu-ibu pengajian untuk memenangkan paslon nomor urut 2 tersebut, menjadi pemimpin Kota Medan mendatang di kediaman Ketua Pengajian Silaturahmi Sejuta Umat, Hj Zunaidar Rivai di Jalan Sei Bah Mendaris, Medan Baru, Jumat (4/12/2020) petang.

Turut hadir istri Ketua Tim Pemenangan HT Milwan, Adlina, ibunda Bobby Nasution, Ade Hanifah Siregar dan ibu-ibu perwakilan dari partai pendukung seperti Golkar, PDIP, PAN, NasDem, Perindo, Hanura, Gerindra, PPP, dan PKB. Termasuk perwakilan ibu-ibu dari 21 kecamatan di Medan.

Perwakilan 50 pengajian di Medan juga turut berzikir memohon doa kemenangan Bobby-Aulia. Tak hanya itu, mereka juga mengkhatamkan Alquran untuk Bobby-Aulia. Yakni pengajian Al-Hidayah, BKMT, Muslimin, Medan Petisah, Mukadimah, Al Hasanah, Annisa Syarif, Darul Ilma, Siti Khodijah, As-Salinah, Uswatun Husna, Zahratur Ridho, Medan Baru, Villa Gading Mas, Tasbi, Ros Ramzi, Aceh, Griya Riatur, Al-Washliyah, As Soka, Raudah, Komplek Pemda, Gaperta Ujung, Bayangkari, PMD, Sadongan, Tengku Daud, Surya Berkah, Asiyah, Melayu, Padang, Siregar, Al Zaidar, Al Qaromah, Hikwan, Muslimat NU, Griya Martubung, Al Munawwarah, Sakinah, Al Arabi, Perumnas Simalingkar, Al Tarisa, Raimah, Ar-Ridho, Peralis, An-Nur, Askakiah, Pondok Surya, Limo Dunsanak, IPHI dan Majelis Taklim Nurul Hidayah.

Dipandu Ustaz Hasbi Al Mawardi, Kahiyang Ayu dan Shaula Arindianti tampak mengikuti doa dengan hikmat untuk bermunajat kepada Allah SWT agar para suami mereka bisa menjadi pemimpin untuk membuat perubahan di Kota Medan.

Dalam kesempatan ini, tuan rumah Zunaidar mengungkapkan, banyak yang ingin datang untuk mengikuti doa bersama dan zikir untuk kemenangan Bobby-Aulia. Namun karena pandemi Covid-19, hanya satu orang perwakilan saja yang datang. “Maaf kepada yang lain yang tidak diundang, mohon doanya untuk kemenangan Bobby-Aulia,” kata dia.

Ia mengajak ibu-ibu harus semangat untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada 9 Desember nanti, sehingga dapat memilih pemimpin yang penuh keberkahan. “Yakinlah ini bukan untuk pribadi, tapi visi misi Bobby untuk membantu masyarakat yang tidak mampu dan lemah,” pungkasnya. (rel)