24 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 3873

DWP Kemenhub Gelar Pelatihan Bagi Masyarakat Sekitar Danau Toba

‎DWP Kemenhub gelar Diklat bagi masyarakat sekitar Danau Toba.(ist)
‎DWP Kemenhub gelar Diklat bagi masyarakat sekitar Danau Toba.(ist)

Hasilkan Produk Berkualitas‎ Diminati Wisatawan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggelar pendidikan dan pelatihan (Diklat) Pemberdayaan Masyarakat kepada pengrajin di sekitar Danau Toba di Kabupaten Simalungun, Sumut.

‎DWP Kemenhub gelar Diklat bagi masyarakat sekitar Danau Toba.(ist)
‎DWP Kemenhub gelar Diklat bagi masyarakat sekitar Danau Toba.(ist)

Pelatihan Wirausaha ini, diikuti sebanyak 50 orang peranjin asal Kabupaten Samosir, 4 peserta dari PIA, dua peserta dari Lantamal Belawan dan 2 peserta dari Persit Kartika Candra Kirana. Pelaksanaan Diklat dibagi menjadi tiga Wastra.

‎Ketua Bidang Wirausaha Baru Dekranas, Endang Budi Karya mengatakan Diklat ini, berlangsung sejak 15 hingga 19 Oktober 2020 ini. Ia mengungkapkan pelatihan ini bertujuan untuk membuka akses dan wawasan lebih luas bagi para pengrajin sehingga mereka kompetitif, produktif dan berbasis teknologi sesuai dengan era 4.0.

“Harapannya para peserta bisa menjadi pengrajin yang unggul dan akhirnya nanti bisa mempromosikan wisata Danau Toba. Karena menghasilkan produk yang berkualitas dan diminati wisatawan,” sebut Endang dalam keterangan pers diterima Sumut Pos, Selasa (20/10).

Diklat ini, juga melibatkan Politeknik Penerbangan Medan juga turut serta dalam kegiatan ini sebagai pelaksana kegiatan. Direktur Poltekbang Medan, M Andra Adityawarman mengatakan, kegiatan pelatihan yang berlangsung selama lima hari ini dilaksanakan di Hotel Inna Parapat, dengan menghadirkan instruktur kegiatan yang berpengalaman di bidangnya.

“Adapun jenis pelatihan yang dilaksanakan adalah WastraI I yaitu pelatihan membuat tas, kipas, seminar kit, travel kit, home décor. Kemudian wastra II yaitu pelatihan membuat masker dan kaos,” ungkap Andra.

Andra mengatakan ‎pelatihan yang dilaksanakan lainnya adalah wastra III yaitu pelatihan ukir dan boneka kayu. Dengan jumlah total produk yang dihasilkan dari masing-masing pelatihan yaitu 24 tas, 18 buah sarung bantal sofa, 8 set seminar kit, 9 buah topi, 70 kaos dan 80 masker. Serta 34 buah boneka kayu dan 20 gagang kipas.

“Semoga ilmu yang di dapat bisa bermanfaat untuk mengembangkan usaha yang dimiliki oleh masing-masing peserta,” ujar Aditya Warman.

Salah seorang peserta, Molista Sagala dari Kabupaten Samosir mengatakan pelatihan wastra yang didapatkannya ini menjadi  pengetahuan baru bagi dirinya dan peserta lainnya. Ia mengaku mengikuti pelatihan pembuatan masker dan pewarnaan kaos mengaku mendapat ilmu baru.

“Saya dapat ilmu baru mengenai teknik pewarnaan pakian secara alami dari tumbuhan yg bisa diperoleh di sekitar lingkungan. Dan saya berencana akan membuka usaha pembuatan masker dan pewarnaan kaos secara alami,” kata Moslita.

Kegiatan Diklat Pemberdayaan Masyarakat ini ditutup oleh  Ketua DWP Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Lis Budi Setiadi. Yang sekaligus memberikan penghargaan kepada peserta terbaik dari pelatihan tersebut.(gus)

Pegulat Medan Tetap Latihan di Tengah Pandemi

Mangasi Simangunsong

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Suasana pandemi Covid-19 tidak menghalangi atlet gulat Kota Medan untuk latihan. Mereka tetap latihan secara rutin di SD Inpres, Jalan Turi, Medan.

“Kita tetap latihan tiga kali seminggu. Latihan tetap menerapkan protokol kesehatan,” ujar Ketua PGSI Kota Medan, Mangasi Simangunsong, Senin (19/20).

Diungkapkan, para atlet wajib cuci tangan sebelum memasuki area latihan. Mereka juga dicek suhu tubuh. “Jika ada suhu tubuhnya lewat batas, maka kita suruh pulang,” ungkapnya.

Selain itu, para atlet dianjurkan untuk menggunakan masker saat melakukan kegiatan sehari-hari. Ini merupakan anjuran dari pemerintah.

“Intinya kita tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Tidak boleh ada melanggar. Kita juga melihat kedisiplinan atlet dalam penerapan protokol kesehatan itu,” paparnya.

PGSI Medan saat ini membina 23 pegulat muda. Para pegulat tersebut terdiri dari 18 binaan KONI Medan dan lima binaan Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Daerah (PPLPD) kota Medan. Mereka dilatih pelatih seperti Mangasi Simangunsong, Andre Tampubolon dan lainnya.

“Jadi kita membina atlet dua bagian. Sebanyak 18 orang itu binaan KONI Medan. Kemudian ada lima orang binaan PPLPD dibawah Dispora Medan. Para atlet itu merupakan harapan masa depan,” ungkapnya.

Mangasi mengakui, kondisi pandemic Covid-19 ini sangat menganggu atlet. Para atlet hanya bisa latihan, tanpa ada kompetisi.

“Dengan situasi sekarang ini, kita hanya bisa latihan-latihan saja. Untuk even, hingga kini belum ada. Itu juga yang membuat atlet cepat bosan,” sebutnya.

Mangasi berharap agar pandemi ini cepat berakhir. Dengan demikian, para atlet bisa kembali mengikuti even. “Latihan tanpa bertanding itu memang sangt membosankan. Mudah-mudahan pandemi ini cepat berakhir,” harapnya. (dek)

Kembangkan Kewirausahaan Perempuan, Pertamina Foundation Gandeng Cinta Laura Kiehl

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Guna mendorong pengembangkan kewirausahaan perempuan, Pertamina Foundation menggandeng artis sekaligus pebisnis muda Cinta Laura Kiehl dalam program PFpreneur Pertamina Foundation Women Leaders and Enterpreneurs di Indonesia ini.

Cinta Laura Kiehl.

Program tersebut, dilaksanakan dengan tujuan mengembangkan kewirausahaan perempuan yang unggul berbasis pengelolaan usaha modern dan berdaya saing tinggi, dengan terbukanya akses permodalan melalui Program Kemitraan PT Pertamina (Persero).

“Aku sangat excited bisa berkolaborasi dengan Pertamina Foundation karena kita sama-sama peduli terhadap masyarakat, ditambah PFpreneur ini fokusnya ke women development dan womenpreneurs. So, I will do my best for PFpreneur,” ungkap Cinta Laura dalam keterangan pers diterima Sumut Pos, Senin (19/10).

Cinta Laura Kiehl adalah contoh perempuan muda yang cocok dijadikan womenpreneur model bagi seluruh perempuan Indonesia. Cinta Laura memiliki Yayasan Soekarseno Foundation yang didirikan oleh keluarga besar Cinta, dan uniknya seluruh pendirinya adalah perempuan.

Cinta juga mengembangkan sayapnya ke dunia bisnis fashion dengan meluncurkan produk sportwear dengan merk dagang CLK, yang berkolaborasi dengan local brand yang bertajuk ‘Empowers You’. Sejalan dengan tujuan dari program PFpreneur, Cinta ingin menunjukkan dukungannya terhadap produk lokal sekaligus kegiatan yang memberdayakan perempuan Indonesia.

Menyambut kolaborasi dengan Pertamina Foundation, Cinta mengungkapkan bahwa PFpreneur mampu mengembangkan semangat kewirausahaan.”Pastinya, perempuan dan mendukung kesejahteraan perempuan,” pungkasnya.

Sementara itu, Presiden Direktur Pertamina Foundation, Agus Mashud S. Asngari mengatakan bahwa Cinta Laura sangat cocok menjadi contoh suskses bagi para perempuan dalam segala bidang yang ia jalankan.

“Cinta Laura adalah role model yang sangat pas untuk dicontoh oleh para perempuan muda di Indonesia. Reputasinya dalam bidang pendidikan, bisnis, serta sosial sangat membanggakan. Yayasan yang didirikan oleh keluarganya yang seluruh pendirinya adalah wanita sangat selaras dengan program yang sedang kita jalani saat ini yaitu PFpreneur. Kami sangat bersemangat untuk bekerja sama dengan Cinta,” ujarnya.

PFpreneur 2020 mengusung tema Women Leaders and Enterpreneurs ‘Bersama Perempuan Wirausaha, Mewujudkan Impian Menjadi Kenyataan’. Program PFpreneur hadir bagi para perempuan hebat Indonesia untuk pengembangan embrio UMK.

Pendaftaran PFpreneur sudah dibuka mulai 2 Oktober hingga 25 Oktober 2020. Informasi lebih lengkap tbisa diakses di website resmi milik Pertamina Foundation yakni preneur.pertaminafoundation.org. (gus/ram)

Per Hari, 300-500 Driver Gojek Cek Suhu

CEK SUHU: Petugas Posko Aman J3K (Jaga Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan) bagi mitra driver Gojek, di Jalan Cik Di Tiro, Medan, sigap mengeck suhu mitra driver dengan thermogun, Kamis pekan lalu. Sehari, sekitar 300-an driver singgah untuk cek suhu di posko ini.
CEK SUHU: Petugas Posko Aman J3K (Jaga Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan) bagi mitra driver Gojek, di Jalan Cik Di Tiro, Medan, sigap mengeck suhu mitra driver dengan thermogun, Kamis pekan lalu. Sehari, sekitar 300-an driver singgah untuk cek suhu di posko ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam tempo 45 menit, sekitar 20 driver silih berganti mampir di Posko Aman J3K (Jaga Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan) bagi mitra driver Gojek, di Jalan Cik Di Tiro, Medan, Kamis siang pekan lalu. Sekitar 70 persen di antaranya pengemudi GoRide. Sisanya pengemudi GoCar.

CEK SUHU: Petugas Posko Aman J3K (Jaga Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan) bagi mitra driver Gojek, di Jalan Cik Di Tiro, Medan, sigap mengeck suhu mitra driver dengan thermogun, Kamis pekan lalu. Sehari, sekitar 300-an driver singgah untuk cek suhu di posko ini.
CEK SUHU: Petugas Posko Aman J3K bagi mitra driver Gojek, di Jalan Cik Di Tiro, Medan, sigap mengecek suhu mitra driver dengan thermogun, Kamis pekan lalu. Sehari, sekitar 300-an driver singgah untuk cek suhu di posko ini.

Begitu ada Driver masuk ke jalur drive thru, petugas posko yang lengkap mengenakan masker, faceshield, dan sarung tangan, dengan sigap mengecek suhu tubuh para driver dengan thermogun. Jika di bawah 37,5 derajat Celsius, lanjut periksa handphone si driver untuk mengecek apakah jatah bulanan healthy kit (hand sanitizer dan masker) sudah diambil atau belum. Jika belum, aplikasi di handphone dichecklist, dan sebotol hand sanitizer atau masker berpindah tangan.

Berikutnya, driver bergerak menuju titik penyemprotan disinfektan yang berjarak sekitar 6 meter dari drive thru. Petugas berpakaian APD lengkap, dengan sigap menyemprot seluruh kendaraan dan helm si driver.

“Per hari, Posko Aman J3K di sini melayani rata-rata 300 driver. Kalau cuaca hujan, kadang hanya 200 driver. Jumlah itu termasuk sedikit. Posko J3K paling ramai ada di Ring Road Point Manhattan. Di sana melayani rata-rata 500-an driver per hari,” kata petugas posko, Agam Zubir, didampingi rekannya, Rizal Fahlevi, kepada Sumut Pos mengawali.

Posko J3K ini merupakan inisiatif Gojek —perusahaan teknologi asal Indonesia yang melayani angkutan melalui jasa ojek— untuk membantu menyelesaikan tantangan Jaga Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan sehari-hari di tengah pandemi global Covid-19.

“Layanan ini untuk memastikan seluruh ekosistem Gojek, yakni mitra driver dan konsumen, dapat tetap produktif menjalankan kesehariannya dengan sehat dan aman. Gojek menerapkan protokol kesehatan yang merujuk pada rekomendasi Kementerian Kesehatan RI dan Badan Kesehatan Dunia (WHO),” kata Head of Regional Corporate Affairs wilayah Sumbagut Gojek, Dian Lumban Toruan, yang turut hadir di posko.

Selama pandemi COVID-19, Gojek telah membuka 4 ‘Posko Aman J3K’ di Kota Medan. Selain di Jalan Cik Di Tiro, juga ada di Jalan AH Nasution, Jalan HM Yamin, dan Ring Road Point (Manhattan Square).

Posko dioperasikan oleh petugas terlatih, termasuk di antaranya mitra driver yang tergabung dalam komunitas-komunitas. Hal ini dilakukan untuk memperluas jangkauan layanan sekaligus memberikan pendapatan tambahan bagi Mitra Gojek.

“Gojek menjadwalkan mitra-mitranya datang ke ‘Posko Aman Bersama Gojek’ secara rutin tiap minggu. Mitra driver akan mendapat tiga jenis layanan secara drive thru. Yakni pengambilan healthy kit, pengecekan suhu tubuh, serta penyemprotan cairan disinfektan pada kendaraan. Ini sebagai langkah nyata kami membantu menekan penyebaran virus corona,” jelas Dian.

DISINFEKTAN: Petugas Posko Aman J3K menyemprot cairan disinfektan ke kendaraan mitra driver Gojek, di Jalan Cik Di Tiro, Medan.

Untuk menghindari kerumunan, jadwal ke posko disusun bergiliran lewat aplikasi. Dengan demikian, para driver tetap menjaga jarak fisik di posko. Hasil pengecekan suhu tubuh mitra driver ini dicatat dalam sistem.

Sejak posko dibuka, menurut Agam, belum pernah ada mitra driver yang ditemukan dengan gejala Covid-19. “Pernah sih ada yang suhu tubuhnya di atas 37 derajat Celsius. Untuk kasus itu, kita minta si driver istirahat dulu, minum air putih, kemudian suhunya dicek lagi. Hingga tiga kali. Biasanya setelah istirahat, suhu tubuhnya kembali normal. Mungkin saat itu dia hanya kelelahan atau sedang dehidrasi,” ungkap Agam.

Seandainya ada mitra driver yang terindikasi demam, apa yang akan dilakukan posko? “Kami ada ambulans 24 jam keliling semua posko. Jika ada indikasi ke arah COVID, tentu akan dibawa ke rumah sakit terdekat,” ungkapnya.

Adapun pembagian paket kesehatan dilakukan tiap bulan, di mana setiap mitra driver mendapatkan 1 paket yang terdiri dari masker dan hand sanitizer. Khusus untuk mitra GoCar, diberi hand sanitizer botol besar dan kecil. Botol besar untuk penumpang, yang kecil untuk driver.

“Biasanya jika ada driver GoCar yang baru antar penumpang ke dan dari rumah sakit serta bandara, akan meminta seluruh mobilnya disemprot disinfektan,” jelas Agam.

Tidak hanya menyediakan Posko Aman J3K, Gojek juga secara rutin memberikan imbauan dan edukasi kepada para mitra driver, agar tetap menjaga kesehatan serta keselamatan. Seperti mengingatkan mitra driver untuk beristirahat yang cukup, terutama ketika merasa tidak enak badan. Menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih, seperti rajin mencuci tangan dengan sabun selama minimal 20 detik atau menggunakan hand sanitizer, dan menggunakan masker selama bertugas.

“Kami juga mengajak mitra driver menggunakan pakaian dan atribut yang bersih. Kami mengimbau mitra driver mengenakan sarung tangan agar terhindar dari kontak fisik langsung dengan pelanggan. Serta membersihkan helm dengan menggunakan cairan desinfektan setiap kali pemakaian,” timpal Dian.

Mitra driver juga diimbau tetap menjaga kebersihan kendaraan, terutama di area motor yang sering terkena kontak fisik dengan mitra driver atau pelanggan. Antara lain stang motor, rem tangan, jok, pegangan belakang jok, dan area lainnya untuk GoRide. Kemudian setir mobil dan jok duduk penumpang untuk GoCar. Juga mengurangi kontak fisik dengan pelanggan selama proses pengantaran.

“Seluruh inisiatif J3K ini digelar tanpa ada pembebanan biaya tambahan kepada setiap mitra driver, pelanggan, ataupun masyarakat luas,” tambahnya.

Mitra driver Gojek, John Ambrosioes Popal, mengakui fasilitas yang mereka peroleh dari Gojek, semuanya gratis. “Tak ada dikutip bayaran. Cek suhu ini malahan wajib diikuti. Jika kita melewatkan jadwal cek, otomatis aplikasi Gojek kita tidak bisa diakses,” ungkap pria berusia 42 tahun ini secara tersenyum.

Tentang jadwal cek suhu, ia mengaku sering pindah-pindah posko. “Mana posko terdekat saat tiba giliran, ke sanalah,” kata warga Jalan Bambu 2 Kecamatan Medan Timur, Kota Medan ini kalem.

Driver yang bergabung ke Gojek sejak 2017 lalu ini mengaku senang dengan program J3K Gojek. “Bagus sekali. Jadi kalau ada driver yang sakit, bisa didata lebih cepat. Ini menjaga keamanan semua pihak. Kami tidak was-was lagi kena Covid-19 saat membawa penumpang. Begitu juga penumpang tidak was-was saat kami antar dan jemput,” jelasnya.

Tentang orderan sebelum dan setelah pandemi Covid-19, John mengaku, omzet menurun. Jika dulu ia bisa meraup order Rp150 ribu hingga 200 ribu per hari, sekarang maksimal 100 ribu saja. “Dulu ‘kan langganan kebanyakan anak sekolah dan mahasiswa. Sekarang mereka diliburkan. Untungnya, order pesanan GoFood dan GoSend, lumayan meningkat,” katanya.

Ia berharap wabah Covid-19 segera berlalu, agar penghasilannya kembali normal. Meski begitu, ia tetap bersyukur karena banyak program dari Gojek untuk driver. Salahsatunya pembagian vitamin secara berkala.

Michael Reza Say, VP Regional Corporate Affairs Gojek, dalam sebuah webinar regional Sumatera belum lama ini mengatakan, dulu core bisnis Gojek adalah menggerakkan orang melalui GoRide dan GoCar. Sekarang di tengah pandemi COVID-19, core Gojek sedikit berubah ke arah mobilisasi logistik, khususnya makanan dan barang.

Untuk mencegah penyebaran COVID-19 lewat GoFood, Gojek mengimbau Mitra GoFood menyediakan wastafel dan hand sanitizer bagi mitra driver, serta menjaga makanan tetap higienis. “Di layanan GoFood, kami juga menyediakan daftar outlet mitra yang secara konsisten menerapkan penggunaan masker dan pengecekan suhu bagi karyawan, serta penggunaan segel pengamanan pada kemasan,” ujarnya.

Karena itu, pelanggan GoFood tidak perlu khawatir ketika memesan kuliner favorit. Bahkan pengantaran makanan diimbau tanpa kontak langsung oleh mitra driver.

Prosedur lain adalah adanya sekat pelindung pada kendaraan GoCar dan GoRide yang saat ini sedang dalam tahap uji coba.

Terakhir, Gojek memberikan informasi suhu tubuh mitra driver dan status desinfeksi kendaraan mereka, yang dapat dilihat pelanggan di aplikasi. Informasi ini dapat dilihat di profil mitra driver. Profil dapat diakses saat melakukan pemesanan layanan GoRide/GoCar, GoSend dan GoFood. Fitur itu merupakan yang pertama di Indonesia.

Prosedur yang sama juga berlaku untuk GoSend, GoShop, dan GoMart. “Kami mendorong pelanggan agar mengutamakan transaksi menggunakan GoPay untuk menghindari kontak fisik, baik untuk transaksi layanan Gojek atau transaksi di merchant online atau offline,” tutup Michael. (mea)

Komunitas Aku Anak Medan akan Dideklarasikan

BERKUMPUL: Para pengurus Aku Anak Medan, bduduk santai berkumpul.dewi/sumu tpos.
BERKUMPUL: Para pengurus Aku Anak Medan, bduduk santai berkumpul.dewi/sumu tpos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komunitas Aku Anak Medan (AAM) akan segera dideklarasikan dalam waktu dekat. Komunitas ini akan menjadi komunitas sosial kemasyarakatan sekaligus juga memantau kebijakan Pemerintah Kota Medan dalam upaya membangun kembali kredibiltas Kota Medan dikancah nasional.

BERKUMPUL: Para pengurus Aku Anak Medan, bduduk santai berkumpul.dewi/sumu tpos.
BERKUMPUL: Para pengurus Aku Anak Medan, bduduk santai berkumpul.dewi/sumu tpos.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum Komunitas Aku Anak Medan, Riza Usty Siregar didampingi Wakil Ketua Umum H Ghani Z, Sekretaris Umum M Ferdian dan Bendahara Albert Halim, Juga Bidang Hukum Maju Ricardo Lumbanbatu SH kepada Sumut Pos, Senin (19/10).

Riza mengatakan, komunitas tersebut bersifat sosial dengan agenda kegiatan membantu masyarakat Kota Medan yang kurang mampu serta mengedukasi masyarakat dalam urusan adminitrasi kependudukan, dan lainnya.

“Komunitas ini untuk siapa saja yang tinggal di Medan dan ber KTP Medan. Dalam bulan ini akan kita deklarasikan. Komunitas ini bersifat sosial, kita siap membantu masyarakat Kota Medan sekaligus juga mengkritisi kebijakan pemerintah dalam pembangunan serta memberikan solusi,” katanya.

Menurutnya, selama ini, pembangunan Kota Medan sudah tidak tertata lagi. Persoalan-persoalan yang selalu menjadi keluhan warga tidak teratasi, seperti banjir, jalan rusak, reklame ilegas, dan lainnya.

“Dari dulu itu itu saja yang menjadi permasalahan. Ke depan Medan harus naik kembali kredibilitasnya sebagai kota nomor 3 terbesar di Indonesia, seperti dulu lagi. Sekarang ini dengan Pekanbaru saja kita sudah kalah,” ujarnya.

Riza menegaskan, pembangunan di Kota Medan tidak merata, di daerah pinggiran Kota Medan, seolah tidak terjamah pembangungan. “Karenanya AAM hadir untuk mendorong agar permasalahan yang ada dapat dituntaskan bersama Pemko Medan,” paparnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum H Ghani Z menambahkan, komunitas ini pengurusnya dari berbagai elemen masayrakat, tanpa memandang suku, agama dan ras. “Kita membuat ini agar Medan lebih bagus, karena kecintaan kita terhadap Kota Medan, agar Medan lebih wah lagi,” kata Ghani.

Terkait Pilkada Kota Medan yang akan digelar Desember mendatang, Riza menyebutkan, pihaknya masih melihat kriteria yang pantas untuk didukung, yang siap membangun Kota Medan dan membuat lompatan besar untuk Kota Medan.

“Medan sekarang tidak punya apa-apa lagi, stadion kelas nasional tidak ada, bandara tidak sudah pindah ke Deliserdang, tidak ada apa-apa lagi yang bisa dibanggakan. Kita butuh pemimpin yang bisa membuat lompatan. Bila mana ada yang kita anggap cocok, pasti AAM akan dukung,” tegasnya.

Meski belum dideklarasikan secara formal, lanjutnya, struktur kepengurusan komunitas ini sudah ada. “Komunitas ini memiliki beberapa bidang dan terdiri dari lima koordinator wilayah yang diambil dari daerah pemilihan (Dapil),” pungkasnya. (mag-1/ila)

Batasi Jumlah Pengunjung, Kolam Renang Deli Belum Penuh Beroperasi

Kolam Renang Deli : Suasana dari luar Kolam Renang Deli di Jalan Krakatau Medan.
Kolam Renang Deli : Suasana dari luar Kolam Renang Deli di Jalan Krakatau Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bagi masyarakat yang ingin berenang di Kolam Renang Deli, Jalan Sutomo Medan No.4, Kelurahan Gaharu, Kecamatan Medan Timur, tampaknya harus bersabar dulu. Sebab, kolam renang tersebut saat ini hanya dibuka untuk anak-anak saja.

Kolam Renang Deli : Suasana dari luar Kolam Renang Deli di Jalan Krakatau Medan.
Kolam Renang Deli.

Sedangkan kolam renang dewasa masih ditutup. Hal ini untuk membatasi pengunjung sekaligus sebagai upaya mencegah klaster Covid-19 Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan Kota Medan yang mengelola Kolam renang Deli tersebut, awalnya ditutup selama 6 bulan karena pandemi Covid-19, kemudian dibuka kembali 5 September 2020.

“Sampai saat ini belum kita buka secara penuh, masih kita buka sebagian. Yang sudah kita buka masih kolam renang untuk anak-anak dan remaja saja, kolam renang untuk dewasa belum,” ucap Dirut PD Pembangunan Kota Medan, Putrama Alkhairi kepada Sumut Pos, Senin (19/10).

Sebab, kata Putrama, PD Pembangunan merasa kesulitan untuk menjaga dan menerapkan protokol kesehatan bila kolam renang dewasa juga ikut dioperasikan. Jika dibuka kolam renang untuk pengunjung dewasa, akan membuat membeludak jumlah pengunjungnya.

Akibatnya, hal itu akan berpotensi dalam melanggar protokol kesehatan, salah satunya Social Distancing (Jaga Jarak) yang diatur dalam Perwal No.27/2020 tentang penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ditengah pandemi Covid-19 di Kota Medan.

“Kalau dibuka terutama di hari Minggu atau hari-hari libur lainnya, sulit bagi kita untuk menjaga protokol kesehatannya. Jadi kita juga belum berani untuk membuka secara penuh. Itu bisa kita lihat di hari Minggu atau hari libur, banyak pengunjung dewasa yang datang tapi banyak yang pulang karena kolam utama belum kita buka,” jelasnya.

Sebab dengan dibukanya kolam renang untuk anak-anak dan remaja saja, saat hari Sabtu/Minggu (Weekend) atau hari libur tiba, jumlah pengunjung dapat mencapai 300 sampai 400 orang per harinya.

“Jumlah itu sudah cukup banyak, mengingat kita harus menetapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak pengunjung satu sama lain,” tuturnya.

Ditanya terkait apakah kolam renang anak-anak dan remaja mampu menampung kapasitas pengunjung hingga 400 orang, Putrama menyebutkan jika tidak semua pengunjung yang datang adalah pengunjung yang menggunakan fasilitas kolam renang tersebut.

“Karena yang berenang itu banyak anak-anak, maka mereka datang bersama orangtuanya. Orangtuanya datang kan tidak ikut berenang, karena kolam utama belum sibuk. Semua tetap harus membayar tiket masuk agar bisa menemani atau memantau anaknya yang sedang berenang. Lalu yang datang kan juga bertahap, ada yang pagi, siang maupun sore,” terangnya.

Hanya saja, Putrama mengakui, jika pagi hari-hari biasa, jumlah pengunjung relatif sepi. Dalam per harinya jumlah pengunjung hanya berkisar 60 sampai 100 orang.

Anggota Komisi III DPRD Medan, Hj Netty Juniaty Siregar meminta Pemko Medan dalam hal ini PD Pembangunan Kota Medan untuk tidak kaku dan mengatur strategi yang cerdas agar kolam utama di Kolam Renang Deli dapat dibuka kembali. Secara teknis, seharusnya PD Pembangunan dapat berkoordinasi dengan gugus tugas Covid-19 Kota Medan.

Sebab faktanya, Perwal No.27 tahun 2020 tentang penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) di tengah pandemi Covid-19 di Kota Medan itu dibuat agar roda perekonomian di tengah pandemi bisa kembali berjalan tetapi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Bagaimana caranya agar Kolam Renang Deli bisa menghasilkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) ditengah pandemi? Ya seharusnya PD Pembangunan bisa berkoordinasi dengan Gugus Tugas. Harusnya koordinasi itu tidak sulit, mengingat Kolam Renang Deli juga merupakan milik Pemko Medan yang dikelola oleh PD Pembangunan,” tegas Netty.

Dijelaskan Netty, PD Pembangunan tidak perlu kaku ataupun ragu bila telah berkoordinasi secara teknis dengan pihak gugus tugas dan telah menjalankan hasil koordinasi tersebut.

Sebab logikanya, bila areal kolam renang bisa menampung pengunjung sebanyak 400 orang saat kolam renang anak dibuka waktu Weekend, tetapi justru sepi pengunjung di hari biasa, maka seharusnya kolam renang utama dapat dibuka di hari biasa agar jumlah pengunjung tetap sama atau mendekati jumlah pengunjung seperti saat weekend.

“Dengan demikian, jumlah pengunjung bisa terdongkrak dan membuat kolam tidak terlalu sepi di hari biasa. Disisi lain jumlah pengunjung juga tetap tidak membludak, tetap maksimal 400 pengunjung per hari, tetapi jumlahnya stabil dari hari ke hari. Ini kan soal strategi dan koordinasi,” katanya.

Untuk itu, lanjut Netty, Komisi III DPRD Medan mengimbau kepada PD Pembangunan agar segera berkoordinasi dengan gugus tugas soal teknis dibukanya kembali kolam utama. “Sebab hanya beroperasinya kolam anak dan hanya ramai pengunjung di saat Weekend tidak akan menghasilkan PAD yang maksimal bagi Kota Medan,” pungkasnya. (map/ila)

Banjir Rob Terjang Pemukiman Warga Belawan

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Terjangan banjir air laut (rob) yang melanda warga Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan terus merambah ke permukimam warga Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Marelan, semakin menambah menderitaan warga di dua kawasan pesisir di wilayah utara Kota Medan tersebut, Senin (19/10) dinihari.

Banjir rob bukan hanya merendam pemukiman warga, tetapi sejumlah fasilas umum seperti jalan raya, Puskesmas dan sejumlah perkantor tampak dimasuki air berasa asin tersebut.

Agusleo, warga Young Panah Hijau, Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan, mengatakan, jalan raya yang berada di sisi Sungai Deli sebelah Utaran

Senin dini hari bagaikan anak sungai yang berarus, sementara permukiman warga yang dihuni oleh ribuan warga, khawatir terhadap datangnya banjir rob pada dinihari tersebut dan berusaha menyelamatkan barang-barang perabotan yang mudah terjamah air.

“Kami ini memang warga pesisir yang kerap menghadapi pasang surut air laut, tetapi dalam kondisi banjir rob yang terjadi dinihari warga juga semakin panik, karena harus mengangkat barang untuk diselamatkan agar tidak terendam air yang datangnya dari laut tersebut,” kata pemerhati masalah sosial itu.

Ironisnya, kata Agusleo, belum ada lembaga yang bisa memprediksi datangnya banjir rob maupun ketinggian air, sehingga warga yang bermukim di kawassn pesisir tidak mengetahui kapan waktu terjadi banjir rob tersebut.

Terpisah, Nursidin, tokoh masyarakat di Kelurahan Belawan Bahagia, mengatakan, kawasan kawasan yang kerap diterjang banjir rob adalah Kelurahan Belawan Bahagia. Warga di kawasan padat pemukiman penduduk ini, Senin dinihari terpaksa terpaksa harus bekerja keras mengangkat barang-barang berharga seperti perabotan rumah tangga ke lokadi yang lebih tinggi agar tidak terjamah oleh air.

Seemnatara itu, calon Wali Kota Medan petahana, Akhyar Nasution merasakan kesusahan masyarakat yang mengalami kebanjiran rob di Belawan. Pemerintah Kota (Pemko) Medan, kata dia, sejak 2016 sudah menyurati Kementerian PUPR. Bahkan, persoalan banjir rob ini sudah ditanyakan kepada Presiden Jokowi, atau mertua dari Bobby Nasution yang menjadi rivalnya di Pilkada Medan saat ini. “Kami menanyakan langsung ke Presiden RI soal penanganan banjir rob di Belawan. Sesuai pemetaan kami, banjir rob ini tidak hanya terjadi di Belawan, tapi terjadi juga di kawasan Percut Seituan,” ujar Akhyar, Senin (19/10).

Ketika itu, lanjutnya, sesuai hasil rapat dengan para teknokrat, akademisi dan tenaga ahli munculah keputusan secara teknis untuk dibangun tanggul pencegahan rob. Namun, saat dibangun tanggul ini, maka dampak terbesar akan dirasakan di kawasan bagan Percut Seituan. Inikan tidak mungkin juga dilakukan, bahkan tim teknis Kementerian PUPR sudah turun meninjau geografis wilayah.”Alhamdulillah saat ini sudah berproses, semoga akan ada penyelesaian masalah rob ini,” katanya.

Akhyar juga menyampaikan, beberapa hari lalu, ia bersilaturahmi ke Bachtiar Jafar, Wali Mota Medan periode 1990-2000. Dalam pertemuan itu, Bachtiar memberikan contoh di Perumahan Nelayan Indah dengan rumah panggung. Inikan sebuah contoh perumahan pinggiran lain.

Akhyar menyatakan, secara pribadi dan Pemko Medan tidak pernah lari dari tanggung jawab. Ia berharap masyarakat bisa memahami karakteristik kawasan Medan Belawan. Di sisi lain, Pemko Medan terus bekerja mencari solusinya. “Sesuai pengetahuan ilmu teknik tata ruang saya pelajari di bangku perkuliahan, tata ruang wilayah itu harus mengacu pada karakteristik dan kearifan lokal, dengan cara itu akan banyak bisa dilakukan dan gampang mengerjakannya. (mbo/ila)

Pendaftaran Bantuan Dana Stimulus untuk UMKM Jilid Ke-2 Dibuka, 25 November Ditutup

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah pemerintah pusat melalui kementerian koperasi dan UKM menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) tahap pertama sebagai bantuan stimulus bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di tengah pandemi Covid-19 beberapa waktu yang lalu, kali ini pemerintah pusat pun siap menyalurkan bantuan yang sama dalam tahap kedua.

Menindaklanjuti hal itu, Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan pun mengaku siap dalam mendata dan mengusulkan para pelaku UMKM tersebut dengan membuka pendaftaran bagi para pelaku UMKM yang telah terdata di Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan.

“Untuk pendaftaran bantuan tahap kedua ini sudah kita buka sejak tanggal 15 (Oktober) kemarin, nantinya akan ditutup tanggal 25 November. Yang mendaftar untuk mendapatkan bantuan tahap kedua ini adalah mereka yang merupakan para pelaku UMKM yang telah terdata sebagai UMKM binaan kita,” ucap Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan, Zakaria SKom MM kepada Sumut Pos, Senin (19/10).

Berbeda dengan bantuan tahap pertama yang lalu, ada sebanyak 6 ribu pelaku UMKM di Kota Medan yang mendapatkan bantuan tersebut. Sedangkan untuk tahap kedua jumlah pelaku UMKM di Kota Medan yang mendapat bantuan yang dimaksud akan lebih banyak, yaitu 10 ribu pelaku UMKM.

“Tahap kedua ini untuk 10 ribu pelaku UMKM. Yang mendapatkan bantuan tahap pertama yang lalu tidak boleh lagi mendapatkan bantuan tahap kedua ini, sebab masih banyak pelaku UMKM lainnya yang belum mendapatkannya,” ujarnya.

Saat ini saja, kata Zakaria, sudah ada sekitar seribu pelaku UMKM yang mendaftarkan diri di Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan di Jalan Gatot Subroto Km.7,7 Kota Medan.

“Total binaan kita ada sekitar 35 ribu UMKM. Tahap pertama kemarin ada 6 ribu pelaku UMKM yang sudah dapat, sisanya akan diseleksi lagi yang berhak mendapatkannya, karena tahap kedua ini hanya untuk 10 ribu pelaku UMKM,” katanya.

Sama halnya dengan tahap pertama, bantuan tahap kedua ini juga merupakan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp2.400.000 untuk setiap pelaku UMKM.”Sama seperti yang tahap pertama juga, nantinya akan kita usulkan ke Kementerian. Nanti kementerian lah yang akan langsung mencairkannya ke masing-masing rekening penerima. Jadi kita disini hanya membantu mendata dan mengusulkannya ke pusat,” tandasnya.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi III DPRD Medan, Abdul Rahman Nasution SH meminta agar Pemko Medan dalam hal ini Dinas Koperasi dan UMKM dapat mendata dam menyeleksi para pelaku UMKM binaannya yang paling berhak dalam mendapatkan banyak tersebut.

“Karena jumlah pelaku UMKM sangat banyak sedangkan yang bisa mendapatkan hanya terbatas karena adanya kuota, mau tidak mau Dinas Koperasi harus melakukan seleksi dengan objektif, apabila nanti yang mendaftar lebih dari 10 ribu pelaku UMKM,” kata Rahman.

Dijelaskan Rahman, untuk para pelaku UMKM yang nantinya mendaftar namun masih belum juga mendapatkan bantuan tahap kedua ini, Pemko Medan diminta untuk memberikan perhatian lebih kepada para pelaku UMKM tersebut dalam bentuk lain.

“Bisa berupa pelatihan, bantuan dalam pemasaran dan banyak hal lainnya. Bantuan ini kan dari pemerintah pusat, sedangkan pelaku UMKM di Medan tidak semua bisa mendapatkannya, maka harus ada yang bisa dilakukan Pemko Medan untuk mereka yang tidak mendapatkannya,” jelasnya.

Selain itu, Politisi PAN ini menegaskan agar aturan penerima bantuan di tahap pertama tidak lagi berhak mendapatkan bantuan di tahap kedua ini, supaya betul-betul ditegakkan.

“Kita harapkan aturan itu harus tegas, bahwa mereka yang sudah mendapatkan bantuan di tahap pertama jangan lagi mendapatkan bantuan di tahap kedua. Sebab dengan begitu saja, masih banyak nantinya yang belum mendapatkan bantuan itu, apalagi kalau tidak begitu, jelas itu akan tidak adil bagi para pelaku UMKM yang betul-betul belum mendapatkan bantuan ini,” ungkapnya.

Terakhir, lanjut Rahman, masih banyak para pelaku UMKM di Kota Medan yang belum terdata di Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan. Walaupun saat ini tidak sulit untuk bagi para pelaku UMKM untuk mendaftarkan diri sebagai binaan UMKM yang terdata di Dinas tersebut, tapi selayaknya Dinas Koperasi dan UMKM harus pro aktif dalam mensosialisaskan dan mendata pelaku UMKM yang mendaftar.

“Jadi jangan juga hanya menunggu pelaku UMKM itu mendaftar, tapi juga harus ‘jemput bola’. Dan yang paling penting jangan hanya mendata, tetapi Dinas Koperasi dan UMKM juga harus bisa melakukan pembinaan dari berbagai sektor, khususnya sektor pemasaran agar seluruh UMKM binaannya dapat berkembang,” tutupnya.

Seperti diketahui, pemerintah melalui Kemenkop UKM tengah menyalurkan Bantuan BLT Banpres UMKM senilai Rp2,4 juta untuk setiap pelaku UMKM. Bantuan tersebut diberikan berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia nomor 6 tahun 2020 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah bagi Pelaku Usaha Mikro.

Adapun total keseluruhan penyaluran Banpres ini menyasar kepada 12 juta pelaku UMKM. Pada tahap pertama, BLT Banpres UMKM Rp2,4 juta telah disalurkan kepada 9 juta pelaku usaha mikro. Dengan demikian, tinggal tersisa sebanyak 3 juta kuota saja untuk tahap kedua. Pendaftaran tahap kedua penyaluran BLT Banpres UMKM ini akan dilaksanakan hingga tanggal 25 November mendatang. Pendaftaran program BLT Banpres UMKM ini tidak dipungut biaya alias gratis. (map/ila)

Dongkrak Jumlah Wisatawan ke Besilam, Pemkab Langkat Gelar Sosialisasi BISA

SERAHKAN: Anggota DPR/MPR RI, Prof Djohar Arifin Husin, saat menyerahkan alat-alat kebersihan kepada perwakilan warga.ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS.
SERAHKAN: Anggota DPR/MPR RI, Prof Djohar Arifin Husin, saat menyerahkan alat-alat kebersihan kepada perwakilan warga.ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-angin, melalui Wakil Bupati Langkat H Syah Afandin, membuka sosialisasi Bersih Indah Sehat Aman (BISA) yang diselenggarakan di Negeri Bertuah. Tepatnya di Perkampungan Tariqat Babussalam, Desa Besilam, Kecamatan Padangtualang, Kabupaten Langkat, Jumat (16/10) lalu.

SERAHKAN: Anggota DPR/MPR RI, Prof Djohar Arifin Husin, saat menyerahkan alat-alat kebersihan kepada perwakilan warga.ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS.
SERAHKAN: Anggota DPR/MPR RI, Prof Djohar Arifin Husin, saat menyerahkan alat-alat kebersihan kepada perwakilan warga.ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS.

Progam nasional ini (BISA), diinisiasi oleh putra asli Kabupaten Langkat, Prof Djohar Arifin Husin, yang juga Anggota DPR/MPR RI dari Fraksi Partai Gerinda, berkerja sama dengan Kementerian Pariwisara dan Ekonomi Kreatif.

Afandin dalam kesempatan itu, mengucapkan terima kasih sekaligus memberikan apresiasi kepada Djohar Arifin, karena telah memilih Kabuapten Langkat, sebagai lokasi diselenggarakannya BISA. Dia meyakini, kegiatan ini bisa mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan ke Besilam. Sebab Besilam adalah satu lokasi wisata religius di Kabupaten Langkat, yang kemajuannya dapat meningkatkan ekonomi kerakyatan dan PAD Langkat.

“Langkat kaya akan potensi pariwisata, baik wisata alam, budaya, sejarah, dan religi. Sedangkan kawasan Besilam Babusalam ini, merupakan objek wisata religi, bersama Masjid Azizi Tanjungpura, yang menjadi kebanggaan Langkat,” ungkap Afandin.

“Atas terselenggaranya BISA, Pemkab Langkat sangat mendukung sesuai dengan visi misi Bupati, untuk menjadikan Langkat maju dan religius, melalui pengembangan pariwisata religi. Sekali lagi terima kasih, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk kemajuan pariwisata di Langkat,” imbuhnya.

Keterangan senada disampaikan Tuan Guru Besilam, Syekh H Zikmal Fuad, yang juga mengucapkan terima kasih. Menurutnya, kegiatan ini meningkatkan kekhusyukan ibadah santri dan peziarah di Besilam.

“Sebab BISA, semakin membuat bersih dan nyaman suasana di Besilam. Semoga BISA menjadi amal ibadah bagi kita semua,” ujarnya.

Sementara itu, Djohar Arifin menjelaskan, BISA adalah kegiatan yang dilakukan secara gotong-royong. Jadi kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi, dia mengucapkan terima kasih. Menurutnya, BISA juga merupakan satu upaya penanggulangan penyebaran covid-19 di lokasi wisata.

Dimulainya kegiatan BISA ini, ditandai penyerahan alat-alat kebersihan, seperti sapu lidi, sapu lantai, kain pel, tong air, cat tembok, handsanitizer, dan alat kebersihan lainnya. Kegiatan dimulai dari pembersihan bangunan utama Perkampungan Babussalam, lalu diakhiri membersihkan komplek perumahan Babusalam. (yas/saz)

Langkat Menuju Kabupaten Cerdas 2020, Gelar Rapat Evaluasi Smart City

ARAHAN: Bupati Langkat, diwakili Sekdakab Langkat H Indra Salahuddin, saat memberikan arahan di depan peserta rapat evaluasi Smart City 2020 di Ruang Rapat Sekdakab Langkat, Senin (19/10).ILYAS EFFENDY/SUMUT POS.
ARAHAN: Bupati Langkat, diwakili Sekdakab Langkat H Indra Salahuddin, saat memberikan arahan di depan peserta rapat evaluasi Smart City 2020 di Ruang Rapat Sekdakab Langkat, Senin (19/10).ILYAS EFFENDY/SUMUT POS.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Pemkab Langkat, melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), menggelar rapat evaluasi gerakan menuju smart city 2020 di Ruang Rapat Sekdakab Langkat, Kantor Bupati Langkat, Stabat, Senin (19/10).

ARAHAN: Bupati Langkat, diwakili Sekdakab Langkat H Indra Salahuddin, saat memberikan arahan di depan peserta rapat evaluasi Smart City 2020 di Ruang Rapat Sekdakab Langkat, Senin (19/10).ILYAS EFFENDY/SUMUT POS.
ARAHAN: Bupati Langkat, diwakili Sekdakab Langkat H Indra Salahuddin, saat memberikan arahan di depan peserta rapat evaluasi Smart City 2020 di Ruang Rapat Sekdakab Langkat, Senin (19/10).ILYAS EFFENDY/SUMUT POS.

Rapat dengan tajuk ‘Langkat Menuju Kabupaten Cerdas 2020’ ini, dipimpin Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-angin, melalui Sekdakab Langkat H Indra Salahuddin, dan disampaikan Kepala Dinas Kominfo H Syahmadi.

Syahmadi mengatakan, kepada para OPD lingkup Pemkab Langkat, diharapkan aktif membantu pelaksanaan dalam pengisian kuisioner, laporan capaian program dan rencana kerja, kelengkapan dokumen pendukung, serta evaluasi quick win, sebagai bahan evaluasi capaian 100 smart city di Kabupaten Langkat.

Menurut Syahmadi, satu program unggulan dari Smart City, yakni e-Pasar, yang merupakan aplikasi ataupun web, yang berisikan informasi tentang produk-produk UMKM masyarakat Kabupaten Langkat.

“Di dalam e-Pasar, tidak hanya produk kerajinan UMKM saja yang ditampilkan. Destinasi wisata juga ada, yang jadi satu program unggulan di Langkat. Destinasi wisata juga ditonjolkan, sebagai promosi di media sosial,” ungkap Syahmadi.

Sementara Sekdakab Langkat, H Indra Salahuddin dalam arahannya, mengimbau, seluruh OPD Pemkab Langkat segera mengisi kuisioner yang telah diberikan sesuai tenggang waktunya.

Indra juga mengaku bersyukur, Kabupaten Langkat masih masuk ke dalam 100 kabupaten kota smart city se-Indonesia.

“Ahamdullilah. Kita masih menjadi peserta dan masuk dalam penilaian 100 smart city kabupaten kota se-Indonesia. Jadi diharapkan dengan rapat evaluasi ini, kita dapat mewujudkan Langkat menjadi Kabupaten Cerdas, yang memberikan manfaat kepada masyarakat,” pungkasnya. (yas/saz)