24 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 4110

Apresiasi untuk 10.000 Relawan Penanganan COVID-19, Telkomsel Hadirkan Paket Khusus Kuota Data 25GB Per Bulan

Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro menerima penghargaan dari Menteri BUMN Erick Thohir atas apresiasi yang diberikan Telkomsel kepada relawan penanganan COVID-19 dengan menghadirkan paket data khusus kuota data 25GB di Jakarta, Kamis (9/7). Inisiatif ini merupakan bagian dari aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) Telkomsel yang diperuntukkan bagi para relawan berupa paket khusus berisi kuota sebesar 25 GB. Paket data khusus ini sebagai kelanjutan dari kontribusi nyata Telkomsel yang terus menghadirkan program CSR terarah untuk pemenuhan berbagai macam kebutuhan dari berbagai elemen bangsa, termasuk selama pandemi COVID-19 di Indonesia.
Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro menerima penghargaan dari Menteri BUMN Erick Thohir atas apresiasi yang diberikan Telkomsel kepada relawan penanganan COVID-19 dengan menghadirkan paket data khusus kuota data 25GB di Jakarta, Kamis (9/7). Inisiatif ini merupakan bagian dari aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) Telkomsel yang diperuntukkan bagi para relawan berupa paket khusus berisi kuota sebesar 25 GB. Paket data khusus ini sebagai kelanjutan dari kontribusi nyata Telkomsel yang terus menghadirkan program CSR terarah untuk pemenuhan berbagai macam kebutuhan dari berbagai elemen bangsa, termasuk selama pandemi COVID-19 di Indonesia.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Telkomsel menghadirkan paket data khusus untuk para tenaga medis di seluruh Indonesia sebagai bagian dari program corporate social responsibility (CSR) terbaru perusahaan. Inisiatif ini juga menjadi upaya Telkomsel sebagai leading digital telco company untuk terus bergerak maju memperkuat perannya dalam membantu masyarakat melewati masa-masa sulit akibat dari pandemi COVID-19. Komitmen tersebut sejalan dengan semangat Telkomsel dalam memaknai usia ke-25 untuk menghadirkan perubahan nyata di setiap fase kehidupan bangsa termasuk para relawan melalui solusi yang mampu memenuhi kebutuhan komunikasi masyarakat dari waktu ke waktu.

Direktur Utama Telkomsel, Setyanto Hantoro mengatakan, “Peran para relawan di tengah penyebaran virus corona di Indonesia menjadi sangat krusial sebagai benteng pertahanan terakhir dalam mengupayakan kesehatan dan keselamatan masyarakat. Telkomsel mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh relawan termasuk para tenaga medis di Tanah Air yang telah rela berkorban nyawa dan waktu berkumpul bersama keluarga demi menjalankan tugas mulia tersebut. Maka dari itu, Telkomsel menyediakan paket data khusus ini membantu mereka tetap terhubung dengan orang-orang tercinta di tengah masa yang sulit ini.”

Inisiatif khusus dari Telkomsel yang diperuntukkan bagi para relawan ini merupakan paket khusus berisi kuota sebesar 25 GB dengan masa aktif selama 30 hari senilai Rp. 10,-. Telkomsel memastikan program CSR ini hanya dapat dinikmati oleh para relawan dan tenaga medis yang telah terdaftar melalui sistem whitelist. Telkomsel berharap inisiatif ini mampu menjangkau sekitar 10.000 relawan yang secara khusus dialokasikan ke 249 titik Rumah Sakit di seluruh penjuru negeri selama program ini berjalan tiga bulan ke depan. Bagi tenaga medis yang ingin melakukan aktivasi paket data khusus tersebut dapat mengunjungi USSD Menu Browser (UMB) di *363*102#.

Paket data khusus ini sebagai kelanjutan dari kontribusi nyata Telkomsel yang terus menghadirkan program CSR terarah untuk pemenuhan berbagai macam kebutuhan dari berbagai elemen bangsa, termasuk selama pandemi COVID-19 di Indonesia. CSR Telkomsel untuk memberikan paket data khusus kepada tenaga medis ini senilai lebih dari Rp 4,5 Miliar.

Beberapa waktu lalu, dalam rangka mendukung proses belajar mengajar secara daring di masa pelaksanaan imbauan beraktivitas dari rumah oleh Pemerintah RI, bersama dengan sejumlah Kemendikbud RI, ratusan pengurus Perguruan Tinggi, serta penyedia aplikasi layanan belajar online, Telkomsel juga menyediakan paket khusus kuota sebesar 30GB serta gratis akses ke ratusan situs e-learning Perguruan Tinggi serta situs e-learning yang dikelola Kemendikbud RI.

Telkomsel juga telah memberikan donasi lebih dari 100.000 unit alat medis senilai lebih dari Rp 25 Miliar yang meliputi ventilator, thermogun infrared, masker, dan alat pelindung diri (APD) seperti baju hazmat. Bantuan tersebut telah disalurkan secara langsung kepada beberapa Rumah Sakit Darurat (RSD) dan rumah sakit rujukan COVID-19 yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, serta melalui pihak ketiga seperti Yayasan BUMN.

Telkomsel pun sudah melakukan penguatan jaringan di seluruh rumah sakit rujukan serta Rumah Sakit Darurat penanganan COVID-19 di seluruh Indonesia. Hal tersebut dilakukan sesuai arahan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengenai peran operator seluler untuk memastikan jaringan telekomunikasi yang prima. Selain itu, Telkomsel juga terus memperkuat upaya kolaboratif bersama pemerintah, mitra strategis, karyawan, dan pelanggan untuk berada di garis terdepan terkait penanganan COVID-19 di Indonesia melalui inisiatif #DiRumahTerusMaju, yang turut membantu seluruh elemen bangsa untuk beradaptasi terhadap kenormalan baru di Tanah Air.

“Penanggulangan pandemi COVID-19 harus dilakukan dengan kontribusi aktif dari seluruh elemen masyarakat untuk saling bergandengan tangan. Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada para tenaga medis, relawan, pemerintah, pelaku bisnis, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat luas yang telah memaksimalkan perannya masing-masing dan bergotong royong dalam upaya menuntaskan pandemi ini. Kami mengajak seluruh elemen bangsa agar terus bersama-sama menjaga Indonesia dengan menguatkan inisiatif yang bersifat kolektif, sehingga kita semua dapat melewati situasi yang penuh tantangan ini dengan baik,” tutup Setyanto.

Sidang Dakwan Suami Bunuh Istri, Terdakwa Terancam Hukuman Mati

saksi: Tujuh saksi dihadirkan JPU untuk memberi dalam kasus suami bunuh istri di Ruang Sidang Cakra PN Binjai, Kamis (9/7).
saksi: Tujuh saksi dihadirkan JPU untuk memberi dalam kasus suami bunuh istri di Ruang Sidang Cakra PN Binjai, Kamis (9/7).
saksi: Tujuh saksi dihadirkan JPU untuk memberi dalam kasus suami bunuh istri di Ruang Sidang Cakra PN Binjai, Kamis (9/7).
saksi: Tujuh saksi dihadirkan JPU untuk memberi dalam kasus suami bunuh istri di Ruang Sidang Cakra PN Binjai, Kamis (9/7).

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Jaksa Penuntut Umum (JPU), Benny Surbakti mendakwa Ramona Sembiring (21) atas pembunuhan istrinya Raskami br Surbakti, pada sidang dengan agenda dakwaan yang digelar di Ruang Sidang Cakra PN Binjai, Kamis (9/7). Dakwan JPU, Ramona Sembiring melanggar pasal berlapis, 340 Jo 338 Jo 351 ayat (3) dengan ancaman hukuman maksimal pidana mati.

Sidang itu dipimpin Ketua Majelis Hakim Dedy didampingi anggota Aida Harahap dan Tri Syahriawani melalui daring dengan terdakwa tidak keluar dari Lapas Binjai. Usai membacakan dakwaan, JPU menghadirkan saksi sebanyak 7 orang.

Ibu korban Rosmita br Sembiring salah satu saksi yang dihadirkan JPU.”Pada hari Kamis, saya ditelpon sama mama Ramona (terdakwa), katanya ada ditemukan mayat. Tapi belum pasti itu kalau Raskami (korban). Lalu kami diajak untuk melihatnya, supaya memastikan,” katanya menjelaskan kesaksinya.

Namun, saksi kembali dihubungi untuk membatalkan menuju lokasi penemuan mayat. Oleh ibu terdakwa, dia bilang, mengajak untuk menunggu di Puskesmas Namu Ukur, Sei Bingai, Kabupaten Langkat.

“Rupanya enggak dibawa ke sana. Dibawa ke Binjai. Kami pun langsung ke Binjai,” sambung dia.

Sang ibu mengamini, korban pembunuhan itu adalah anaknya. Dia tahu karena melihat wajahnya. Meski tak langsung.”Nampak mayatnya dari luar, enggak dikasih dokter masuk ke ruangan,” kata dia.

Kemudian, 4 hari sebelum ditemukan tewas, ibu korban masih sempat berkomunikasi dengan anaknya. Dalam komunikasi melalui telepon selularnya, korban menangis kepada ibunya.”Nangis dan ngomong jemput aku (korban),” katanya kembali.

Kepada ibunya, korban tidak ada menceritakan soal keadaan rumah tangganya dengan terdakwa. Sepengetahuan saksi, juga demikian. Hubungan rumah tangga korban dengan terdakwa berjalan harmonis.

Bahkan, sambung saksi, terdakwa hadir saat mayat ditemukan. “Dia nangis juga. Anak saya dikebumikan di Kuala,” kata dia.

Selain Rosmita, 2 operator beko yang menemukan mayat juga dihadirkan sebagai saksi.”Kami ambil pasir di sungai dengan kedalaman 4 meter. Begitu kami angkat beko (alat berat), ada mayat di situ. Lalu saya beritahu ke teman saya,” kata operator beko tersebut.

Ibu terdakwa, Mita br Surbakti juga dihadirkan sebagai saksi. Dia membenarkan, ada mengajak ibu korban untuk ke TKP melihat penemuan mayat atas informasi dari warga. “Saya hari Selasa terakhir lihat (korban) karena pergi berobat ke Puskesmas,” kata Mita.

Ditanya majelis soal hubungan rumah tangga terdakwa dengan korban, dia mengaku tidak ada mendengar apa-apa. Artinya, hubungan rumah tangga berlangsung harmonis.”Tapi sebelumnya, kudengar kayak ada ribut. Lalu kutanya, ada apa nakku? Dijawab Raskami (korban), jangan campuri,” beber saksi.

Sang ibu masih tak percaya kalau anaknya tega membunuh istrinya yang sedang mengandung janin berusia 1 bulan. Kepada majelis, dia mengaku, ada beberapa kali menanyakan langsung soal aksi keji yang dilakukan anaknya.

Oleh terdakwa, kata dia, tidak ngaku. “Enggak ada kulakukan ma,” kata saksi menirukan ucapan terdakwa sebelum aksi berdarah dinginnya diungkap polisi.

“Kalau sempat kau pelakunya, enggak aku akuin lagi kau anakku,” jawab sang ibu kepada terdakwa.

Malam sebelum Raskami ditemukan jadi mayat, kata dia, terdakwa tidur di rumah Romino. Saksi juga mengaku tahu, kalau korban sedang hamil muda.

Keterangan 7 saksi dibenarkan oleh terdakwa.”Baik, sidang ditunda yang dilanjutkan, Senin (13/7) dengan agenda mendengar keterangan saksi,” pungkas majelis sembari mengetuk palu tiga kali. (ted)

Kaldera Toba Masuk UGG, Kebanggaan Bagi Warga Sumut

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Keputusan Eksekutif UNESCO menetapkan Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark, menjadi kebanggan bagi masyarakat di Sumatera Utara (Sumut). Selain menjadi kebanggaan, penetapan Danau Toba sebagai warisan dunia juga tentu menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat Sumut untuk tetap menjaga kawasan Danau Toba dari kerusakan, dan pemahaman masayarakat akan pentingnya menjaga lingkungan harus terus ditingkatkan.

“Ini menjadi kebanggaan bagi warga Sumut dan Indonesia, sekaligus tanggungjawab untuk menjaga, melestarikan, dan merawat lingkungan sekitarnya serta mengembangkannya menjadi daerah tujuan wisata  utama” kata Plt Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat, Kamis (9/7/2020).

Djarot juga mengingatkan, peningkatan kualitas SDM masyarakat sekitar tentu juga harus ditingkatkan, terutama dalam hal semangat menjaga ekosistem Danau Toba agar tidak rusak. “Contoh paing kecil adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan di kawasan danau karena dapat merusak habitat Danau Toba sendiri,” imbuh Anggota Komisi II DPR RI dari daerah pemilihan Sumut 3 tersebut.

Dia juga berharap, dengan ditetapkannya Danau Toba menjadi warisan dunia, tentu akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Danau Toba. Untuk itu, pemerintah harus meningkatkan fasilitas pendukung terutama infrastruktur, dan pemerintah harus pula memiliki progam terukur dalam menangani persoalan pelestarian lingkungan.”Kualitas infrastuktur pendukungnya serta pelestarian lingkungan alam harus menjadi prioritas pemerintah kedepan, jangan sampai penetapan Danau Toba sebagai warisan dunia tidak menjadi apa-apa,” pungkasnya.(adz)

Gaji Juli dan Agustus PSMS Tetap Berikan 25 Persen

RAYAKAN GOL: Para pemain PSMS Medan merayakan gol pada laga perdana Liga 2 2020 melawan Tiga Naga, Riau, di Stadion Teladan Medan, beberapa waktu lalu.TRIADI WIBOWO/SUMUT POS.
RAYAKAN GOL: Para pemain PSMS Medan merayakan gol pada laga perdana Liga 2 2020 melawan Tiga Naga, Riau, di Stadion Teladan Medan, beberapa waktu lalu.TRIADI WIBOWO/SUMUT POS.
RAYAKAN GOL: Para pemain PSMS Medan merayakan gol pada laga perdana Liga 2 2020 melawan Tiga Naga, Riau, di Stadion Teladan Medan, beberapa waktu lalu.TRIADI WIBOWO/SUMUT POS.
RAYAKAN GOL: Para pemain PSMS Medan merayakan gol pada laga perdana Liga 2 2020 melawan Tiga Naga, Riau, di Stadion Teladan Medan, beberapa waktu lalu.TRIADI WIBOWO/SUMUT POS.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Manajemen PSMS Medan tetap menerapkan penggajian 25 persen kepada pemain, pelatih, dan official untuk Juli dan Agustus mendatang. Namun manajemen bakal menambahkan uang transportasi, agar lebih adil.

Karena jika dibandingkan dengan kondisi force majeure (Maret-Juni) akibat pandemi virus corona, gaji 25 persen tanpa ada aktivitas latihan. Sementara saat ini, latihan sudah kembali aktif, dan gaji tetap 25 persen dirasa tidak ideal.

Seperti diketahui, PSSI telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Nomor SKEP/53/VI/2020, tentang Kelanjutan Kompetisi dalam Keadaan Luar Biasa Tahun 2020. Namun, SK tersebut mayoritas membahas negosiasi ulang kontrak untuk September hingga kompetisi berakhir. Karena menurut SK itu, kontrak baru akan berlaku satu bulan sebelum kompetisi dimulai, yakni Oktober mendatang. Maka sesuai dengan SK, kontrak baru akan berlaku pada September.

Disebutkan pula, klub diperbolehkan melakukan kesepakatan ulang atas perubahan nilai kontrak bersama pelatih dan pemain secepatnya. Untuk klub Liga 1, perubahannya pembayaran diperbolehkan maksimal 50 persen. Sedangkan klub Liga 2 maksimal sekitar 60 persen. Kedua maksimal pembayaran itu, dengan syarat nilai kontrak baru tidak kurang dari upah minimum regional (UMR) tiap-tiap daerah.

Dan PSSI juga menegaskan, jika ada perubahan nilai kontrak sebelum SK berlaku, kontrak awal tetap berjalan seperti biasa, yakni maksimal 25 persen.

“Kami kemarin ada rapat dengan para pemain dan pelatih. Mereka menanyakan soal gaji (Juli-Agustus). Mereka meminta kejelasan, selama force majeure (Maret-Juni) karena pandemi virus corona, gaji 25 persen, tapi tidak ada latihan. Namun saat ini, tim sudah ada latihan, tapi kenapa tetap hanya digaji 25 persen,” ungkap Sekertaris Umum PSMS, Julius Raja, Rabu (8/7).

Karena itu, menurut King, sapaan karib Julius Raja, Manajemen Ayam Kinantan berencana akan memberikan tambahan kepada para pemain dan pelatih.

“Untuk penggajian Juli dan Agustus, kami tetap mengacu pada SK PSSI yang menggaji maksimal 25 persen. Tapi biar dibilang adil, kami akan memikirkan tambahan untuk memberi uang transportasi,” jelasnya.

Sebelumnya, Pelatih PSMS, Philip Hansen meminta kebijaksanaan manajemen. Dia berharap, ada keputusan yang saling menguntungkan antar pemain, pelatih, dan juga manajemen.

“Saya minta kebijaksanaan manajemen soal itu (penggajian). Saat ini masih rata digaji 25 persen, termasuk pelatih. Saya minta kebijaksanaan yang enak, baik dengan pemain, pelatih dan manajemen agar saling menguntungkan,” katanya, Rabu (8/7).

Jika nantinya tetap diberlakukan 25 persen penggajian terhadap pelatih dan pemain, dia pun mengatakan hanya bisa mengikuti. Pelatih asal Riau ini, tak bisa memberikan komentar setuju atau tidak, terkait gaji tetap 25 persen tersebut.

“Kalau soal setuju atau tidak setuju dengan gaji 25 persen, itu induk organisasi yang menentukan. Jadi ketika mereka berlakukan itu, kami hanya bisa ikut saja. Nah di sini kembali lagi, saya minta kebijaksanaan dari manajemen. Mana yang baik buat pemain, pelatih, dan juga mereka,” pungkas Philip. (isc/tnc/saz)

Fakultas Pertanian USU Gelar Webinar, Menggali Potensi Pengelolaan dan Konservasi Ikan di Sumut

WEBINAR: Fakultas Pertanian USU Gelar Webinar.
WEBINAR: Fakultas Pertanian USU Gelar Webinar.
WEBINAR: Fakultas Pertanian USU Gelar Webinar.
WEBINAR: Fakultas Pertanian USU Gelar Webinar.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU) kembali mengadakan webinar dengan mengusung tema, ‘Potensi Pengelolaan dan Upaya Konservasi Sumberdaya Ikan Perairan Darat di Sumatera Utara’.

Acara ini berkolaborasi dengan Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Institut Pertanian Bogor, Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan Universitas Maritim Raja Ali dan Dinas Perikanan Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Webinar yang dibuka oleh Dr Eri Yusni, M Sc, selaku Kaprodi Manajemen Sumberdaya Perairan mengatakan, webinar ini diikuti 376 peserta. Dalam diskusi online menghasil beberapa pemikiran dalam pengembangan ikan perairan darat.

“Adapun tujuan dari penyelenggaraan webinar ini untuk menambah wawasan dan pengetahuan peserta mengenai potensi, pengelolaan dan upaya konservasi sumberdaya ikan perairan darat khususnya di Provinsi Sumatera Utara,” ungkap Eri.

Acara menghadirkan 4 pemateri yaitu Desrita, S Pi, M Si (Dosen Prodi Manajemen Sumberdaya Perairan USU), Prof Dr Sulistiono, M Sc (Guru Besar Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Institut Pertanian Bogor), Dr Ani Suryanti, S Pi, M Si (Dosen Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan Universitas Maritim Raja Ali).

Kemudian, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Utara yang diwakili oleh Ir Yuliani Siregar, M AP (Kabid Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara).

Kaprodi Manajemen Sumberdaya Perairan berharap acara ini membawa manfaat bagi pihak yang terkait, khususnya informasi terkait Potensi Sumberdaya Ikan di Perairan Darat Sumatera Utara. (gus/han)

Pemko Tebingtinggi Ajukan Beasiswa 295 Mahasiswa ke UINSU

CENDERAMATA: Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan memberikan cenderamata kepada Ketua UPZ UINSU, DR Achyar Zain.sopian/sumut pos.
CENDERAMATA: Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan memberikan cenderamata kepada Ketua UPZ UINSU, DR Achyar Zain.sopian/sumut pos.
CENDERAMATA: Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan memberikan cenderamata kepada Ketua UPZ UINSU, DR Achyar Zain.sopian/sumut pos.
CENDERAMATA: Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan memberikan cenderamata kepada Ketua UPZ UINSU, DR Achyar Zain.sopian/sumut pos.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Tebingtinggi mengajukan permohonan beasiswa bagi 295 mahasiswa Kota Tebingtinggi yang kuliah di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU).

Permohonan tersebut disampaikan Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan saat menerima kunjungan Ketua Unit Pengumpul Zakat (UPZ) UINSU DR Achyar Zain, di ruang Balai Wali Kota, Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, Selasa (7/7) sore.

Umar Zunaidi Hasibuan mengatakan, kita bersyukur kepada Allah SWT pada hari ini UINSU berkunjung ke Tebingtinggi dalam rangka rencana memberikan bantuan beasiswa kepada mahasiswa UINSU yang berasal dari Kota Tebingtinggi.

“Pemerintah Kota mengucapkan terimakasih dan ini menjadi motivasi bagi semua untuk mendukung kegiatan mahasiswa agar mampu menyelesaikan kuliahnya tepat waktu,” katanya.

Dalam hal ini UINSU bekerjasama dengan Baznas Kota Tebingtinggi untuk penyaluran beasiswa tersebut. “Saat ini diajukan 295 orang mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa, namun sepenuhnya diserahkan kepada UINSU untuk melakukan evaluasi dan verifikasi,” katanya.

Sementara itu, Ketua UPZ UINSU DR Achyar Zain menjelaskan, kriteria penerima bantuan beasiswa dikategorikan kepada keluarga yang tidak mampu sesuai dengan kriteria fikiq. Kemudian dalam pemberian UPZ ini tidak didasarkan kepada Indek Prestasi Komulatif (IPK), kemudian akan dilakukan seleksi agar nantinya yang menerima bantuan beasiswa ini orang yang berhak mendapatkannya.

“Selain kriteria tadi, bantuan ini nantinya akan diberikan kepada mahasiswa dimulai dari semester III karena kalau semester awal ada kemungkinan mahasiswa baru itu tidak akan berlanjut kuliahnya,” papar Achyar. (ian/han)

UISU Sumbang Alat Cuci Tangan ke SMAN 2 Medan

DIABADIKAN: Rektor UISU, Dr. H. Yanhar Jamaluddin, MAP dan Kepala Sekolah SMAN 2 Medan, Drs. Buang Agus S diabadikan bersama siswa di sela-sela penyerahan alat cuci tangan.
DIABADIKAN: Rektor UISU, Dr. H. Yanhar Jamaluddin, MAP dan Kepala Sekolah SMAN 2 Medan, Drs. Buang Agus S diabadikan bersama siswa di sela-sela penyerahan alat cuci tangan.
DIABADIKAN: Rektor UISU, Dr. H. Yanhar Jamaluddin, MAP dan Kepala Sekolah SMAN 2 Medan, Drs. Buang Agus S diabadikan bersama siswa di sela-sela penyerahan alat cuci tangan.
DIABADIKAN: Rektor UISU, Dr. H. Yanhar Jamaluddin, MAP dan Kepala Sekolah SMAN 2 Medan, Drs. Buang Agus S diabadikan bersama siswa di sela-sela penyerahan alat cuci tangan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Guna membantu Pemerintah dalam pencegahan penyebaran virus Corona atau Covid-19. Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) menyumbangkan alat pencuci tangan hasil karya mahasiswa ke SMA Negeri 2 Medan, di Jalan Karangsari Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan, kemarin.

Bantuan tersebut, langsung disampaikan Rektor UISU, Dr. H. Yanhar Jamaluddin, MAP dan diterima Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Medan, Drs. Buang Agus S disaksikan oleh para guru dan sejumlah siswa. Turut hadir dalam penyerahan bantuan itu, Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Sistem Informasi (KSI), Andang Suhendi, SS. MA serta Sekretaris DPP IKA UISU, Dr. Danialsyah, SH. MH.

Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Medan, Drs. Buang Agus S mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan UISU. Hal ini, sangat berguna bagi sekolah dalam menekan penyebaran virus Corona.”Kami sangat berterimakasih kepada UISU,” kata Buang.

Selain itu, bantuan alat pencuci tangan dari UISU sangat membantu pihaknya dalam menjalankan protokol kesehatan di era pandemi Covid-19, meskipun kegiatan belajar-mengajar tidak ada tapi aktivitas di SMAN 2 tetap berjalan. Termasuk proses penerimaan siswa baru yang sedang berlangsung saat ini.

“Setiap hari kami ada kegiatan di sekolah. Tapi karena persoalan Covid, sesuai anjuran pemerintah belum ada pelajaran tatap muka,” ungkap Buang.

Buang menjelaskan, bantuan yang diberikan UISU sangat bermanfaat bagi guru, siswa dan seluruh tamu yang datang ke SMAN 2. Ia berharap ke depannya UISU menjadi Lembaga Pendidikan harapan masyarakat dan menjadi salah satu pilihan siswa yang akan melanjutkan Pendidikan di Perguruan Tinggi.

“Kita sangat terbantu dengan alat cuci tangan seperti ini karena penggunaannya praktis dan tidak perlu bersentuhan dengan apapun,” tandasnya.

Sementara itu, Rektor UISU Dr. H. Yanhar Jamaluddin, MAP mengatakan, bahwa alat cuci tangan yang disumbangkan merupakan hasil karya mahasiswa Fakultas Teknik (FT) UISU. Alat tersebut, sudah digunakan di kampus UISU dan memiliki beberapa kelebihan karena penggunaannya tidak perlu menyentuh apapun.

“Cukup hanya menekan pedal yang ada dibagian bawah untuk mengeluarkan air dan sabun untuk mencuci tangan,” sebut Yanhar.

Di hadapan siswa SMAN 2, Rektor UISU mengatakan, pihaknya memberikan sum bangan alat cuci tangan sebagai bagian dari kontribusi mendukung program pemerintah terkait protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah di masa Covid-19. “Sesuai anjuran untuk selalu menjaga kebersihan dengan mencuci tangan,”sebutnya.

Sedangkan terhadap SMAN 2 Medan, kata Rektor, UISU secara institusi memiliki kedekatan emosional karena banyak mahasiswa UISU merupakan alumni SMAN 2 Medan.”Bahkan Kepala Sekolah SMAN 2 Medan juga merupakan alumni UISU,”ucapnya.

Sebab itu, sebagai sesama alumni wajar jika UISU memilih SMAN 2 Medan sebagai tujuan penyerahan bantuan alat cuci tangan. Pihaknya berharap semoga bantuan itu bermanfaat bagi keluarga besar SMAN 2 Medan.

Usai acara penyerahan bantuan, Rektor UISU Dr. H. Yanhar Jamaluddin, MAP lang sung mempraktikkan penggunaan alat cuci tangan. Begitu juga Kepala SMAN 2 Medan, Drs. Buang Agus S, guru dan siswa yang hadir ikut mempraktikkan penggunaan alat cuci tangan. Setelah itu dilanjutkan dengan penyerahan bulletin UISU serta foto Bersama rombongan UISU serta siswa SMAN 2 Medan. (gus/han)

Kasus Demo BLT Anarkis dan Pembakaran di Madina, Polisi Amankan 18 Tersangka

INTEROGASI: Kapolda Sumut, Irjen Martuani Sormin menginterogasi beberapa tersangka pelaku aksi demo BLT anarkis dan pembakaran di Madina.
INTEROGASI: Kapolda Sumut, Irjen Martuani Sormin menginterogasi beberapa tersangka pelaku aksi demo BLT anarkis dan pembakaran di Madina.
INTEROGASI: Kapolda Sumut, Irjen Martuani Sormin menginterogasi beberapa tersangka pelaku aksi demo BLT anarkis dan pembakaran di Madina.
INTEROGASI: Kapolda Sumut, Irjen Martuani Sormin menginterogasi beberapa tersangka pelaku aksi demo BLT anarkis dan pembakaran di Madina.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hingga kemarin (8/7), Poldasu dan Polres Madina sudah mengamankan 18 tersangka, pelaku dan provokator aksi anarkis dan pembakaran pada aksi demo BLT di Desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) pada Senin (29/6) lalu.

Dikatakan Kapoldasu Irjen Martuani Sormin mengatakan, dari 18 tersangka satu di antaranya seorang perempuan ada yang bertugas sebagai provokator massa untuk mengumpulkan dan membakar amarah warga, melakukan aksi penutupan jalan, dan juga yang berperan sebagai pelempar batu dan membakar mobil Waka Polres Madina.

Dari para tangan tersangka diamankan beberapa barang bukti, berupa 1 buah mobil Wakapolres dan Mobil warga dengan Nopol BB 1878 LR yang keduanya dalam keadaan rusak terbakar, 1 buah sepeda motor dalam keadaan rusak terbakar dan bongkahan batu dari tempat kejadian perkara (TKP) yang digunakan untuk melempari petugas saat melakukan pengamanan.

Aksi keributan ini, lanjutnya, tidak hanya dilakukan oleh masyarakat namun juga mahasiswa dari luar Desa Mompang Julu. Mereka meminta dana desa sebesar 30 persen, sehingga meminta kepala desa untuk menyerahkan kepada pendemo dari dana bantuan langsung tunai (BLT).

“Ada 6 anggota Polri yg terluka dan kendaraan dinas Wakapolres yang terbakar. Sampai saat ini situasi di Desa Mompang Julu sudah kembali aman dan kondusif dan Polda Sumut akan terus bertindak profesional untuk mencari dalang-dalang yang masih dalam pengejaran kita,” jelas Martuani di Mapoldasu, Rabu (8/7).

“Tidak ada yang boleh meminta hak atas BLT yang di berikan pemerintah, dan di sini Polda Sumut dan Polres Madina sudah selidiki tidak ada kesalahan dari Kades karena dana BLT yang diberikan sudah sesuai,” pungkasnya. (mag-1/han)

Kasus Korupsi Mark-up Pengadaan Tanah PA Sidikalang P21

SIARAN PERS: Kapolres Dairi AKBP Leonardo Simatupang didampingi Kasat Reskrim AKP Junisar Rudianto Silalahi dan Kasubbag Humas Polres Iptu Donny Saleh menjelaskan penanganan kasus korupsi pengadaan tanah PA Sidikalang di Mapolres, Rabu (8/7).RUDY SITANGGANG/SUMUT POS.
SIARAN PERS: Kapolres Dairi AKBP Leonardo Simatupang didampingi Kasat Reskrim AKP Junisar Rudianto Silalahi dan Kasubbag Humas Polres Iptu Donny Saleh menjelaskan penanganan kasus korupsi pengadaan tanah PA Sidikalang di Mapolres, Rabu (8/7).RUDY SITANGGANG/SUMUT POS.
SIARAN PERS: Kapolres Dairi AKBP Leonardo Simatupang didampingi Kasat Reskrim AKP Junisar Rudianto Silalahi dan Kasubbag Humas Polres Iptu Donny Saleh  menjelaskan penanganan kasus korupsi pengadaan tanah PA Sidikalang di Mapolres, Rabu (8/7).RUDY SITANGGANG/SUMUT POS.
SIARAN PERS: Kapolres Dairi AKBP Leonardo Simatupang didampingi Kasat Reskrim AKP Junisar Rudianto Silalahi dan Kasubbag Humas Polres Iptu Donny Saleh menjelaskan penanganan kasus korupsi pengadaan tanah PA Sidikalang di Mapolres, Rabu (8/7).RUDY SITANGGANG/SUMUT POS.

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Berkas kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan tanah Pengadilan Agama (PA) Sidikalang, Kabupaten Dairi tahun anggaran 2012 dengan tersangka berinisial SH (55) sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK) dan DAK (46) selaku Kepala Desa Sitinjo, dinyatakan sudah lengkap atau P21.

Hal itu disampaikan Kapolres Dairi AKBP Leonardo Simatupang didampingi Kasat Reskrim, AKP Junisar Rudianto Silalahi dan Kasubbag Humas Polres Iptu Donny Saleh dalam siaran per di Mapolres, Rabu (8/7).

AKBP Leonardo menjelaskan, kasus perkara tindak pidana korupsi pada pengadaan tanah untuk gedung kantor Pengadilan Agama Sidikalang sudah P-21 dan sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Dairi.

Kapolres memaparkan, pagu pengadaan tanah tersebut sebesar Rp1,5 milliar yang bersumber dari APBN tahun 2012. Lokasi lahan terletak di Jalan Sidikalang-Medan Desa Sitinjo Kecamatan Sitinjo Dairi, dengan ukuran tanah 50×60 meter.

Dalam perkara tersebut, lanjut Leonardo diduga terjadi pengelembungan harga (markup). Dimana, harga yang dibayarkan ke pemilik tanah hanya Rp500 juta. Sementara pagu yang dianggarkan untuk pengadaan tanah tersebut sebesar Rp1,5 miliar.

“Atas kasus itu, ditemukan kerugian negara sebesar Rp900 juta lebih,”tandasnya.

Terkait kadus dugaan korupsi tersebut, sambung Leonardo, kedua tersangka dikenakan Pasal 2 Ayat (1) UU.RI No. 31tahun 199 dengan ancaman hukuman pidana penjara seumur hidup atau pidana paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun serta denda paling sedikit Rp 200 juta dan paling banyak Rp1 miliar.

Masih dijelaskan Leonardo, kedua tersangka belum dilimpahkan ke Kejari Dairi dikarenakan adanya proses administrasi tata cara yang berlaku pada masa pandemi Covid-19.

Kapolres Dairi menegaskan, penanganan kasus-kasus yang ditangani pihaknya tidak ada yang endapkan. “Semua perkara yang kita tangani membutuhkan waktu untuk penyelidikan dan mengumpulkan alat bukti. Sehingga tidak ada kasus ditangani macet, kasus apapun yang sedang ditangani saya selalu instruksikan agar cepat diproses dan diusut tuntas,”tegasnya.(rud/han)

Budieli La’ia Terima Keluhan Warga Nias Utara

TINJAU: Rombongan DPRD Sumut saat meninjau perumahan nelayan di Ture Zo’uliho Desa Muzoi Lahewa Timur, Kabupaten Nias Utara, Selasa(7/7).
TINJAU: Rombongan DPRD Sumut saat meninjau perumahan nelayan di Ture Zo’uliho Desa Muzoi Lahewa Timur, Kabupaten Nias Utara, Selasa(7/7).
TINJAU: Rombongan DPRD Sumut saat meninjau perumahan nelayan di Ture Zo’uliho Desa Muzoi Lahewa Timur, Kabupaten Nias Utara, Selasa(7/7).
TINJAU: Rombongan DPRD Sumut saat meninjau perumahan nelayan di Ture Zo’uliho Desa Muzoi Lahewa Timur, Kabupaten Nias Utara, Selasa(7/7).

NIAS UTARA, SUMUTPOS.CO – Rombongan DPRD Provinsi Sumut menyambangi perumahan Nelayan di Ture Zo’uliho Desa Muzoi Lahewa Timur, Kabupaten Nias Utara, dalam rangkaian monitoring sejumlah pembangunan di wilayah Kepulauan Nias, Selasa(7/7).

Anggota DPRD Sumut yang ikut dalam rombongan itu di antaranya, Thomas Dachi, Budieli La’ia, Tukari Talunohi, Berkat Laoli, Edward Zega, dan Megawati Zebua. Terlihat juga mendampingi Kepala Dinas Pariwisata dan beberapa kepala UPTD. Niat awal anggota DPRD Sumut ini untuk meninjau daerah pemilihannya, karena ada beberapa laporan masyarakat terkait kondisi pembangunan 50 unit rumah nelayan yang bersumber dari dana DAK Tahun Anggaran 2017 silam. Ternyata sesampainya di lokasi, masyarakat mengeluhkan infrastruktur jalan, fasilitas penerangan, hingga sumber air bersih yang tidak memadai.

Kepada anggota DPRD Sumut dari Fraksi PDI Perjuangan, Budieli La’ia, warga meminta agar mereka dapat diperhatikan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

“Sebagian warga di sini sudah pin dah Pak. Karena kalau hujan,  akses jalan tergenang air. Listrik kita yang PLTS hanya bertahan 3 Jam. Sehingga banyak yang tidak betah tinggal di sini. Pokonya, anak-anak sekolah sangat terganggu,” kata seorang warga.

Merespon keluhan warga ini, Budieli La’ia berjanji akan membantu. Dan meminta warga agar mengkomunikasikan hal tersebut kepada anggota DPRD Kabupaten Nias Utara, sehingga komunikasi antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten dapat diselaraskan.(rel/adz)